Anda di halaman 1dari 16

A.

Judul Percobaan : Pemisahan


B. Hari/Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 16 November 2016
C. Tujuan Percobaan :
D. Dasar Teori
1. Zat
a. Pengertian zat
Zat disebut juga materi. Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati
ruang. Maksud dari menempati rang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang
atau wadah tertentu.
b. Wujud zat
Berdasarkan wujudnya, zat dan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu padat, cair dan gas.
Msing – masing wujud zat mempunyai ciri – ciri khusus baik dilhat bentuk fisiknya
maupun partikel – partikel penyusunnya sebagai berikut :
1) Zat Gas
- Letak molekulnya sangat berjauhan
- Jarak antar molekul membuat molekul penyusunnya bergerak sangat bebas
- Gaya tarik menarik antar molekul hampir tidak ada
- Beik volume maupun bentuknya mudah berubah
- Dapat mengisi ruangan yang ada

2) Zat Cair
- Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas, tetapi
lebih jauh dari zat padat
- Gerakan molekulnya cukup bebas tetapi tidak sebebas gas
- Molekul dapat berpinda tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan
kelompoknya, karena masih terdapat gaya tarik menarik
- Bentuknya mudah berubah dengan menyesuaikan wadah tempatnya, tetapi
volume nya tetap
3) Zat Padat
- Letak molekulnya berdekatan dan teratur
- Gaya tarik-menarik antar molekul sangat kuat sehingga gerakan molekulnya
tidak bebas
- Gerak molekulnya terbatas, yaitu hanya bergetar dan berputar di tempat saja
- Molekul-molekulnya sulit dipisahkan sehingga membuuat bentuknya selalu
tetap atau tidak berubah.
2. Pemisahan
Pemisahan digunakan untuk memisahkan dan atau memurnikan sengawa tunggal,
kelompok senyawa dengan susunan yang berkaitan atau suatu zat yang terdapat dalam
bahan alam, hasil proses reaksi baik dalam skala laboratorium maupun skala industry.
Dasar – dasar Metode Pemisahan :
Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat. Hal ini
dinamakan dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran adalah sebagai berikut
:
a. Ukuran partikel
Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan
(zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi atau penyaringan. Jika
partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyaring
atau media berpori sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat
hasil akan melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.
b. Titik didih
Bila antara zat hasi dan zat pencampur memiliki titik didih yang berbeda, dapat
dipisahkan dengan metode destilasi.
c. Kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat
mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dapam pelarut B. dengan melihat
kelarutan zat yang berbeda dengan zat – zat lain dalam campurannya, maka kita dapat
memisahkan zat yang diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.
d. Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suaru campuran
atau larutan tertentu. Perbedaan ini dapat dipisahkan dengan metode segmentasi dan
filtrasi.
e. Difusi
Dua macam zat berbentuk cair atau gas bila dicamput dapat berdifusi satu sama lain.
Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Karena itu zat ini dapat
dipisahkan dengan bantuan arus listrik.
f. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat
sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode
ini diterapkan air dari kotoran renik atau organisme
3. Jenis – jenis Pemisahan
a. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahan zat padat dari
cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini
adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya, penyariing akan
menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan
meneruskan pelarut. Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam
bentuk larutan atau berwujud cair, kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat
sedangkan sisa yang tertinggal di penyaring yang disebut residu (ampas). Metode ini
digunakan untuk membersuhkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan
preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pathogen (pengotor) pada air, suntik
injeksi dan obat – obatan injeksi, dan sebagainya. Penyaringan di laboratorium dapat
menggunakan kertas saring dan penyaring buncher.
b. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa
melalui fase cair terlebh dahul, sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertiggal.
Bahan – bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim,
seperti kamper dan iod.
c. Kristalisasi
Kritalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang telarut dalam
suatu larutan. Dalam metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan
perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara, yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisi
pendinginan. Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan
garam dapur dari air laut. Mula – mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian
dengan bantuan sinar matahari dibiarkan mneguap. Setelahh proses penguapan,
dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih tercampur dengan pengotornya, sehingga
untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi. Contoh yang lain
adalah pembuatan gula putih dari tebu.
d. Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud
cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang
berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan
dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan
perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah
bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih, bahan yang diinginkan.
Pelarut bahan yang diinginkan menguap. Uap yang mencair ditampung dalam wadah.
Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
e. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam
pelarut yang sesuai. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
f. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari
pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel
pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk memurnikan
air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat
karena terdapat kotoran, dan lain sebagainya.
g. Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan
pelarutan pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan
dalam pelarut tertentu, daya adsorbsi oleh bahan penyerap dan volafilitas ( daya
penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatgrafi kertas untuk
memisahkan tinta.
E. Alat dan Bahan
1. Alat
- Gelas kimia 2 buah
- Gelas ukur 1 buah
- Pembakar spirtus 1 set
- Cawan penguap 1 buah
- Sendok 1 buah
- Spatula 1 buah
- Corong 1 buah
- Kaca arloji 1 buah
- Kertas saring 3 buah
- Statif dan klem 1 set
2. Bahan
- Pasir secukupnya
- Kapur tulis secukupnya
- Garam dapur secukupnya
- Kapur barus secukupnya
- CuSO4.5H2O secukupnya

- AgNO3 0,1 M secukupnya


F. Alur Percobaan
Percobaan 1

1 sendokpasir

- Dimasukkandalamgelaskimia yang berisi air


- Diadukhingga rata

LarutanPasir

Filtrat Residu
Air EndapanPasir

Reaksi : SiO2(s) + H2O(l)

Percobaan 2

BubukKapurTulis
- Dimasukkandalamgelaskimia yang berisi air
- Diadukhingga rata

LarutanKapurTulis
- Disaringmenggunakankertassaring yang
diletakkan di corong

Filtrat Residu
Air Endapankapurtulis

Reaksi : Ca(OH)2(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq)


Percobaan 3

GaramDapur

- Dimasukkandalamgelaskimia yang berisi air


- Diadukhingga rata

Residu Filtrat
LarutanNaCl

- Diletakkanpadacawanpenguapan
- Diuapkanhingga air habis

Filtrat Residu
Uap Air Kristal NaCl

Reaksi: NaCl(s) + H2O(l) NaCl(aq)


NaCl(aq) + O2(g) NaCl(s) + H2O(g)

Percobaan 4

1 g CuSO4.5H2O
- Dimasukkandalamgelaskimia yang berisi air

Larutan CuSO4.5H2O

- Diletakkanpadacawanpenguapan
- Diuapkanhinggavolumenya hamper habis
- Didinginkan

Filtrat Residu
Uap Air Kristal CuSO4.5H2O

Reaksi :CuSO4.5H2O(s) + H2O CuSO4.6H2O(s)


Percobaan 5

1 SendokPasir 1 SendokGaramDapur

- Dimasukkandalamgelaskimia yang berisi air


- Diadukhingga rata

LarutanHomogen

- Disaringmengunakankertassaring

Filtrat Residu
Air HasilPenyaringan Endapan

- Dicucidengan 5mL air sebanyak


2-3 kali

Filtrat Residu
Air Cucian Endapan

- Dicampurkan
- Diletakkanpadacawanpenguapan
- Dipanaskan
- Disisihkanpembakarannyajika air hampirhabis
- Dibiarkan air menguap

Filtrat Residu
Uap Air Kristal NaCl

Reaksi : SiO2(s) + H2O


Didinginkan
NaCl(aq) NaCl(s)
NaCl(s) + H2O NaCl(aq)
Percobaan 6

1 g KapurBarus

- Dikotoridenganpasirataunatriumkarbonat

KapurBarusKotor

- Dimasukkankedalamcawanpenguapan
- Ditutupdengankacaarlojiberisi air
- Dipanaskanperlahanhinggaterbentukzatpada
tpadakacaarloji
- Dikumpulkan Kristal yang terbentuk
- Diperhatikanbentukkristal

Kristal KapurBarus

Reaksi : C10H8(s) + SiO2(s)


G. Hasil Pengamatan
No. Sebelum Sesudah
Perc.
1  Pasir = padat, berupa serbuk,  Residu = berwarna coklat kehitaman
berwarna coklat kehitaman  Filtrat = campuran pasir dan air
 Air = tidak berwarna yang telah diendapkan
 Air berwarna kecoklatan (keruh)
2  Serbuk kapur = berwarna putih  Residu = berwarna putih kecoklatan
tulang  Filtrat = hasil saringan air tidak
 Air tidak berwarna berwarna
3  Garam berwarna putih  Larutan air + garam, menjadi larutan
 Air tidak berwarna homogen
 Larutan jernih dan residu garam
 Kristal garam berwarna putih
4  Larutan CuSO4 berwarna biru  CuSO4. H2O(aq) menguap terbentuk
kristal CuSO4 berwarna biru muda
5  Pasir = padat, berupa serbuk,  Larutan homogen = coklat keruh
berwarna coklat kehitaman  Filtrat air hasil penyaringan = tidak
 Garam dapur = padat berupa berwarna
serbuk berwarna putih  Residu endapan = berwarna coklat
kehitaman
 Larutan jernih
 Residu kristal NaCl = berwarna
putih
6  Kapur barus berwana putih  Kapur barus + pasir = berwarna
 Pasir berwana coklat kehitaman coklat keputih – putihan
 Setelah dipanaskan, terbentuk kristal
di bawah kaca arloji berwarna putih
(kristal kapur barus) dan tersisa
pasir di cawan
H. Analisa dan Pembahasan
Pada percobaan pertama dengan mencampurkan pasir dan air ke dalam gelas
kimia maka didapatkan larutan heterogen dimana pasir mengendap di dasar gelas kimia
setelah proses pengadukan dan didiamkan. Setelah dituang butir-butir pasir tetap
mengendap di dasar gelas kimia dengan warna filtrat keruh keabu-abuan. Hal ini
dikarenakan pasir tidak dapat larut dalam. Proses pemisahan ini dilakukan dengan cara
dekantasi.
Pada percobaan kedua dengan mencampurkan kapur dan air ke dalam gelas kimia
maka didapatkan larutan yang heterogen dimana setelah larutan disaring maka bubuk
kapur masih tetap tertinggal di kertas saring karena partikel bubuk kapur lebih besar
ukurannya daripada pori saringan dengan warna residu putih keruh dan filtrat jernih. Hal
ini menunjukkan bubuk kapur tidak larut dalam air. Proses pemisahan ini dilakukan
dengan cara filtrasi.
Pada percobaan ketiga dengan mencampurkan garam dengan air ke dalam gelas
kimia maka didapatkan larutan yang homogen sehingga jika disaring tidak akan
meninggalkan residu pada kertas saring karena partikelnya lebih kecil dari pori saringan
dan warna filtrat larutan jernih. Hal ini juga menunjukkan garam larut dalam air sehingga
setelah penguapan terjadi maka terbentuk kristal-kristal garam (warna putih keruh) serta
ukurannya lebih halus pada dinding cawan. Proses pemisahan ini dilakukan dengan cara
filtrasi, evaporasi, dan kristalisasi.
Pada percobaan keempat dengan mencampurkan CuSO4.5H2O dan air ke dalam
gelas kimia sehingga terbentuk larutan berwarna biru. Dalam proses pemisahan ini
digunakan proses penguapan sehingga terbentuk kristal-kristal yang berwarna biru muda.
Proses pemisahan ini dilakukan dengan cara evaporasi dan kristalisasi.
Pada percobaan kelima dengan mencampurkan pasir, garam dan air ke dalam
gelas kimia sehingga terbentuk larutan heterogen. Larutan disaring dengan residu yang
dihasilkan menggunakan kertas saring sebanyak 3 kali dan selanjutnya diuapkan di dalam
cawan penguapan, setelah larutan menguap dan terbentuklah kristal-kristal garam. Proses
pemisahan ini dilakukan dengan cara filtrasi, evaporasi, dan kristalisasi.
Pada percobaan keenam dengan mencampurkan kapur barus dan pasir kemudian
diuapkan di dalam cawan penguapan dengan ditutup dengan kaca arloji yang atasnya diisi
dengan air. Kapur barus lama-kelamaan menguap dan setelah didinginkan kapur barus
yang semulanya berwarna putih padat berubah menjadi kristal keras yang bening dan
berwara putih. Sehingga proses ini disebut dengan proses evaporasi dan kristalisasi.

I. Diskusi
Hasil pemisahan pada percobaan pertama, pada airnya, kurang jernih dikarenakan
waktu endapan kurang lama. Sehingga air yang dihasilkan masih keruh.
Selain itu, percobaan yang dilakukan cukup memuaskan karena mengikuti
prosedur yang ada.

J. Kesimpulan

K. Pertanyaan
L. Daftar Pustaka
Arsyad, Naisir. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Ilmiah. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Is, Kasmadi, Garot Luhbandjono. 2009. Diktat Kuliah Kimia Dasar 1 Jurusan Kimia
FMIPA UNNES. Semarang
Sukarno, I Made. 2003. Diktat Kuiah Kimia Dasar 1. JICA : Universitas Negeri
Yogyakarta
Tim Kimia Dasar. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Surabaya : Unesa
M. Lampiran

Alat dan Bahan

2 buah gelas kimia 1 buah corong 1 buah gelas ukur 1 buah cawan penguap

1 set pembakar spritus 1 buah kaca arloji


1 buah spatula 1 buah sendok

Kapur tulis, garam, CuSO4.5H2O Pasir


kapur barus
Percobaan 1

Memasukkan 1 sendok Mengukur air Mencampur, dan Memisahkan filtrate


pasir secukupnya mengaduk dengan residu
Hasil filtrate dan residu
dari pasir

Percobaan 2

Menghaluskan kapur Melarutkan dengan air Hasil residu dari kapur


tulis secukupnya, lalu tulis
disaring
Percobaan 3

Satu sendok garam Dilarutkan dengan air Diaduk dengan spatula


secukupnya atau sendok

Percobaan 4

Percobaan 5
Percobaan 6

Anda mungkin juga menyukai