Anda di halaman 1dari 3

KESIMPULAN

Respek merupakan rasa hormat atau rasa kagum baik itu kepada diri sendiri maupun orang lain. Untuk
meraih respek terhadap orang lain dan diri sendiri kita harus menjalin hubungan terlebih dahulu dan ada
beberapa prinsip dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Meraih respek terhadap diri sendiri dan
orang lain ada beberapa cara atau langkah-langkah yang dapat diambil atau hal-hal yang perlu
diperhatikan. Adapun untuk mengetahui seberapa besar respek kita terhadap diri sendiri dapat
menggunakan skala respek yaitu metode Esra (Self Responsibility).

Jika kita sendiri, kita dapat memandang diri secara positif. Apabila kita memiliki pandangan positif, kita
bisa melihat kelemahan kita sebagai suatu kesempatan memperbaiki dan mengembangkan diri. Kita
juga melihat kekuatan kita sebagai anugerah yang dapat kita manfaatkan untuk berbagi dengan orang-
orang di sekitar kita. Dengan demikian, kita bisa membuat diri kita berharga dan berguna bagi
lingkungan kita dan orang-orang di sekitar kita.respek terhadap diri sendiri atomatis kita sudah respek
terhadap orang lain. Jika kita bisa menghargai diri

Kembangkan Diri Anda

Setelah kita mampu mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan kita, kita perlu membiarkan diri kita
dibentuk menjadi lebih baik. Dalam hal ini kita tidak bisa melakukannya sendirian. Selain berusaha, kita
perlu juga mengandalkan Sang Pencipta untuk membantu usaha pengembangan diri kita.

Adapun cara untuk meraih respek terhadap orang lain adalah:

• Jangan orang menghina atau mengolok-olok mereka.

• Mendengarkan orang lain ketika mereka berbicara.

• Nilai orang lain pendapat.

• Pertimbangkan kesukaan dan ketidaksukaan orang lain.

• Jangan mengejek atau menggoda orang .

• Jangan bicara tentang orang-orang di belakang mereka .

• Jadilah peka terhadap perasaan orang lain .

• Jangan menekan seseorang untuk melakukan sesuatu yang dia tidak ingin melakukannya

beberapa cara kita bisa menghormati orang yang berbeda dari kita:

• Cobalah untuk belajar sesuatu dari orang lain .


• Jangan Pernah stereotip orang .

• Menunjukkan minat dan penghargaan untuk budaya dan latar belakang orang lain.

• Jangan pergi bersama dengan prasangka dan sikap rasis .

C. PRINSIP MEMBINA HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN MAUPUN DIRI SENDIRI

Untuk Mendapatkan Respek Terhadap Diri Sendiri Maupun Orang Lain Terlebih Dahulu Kita Menjalin
Hubungan Dengan Orang Lain Dan Diri Sendiri Dengan Beberapa Prinsip Yaitu:

1. Pahami Karakter diri dan Orang Lain.

Menurut Florence Littauer, dalam bukunya yang berjudul Personality Plus, karakter/watak berbeda
dengan kepribadian. Karakter adalah diri kita yang sesungguhnya, sedangkan kepribadian adalah seperti
pakaian yang kita kenakan. Kepribadian dapat kita ubah, sedangkan karakter tidak. Setiap manusia
memiliki keunikan masing-masing. Tidak ada dua orang yang sama persis. Setiap orang dilahirkan
dengan ciri khas karakter sendiri. Karakter kita tidak akan berubah. Yang bisa berubah adalah
kepribadian kita.

2. Ciptakan Spiral Kehidupan Positif.

Kehidupan ini seperti layaknya sebuah spiral. Kadang-kadang spiral positif, yaitu spiral yang membesar
ke atas. Hal ini terjadi ketika segala sesuatu berjalan dengan baik, kita menjadi semakin percaya diri dan
optimis, dan hidup kita menjadi penuh berkat, akibatnya kita memiliki sikap yang positif terhadap orang
lain dan menjadikan hubungan kita dengan orang lain menjadi lebih baik. Sebaliknya spiral negatif, atau
spiral yang mengecil ke atas, ketika segala sesuatu menjadi tidak beres dan kacau, kehidupan kita penuh
dengan kegagalan dan kesulitan, kita menjadi semakin tertekan dan akibatnya mempengaruhi hubungan
kita dengan orang lain.

3. Fokus pada Kekuatan bukan Kelemahan.

Untuk membangun hubungan yang kokoh dan berlanjut untuk masa yang panjang, kita perlu
kemampuan untuk memfokuskan diri pada kekuatan kita atau kekuatan orang lain, bukan pada
kelemahan. Cobalah untuk mempelajari apa yang menjadi kekuatan kita dalam berhubungan dengan
orang lain. Selain itu kita harus juga dapat melihat kekuatan atau hal-hal positif yang dimiliki orang lain,
sehingga kita dapat bersikap adil terhadap setiap orang. Karena setiap orang memiliki kekuatan dan
kelemahan masing-masing. Dengan memfokuskan pada kekuatan, kita dapat senantiasa memperkuat
fondasi dari setiap hubungan yang kita bangun dengan orang lain.
4. Kembangkan Komunikasi Empatik.

Salah satu kebiasaan manusia yang efektif yang dirumuskan oleh Stephen Covey (7 Habits of Highly
Effective People) adalah prinsip komunikasi empatik, yang berarti berusaha mengerti terlebih dahulu,
baru dimengerti. Hal ini memerlukan perubahan paradigma yang sangat mendalam. Kita biasanya
berusaha lebih dahulu untuk dimengerti. Kebanyakan orang mendengarkan orang lain tidak dengan
maksud untuk mengerti, mereka mendengar dengan maksud untuk menjawab. Orang Jawa mengenal
prinsip ini dengan istilah tepo sliro, artinya kita menempatkan diri kita pada situasi orang lain, sehingga
kita bisa lebih memahami perilaku orang lain kepada kita.

5. Pujian yang Tulus dan Teguran yang Tepat.

Kita dapat membuat orang lain atau diri kita sendiri menjadi lebih baik dengan cara memberikan pujian,
dorongan dan kata-kata atau gesture yang positif. Peliharalah hubungan Anda dengan orang lain.
Pelihara dan rawatlah hubungan pribadi kita. Kapan terakhir kita mengatakan kepada istri bahwa kita
mencintainya? Kapan terakhir mengatakan kepada seseorang bahwa kita berterima kasih atas
dukungan, perhatian, dan kerja samanya? Jika hal ini dikatakan dengan sepenuh hati dapat menjadi
sangat berarti.

6. Kehidupan Seperti Gema.

Kehidupan adalah seperti gema. Apa yang kita kirimkan ke luar – kembali lagi. Apa yang kita tabur – kita
panen. Apa yang kita berikan – kita peroleh. Apa yang kita lihat pada diri orang lain – ada dalam diri kita.
Merupakan hukum alam bahwa apa yang kita terima dari orang lain adalah akibat dari apa yang kita
berikan. Kita bisa mendapatkan segala-galanya yang kita inginkan dalam kehidupan, jika kita cukup
banyak membantu orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan.

7. Mulai dengan Apa yang dipikirkan.

Jika apa yang Anda pikirkan mengenai orang lain berubah, maka sikap dan tindakan mereka terhadap
Anda juga akan berubah. Karena manusia sangat sensitif satu sama lain dalam banyak hal, kita biasanya
sangat peka terhadap apa yang dipikirkan oleh satu sama lainnya.

Anda mungkin juga menyukai