BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan
1. Pengertian
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37- 42 minggu), lahir dengan
turun ke jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
lahirnya bayi pada LBK (letak belakang kepala) dengan tenaga ibu sendiri,
tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Wiknjosastro, 2005,
p.180).
7
8
turun.
utero plasenter.
dengan gejala :
3. Tanda-tanda inpartu
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
b. Keluar ledir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-
4. Tahapan persalinan
a. Persalinan kala I
cm.
berlangsung 2 jam.
10
2. Multi : pembukaan 2 cm / jam, pada fase laten, fase aktif dan fase
terbuka. OUI dan OUE serta penipisan dan pendataran servik terjadi
b. Kala II (pengeluaran)
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
(Siswosudarmo, 2008, p.135). Kala II pada primi 2 jam dan pada multi 1 jam
d. Kala IV (Observasi)
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.
11
c) Kontraksi uterus.
cc).
persalinan yang terdiri dari jalan lahir tulang dan jalan lahir lunak. Proses
jalan lahir, kekuatan yang mendorong dan akhirnya janin yang di dorong
dalam satu mekanisme terpadu. Jalan lunak pada keadaan tertentu tidak akan
1998, p.289).
Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk PAP (Yanti, 2010, p.33) ada 4 bentuk
(1)Ukuran panggul
1998, p.75).
cm.
promontorium.
dibagi menjadi :
diameter sagitalis posterior 13,5 cm, diameter antara spina < 9cm).
(c) Kesempitan pintu bawah panggul (jarak antara os ischii ≤ 8 cm, arkus
(d) Kombinasi kesempitan pintu atas panggul, bidang tengah panggul, dan
biasa, menyebabkan kelainan presentasi atau posisi janin, dapat terjadi rupture
uteri sedangkan pengaru pada anak adalah kematian maternal meningkat pada
pertus lama atau kala II yang lebih dari 1 jam (Wirakusumah, dkk, 2005,
pp.165).
Panggul sempit atau janin besar, terdapat gangguan daya dorong akibat
anestesi regional atau sedasi kuat kala II dapat menjadi sangat lama
diantaranya :
(a) Pada primipara kepala anak belum turun setelah minggu ke-36.
(e) Terdapat kelainan bentuk badan ibu (cebol, skoliosis, pincang, dan lain-
lain).
CPD terjadi karena bayi terlalu besar atau pelvis kecil. Pada proses persalinan
disebabkan oleh ketidak sesuaian antara ukuran kepala janin dengan panggul
ibu sehingga persalinan pervaginam tidak bisa berlangsung. Saat ini sudah
jarang, sebagian besar disproporsi berasal dari malposisi kepala janin dalam
yang sering dijumpai adalah distosia yang disebabkan oleh tumor ovarium
(5)Perut gantung
sehingga letak fundus uteri dapat lebih rendah dari pada simfisis. Makin tua
rendah dari simfisis. Akibatnya terjadi kesalahan letak janin, kepala janin
tidak masuk ke ruang panggul sehingga pada proses perssalinan pada kala I
b. Passanger (janin)
1) Janin besar
pound (4,536 gram) pada saat lahir, karena ukuran yang besar sangat
lebih lama dan tindakan operasi pada saat melahirkan menjadi lebih
dijumpai pada wanita hamil dengan diabetes militus, pada postmaturitas dan
18
karena besarnya kepala atau kepala yang lebih keras tadak dapat memasuki
pintu atas panggul, atau karena bahu yang lebar sulit melalui rongga panggul
distosia bahu di mana terjadi kegagalan bahu untuk melipat ke dalam panggul
disebabkan oleh fase aktif dan persalinan kala II yang pendek pada multipara
Berat badan janin dapat mempengaruhi proses persalinan kala II. Berat
neonatus pada umumnya < 4000 gram dan jarang mebihi 5000 gram
2008).
Bayi normal yaitu bayi yang mempunyai berat badan 2500-4000 gram,
bayi berat lahir cukup dengan berat lahir > 2500 gram (Emi, 2008).
19
Pada janin yang mempunyai berat lebih dari 4000 gram memiliki
atau besarnya bahu. Bagian paling keras dan besar dari janin adalah
karena itu sebagian ukuran kepala digunakan Berat Badan (BB) janin
Berdasarkan atas ukuran Mac, Donald yaitu jarak antara simfisis pubis
a) Presentasi dahi
pemeriksaan dalam dapat diraba sutura frontalis, yang bila diikuti pada ujung
yang satu diraba ubun-ubun besar dan pada ujung lain teraba pangkal hidung
dan lingkaran orbita. Pada presentasi dahi ini mul dan dagu tidak dapat diraba.
b) Presentasi muka
sekunder bila baru terjadi pada waktu persalinan. Pada pemeriksaan dalam
bila muka sudah masuk ke dalam rongga panggul, jari pemeriksa dapat
meraba dagu, mulut, hidung dan pinggir orbita. Presentasi ini dapat
ditemukan pada panggul sempit atau pada janin besar, multiparitas dan perut
posterior ini disebabkan karena kepala sudah berada dalam defleksi maksimal
dan tidak mungkin menambah defleksinya lagi, sehingga kepala dan bahu
terjepit dalam panggul dan persalinan tidak akan maju. Kesulitan persalinan
dapat terjadi karena adanya kesempitan panggul dan janin yang besar yang
terhadap bentuk dan ukuran panggul. Contohnya otot-otot dasar panggul yang
sudah lembek pada multipara sehingga tidak ada paksaan pada belakang
kepala janin untuk memutar ke depan atau pada panggul android yang
p.593-596).
c. Power
His adalah kontraksi uterus (uterine contraction) selama atau pada saat
uteri pada kala II his menjadi lebih efektif, terkoordinasi, simetris dengan
fundal dominan, kuat dan lebih lama 60-90 detik (Mochtar, 1998, p. 85).
Pada akhir kala I atau kala II, jumlah kontraksi adalah 3-4 kali tiap 10
2008, p.113).
a) Teratur.
b) Makin lama makin sering, intensitas makin kuat, durasi makin lama.
22
rintangan pada jalan lahir saat persalinan, tidak dapat diatasi sehingga
menjadi :
Adalah kontraksi uterus lebih lama, singkat dan jarang dari pada biasa.
Keadaan penderita biasanya baik dan rasa nyeri tidak seberapa. Selama
ketuban masih utuh umumnya tidak banyak bahaya, baik bagi ibu maupun
bagi janin, kecuali jika persalinan berlangsung terlalu lama, hal ini
Ditemukan pada wanita yang tidak diberi pengawasan baik waktu persalinan.
Adalah his berubah, tonus otot uterus meningkat di luar his dan
bagian atas, tengah dan bawah menyebabkan his tidak efisien dalam
yang sudah lama pecah, menyebabkan penyempitan kavum uteri yaitu pada
2) Umur Ibu
kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita
hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih
tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun.
3) Paritas
Adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari atau sama
dengan 500 gram yang pernah dilahirkan, hidup maupun mati (Siswosudarmo,
2008, p.115).
multipara dominasi fundus uteri lebih besar dengan kontraksi uterus lebih
besar dengan kontraksi lebih kuat dan dasar panggul yang lebih rileks
sehingga bayi lebih mudah melalui jalan lahir dan mengurangi lama
janin, persalinan secara progresif lebih lama. Hal ini diduga akibat keletihan
a) Primipara
Adalah seorang wanita yang telah pernah melahirkan bayi aterm sebanyak
satu kali.
b) Multipara(pleuripara)
Adalah wanita yang telah melahirkan anak hidup beberapa kali, dimana
Multipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang viable
c) Grandemultipara
Adalah wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali.
d) Nulipara
d. Penolong persalinan
memberikan dukungan serta kenyamanan pada ibu, baik segi emosi atau
persalinan dalam hal ini adalah bidan. Jenis asuhan yang akan diberikan dapat
Pada kasus yang ditangani oleh dukun atau tenaga paramedis yang tidak
berlangsung lama. Pada kala II ibu sudah tidak dapat mengejan menyebabkan
1) Analgesia Epidural
dengan baik anestesi epidural juga memiliki beberapa kerugian yaitu dapat
26
Secara normal, tekanan pada bagian belakang dinding vagina atau dasar
atau seksio sesar perlu segera dilakukan dan relaksasi muskulus levatorani
mengejan.
Batas waktu kala II pada nulipara adalah 2 jam (3 jam pada kasus
dengan anestesi regional) dan multipara adalah 1 jam (2 jam pada kasus
2) Posisi
Posisi ini dapat memberikan rasa nyaman bagi ibu dan memeberi
dari kedua posisi ini adalah gaya grafitasi untuk membantu ibu
melahirkan bayinya.
c) Posisi merangkak
d) Posisi terlentang
ibu. Hal ini akan mengurangi pasokan oksigen melalui sirkulasi utero-
e. Psikis ibu
second stage / pembukaan lengkap ibu ingin mengedan tapi tidak ada
B. Lama persalinan
2005, p.283)
persalinan kala I dan kala II adalah sekitar 9 jam pada nulipara tanpa
menit pada multipara, tetapi hal ini dapat sangat bervariasi. Pada seorang
wanita yang mempunyai paritas lebih tinggi dengan vagina dan perineum
Tahap ini berawal saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir
dan 20 menit untuk multipara. Pada wanita dengan paritas tinggi yang
30
vagina dan perineumnya sudah melebar, dua atau tiga kali usaha
sempit atau janin besar atau dengan kelainan gaya ekspulsif akibat
Perineum menonjol.
atau jalan-jalan).
belum lengkap.
31
oksitosin drip.
(2) Jika pemberian oksitosin drip tidak ada dalam kemajuan dalam 1 jam,
dipenuhi.
(3) Lahirkan dengan seksio sesarea bila persyaratan vacum dan forcep
hemorrhages).
wanita, yang dapat berubah adalah berat badan janin. Besar atau berat
paling besar sebaiknya tidak melebihi 10% berat anak yang sesungguhnya
BBLR adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram
dan mampu menyusui bayinya. Waktu menyusui 2-3 menit, tetapi sering
1-2 jam dan bayi selalu dalam keadaan hangat. Ibu dianjurkan
Menurut (Saifuddin, 2008, p.376) bayi baru lahir dengan berat badan
b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram.
c. Bayi berat lahir ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram.
Berat badan janin normal adalah 2500-4000 gram, sedangkan bayi dengan
berat badan < 2500 gram disebut BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah). Bayi
dengan berat > 4000 gram disebut janin besar atau makrosomi.
Pola pertumbuhan berat badan bayi (BB) / weight dan panjang badan (PB) /
Chart. Rentangan dari 5% sampai 95%. Apabila bayi berada dalam chart
tersebut, maka bayi masih dikatakan normal, namun berada diluar chart baik
lebih rendah atau lebih tinggi tidak bisa dinilai ada kelainan, harus diperiksa
penyebabnya.
34
D. Tingkatan Paritas
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500 gram
yang pernah dilahirkan, hidup maupun mati, bila berat badan tidak
2008, p.1).
1/2 jam.
Paritas
Anak yang lebih berat dari 4000 gram menimbulkan kesukaran dalam
35
(Mochtar, 1998, p.65). Pada janin besar dapat menyebabkan distosia pada
kemajuan proses persalinan, terjadi dalam kala I dan kala II. Keadaan ini
cukup membutuhkan dua atau tiga daya dorong setelah pembukaan servik
F. Kerangka Teori
Jenis panggul
Passage (jalan lahir)
Ukuran panggul
Janin besar
-Kelainan letak
-Presentasi/ posisi
janin
His
Umur
Posisi ibu
Penolong
Analgesi epidural
G. Kerangka Konsep
Paritas
H. Hipotesis
Ha : Ada hubungan antara berat badan janin dengan lama kala II
berdasarkan paritas.
Ho : Tidak ada hubungan antara berat badan janin dengan lama kala II
berdasarkan paritas.