Judul Percobaan Pemisahan
Judul Percobaan Pemisahan
2) Zat Cair
- Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas, tetapi
lebih jauh dari zat padat
- Gerakan molekulnya cukup bebas tetapi tidak sebebas gas
- Molekul dapat berpinda tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan
kelompoknya, karena masih terdapat gaya tarik menarik
- Bentuknya mudah berubah dengan menyesuaikan wadah tempatnya, tetapi
volume nya tetap
3) Zat Padat
- Letak molekulnya berdekatan dan teratur
- Gaya tarik-menarik antar molekul sangat kuat sehingga gerakan molekulnya
tidak bebas
- Gerak molekulnya terbatas, yaitu hanya bergetar dan berputar di tempat saja
- Molekul-molekulnya sulit dipisahkan sehingga membuuat bentuknya selalu
tetap atau tidak berubah.
2. Pemisahan
Pemisahan digunakan untuk memisahkan dan atau memurnikan sengawa tunggal,
kelompok senyawa dengan susunan yang berkaitan atau suatu zat yang terdapat dalam
bahan alam, hasil proses reaksi baik dalam skala laboratorium maupun skala industry.
Dasar – dasar Metode Pemisahan :
Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat. Hal ini
dinamakan dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran adalah sebagai berikut
:
a. Ukuran partikel
Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan
(zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi atau penyaringan. Jika
partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyaring
atau media berpori sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat
hasil akan melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.
b. Titik didih
Bila antara zat hasi dan zat pencampur memiliki titik didih yang berbeda, dapat
dipisahkan dengan metode destilasi.
c. Kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat
mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dapam pelarut B. dengan melihat
kelarutan zat yang berbeda dengan zat – zat lain dalam campurannya, maka kita dapat
memisahkan zat yang diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.
d. Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suaru campuran
atau larutan tertentu. Perbedaan ini dapat dipisahkan dengan metode segmentasi dan
filtrasi.
e. Difusi
Dua macam zat berbentuk cair atau gas bila dicamput dapat berdifusi satu sama lain.
Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Karena itu zat ini dapat
dipisahkan dengan bantuan arus listrik.
f. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat
sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode
ini diterapkan air dari kotoran renik atau organisme
3. Jenis – jenis Pemisahan
a. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahan zat padat dari
cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini
adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya, penyariing akan
menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan
meneruskan pelarut. Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam
bentuk larutan atau berwujud cair, kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat
sedangkan sisa yang tertinggal di penyaring yang disebut residu (ampas). Metode ini
digunakan untuk membersuhkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan
preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pathogen (pengotor) pada air, suntik
injeksi dan obat – obatan injeksi, dan sebagainya. Penyaringan di laboratorium dapat
menggunakan kertas saring dan penyaring buncher.
b. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa
melalui fase cair terlebh dahul, sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertiggal.
Bahan – bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim,
seperti kamper dan iod.
c. Kristalisasi
Kritalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang telarut dalam
suatu larutan. Dalam metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan
perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara, yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisi
pendinginan. Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan
garam dapur dari air laut. Mula – mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian
dengan bantuan sinar matahari dibiarkan mneguap. Setelahh proses penguapan,
dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih tercampur dengan pengotornya, sehingga
untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi. Contoh yang lain
adalah pembuatan gula putih dari tebu.
d. Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud
cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang
berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan
dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan
perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah
bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih, bahan yang diinginkan.
Pelarut bahan yang diinginkan menguap. Uap yang mencair ditampung dalam wadah.
Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
e. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam
pelarut yang sesuai. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
f. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari
pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel
pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk memurnikan
air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat
karena terdapat kotoran, dan lain sebagainya.
g. Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan
pelarutan pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan
dalam pelarut tertentu, daya adsorbsi oleh bahan penyerap dan volafilitas ( daya
penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatgrafi kertas untuk
memisahkan tinta.
E. Alat dan Bahan
1. Alat
- Gelas kimia 2 buah
- Gelas ukur 1 buah
- Pembakar spirtus 1 set
- Cawan penguap 1 buah
- Sendok 1 buah
- Spatula 1 buah
- Corong 1 buah
- Kaca arloji 1 buah
- Kertas saring 3 buah
- Statif dan klem 1 set
2. Bahan
- Pasir secukupnya
- Kapur tulis secukupnya
- Garam dapur secukupnya
- Kapur barus secukupnya
- CuSO4.5H2O secukupnya
1 sendokpasir
LarutanPasir
Filtrat Residu
Air EndapanPasir
Percobaan 2
BubukKapurTulis
- Dimasukkandalamgelaskimia yang berisi air
- Diadukhingga rata
LarutanKapurTulis
- Disaringmenggunakankertassaring yang
diletakkan di corong
Filtrat Residu
Air Endapankapurtulis
GaramDapur
Residu Filtrat
LarutanNaCl
- Diletakkanpadacawanpenguapan
- Diuapkanhingga air habis
Filtrat Residu
Uap Air Kristal NaCl
Percobaan 4
1 g CuSO4.5H2O
- Dimasukkandalamgelaskimia yang berisi air
Larutan CuSO4.5H2O
- Diletakkanpadacawanpenguapan
- Diuapkanhinggavolumenya hamper habis
- Didinginkan
Filtrat Residu
Uap Air Kristal CuSO4.5H2O
1 SendokPasir 1 SendokGaramDapur
LarutanHomogen
- Disaringmengunakankertassaring
Filtrat Residu
Air HasilPenyaringan Endapan
Filtrat Residu
Air Cucian Endapan
- Dicampurkan
- Diletakkanpadacawanpenguapan
- Dipanaskan
- Disisihkanpembakarannyajika air hampirhabis
- Dibiarkan air menguap
Filtrat Residu
Uap Air Kristal NaCl
1 g KapurBarus
- Dikotoridenganpasirataunatriumkarbonat
KapurBarusKotor
- Dimasukkankedalamcawanpenguapan
- Ditutupdengankacaarlojiberisi air
- Dipanaskanperlahanhinggaterbentukzatpada
tpadakacaarloji
- Dikumpulkan Kristal yang terbentuk
- Diperhatikanbentukkristal
Kristal KapurBarus
I. Diskusi
Hasil pemisahan pada percobaan pertama, pada airnya, kurang jernih dikarenakan
waktu endapan kurang lama. Sehingga air yang dihasilkan masih keruh.
Selain itu, percobaan yang dilakukan cukup memuaskan karena mengikuti
prosedur yang ada.
J. Kesimpulan
K. Pertanyaan
L. Daftar Pustaka
Arsyad, Naisir. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Ilmiah. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Is, Kasmadi, Garot Luhbandjono. 2009. Diktat Kuliah Kimia Dasar 1 Jurusan Kimia
FMIPA UNNES. Semarang
Sukarno, I Made. 2003. Diktat Kuiah Kimia Dasar 1. JICA : Universitas Negeri
Yogyakarta
Tim Kimia Dasar. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Surabaya : Unesa
M. Lampiran
2 buah gelas kimia 1 buah corong 1 buah gelas ukur 1 buah cawan penguap
Percobaan 2
Percobaan 4
Percobaan 5
Percobaan 6