(Materi Lengkap)
(Pengertian, Macam-macam, Penyebab).
Pada artikel ini kita akan membahas tentang Persebaran Penduduk dan
Migrasi Penduduk
Persebaran penduduk dan migrasi ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan. Membicarakan masalah migrasi pasti juga harus membicarakan
masalah persebaran penduduk, demikian pula sebaliknya. Bagaimana
persebaran penduduk dan migrasi akan kita pelajari melalui uraian berikut ini!
a. Persebaran Penduduk Indonesia
B. MIGRASI PENDUDUK
1) Penyebab Migrasi
Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab penduduk melakukan kegiatan
migrasi seperti:
a) Bencana alam
c) Situasi Pertentangan
d) Kondisi alam
Kondisi alam yang tandus kadang kala mendorong penduduk untuk mencari
daerah lain yang lebih menguntungkan. Misalnya penduduk di Kabupaten
Gunung Kidul Yogyakarta, sebagian daerahnya tersusun atas batu gamping
(limestone) yang kurang subur untuk pertanian. Hal inilah yang menjadi salah
satu pendorong penduduk daerah tersebut melakukan migrasi ke daerah lain
seperti Yogyakarta, Jakarta, dan daerah lain di luar Pulau Jawa. Perlu kalian
ketahui, berkat ketekunan dan kegigihan di tempat barunya, mereka banyak
yang menjadi sukses dengan keadaan kehidupan yang lebih baik dari di tempat
asalnya.
2) Macam-macam migrasi
1. Migrasi Internasional
1. Migrasi nasional
a. Transmigrasi
Amati gambar di atas! Gambar tersebut adalah suasana arus mudik lebaran di
Pulau Jawa. Pemandangan seperti itu dapat dilihat setiap tahun. Mudik artinya
pulang kampung. Mengapa mereka melakukan mudik? Apakah mereka bukan
penduduk Jakarta? Ternyata sebagian besar mereka telah menjadi penduduk
Jakarta. Tetapi tradisi mudik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia tidak
bisa ditinggalkan. Tradisi tersebut berkaitan dengan urbanisasi. Apa yang
dimaksud urbanisasi?
Perpindahan penduduk dari desa ke kota sering diartikan urbanisasi. Saat ini
pengertian urbanisasi bukan sekedar perpindahan secara fisik saja, namun dapat
diartikan juga sebagai suatu proses perpindahan yang dapat dilihat dari sudut
pandang ekonomi, demografi, sosiologi, dan geografi. Perubahan suasana
perdesaan menjadi suasana kehidupan kota juga dapat diartikan sebagai
urbanisasi.
Salah satu ciri kehidupan masyarakat desa adalah mata pencahariannya yang
relatif homogen. Sebagian besar dari mereka hanya memanfaatkan alam sebagai
sumber kehidupan. Masyarakat pegunungan dan dataran rendah, mereka
menggantungkan kehidupan dari pertanian, perkebunan, perikanan, hasil
kerajinan, dan sebagian di sektor jasa.
Selain karena perpindahan penduduk dari desa ke kota, urbanisasi terjadi karena
pertumbuhan kota. Pertumbuhan kota meliputi pertumbuhan penduduk dan
pertumbuhan wilayah. Sebuah kota kecil akan terus berkembang hingga
menyebabkan daerah-daerah sekelilingnya akhirnya menyatu menjadi satu
kesatuan kota yang lebih besar. Sebagai contoh adalah kota Jakarta. Pada awal
perkembangan Jakarta adalah pusat urbanisasi. Tetapi saat ini Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi sudah menjadi satu kesatuan kota, walaupun
secara administratif berbeda. Kalian juga dapat mengamati kota terdekat dengan
tempat tinggalmu. Pasti kalian akan menemukan proses perkembangan kota
tempat tinggalmu atau kota terdekat dengan tempat tinggalmu.
Urbanisasi terjadi apabila ada perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari
kota kecil ke kota besar. Urbanisasi terus akan terjadi, sejauh lapangan
pekerjaan dan fasilitas umum di kota masih dipandang oleh masyarakat desa
lebih baik daripada lapangan pekerjaan di pedesaan. Masalah yang ditimbulkan
oleh adanya urbanisasi ini antara lain adalah semakin banyaknya jumlah
pengangguran di perkotaan, karena jumlah tenaga kasar dari perdesaan semakin
banyak dan semakin murah. Banyaknya pengangguran berakibat semakin
tingginya tindak kejahatan. Selain itu aktivitas urbanisasi yang besar dapat
mengakibatkan permasalahan baru seperti tumbuhnya pemukiman kumuh.
Upaya untuk menghentikan laju urbanisasi antara lain adalah dengan membuka
lapangan pekerjaan di pedesaan. Salah satunya dengan membangun industri
yang banyak menyerap tenaga kerja seperti pabrik dan pusat perdangan. Cara
lain yang dapat dilakukan yaitu melalui pembangunan fasilitas umum seperti
fasilitas pendidikan, kesehatan, dan transportasi di desa-desa.
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2014/08/persebaran-penduduk-dan-
migrasi.html
Berdasarkan paparan Surya Chandra, anggota DPR Komisi IX, dalam Seminar
masalah kependudukan di Indonesia di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia bahwa jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030
akan mencapai 70 persen, sedangkan 30 persen adalah penduduk dengan usia
non-produktif (di bawah 15 tahun dan diatas 65 tahun). Bila dilihat dari
jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara
penduduk non-produktif hanya 60 juta.
Dengan adanya kondisi bonus demografi, tentu bisa menjadi peluang bagi
Indonesia untuk memajukan kesejahteraan serta memakmurkan masyarakat
apabila masyarakat usia produktif memiliki kualitas sumber daya yang dapat
menunjang serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara.
Apabila suatu negara gagal dalam memanfaatkan bonus demografi ini maka,
jelas akan terjadi kerugian yang sangat besar bagi negara yang bersangkutan
khususnya Indonesia. Maka dari itu, untuk meraih manfaat dari bonus
demografi ini diperlukan usaha bersama dari seluruh lapisan masyarakat dan
lembaga terkait serta pemerintah sebagai agent of development yang ada disuatu
negara agar manfaat bonus demografi ini menjadi semakin kuat.
PEMBAHASAN
Prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara apabila ingin memperoleh
manfaat besar dari bonus demografi yaitu sumber daya manusia yang
berkualitas. Karena dengan adanya masyarakat yang berkualitas dapat
meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara apabila ada kesempatan kerja
yang produktif. Yang kedua, terserapnya tenaga kerja menjadi faktor penting
dalam memanfaatkan bonus demografi karena dengan banyak dibutuhkannya
tenaga kerja, maka pengangguran akan berkurang dan kesejahteraan akan
meningkat pesat. Yang ketiga, meningkatkan tabungan di tingkat rumah tangga.
Setiap rumah tangga memiliki potensi untuk membuka suatu usaha yang akan
memberi lapangan pekerjaan untuk orang lain sehingga angka pengangguran
menurun. Dan yang terakhir, peran perempuan yang masuk ke dalam pasar kerja
akan membantu peningkatan pendapatan dan akan lebih banyak lagi penduduk
usia produktif menjadi benar-benar produktif.
Banyaknya kualitas sumber daya manusia yang tinggi disuatu negara akan
sangat mempengaruhi perkembangan dari negara tersebut. Indonesia merupakan
negara dengan SDM yang berkesempatan untuk menjadi negara maju.
Contohnya di negara Jepang yang mengalami bonus demografi pada tahun 1950
membuat Jepang melesat menjadi negara dengan kekuatan ekomoni tertinggi
ke-3 di dunia pada dekade 70-an, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Indonesia juga sampai saat ini memiliki modal SDM yang sama dengan Jepang
pada tahun 1950. Bahkan SDM di Indonesia bisa diprediksi akan meningkat
pesat hingga pada tahun 2035. Namun, yang menjadi masalah adalah banyaknya
SDM tidak di imbangi dengan kualitas yang memadai.
Maka dari itu, Bonus Demografi dapat menjadi suatu berkah dan peluang untuk
mendatangkan keuntungan yang besar bagi kemajuan bangsa Indonesia. Dengan
persiapan yang baik serta investasi yang tepat, bonus demografi bisa mengubah
masa depan Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera dengan cara
mengoptimalkan sumber daya manusia terutama yang berusia produktif.
Namun berkah ini bisa berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak
dipersiapkan kedatangannya. Bonus Demografi tidak serta merta datang dengan
sendirinya. Tetapi, untuk mewujudkan potensi nasional, perlu dipersiapkan dan
selanjutnya dimanfaatkan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.
Jumlah usia produktif yang besar harus ditunjang dengan kemampuan, keahlian,
dan pengetahuan yang baik. Sehingga usia produktif dapat menjadi tenaga kerja
yang terampil serta memiliki keahlian dan pengetahuan untuk menunjang
produktivitasnya. Salah satu persiapan dalam hal ini adalah komitmen
pemerintah dalam penganggaran di bidang pendidikan. Agar besarnya anggaran
bidang pendidikan yang mencapai 20% dari nilai APBN dapat dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk peningkatan kulitas SDM, terutama SDM yang akan
masuk dalam bursa kerja dengan memperbanyak cakupan pendidikan kejuruan
dan ketrampilan serta melalui Balai-balai Latihan Kerja terutama di pusat-pusat
pertumbuhan dan pelibatan pihak Swasta (Industri,perkebunan,pertambangan)
KESIMPULAN
Bonus Demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari
besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi
kependudukan yang dialaminya. Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja
akan menguntungkan dari sisi pembangunan sehingga dapat memacu
pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. Impasnya adalah
meningkatkannya kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.