Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

FARMASI PRAKTIS
“SALEP MATA”

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. R. A. Oetari, SU., MM., M.Sc., Apt

Di Susun Oleh:
Apoteker Angkatan 35
Kelas B/ Kelompok 4
Mayang Biyan Pamungkas 1820353917
Maynia Susanti 1820353918
Megawati 1820353919

PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2018
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Mata adalah organ manusia yang berfungsi sebagai alat indra


penglihatan. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas – berkas
cahaya pada retina, lantas dengan perantaran serabut – serabut nervus
optikus, mengalihkan rangsangan ini ke pusat pengliahatan pada otak
untuk ditafsirkan.Selain itu mata juga sangat sensitive terhadap rangsangan
terutama rangsangan – ransangan nyeri.mata juga rentan terhadap infeksi
bakteri atau virus atau juga sering mengalami trauma karena benda –
benda asing yang berupa butiran – butiran kecil seperti debu dan asap.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan menjelaskan berbagai cara dan
prosuder pemberian obat mata yang benar berupa salep.

Sediaan setengah padat merupakan sediaan yang berbentuk massa


yang lunak, ditujukan untuk pemakaian topikal, dimana sediaan ini mampu
melekat pada permukaan tempat pemakaian dalam waktu yang cukup lama
sebelum sediaan itu tercuci atau dihilangkan.Hal ini disebabkan karena
sifat rheology plastis yang dimiliknya sehingga memungkinkan sediaan ini
bentuknya akan tetap melekat sebagai lapisan tipis.Macam-macam dari
sediaan setengah padat ini dapat dibedakan berdasarkan konsistensinya
yaitu : salep (unguenta), pasta, krim (cream), cerata, jelly (Gelones).

Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan


ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit ataupun selaput lendir,
dimana bahan obat harus larut atau terdispersihomogen dalam dasar salep
yang cocok. Sediaan salep mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak
mencair pada suhu kamar tetapi mudah dioleskan.Macam-macam dari
sediaan salep ini dapat dibedakan berdasarkan sifat farmakologi dan
penetrasinya, yaitu : salep epidermis, salep endodermis, dan salep
diadermis. Sedangkan berdasarkan salep yang di gunakan, dibedakan
menjadi salep hidrofobik dan salep hidrofilik.Salep dengan berbagai jenis
sering digunakan dalam menangani penyakit inflamasi kelopak mata,
konjutiva, dan kornea.Paling sering diresepkan adalah antibiotic, bahkan
anti inflamasi, dan berbagai kombinasi keduanya.

II. Rumusan Masalah


1. Apa Definisi dari salep mata?
2. Apa tujuan dari pemberian salep mata?
3. Apa indikasi dan kontraindikasi dari pemberian salep mata?
4. Apa keuntungan dan kerugian pemberian salep mata?
5. Bagaimana syarat-syarat dari salep mata?
6. Bagaimana basis dari salep mata?
7. Bagaimana beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyediakan
salep mata?\
8. Bagaimana cara menggunakan salep mata yang benar?
9. Apa saja contoh obat salep mana?

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melakukan Konsep Pemberian Salep Mata
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi dari salep mata
2. Untuk mengetahui tujuan dari pemberian salep mata
3. Untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi pemberian salep
mata
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian pemberian salep mata
5. Untuk mengetahui syarat-syarat dalam salep mata
6. Untuk mengetahui basis dalam salep mata
7. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menyediakan salep mata
8. Untuk mengetahui cara menggunakan salep mata yang benar
9. Untuk mengetahui berbagai contoh obat sediaan salep
BAB II
PEMBAHASAN

I. Definisi
Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata. Pada pembuatan
salep mata harus diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang
sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat
uji sterilitas (Anonim, 1995).
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya harus larut atau terdispersi
homogen dalam dasar salep yang cocok (Anief, 2000). Berbeda dengan salep
dermatologi, salep mata harus steril. Salep mata harusmemenuhi uji sterilitas
sebagaimana tertera pada kompendia resmi. Jadi, salep mata dapatdiartikan
sebagai sediaan setengah padat yang mudah dioleskan ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit ataupun selaput lendir pada bagian mata atau
sekitarnya,dimana bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam
dasar salep yang sesuai.
Sediaan obat mata biasanya dipakai untuk menghasilkan efek
setempat pada pengobatan bagian permukaan mata atau pada bagian
dalamnya. Bentuk sediaan obat mata selain larutan dapat berupa suspensi atau
salep.
Salep mata memberikan arti lain dimana obat dapat mempertahankan
kontak dengan mata dan jaringan disekelilingnya tanpa tercuci oleh cairan air
mata. Basis untuk salep mata biasanya petrolatum putih walapun dalam
beberapa kasus basis larit air juga digunakan. Obat jika tidak larut
didispersikan kedalam basis yang disterilkan dengan panas kering dan
dicampur secara aseptis dengan obat dan bahan tambahan yang steril (Sterile
dosage form, 368)
Salep mata adalah salep steril khususuntuk penggunaan pada mata,
dapat juga digunakan untuk memberikan efek pengobatan yang bervariasi
pada bagian luar dan tepi kelopak mata, konjungtiva, kornea dan iris.
Perhatian yang khusus dilakukan dalam penyiapannya (Remington’s
pharmaceutical science 18th edition; 1513).
Menurut Farmakope indonesia Salep mata adalah salep steril untuk
pengobatan mata menggunakan dasar salep yang cocok (FI III, 20).
Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata (FI IV, 12).
Adapun definisi lain Salep mata adalah salep khusus untuk pemakaian pada
mata dimana membutuhkan perhatian khusus pada pembuatannya (Scoville’s
the art of compounding, 356).
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan, Salep mata
adalah suatu sediaan steril yang mengandung bahan aktif obat yang terbagi
halus dalam basis atau pembawa, yang dibuat di bawah kondisi aseptik yang
digunakan pada mata untuk memberikan efek pengobatan dimana obat dapat
kontak dengan mata dan jaringan tanpa tercuci oleh air mata, di mana tempat
kerjanya pada bagian luar tepi kelopak mata, konjungtiva, kornea, dan
iris, serta memerlukan perhatian khusus dalam pembuatannya, dan biasanya
salep mata kemasan salep mata didesain khusus dalam bentuk tube dan
dilengkapi dengan aplikator pada ujung tube, yang memudahkan
penggunaanya pada mata.

II. Tujuan Pemberian Salep Mata

Tujuan utama pemberian salep mata yaitu untuk memperlama kontak


obat dengan permukaan mata.

III. Indikasi dan Kontra indikasi pemberian obat pada mata


A. Indikasi

Biasanya obat salep mata digunakan dengan indikasi sebagai berikut :


a. Meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang dapat
disebabkan oleh debu, sengatan sinar matahari, pemakaian lensa
kontak, alergi atau sehabis berenang.
b. Antiseptik dan antiinfeksi.
c. Radang atau alergi mata.
B. Kontraindikasi
Obat salep mata yang mengandung nafazolin hidroksida tidak
boleh digunakan pada penderita konjutivitis atau penyakit mata lainnya
yang hebat, bayi dan anak. Kecuali dalam pegawasan dan nasehat dokter.

IV. Keuntungan dan kerugian


Keuntungan utama suatu salep mata terhadap larutan untuk mata
adalah penambah waktu hubungan anatara obat dengan obat dengan mata,
dua sampai empatkali lebih besar apabila dipakai salep dibandingkan jika
dipakai larutan garam. Satu kekurangan bagi pengggunaan salep mata adalah
kaburnya pandangan yang terjadi begitu dasar salep meleleh dan menyebar melalui
lensa kontak. (Ansel, 1989). Sediaan mata umumnya dapat memberikan
bioavailabilitas lebih besar daripada sediaan larutan dalam air yang ekuivalen.
Hal ini disebabkan karena waktu kontak yang lebih lama sehingga jumlah
obat yang diabsorbsi lebih tinggi. Salep matadapat mengganggu penglihatan,
kecuali jika digunakan saat akan tidur (Remington Pharmaceutical
Science,1990).
a. Keuntungan Sediaan Salep Mata
1. Penggunaan agen terapeutik langsung pada tempat aksi obat mampu
membuat agen terapeutik memiliki konsentrasi tinggi pada lokasi
target daripada penggunaan sediaan oral.
2. Penatalaksanaan agen terapeutik secara lokal memastikan kejadian
efek samping dapat diminimalkan.
3. pemberian formulir dosis Secara lokal ke mata dapat dengan mudah
dilakukan oleh pasien.
4. Keuntungan utama suatu salep mata daripada larutan untuk mata
adalah penambahan waktu hubungan atau kontak antara obat dengan
mata. Pengkajian telah menunjukkan bahwa waktu kontak antara obat
dengan mata, 2–4 kali lebih besar apabila dipakai salep dibandingkan
jika dipakai larutan garam (Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, 563).
b. Kerugian Sediaan Salep Mata
1. Salep mata akan mengganggu penglihatan kecuali jika digunakan pada
waktu tidur. Onset dan waktu absorpsi yang lama, variasi dosis besar.
Salep mata cenderung membentuk lapisan pada mata dan
menyebabkan masalah-masalah pencampuran antara pembawa salep
dengan cairan mata (Remington’s pharmaceutical science 18th edition,
1585).
2. Salah satu kekurangan bagi salep mata adalah kaburnya pandangan
yang terjadi begitu dasar salep meleleh dan menyebar melalui lensa
mata (Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, 563).

V. Syarat-syarat salep mata


1. Salep mata dibuat dari bahan yang disterilkan dibawah kondisi yang benar-
benar aseptik dan memenuhi persyaratan dari tes sterilisasi resmi.
2. Sterilisasi terminal dari salep akhir dalam tube disempurnakan dengan
menggunakan dosis yang sesuai dengan radiasi gamma.
3. Salep mata harus mengandung bahan yang sesuai atau campuran bahan
untuk mencegah pertumbuhan atau menghancurkan mikroorganisme yang
berbahaya ketika wadah terbuka selama penggunaan. Bahan antimikroba
yang biasa digunakan adalah klorbutanol, paraben atau merkuri organik.
4. Salep akhir harus bebas dari partikel besar.
5. Basis yang digunakan tidak mengiritasi mata, membiarkan difusi obat
melalui pencucian sekresi mata dan mempertahankan aktivitas obat pada
jangka waktu tertentu pada kondisi penyimpanan yang sesuai. Vaselin
merupakan dasar salep mata yang banyak digunakan. Beberapa bahan
dasar salep yang dapat menyerap, bahan dasar yang mudah dicuci dengan
air dan bahan dasar larut dalam air dapat digunakan untuk obat yang larut
dalam air. Bahan dasar salep seperti ini memungkinkan dispersi obat larut
air yang lebih baik tetapi tidak boleh menyebabkan iritasi pada mata.
6. Sterilitas merupakan syarat yang paling penting, tidak layak membuat
sediaan larutan mata yang mengandung banyak mikroorganisme yang
paling berbahaya adalah Pseudomonas aeruginosa. Infeksi mata dari
organisme ini dapat menyebabkan kebutaan, bahaya yang paling utama
adalah memasukkan produk nonsteril kemata saat kornea digososk. Bahan
partikulat yang dapat mengiritasi mata menghasilkan ketidaknyamanan
pada pasien. Jika suatu anggapan batasan mekanisme pertahanan mata
menjelaskan dengan sendirinya bahwa sediaan mata harus steril. Air mata
tidak seperti darah tidak mengandung antibodi atau mekanisme untuk
memproduksinya. Mekanisme utama untuk pertahanan melawan infeksi
mata adalah aksi sederhana pencucian dengan air mata dan suatu enzim
yang ditemukan dalam air mata (lizosim) yang mempunyai kemampuan
menghidrolisa selubung polisakarida dari beberapa mikroorganisme, satu
dari mikroorganisme yang tidak dipengaruhi oleh lizosim yakni yang
paling mampu menyebabkan kerusakan mata yaitu Pseudomonas
aeruginosa (Bacilllus pyocyamis). Infeksi serius yang disebabkan
mikroorganisme ini ditunjukka dengan suatu pengujian literatur klinis
yang penuh dengan istilah-istilah seperti enukleasi mata dan transplantasi
kornea. Penting untuk dicatat bahwa ini bukan mikroorganisme yang
jarang, namun juga ditemukan disaluran intestinal, dikulit normal manusia
dan dapat menjadi kontaminan yang ada diudara.
Terdapat beberapa macam syarat salep mata menurut beberapa ahli
Menurut Remington’s Pharmaeutical Science 18th Edition, 1585, Menurut
Sterile Dosage Form, 357, dan menurut Farmakope Indonesia Ed. III, 30
a. Menurut Remington’s Pharmaeutical Science 18th Edition, 1585
1. Salep mata dibuat dari bahan yang disterilkan dibawah kondisi yang
bernar-benar aseptik dan memenuhi persyaratan dari tes sterilisasi
resmi.
2. Sterilisasi terminal dari salep akhir dalam tube disempurnakan dengan
menggunakan dosis yang sesuai dengan radiasi gamma.
3. Salep mata harus mengandung bahan yang sesuai atau campuran
bahan untuk mencegah pertumbuhan atau menghancurkan
mikroorganisme yang berbahaya ketika wadah terbuka selama
penggunaan. Bahan antimikroba yang biasa digunakan adalah
klorbutanol, paraben atau merkuri organik.
4. Salep akhir harus bebas dari partikel besar.
5. Basis yang digunakan tidak mengiritasi mata, membiarkan difusi obat
melalui pencucian sekresi mata dan mempertahankan aktivitas obat
pada jangka waktu tertentu pada kondisi penyimpanan yang sesuai.
b. Menurut Sterile Dosage Form, 357
1. Sediaan untuk mata dari berbagai jenis produk yang berbeda dapat
berupa larutan tetes mata, pencuci mata atau salep mata. Kadang-
kadang injeksi mata digunakan untuk hal-hal yang khusus. Sediaan
mata sama dengan produk steril lainnya yaitu kesterilan dan bebas dari
bahan partikulat. Dengan pengecualian jumlah yang terbatas dari
injeksi mata. Sediaan untuk mata merupakan bentuk sediaan topikal
yang digunakan untuk efek lokal. Oleh karena itu tidak perlu bebas
pirogen karena metode penggunaan dan pemakaian obat sediaan mata
berbeda dengan bahan yang diberikan secara parenteral dalam hal
bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan aktivitas untuk
memelihara stabilitasnya dan sterilitas produk.
2. Sterilitas merupakan syarat yang paling penting, tidak layak membuat
sediaan larutan mata yang mengandung banyak mikroorganisme yang
paling berbahaya adalah pseudomonas aeruginosa. Infeksi mata dari
organisme ini dapat menyebabkan kebutaan, bahaya yang paling
utama adalah memasukkan produk nonsteril kemata saat kornea
digososk. Bahan partikulat yang dapat mengiritasi mata menghasilkan
ketidaknyamanan pada pasien.
c. Menurut Farmakope Indonesia Ed. III, 30
Kecuali dinyatakan lain, sebagai bahan dasar digunakan vaselin
putih. Tergantung dari sifat bahan obat dan tujuan pemakaian, dapat
dipilih salah satu bahan dasar berikut :
1. Dasar salep senyawa hidrokarbon
Vaselin putih, veselin kuning atau campurannya dengan malam
putih, dengan malam kuning atau dengan senyawa hidrokarbon lain
yang cocok.
2. Dasar salep serap
Lemak bulu domba; campuran 3 bagian kolesterol, 3 bagian stearil
alkohol, 8 bagian malam putih, dan 8 bagian vaselin putih; campuran
30 bagian malam kuning dan 70 bagian minyak wijen.
3. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air
Emulsi minyak dalam air.
4. Dasar salep yang dapat larut dalam air
Polietilenglikol atau campurannya.

VI. Basis salep mata


Dasar salep pilihan untuk salep mata harus tidak mengiritasi mata dan
harus memungkinkan difusi bahan obat ke seluruh mata yang dibasahi karena
sekresi cairan mata. Dasar salep mata yang digunakan juga harus bertitik
lebur yang mendakati suhu tubuh. Dalam beberapa hal campuran dari
petroletum dan cairan petrolatum (minyak mineral) dimanfaatkan sebagai
dasar salep mata. Kadang-kadang zat yang bercampur dengan air seprti
lanolin ditambahkan kedalamnya. Hal in memungkinkan air dan obat yang
tidak larut dalam air bartahan selama sistem penyampaian (Ansel,1989).
Oculenta, sebagai bahan dasar salep mata sering mengandung vaselin,
dasar absorpsi atau dasar salep larut air. Semua bahan yang dipakai untuk
salep mata harus halus, tidak enak dalam mata. Salep mata terutama untuk
mata yang luka. Harus steril dan diperlukan syarat-syarat yang lebih teliti
maka harus dibuat saksama. Syarat oculenta adalah:
1. Tidak boleh mengandung bagian-bagian kasar.
2. Dasar salep tidak boleh merangsang mata dan harus memberi
kemungkinan obat tersebar dengan perantaraan air mata.
3. Obat harus tetap berkhasiat selama penyimpanan.
4. Salep mata harus steril dan disimpan dalam tube yang steril (Anief, 2000).
VII. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyediakan Sediaan
Salep Mata
1. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik
yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas. Bila bahan tertentu yang
digunakan dalam formulasi tidak dapat disterilkan dengan cara biasa, maka
dapat digunakan bahan yang memenuhi syarat uji sterilitas dengan
pembuatan secara aseptik. Salep mata harus memenuhi persyaratan uji
sterilitas. Sterilitas akhir salep mata dalam tube biasanya dilakukan dengan
radiasi sinar γ. (Remingthon pharmauceutical,1990).
Kemungkinan kontaminasi mikroba dapat dikurangi dengan melakukan
pembuatan uji dibawah LAF.
2. Salep mata harus mengandung bahan atau campuran bahan yang sesuai
untuk mencegah pertumbuhan atau memusnahkan mikroba yang mungkin
masuk secar tidak sengaja bila wadah dibuka pada waktu penggunaan.
Kecuali dinyatakan lain dalam monografi atau formulanya sendiri sudah
bersifat bakteriostatik (lihat bahan tambahan seperti yang terdapat pada uji
salep mata. Zat anti mikroba yang dapat digunakan :
a. Klorbutanol
b. Paraben
c. senyawa Hg organik OTT dengan halide
Wadah salep mata harus dalam keadaan steril pada waktu pengisian dan
penutupan. Wadah salep mata harus tertutup rapat dan disegel untuk
menjamin sterilitas pada pemakaian pertama.

VIII. Cara Penggunaan


Langkah-langkah penggunaan salep mata yang baik dan benar,
1. Cuci tangan Anda dengan sabun dan air.
2. Hindari kontak langsung ujung tube
dengan mata, tangan atau permukaan
lainnya, dan wadah harus tetap bersih.

3. Condongkan kepala ke belakang, tarik


kelopak bawah mata menggunakan jari
telunjuk sehingga kelopak mata
membentuk kantong

4. Pegang tube salep dengan


menggunakan tangan yang lainnya
sedekat mungkin dengan kelopak mata
tanpa menyentuhnya. Tarik kelopak
bawah mata menggunakan jari
telunjuk sehingga kelopak mata
membentuk kantong. Oleskan salep ke
dalam kantong mata tersebut
sepanjang kira-kira 1cm
5. Kedipkan mata secara perlahan,
kemudian tutup selama 1-2
menit. Bersihkan salep mata
berlebih pada wajah dengan tisu
atau handuk tunggal yang bersih
dan lembut.

6. Untuk menghindari
kontaminasi, segera pasang kembaki tutup tube
7. cucilah tangan dengan air dan sabun untuk
membersihkan sisa obat yang mungkin
menempel. Segera pasang kembali tutup
tube untuk menghindari kontaminasi.
Contoh Sediaan Salep Mata
Merk Dagang Kandungan Golongan Pabrik Gambar

Alletrol Compositum
Dexamethasone Sodium
Phasphate 1 mg
- Neomycin Sulphate setara
dengan Neomycin base 3.5 mg
- Polymixin B Sulphate 6000 UI Obat Keras PT. ERELA
Cendo Fenicol Eye Oint
kloramfenikol 1% untuk setiap 1
Obat Keras Cendo
gram

Cendo Gentamycin Eye


Oint Gentamicin sulfate 0.3 %
Obat Keras Cendo

Cendo Hervis Acyclovir Acyclovir

Obat Keras Cendo


Chloramphenicol / Kloramfenikol
Cendo Mycetin Eye 1 %, Polimiksin B sulfat 5000
Obat Keras Cendo
Oint iu/gram

hydrocortisone acetate 0.5 %


Cendo Mycos Eye Oint chloramphenicol 0.2 % Obat Keras Cendo

Neomycin sulphate setara


Cendo Polygrain Eye neomycin base 1.5 mg
Obat keras Cendo
Oint polymixin B sulphate 10.000 UI
gramicidin 0.025 mg
Neomycin sulphate setara
neomycin base 3.5 mg
Cendo Statrol Eye Oint polymixin B sulphate 16.250 IU Obat keras Cendo
phenylephrine HCl 2 mg

Dexamethasone sodium
phosphate 1 mg atau 0.1 %
Neomycin sulphate setara
Cendo Xitrol Eye Oint Obat keras Cendo
neomycin base 3.5 mg
polymixin B sulphate 6.000 IU

Chloramphenicol Salep Chloramphenicol base 10 mg Obat keras Generik


(1%)
Mata
iap gram salep mata
ERLAMYCETIN mengandung:
Erlamycetin Salep Mata 10 mg Chloramphenicol base PT. ERELA
dalam basis salep mata yang
sesuai
Gentamicin sulfate 0.3 %
Garexin Salep Mata
Global multi
pharmalab
Obat keras
Gentamicin sulfate 0.1 %
Genoint 0,3%

Obat keras PT. ERELA

Oxytetracyclin Oxytetracycline HCl 10 mg (1% )

Obat Keras Generik


Dexamethasone sodium
phosphate 1 mg
Neomycin sulphate setara
Polidemisin Salep Mata
neomycin base 3.5 mg
Obat Keras Sanbe farma
polymixin B sulphate 6.000 IU
Terramycin oxytetracycline hydrochloride
1% Obat Keras Pfizer

Chloramphenicol base 10 mg
Reco Salep Mata
(1%) Global Multi
Pharmalab
Obat keras (GMP).
oxytetracycline HCl 5 mg
Terra Cortil hydrocortisone acetate 5 mg

Obat keras Pfizer


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata. Pada pembuatan
salep mata harus diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang
sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat
uji sterilitas.
Tujuan utama pemberian salep mata yaitu untuk memperlama kontak
obat dengan permukaan mata.
Indikasi biasanya obat salep mata digunakan untuk meredakan
sementara mata merah akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan oleh debu,
sengatan sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis
berenang, antiseptik dan anti infeksi, radang atau alergi mata.
B. Saran
Disadari oleh penulis bahwa makalah yang telah disusun oleh penilis
yang berjudul ”Salep mata” masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran terhadap makalah yang bersifat membangun
agar makalah yang dibuat dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi
orang lain masyarakat pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H. C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh
Ibrahim, F., Edisi IV. UI Press: Jakarta.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Departemen Kesehatan RI:
Jakarta.
Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Departemen Kesehatan RI:
Jakarta
Genaro, R. A. 1990. Remington’s Pharmaceutical Science. 18th Edition. Macle
Printing Company, Easton-Pennsilva: USA.
http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/cara-menggunakan-salep-mata-dengan-
benar.html

https://www.drugs.com/drug-class/ophthalmic-preparations.html

https://www.slideshare.net/smitachoudhary6/ointments-67551869

https://www.slideshare.net/srikanthavn/ophthalmic-preparations

https://yankes.itb.ac.id/informasi/cara-menggunakan-salep-mata/

Jones, D. 2008. Fastrack Pharmaceutical Dosage Form and Design 1st Edition.
Pharmaceutical Press: London.

Turco S, King RE. 1979. Sterile Dosage Forms Second edition. Lea & Febiger:
Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai