Oleh :
MAWIRNISNA, S.Pd.I
NIP. 19620516 198403 2 003
Mawirnisna, S.Pd.I
NIP. 19620516 198403 2 003
Kata Kunci: agama islam, metode pemberian tugas belajar dan resitasi
ABSTRAK
Di dalam proses belajar-mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat
belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu
langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau
biasanya disebut metode mengajar
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Apakah
penerapan model pembelajaran tuntas dapat meningkatkan prestasi siswa terhadap materi
pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa. (b) Bagaimanakah pengaruh model
pembelajaran tuntas dalam meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada
siswa.
Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah: (a) Ingin mengetahui bagaimanakah
peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam setelah diterapkannya model
pembelajaran tuntas pada siswa. (b) Ingin mengetahui pengaruh model pembelajaran
tuntas dalam meningkatkan prestasi dan motivasi belajar terhadap materi pelajaran
Pendidikan Agama Islam setelah diterapkan model pembelajaran tuntas pada siswa.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga
putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan
pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas VI SDN 06 V
Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman Tahun Pelajaran 2009/2010. Data
yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan
dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (52,63%), siklus II (73,68%), siklus III
(100,00%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode model pembelajaran tuntas
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Siswa Kelas VI SDN 06 V Koto Kampung
Dalam Kabupaten Padang Pariaman Tahun Pelajaran 2009/2010, serta metode
pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran agama islam.
i
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan ulasan hasil
penelitian yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan
SDN 06 V Koto Kampung Kabupaten Padang Pariaman hasil karya dari:
ii
KATA PENGANTAR
Model Pengajaran Tuntas Pada Siswa Kelas VI SDN 06 V Koto Kampung Dalam
Disamping itu penulis juga termotivasi oleh keadaan pembelajaran yang terjadi
saat sekarang ini dimana terkesan asal asalan, tanpa memperhitungkan keadaan
siswa.
perubahari kearah yang lebih baik, dimasa yang akan datang. Tulisan ini kurang
sempurna dikarenakan keterbatasan dan penulis sendiri. Dan ucapan terima kasih
MAWIRNISNA, S.Pd.I
NIP. 19620516 198403 2 003
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ........................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Pemecahan Masalah .............................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
F. Definisi Operasional Variabel ................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar .......................................... 8
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............. 10
C. Movitasi Belajar .................................................................... 11
D. Prinsip Motivasi ..................................................................... 12
E. Teknik Memotivasi Berdasarkan Teori Kebutuhan ................ 15
F. Model Pembelajaran Tuntas .................................................. 18
G. Hipotesis Tindakan ................................................................ 22
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ............................................................. 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 27
C. Subyek Penelitian ................................................................... 28
D. Prosedur Penelitian ............................................................... 28
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Penelitian Persiklus ......................................... 30
B. Pembahasan ............................................................................. 38
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 40
B. Saran ........................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
dilahirkan tidak lain sebagai “orang dewasa dalam bentuk kecil”. Ia harus
tanpa dikritik. Anak tak obahnya seperti gelas kosong yang pasif menerima
itu dan mengantikannya dengan penekanan pada kegiatan anak dalam proses
1
berhubungan juga dengan masyarakat, sebab individu itu baru berarti kalau
siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang
diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus
cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instrukstur. Pengertian lain
ialah sebagai teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau
tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik.
Di dalam kenyataan cara atau metode mengajar atau teknik penyajian yang
siswa berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam
pertanyaan akan berbeda dengan metode yang diguanakan untuk tujuan agar
tradisional, yang digunakan sejak dahulu kala, tetapi juga yang modern,
2
Perkembangan selanjutnya para ahli masih tersu mengadakan
dipandang paling efektif untuk pelajaran tertentu. apakah hal itu akan
peranan guru yang utama dalam pelaksanaan penyajian, tetapi ada pula yang
telah menggukanan bantuan satelit. Ada pula teknik penyajian yang hanya
digunakan untuk sejumlah siswa yang terbatas, tetapi ada pula yang
kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian
masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus
3
gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering
B. Rumusan Masalah
Pariaman?
4
Kelas VI SDN 06 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang
Pariaman?
C. Pemecahan Masalah
meningkat.
D. Tujuan Penelitian
2009/2010.
palajaran 2009/2010.
Pariaman.
5
pada siswa Kelas VI SDN 06 V Koto Kampung Dalam Kabupaten
Padang Pariaman.
E. Manfaat Penelitian
berguna sebagai:
Agama Islam
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka
dalam kelas, dengan asumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat semua
peserta didik akan mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil
6
belajar secara maksimal terhadap seluruh bahan yang dipelajari
(Ramayulis, 193:2005).
atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu perubahan pada sikap dan tingkah laku yang
lebih baik, tetapi kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih
buruk.
akhir dari pada periode yang cukup panjang. Berapa lama waktu itu
dilihat dengan nyata proses itu terjadi dalam diri seserorang yang sedang
laku yang nampak, tetapi prosesnya terjadi secara internal di dalam diri
8
2. Pengertian Prestasi Belajar
pekerjaan/aktivitas tertentu.
Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh karena itu
dilakukan dengan baik dan pedoman cara yang tapat. Setiap orang
mungkin kurang sesuai untuk anak/siswa yang lain. Hal ini disebabkan
Oleh karena itu tidaklah ada suatu petunjuk yang pasti yang
9
Tetapi faktor yang paling menentukan keberhasilan belajar adalah para
siswa itu sendiri. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-
1. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang kita sebut faktor
individu.
pribadi.
2. Faktor yang ada pada luar individu yang kita sebut dengan faktor sosial
atas. Bagi siswa yang berada dalam faktor yang mendukung kegiatan
belajar akan dapat dilalui dengan lancar dan pada gilirannya akan
10
faktor-faktor diatas, maka kegiatan atau proses belajarnya akan
C. Movitasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
tidak ada gerakan menuju ke arah tujuan tersebut. Motivasi dapat berupa
siswa tidak selalu melihat tugas-tugas sekolah sebagai jalan terbaik yang
hubungan ini tugas guru adalah menolong mereka untuk memilih topik,
11
D. Prinsip Motivasi
Prinsip ini disusun atas dasar penelitian yang seksama dalam rangka
dilakukan. Oleh karena itu, pujian lebih besar nilainya bagi motivasi
belajar.
diri dalam berbagai bentuk yang berbeda. Para siswa yang dapat
individu itu sesuai dengan ukuran yang ada di dalam dirinya sendiri.
5. Motivasi mudah menjalar luas terhadap orang lain. Guru yang berminat
tinggi dan antusias akan mempengaruhi para siswa sehigga mereka juga
12
berminat tinggi dan antusias. Siswa yang antusias akan mendorong
angka yang tinggi, siswa akan berusaha lebih giat karena minatnya
10. Minat khusus yang dimiliki oleh siswa berdaya guna untuk mempelajari
hal-hal lainnya. Minat khusus yang telah dimiliki oleh siswa, misalnya
bidang studi.
13
11. Kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang minat para siswa yang
tergolong kurang tidak ada artinya bagi para siswa yang tergolong
pandai. Hal ini disebabkan oleh perbedaan tingkat abilitas pada siswa
tersebut. Oleh karena itu, guru yang hendak membangkitkan minat para
pada mereka.
12. Tekanan dari kelompok siswa umumnya lebih efketif dalam memotivasi
kegiatan kreatif. Motivasi yang telah dimiliki oleh siswa, apabila diberi
itu.
efketif.
15. Kecemasan dan frustasi dapat membantu siswa berbuat lebih baik.
16. Tugas yang terlalu sukar dapat mengakibatkan frustasi sehingga dapat
14
siswa cenderung melakukan hal-hal yang tidak wajar sebagai manifestasi
17. Tiap siswa mempunyai tingkat frustasi dan toleransi yang berlain-lainan.
masing.
hal: anak yang mendapat angka baik dan anak yang mendapat angka
jelek. Pada anak yang mendapat angkan jelek mungkin akan berkembang
15
rasa rendah diri dan tak ada semangat terhadap pekerjaan-pekerjaan
sekolah.
menyarankan jangan ada siswa yang tergolong gagal atau hal-hal yang
tua. Akan tetapi, faktor yang paling kuat adalah perbandingan besar-
16
Dalam hubungan ini guru dapat menggunakan prinsip bahwa
tujuan-tujuan harus dapat dicapai dan para siswa merasa bahwa mereka
4. Pemberian pujian
harus diingat bahwa efek pujian itu bergantung pada siapa yang memberi
pujian dan siapa yang menerima pujian itu. Para siswa yang sangat
merasa bergantung pada orang lain akan rsponsif terhadap pujian. Pujian
bahu.
dapat merusak pada kondisi yang lain. Dalam kompetisi harus terdapat
17
c. Kompetisi dengan diri sendiri, yaitu dengan catatan tentang prestasi
(1969), kerja sama adalah fungsi utama dan merupakan bentuk yang
6. Pemberian harapan
dapat menggugah minat dan motivasi belajar asalkan siswa yakin bahwa
1. Pengertian
yang tepat semua peserta didik akan mampu belajar dengan baik dan
18
memperoleh hasil belajar secara maksimal terhadap seluruh bahan yang
sistematis.
belajar.
19
Berdasarkan uraian di atas maka model belajar dilandasi oleh dua
asumsi yaitu:
yang lemah).
20
g. Pelaksanaan pengajaran biasa (group based instruction).
a. Mengidentifikasi prakondisi
c. Hasil belajar
21
3. Pelayanan bimbingan dan penyuluhan terhadap anak didik yang
masing-masing.
G. Hipotesis Tindakan
22
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu: (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan
(2000) (dalam Sukidin, dkk. 2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung
pada: (1) tujuan utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kolaborasi antara
pelaku peneliti dan peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan dalam melakukan
guru sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk
ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-
praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara
23
penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran
pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil.
suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus
ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah
cukup.
A. Rancangan Penelitian
24
Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa
3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih
dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.
dan pembuktiannya.
dan Taggart (dalam Arikunto, 2002: 83), yaitu berbentuk spiral dari siklus
25
direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1
Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada
gambar berikut:
Putar
an 1
Refleksi Rencana
Rencana
awal/rancangan Putar
awal/rancangan
an 2
Tindakan/
Observasi
Rencana yang
Refleksi Rencana yang
direvisi Putar
direvisi
an 3
Tindakan/
Observasi
Rencana yang
Refleksi Rencana yang
direvisi
direvisi
Tindakan/
Observasi
tuntas.
26
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
siklus berikutnya.
dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang
sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
27
C. Subyek Penelitian
D. Prosedur Penelitian
perencanaan, (2) tahap persiapan, dan (3) tahap pelaksanaan, (4) tahap
1. Tahap Perencanaan
proposal penelitian.
2. Tahap Persiapan
(5) pembuatan rambu-rambu penilaian, (5) uji coba instrumen, dan (6)
28
3. Tahap Pelaksanaan
pengolahan data.
4. Tahap Penyelesaian
29
BAB IV
pengelolaan model pembelajaran tuntas dan pengamatan aktivitas siswa dan guru
pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus.
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan
pembelajaran tuntas.
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat
30
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
mengajar.
Tabel 4.1.
Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I
Keterangan
No. Urut Nilai
T TT
1 55 √
2 65 √
3 50 √
4 40 √
5 70 √
6 40 √
7 55 √
8 65 √
9 50 √
10 70 √
11 55 √
12 55 √
13 70 √
14 65 √
15 45 √
16 75 √
31
17 70 √
18 80 √
19 75 √
Jumlah 1150 10 9
Jumlah Skor 1150
Jumlah Skor Maksimal Ideal 1900
Rata-Rata Skor Tercapai 60,52
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 10
Jumlah siswa yang belum tuntas :9
Klasikal : Belum tuntas
Tabel 4.2.
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I
siswa adalah 60,52 dan ketuntasan belajar mencapai 52,63% atau ada
sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan
2. Siklus II
32
a. Tahap perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif II, dan
belajar mengajar.
digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada
Tabel 4.4.
Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II
Keterangan
No. Urut Nilai
T TT
1 75 √
2 60 √
3 70 √
4 60 √
5 80 √
33
6 70 √
7 60 √
8 80 √
9 75 √
10 80 √
11 75 √
12 80 √
13 70 √
14 75 √
15 60 √
16 75 √
17 70 √
18 80 √
19 80 √
Jumlah 1150 14 5
Jumlah Skor 1375
Jumlah Skor Maksimal Ideal 1900
Rata-Rata Skor Tercapai 72,37
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 14
Jumlah siswa yang belum tuntas :5
Klasikal : Belum tuntas
Tabel 4.5.
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II
siswa dari 19 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa
34
berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, LKS 3, soal tes formatif 3, dan
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil peneitian pada
Tabel 4.6.
Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus III
35
Keterangan
No. Urut Nilai
T TT
1 80 √
2 85 √
3 85 √
4 80 √
5 90 √
6 80 √
7 80 √
8 80 √
9 80 √
10 80 √
11 80 √
12 85 √
13 80 √
14 80 √
15 65 √
16 80 √
17 90 √
18 85 √
19 90 √
Jumlah 1555 14 0
Jumlah Skor 1555
Jumlah Skor Maksimal Ideal 1900
Rata-Rata Skor Tercapai 81,84
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 19
Jumlah siswa yang belum tuntas :0
Klasikal : Tuntas
Tabel 4.7.
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus III
36
tercapai sebesar 100%. Hasil pada siklus III ini mengalami
diberikan. Pada siklus III ini ketuntasan secara klasikal telah tercapai,
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan
baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar
d. Revisi Pelaksanaan
37
Pada siklus III guru telah menerapkan metodel pengajaran
tuntas dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar
baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu
B. Pembahasan
siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa
sklus I, II, dan II) yaitu masing-masing 52,63%, 73,68%, dan 100,00%.
38
3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
dikategorikan aktif.
baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas
39
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
40
B. Saran
proses belajar mengajar agama islam lebih efektif dan lebih memberikan hasil
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
41
DAFTAR PUSTAKA
Berg, Euwe Vd. (1991). Miskonsepsi agama islam dan Remidi Salatiga:
Universitas Kristen Satya Wacana.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Joyce, Bruce dan Weil, Marsh. 1972. Models of Teaching Model. Boston: A Liyn
dan Bacon.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press.
Universitas Negeri Surabaya.
Soedjadi, dkk. 2000. Pedoman Penulisan dan Ujian Skripsi. Surabaya; Unesa
Universitas Press.
42