Anda di halaman 1dari 6

.

Laporan Pendahuluan

1. Pengertian

Karsinoma lidah adalah suatu tumor yang terjadi didasar mulut, kadang-kadang

meluas kearah lidah dan menyebabkan gangguan mobilitas lidah. Kanker lidah

(2/3 anterior). Sebagian besar (40%) dari kanker rongga mulut adalah kanker

lidah. Lokasi tumor paling sering adalah tepi lateral pada perbatasan antara bagian

tengah dengan 1/3 belakang lidah.

Kanker lidah adalah suatu neoplasma maligna yang timbul dari jaringan epitel

mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel

gepeng berlapis), juga beberapa penyakit-penyakit tertentu (premaligna). Kanker

ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, disamping itu dapat

melakukan metastase secara limfogen dan hematogen.

2. Etiologi

Kanker rongga mulut memiliki penyebab yang multifaktorial dan suatu proses

yang terdiri dari beberapa langkah yang melibatkan inisiasi, promosi dan

perkembangan tumor. Secara garis besar, etiologi kanker lidah:

a. Tembakau: 80% penderita kanker lidah adalah perokok. Risiko perokok

adalah 5-9 kali lebih besar dibandingkan bukan perokok.

b. Alkoholisme: peminum berat mempunyai risiko 30 kali lebih besar dan

efeknya sinergis dengan merokok.

c. Infeksi virus dalam rongga mulut: Human papilloma virus (HPV) khususnya

HPV 16 dan HPV 18.


d. Oral hygiene yang jelek.

e. Sunburn: iritasi sinar matahari dan iritasi kronis lainnya.

f. Gaya hidup: kebiasaan mengunyah sirih.

3. Tanda dan Gejala

1) Tanda awal umumnya berupa ulkus tanpa nyeri yang tidak sembuh-sembuh.

Kemudian membesar dan menekan atau menginfiltrsi jaringan sekita yang

megakibatkan nyeri lokal, otalgia ipsilateral dan nyeri mandibula (Suyatno,

2010).

2) Infiltrasi ke otot-otot ini mengakibatkan gerakan lidah terbatas sehingga

proses menelan bolus makanan dan bicara terganggu. Kanker ini dapat

menginfiltrasi jaringan sekitarnya seperti dasar mulut (floor of mouth,

FOM), dasar lidah dan tonsil (Suyatno, 2010).

3) Sejalan dengan kemajuan kanker pasien dapat mengeluhkan nyeri tekan,

kesulitan mengunyah, menelan, dan berbicara, batuk dengan sputum

bersemu darah atau terjadi pembesaran nodus limfe servikal.

4. Pemeriksaan Penunjang

 CT-scan atau MRI dilakukan untuk menilai detail lokasi tumor, luas

ekstensi tumor primer.

 USG hepar, Foto thorax dan bone scan untuk evaluasi adanya metastasis

jauh.

 Biopsi

- FNAB ( Fine Needle Apiration Biopsy), dilakukan pada tumor

primer yang metastasis ke kelenjar getah bening leher.


- Biopsi insisi atau biopsi cakot (punch) dilakukan bila tumor besar

(>1 cm)

- Biopsi eksisi dilakukan pada tumor yang kecil ( 1 cm atau kurang)

(Suyatno, 2010).

5. Klasifikasi

1) Tumor Primer (T)

 TIS : Karsinoma in Situ

 T1 : Tumor kurang dari 2 Cm.

 T2 : Tumor lebih dari 2 Cm

 T3 : Tumor lebih dari 4 Cm.

 T4 : Perluasan berat disekelilingnya.

2) Pembesaran Kelejnjar Limfe (N) :

 No : Tidak teraba kelenjar limfe

 N1 : Kelenjar limfe homolateral tidak terfiksasi

 N2 : Kelenjar limfe bilateral atau kontraleteral tidak terfiksasi

 N3 : Kelenjar limfe terfiksasi

 N4 : Pembesaran kelenjar limfe tidak dapat dikaji karena perluasan

yang berat.

3) Metastase (M)

 Mo : Tidak terdapat metastase

 M1 : Metastase ke kenjar limfe dan daerah disekitarnya.

 M2 : Metasyase dengan perluasan, sulit untuk dideteksi.


6. Penatalaksanaan

a. Karsinoma lidah yangkecil ( T1-T2 ) dapat disembuhkan

b. Untuk Karsinoma lidah yang sudah besar (T3-T4) ditambahnya metastase

tulang dan kelenjar leher dipilih terapi kombinasi yaitu radioterapi dan

pembedahan).

7. Komplikasi

 Komplikasi akut yang terjadi:

a) Muskositis Oral

Merupakan inflamasi pada mukosa mulut berupa eritema dan adanya

ulser

b) Kandidiasis Oral

Disebabkan oleh jamur candida albicans dan ditemukan pada pasien

yang menerima radioterapi

c) Dysgeusia

Merupakan respon awal hilangnya rasa pengecapan, dimana salah

satunya dapat disebabkan oleh terapi radiasi

d) Xerostomia atau mulut kering

Ditemukan pada pasien yang menerima radioterapi tergantung pada

dosis yang diterima kelenjar salifa dan volume jaringan kelenjar yang

menerima radiasi
 Komplikasi kronis yang terjadi

a) Karies gigi atau radiasi

Disebabkan paparan radiasi dimana mempunyai onset dan progresif

yang cepat sampai mengalami kerusakan yang lengkap pada semua gigi

b) Osteordionekrosis atau ORN

Merupakan nekroseiskemik tulang yang disebabkan oleh radiasi yang

menyebabkan rasa sakit karena kehilangan banyak struktur tulang

c) Nekrose pada jaringan lunak

Merupakan ulser yang terdapat pada jaringan yang teradiasi, tanpa

adanya

Proses keganasan. Timbulnya nekrose pada jaringan lunak ini

berhubungan dengan dosis, waktu, dan volume kelenjar yang teradiasi


DAFTAR PUSTAKA

Suyatno. 2010. Bedah Onkologi Diagnostik dan Terapi. Jakarta: Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai