Nama Klien : Ny.S (51 tahun) Diagnosa Medis : NHL + Metastase Paru 2. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi b/d ketidakmampuan menelan 3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional 1) Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, jelaskan prosedur. R/: Menerapkan etika islami, menghilangkan ansietas klien dan meningkatkan pemahaman proses penyembuhan. 2) Cek kepatenan selang NGT apakah masih berada di lambung R:/ Memastikan selang masih tepat berada di posisinya (lambung) agak tidak masuk ke tempat yang salah, karna jika masuk ke saluran pernafasan dapat menyebabkan aspirasi. 3) Klem selang NGT, buka penutup selang, dan hubungkan selang dengan wadah makanan cair. R:/ Mulai melakukan tindakan pemberian makan melalui NGT. 4) Pasang alas makan dibawah sambungan selang NGT dengan spuit yang berisi makanan. R:/ Mencegah kontaminasi area tempat tidur klien 5) Alirkan cairan perlahan dengan membuka klem dan masukkan makanan cair sesuai kebutuhan (jangan memberi dorongan). R:/ dorongan yang terlalu kuat dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan nyeri pada lambung pasien. 6) Bilas selang dan biarkan air terakhir tetap diselang. Klem dan tutup. R:/ Mencegah perlengketan sisa-sisa makanan pada selang, mencegah benda asing masuk ke dalam selang NGT. 7) Terminasi (ucapkan salam, berpamitan) R:/Menerapkan etika islami dan menghormati pasien. 4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya. 1) Selang tersumbat 2) Dislokasi selang 3) Aspirasi Pencegahannya: berhati-hati dalam memberikan makanan lewat selang NGT, dan pastikan terlebih dahulu letak ujung selang apakah masih tepat berada di lambung. 5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan 1) Mendukung intake nutrisi klien 2) Memberikan obat oral 6. Hasil yang didapat dan maknanya Hasil : Adanya penambahan berat badan dari rentang di bawah normal menuju rentang berat badan normal tubuh. Maknanya : nutrisi mulai terpenuhi 7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/diagnosa tersebut (mandiri/kolaborasi): 1) Monitor Keadaan Umum dan TTV 2) Kolaborasi pemberian cairan intravena 3) Monitor NGT sesering mungkin