Anda di halaman 1dari 6

1.

Pengertian Ekosistem
Istilah ekosistem berasal dari kata oikos yang berarti rumah sendiri dan sistema
yang berarti terdiri atas bagian-bagian yang utuh atau saling mempengaruhi. Jadi,
ekosistem dapat diartikan sebagai sistem yang dibentuk di suatu daerah dan terjadi
hubungan timbal balik antara komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup
(abiotik) atau dengan lingkungan.

2. Kaidah-Kaidah Ekosistem
Riyadi menjelaskan beberapa kaidah-kaidah ekosistem, diantaranya yaitu:
2.1.Ekosistem dikendalikan secara alamiah.
2.2.Mempunyai daya kemampuan yang optimal dalam keadaan berimbang.
2.3.Antara unsur-unsur dalam lingkungan seluruhnya, terdapat suatu interaksi,
saling mempengaruhi yang bersifat timbal balik.
2.4.Interaksi dilakukan antar unsur-unsur (komponen-komponen) lingkungan yang
dapat terjadi antara:
2.4.1. Komponen biotis dengan komponen abiotis,
2.4.2. Antar komponen biotis sendiri,
2.4.3. Atau sesama komponen abiotis.
2.5 Interaksi itu senantiasa terkendali.
2.6 Setiap ekosistem memiliki sifat-sifat yang khas di samping yang fundamental
(umum).
2.7 Ekosistem tergantung dan dapat dipengaruhi oleh faktor waktu dan tempat.
2.8 Antara satu dengan lain, masing-masing ekosistem juga melibatkan diri untuk
memilih interaksi pula secara tertentu.

3. Komponen Penyusun Ekosistem


Dari sebuah lingkungan kita dapat menemukan komponen penyusun ekosistem,
yaitu komponen yang terdiri dari makhluk hidup dan lingkungannya. Lingkungan
yang menyertai suatu organisme dapat berupa organisme hidup (biotik) dapat pula
bukan organisme. Secara garis besar komponen penyusun ekosistem terdiri atas
komponen biotik dan abiotik.
3.1 Komponen Abiotik
Komponen abiotik suatu ekosistem merupakan keadaan fisik dan kimia yang
menyertai kehidupan organisme sebagai medium dan substrat kehidupan.
Komponen ini terdiri dari segala sesuatu tak hidup dan secara langsung terkait
pada keberadaan organisme, antara lain sebagai berikut :
3.1.1 Tanah
Tanah berperan penting bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, sebagai
tempat tumbuh dan hidupnya tanaman, melakukan aktivitas kehidupan,
tempat berlindungnya hewan tertentu seperti tikus dan serangga, serta
sumber nutrisi bagi tanaman.
Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman (pH) tanah, tekstur atau
komposisi tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah terhadap
penyerapan air, garam mineral dan nutrisi yang sangat penting bagi
tanaman.
3.1.2 Air
Semua organisme hidup tidak dapat lepas dari ketergantungannya terhadap
air. Air diperlukan organisme dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhannya, tergantung dari kemampuannya menghemat penggunaan
air. Organisme yang hidup pada habitat kering umumnya memiliki cara
penghematan air.
3.1.3 Udara
Udara sangat penting bagi kehidupan organisme. Sebagaimana manusia
membutuhkan udara untuk bernapas. Kondisi udara pada suatu tempat
sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
3.1.3.1 Cahaya matahari, sangat penting untuk laju proses fotosintesis
tumbuhan hijau untuk memberikan pasokan oksigen ke lingkungan.
3.1.3.2 Kelembaban, merupakan kadar air yang terdapat di udara yang
mempengaruhi kecepatan penguapan dan kemampuan bertahan
hewan terhadap kekeringan.
3.1.3.3 Angin, berpengaruh terhadap tumbuhan dalam hal sistem perakaran
dan penyerbukan tanaman.
3.1.4 Topografi
Topografi merupakan variasi letak suatu tempat di permukaan bumi
ditinjau pada ketinggian dari permukaan air laut, garis bujur, dan garis
lintang. Perbedaan topografi menyebabkan jatuhnya cahaya matahari
menjadi berbeda, menyebabkan suhu, kelembaban, dan tekanan udara
maupun pencahayaan juga berbeda. Hal ini yang mempengaruhi
persebaran organisme.
3.1.5 Iklim
Iklim merupakan kombinasi berbagai komponen abiotik pada suatu tempat,
seperti kelembaban udara, suhu, cahaya, curah hujan dan lain-lain.
Kombinasi abiotik ini berkaitan dengan kesuburan tanah dan komunitas
tumbuhan pada suatu tempat.

3.2 Komponen Biotik


Komponen biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari
organisme yang dikelompokkan sebagai berikut :
3.2.1 Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
3.2.1.1 Organisme autotrop, merupakan organisme yang dapat mengubah
bahan anorganik menjadi organik (dapat membuat makanan
sendiri). Organisme autotrop dibedakan menjadi dua tipe.
Fotoautotrop adalah organisme yang dapat menggunakan sumber
energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan
organik. Contohnya tumbuhan hijau. Kemoautotrop adalah
organisme yang dapat memanfaatkan energi dari reaksi kimia untuk
membuat makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya bakteri
nitrit dan nitrat.
3.2.1.2 Organisme heterotrop, adalah organisme yang memperoleh bahan
organik dari organisme lain. Contohnya hewan, jamur dan bakteri
non autotrop.

3.2.2 Berdasarkan Kedudukan Fungsional Dalam Ekosistem (Niche)


3.2.2.1 Produsen, semua organisme autotrop.
3.2.2.2 Konsumen, semua organisme heterotrop. Contohnya karnivora,
herbivora dan omnivora.
3.2.2.3 Pengurai atau perombak, organisme yang mampu menguraikan
organisme mati menjadi mineral atau bahan anorganik kembali.
Contohnya bakteri dan jamur.
3.2.2.4 Detritivora, organisme yang memakan bahan organik dan diubah
menjadi partrikel organik yang lebih kecil strukturnya. Contohnya
cacing tanah dan kumbang kotoran.

4. Pengertian Homeostatis dan Kelentingan

Kelentingan Ekosistem (Reselience)

Suatu sistem dalam ekosistem akan memberikan tanggapan terhadap suatu


gangguan, baik gangguan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggapan
ekosistem tersebut sesuai dengan keadaan kelentingan yang dimilikinya.
Kelentingan merupakan sifat dari suatu sistem yang memungkinkannya kembali
pulih seperti keadaan semula (stabilitas), bahkan untuk menyerap dan
memanfaatkan gangguan yang menimbulkan dinamika atau perubahan kecil.

Gangguan kecil terhadap suatu sistem dapat diserap secara berangsur-angsur,


terutama apabila tidak ada tanda-tanda akan munculnya suatu batas-batas bahaya.
Dalam suatu sistem dengan kelentingan yang besar penyerapan gangguan itu akan
mengubah stabilitas sistem ini. Sebaliknya sistem yang mempunyai kelentingan
kecil, dapat berubah menjadi sistem baru.

5. Mekanisme
Keseimbangan itu tidak bersifat statis, melainkan dapat berubah-ubah (dinamis),
perubahan ini dapat terjadi secara alamiah, maupun sebagai akibat perbuatan manusia.
Keseimbangan dinamis tercapai akibat adanya proses pengaturan diri terhadap setiap
perubahan dari energi dan materi yang masuk atau beredar dalam sistem

Dalam ekosistem terdapat suatu mekanisme keseimbangan yang dikenal dengan


istilah homeostatis (steady state), yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai
perubahan dalam sistem secara keseluruhan. Keseimbangan ini diatur oleh berbagai
faktor yang rumit dan didalamnya termasuk mekanisme yang mengatur penyimpanan
bahan-bahan, pelepasan hara makanan, pertumbuhan or-ganisme, produksi, dan
dekomposisi bahan organik. Meskipun suatu ekosistem mempunyai daya tahan yang
besar sekali terhadap perubahan, tetapi biasanya batas mekanisme homeostatis tersebut
dengan mudah dapat diterobos oleh kegiatan ma-nusia. Sebagai contoh sungai yang
menerima limbah dan sampah yang tidak terlalu banyak, maka sungai dapat
menjernihkan kembali airnya secara alami, sehingga air sungai dianggap tidak tercemar.
Tetapi bila limbah dan sampah yang masuk itu ba-nyak dan kontinyu, apalagi
mengandung bahan beracun, maka batas homeostasis alami sungai akan terlampaui,
sehingga mungkin saja sistem sungai tersebut tidak memiliki lagi sistem homeostasis
alami dan secara permanen airnya berubah atau rusak sama sekali.

Kaidah : Di dalam ekosistem interaksi makhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya


(abiotik) akan mengikuti kaidah-kaidah alam sebagai berikut :
1. Suatu Ekosistem diatur dan dikendalikan secara ilmiah
2. Suatu Ekosistem mempunyai daya kemampuan yang optimal dalam keadaan
berimbang. Di atas kemampuan tersebut ekosistem tidak lagi terkendali, dengan akibat
menimbulkan perubahan perubahan lingkungan atau krisis lingkungan dan tidak lagi
dalam keadaan lestari.
3. Terdapat interaksi antara seluruh unsur-unsur lingkungan yang saling mempengaruhi
dan bersifat timbal balik.
4. Interaksi terjadi antara : Komponen biotis dengan komponen abiotis, Sesama komponen
biotis, Sesama komponen-komponen abiotis
5. Interaksi itu senantiasa terkendali menurut suatu dinamika yang stabil, untuk suatu
optimum mengikuti setiap perubahan yang dapat ditimbulkan terhadapnya dalam
ukuran batas-batas kesanggupannya.
6. Setiap ekosistem memiliki sifat yang khas disamping yang umum dan secara bersama-
sama dengan ekosistem lainnya mempunyai peranan terhadap ekosistem
keseluruhannya .
7. Setiap ekosistem tergantung dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tempat, waktu dan
masing-masing membentuk basis-basis perbedaan di antara ekosistem itu sendiri
sebagai pencerminan sifat-sifat yang khas.

abiotik
Itu adalah seluruh
komponen dalam alam
semesta yang tidak hidup.
Contohnya air, udara,
cahaya, tanah, dll.
biotik
Itu adalah seluruh
komponen dalam alam
semesta yang hidup. bisa
dibilang seluruh makhluk
hidup. Contohnya
manusia, hewan,
tumbuhan, jamur, bakteri
dll .

Anda mungkin juga menyukai