Pproposal Pushback PDF
Pproposal Pushback PDF
JUDUL SKRIPSI
“ PERENCANAAN PUSH BACK PENAMBANGAN TEMBAGA BATU HIJAU
PT NEWMONT NUSA TENGGARA”
V. MANFAAT PENELITIAN
a. Bagi mahasiswa
1. Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang ilmu pengetahuan yang telah
dipelajari di perkuliahan dengan praktek di lapangan.
2. Dapat mendorong pengembangan ilmu pengetahuan yang akan memperluas
bagi pengembangan inovasi atau penemuan baru.
b. Bagi perusahaan
Membantu perusahaan dalam menyelesaikan masalah perancangan tambang
VI. DASAR TEORI
6.1 Desain Push Back
Push back adalah bentuk–bentuk penambangan (ineable geometries ) yang
menunjukkan bagaimana suatu pit akan ditambang, dari titik awal masuk hingga ke
bentuk akhir pit. Nama–nama lain adalah phases, slices, stages. Tujuan utama dari
pentahapan adalah untuk membagi seluruh volume yang ada dalam pit ke dalam
unit–unit perencanaan yang lebih kecil sehinggga lebih mudah ditangani.
Dengan demikian, problem perancangan tambang tiga dimensi yang amat
kompleks ini dapat disederhanakan. Selain itu, elemen waktu dapat mulai
diperhitungkan dalam rancangan ini karena urutan penambangan tiap–tiap push back
merupakan pertimbangan penting.
Unit perencanaan ini, di tahap awal berusaha untuk mengaitkan hubungan
antara geometri penambangan dengan geometri distribusi bijih. Dengan mempelajari
tingkat distribusi bijih dan topografi, dalam banyak kasus, maka kita akan sampai
pada suatu strategi pengembangan pit secara logis dalam jangka waktu yang relatif
singkat.
Tahapan–tahapan penambangan yang dirancang secara baik akan
memberikan akses ke semua daerah kerja dan menyediakan ruang kerja yang cukup
untuk operasi peralatan yang efisien.
Gambar 1
Tahapan Suatu Pit ( Mathieson,1982)
Gambar 2
Skematik Perencanaan Push Back Pada Suatu Penampang
( Crawford, 1989 )
Gambar 3
Phase I Pit Dengan Jalan Angkut
Gambar – gambar di bawah ini menggambarkan kemajuan penambangan pada tiga
tahun pertama pada suatu tambang terbuka ( Couzens, 1979 )
Gambar 4
Area Penambangan Pada Tiap Jenjang
Gambar 5
Bentuk Akhir Suatu Pit Model Blok Pada Jenjang 3835
Gambar 6
Area Yang Dihitung
6.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Push Back
6.2.1 Bentuk Badan Bijih
Badan bijih (orebody) akan mempengaruhi proses penentuan push back.
Perencanaan untuk penanganan badan bijih yang berbentuk suatu massa batuan besar
(porphyr ) akan berbeda dengan yang berbentuk singkapan (vein) termasuk dalam hal
ini mempengaruhi penentuan geometri lerengnya.
Gambar 7
Deposit hipotetik untuk studi push back (Mathieson,1982 )
Gambar 8
Bentuk Rencana Pengembangan Deposit Hipotetik (Mathieson,1982)
6.2.2 Cutoff Grade
Termasuk dalam faktor pertimbangan ekonomi untuk menentukan batas
cadangan. Cutoff grade adalah kadar rata – rata terendah yang masih menguntungkan
untuk ditambang. Dibawah Cutoff grade tidak dikategorikan sebagai cadangan tetapi
dikategorikan dalam Sumber Daya Mineral ( SDM ). Percampuran kadar ( Mixing )
dapat dilakukan pada kualitas kadar rendah dan tinggi.
Untuk tambang–tambang yang mempunyai batas keuntungan cukup
memadai, jadwal terbaik (dalam arti memaksimumkan NPV) akan dimulai pada
kadar batas yang agak lebih tinggi dari break even cutoff grade selama tahun–tahun
awal, kemudian menurun ke internal cutoff grade menjelang akhir umur tambang
(Kenneth F.Lane, The Economic Definition Of Ore,1991). Tambang–tambang
dengan umur pendek dan keuntungan marginal dapat mulai pada internal cutoff
grade dan tetap pada kadar batas ini sepanjang umur tambang.
Distribusi kadar juga mempengaruhi tingkat cutoff grade yang diinginkan
untuk ditambang. Sering dalam beberapa kasus, semua conto yang mempunyai kadar
lebih besar dari cutoff grade tetapi kadar blok yang lebih kecil dari cutoff grade
ditambang meskipun kenyataannya kadarnya rendah. Sebaliknya, blok–blok yang
berkadar tinggi tidak ditambang karena informasi kadar conto pada blok tersebut
yang rendah.
ini berarti hanya bagian endapan yang mempunyai BESR lebih kecil dari D
yang dapat ditambang secara tambang terbuka dengan menguntungkan. Jadi D
adalah BESR (1) tertinggi yang masih dibolehkan untuk operasi tambang
terbuka dengan kondisi tersebut di atas. Setelah ditentukan bahwa akan
digunakan sistem tambang terbuka, maka dalam rangka pengembangan
rencana penambangan digunakan BESR (2) dengan rumus sebagai berikut :
3) BESR (3)
Biasanya keuntungan maksimum dimasukkan dalam pertimbangan BESR,
sebagai berikut :
BESR (3) = E – ( F + H ) / G
Dimana:
H = keuntungan minimum / ton bijih yang diharapkan
6.2.5 Cadangan
1) Metode Block System
Metode ini membagi daerah yang akan hitung cadangannya atas blok-blok
yang sama luasnya. Blok umumnya berbentuk balok dengan panjang sisi + 1/2
Sebaran yang tidak mempunyai data (blok A1) yang terletak di antara blok-
1
2
4 5 6
3
7 9 12
8
11
10
16
13 A1 14
15
17
19 22 23
21
18
20
Gambar 9
n
n
n
n
E wiZ (si) ZB wim m m wi 1 0 atau w i 1
i 1 i 1 i 1 i 1
w (s , s )
j 1
j i j μ = .(si, B)
1 1
.( si, B) .( si s )ds .(si sj )
BB n sjB
Variansi Kriging
n
B2 = wi .( si, B) .( B, B) μ
i 1
1 1
.(B, B)
B2 .(s s' )dsds' n .( s , s )
2
si , sjB
i j
3) Metode Poligon Sampel Terdekat ( Nearest Neighbour Polygon )
Prinsip : Pembobotan kadar bernilai 1 untuk kadar dengan jarak terdekat dan
bernilai 0 untuk kadar lainnya.
Rumus :
n
Z * wi.Zi
i 1
Bulan 1 2 3
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Studi literature
Observasi Lapangan
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Penyusunan Draft
XI. RENCANA DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Bab
I Pendahuluan
II Tinjauan Umum
2.3 Iklim
3.2.5 Cadangan
4.2 Cadangan
4.4 Penambangan
V Pembahasan
VI Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1. Hustrulid W and Kuchta M, (1995 ), Open Pit Mine Planning & Design
Teknologi Bandung.
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Melaksanakan Skripsi
Pada Jurusan Teknik Pertambangan
Oleh
HETTI SAVITRI
NIM. 112.00.0007
2004
PERENCANAAN PUSH BACK PENAMBANGAN EMAS
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Melaksanakan Skripsi
Pada Jurusan Teknik Pertambangan
Oleh
HETTI SAVITRI
NIM. 112.00.0007
Mengetahui
Dosen Pembimbing I
( )
VII. DATA - DATA
a. Data – data yang berhubungan dengan daerah penelitian, yang meliputi antara lain :
Data singkapan
c. Data Pendukung
Data – data yang dapat mendukung data – data lapangan guna menganalisa
pendukung dapat diambil antara lain dari laporan eksplorasi, brosur – brosur
dari perusahaan, data dari instansi terkait dan dari literatur – literatur.
VIII. ANALISIS
Analisis yang dilakukan terhadap data – data yang diambil tersebut di atas
diantaranya :
1. Studi Literatur
Dalam hal ini dilakukan dengan menggabungkan antara teori dengan data – data di
lapangan, adapun bahan – bahan diperoleh dari Instansi terkait dengan penelitian ini
a. Literatur
b. Brosur – brosur
3. Pengambilan Data
Dalam penelitian ini pengambilan data diperoleh dari :
a. Perusahaan yang bersangkutan, baik melalui para karyawan secara lisan maupun
tulisan.
b. Instansi yang terkait
c. Perpustakaan, baik perpustakaan kampus UPN “ Veteran “ maupun perpustakaan
daerah.
4. Akuisisi Data
Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data, diantaranya :
a. Pengumpulan dan pengelompokan data
b. Menghitung jumlah data dengan metode statistik
5. Pengolahan Data
Dilakukan dengan melakukan beberapa perhitungan dan penggambaran, selanjutnya
disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau rangkaian perhitungan pada penyelesaian
dalam suatu proses tertentu.
7. Kesimpulan
Diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan dengan permasalahan
yang diteliti. Kesimpulan ini merupakan hasil akhir dari semua masalah yang
dibahas.