Pengayaan Referensi
Pengayaan Referensi
Kode Buku:
Bobot (B)
Skor
NO. KOMPONEN DAN ASPEK Kamus/ SxB ALASAN
(S) Atlas
Ensiklopedi
A. MATERI/ISI
Materi/isi sesuai dan mendukung
1 2 2
pencapaian tujuan pendidikan nasional
Materi/isi buku tidak bertentangan
2 dengan peraturan dan perundang- 2 2
undangan yang berlaku di Indonesia
Materi/isi merupakan karya orisinal
(bukan hasil plagiat), tidak
3 2 2
menimbulkan masalah SARA, dan tidak
diskriminasi gender
Materi/isi sesuai dengan perkembangan
ilmu yang mutakhir, sahih, dan akurat
4 6 8
dalam salah satu bidang: (1) kartografi;
(2) perkamusan; (3) ensiklopedia
Materi/isi komplit, komprehensif, dan
konsisten, sesuai dengan karakteristik
5 bidang atau ruang lingkup buku serta 6 4
menggunakan sumber rujukan yang
diakui secara universal pada bidangnya
Simpulan:
Bobot (B)
Skor
NO. KOMPONEN DAN ASPEK Kamus/ SxB ALASAN
(S) Atlas
Ensiklopedi
B. PENYAJIAN
C. BAHASA
Bahasa yang digunakan etis, estetis,
1 komunikatif, dan fungsional, sesuai 3 3
dengan sasaran pembaca.
Bahasa (ejaan, tanda baca, kosakata,
kalimat,dan paragraf) yang digunakan
2 2 2
sesuai dengan kaidah dan istilah yang
digunakan baku.
D. GRAFIKA
A. Komponen Materi/Isi
Skor = 1, jika materi/isi tidak sesuai dan tidak mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Skor = 3-4, jika sebagian kecil materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Skor = 6-7, jika sebagian besar materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Skor = 9-10, jika materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Butir 2. Materi/isi tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia
Penjelasan
:
Yang dimaksud dengan “tidak bertentangan” yaitu materi yang disajikan tidak menyimpang dari ketentuan dalam Pancasila,
Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Undang-Undang Pornografi, Undang-Undang Perlindungan HAM, Undang-Undang
Hak Cipta, dan undang-undang lain yang relevan.
Skor = 1 jika materi/isi bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Skor = 10 jika materi/isi tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Butir 3. Materi/isi merupakan karya orisinal (bukan hasil plagiat), tidak menimbulkan masalah SARA,
dan diskriminasi gender.
Penjelasan
:
Materi/isi merupakan karya asli, bukan tiruan dan tidak menjiplak karya orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya.
Jika menggunakan bagian-bagian yang bukan karyanya dikutip atau dirujuk dengan menggunakan kaidah pengutipan
yang sesuai dengan ketentuan keilmuan.
Materi/isi tidak menimbulkan masalah suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA);
Materi/isi tidak mengungkapkan atau menyajikan sesuatu yang mendiskriminasi, membiaskan, dan mendiskreditkan
jenis kelamin laki–laki atau perempuan;
Skor = 1 jika materi/isi merupakan karya tidak orisinal atau hasil plagiat, melanggar SARA dan mendiskriminasi gender.
Skor = 10 jika materi/isi merupakan karya orisinal (bukan hasil plagiat), tidak melanggar SARA, dan tidak mendiskriminasi
gender.
Butir 4. Apakah materi/isi sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih, dan akurat dalam bidang
(1)
kartografi, (2) perkamusan, atau (3) ensiklopedia
Penjelasan :
Materi/isi menggunakan data-data/konsep atau teori yang mutakhir, tidak terdapat kesalahan konsep yang fatal,
akurat dalam mendeskripsikan bahsan
Skor = 1, jika materi/isi tidak sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, tidak sahih, dan tidak akurat sesuai
dengan jenis buku.
Skor = 3-4, jika sebagian kecil materi/isi sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih, dan akurat sesuai
dengan jenis buku.
Skor = 6-7, jika sebagian besar materi/isi sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih, dan akurat sesuai
dengan jenis buku.
Skor = 9-10, jika materi/isi sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih, dan akurat sesuai dengan jenis buku.
Butir 5. Apakah materi/isi komplit, komprehensif, dan konsisten, sesuai dengan karakteristik bidang atau
ruang lingkup buku serta menggunakan sumber-sumber rujukan yang diakui secara universal pada
bidangnya
Penjelasan
:
Kekomplitan materi meliputi masuknya pembahasan keseluruhan lema (entry) yang penting dan relevan. Kekomprehensifan
materi/isi bermakna pembahasan yang menyeluruh untuk tiap lema. Konsistensi pembahasan bermakna bahwa
keseluruhan pembahasan berada dalam jalur bidang ilmunya .Standar yang diakui pada pada level nasional maupun
internasional. Misal ada standar internasional (SI) untuk pengukuran. Sumber peta dari Bakosurtanal.
Skor = 1, jika materi/isi tidak komplit, tidak komprehensif, dan tidak konsisten, sesuai dengan karakteristik bidang atau
ruang lingkup buku.
Skor = 3-4, jika sebagian kecil materi/isi komplit, komprehensif, dan konsisten, sesuai dengan karakteristik bidang atau
ruang lingkup buku.
Skor = 6-7, jika sebagian besar materi/isi komplit, komprehensif, dan konsisten, sesuai dengan karakteristik bidang atau
ruang lingkup buku.
Skor = 9-10, jika materi/isi komplit, komprehensif, dan konsisten, sesuai dengan karakteristik bidang atau ruang lingkup
buku.
Di bagian akhir komponen kelayakan materi/isi penilai harus mengisikan SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) di tempat yang
tersedia. Kemudian penilai juga harus mengisi simpulan secara umum komponen kelayakan materi/isi yang terdapat pada
buku yang dinilai dalam bentuk deskripsi kualitatif.
B. Komponen Penyajian
Butir 1. Penyajian materi/isi dilakukan secara runtun, bersistem, lugas, serta mudah digunakan dan dipahami
Penjelasan:
Untuk kamus dan ensiklopedia, penyusunan lema dilakukan berdasarkan abjad. Dalam beberapa kasus dimungkinkan
penyusunan mengikuti sistem lain (tidak abjad), asalkan mengikuti suatu sistem yang logis secara keilmuan.
Skor = 1, jika penyajian materi/isi tidak dilakukan secara runtun, tidak bersistem, tidak lugas, dan sukar dipahami
Skor = 3-4, jika sebagian kecil penyajian materi/isi dilakukan secara runtun, bersistem, lugas, dan mudah dipahami.
Skor = 6-7, jika sebagian besar penyajian materi/isi dilakukan secara runtun, bersistem, lugas, dan mudah dipahami.
Skor = 9-10, jika penyajian materi/isi dilakukan secara runtun, bersistem, lugas, dan mudah dipahami.
Butir 2. Penyajian lema disertai dengan keterangan yang memadai (pengucapan, sub-lema, referensi silang,
lettering/ pengaksaraan, simbol dan pewarnaan) sesuai dengan peruntukan
buku
Penjelasan:
Untuk kamus bahasa misalnya, disertai dengan penulisan bunyi bahasa. Lettering atau pengaksaraan menyangkut
tatacara penulisan lema, misal pada kamus, tiap lema diketik bold dan menjorok ke luar. Penulisan nama latin untuk jenis
(spesies) dengan font italik (miring). Pada peta, penulisan nama sungai misalnya mengikuti alur atau garis sungai,
penulisan nama kota dengan bold dan ukuran font yang lebih besar dari yang lainnya.
Skor = 1, jika lema tidak disertai dengan keterangan yang memadai (pengucapan, sub-lema, referensi silang,
lettering/pengaksaraan, simbol dan pewarnaan) sesuai dengan peruntukan buku
Skor = 3-4, jika hanya sebagian kecil lema disertai dengan keterangan yang memadai (pengucapan, sub-lema, referensi
silang, lettering/pengaksaraan, simbol dan pewarnaan) sesuai dengan peruntukan buku
Skor = 6-7, jika sebagian besar lema disertai dengan keterangan yang memadai (pengucapan, sub-lema, referensi silang,
lettering/pengaksaraan, simbol dan pewarnaan) sesuai dengan peruntukan buku, namun masih terdapat
kekurangan
Skor = 9-10, jika lema disertai dengan keterangan yang memadai (pengucapan, sub-lema, referensi silang,
lettering/pengaksaraan, simbol dan pewarnaan) sesuai dengan peruntukan buku
Skor = 1, jika penyajian dan pembahasan setiap lema tidak dilakukan secara runtun/sistematis dan logis.
Skor = 3-4. jika sebagian kecil penyajian dan pembahasan lema dilakukan secara runtun/sistematis dan logis.
Skor = 6-7, jika sebagian besar penyajian dan pembahasan lema dilakukan secara runtun/sistematis dan logis.
Skor = 9-10, jika penyajian dan pembahasan lema dilakukan secara runtun/sistematis dan logis.
Di bagian akhir komponen kelayakan penyajian penilai harus mengisikan SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) di tempat yang
tersedia. Kemudian penilai juga harus mengisi simpulan secara umum komponen kelayakan penyajian yang terdapat pada
buku yang dinilai dalam bentuk deskripsi kualitatif.
C. Komponen Bahasa
Butir 1. Bahasa yang digunakan etis, estetis, komunikatif, dan fungsional, sesuai dengan sasaran
pembaca
Penjelasan:
Bahasa yang digunakan dalam buku memiliki nilai kesopanan atau kepatutan bagi budaya bangsa Indonesia sehingga tidak
bertentangan dengan norma-norma agama, pemerintahan, adat, dan lain-lain (etis). Bahasa yang digunakan buku juga harus
memiliki nilai keindahan sehingga pembaca memiliki kenikmatan membacanya (estetis). Selain itu juga harus komunikatif dan
fungsional, sehingga mudah dipahami dan memiliki kekuatan untuk memengaruhi perasaan dan pikiran pembacanya
(komunikatif dan fungsional).
Skor = 1, jika bahasa yang digunakan tidak memenuhi kaidah: etis, komunikatif (sesuai dengan tingkat
pemahaman pembaca), fungsional, kontekstual, efektif, dan efisien.
Skor = 3-4, jika sebagian kecil bahasa yang digunakan memenuhi kaidah: etis, komunikatif (sesuai
dengan tingkat pemahaman pembaca), fungsional, kontekstual, efektif, dan efisien.
Skor = 6-7, jika sebagian besar bahasa yang digunakan memenuhi kaidah: etis, komunikatif (sesuai dengan tingkat
pemahaman pembaca), fungsional, kontekstual, efektif, dan efisien.
Skor = 9-10, jika bahasa yang digunakan memenuhi kaidah: etis, komunikatif (sesuai dengan tingkat pemahaman pembaca),
fungsional, kontekstual, efektif, dan efisien.
Butir 2. Bahasa (ejaan, tanda baca, kosakata, kalimat, dan paragraf) yang digunakan sesuai dengan
kaidah dan istilah yang digunakan baku.
Penjelasan
:
Ejaan, kata atau istilah (keilmuan atau asing) yang digunakan benar, baik sebagai bentuk serapan maupun
sebagai istilah keilmuan
Kalimat yang digunakan efektif, lugas, tidak ambigu (tidak bermakna ganda) dan sesuai dengan makna pesan
yang ingin disampaikan.
Paragraf yang digunakan mengusung pesa yang mencerminkan kesatuan tema/makna
Istilah yang digunakan baku sesuai dengan standar penggunakan istilah atau lambang
Skor = 1, jika bahasa (ejaan, kata, kalimat, dan paragraf) yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah dan istilah yang
digunakan tidak baku.
Skor = 3-4, jika sebagian kecil bahasa (ejaan, kata, kalimat, dan paragraf) yang digunakan sesuai dengan kaidah dan
istilah yang digunakan baku.
Skor = 6-7, jika sebagian besar bahasa (ejaan, kata, kalimat, dan paragraf) yang digunakan sesuai dengan kaidah dan
istilah yang digunakan baku.
Skor = 9-10, jika bahasa (ejaan, kata, kalimat, dan paragraf) yang digunakan sesuai dengan kaidah dan istilah yang
digunakan baku.
Di bagian akhir komponen kelayakan bahasa penilai harus mengisikan SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) di tempat yang
tersedia. Kemudian penilai juga harus mengisi simpulan secara umum komponen kelayakan bahasa yang terdapat pada
buku yang dinilai dalam bentuk deskripsi kualitatif.
D. Komponen
Grafika
Butir 1. Tata letak unsur-unsur grafika estetis, dinamis, dan menarik serta menggunakan ilustrasi
yang memperjelas pemahaman materi/isi buku
Penjelasan
:
Tata letak unsur grafika adalah:
1) Tata letak kulit buku pada bagian depan, punggung, dan belakang serasi dan mempunyai satu kesatuan ( unity).
2) Pada kulit buku memiliki pusat pandang (point center) yang jelas.
3) Ukuran unsur-unsur tata letak pada kulit buku proporsional (judul, sub judul, pengarang, ilustrasi, logo).
4) Tata letak kulit buku mempunyai irama (rhythm) yang jelas.
5) Tata letak konsisten antara kulit dan isi buku.
6) Tata letak pada isi buku konsisten antara bagian depan, isi (pokok bahasan), dan bagian belakang demikian juga
tata letak antarbab.
7) Memiliki kontras yang cukup.
8) Memiliki tata warna dan kombinasi yang harmonis, sesuai karakter materi dan pembacanya.
Skor = 1, jika tata letak unsur grafika dan penggunaan ilustrasi tidak terpenuhi.
Skor = 3-4, jika sebagian kecil dari tata letak unsur grafika dan penggunaan ilustrasi terpenuhi.
Skor = 6-7, jika sebagian besar dari tata letak unsur grafika dan penggunaan ilustrasi terpenuhi.
Skor = 9-10, jika tata letak unsur grafika dan penggunaan ilustrasi terpenuhi.
Di bagian akhir komponen kelayakan grafika penilai harus mengisikan SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) di tempat yang
tersedia. Kemudian penilai juga harus mengisi simpulan secara umum komponen kelayakan grafika yang terdapat pada
buku yang dinilai dalam bentuk deskripsi kualitatif.
Penilai harus mengisikan TOTAL (SKOR x BOBOT) di tempat yang tersedia – yang akan digunakan untuk menentukan
klasifikasi buku seperti pada pedoman di bawah. Setelah itu, penilai juga harus menyimpulkan dari semua aspek
berkenaan dengan keunggulan dan kelemahan buku. Pada bagian akhir penilai memutuskan apakah buku ini layak atau
tidak layak untuk digunakan sebagai buku nonteks-pelajaran di sekolah dengan mencontreng pilihan ditempat yang
disediakan. Buku dinyatakan layak apabila:
1. Aspek pada komponen materi berskor ≥ 6
2. Tidak boleh ada aspek berskor 1 kecuali untuk aspek-aspek pada komponen grafika.
3. Jumlah skor setelah dikalikan bobot minimal 260.
SKOR MAKNA
.
INSTRUMEN DAN RUBRIK
C PENILAIAN BUKU
REFERENSI