Anda di halaman 1dari 12

PENGOBATAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA IBU

HAMIL

MAKALAH

Untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia


yang dibina oleh Didin Widyartono, S.S., S.Pd, M.Pd

Oleh :
Rada Silfia Rahmadhanti
NIM 1501300017

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLITAR
DESEMBER 2015
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat, taufik, hidayah
serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dari Bapak Didin
Widyartono, S.S., S.Pd, M.Pd untuk membuat makalah tentang kesehatan yang
berjudul “Pengobatan Diabetes Melitus pada Ibu Hamil”.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Didin Widyartono, S.S., S.Pd, M.Pd sebagai dosen pembimbing


Bahasa Indonesia
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan bantuan material
maupun nonmaterial
3. Serta pihak yang bersangkutan yang telah memberikan bantuan dalam
pembuatan makalah ini, baik berupa tenaga maupun fikiran sehingga
dapat membantu penulis dalam memperlancar pembuatan makalah ini.

Dengan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis yakin banyak


terjadi kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu
penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun makalah ini dari
pembaca demi kesempurnaan makalah.

Blitar, November 2015

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2
1.3 Tujuan ...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diabetes Melitus .................................................................3


2.2 Bahaya Diabetes Melitus pada ibu hamil...............................................4
2.3 Cara mengatasi Diabetes Melitus pada ibu hamil..................................5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ...........................................................................................8
3.2 Saran ....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia merupakan negara yang sudah merdeka, tetapi
masih menjadi negara berkembang, hal ini memicu kurangnya
pengetahuan dan rendahnya kesehatan masyarakat di Indonesia. Sehingga
masyarakat Indonesia banyak terserang penyakit. Penyakit yang kini
tersebar luas dan menjadi popularitas di kalangan masyarakat baik
perkotaan maupun pedesaan yang seiring bertambahnya waktu juga
semakin bertambah yaitu Diabetes Melitus.
Penyakit Diabetes Melitus adalah penyakit yang dapat menyerang
siapa saja, baik usia dewasa maupun usia rentan yaitu anak-anak, ibu
hamil, dan orang tua. Penyakit ini merupakan penyakit berbahaya dan bisa
dikatan penyakit ini penyakit mematikan, tetapi di kalangan mayarakat
masih banyak yang menyepelekan bahayanya penyakit ini, hal ini di
pengaruhi karena masyarakat belum mempunyai pengetahuan tentang
Diabetes Melitus. Padahal penyakit Diabetes Melitus ini harus diatasi
secepat mungkin. Disini penulis akan membahas Diabetes Melitus pada
ibu hamil.

1.2 Rumusan Masalah


(1) Apa pengertian Diabetes Melitus?
(2) Apa bahaya Diabetes Melitus pada ibu hamil?
(3) Bagaimana cara mengatasi Diabetes Melitus pada ibu hamil?
1.3 Tujuan
(1) Untuk mengetahui pengertian Diabetes Melitus?
(2) Untuk mengetahui bahaya Diabetes Melitus pada ibu hamil?
(3) Untuk mengetahui cara mengatasi Diabetes Melitus pada ibu hamil?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes Melitus (DM) adalah kelainan metabolisme karbohidrat, dimana


glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan
keadaan hiperglikemia. Dengan kata lain, Diabetes Melitus adalah penyakit yang
ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi batas-batas normal. Diabetes
Melitus merupakan penyakit endokrin yang paling banyak dijumpai. Kata
“Diabetes” berasal dari bahasa Yunani “ Diabetes” yang berarti “ bocor atau
pancuran”, sedangkan “ Melitus” berasal dari bahasa latin “melitus” yang berarti
“madu atau gula”. Jadi istilah Diabetes Melitus menggambarkan gejala Diabetes
yang tidak terkontrol, yakni banyak keluar air seni (urine) yang manis karena
tingginya kandungan gula dalam urine penderita. Itulah sebabnya penyakit ini
dalam bahasa Indonesia sering juga disebut juga penyakit “Kencing Manis”.
Diabetes dalam kehamilan atau biasa disebut Diabetes Melitus Gestasional
(DMG) merupakan jenis diabetes yang menyerang selama kehamilan dan
biasanya lenyap setelah persalinan bayi. Munculnya Diabetes pada masa
kehamilan biasanya terkait untuk pertama kalinya saat ibu hamil. (Maryunani,
2008:6) Dalam pengertian sederhana, Diabetes Melitus semasa kehamilan
merupakan keadaan dimana kandungan gula dalam darah tinggi semasa hamil.
Diabetes Melitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai intoleransi karbohidrat
dengan keparahan bervariasi dan awiten atau serangan atau pertama kali diketahui
saat hamil (Expert Commitee,2001)

2.2 Bahaya Diabetes Melitus pada ibu hamil

Penyakit Diabetes Melitus ini sangat berbahaya utamanya pada ibu hamil,
diantaranya:

2.2.1 Abortus
Abortus spontas dilaporkan berkaitan dengan kurangnya
pengendalian glikemia selama trimester pertama. Hanya para wanita dengan
konsentrasi glikohemoglobin A1 dari 12% atau konsentrasi glukosa
prapandial persisten lebih dari 120 mg/dL yang tampaknya berisiko besar
mengalami abortus.

2.2.2 Malformasi

Insidensi Malformasi Mayor pada bayi dari wanita dengan Diabetes


Pragestasi adalah 5-10%. Jumlah ini membentuk hampir separuh dari
kematian perinatal pada kehamilan dengan dibetes. Diabetes dilaporkan tidak
berkaitan dengan peningkatan risiko kelainan kromosom janinsecara umum
dipercayai bahwa meningkatnya malformasi berat adalah akibat dari
kurangnya pengendalian diabetes baik prakonsepsi maupun pada awal
kehamilan. Sebagai contoh, wanita dengan kadar hemoglobin terglikosilasi
yang lebih rendah lebih jarang memiliki janin dengan anomali. Mereka yang
sebelum hamil dapat mengendalikan kadar gula darah lebih jarang memiliki
janin dengan malformasi dibandingkan dengan mereka yang tidak. Animali
Organ-Tunggal yang paling sering adalah kelainan di jantung, otot-tulang,
dan sistem syaraf pusat.

2.2.3 Kematian Janin yang “Tidak Jelas Penyebabnya”

Lahir mati tanpa kausa yang jelas adalah suatu fenomena yang khas
pada kehamilan dengan penyulit diabetes ragestasional. Disebut “tidak jelas
penyebabnya” karena tidak ada faktor, seperti insufisiensi plasenta yang
nyata, solusio, hambatan bertubuh besar untuk masa kehamilan dan
meninggal sebelum persalinan, biasanya setelah 34 minggu gestasi. Insidensi
lahir mati yang tidak dapat diterangkan ini adalah sekitar 1%. Meskipun
kasus-kasus lahir mati tidak dapat dijelaskan penyebabnya, namun sebagai
orang berhipotesis bahwa penyimpangan kronik penyaluran oksigen dan
metabolik janik akibat hiperglikemia mugkin menjadi penyebab kematian ini,
sedangkan yang lain berpendapat bahwa edema filosa yang dipicu secara
osmotis dapat mengganggu penyaluran oksigen kepada janin dan
menyebabkan kematia.

2.2.4 Distres Pernapasan

Pendidikan obbstetris konvensional umumnya menyatakan bahwa


pada kehamilan dengan diabetes pematangan paru janin mengalami
penundaan sehingga para bayi ini beresiko besar mengalami distres
pernapasan. Pengamatan selanjutnya mempertanyakan konsep gangguan
fungsi paru janin akibat diabetes ini. Usia gestasi dan bukan diabetes klinis
yang tampaknya cenderung merupakan faktor penting dalam timbulnya
distres pernapasan.

2.2.5 Hipoglikemia

Penurunan cepat konsentrasi glukosa plasma setelah persalinan


merupakan hal yang khas pada bayi dari ibu diabetes. Hipoglikemia pada bayi
aterm didefinisikan sebagai kadar glukosa darah sebesar 35 mg/ dL atau
kurang. Keadaan ini diperkirakan disebabkan oleh hiperplasia sel β-pulau
langerhans janin yang dipicu oleh hiperlikimia kronik pada ibu. Diagnosis
dini dan pengobatan segera bayi hipoglikemik akan memperkecil
kemungkinan timbulnya sekuela serius.

2.2.6 Preeklamsia

Pada wanita dengan diabetes, hipertensi akibat kehamilan merupakan


komplikasi utama yang sering kali mengaharuskan persalinan prematur.
Faktor risiko utama dari preeklamsia adalah semua penyulir vaskular, adanya
proteinuria, dan hipertensi kronis. Preeklamsia tampaknya tidak berkaitan
dengan pengendalian glukosa. Angka kematian perinatal 20 kali lipat untuk
wanita diabetik dengan preeklamsia dibandingkan dengan mereka yang
normotensif.

2.2.7 Infeksi
Sekitar 80% penderita diabetes bergantung insulin mengalami paling
sedikit satu kali infeksi selama kehamilan dibanding dengan 25% pada wanita
bukan penderita diabetes. Infeksi yang sering dijumpai adalah vulvoginitis
candida, infeksi saluran kemih, infeksi panggul nifas, dan infeksi saluran
napas. Pielonefritis antepranum meningkat empat kali lipat pada wanita
dengan diabetes dan dapat dikurangi dengan melakukan skrining untuk
bakteriuri asimtomatik. (Leveno,2009:666)

2.3 Cara mengatasi Diabetes Melitus pada ibu hamil

Untuk menjaga kesehatan pada ibu hamil maka penyakit Diabetes Melitus
harus diatasi, maka dari itu untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus pada ibu
hamil ini sangat banyak, diantaranya

Adalah

2.3.1 Melakukan Diet

Selalu memperhatikan makanan yang dikonsumsi, menghindari makanan


bergula sederhana seperti minuman manis dan cemilan manis, untuk lebih
tepat konsultasikan dengan ahli gizi, lakukan diet sehat sesuai anjuran ahli
nutrisi, jika kekurangan kalori di dalam tubuh akan berdampak pada
hipoglikemia.

2.3.2 Mengurangi Asupan Gula dan Mengontrol Gula Darah secara rutin

Kadar gula yang berlebih dalam darah pada dasarnya kadar gula darah
yang meningkat, secara otomatis jika kita terlalu banyak mengonsumsi gula
atau makanan manis maka kadar gula dalam darah semakin meningkat,
terlebih jika mengalami penyakit diabetes pada masa kehamilan maka akan
sangat penting untuk mengurangi konsumsi gulaatau makanan yang manis
lainnya, agar kadar gula dalam darah dapat terkontrol dengan
baik.karbohidrat pada penderita penyakit ibu hamil ini tidak dapat dicerna
dengan baik oleh organ pankreas menjadi sebuah energi, sehingga
mengurangi makanan yang berkarbohidrat tinggi seperti salah satunya nasi
sangat penting.
2.3.3 Menyuntik Insulin

Penderita diabetes mengalami penurunan insulin sedangkan ibu hamil


tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi obat-obatan yang bisa meradang
insulin, sehingga jalan keluar yang diberikan dengan cara menyuntik insulin,
dan selalu memantau hipoglikemi.

2.3.4 Olahraga Ringan bagi Ibu Hamil

Hal ini bisa berarti aktivitas yang dilakukan sehari-hari misalnya dengan
cara membersihkan rumah.

2.3.2 Mengonsumsi Protein

Pada penderita Diabetes mengalami lonjakan gula darah yang sangat


tinggi, untuk mengatasi hala tersebut dapat dilakukan dengan cara
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein karena protein dapat
mengikat kadar glukosa atau gula. Konsumsilah makanan yang banyak
mengandung protein 15-30% seperti kacang-kacangan, polong-polongan.

2.3.3 Mengonsumsi Makanan Berserat

Makanan berserat sangat dianjurkan dikonsumsi dalam jumlah banyak


kepada penderita diabetes gestasional karena makanan yang banyak
mengandung serat mampu menetralisir kadar gula dalam darah secara lebih
baik, seperti pepaya, jeruk dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Diabetes Melitus (DM) adalah kelainan metabolisme karbohidrat,


dimana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga
menyebabkan keadaan hiperglikemia. Dengan kata lain, Diabetes Melitus
adalah penyakit yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi
batas-batas normal. Penyakit Diabetes Melitus ini sangat berbahaya
utamanya pada ibu hamil, diantaranya Abortus, malformasi, kematian
Janin yang “Tidak Jelas Penyebabnya”, Distres Pernapasan, Hipoglikemia,
Preeklamsia, Infeksi. Untuk menjaga kesehatan pada ibu hamil maka
penyakit Diabetes Melitus harus diatasi, maka dari itu untuk mengatasi
penyakit Diabetes Melitus pada ibu hamil ini sangat banyak, diantaranya
adalah melakukan diet, mengurangi asupan gula dan mengontrol gula
darah secara rutin, menyuntik insulin , olahraga ringan bagi ibu hamil,
mengonsumsi protein, mengonsumsi makanan berserat

3.2 Saran

Penyakit diabetes melitus harus diatasi utamanya pada ibu hamil


karena penyakit ini sangat berbahaya baik untuk ibu maupun kesehatan
janin bahkan dapat menimbulkan kematian. Sebaiknya, hal yang harus
dilakukan ibu hamil yaitu dengan cara menjaga asupan makan dan
mengecek kadar gula darah secara rutin.
DAFTAR RUJUKAN

Leveno, Kenneth J. 2009. Williams Manual of Obstetrics:Obstetri Williams.


Terjemahan oleh dr. Brahm U. Pendit. 2009. Jakarta: EGC.

Maryunani, Anik.2008.Buku Saku Diabetes Pada Kehamilan.Jakarta: CV Trans


Info Media.

Morgan, Geri. 2009. Practice Guidelines for Obstetrik & Gynecology: obstetri &
Ginekologi. Terjemahan oleh dr. Rusi M. Syamsi & Ramona P. Kapoh. 2009.
Jakarta: EGC.

Rayburn, William F. 2001. Obsttrics and Gynecology:Obstetri &Ginekologi.


Terjemahan oleh Prof. Dr. H TMA Chalik, DGO, SpOG. 2001. Jakarta: Widya
Medika.

Wyline, Linda. 2010. The Midwive’s Guide to Key Medical Conditions :


Pregnancy and Childbirth: Manajemen Kebidanan. Terjemahan oleh Monica
Ester & Anastesia Onny Tampubolon. 2010. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai