Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TELAAH JURNAL

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA BANTAL PASIR DAN


ARFEBAND SEBAGAI PENEKANAN LUKA PASKA ANGIOGRAFI
KORONER

STASE KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN DAN KRITIS

Oleh :

LILY CAMELIA
41141095100017

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016
BAGIAN 1

TELAAH JURNAL

A. Tabel Ringkasan Jurnal

Citation Background Study Design Time and Setting

Junait, Tindakan angiografi Menggunakan Semua pasien yang


Sodiqur Rifqi koroner dapat randomized menjalani angiografi
menimbulkan controlled trial. pada tanggal 1
komplikasi September 2012- 30
November 2012
perdarahan dan
hematom serta rasa
tidak nyaman pasien.
Bantal pasir 2,3 kg
selama ini digunakan
unruk mencegah
komplikasi tersebut
dengan
meletakkannya di
atas luka paska
angiografi setelah
pencabutan femoral
sheath dan setelah
penekanan secara
manual selama 20-30
menit. Arfeband
(Arteri Femoral
Band) merpakan
prototype alternatif
sebagai pengganti
bantal pasir.
Research Question Sample Instrument Procedure

Untuk mengetahui Sampel sebanyak 92 Pengukuran Pengukuran


perbandingan orang, 46 orang menggunakan lembar dilakukan semua
efektifitas antara sebagai kelompok observasi, tensimeter, kelompok setelah
bantal pasir dan intervensi monofilamen, dan bantal pasir atau
arfeband sebagai (menggunakan keluhan rasa tidak arfeband diletakkan
penekan luka paska arfeband) dan 46 nyaman di atas luka paska
angiografi coroner orang sebagai angiografi setelah
terhadap terjadinya kelompok kontrol pencabutan femoral
insiden perdarahan, (menggunakan bantal sheath dan setelah
hematoma, dan pasir) penekanan secara
ketidaknyamanan manual selama 20-30
menit.
Data Analisis Result Discussion Limitation of the
Study
Analisis data tidak Terdapat perbedaan Tidak ada insiden Tidak dicantumkan
dicantumkan bermakna antara dua perdarahan pada
kelompok terhadap pemakaian arfeband.
insiden hematom Arfeband sebagai
(P=0,007), dan penekan luka paska
begitu pula dengan angiografi koroner
tingkat rasa nyaman yang lebih efektif
(P<0,001). menurunkan insiden
Pemakaian bantal hematom dan rasa
pasir mempunyai tidak nyaman pasien
risiko tidak nyaman dibandingkan bantal
sebanyak 3,67 kali pasir.
(OR 3,67; 1,64-8,20,
IK 95%) lebih sering
dibandingkan
arfeband.

B. Hasil Telaah Jurnal


1. Pendahuluan
Masalah penelitian disampaikan dalam jurnal. Peneliti mengutarakan tentang penyakit
jantung koroner, angiografi, dan komplikasi setelah angiografi serta bagaimana cara untuk
meminimalisir komplikasi setelah angiografi. Tujuan dari penelitian ini juga telah
disampaikan, yaitu untuk mengetahui perbandingan efektifitas antara bantal pasir dan
arfeband sebagai penekan luka paska angiografi coroner terhadap terjadinya insiden
perdarahan, hematoma, dan ketidaknyamanan

2. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka tidak disampaikan dalam penelitian ini. Kajian teori hanya
dibahas sedikit pada pendahuluan. Literatur yang digunakan merupakan artikel klasik
kisaran tahun 1999 – 2010 (tidak dalam kurun waktu maksimal 10 tahun).

3. Kerangka Teori dan Hipotesa


Tidak terdapat kerangka teori dan hipotesa dalam jurnal.

4. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian randomized controlled trial. Pengukuran
dilakukan semua kelompok setelah bantal pasir atau arfeband diletakkan di atas luka
paska angiografi setelah pencabutan femoral sheath dan setelah penekanan secara
manual selama 20-30 menit.

5. Sampel
Cara penentuan populasi sudah tampak jelas pada penelitian in. Akan tetapi cara
penentuan sampel belum ada pada penelitian ini.

6. Instrumen dan Prosedur Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk eksperimen dengan


beberapa prosedur. Pengukuran menggunakan lembar observasi, tensimeter,
monofilamen, dan keluhan rasa tidak nyaman. Penulis tidak mencantumkan uji
validitas dan reliabilitas terhadap seluruh instrumen.

7. Analisa Data
Cara analisa data penelitian dan alasan pemilihan analisa data tidak dicantumkan
dalam jurnal.

8. Hasil
Hasil dipaparkan secara jelas oleh peneliti. Peneliti menjelaskan interpretasi dari data
hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian. Lampiran table hasil penelitian telah
dilampirkan dalam jurnal ini. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna
antara dua kelompok terhadap insiden hematom (P=0,007), dan begitu pula dengan
tingkat rasa nyaman (P<0,001). Pemakaian bantal pasir mempunyai risiko tidak
nyaman sebanyak 3,67 kali (OR 3,67; 1,64-8,20, IK 95%) lebih sering dibandingkan
arfeband.

9. Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada manusia dan tidak tercantumkan etika penelitian
dalam jurnal ini.
BAGIAN 2

KEMUNGKINAN APLIKASI

Hasil penelitian ini memberikan hasil yang signifikan bahwa penggunaan arfeband
lebih efektif disbanding bantal pasir dalam mencegah komplikasi dari tindakan angiografi.
Kemungkinan aplikasi ini dapat digunakan di ruang ICCU rumah sakit, dengan
mempertimbangkan biaya pembelian arfeband dan edukasi terkait penggunaan arfeband.
DAFTAR PUSTAKA

Rahman Havizur, Helmi Arifin, Gustina Karmila & Zet Rizal. (2014). Pengaruh Pemberian
Jus Buah Sirsak terhadap Kadar Asam Urat Darah Mencit Putih Jantan Hiperurisemia.
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik
IV” tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai