Anda di halaman 1dari 72

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut WHO, kesehatan jiwa berbagai karakteristik positif yang
menggambarkan keseimbangan kepribadian. Perilaku yang baik maupun yang di
luar dari kebiasaan (Rusdi.2011). Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan serta
toileting) kegiatan itu harus bisa dilakukan secara mandiri ( Herman, 2011). Defisit
perawatan diri adalah situasi seseorang yang mengalami kelemahan dalam
kemampuan melakukan hal untuk melengkapi aktifitas perawatan diri secara
mandiri (Nita, 2009).
Defisit perawatan diri adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia dalam
melengkapi kebutuhannya dalam kelangsungan hidupnya sesuai kondisi
kesehatannya (Damaiyanti dan Iskandar, 2012). SP (strategi pelaksanaan)
merupakan instrumen panduan pelaksanaan intervensi bagi perawat saat
berinteraksi atau berkomunikasi secara terpeutik kepada klien dengan gangguan
jiwa (Fitriah 2009).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengertian DPD ?
2. Apa saja jenis – jenis DPD ?
3. Bagaimana Etiologi DPD ?
4. Bagaimana tanda dan gejala DPD ?
5. Bagaimana keefektifan strategi pelaksanaan terhadap Tn. Sm dan Tn. J
dengan defisit perawatan diri diRumah Sakit Jiwa Abepura ?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menggambarkan keefektifan strategi pelaksanaan terhadap Tn. Sm dan Tn.
J dengan defisit perawatan diri diRumah Sakit Jiwa Abepura.
2. Tujuan Khusus
a. menggambarkan Asuhan Keperawatan pada Tn.SM dan Tn.J dengan defisit
perawatan diri
b. Menggambarkan keefektifan strategi pelaksanaan dalam meningkatkan
pengetahuan Tn.SM dan Tn.J tujuan menjaga kebersihan diri
c. Menggambarkan keefektifan strategi pelaksanaan dalam meningkatkan
kemandirian Tn.SM dan Tn.J untuk menjaga kebersihan diri
D. MANFAAT
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tolak ukur untuk keberhasilan proses pendidikan keperawatan yang
didapat selama pendidikan dan menambah keluasan ilmu dalam mengasuh 2
pasien dengan kasus yang sama.

1|kelompok 8
2. Penyusun
Agar lebih memahami proses keperawatan dan melakukan Asuhan
Keperawatan serta memiliki pengalaman dalam merawat pasien dengan defisit
perawatan diri
3. Bagi lahan praktek
Memberikan tambahan informasi dan dapat digunakan sebagai masukan untuk
meningkatkan tingkat pelayanan kesehatan.

2|kelompok 8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I. KONSEP DASAR DEFISIT PERAWATAN DIRI


A. PENGERTIAN
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan serta toileting) kegiatan itu harus bisa
dilakukan secara mandiri ( Herman, 2011). Defisit perawatan diri adalah situasi
seseorang yang mengalami kelemahan dalam kemampuan melakukan hal
untuk melengkapi aktifitas perawatan diri secara mandiri (Nita, 2009). Defisit
perawatan diri adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia dalam
melengkapi kebutuhannya dalam kelangsungan hidupnya sesuai kondisi
kesehatannya. (Damaiyanti dan Iskandar, 2012).
B. ETIOLOGI
Menurut Tarwoto dan Wartona dalam Dermawan Rusdi (2013) , penyebab
kurang perawatan diri adalah sbb :
a. Kelemahan fisik
b. Penurunan kesadaran
Menurut Depkes penyebab kurangnya perawatan diri adalah :
1. Factor predisposisi
- Perkembangan : keluarga terlalu melindungi dan meamanjakan pasien
sehingga perkembangan inisiatif tertanggu
- Biologis : penyakit kronis yang menyebabkan pasien tidak mampu
melakukan perawatan diri
- Kemampuan realita menurun : pasien dengan gangguan jiwa dengan
kemampuan realita yang kurang menyebabkan ketiakpedulian dirinya
dan lingkungan termasuk perawatan diri.
- Social : kurang dukungan dan pelatihan kemampuan perawataan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
2. Factor presipitasi
Yang merupakan factor presipitasi defisit perawatan diri adalah penurunan motivasi,
kerusakan kognisi atau perseptual, cemas, lemah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri. Menurut Depkes,
factor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah :
a. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
memperdulikan kebersihan dirinya.

3|kelompok 8
b. Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, shampo. Alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
mnyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat mmeningkatkkan kesehatan. Misalnya, pada pasien penderita diabetes
militus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
e. Budaya
Disebagian masyarakat jika individdu sakit tertentu tidak boleh dimandikan
f. Kebiasaan Seseorang
Ada kebiasan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti penggunaan sabun dan shampo dll
g. Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu/sakit, kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang sering timbul Dalam masalah personal hygiene
a. Dampak fisik
Banyaknya gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, ggn fisik yang sering
terjadi adalah :
- Ggn. Integritas kulit
- Ggn. Membrane mukosa mulut
- Infeksi pada mata dan teling
- Ggn. Fisik pada kuku
b. Dampak psikososial
Masalah social yang berhuubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan mencinkotoran dan
dicinkotoran, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi
social.

C. JENIS DEFISIT PERAWATAN DIRI


Menurut (Damaiyanti, 2012) jenis perawatan diri terdiri dari :
a. Defisit perawatan diri : mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan mandi atau
beraktivitas perawatan diri sendiri
b. Defisit perawatan diri : berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
berpakaian dan berhias untuk diri sendiri.
c. Defisit perawatan diri : makan

4|kelompok 8
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
sendiri
d. Defisit perawatan diri : eliminasi
Hambatn kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
eliminasi sendiri.
D. TANDA DAN GEJALA
Menurut Herman, (2011), tanda dan gejala seseorang yang mengalami
gangguan defisit perawatan diri adalah
a. Mandi/hygiene
Pasien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan,
memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu/aliran air
mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta
masuk dan keluar kamar mandi
b. Berpakaian atau berhias
Pasien mempunyai kelemahan dalam meleatakan atau mengambil sebuah
pakaian, menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian.
Pasien juga memiliki ketidak mampuan untuk mengenakan pakaian dan
memilih pakaian, menggunakan alat tambahan, menggunakan kancing
tarik, melepaskan pakaian, menggunakan kaos kaki, mempertahankan
tingkat penampilan yang memuaskan, mengenakan sepatu.
c. Makan
Pasien mempunyai ketidak mampuan dalam menelan makanan,
mempersiapkan makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan,
menggunakan alat tambahan, mendappatkan makanan, memanipulasi
makanan dalam mulut, mengambil makanan dari waddah dan
memasukkannya kemulut, mellengkapi makanan, mencerna makanan,
menuruut cara yang diterima masyarakat, mengambil cangkir atau gelaas,
serta cukup mencerna makanan dengan aman.
d. Eliminasi
Pasien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan
jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi
pakaian untuk toileting , membersihkan diri setelah BAB dan BAK dengan
tepaat, dan menyiram toilet atau kamar kecil.
Menurut Depkes tanda dan gejala pasien dengan defisit perawatan diri adalah :
a. Fisik
- Badan bau, pakaian kotor
- Rambut dan kulit kotor
- Kuku panjang dan kotor
- Gigii kotor disertai mulut bau
- Penampilan tidak rapi
b. Psikologis
- Malas, tidak ada inisiatif
- Menaarik diri atau isolasi diri
- Merasa taak berdaya atau rendah diri dan merasa hina

5|kelompok 8
c. Social
- Interaksi kurang
- Kegiatan kurang
- Tidak mampu berprilaku sesuai norma
- Cara makan tidak teratur
- BAK atau BAB disembarang tempat
- Gosok gigi dan mandi tiidak mampu mandiri

E. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping berdasarkan penggolongan di bagi menjadi 2 yaitu:
a. Mekanisme koping adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi pertumbuhan belajar
dan mencapai tujuan. Kategori ini adalah pasien bisa memenuhi kebutuhan
perawatan diri secara mandiri.
b. Mekanisme koping maladaptif
Mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah
pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan.
Kategorinya adalah tidak mau merawat diri (Damaiyanti, 2012)

F. POHON MASALAH
Gangguan pemeliharan kesehatan

Defisit perawatan diri

Harga Diri Rendah


Gambar 2.1 Pohon Masalah Defisit Perawatan Diri

G. RENTANG RESPON KOGNITIF


Adaptif
Maladaptif

Pola perawatan diri Kadang perawatan Tidak melakukan perawatan


seimbang diri kadang tidak diri pada saat stress

Gambar 2.2 bagan rentang respon kognitif


a. Pola perawatan diri seimbang: saat pasien mendapatkan stressor dan
mampu ntuk berperilaku adatif maka pola perawatan yang dilakukan
pasien seimbang, pasien masih melakukan perawatan diri

6|kelompok 8
b. Kadang melakukan perawatan diri kadang tidak: saat pasien mendapatan
stressor kadang-kadang pasien tidak menperhatikan perawatan dirinya
c. Tidak melakukan perawatan diri: pasien mengatakan dia tidak perduli dan
tidak bisa melakukan perawatan saat stresso (Ade,2011)

H. PENATALAKSANAAN
a. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
b. Membimbing dan menolong pasien merawatan diri
c. Ciptakan lingkungan yang mendukung

II. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS


A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien : Meliputi nama,jenis kelamin, umur, alamat lengkap, No.
MR, penanggung jawab.
2. Alasan Masuk : Biasanya masalah yang di alami pasien yaitu senang
menyendiri, tidak mau banyak berbicara dengan orang lain, terlihat
murung.
a. Faktor Predisposisi
- Perkembangan : keluarga terlalu melindungi dan memanjakan
pasien sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
- Biologis : penyakit kronis yang menyebabkan pasien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
- Kemampuan realitas turun : pasien dengan gangguan
jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan
ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
- Sosial : kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.
3. Pemeriksaan fisik
- Rambut : Keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah
rontok, keadaan rambut yang kusam, keadaan tekstur.
- Kepala : Adanya botak atau alopesia, ketombe, berkutu, kebersihan.
- Mata : Periksa kebersihan mata, mata gatal atau
- Hidung : Lihat kebersihan hidung, membran mukosa
- Mulut : Lihat keadaan mukosa mulut, kelembabannya, kebersihan
- Gigi : Lihat adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi
- Telinga : Lihat adakah kotoran, adakah lesi, adakah infeksi
- Kulit : Lihat kebersihan, adakah lesi, warna kulit, teksturnya,
pertumbuhan bulu.
- Genetalia : Lihat kebersihan, keadaan kulit, keadaan lubang uretra,
keadaan skrotum, testis pada pria, cairan yang dikeluarkan

7|kelompok 8
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data yang didapat, diterapkan diagnosa keperawatan :
Kurang perawatan diri (kebersihan diri, berdandan, makan, BAB dan BAK)

C. STRATEGI PELAKSANAAN
PASIEN KELUARGA
NO
SPIP SP1K
Menjelaskan pentingnya Mendiskusikan maslah yang dirasakan
1
kebersihan diri keluarga dalam merawat pasien
Menjelaskan pengertian taanda dan
Menjelaskan cara menjaga gejaala defisit perawatan diri dan jenis
2
kebersihan defisit perawatan diri yang dialami
pasien beserta proses terjadinya
Membantu pasien mempraktekan Menjelaskan cara-cara merawat
3
cara menjaga kebersihan diri pasien defisit perawatan diri
Menganjurkan pasien memasukan
4
dalam jadwal kegiatan harian
SP2P SP2K
Melatih keluarga mempraktekan cara
Mengevaluasi jadwall kegiatan
1 merawat pasien dengan defisit
harian pasien
perawatan diri
Melatih keluarga cara merawat
Menjelaskan cara makan yang
2 langsung kepada pasien defisit
baik
perawatan diri
Membantu pasien mempraktekan
3
cara makan yang baik
Menganjurkan pasien memasukan
4
dalam jadwal kegiatan harian
SP3P SP3K
Mengevaluasi jadwal kegiatan Membantu keluarga membuat jadwal
1
harian pasien aktivitas dirumah termasuk minum obat
Menjelaskan cara eliminasi yang Menjelaskan follow up pasien setelah
2
baik pulang
Membantu paasien mempraktekan
3
cara eliminasi yang baik
Menganjurkan pasien memasukan
4
kedalam jadwwal kegiatan harian
SP4P SP4K
Mengevaluasi jadwal kegiatan
1
harian pasien
2 Menjelaskan cara berdandan
Membantu pasien mempraktekan
3
cara berdandan
Menganjurkan pasien memasukan
4
dalam jadwal kegiatan harian

8|kelompok 8
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

DX KEP RENCANA KEPERAWATAN


TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
Defisit 1. Pasien a. Pasien dapat menyebutkan a. Diskusikan bersama pasien Pengenalan informasi
perawatan dapat pentingnya kebersihan diri pentingnya kebersihan diri tentang kebersihan diri dapat
diri mengenal dalam waktu 1 kali denga cara menjelaskan meningkatkan kemampuan
tentang pertemuan : pengertian tentang arti bersih pasien untuk kebersihan diri
kebersihan Tanda-tanda bersih dan tanda-tanda bersih secara mandiri
diri - Badan tidak bau b. Dorong pasien untuk
- Rambut bersih, rapi dan menyebutkan 3 dari 5 tanda
tidak bau kebersihan diri
- Gigi bersih dan tidak
bau mulut
- Baju rapi dan tidak bau
b. Pasien mampu menyebutkan a. Diskusikan fungsi kebersihan Pengetahun tentang
kembali kebersihan untuk diri untuk kesehatan dengan pentingnya perawatan diri
kesehatan menggali pengetahuan pasien meningkatkan motivasi.
terhadap hal yang Meningkatkan motivasi akan
berhubungan dengan pentingnya kebersihan, agar
kebersihan diri mudah untuk melakukannya
b. Bantu pasien
mengungkapkan arti
kebersihan diri dan tujuan
memelihara kebersihan diri
c. Beri reinforcement positif
setelah pasien mampu
mengungkapkan arti
kebersihan diri

9|kelompok 8
c. Pasien dapat menjelaskan Ingatkan pasien untuk Dengan secara mandiri
cara merawat diri, antara lain memelihara kebersihan diri mampu merawat diri dapat
: seperti : meningkatkan kebersihan
- Mandi 2x sehari dengan - Mandi 2x sehari dengan diri pasien.
sabun sabun
- Menggosok gigi minimal - Menggosok gigi minimal
2x sehari setelah makan 2x sehari setelah makan
dan akan tidur dan akan tidur
- Mencuci rambut 2-3x - Mencuci rambut 2-3x
dalam seminggu dalam seminggu
- Memotong kuku bila - Memotong kuku bila
panjang panjang
- Mencuci tangan - Mencuci tangan sebelum
sebelum dan sesudah dan sesudah makan
makan
2. Pasien a. Pasien berusaha untuk a. Motivasi pasien untuk mandi Membantu pasien
dapat memelihara kebersihan diri - Ingatkan caranya, melakukan perawatan diri
mengidentif yaitu evaluasi hasilnya dan secara tepat dan menyadari
ikasi - Mandi pakai sabun dan beri umpan balik kemampuan pasien dalam
penyebab disiram dengan air - Bimbing pasien dengan perawatan diri.
defisit sampai bersih bantuan minimal
perawatan - Mengganti pakaian - Jika hasilnya kurang, kaji
diri bersih sehari sekali dan hambatan yang ada
merapikan penampilan b. Bimbing pasien untuk mandi
- Ingatkan dan anjurkan
untuk mandi 2 kali sehari
dengan menggunakan
sabun
- Anjurkan pasien untuk
mengingatkan cara
mandi yang benar

10 | k e l o m p o k 8
c. Anjurkan pasien untuk
mengganti baju setiap hari:
- Anjurkan pasien untuk
mempertahankan dan
meningkatkan
penampilan diri setiap
hari
- Dorong pasien untuk
mencuci pakaiannya
sendiri
- Demonstrasikan cara
mencuci pakaian yang
benar dengan sabun dan
dibilas
d. Kaji keinginan pasien untuk
memotong kuku dan
merapikan rambut
- Beri kesempatan pasien
untuk melakukan sendiri
- Ingatkan potong kuku
dan keramas

e. Kolaborasi dengan perawat


ruangan untuk pengelolaan
fasilitas perawatan
kebersihan diri, seperti mandi,
dan kebersihan diri

f. Bekerja sama dengan


keluarga untuk mengadakan
fasilitas kebersihan diri sendiri
seperti odol, sikat gigi,

11 | k e l o m p o k 8
shampoo, pakaian ganti,
handuk dan sandal

3. Pasien Setelah satu minggu pasien Monitor pasien dalam Dengan peningkatan diri
dapat dapat melakukan perawatan melaksanakan kebersihan diri secara mandiri akan
melakukan kebersihaan diri secara rutin dan secara teratur.Ingatkan untuk meningkatkan status
kebersihan teratur tanpa anjuran mencuci rambut, menyisir, gosok kesehatan pasien
perawatan - Mandi pagi dan sore gigi, ganti baju, dan pakai sandal
diri secara - Ganti baju setiap hari
mandiri - Penampilan bersih dan rapi
4. Pasien Pasien selalu tampak bersih dan Beri reinforcement jika pasien Meningkatkan kemandirian
dapat rapi berhasil melakukan kebersihan pasien dalam merawat diri
mempertah diri
ankan
kebersihan
diri secara
mandiri
5. Pasien a. Keluarga selalu mengingat a. Jelaskan pada keluarga Keluarga adalah orang
dapat hal-hal yang berhubungan tentang penyebab kurang terdekat dari pasien yang
dukungan dengan kebersihan diri minatnya pasien menjaga dapat membuat pasien
keluarga kebersihan diri merasa nyaman
dalam b. Diskusikan bersama keluarga
meningkatk tentang tindakan yang telah
an dilakukan pasien selama dirs.
kebersihan Dalam menjaga kebersihan
diri dan kemajuan yang telah
dialami RS

c. Anjurkan keluarga untuk


memutuskan memberi
stimulasi terhadap kemajuan
yang telah dialami diRS.

12 | k e l o m p o k 8
b. Keluarga menyiapkan sarana a. Jelaskan pada keluarga
untuk membantu pasien tentang manfaat sarana
dalam menjaga kebersihan b. yang lengkap dalam menjaga
diri kebersihan diri
c. Anjurkan keluarga untuk
menyiapkan sarana dalm
menjaga kebersihan diri
d. Diskusikan bersama keluarga
cara membantu pasien
menjaga kebersihan diri

Diskusikan dengan keluarga


mengenai hal-hal yang dilakukan
c. Keluarga membantu dan misalnya:
membimbing pasien dalam - Mengingatkan pasien
menjaga kebersihan diri pada waktu mandi
- Sikat gigi, keramas, ganti
baju, dll
- Membantu pasien apabila
mengalami hambatan,
memberi pujian

13 | k e l o m p o k 8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL KASUS
1. Menggambarkan Karakteristik respondeen pada pasien A dan B
Tabel 3.1 Distribusi responde berdasarkan karakteristik di Ruang Akut dan Kronis
RSUD Abepura

No Karakteristik Responde Tn.S Responde Tn.J


1. Nama Tn.S Tn.J
2. Umur 25 thn 30 thn
3. Jenis Kelamin Laki - laki Laki - laki
4. Status perkawinan Menikah Belum menikah
5. Agama Kristen Protestan Kristen Protestan
6. Suku bangsa Biak / WNI Serui / WNI
7. Pendidikan SMA SMP
8. Pekerjaan TNI-AD -
9. Alamat Asrama kompi Abepura
10. Tgl MRS 9 July 2017 Tahun 2016
(ket.waktu yang
jelas tidak terlampir
distatus pasien

11. Diagnosa medis F20.0 F20.1


12. Diagnosa Defisit perawatan diri Defisit perawatan
Keperawatan diri
Ruangan Akut Pria Kronis Pria 1

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada kedua responden, hasil


yang didapat yaitu kedua responden bernama Tn.SM dan Tn.J yang berjenis
kelamin laki-laki , dan berumur 25 tahun dan 30 tahun. Kedua pasien memiliki
diagnosa medis yang berbeda yaitu pada Tn.SM didapatkan f20.0 atau skizofrenia
paranoid, dan pada Tn.J didapatkan diagnosa medis f20.1 atau skizofrenia
hebefrenik. Dari pengkajian didapatkan diagnosa keperawatan pada kedua pasien
tersebut sama yaitu defisit perawatan diri.

2. Menggambarkan Hasil pengkajian fokus dengan masalah defisit perawatan diri


pada responden pasien A dan B
Tabel 3.2 Distribusi responde berdasarkan pengkajian Defisit Perawatan Diri
Ruang Akut dan Kronis di RSUD Abepura

Pengkajian
fokus defisit
Pasien A (Tn.SM) Pasien B (Tn.J)
perawatan
diri
Pasien dibawa orang tuanya karena Pasien dibawa keluarga ke RSJD
Alasan sejak pulang dari RSJD Abepura Abepura oleh keluarga karena
Masuk RS pada tahun 2015 anaknya pasien gelisah dirumah, marah-
mengalami perubahan tingkah laku marah, tidak bisa tidur dan suka
seperti marah-marah sendiri, berjalan-jalan dalam rumah
memukul orang tua dan barang

14 | k e l o m p o k 8
disekitarnya, susah tidur, tidak suka
keributan.
Factor pasien pernah dirawat diRSJD pasien pernah dirawat diRSJD
Predisposisi abepura , pada tanggal 9 Mei 2016. abepura , pada bulan 3 tahun 2014,
Pengobatan sebelumnya tidak bulan 6 tahun 2015 , dan pada
berhasil karena pasien putus obat tahun 2016 (keterangan waktu yang
jelas tidak terdapat pada status
pasien) hingga saat ini.
Pengobatan sebelumnya tidak
berhasil karena pasien putus obat
Rambut pertumbuhan rambut merata, pertumbuhan rambut merata,
rambut ±1cm, dan bersih rambut ikal dan pendek , dan
tampak ada ketombe atau kotoran.
Kepala wajah simetris kiri dan kanan wajah simetris kiri dan kanan
Mata ada kotoran mata di ujung mata dan ada kotoran mata di ujung mata dan
Hidung bersih tidak ada serumen bersih tidak ada serumen
Mulut bau, kotor dan bibir kering bau rokok, dan bibir kering
Gigi tampak gigi kotor dan ada noda tampak gigi kotor dan ada caries gigi
merah karena pinang pada bagian gigi depan
Telinga tidak terdapat serumen tidak terdapat serumen
Kulit warna sawo matang , kulit berdaki warna sawo matang , kulit berdaki
saat digosok saat digosok
Penampilan jenggot tebal, tampak tidak rapi, tampak tidak rapi, baju kotor dari
baju kotor dari warna putih menjadi warna biru menjadi kecoklatan
kecoklatan karena kotor, tidak ganti karena kotor, tidak ganti baju
baju selama ± 1 hari, mulut bau
selama ± 1 hari, mulut bau rokok
,gigi kotor, ada noda merah karena
pinang di gigi, kuku panjang dan ,gigi kotor, kuku panjang dan kotor
kotor
Kegiatan TAK sosialisasi sesi III (berbincang-
yang diikuti bincang dengan teman tentang
kehidupan pribadi)
Therapy - ECT 12 Juli 2017 - Clozapine 25gr 1-0-1 oral
medis - Clozapine 100gr 0-1/2-1 oral - THF 2mg 1-0-1 oral
- Skizonoate 1 amp/ 1 bln /IM - Carbamazepine ½-0-½ oral
Kegiatan
TAK Tidak mengikuti kegiatan TAK Mengikuti kegiatan TAK sosialisasi
sesi III (berbincang-bincang dengan
teman mengenai kehidupan pribadi)
TTV TD : 130/70mmHg TD : 110/90 mmHg
ND : 80 x/m ND : 84 x/m
RR : 20 x/m RR : 19 x/m
SB : 36,5ᵒC SB : 36,5ᵒC

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Pengkajian focus yang


didapatkan pada pasien Tn.SM yang dirawat diruangan Akut RSJD Abepura
pada tanggal 17 Juli 2017 adalah ada kotoran mata di ujung mata, mulut bau,
kotor dan bibir kering, tampak gigi kotor dan ada noda merah karena pinang,
kulit berdaki atau kotor saat digosok, jenggot tebal, tampak tidak rapi, baju kotor
dari warna putih menjadi kecoklatan karena kotor, tidak ganti baju selama ± 1
hari, kuku panjang dan kotor. Sedangkan pada pengkajian focus Tn.J yang
dirawat diruangan Kronis RSJD Abepura pada tanggal 24 Juli 2017 adalah

15 | k e l o m p o k 8
rambut tampak ada ketombe atau kotoran, ada kotoran mata di ujung mata,
mulut bau rokok, dan bibir kering, tampak gigi kotor dan ada caries gigi pada
bagian gigi depan, kulit berdaki atau kotor saat digosok, tampak tidak rapi, baju
kotor dari warna biru menjadi kecoklatan karena kotor, tidak ganti baju selama
± 1 hari, kuku panjang dan kotor.
3. Menggambarkan Analisa Data responden pada pasien A dan B
Tabel 3.3 Distribusi responde berdasarkan analisa data fokus Defisit
Perawatan Diri diRSJD Abepura
NO PASIE DATA PENYEBAB MASALAH
N
1 Tn. SM DS : Pasien mengatakan Gangguan pemeliharaan Defisit
- Mandi tidak menggunakan kesehatan Perawatan Diri
sabun
- Mandi 1x sehari
- Malas menyikat giginya Defisit perawatan diri
- Malas untuk menggosok
giginya
- Malas untuk memotong
kukunya
- Malas mencukur Gangguan isi pikir
jenggotnya
- Mengganti pakaian harus
diingatkan oleh perawat
Waham
terlebih dahulu
- Makan tidak cuci tangan
dahulu
DO : Pasien Tampak
- Kotor dan tidak rapi
- Kulit berdaki
- Mulut bau
- Mulut pasien kotor
- Gigi kotor ada noda merah
karena pinang
- Jenggot tebal
- Kuku kotor dan panjang
- Tidak ada sabun dalam
ruangan
- Tidak mengganti baju
selama 1 hari
Baju putih menjadi agak
kecoklatan karena kotor
2 Tn. J DS : Pasien mengatakan Gangguan pemeliharaan Defisit
- Mandi tidak menggunakan kesehatan Perawatan Diri
sabun
- Mandi 1x sehari
- ada tai mata di ujung mata Defisit perawatan diri
dan
- bau rokok, dan bibir kering
- gigi kotor dan ada caries menurunnya motivasi
gigi pada bagian gigi dan merawat diri
depan

16 | k e l o m p o k 8
- Malas untuk menggosok
giginya
- Malas untuk memotong
kukunya harga diri rendah
- Malas mencukur
jenggotnya
- Mengganti pakaian harus
diingatkan oleh perawat
terlebih dahulu
- makanan berceceran saat
makan dan makan
- Makan tidak cuci tangan
dulu
- Makan tidak baca doa
DO : Pasien Tampak
- Kotor dan tidak rapi
- Kulit berdaki
- Mulut bau
- Mulut pasien kotor
- Gigi kotor ada noda merah
karena pinang
- Jenggot tebal
- Kuku kotor dan panjang
- Tidak ada sabun dalam
ruangan
- Tidak mengganti baju
selama 1 hari
- Baju biru menjadi agak
kecoklatan karena kotor

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa data yang
sama dengan tanda dan gejala defisit perawatan diri , hal tersebut dikaitkan dengan
adanya ketidakmampuan dalam membersihkan badan, ketidak mampuan untuk
mengganti baju, ketidak mampuan dalam berhias pada pasien A dan B

4. Menggambarkan Diagnosa fokus pada responden pasien A dan B


Berdasarkan pengkajian dan analisa data pada pasien A dan B ditemukan
masalah keperawatan defisit keperawatan diri.

17 | k e l o m p o k 8
5. Menggambarkan implementasi dan evaluasi strategi pelaksaan pada responden pasien A dan pasien B
Tabel 3.4 Hasil implementasi dan evaluasi berdasarkan proses interaksi pada responden pasien A dan Pasien B diruang Akut dan
Kronis RSJD Abepura tahun 2017

Tn. SM Tn. J
Hari Jam Jam keterangan
Implementasi Respon Implementasi Respon
Senin 07.10 BHSP + SPIP (terlampir pada 07.10 BHSP + SP1P (Terlampir pada Setelah dilakukan implementasi pada
(terlampir pada hal hal. 40) (terlampir pada hal hal: 62) interaksi hari pertama pada kedua
40) 62) pasien , terdapat perbedaan pada
kedua pasien yaitu
12..30 BHSP + SP1P (Terlampir pada Pada pasien Tn.SM kontak mata ada,
(terlampir pada hal hal 63) kooperatif, menerima kehadiran
63) perawat , dapat menyebutkan tanda-
tanda kebersihan dan dapat
melakukan secara mandiri.
Pasien Tn.SM hanya dibutuhkan satu
kali interaksi BHSP dan SP1P
masalah dapat teratasi.

Pada Tn.J sudah dilakukan dua kali


interaksi pada pertemuan hari
pertama tapi masalah pasien belum
dapat teratasi dikarenakan , Kontak
mata tidak ada , tidak kooperatif dan
tidak dapat diarahkan oleh perawat ,
serta pasien tampak bermusuhan
tidak menerima kehadiran perawat.
Dan tidak dapat menyebutkan tanda-
tanda bersih.

18 | k e l o m p o k 8
Selasa 09.00 SP2P (Terlampir pada 07.00 BHSP + SP1P (Terlampir pada Setelah dilakukan tindakan
(terlampir pada hal halaman 42) (Terlampir pada hal halaman 63) implementasi interaksi pada hari
42) 63) kedua , didapatkan hasil yang
berbeda pada kedua pasien.
13.00 BHSP + SP1P (Terlampir pada Pada Tn.SM telah dilakukan interaksi
(Terlampir pada hal hal 64) SP hari kedua didapatkan hasil
64) pasien kooperatif, kontak mata ada,
pasien dapat diarahkan dan mampu
melakukan cara makan yang baik ,
masalah pasien teratasi.
Pada Tn.J didapatkan hasil interaksi
ke 3 pada hari kedua pasien tidak
kooperatif, tidak ada kontak mata,
pasien tidak dapat diarahkan, dan
tidak dapat menjelaskan tanda-tanda
kebersihan diri. Sehingga masalah
pasien belum teratasi.
Rabu 10.00 SP3P (Terlampir pada 07.30 BHSP + SP1P (Terlampir pada Setelah dilakukakan implementasi
(terlampir pada hal hal 44) (terlampir pada hal hal 65) interaksi hari ketiga , didapatkan hasil
44) 65) bahwa ada perbedaan hasil,
Pada Tn.SM dihari ketiga pasien
kooperatif dan dapat diarahkan serta
sudah dapat melakukan SP3P atau
melakukan BAB/BAK dengan baik
secara mandiri dan masalah teratasi.
Sedangkan pada Tn.J baru dapat
diarahkan dan bisa menyebutkan
tanda-tanda bersih dan dapat
mempraktekan cara mmenjaga
kebersihan yang baik.

19 | k e l o m p o k 8
Kamis 08.00 SP4P (Terlampir pada 07.30 SP2P (Terlampir pada Pada implementasi interaksi SP hari
(Terlampir pada hal hal 45) (Terlampir pada halaman 67) keempat didapatkkann hasil
45) halaman 67) Pada Tn.SM setelah dilakukan SP4P
pasien kooperatif, dapat diarahkan
12.00 SP2P (Terlampir pada dan dapat melakukan cara berhias
(Terlampir pada halaman 68) dengan baik secara mandiri dan
halaman 68) masalah pasien teratasi sehingga
perawat akan mengevaluasi kegiatan
harian pasien yang telah dilakukan
Pada Tn.J didapatkan hasil interaksi
padda hari keempat masalah pasien
belum teratasi, dibuktikan dengan
dengan pasien tidak kooperatif dan
tidak dapat diarahkan oleh perawat
dan tidak dapat mempraktekan cara
makan yang baik.
Jum,at 07.30 SP2P (Terlampir pada Setelah dilakukan interaksi pada hari
(Terlampir pada halaman 68) kelima. Pasien Tn.J baru bisa
halaman 68) menyebutkan dan mempraktekan
cara makan yang baik. Kontak mata
ada, dapat diarahkan, dan pasien
kooperatif.
Sabtu 08.00 SP3P (Terlampir pada Setelah dilakukan interaksi pada hari
(Terlampir pada halaman 70) keenam pada Tn.J , baru dapat
halaman 70) mempraktekan cara BAB/BAK yang
baik. Dan pasien kooperatif, kontak
mata ada, dapat diarahkan dan
mampu mempraktekan cara
BAB/BAK yang baik.

20 | k e l o m p o k 8
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 6 x 24 jam, telah didapatkan hasil dari strategi pelaksanaan yang dilakukan pada
kedua pasien Tn.SM dan Tn.J ditemukan perbedaan. Pada Tn.SM berusia 25 tahun
dirawat diruang akut RSJD Abepura masalah teratasi pasien dapat mengerti dan
melakukan secara mandiri tentang menjaga kebersihan diri dari mandi yang baik, makan
yang baik, BAB/BAK yang baik serta cara berhias/berdandan yang baik dan masalah
DPD teratasi pada hari keempat interaksi atau pada hari Kamis. Sedangkan pada pasien
Tn.J selama asuhan keperawatan yang didapatkan dari hasil strategi pelaksanaan pasien
hanya mampu sampai SP3P yang terselesaikan pada hari keenam atau hari sabtu.
Hal ini disebabkan karena :
1. Tn.SM
- Kooperatif pada perawat
- Mau mengikuti anjuran perawat
- Dapat diarahkan
- Mengkonsumsi obat dengan teratur
- Memiliki semangat untuk sembuh
- Sering mendapat kunjungan atau dijenguk oleh keluarga
2. Tn.J
- Tidak kooperatif
- Tidak dapat diarahkan
- Tidak mau mengikuti anjuran perawat
- Keluarga pasien tidak ada yang pernah menjenguknya

B. PEMBAHASAN
Setelah dilakukan tindakan keperawatan kepada Tn.SM dan Tn.J dengan deficit
perawatan diri diruang Akut dan Kronis RSJD Abepura selama 6 x 24 jam ,
perbandingan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang penulis peroleh
akan dibahas sebagai berikut :
1. Karakteristik Responden
Karakteristik didapatkan dari proses wawancara dan pengamatan pasien
yaitu kedua responden bernama Tn.SM dan Tn.J yang berjenis kelamin laki-laki
,dan berumur 25 tahun dan 30 tahun. Kedua pasien memiliki diagnosa medis yang
berbeda yaitu pada Tn.SM didapatkan f20.0 atau skizofrenia paranoid, dan pada
Tn.J didapatkan diagnosa medis f20.1 atau skizofrenia hebefrenik.Dari pengkajian
didapatkan diagnosa keperawatan pada kedua pasien tersebut sama yaitu defisit
perawatan diri.
2. Pengkajian fokus
Pengkajian adalah tindakan mengumpulkan informasi mengenai pasien,
mengorganisasikan informasi, dan menentukan signifikannya. Ini merupakan fase
pertama dalam proses keperawatan (Arie Prabawati, 2013). Pengumpulan data

21 | k e l o m p o k 8
dasar Tn.SM dan Tn.J dengan deficit perawatan diri diruangan Akut dan Kronis
RSJD Abepura , data tersebut dikumpulkan dari pasien, keluarga, dan data dari
medis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
pemeriksaan fisik , observasi, dan dokumentasi.
Dalam pengkajian Tn.SM dan Tn.J tidak jauh berbeda dengan teori dan
kenyataan dilapangan. Berdasarkan hasil pengkajian kepada kedua responden
didapatkan laporan bahwa tidak ditemukan kesenjangan yang berarti antara
konsep teori dengan kenyataan dilapangan. Dilihat dari pengumpulan data, tanda
dan gejala pada defisit perawatan diri menurut Herman (2011) yaitu klien
mengalami ketidak mampuan dalam membersihkan badan , klien juga memiliki
ketidak mampuan dalam memanipulasi makanan didalam mulut, makan menurut
cara yang diterima masyarakat, tidak memiliki kemampuan membersihkan diri
setelah BAB/BAK dengan tepat, dan menyiram toilet atau kamar kecil, serta tidak
memiliki kemampuan dalam memilih pakaian, memperoleh atau menukar pakaian.
Adapun masalah fisik menurut Depkes yaitu badan bau, pakaian kotor, rambut
kotor, gigi kotor, penampilan tidak rapi. Masalah psikologis yaitu malas, tidak ada
inisiatif , menarik diri, merasa tak berdaya atau rendah diri. Masalah social yaitu
interaksi kurang, cara makan tidak teratur, gosok gigi dan mandi tidak mampu
mandiri.
Pengkajian focus yang didapatkan pada pasien Tn.SM yang dirawat diruangan
Akut RSJD Abepura pada tanggal 17 Juli 2017 adalah ada kotoran mata di ujung
mata, mulut bau, kotor dan bibir kering, tampak gigi kotor dan ada noda merah
karena pinang, kulit berdaki atau kotor saat digosok, jenggot tebal, tampak tidak
rapi, baju kotor dari warna putih menjadi kecoklatan karena kotor, tidak ganti baju
selama ± 1 hari, kuku panjang dan kotor. Sedangkan pada pengkajian focus Tn.J
yang dirawat diruangan Kronis RSJD Abepura pada tanggal 24 Juli 2017 adalah
rambut tampak ada ketombe atau kotoran, ada kotoran mata di ujung mata, mulut
bau rokok, dan bibir kering, tampak gigi kotor dan ada caries gigi pada bagian gigi
depan, kulit berdaki atau kotor saat digosok, tampak tidak rapi, baju kotor dari
warna biru menjadi kecoklatan karena kotor, tidak ganti baju selama ± 1 hari, kuku
panjang dan kotor.
Berdasarkan hasil pengkajian kepada kedua responden didapatkan laporan
bahwa tidak ditemukan kesenjangan yang berarti antara konsep teori dengan
kenyataan dilapangan. Dilihat dari tanda dan gejala yang didapatkan pada kedua
pasien yaitu rambut dan kulit kotor, kuku panjang dan kotor, gigi kotor serta mulut
bau, penampilan tidak rapi, malas, dan tidak mampu dalam menjaga kebersihan
diri.

22 | k e l o m p o k 8
3. Analisa Data
Pada tahap ini penulis menyusun dan menganalisis data dasar yang ada
dan mengaitkanya dengan etiologi untuk mengangkat diagnosa keperawatan yang
tepat untuk menjadi prioritas utama pada kedua responden.Implemn
4. Diagnose Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon
manusia (keadaan sehat atau perubahan pola interaksi actual atau potensial) dari
individu atau kelompok tempat perawat secara legal mengidentifikasi perawat
dapat memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan atau
untuk mengurangi, menyingkirkan atau mencegah perubahan (Rohman,N&
Walid,S.2012).Pada tahap ini, penulis mengangkat sebuah diagnose keperawatan
yaitu Defisit perawatan Diri.
5. Implementasi
Implementasi merupakan langkah keempat dari proses keperawatan yang
telah direncanakan oleh perawat untuk dikerjakan dalam rangka membantu klien
untuk mencegah, mengurangi dan menghilangkan dampak atau respon yang
ditimbulkan oleh masalah keperawatan dan kesehatan (Ali.Z 2014).
Berdasarkan implementasi atau tindakan keperawatan melalui strategi
pelaksanaan yang dilakukan pada Tn.SM dengan diagnosa keperawatan Defisit
Perawatan Diri adalah sebagai berikut :
a. Hari 1 implementasi (tanggal 17 Juli 2017) yang dilakukan adalah BHSP dan
SP1P seperti menjelaskan pentingnya kebersihan diri, Menjelaskan cara
menjaga kebersihan, Membantu pasien mempraktekan cara menjaga
kebersihan diri dan Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan
harian. Didapatkan kesimpulan pada pasien Tn.SM kontak mata ada,
kooperatif, menerima kehadiran perawat, dapat menyebutkan tanda-tanda
kebersihan dan dapat melakukan cara menjaga kebersihan diri secara mandiri.
b. Hari II implementasi (tanggal 18 Juli 2017) yang dilakukan adalah SP2P
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, Menjelaskan cara makan yang
baik, Membantu pasien mempraktekan cara makan yang baik, Menganjurkan
pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian. Didapatkan kesimpulan
Pada Tn.SM telah dilakukan interaksi SP hari kedua didapatkan hasil pasien
kooperatif, kontak mata ada, pasien dapat diarahkan dan mampu melakukan
cara makan yang baik secara mandiri dan masalah pasien teratasi.
c. Hari III implementasi (tanggal 19 Juli 2017) yang dilakukan adalah SP3P
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, Menjelaskan cara eliminasi yang
baik, Membantu paasien mempraktekan cara eliminasi yang baik dan
Menganjurkan pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian.
Didapatkan kesimpulan pada Tn.SM dihari ketiga pasien kooperatif dan dapat

23 | k e l o m p o k 8
diarahkan serta sudah dapat melakukan SP3P atau melakukan BAB/BAK
dengan baik secara mandiri dan masalah teratasi.
d. Hari IV implementasi yang dilakukan adalah SP4P Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien, Menjelaskan cara berdandan, Membantu pasien
mempraktekan cara berdandan dan Menganjurkan pasien memasukan dalam
jadwal kegiatan harian. Didapatkan kesimpulan Pada Tn.SM setelah dilakukan
SP4P pasien kooperatif, dapat diarahkan dan dapat melakukan cara berhias
dengan baik secara mandiri dan masalah pasien teratasi sehingga perawat
akan mengevaluasi kegiatan harian pasien yang telah dilakukan.

Sedangkan implementasi atau tindakan keperawatan yang dilakukan pada Tn.J


dengan diagnose Defisit Keperawatan Diri adalah sebagai berikut :
a. Hari I implementasi (24 Juli 2017) yang dilakukan adalah BHSP dan SP1P
menjelaskan pentingnya kebersihan diri, Menjelaskan cara menjaga
kebersihan, Membantu pasien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri
dan Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
Didapatkan kesimpulan Pada Tn.J sudah dilakukan dua kali interaksi pada
pertemuan hari pertama tapi masalah pasien belum dapat teratasi dikarenakan
kontak mata tidak ada , tidak kooperatif dan tidak dapat diarahkan oleh
perawat, serta pasien tampak bermusuhan ,tidak menerima kehadiran perawat
dan tidak dapat mennyebutkan tanda-tanda bersih.
b. Hari II implementasi (25 Juli 2017) yang dilakukan adalah BHSP dan SP1P
menjelaskan pentingnya kebersihan diri, Menjelaskan cara menjaga
kebersihan, Membantu pasien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri
dan Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
Didapatkan kesimpulan pada Tn.J didapatkan hasil interaksi ke 3 pada hari
kedua pasien tidak kooperatif, tidak ada kontak mata, pasien tidak dapat
diarahkan, dan tidak dapat menjelaskan tanda-tanda kebersihan diri. Sehingga
masalah pasien belum teratasi.
c. Hari III implementasi (26 Juli 2017) yang dilakukan adalah BHSP dan SP1P
menjelaskan pentingnya kebersihan diri, Menjelaskan cara menjaga
kebersihan, Membantu pasien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri
dan Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
Didapatkan kesimpulan pada Tn.J baru dapat diarahkan dan bisa
menyebutkan tanda-tanda bersih dan dapat mempraktekan cara menjaga
kebersihan yang baik.
d. Hari IV implementasi (27 Juli 2017) yang dilakukan adalah SP2P Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien, Menjelaskan cara makan yang baik, Membantu
pasien mempraktekan cara makan yang baik, Menganjurkan pasien
memasukan dalam jadwal kegiatan harian. Didapatkan kesimpulan Pada Tn.J
didapatkan hasil interaksi pada hari keempat masalah pasien belum teratasi,

24 | k e l o m p o k 8
dibuktikan dengan dengan pasien tidak kooperatif dan tidak dapat diarahkan
oleh perawat dan tidak dapat mempraktekan cara makan yang baik.
e. Hari V implementasi (28 Juli 2017) yang dillakukan adalah SP2P Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien, Menjelaskan cara makan yang baik, Membantu
pasien mempraktekan cara makan yang baik, Menganjurkan pasien
memasukan dalam jadwal kegiatan harian. Didapatkan kesimpulan Setelah
dilakukan interaksi pada hari kelima. Pasien Tn.J baru bisa menyebutkan dan
mempraktekan cara makan yang baik. Kontak mata ada, dapat diarahkan, dan
pasien kooperatif.
f. Hari VI implementasi (29 Juli 2017) yang dilakukan adalah SP3P Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien, Menjelaskan cara eliminasi yang baik,
Membantu paasien mempraktekan cara eliminasi yang baik dan Menganjurkan
pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian. Didapatkan kesimpulan
Setelah dilakukan interaksi pada hari keenam pada Tn.J baru dapat
mempraktekan cara BAB/BAK yang baik. Dan pasien kooperatif, kontak mata
ada, dapat diarahkan dan mampu mempraktekan cara BAB/BAK yang baik.

Berdasarkan implementasi yang dilakukan kepada kedua responden didapatkan


hasil bahwa pada pada Tn.SM masalah teratasi pasien dapat mengerti dan melakukan
secara mandiri tentang menjaga kebersihan diri dari mandi yang baik, makan yang baik,
BAB/BAK yang baik serta cara berhias/berdandan yang baik dan masalah DPD teratasi
pada hari keempat interaksi atau pada hari Kamis. Sedangkan pada pasien Tn.J selama
asuhan keperawatan yang didapatkan dari hasil strategi pelaksanaan pasien hanya
mampu sampai SP3P yang terselesaikan pada hari keenam atau hari sabtu.

Sehingga jika dikaitkan dengan teori Herman (2011) dapat disimpulkan bahwa
untuk Tn.SM sudah dapat melakukan cara menjaga kebersihan diri secara mandiri,
sedangkan Tn.J belum mampu melakukan cara mejaga kebersihan diri secara mandiri.

6. Evaluasi
Evaluasi adalah hasil yang penulis ingin capai dari pasien sesuai dengan
diagnosa yang ditegakkan sehingga kebutuhan pasien dapat terpenuhi
(Wilkinson,2006).
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 6 x 24 jam, telah
didapatkan hasil dari strategi pelaksanaan yang dilakukan pada kedua pasien
Tn.SM dan Tn.J ditemukan perbedaan. Pada Tn.SM berusia 25 tahun dirawat
diruang akut RSJD Abepura masalah teratasi pasien dapat mengerti dan
melakukan secara mandiri tentang menjaga kebersihan diri dari mandi yang baik,
makan yang baik, BAB/BAK yang baik serta cara berhias/berdandan yang baik
dan masalah DPD teratasi pada hari keempat interaksi atau pada hari Kamis.
Sedangkan pada pasien Tn.J selama asuhan keperawatan yang didapatkan dari

25 | k e l o m p o k 8
hasil strategi pelaksanaan pasien hanya mampu sampai SP3P yang terselesaikan
pada hari keenam atau hari sabtu.
Hal ini disebabkan karena :
a. Tn.SM
- Kooperatif pada perawat
- Mau mengikuti anjuran perawat
- Dapat diarahkan
- Mengkonsumsi obat dengan teratur
- Memiliki semangat untuk sembuh
- Sering mendapat kunjungan atau dijenguk oleh keluarga
b. Tn.J
- Tidak kooperatif
- Tidak dapat diarahkan
- Tidak mau mengikuti anjuran perawat
- Keluarga pasien tidak ada yang pernah menjenguknya

Sehingga penulis menyimpulkan bahwa Asuhan Keperawatan dengan defisit


perawatan diri selama 6 x 24 jam pada Tn.SM masalah defisit perawatan diri teratasi dan
mencapai kriteria hasil yang diharapkan. Sedangkan pada Tn.J masalah defisit
perawatan diri tidak mencapai kriteria hasil yang diharapkan.

26 | k e l o m p o k 8
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan evaluasi akhir pelaksanaan praktek klinik keperawatan dengan
asuhan keperawatan defisit perawatan diri pada Tn.SM dan Tn.J diRSJD Abbepura
dapat ditarik kesimpulan :
1. Penulis telah melakukan pengkajian pada Tn.SM dan Tn.J dan menemukan
diagnose keperawatan Defisit keperawatan diri.
2. Penulis membuat rencana tindakan keperawatan berdasarkan kriteria hasil dan
melakukan implementasi sesuai dengan intervensi keperawatan melalui strategi
pelaksanaan
3. Setelah 6 x 24 jam penulis melakukan implementasi pada diagnose defisit
perawatan diri , pada Tn.SM masalah teratasi pada interaksi ke 4 , sedangkan
pada Tn.J masalah belum teratasi hingga hari interaksi ke 6.

B. SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan
Hendaknya Akper RSMI tetap mempertahankan menghasilkan perawat
yang profesional demi meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan diIndonesia
pada umumnya dan khususnya diTanah Papua.
2. Bagi Lahan Praktek
Untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas perawat, pihak rumah sakit
hendaknya memberikan kesempatan kepada perawat untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

27 | k e l o m p o k 8
LAMPIRAN KASUS PASIEN A
ASUHAN KEPERAWATAN Tn. SM DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
DIRUANGAN KRONIS 1 PRIA DIRSJD ABEPURA
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. SM
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 25 thn
Status Perkawinan : menikah
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : TNI-AD
Alamat : asrama Kompi B lereh
No.Register :-
Tanggal MRS : 9 July 2017
Ruangan/Kamar : Akut Pria
Tanggal pengkajian : 17 Juli 2017
Diagnosa Medis : f20.0 (Skizofrenia paranoid)

2. ALASAN MASUK
Pasien dibawa keluarga ke RSJD Abepura oleh keluarga karena pasien gelisah
dirumah, marah-marah, tidak bisa tidur dan suka berjalan-jalan dalam rumah.
Obat habis mulai tanggal 16 Juni 2017. Tiba-tiba pasien mendengar bisikan.

3. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernahkah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? ya pasien pernah dirawat
diRSJD abepura , pada tanggal 9 Mei 2016
b. Riwayat Medis : pasien pernah dirawat karena kepala dipukul (trauma fisik)
c. Pengobatan sebelumnya : tidak berhasil karena pasien putus obat
Masalah Keperawatan : koping individu tidak efektif
d. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? tidak ada keluarga
yang menderita gangguan jiwa sebelumnya
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ? saat dikaji pasien
mengatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Masalah keperawatan : tidak ditemukan

4. FISIK
a. Tanda vital : TD : 130/70 mmHg N: 80x/m S:36,5ᵒC P:20x/m
b. Ukur : TB: 171 cm BB: 70kg

28 | k e l o m p o k 8
c. Pemeriksaan fisik
- Rambut : pertumbuhan rambut merata, rambut ±1cm, dan bersih
- Kepala : wajah simetris kiri dan kanan
- Mata : ada kotoran mata di ujung mata
- Hidung : bersih tidak ada serumen
- Mulut : bau, kotor dan bibir kering
- Gigi : tampak gigi kotor dan ada noda merah karena pinang
- Telinga : tidak terdapat serumen
- Kulit : warna kulit hitam , kulit berdaki saat digosok
- Genetalia : tidak dikaji
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri
d. Keluhan fisik : saat dikaji pasien mengatakan tidak ada keluhan pada anggota
fisiknya

5. PSIKOSOSIAL
a. Genogram :

Keterangan :
: laki-laki

: perempuan

: pasien

b. Konsep diri
- Gambaran diri : saat dikaji pasien mengatakan bahwa ia menyukai
wajahnya, karena memiliki bulu mata yang lentik dan wajah yang tampan
- Identitas Diri : saat dikaji pasien mengatakan “Saya laki-laki” yang
pendidikan terakhir SMA dan bekerja sebagai TNI-AD

29 | k e l o m p o k 8
- Peran : saat dikaji pasien hanya mengatakan sebagai anak ke-5 dari 12
bersaudara dan bekerja mencari uang untuk anak dan istrinya.
- Ideal diri : saat dikaji pasien hanya mengatakan “ingin cepat sembuh dan
kembali bekerja”
- Harga diri : pasien tidak memiliki gangguan harga diri rendah , dibuktikan
dengan kontak mata keperawat ada , tidak pernah melihat kebawah , dan
selalu mengatakan bahwa dia adalah seorang panglima perang
- Masalah keperawatan : tidak ditemukan
c. Hubungan social
- Orang yang berarti : saat dikaji pasien mengatakan anak dan istrinya
- Peran serta dalam berhubungan dengan orang lain : saat dikaji pasien
mengatakan sering mengikuti kegiatan korvey atau membersihkan
lingkungan dengan tetangga
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : saat dikaji pasien
mengatakan tidak ada
Masalah kepaerawatan : tidak ditemukan
d. Spiritual
- Nilai dan keyakinan : saat dikaji pasien mengatakan beragama Kristen
protestan dan percaya akan adanya tuhan didunia ini
- Kegiatan ibadah : saat dikaji pasien mengatakan sering mengikuti
ibadah setiap hari minggu dan saat diRSJ tidak pernah mengikuti kegiatan
ibadah
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
6. STATUS MENTAL
a. Penampilan : mandi tidak menggunakan sabun dan tidak mau memotong kuku
, jenggot tebal.
saat dikaji penampilan tampak tidak rapi, baju kotor dari warna putih menjadi
kecoklatan karena kotor, tidak ganti baju selama ± 1 hari, mulut bau ,gigi kotor,
ada noda merah karena pinang di gigi, kuku panjang dan kotor
b. Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
c. Pembicaraan : saat dikaji pasien selalu berbicara dengan keras dan cepat,
tampak seperti berfikir pada waktu berbicara dan mampu memulai
pembicaraan saat ditanya perawat.
d. Aktivitas motoric : Agitasi , saat dikaji pasien sering mondar-mandir didalam
ruangan pasien
e. Alam perasaan : saat dikaji pasien terlihat periang
f. Afek : sesuai
Saat dikaji raut wajah pasien sesuai dengan yang dikatakan oleh perawat.

30 | k e l o m p o k 8
g. Interaksi selama wawancara : saat dikaji interaksi selama wawancara pasien
mau berkenalan dengan perawat, pasien kooperatif, dan kontak mata ke
perawat ada.
h. Persepsi
Halusinasi : Pasien mendengar suara bisikan untuk menyuruhnya memukul
orang , lamanya sekitar ±2 menit , saat mendengar bisikan pasien bersiul untuk
mengalihkan apa yang dia dengarkan .
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran
i. Proses pikir : saat dikaji pasien mengulangi perkataanya agar lawan bicaranya
mempercayai apa yang dikatakannya.
j. Isi pikir : pasien mengatakan bahwa dia seorang jendral panglima kodam
yang memiliki banyak pasukan perang
Waham : Kebesaran
Masalah Keperawatan : Waham Kebesaran
k. Tingkat kesadaran : saat dikaji pasien tampak tingkat kesadarannya baik,
composmentis. Pasien mengetahui bahwa dirinya berada di RSJD Abepura
tepatnya di ruangan akut, sekarang tanggal 17 Juli 2017
Masalah keeperawatan : tidak ditemukan
l. Memori :
- Jangka panjang : saat dikaji pasien hanya mengatakan bahwa dia menjadi
tentara pada tahun 2012.
- Jangka pendek : pasien tidak mengalami gangguan mengingat jangka
pendek dibuktikan dengan saat dikaji pasien mengatakan 3 hari yang lalu
pada hari jum’at dia makan nasi padang yang sudah dibawakan oleh
istrinya
Semua ingatanya sudah ada kebenarannya karena sudah dipastikan
kebenarannya dengan pihak keluarga / istrinya.
m. Tingkat konsentrasi dan berhitung :
- Konsentrasi : saat dikaji pasien dapat berkonsentrasi, ada kontak mata, dan
pasien tidak mengulangi pertanyaan perawat
- Perhitungan : saat dikaji pasien mengatakan 71 ditambah 10 sama dengan
81
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
n. Kemampuan penilaian : saat ditanya “kakak pilih makan dulu baru cuci tangan
atau cuci tangan dulu baru makan ?” pasien mengatakan kalau lapar langsung
makan saja adek.
o. Daya tilik diri : saat dikaji pasien mengatakan mengetahui bahwa dirinya
sedang sakit berada di RSJD abepura , tapi dia tidak tau dikarenakan apa.

31 | k e l o m p o k 8
7. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a. Makan : pasien dapat mengambil makanan sendiri, tidak berserakan,
makan pada tempatnya, makan tidak cuci tangan.
b. BAB/BAK : saat dikaji pasien mengatakan BAB/BAK di WC melakukan sendiri
atau mandiri , dan dibersihkan dengan baik , dan bab/bak pada tempatnya
c. Mandi : pasien biasanya jarang mandi, mandi hanya 1x sehari dan tidak
menggunakan sabun , gangguan kebersihan diri, rambut kotor, gigi ada noda
merah karena pinang, mulut bau, kulit berdaki, dan bau serta kuku panjang dan
kotor
d. Berpakaian dan berhias : saat dikaji pasien setelah mandi tidak ganti baju,
pakaian kotor dan tidak rapi, ganti baju jika diingatkan oleh perawat , jenggot
tebal .
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
e. Istirahat dan tidur
- Tidur siang : 1 jam ( 13.00 - 14.00 )
- Tidur malam : 7 jam ( 22.00 – 05.00 )
- Kegiatan sebelum tidur : pasien berdoa
f. Penggunaan obat : saat setelah diberi makan pasien langsung meminum
obat yang diberikan perawat

8. MEKANISME KOPING
Saat dikaji pasien mengatakan kalau ada masalah pasien minum-minuman
beralkohol

9. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Pasien tidak mempunyai masalah dengan lingkungannya

10. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : F20.0 (Skizofrenia paranoid)
Terapi Medik :
1. Therapy Medis
NAMA DOSIS DAN CARA FUNGSI
NO
OBAT/TINDAKAN PEMBERIAN
1. Clozapine 100gr 0-1/2-1/ oral Dosis clozapine untuk mengobati
skizofrenia awalnya sebanyak 12,5
miligram sebanyak 1 sampai 2 kali di
hari pertama. Untuk hari kedua, dosis
ditingkatkan menjadi 25 miligram
sebanyak 1 sampai 2 kali.
Selanjutnya dosis bisa ditingkatkan
kembali dari 25 miligram menjadi 50

32 | k e l o m p o k 8
miligram. Dosis maksimal adalah 300
sampai 900 miligram per hari sesuai
anjuran dokter yang didasarkan pada
respon tubuh pasien terhadap obat
dan kondisi penyakit.

2. Skizonoate 1 amp/ 1 bulan Meningkatkan kondisi pasien dengan


melakukan fungsi-fungsi mengatur
aktivitas system saraf pusat
3 ECT (Electro 1 periode Efektifitas ECT dalam mengobati
konvulsif therapy) Pada tanggal 12 july pasien dengan gangguan jiwa karena
2017 adanya peningkatan sensitivitas
reseptor terhadap neurotransmitter.
ECT meningkatkan pergantian
dopamin, serotonin dan
meningkatkan pelepasan
norepineprin dari neuron-neuron ke
reseptor. ECT juga akan
menstimulasi pelepasan serotonin.

B. KLASIFIKASI DATA
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
Pasien mengatakan : Pasien tampak :
- Mandi tidak menggunakan sabun - Kotor dan tidak rapi
- Mandi 1x sehari - Kulit berdaki
- Malas menyikat giginya - Mulut bau
- Malas untuk menggosok giginya - Mulut pasien kotor
- Malas untuk memotong kukunya - Gigi kotor ada noda merah karena pinang
- Malas mencukur jenggotnya - Jenggot tebal
- Mengganti pakaian harus diingatkan - Kuku kotor dan panjang
oleh perawat terlebih dahulu - Tidak ada sabun dalam ruangan
- Makan tidak cuci tangan dulu - Tidak mengganti baju selama 1 hari
- Baju putih menjadi agak kecoklatan karena
kotor

33 | k e l o m p o k 8
C. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Pasien mengatakan Gangguan pemeliharaan Defisit perawatan diri
kesehatan
- Mandi tidak
menggunakan sabun
- Mandi 1x sehari
Defisit perawatan diri
- Malas menyikat giginya
- Malas untuk menggosok
giginya
- Malas untuk memotong
kukunya Waham
- Malas mencukur
jenggotnya
- Mengganti pakaian harus
diingatkan oleh perawat Gangguan isi pikir
terlebih dahulu
- Makan tidak cuci tangan
dahulu
DO : Pasien Tampak
- Kotor dan tidak rapi
- Kulit berdaki
- Mulut bau
- Mulut pasien kotor
- Gigi kotor ada noda
merah karena pinang
- Jenggot tebal
- Kuku kotor dan panjang
- Tidak ada sabun dalam
ruangan
- Tidak mengganti baju
selama 1 hari
- Baju putih menjadi agak
kecoklatan karena kotor

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Defisit Perawatan dirI

34 | k e l o m p o k 8
E. STRATEGI PELAKSANAAN
HARI/TGGL SOP KOMUNIKASI
Senin, 17 Juli 2017 Fase orientasi SP1P + BHSP
“Selamat pagi kakak ?” perkenalkan nama
Jam : 07.10
saya putri ayu ningtias mhs. Dari akper
Pertemuan ke : 1 marthen indey , kakak panggil saja putri,
SP ke : 1 Nama kakak siapa?” senang dipanggil siapa
?”bagaimana tidurnya semalam?”
dari tadi saya lihat kakak garuk-garuk
Tn. SM badannya, kakak rasa gatal kah ?”
“bagaimana kalau kita bicara tentang
kebersihan diri ?” Berapa lama kakak mau kita
berbicara ?” 20 menit ya kak ?” mau dimana
?” disini saja ya?”

Fase Kerja “menurut kapak apa manfaatnya kalau kita


menjaga kebersihan diri ?” kira-kira tanda-
tanda orang yang merawat diri dengan baik
seperti apa ya kak?” harum, badan tidak gatal,
apa lagi ?”
Kalau tidak teratur menjaga kebersihan diri
masalah apa yang menurut bapak bisa
muncul ?” betul ada kutu, kudis dsb
“ berapa kali kakak mandi dalam sehari ?”
apakah kakak sudah mandi pagi ini ?”
menurut kakak apa kegunaan mandi ?” apa
alasan bapak sehingga tidak bisa merawat diri
?”
Oh iya kakak “ menurut kakak kalau mandi itu
kita harus bagaimana ?” sebelum mandi apa
yang harus kita persiapkan ?”
“benar sekali kakak perlu menyiapkan
pakaian ganti, handuk, sikat gigi, odol,
shampoo, dan sabun”. ”. ”Bagaimana kalau
sekarang kakak ke kamar mandi, nanti teman
saya paman isvan akan membimbing kakak
melakukannya. Sekarang kakak siram seluruh
tubuh termasuk rambut lalu ambil shampoo
gosokkan pada kepala kakak sampai berbusa
lalu bilas sampai bersih.. bagus sekali..
Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh
tubuh secara merata lalu siram dengan air
sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai

35 | k e l o m p o k 8
odol.. giginya disikat mulai dari arah atas ke
bawah. Gosok seluruh gigi kakak mulai dari
depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-
kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi
seluruh tubuh kakak sampai bersih lalu
keringkan dengan handuk. kakak bagus sekali
melakukannya. Selanjutnya kakak pakai baju
yang bersih dan sisir rambutnya dengan baik.”

“bagaimana perasaan kakak setelah kita


Fase Terminasi berbincang tentang pentingnya kebersihan
diri ?” sekarang coba bapak ulangi lagi tanda-
tanda bersih dan rapi”.
Dan coba kakak ulangi kembali cara mandi
yang baik”.
“bagus sekali , mau berapa kali kakak mandi
dan sikat gigi ?”
Dua kali ya, pagi dan sore.”Mari kita masukan
ke dalam jadwal aktivitas harian.
“baik,besok kita akan mempraktekan cara
makan yang baik ya kak?” tempatnya disini
lagi ya kak?” jam 08.00 ya kak”
Selasa, 18 Juli 2017 Fase orientasi SP2P
“selamat pagi kakak ?”.
Jam : 08.00
“kakak masih ingat nama saya?”
Pertemuan ke : 2 “wah, bagus sekali kak!”
SP ke : 2 “bagaimana perasaan kakak pagi ini ?”.
“bagaimana tidurnya tadi malam kak?”.
Tn. SM “kemarin waktu sore jam 16.00 kakak mandi
sore ?”.
“oh bagus kak , pakai sabun kak?”. “setelah
mandi kakak ganti baju ?”. “wah bagus kak!”
“kakak sebelum tidur gosok gigi?”.
“yah, bagus sekali kak?”.
“pagi ini kakak sudah mandi ?” wah, bagus
kak!”
“kakak sudah tandai dijadwal harian?”. “bagus
kak”.
“baik kakak sesuai janji saya kemarin, hari ini
kita mau mempraktekan cara makan yang
baik , waktunyaa sekitar 20 menit ya kak”.
“Kita akan latihan langsung di meja makan situ
ya kak”.
“ini kak makanannya sudah datang”.

36 | k e l o m p o k 8
Fase Kerja “bagaimana kebiasaan sebelum makan, saat
makan maupun stlh makan ?”. “dimana kakak
makan?”.
“sebelum makan kita harus cuci tangan
memakai sabun”. “Ya, mari kita praktekan”.
“Bagus!”.
“setelah itu kita duduk dan ambil makanan”.
“sebelum dimakan, kita berdo’a dulu”.
“silahkan kakak berdo’a”.
“bagus”. “mari kita makan, saat makan kita
harus menyuap satu-satu dengan pelan-
pelan”.
“ya, ayo sayurnya dimakan”. “setelah makan
kita bereskan piring dan gelas yang kotor”.
“Ya betul dan kita akhiri dengan cuci
tangan.”Ya bagus!”
“ini obatnya kakak, kakak minum ya”.
(perawat melihat pasien meminum obatnya).
“bagus sekali kak!”

Fase Terminasi “bagaimana perasaan kakak setelah makan


?”
“apa saja yang harus kita lakukan pada saat
makan ?”
“nah coba kakak lakukan seperti tadi setiap
makan !”
“ kakak mau kita masukan kedalam jadwal
harian ?”
“besok jam 10.00 kita ketemu lagi ya kak ,
untuk latihan BAB/BAK yang baik”.
“tempatnya dikamar mandi ya kak nanti teman
saya isvan yang akan membantu kakak !”.
Rabu , 19 Juli 2017 Fase Orientasi “selamat pagi kakak ?”. “bagaimana perasaan
kakak hari ini ?”.
Jam : 10.00
“baik”. Apakah sudah dijalankan dengan baik
Pertemuan ke : 3 jadwa kegiatan hariannya ?”. “sekarang kita
SP ke : 3 akan membicarakan tentang cara berak dan
kencing yang baik”.“kira-kira waktunya kurang
lebih 20 menit ya kak?”.
Tn. SM Dimana kita akan berbincang ?” disini saja ya
pak ?”(pasien didalam ruangannya yang
ditutup).

37 | k e l o m p o k 8
Fase Kerja “dimana biasanya kakak berak dan kencing
?”. benar kakak, kalu berak atau kencing itu
harus dikamar mandi atau ditempat tertutup
yang ada tempat pembuangannya”.
“jadi kita tidak berak attau kkencing
disembarang tempat ya kak!”
“sekarang coba kakak jelaskan kepada saya
bagaimana cara kakak cebok!”
“sudah bagus ya kak?”. Yang perlu diingat
saat kakak cebok adalah kakak
membersihkan pantat dan kemaluan dengan
air yang bersih dan pastikan tidak ada tinja
atau air kencing yang masih tersisah ditubuh
kakak!”.
“setelah kakak selesai cebok, jangan lupa tinja
atau air kencing yang ada diWC harus
dibersihkkan ya kak ?”.
“caranya siram tinja atau air kencing dengan
air secukupnya sampai tinja atau air kencing
itu tidak tersisa diWC”.
“jika kakak membersihkan tinja atau air seperti
itu , berarti kakak ikut mencegah
menyebarnya kuman yang berbahaya yang
ada pada kotoran atau air kencing”.
“setelah selesai membersihkan tinja atau air
kencing , kakak perlu merapikan kembali
pakaian sebelum keluar dari WC atau kamar
mandi”. “pastikan restleting celana sudah
tertutup , lalu kakak cuci tangan pakai sabun”.
“bagaimana perasaan kakak setelah kita
Fase Terminasi membicarakan tentang cara BAB dan BAK
dengan baik ?”.
“coba kakak jelaskan ulang tentang cara BAB
dan BAK yang baik !”.
“bagus sekali kak!”. Untuk selanjutnya , kakak
bisa melakukan cara-cara yang telah
dijelaskan tadi!”.
“nah, besok kita akan ketemu lagi jam 08.00
untuk mempraktekan cara berhias yang baik
ya kak ?” tempatnya disini ya kak!”.
“bapak jangan lupa memasukan kedalam
jadwal kegiatannya ya kak?”.

38 | k e l o m p o k 8
Kamis , 20 Juli 2017 Fase Orientasi “ hai , selamat siang kakak?”.
“bagaimana kakak sudah makan ?”. sudah
Jam : 08.00
minum obat ?”.
Pertemuan ke : 3 “bagus sekali kakak!” baik kakak, sperti janji
SP ke : 4 saya kemarin , saya kembali lagi untuk melatih
daan mengajarkan kaakak cara berdandan
yanag baik!”
“tempatnya dimana kakak ?” disini saja ya kak
!”
“waktunya 20 menit ya kak!”.

Fase kerja “apa yang kakak lakukan setelah selesai


mandi ?”.
Apakah kakak sudah mandi pagi ini ?”
Apakah kakak sudah ganti baju ?”.
Kemudian untuk bbeerpakaian , pilihah
pakaian yang bersih dan kering !” berganti
pakaina yang bersih dan kering 2x sehar !”
Sekarang coba kakak ganti baju … Ya,
bbagus seperti itu !”.
“apakah kakak suka bercukur?” berapa hari
sekali bercukur ?
Betul 2x seminggu
“tampaknya kumis dan jenggot kakak sudah
panjang!”.
Mari kak dirapikan !”
Teman saya isvan yang akan membantu
kakak!”
“ya bagus sekali kak!”

“bagaimana perasaan kakak setelah berhias


Fase terminasi ?”
Coba kakak sebutkan cara berdandan yang
baik sekali lagi !”
“selanjutnya kakak setiap hari setelaah mandi
berdandan dan pakkai baju seperti tadi yaa?”
“mari kita masukan pada jadwl kegiatan
harian!!”
“pagi jam berapa lalu sore jam berapa ?”.
Nah , besok kita ketemu lagi untuk melihat
sudah sejauh mana kakak bisa melakukan
jadwal kegiatannya”.

39 | k e l o m p o k 8
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/TGL DIAGNOSA
NO IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
DAN JAM KEPERAWATAN
1 Senin, 17 Defisit Perawatan SP1P + BHSP S : Pasien Mengatakan
Juli 2017 Diri “Selamat pagi kakak ?” perkenalkan nama “pagi juga adek”.
saya putri ayu ningtias mhs. Dari akper “ oh anak ompreng kah?”. Oke putri”.
marthen indey , kakak panggil saja putri, “saya nama kakak S, panggil saja kakak S”.
07.10 Nama kakak siapa?” senang dipanggil siapa “tidur baik”. Iyo badan macam gatal-gatal
?”bagaimana tidurnya semalam?” “ dari tadi begitu”.
saya lihat kakak garuk-garuk badannya, Mana-mana saja”. Oke baik”.
kakak rasa gatal kah ?” “badan tidak gatal,harum,bersih,segar
“bagaimana kalau kita bicara tentang juga”. Bisa bakudis,gatal-gatal”. “1x saja
kebersihan diri ?” Berapa lama kakak mau tergantung cuaca”.
kita berbicara ?” 20 menit ya kak ?” mau “belum adek”. “supaya bersih,harum to”.
dimana ?” disini saja ya?” “aih saya hanya malas saja”. “kalau mandi
“menurut kapak apa manfaatnya kalau kita ya harus yang benar to”.”kita bawa
menjaga kebersihan diri ?” kira-kira tanda- handuk,sabun,sikat gigi,pasta gigi,shampoo
tanda orang yang merawat diri dengan baik itu sudah pokoknya”.
seperti apa ya kak?” harum, badan tidak “mana-mana saja, atur jo”.
gatal, apa lagi ?” “senang”. “badan tidak gatal-gatal, harum,
Kalau tidak teratur menjaga kebersihan diri bersih, segar, gigi bersih semua sudah”.
masalah apa yang menurut bapak bisa “pertama itu kita siram seluruh badan,
muncul ?” betul ada kutu, kudis dsb rambut juga baru ambil shampoo gosok di
“ berapa kali kakak mandi dalam sehari ?” kepala sampai berbusa lalu bilas sampai
apakah kakak sudah mandi pagi ini ?” bersih, terus ambil sabun, gosok di badan
menurut kakak apa kegunaan mandi ?” apa semua rata baru siram dengan air sampai
alasan bapak sehingga tidak bisa merawat bersih, habis itu sikat gigi pakai odol..
diri ?” giginya disikat mulai dari arah atas ke
Oh iya kakak “ menurut kakak kalau mandi bawah. Gosok gigi semua dari depan
itu kita harus bagaimana ?” sebelum mandi sampai belakang. Baru kita kumur-kumur
apa yang harus kita persiapkan ?” sampai bersih. Terakhir baru siram lagi

40 | k e l o m p o k 8
“benar sekali kakak perlu menyiapkan semua badan sampai bersih lalu keringkan
pakaian ganti, handuk, sikat gigi, odol, dengan handuk to ade”.
shampoo, dan sabun”. ”. ”Bagaimana kalau “2x bisa, mana-mana saja”.
sekarang kakak ke kamar mandi, nanti “yo, sa medan opak saja” yg lain control lg”.
teman saya paman isvan akan membimbing
kakak melakukannya. Sekarang kakak O : Pasien Tampak
siram seluruh tubuh termasuk rambut lalu - Mau berkenalan dengan perawat
ambil shampoo gosokkan pada kepala - Pasien kooperatif
kakak sampai berbusa lalu bilas sampai - Dapat diarahkan
bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya ambil - Kontak mata dengan perawat ada
sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara - Tersenyum saat berbicara
merata lalu siram dengan air sampai bersih, - Dapat menerima kehadiran perawat
jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya - Mandi baru 1x pukul 07.20 WIT
disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok diajarkan oleh perawat
seluruh gigi kakak mulai dari depan sampai - Mampu menyebutkan tanda-tanda
belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih
bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh - Mampu menyebutkan alat-alat untuk
kakak sampai bersih lalu keringkan dengan kebersihan diri
handuk. kakak bagus sekali melakukannya. - Mampu menjelaskan mandi dengan
Selanjutnya kakak pakai baju yang bersih baik
dan sisir rambutnya dengan baik.” - Berusaha untuk memelihara kesehatan
“bagaimana perasaan kakak setelah kita dengan mandi memakai sabun
berbincang tentang pentingnya kebersihan - Mengganti pakaian yang bersih
diri ?” sekarang coba bapak ulangi lagi - Badan harum
tanda-tanda bersih dan rapi”. - Mulut sudah tidak bau
Dan coba kakak ulangi kembali cara mandi - Gigi yang kotor karena noda merah
yang baik”. akibat pinang berkurang
“bagus sekali , mau berapa kali kakak mandi - Pakaian rapi
dan sikat gigi ?” TTV
Dua kali ya, pagi jam 07.00 dan sore jam TD : 130/70 mmHg
16.00.”Mari kita masukan ke dalam jadwal Nadi : 80 x/m
aktivitas harian , kalau kakak lakukan sendiri SB : 36,5ᵒC

41 | k e l o m p o k 8
berarti beri tanda M (mandiri), B (bantuan), RR : 20x/m
T (tergantung).”
“baik,besok kita akan mempraktekan cara A : masalah teratasi
makan yang baik ya kak?” tempatnya disini
lagi ya kak?” jam 08.00 ya kak” P : lanjutkan SP2P
PK : mempraktekan cara makan yang baik
PP : membantu pasien mempraktekan cara
makan yang baik
2 Selasa, 18 Defisit Perawatan SP2P S : Pasien Mengatakan
Juli 2017 Diri “selamat pagi kakak ?”. “pagi juga adek”. Masih toh , putri dari
“kakak masih ingat nama saya?” marthen indey”.
“wah, bagus sekali kak!” “perasaan baik , tidur juga baik”.
08.00 “bagaimana perasaan kakak pagi ini ?”. “iyo saya mandi”. “pakai sabun , ganti baju”.
“bagaimana tidurnya tadi malam kak?”. “oke baik, medan opak”.
“kemarin waktu sore jam 16.00 kakak mandi “gosok gigi juga”. “ atur jo”.
sore ?”. “sudah”.“oke baik mana-mana saja”.“biasa
“oh bagus kak , pakai sabun kak?”. “setelah makan pake piring, berdoa baru makan to”.
mandi kakak ganti baju ?”. “wah bagus kak!” “biasa makan diruangan sini”.
“kakak sebelum tidur gosok gigi?”. “oh iyo cuci tangan”.
“yah, bagus sekali kak?”. (setelah itu kiln berdoa menurut agama
“pagi ini kakak sudah mandi ?” wah, bagus Kristen )
kak!” “selamat makan”. “cuci tempat makan
“kakak sudah tandai dijadwal harian?”. Cuma siram saja adek, tidak ada sabun
“bagus kak”. cuci piring”.
“baik kakak sesuai janji saya kemarin, hari “oke, cuci tangan terakhir toh?”.“oke
ini kita mau mempraktekan cara makan terimakasih ade”. “Baik”. saat makan kita
yang baik , waktunyaa sekitar 20 menit ya harus menyuap satu-satu dengan pelan-
kak”. pelan”.
“Kita akan latihan langsung di meja makan “sayurnya dimakan”. “setelah makan kita
situ ya kak”. bereskan piring dan gelas yang kotor”.
“ini kak makanannya sudah datang”. “baru kita akhiri dengan cuci tangan
“mana-mana saja”.

42 | k e l o m p o k 8
“bagaimana kebiasaan sebelum makan, “medan opak adek”.
saat makan maupun stlh makan ?”. “dimana O : Pasien Tampak
kakak makan?”. - Masih mengingat nama perawat
“sebelum makan kita harus cuci tangan - Pasien kooperatif
memakai sabun”. “Ya, mari kita praktekan”. - Dapat diarahkan
“Bagus!”. - Kontak mata dengan perawat ada
“setelah itu kita duduk dan ambil makanan”. - Tersenyum saat berbicara
“sebelum dimakan, kita berdo’a dulu”. - Dapat menerima kehadiran perawat
“silahkan kakak berdo’a”. - Pasien mampu mencuci tangan
“bagus”. “mari kita makan, saat makan kita sebelum makan
harus menyuap satu-satu dengan pelan- - Pasien mampu membaca doa sebelum
pelan”. makan
“ya, ayo sayurnya dimakan”. “setelah makan - Mampu mempaktekan cara makan
kita bereskan piring dan gelas yang kotor”. yang baik
“Ya betul dan kita akhiri dengan cuci
tangan.”Ya bagus!” TTV
“ini obatnya kakak, kakak minum ya”. TD : 130/70 mmHg
(perawat melihat pasien meminum Nadi : 80 x/m
obatnya). “bagus sekali kak!” SB : 36,5ᵒC
RR : 20x/m
“bagaimana perasaan kakak setelah makan
?” A : masalah teratasi
“apa saja yang harus kita lakukan pada saat P : Lanjutkan SP3P
makan ?” PK : menganjurkan pasien untuk
“nah coba kakak lakukan seperti tadi setiap melakukan eliminasi yangn baik
makan !” PP : membantu pasien mempraktikan cara
“ kakak mau kita masukan kedalam jadwal eliminasi yang baik
harian ?”
“besok jam 10.00 kita ketemu lagi ya kak ,
untuk latihan BAB/BAK yang baik”.

43 | k e l o m p o k 8
“tempatnya dikamar mandi ya kak nanti
teman saya isvan yang akan membantu
kakak !”.
3. Rabu , 19 Defisit perawatian “selamat pagi kakak ?”. “bagaimana S : Pasien mengatakan
Juli 2017 diri perasaan kakak hari ini ?”. “ pagi ade”. “baik saja”.
“baik”. Apakah sudah dijalankan dengan “sudah ade”. “oke atur jo”.
baik jadwa kegiatan hariannya ?”. “sekarang “berak atau kkencing di WC situ”.
10.00 kita akan membicarakan tentang cara berak “cebpk sitram air kepantat”.
dan kencing yang baik”.“kira-kira waktunya “oh iyo, ade biar jaga kebersihan toh?”
kurang lebih 20 menit ya kak?”. “oke baik suster”.
Dimana kita akan berbincang ?” disini saja
ya pak ?”(pasien didalam ruangannya yang “perasaan senang suster”.
ditutup). “kita berak atau kencing diWC, cebok siram
“dimana biasanya kakak berak dan kencing pake air dipantat sama kelamin!”
?”. benar kakak, kalu berak atau kencing itu Terus kita siram WCnya biar bersih!”.
harus dikamar mandi atau ditempat tertutup “terus cek restleting celana , terus cuci
yang ada tempat pembuangannya”. tangan pakai sabun toh ?”.
“jadi kita tidak berak attau kkencing “oke atur jo”. Sip sudah!”
disembarang tempat ya kak!”
“sekarang coba kakak jelaskan kepada saya O : pasien Tampak
bagaimana cara kakak cebok!” - Pasien kooperatif
“sudah bagus ya kak?”. Yang perlu diingat - Dapat diarahkan
saat kakak cebok adalah kakak - Kontak mata dengan perawat ada
membersihkan pantat dan kemaluan - Tersenyum saat berbicara
dengan air yang bersih dan pastikan tidak - Dapat menerima kehadiran perawat
ada tinja atau air kencing yang masih - Pasien mampu menjelaskan cara
tersisah ditubuh kakak!”. eliminasi yang baik
“setelah kakak selesai cebok, jangan lupa - Pasien mampu mempraktekan cara
tinja atau air kencing yang ada diWC harus eliminasi yang baik
dibersihkkan ya kak ?”.

44 | k e l o m p o k 8
“caranya siram tinja atau air kencing dengan TTV
air secukupnya sampai tinja atau air kencing TD : 120/80 mmHg
itu tidak tersisa diWC”. Nadi : 80 x/m
“jika kakak membersihkan tinja atau air SB : 36,2ᵒC
seperti itu , berarti kakak ikut mencegah RR : 20x/m
menyebarnya kuman yang berbahaya yang
ada pada kotoran atau air kencing”. A : masalah teratasi
“setelah selesai membersihkan tinja atau air P : Lanjutkan SP4P
kencing , kakak perlu merapikan kembali PK : menganjurkan pasien untuk
pakaian sebelum keluar dari WC atau kamar melakukan cara berhias yang baik
mandi”. PP : membantu pasien mempraktikan cara
“pastikan restleting celana sudah tertutup , berhias yang baik
lalu kakak cuci tangan pakai sabun”.
“bagaimana perasaan kakak setelah kita
membicarakan tentang cara BAB dan BAK
dengan baik ?”.
“coba kakak jelaskan ulang tentang cara
BAB dan BAK yang baik !”.
“bagus sekali kak!”. Untuk selanjutnya ,
kakak bisa melakukan cara-cara yang telah
dijelaskan tadi!”.
“nah, besok kita akan ketemu lagi jam 08.00
untuk mempraktekan cara berhias yang baik
ya kak ?” tempatnya disini ya kak!”.
“bapak jangan lupa memasukan kedalam
jadwal kegiatannya ya kak?”.
4. Kamis , 20 Defisit perawatan “ hai , selamat siang kakak?”. S : Pasien Mengatakan
Juli 2107 diri “bagaimana kakak sudah makan ?”. sudah “ siang juga ade!”
minum obat ?”. “sudah semua ini , makan sudah, minum
08.00
“bagus sekali kakak!” baik kakak, sperti janji obat sudah juga “. Oke baik !”atur jo!!
saya kemarin , saya kembali lagi untuk “ sa belum ganti baju istriku ada bawa baju
lagi ni ade !”

45 | k e l o m p o k 8
melatih daan mengajarkan kakak cara “oke baik!”
berdandan yang baik!” “biasa cukur juga , Cuma 2x seminggu!”
“tempatnya dimana kakak ?” disini saja ya Okke medan opak!” mana-mana saja!”
kak !” “perasaan senang pernah cukur macam
“waktunya 20 menit ya kak!”. ganteng kah ade!”
“apa yang kakak lakukan setelah selesai “ ganti baju 2x seharisaja, pakai pakaian
mandi ?”. yang bersih kalau tidak ada ya apa adanya
Apakah kakak sudah mandi pagi ini ?” toh terus cukur jenggot 2x seminggu adek!”
Apakah kakak sudah ganti baju ?”. Oke , jam 08.00 sam jam 17.00 sore begitu
Kemudian untuk bbeerpakaian , pilihah !!
pakaian yang bersih dan kering !” berganti O : Pasien Tampak
pakaina yang bersih dan kering 2x sehar !” - Pasien kooperatif
Sekarang coba kakak ganti baju … Ya, - Dapat diarahkan
bbagus seperti itu !”. - Kontak mata dengan perawat ada
“apakah kakak suka bercukur?” berapa hari - Tersenyum saat berbicara
sekali bercukur ? - Dapat menerima kehadiran
Betul 2x seminggu perawat
“tampaknya kumis dan jenggot kakak - Pasien mampu menjelaskan cara
sudah panjang!”. berhias yang baik
Mari kak dirapikan !” - Pasien mampu mempraktekan cara
Teman saya isvan yang akan membantu berhias yang baik
kakak!” TTV
“ya bagus sekali kak!” TD : 120/80 mmHg
“bagaimana perasaan kakak setelah berhias Nadi : 80 x/m
?” SB : 36,2ᵒC
Coba kakak sebutkan cara berdandan yang RR : 20x/m
baik sekali lagi !”
“selanjutnya kakak setiap hari setelaah A : masalah teratasi
mandi berdandan dan pakkai baju seperti P : evaluasi hasil kegiatan harian pasien
tadi yaa?”

46 | k e l o m p o k 8
“mari kita masukan pada jadwl kegiatan
harian!!”
“pagi jam berapa lalu sore jam berapa?”
Nah , besok kita ketemu lagi untuk melihat
sudah sejauh mana kakak bisa melakukan
jadwal kegiatannya”

47 | k e l o m p o k 8
G. JADWAL AKTIVITAS HARIAN PASIEN
Nama : Tn. SM
Alamat : Asrama Kompi B Lereh

TANGGAL
No. Waktu Kegiatan
17 18 19 20 21
1. 05.00-06.00 Bangun tidur M M M M M
2. 06.00-07.00 Merapikan tempat tidur M M M M M
3. 07.00-08.00 Mandi pagi menggunakan sabun , B M M M M
gosok gigi, keramas dan mengganti
baju yang bersih dan rapi
4. 08.00-09.00 Mencuci tangan, berdoa, makan B B M M M
dengan baik, cuci tangan , bersihkan
piring yang kotor dan cuci tangan
5. 09.00-10.00 Minum obat B B M M M
6. 10.00-11.00 Gunting kuku - - - - M
7. 11.00-12.00 istirahat M M M M M
8. 12.00-13.00 Mencuci tangan , berdoa , Makan B M M M M
siang yang baik, cuci tangan,
bersihkan piring yang kotor dan cuci
tangan
9. 13.00-14.00 Tidur Siang M M M M M
10. 14.00-15.00 Cukur jenggot - - - - M
11. 15.00-16.00 Mandi sore menggunakan sabun, M M M M M
gosok gigi, keramas dan mengganti
baju yang bersih dan rapi
12. 16.00-17.00 Istirahat M M M M M
13. 17.00-18.00 istirahat M M M M M
14. 18.00-19.00 Makan malam B M M M M
15. 19.00-20.00 Minum obat M M M M M
16. 20.00-21.00 Tidur Malam M M M M M

Keterangan:
- M = mandiri, B = bantuan, dan T = tergantung pada setiap kegiatan yang telah
dilakukan pasien pada kolom di bawah tanggal

48 | k e l o m p o k 8
LAMPIRAN KASUS PASIEN B
ASUHAN KEPERAWATAN Tn. J DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
DIRUANGAN KRONIS 1 PRIA DIRSJD ABEPURA

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. J
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 30 thn
Status Perkawinan : belum menikah
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
Alamat : Abepura
No.Register :-
Ruangan/Kamar : kronis 1 pria
Tanggal MRS : tahun 2016 ( keterangan waktu yang jelas tidak terlampir
pada status pasien)
Tanggal pengkajian : 24 Juli 2017
Diagnosa Medis : f20.1 (Skizofrenia hebefrenik)
Diagnosa Kepeawatan : defisit perawatan diri

2. ALASAN MASUK
Menurut status pasien dibawa oleh orang tuanya karena sejak pulang dari
RSJD Abepura pada tahun 2015 anaknya mengalami perubahan tingkah laku
seperti marah-marah sendiri, memukul orang tua dan barang disekitarnya,
susah tidur, tidak suka keributan atau suara berisik.
3. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernahkah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? ya pasien pernah
dirawat diRSJD abepura , pada bulan 3 tahun 2014, bulan 6 tahun 2015
, dan pada tahun 2016 (keterangan waktu yang jelas tidak terdapat pada
status pasien) hingga saat ini.
b. Pengobatan sebelumnya : tidak berhasil karena pasien putus obat
Masalah Keperawatan : koping individu tidak efektif
c. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? tidak ada
keluarga yang menderita gangguan jiwa sebelumnya
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
d. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ? saat dikaji pasien
mengatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
4. FISIK
a. Tanda vital : TD : 110/90 mmHg N: 84x/m S:36,5ᵒC P:19x/m
b. Ukur : TB: 160 cm BB: 60kg

49 | k e l o m p o k 8
c. Pemeriksaan fisik
- Rambut : pertumbuhan rambut merata, rambut ikal dan pendek , dan
tampak ada ketombe atau kotoran
- Kepala : wajah simetris kiri dan kanan
- Mata : ada kotorsn mata di ujung mata
- Hidung : bersih tidak ada serumen
- Mulut : bau rokok, dan bibir kering
- Gigi : tampak gigi kotor dan ada caries gigi pada bagian gigi depan
- Telinga : tidak terdapat serumen
- Kulit : warna kulit hitam , kulit berdaki saat digosok
- Genetalia : tidak dikaji
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri
e. Keluhan fisik : saat dikaji pasien mengatakan kaki kiri sakit untuk berjalan

5. PSIKOSOSIAL
a. Genogram :

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: pasien

b. Konsep diri
- Gambaran diri : saat dikaji pasien mengatakan “apa saja” semua suka
- Identitas : saat dikaji pasien mengatakan “Saya laki-laki”
- Peran : saat dikaji pasien hanya mengatakan “Terserah”
- Ideal diri : saat dikaji pasien hanya mengatakan “Ah”

50 | k e l o m p o k 8
- Harga diri : saat dikaji pasien mengatakan sebelum sakit hubungan
pasien dengan keluarga, masyarakat baik. Akan tetapi setelah sakit
pasien tidak pernah dijenguk oleh keluarganya.
- Masalah keperawatan : harga diri rendah
c. Hubungan social
- Orang yang berarti : saat dikaji pasien mengatakan orangtua
- Peran serta dalam berhubungan dengan orang lain : saat dikaji pasien
mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan dengan teman-teman
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : saat dikaji pasien
mengatakan tidak ada
Masalah kepaerawatan : tidak ditemukan
d. Spiritual
- Nilai dan keyakinan : saat dikaji pasien mengatakan beragama Kristen
protestan
- Kegiatan ibadah : saat dikaji pasien mengatakan sering mengikuti
ibadah setiap hari minggu dan saat diRSJ mengikuti kegiatan ibadah
setiap hari Kamis
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
6. STATUS MENTAL
a. Penampilan : saat dikaji penampilan tampak tidak rapi, baju kotor dari warna
biru menjadi kecoklatan karena kotor, tidak ganti baju selama ± 1 hari, mulut
bau rokok ,gigi kotor, kuku panjang dan kotor, jenggot tebal.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
b. Pembicaraan : saat dikaji pasien tampak apatis , saat ditanya pasien tidak
merespon dengan baik dan pertanyaan yang diberikan kadang dijawab dan
kadang diam saja malas tau.
c. Aktivitas motoric : Agitasi , saat dikaji pasien sering mondar-mandir didalam
ruangan pasien
d. Alam perasaan : saat dikaji pasien mengatakan merasa rindu dengan
keluarganya (karena tidak ada keluarga yang pernah menjenguknya)
Masalah keperawatan : koping keluarga tidak efektif
e. Afek : Labil
Saat dikaji pasien kadang marah-marah dan kadang tersenyum sendiri
f. Interaksi selama wawancara : saat dikaji interaksi selama wawancara
pasien dengan perawat tampak bermusuhan, kontak mata tidak ada, dank
lien tidak dapat diarahkan.
Masalah keperawatan : Resiko PK
g. Persepsi
Halusinasi : saat dikaji pasien hanya tersenyum sendiri dan tiba-tiba diam
lagi dan kemudian tidak menjawab pertanyaan perawat.

51 | k e l o m p o k 8
h. Proses pikir : saat dikaji pasien tidak menjawab seadanya dan tiba-tiba
tidak berbicara kemudian beberapa menit setelahnya baru berbicara atau
menjawab pertanyaan perawat
i. Isi pikir : pasien lebih senang menyendiri dan merokok dari pada
berkumpul bersama dengan orang lain. Pasien suka membentak orang jika
sedang kesal atau marah.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan waham
j. Tingkat kesadaran : saat dikaji pasien tampak tingkat kesadarannya baik,
composmentis. Pasien mengetahui bahwa dirinya berada di RSJD
Abepura tepatnya di ruangan kronis pria 1, sekarang pagi jam 08.00
(pasien melihat kearah jam), dan pasien mengetahui nama temannya.
Masalah keeperawatan : tidak ditemukan
k. Memori :
- Jangka panjang : saat dikaji pasien tidak dapat menjawab pertanyaan
perawat dibuktikan dengan pasien hanya mengatakan “ah”
- Jangka pendek : pasien tidak mengalami gangguan meengingat jangka
pendek dibuktikan dengan saat dikaji pasien mengatakan minggu lalu
mereka bermain terapi aktivitas kelompok berkenalan bersama teman
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung :
- Konsentrasi : saat dikaji pasien tidak dapat berkonsentrasi tidak ada
kontak mata, dan pasien hanya mengatakan “Ah”
- Perhitungan : saat dikaji pasien mengatakan 5 ditambah 2 sama
dengan 7
Masalah keperawatan : tidak dapat berkonsentrasi
m. Kemampuan penilaian : saat ditanya “kakak pilih makan dulu baru cuci
tangan atau cuci tangan dulu baru makan ?” pasien mengatakan “langsung
makan saja”
n. Daya tilik diri : saat dikaji pasien mengatakan mengetahui bahwa dirinya
sedang sakit dan berada di RSJD abepura dikarenakan memukul
orangtuanya.
7. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a. Makan : pasien dapat mengambil makanan sendiri, makanan berceceran
saat makan dan makan pada tempatnya, makan tidak membaca doa
terlebih dahulu
b. BAB/BAK : saat dikaji pasien mengatakan BAB/BAK di WC melakukan
sendiri atau mandiri , dan dibersihkan dengan baik , dan bab/bak pada
tempatnya
c. Mandi : pasien biasanya jarang mandi 1x sehari , gangguan kebersihan diri,
rambut kotor, gigi kotor, mulut bau rokok, kulit berdaki, dan bau serta kuku
panjang dan kotor
d. Berpakaian dan berhias : saat dikaji pasien setelah mandi tidak ganti baju,
pakaian kotor dan tidak rapi, ganti baju jika diingatkan oleh perawat , jenggot
tebal .

52 | k e l o m p o k 8
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
g. Istirahat dan tidur
- Tidur siang : 1 jam ( 13.00 - 14.00 )
- Tidur malam : 8 jam ( 22.00 – 06.00 )
- Kegiatan sebelum tidur : tidak berdoa
h. Penggunaan obat : saat setelah kegiatan makan bersama kiln langsung
diberikan obat dan meminumnya.
8. MEKANISME KOPING
Saat dikaji pasien mengatakan “ah, sudah” , kalau ada masalah saya
menghindar lah dari masalah”!

9. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Pasien mempunyai masalah dengan lingkunganya,karena jarang berinteraksi
dengan orang lain. Pasien lebih suka menyendiri dari pada berkumpul dengan
orang lain.
Masalah Keperawatan : isolasi social

10. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : F20.1 (Skizofrenia hebefrenik)
Terapi Medik :
NAMA DOSIS DAN CARA FUNGSI
NO
OBAT/TINDAKAN PEMBERIAN
1. Clozapine 25gr 1-0-1/ oral Dosis clozapine untuk mengobati
skizofrenia awalnya sebanyak
12,5 miligram sebanyak 1 sampai
2 kali di hari pertama. Untuk hari
kedua, dosis ditingkatkan menjadi
25 miligram sebanyak 1 sampai 2
kali. Selanjutnya dosis bisa
ditingkatkan kembali dari 25
miligram menjadi 50 miligram.
Dosis maksimal adalah 300
sampai 900 miligram per hari
sesuai anjuran dokter yang
didasarkan pada respon tubuh
pasien terhadap obat dan kondisi
penyakit.
2. THF 2 mg 1-0-1/oral Mengatasi gangguan gerakan
(trihexyphenidyl) yang tidak normal dan tidak
terkendali akibat penyakit
Parkinson atau efek samping
obat.

3 Carbamazepine 200gr ½ - 0 – ½ / Obat ini bekerja dengan


oral menstabilkan dan

53 | k e l o m p o k 8
mengembalikan keseimbangan
aktifitas syaraf dalam otak
sehingga dapat menurunkan
risiko kejang.

Terapy keperawatan :
NO HARI/TGGL JENIS KEGIATAN RESPON
1. Rabu, 26 TAK sosialisasi S : pasien mengatakan
Juli 2017 sesi III (berbincang- - Nama jefri
bincang dengan - Sudah itu saja ah!”
teman mengenai
kehidupan pribadi) O : pasien tampak
- Kontak mata tidak ada
- Tidak dapat diarahkan
- Tidak kooperatif
2. Kamis, 27 Ibadah di lapangan Pasien hanya beriam diri dan selalu
Juli 2017 futsal melihat kebawah , tidak mengikuti
kegiatan dengan baik dan tiak
memperhatikan perawat.
3. Jum’at, 28 Olahraga bersama Pasien tidak mengikuti kegiatan
Juli 2017 di lapangan futsal sampai selesai, tidak mengikuti arahan
dari pembimbing senam dan hanya
menyendiri di pojok lapangan sambil
merokok.

B. KLASIFIKASI DATA
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
Pasien mengatakan : Pasien tampak :
- Mandi tidak menggunakan sabun - Kotor dan tidak rapi
- Mandi 1x sehari - Kulit berdaki
- ada kotoran mata di ujung mata - Mulut bau
- bau rokok, dan bibir kering - Mulut pasien kotor
- gigi kotor dan ada caries gigi pada - Gigi kotor ada noda merah karena pinang
bagian gigi depan - Jenggot tebal
- Malas untuk menggosok giginya - Kuku kotor dan panjang

54 | k e l o m p o k 8
- Malas untuk memotong kukunya - Tidak ada sabun dalam ruangan
- Malas mencukur jenggotnya - Tidak mengganti baju selama 1 hari
- Mengganti pakaian harus diingatkan - Baju biru menjadi agak kecoklatan
oleh perawat terlebih dahulu karena kotor
- makanan berceceran saat makan
dan makan
- Makan tidak cuci tangan dulu
- Makan tidak baca doa

C. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS : Pasien mengatakan Gangguan pemeliharaan Defisit perawatan
- Mandi tidak menggunakan sabun kesehatan diri
- Mandi 1x sehari
- ada kotoran mata di ujung mata
dan Defisit perawatan diri
- bau rokok, dan bibir kering
- gigi kotor dan ada caries gigi pada
bagian gigi depan menurunnya motivasi dan
- Malas untuk menggosok giginya merawat diri
- Malas untuk memotong kukunya
- Malas mencukur jenggotnya
Harga Diri rendah
- Mengganti pakaian harus
diingatkan oleh perawat terlebih
dahulu
- makanan berceceran saat makan
dan makan
- Makan tidak cuci tangan dulu
- Makan tidak baca doa

DO : Pasien Tampak
- Kotor dan tidak rapi
- Kulit berdaki
- Mulut bau
- Mulut pasien kotor
- Gigi kotor ada noda merah karena
pinang
- Jenggot tebal
- Kuku kotor dan panjang
- Tidak ada sabun dalam ruangan
- Tidak mengganti baju selama 1
hari
- Baju biru menjadi agak kecoklatan
karena kotor

55 | k e l o m p o k 8
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Defisit Perawatan diri

E. STRATEGI PELAKSANAAN
HARI/TGGL SOP KOMUNIKASI
Senin, 24 Juli 2017 Fase orientasi SP1P + BHSP
“Selamat pagi, kenalkan nama saya Putri
Jam : 07.10 WIT
ayu ningtias mahasiswa dari Akper Marthen
Pertemuan Ke : 1 Indey, panggil saja putri pak”.
SP ke : 1 “Namanya bapak siapa?”. Tadi saya lihat
bapak menggaruk-garuk kepala , gatal ya
pak ?”.
“Bagaimana kalau kita bicara tentang
kebersihan diri pak ?”
“Baik pak, nanti siang selesai makan siang
jam 12.30 saya kembali lagi ya untuk
membicarakan tentang kebersihan diri,
tempatnya disini saja pak ya ?”
Permisi bapak “
Senin, 24 Juli 2017 Fase orientasi “selamat siang bapak ?”.“bapak masih ingat
nama saya ?”. “nama saya Putri mhs. Dari
Jam : 12.30 WIT
akper martrhen indey pak “.
Pertemuan ke : 2 “bagaimana perasaan bapak setelah makan
SP ke : 1 siang ?”
“sesuai janji saya tadi pagi akan kembali lagi
untuk membicarakan tentang pentingnya
kebersihan diri dengan bapak “.
“baik bapak”. Kalau begitu besok jam 07.00
saya akan kembali lagi ya pak untuk
membicarakan tentang kebersihan diri ya “.
Selamat istirahat kak “

Selasa, 25 Juli 2017 Fase orientasi selamat pagi bapak ?”.


“bagaimana perasaan bapak pagi ini ?”.
Jam : 07.00
“bapak masih ingat nama saya ?”. “wah
Pertemuan ke : 3 bagus sekali pak !”
SP ke : 1 “pagi ini bapak sudah mandi?”
“baik bapak, sesuai janji saya kemarin,saya
akan datang lagi untuk mendiskusikan
pentingnya kebersihan diri sama bapak”
“waktunya 20 menit ya pak?”.
“ini saya ada gula-gula buat kakak”.
“oke bapak nanti jam 12.30 setelah makan
siang saya akan kembali lagi untuk
membicarakan pentingnya kebersihan diri ,
tempatnya disini ya pak?”

56 | k e l o m p o k 8
“permisi bapak!”
Selasa, 25 Juli 2017 Fase orientasi “ siang bapak ?” bagaimana perasaan
Jam : 13.00 bapak setelah makan siang ?”
Pertemuan ke : 4 “sesuai janji saya tadi pagi saya datang lagi
SP ke : 1 untuk membicarakan tentang pentingnya
kebersihan diri dengan bapak!”
Berapa lama kita berbicara ?” 20 menit ya
bapak ?” mau dimana ?” disini saja ya pak
?” oke bapak
“menurut bapak apa manfaatnya kalau kita
menjaga kebersihan diri ?”
“kira tanda-tanda orang yang tidak merawat
diri dengan baik bagaimana?”
“badan gatal, bau apa lagi pak ?”
Apa tanda-tanda orang yang menjaga
kebersihan diri ?”
“ masalah apa yang akan muncul kalau kita
tidak menjaga kebersihan diri?”
“betul. Ada kudis , dsb!”

“berapa kali bapak mandi dalam 1 hari?”


“kenapa hanya mandi 1 saja bapak?”
Kan tadi bapak bilang kalau tidak menjaga
kebersihan diri nanti gatal-gatal!”
Jadi bapak harus mandi 2x sehari ya?”
“tadi bapak minta rokok , ini saya gula-gula
saja ya pak ?”
“baik , permisi bapak!”
Besok saya kembali lagi , ya pak, jam 07.30
untuk membicarakan tentang kebersihan
diri , tempatnya disini aja ya pak ?”. “selamat
siang pak ?”.
Rabu , 26 Juli 2017 Fase orientasi “Selamat pagi kakak ?”
“bagaimana perasaan bapak hari ini , bapak
Jam : 07.30
masih ingat nama saya?”.
Pertemuan ke : 5 “wah, bagus pak!”
SP ke : 1 “bagaimana kalau kita bicara tentang
kebersihan diri ?” Berapa lama kakak mau
kita berbicara ?” 20 menit ya kak ?” mau
dimana ?” disini saja ya?”

“menurut kapak apa manfaatnya kalau kita


Fase kerja menjaga kebersihan diri ?” kira-kira tanda-
tanda orang yang merawat diri dengan baik
seperti apa ya kak?” harum, badan tidak
gatal, apa lagi ?”

57 | k e l o m p o k 8
Kalau tidak teratur menjaga kebersihan diri
masalah apa yang menurut bapak bisa
muncul ?” betul ada kutu, kudis dsb
“ berapa kali kakak mandi dalam sehari ?”
apakah kakak sudah mandi pagi ini ?”
menurut kakak apa kegunaan mandi ?” apa
alasan bapak sehingga tidak bisa merawat
diri ?”
Oh iya kakak “ menurut kakak kalau mandi
itu kita harus bagaimana ?” sebelum mandi
apa yang harus kita persiapkan ?”
“benar sekali kakak perlu menyiapkan
pakaian ganti, handuk, sikat gigi, odol,
shampoo, dan sabun”. ”. ”Bagaimana kalau
sekarang kakak ke kamar mandi, nanti
teman saya paman gian akan membimbing
kakak melakukannya. Sekarang kakak
siram seluruh tubuh termasuk rambut lalu
ambil shampoo gosokkan pada kepala
kakak sampai berbusa lalu bilas sampai
bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya ambil
sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara
merata lalu siram dengan air sampai bersih,
jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya
disikat mulai dari arah atas ke bawah.
Gosok seluruh gigi kakak mulai dari depan
sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur
sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh
tubuh kakak sampai bersih lalu keringkan
dengan handuk. kakak bagus sekali
melakukannya. Selanjutnya kakak pakai
Fase Terminasi baju yang bersih dan sisir rambutnya
dengan baik.”

“bagaimana perasaan kakak setelah kita


berbincang tentang pentingnya kebersihan
diri ?” sekarang coba bapak ulangi lagi
tanda-tanda bersih dan rapi”.
Dan coba kakak ulangi kembali cara mandi
yang baik”.
“bagus sekali , mau berapa kali kakak mandi
dan sikat gigi ?”
Dua kali ya, pagi jam 07.00 dan sore jam
16.00.”Mari kita masukan ke dalam jadwal
aktivitas harian , kalau kakak lakukan sendiri
berarti beri tanda M (mandiri), B (bantuan),
T (tergantung).”

58 | k e l o m p o k 8
“baik,besok kita akan mempraktekan cara
makan yang baik ya kak?” tempatnya disini
lagi ya kak?” jam 07.30 ya kak”
Kamis, 27 Juli 2017 Fase orientasi “selamat pagi, bagaimana perasaan bapak
pagi ini?”
Jam : 07.30
“Bapak masih ingat namaku too?”. Bagus
Pertemuan ke : 6 skali, ini gula-gula yang kemarin bapak
SP ke : 2 minta dibawakan!”. Sama-sama bapak.”
Bagaimana mandinya? Sudah ditandai
dijadwal harian bapak?, bagus pak !” sesuai
janjiku kemaren, hari ini kita mau
mempraktekan cara makan yang baik, kita
latihan langsung diruang makan ya?” ini pak
makanannya!”
“Bagaimana kebiasaannya sebelum, saat
maupun setelah makan pak? Dimana
bapak makan?” sebelum maakan kita harus
cuci tangan memakai sabun”. Ya, mari kita
praktekan satu apa alasan bapak tidak mau
cuci tangan sebelum makan?. Kita cuci
tangan pakai sabun itu biar tangan bersih
dari kuman bapak!” Ok bapak, saya kembali
keruangan dulu, sebentar siang saya
kembali lagi ya, jam 12.00 pas makan
siang?” tempatnya diruang makan ya pak?”
permisi pak, selamat makan!”

Kamis , 27 Juli 2017 Fase orientasi “selamat bapak?” bagaiamana perasaan


bapak siang ini?” sesuai janji saya, saya
Jam : 12.00
datang akan membantu bapak
Pertemuan ke : 7 mempraktekan cara makan yang baik”
SP ke : 2 diruang makan ya pak, mari pak?”
“ini dia, makanannya sudah datang,
sebelum makan mari kita cuci tangan pakai
sabun pak!” Ayo sudah saya bantu cara cuci
tangan” Baik bapak ini makanannya
!”.Bapak tidak mau cuci tangan dulu?”. Ok
bapak saya akan pergi tapi sebelumnya,
besok saya akan kembali lagi jam 7.30
untuk membantu bapak cara makan yang
baik ya, tempatnya diruang makan ya pak.”
”permisi pak !”
Jum’at, 28 Juli 2017 Fase orientasi “selamat pagi bapak,?”. Bagaimana
perasaan bapak pagi ini?” tadi malam tidur
Jam : 07.30
nyenyak pak? Bagaimana mandinya
Pertemuan ke : 8 pak?”sudah ditandai dikegiatan harian?”
SP ke : 2

59 | k e l o m p o k 8
“Bagus bapak” sesuai janjiku kemaren saya
akan membantu bapak mempraktekkan
cara makan yang baik, kurang lebih 20
menit ya pak?” tempatnya diruang makan
pak!”
“Saya ada gula-gula pak,bapak mau?” ini
pak, iya sama-sama. Tadikan saya sudah
kasih bapak gula-gula berarti bapak harus
jawab pertanyaanku yang baik ya?” dan
bapak juga harus tau bagaimana cara
makan yang baik ya?”
“Mari bapak sebelum kita bagikan snack /
kue mari saya bantu ajarkan cara makan
Fase kerja yang baik”

“sebelum makan kita harus cuci tangan,


menggunakan sabun ya pak, mari kita
praktekkan pak!” ya, bagus pak!” setelah itu
kita duduk dan ambil makanan.sebelum
dimakan kita berdo’a dulu, silahkan bapak
yang pimpin ! “bagus sekali. “ mari kita
makan. Saat makan kita harus menyuap
satu-satu dengan pelan-pelan. Ya, ayok
sayurnya dimakan,setelah makan kita
bereskan piring dan gelas yang kotor. Ya
betul kita akan akhiri dengan cuci tangan!.
Ya, bagus itu, paman gian sedang membagi
Fase terminasi obat, coba bapak minta sendiri obatnya !”
ini obatnya ya”.
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita
makan bersama-sama?” apa saja yang
harus kita lakukan pada saat makan? “
“Nah, coba bapak lakukan yang seperti tadi
setiap makan, mau kita masukkan dalam
jadwal?”
“Besok kita bertemu lagi untuk latihan
BAB/BAK yang Baik, bagaimana kkalau jam
8.00 pak?”
“tempatnya dikamar mandi ya pak?” besok
ditemani oleh teman saya paman gian!”
Sabtu , 29 Juli 2017 Fase Orientasi “selamat pagi kakak ?”. “bagaimana
perasaan kakak hari ini ?”.
Jam : 08.00
“baik”. Apakah sudah dijalankan dengan
Pertemuan ke : 9 baik jadwa kegiatan hariannya ?”. “sekarang
SP ke : 2 kita akan membicarakan tentang cara berak
dan kencing yang baik”.“kira-kira waktunya
kurang lebih 20 menit ya kak?”.

60 | k e l o m p o k 8
Dimana kita akan berbincang ?” disini saja
ya pak ?”(pasien didalam ruangannya yang
ditutup).
Fase kerja “dimana biasanya kakak berak dan kencing
?”. benar kakak, kalu berak atau kencing itu
harus dikamar mandi atau ditempat tertutup
yang ada tempat pembuangannya”.
“jadi kita tidak berak attau kkencing
disembarang tempat ya kak!”
“sekarang coba kakak jelaskan kepada saya
bagaimana cara kakak cebok!”
“sudah bagus ya kak?”. Yang perlu diingat
saat kakak cebok adalah kakak
membersihkan pantat dan kemaluan
dengan air yang bersih dan pastikan tidak
ada tinja atau air kencing yang masih
tersisah ditubuh kakak!”.
“setelah kakak selesai cebok, jangan lupa
tinja atau air kencing yang ada diWC harus
dibersihkkan ya kak ?”.
“caranya siram tinja atau air kencing dengan
air secukupnya sampai tinja atau air kencing
itu tidak tersisa diWC”.
“jika kakak membersihkan tinja atau air
seperti itu , berarti kakak ikut mencegah
menyebarnya kuman yang berbahaya yang
ada pada kotoran atau air kencing”.
“setelah selesai membersihkan tinja atau air
kencing , kakak perlu merapikan kembali
pakaian sebelum keluar dari WC atau kamar
mandi”.
“pastikan restleting celana sudah tertutup ,
lalu kakak cuci tangan pakai sabun”.
Fase terminasi
“bagaimana perasaan kakak setelah kita
membicarakan tentang cara BAB dan BAK
dengan baik ?”.
“coba kakak jelaskan ulang tentang cara
BAB dan BAK yang baik !”.
“bagus sekali kak!”. Untuk selanjutnya ,
kakak bisa melakukan cara-cara yang telah
dijelaskan tadi!”.
“nah, besok kita akan ketemu lagi jam 08.00
untuk mempraktekan cara berhias yang baik
ya kak ?” tempatnya disini ya kak!”.
“bapak jangan lupa memasukan kedalam
jadwal kegiatannya ya kak?”.

61 | k e l o m p o k 8
H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/TGL DIAGNOSA
NO IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
DAN JAM KEPERAWATAN
1 Senin, 24 Defisit Perawatan SP1P + BHSP S : Pasien Mengatakan
Juli 2017 Diri “Selamat pagi, kenalkan nama saya Putri “Yo,pagi.”oh iyo apa”.
ayu ningtias mahasiswa dari Akper Marthen “nama saya J.”
Indey, panggil saja putri pak”. “iyo kalau gatal terus kenapa?”
07.10 “Namanya bapak siapa?”. Tadi saya lihat “ah, rokok dulu “
bapak menggaruk-garuk kepala , gatal ya “pergi sudah”
pak ?”. “ah terserah”.
“Bagaimana kalau kita bicara tentang O : pasien tampak
kebersihan diri pak ?” - Pasien tidak kooperatif
“Baik pak, nanti siang selesai makan siang - Kontak mata tidak ada
jam 12.30 saya kembali lagi ya untuk - Tidak dapat diarahkan oleh
membicarakan tentang kebersihan diri, perawat
tempatnya disini saja pak ya ?” - Tidak dapat menjelaskan
Permisi bapak “. pentingnya kebersihan diri
TTV
TD : 110/90 mmHg
Nadi : 84 x/m
RR : 19 x/m
SB : 36,5ᵒC

A : Masalah belum teratasi


P : Ulangi SP1P
PK : menganjurkan pasien untuk menjaga
kebersihan diri
PP : membantu pasien cara membersihkan
dirinya

62 | k e l o m p o k 8
2 Senin, 24 Defisit Perawatan “selamat siang bapak ?”. S : pasien mengatakan
Juli 2017 diri “bapak masih ingat nama saya ?”. “nama “yo”. “tidak kenapa ?”.
saya Putri mhs. Dari akper martrhen indey “(pasien hanya menganggukan kepala saat
pak “. perawat memperkenalkan nama lagi).
12.30 “bagaimana perasaan bapak setelah makan “rokok dulu”.
siang ?” “saya mengantuk”. Saya mau tidur”.
“sesuai janji saya tadi pagi akan kembali lagi
“yo jauh sudah”.
untuk membicarakan tentang pentingnya O : pasien tampak
kebersihan diri dengan bapak “. - Kontak mata tidak ada
“baik bapak”. Kalau begitu besok jam 07.00 - Pasien tidak dapat diarahkan oleh
saya akan kembali lagi ya pak untuk perawat
membicarakan tentang kebersihan diri ya “. - Tidak kooperatif
Selamat istirahat kak “ - Tidak menerima kehadiran perawat
- Tidak dapat menjelaskan
pentingnya kebersihan diri
A : masalah belum teratasi
P : Ulangi SP1P
PK : menganjurkan pasien untuk menjaga
kebersihan diri
PP : membantu pasien cara membersihkan
dirinya
3 Selasa , 25 Defisit Perawatan selamat pagi bapak ?”. S : pasien mengatakan
Juli 2017 diri “bagaimana perasaan bapak pagi ini ?”. “yo, pagi”. “putri”.
“bapak masih ingat nama saya ?”. “wah “belum, kenapa?”
bagus sekali pak !” “suster, rokok kah?”.
07.00 “pagi ini bapak sudah mandi?” “ah, rokok dulu”.
“baik bapak, sesuai janji saya kemarin,saya “rokok kah!”
akan datang lagi untuk mendiskusikan “pergi sudah”
pentingnya kebersihan diri sama bapak” “ah” (pasien langsung pergi meninggalkan
“waktunya 20 menit ya pak?”. perawat).
“ini saya ada gula-gula buat kakak”. O : Pasien tampak
- Kontak mata tidak ada

63 | k e l o m p o k 8
“oke bapak nanti jam 12.30 setelah makan - Pasien tidak dapat
siang saya akan kembali lagi untuk - Mengigat nama perawat
membicarakan pentingnya kebersihan diri , - Dapat diarahkan oleh perawat
tempatnya disini ya pak?” - Tidak kooperatif
“permisi bapak!” - Tidak menerima kehadiran perawat
- Tidak dapat menjelaskan
pentingnya kebersihan diri
- Tidak dapat mempraktekan cara
menjaga kebersihan diri yangn baik
A : masalah belum teratasi
P : Ulangi SP1P
PK : menganjurkan pasien untuk menjaga
kebersihan diri
PP : membantu pasien cara membersihkan
dirinya
4 Selasa , 25 Defisit perawatan “ siang bapak ?” bagaimana perasaan bapak S : Pasien mengatakan
Juli 2017 diri setelah makan siang ?” “”siang, baik!” , oh “ iya dari saja!”
“sesuai janji saya tadi pagi saya datang lagi “jangan lama , yo kalau sudah selesai
untuk membicarakan tentang pentingnya kassih sa gula-gula saja!”
13.00 kebersihan diri dengan bapak!” “biar bersih to”, kita punya badan gatal, bau
Berapa lama kita berbicara ?” 20 menit ya tto”
bapak ?” mau dimana ?” disini saja ya pak “haarum, rambbut bersih, kita rapi”.
?” oke bapak “bakudis, kotor, gatal too!”
“menurut bapak apa manfaatnya kalau kita “1x saja , kenapa jadi?”
menjaga kebersihan diri ?” “ah terserah saya toh , kalau saya mau
“kira tanda-tanda orang yang tidak merawat mandi baru aya mandi !”
diri dengan baik bagaimana?” “ah, “ rokok dulu”
“badan gatal, bau apa lagi pak ?” “aih , kko jalan sudah , “ ah.” Yo!”
Apa tanda-tanda orang yang menjaga (pasien pergi meningggalkan perawat tiba-
kebersihan diri ?” tiba).
“ masalah apa yang akan muncul kalau kita O : Pasien tampak
tidak menjaga kebersihan diri?” - Kontak mata tidak ada

64 | k e l o m p o k 8
“betul. Ada kudis , dsb!” - Pasien tidak dapat
- Mengigat nama perawat
“berapa kali bapak mandi dalam 1 hari?” - Dapat diarahkan oleh perawat
“kenapa hanya mandi 1 saja bapak?” - Tidak kooperatif
Kan tadi bapak bilang kalau tidak menjaga - Tidak menerima kehadiran perawat
kebersihan diri nanti gatal-gatal!” - Tidak dapat menjelaskan
Jadi bapak harus mandi 2x sehari ya?” pentingnya kebersihan diri
“tadi bapak minta rokok , ini saya gula-gula - Tidak dapat mempraktekan cara
saja ya pak ?” menjaga kebersihan diri yangn baik
“baik , permisi bapak!” A : masalah belum teratasi
Besok saya kembali lagi , ya pak, jam 07.30 P : Ulangi SP1P
untuk membicarakan tentang kebersihan diri PK : menganjurkan pasien untuk menjaga
, tempatnya disini aja ya pak ?”. “selamat kebersihan diri
siang pak ?”. PP : membantu pasien cara membersihkan
dirinya
5 Rabu, 26 Defisit perawatan “Selamat pagi kakak ?” S : Pasien mengatakan
Juli 2017 diri “bagaimana perasaan bapak hari ini , bapak “pagi juga, baik saja”.
masih ingat nama saya?”. Masih putri toh !” “yo”
“wah, bagus pak!” “dari saja”.”oke”
07.30 “supaya bersih, badan tidak gatal-gatal,
“bagaimana kalau kita bicara tentang harum”. Saya mandi 1x saja ssehari”.
kebersihan diri ?” Berapa lama kakak mau “belum mandi pagi”. “mandi biar bersih,
kita berbicara ?” 20 menit ya kak ?” mau harum , tidak rasa gatal!”
dimana ?” disini saja ya?” “sa malas karena tidak dikasih rokok sama
“menurut kapak apa manfaatnya kalau kita paman mereka!”
menjaga kebersihan diri ?” kira-kira tanda- “ah mandi harus betul to, siram badan”.
tanda orang yang merawat diri dengan baik “sabun, baju, handuk, yo!”
seperti apa ya kak?” harum, badan tidak “ayok, tapi sama paman ee”oke”
gatal, apa lagi ?” “iyo ada sa baju bersih ni” baik , badan
Kalau tidak teratur menjaga kebersihan diri macam segar sekali!”
masalah apa yang menurut bapak bisa
muncul ?” betul ada kutu, kudis dsb

65 | k e l o m p o k 8
“ berapa kali kakak mandi dalam sehari ?” “perasaan senang suster, harum, rapi,
apakah kakak sudah mandi pagi ini ?” bersih, badan tidak gatal”.” 2x suster oke
menurut kakak apa kegunaan mandi ?” apa suster!”
alasan bapak sehingga tidak bisa merawat “besok bawa gula-gula e suster!” mari”
diri ?”
Oh iya kakak “ menurut kakak kalau mandi O : Pasien Tampak
itu kita harus bagaimana ?” sebelum mandi - Masih mengingat nama perawat
apa yang harus kita persiapkan ?” - Kooperatif
“benar sekali kakak perlu menyiapkan - Ada kontak mata
pakaian ganti, handuk, sikat gigi, odol, - Tersenyum dan berbicara
shampoo, dan sabun”. ”. ”Bagaimana kalau - Dapat menerima kehadiran
sekarang kakak ke kamar mandi, nanti perawat
teman saya paman gian akan membimbing - Mandi baru 1x pukul 07.30 WIT
kakak melakukannya. Sekarang kakak diajarkan oleh perawat
siram seluruh tubuh termasuk rambut lalu - Mampu menyebutkan tanda-tanda
ambil shampoo gosokkan pada kepala bersih
kakak sampai berbusa lalu bilas sampai - Mampu menyebutkan alat-alat
bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya ambil untuk kebersihan diri
sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara - Mampu menjelaskan cara mandi
merata lalu siram dengan air sampai bersih, - Mampu mempraktekan cara mandi
jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya yang baik
disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok - Mampu mengganti pakaian bersih
seluruh gigi kakak mulai dari depan sampai - Badan harum
belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai TTV
bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh TD : 120/80 mmHg
kakak sampai bersih lalu keringkan dengan Nadi : 81 x/m
handuk. kakak bagus sekali melakukannya. RR : 19 x/m
Selanjutnya kakak pakai baju yang bersih SB : 36ᵒC
dan sisir rambutnya dengan baik.” A : Masalah Teratasi
“bagaimana perasaan kakak setelah kita P : lanjutkan SP2P
berbincang tentang pentingnya kebersihan PK : mempraktekan cara makan yang baik

66 | k e l o m p o k 8
diri ?” sekarang coba bapak ulangi lagi PP : membantu pasien mempraktekan cara
tanda-tanda bersih dan rapi”. makan yang baik
Dan coba kakak ulangi kembali cara mandi
yang baik”.
“bagus sekali , mau berapa kali kakak mandi
dan sikat gigi ?”
Dua kali ya, pagi jam 07.00 dan sore jam
16.00.”Mari kita masukan ke dalam jadwal
aktivitas harian , kalau kakak lakukan sendiri
berarti beri tanda M (mandiri), B (bantuan),
T (tergantung).”
“baik,besok kita akan mempraktekan cara
makan yang baik ya kak?” tempatnya disini
lagi ya kak?” jam 07.30 ya kak”
Kamis, 27 Defisit Perawatan “selamat pagi, bagaimana perasaan bapak S : pasien mengatakan
Juli 2017 Diri pagi ini?” “pagi juga”
“Bapak masih ingat namaku too?”. Bagus “baik saja”, yo putri to“yoi”, terimakasih”
skali, ini gula-gula yang kemarin bapak mandi sudah 2 kali,kemarin pagi sama ko
07.30 minta dibawakan!”. Sama-sama bapak.” pu teman itu, paman gian yang ajarkan
Bagaimana mandinya? Sudah ditandai kemarin sore sa sudah mmandi juga”.
dijadwal harian bapak?, bagus pak !” sesuai “oh, iyo, sa sudah lapar”
janjiku kemaren, hari ini kita mau “biasanya bangun tidur mandi langsung
mempraktekan cara makan yang baik, kita makan” habis mandi langsung minum”
latihan langsung diruang makan ya?” ini pak diruang makan sama teman-teman”.
makanannya!” “aihh, malas biasanya sa makan juga tidak
“Bagaimana kebiasaannya sebelum, saat cuci tangan”.
maupun setelah makan pak? Dimana bapak “kan Cuma cuci tangan pakai air saja, tidak
makan?” sebelum maakan kita harus cuci pakai sabun terlalu lama”
tangan memakai sabun”. Ya, mari kita “aihh, sa makan dulu” (pasien langsung
praktekan satu apa alasan bapak tidak mau membuka kotak makan tanpa cuci tangan
cuci tangan sebelum makan?. Kita cuci dan berdo’a langsung makan)
tangan pakai sabun itu biar tangan bersih

67 | k e l o m p o k 8
dari kuman bapak!” Ok bapak, saya kembali “yo pergi dulu sudah,orang makan ko liatin
keruangan dulu, sebentar siang saya lagi”.
kembali lagi ya, jam 12.00 pas makan O : Pasien tampak
siang?” tempatnya diruang makan ya pak?” - Tidak dapat diarahkan
permisi pak, selamat makan!” - Kontak mata (+)
- Tidak kooperatif
- Bermusuhan

A : Masalah Belum teratasi


P : Ulangi SP2P , Cara makan yang baik

Kamis, 27 Defisit Perawatan “selamat bapak?” bagaiamana perasaan S : Pasien Mengatakan


Juli 2017 Diri bapak siang ini?” sesuai janji saya, saya “Siang juga”iya, baik sa baru bangun tidur”
datang akan membantu bapak oh yo “
mempraktekan cara makan yang baik” “aihh, tra usah cuci tangan.” Sa tramau”.
12.00 diruang makan ya pak, mari pak?” “bawa datang makanan sudah!” sa tramau”.
“ini dia, makanannya sudah datang, Pergi sudah”. Terserah ko saja”.
sebelum makan mari kita cuci tangan pakai “Yo”
sabun pak!” Ayo sudah saya bantu cara cuci
tangan” Baik bapak ini makanannya O : Pasien tampak
!”.Bapak tidak mau cuci tangan dulu?”. Ok - Kontak mata (+)
bapak saya akan pergi tapi sebelumnya, - Tidak kooperatif
besok saya akan kembali lagi jam 7.30 untuk - Bermusuhan
membantu bapak cara makan yang baik ya, - Tidak dapat diarahkan
tempatnya diruang makan ya pak.” A : Masalah Belum teratasi
”permisi pak !” P : Ulangi SP2P cara makan yang baik

Jum’at, 28 Defisit perawatan “selamat pagi bapak,?”. Bagaimana S : Pasien mengatakan


Juli 2017 diri perasaan bapak pagi ini?” tadi malam tidur “Pagi.Baik sekali”.nyenyak toh”.
nyenyak pak? Bagaimana mandinya “Mandi 2 kali”.sudah “. Oh iyo”. Terserah ko
07.30
pak?”sudah ditandai dikegiatan harian?” saja!” ko ada bawa gula-gula ka?” iyo toh”

68 | k e l o m p o k 8
“Bagus bapak” sesuai janjiku kemaren saya bawa datang mari”. Terimakasih.” Iyo, ah
akan membantu bapak mempraktekkan terserah saja”. Ok!.”
cara makan yang baik, kurang lebih 20 menit “sa pimpin kah? Baik, saya akan pimpin
ya pak?” tempatnya diruang makan pak!” do’a”
“Saya ada gula-gula pak,bapak mau?” ini “berdo’a mulai” berdo’a selesai”
pak, iya sama-sama. Tadikan saya sudah “iyo ahh” yo”.
kasih bapak gula-gula berarti bapak harus “Paman mana? Sa pu obat kah”. Oke baik.”
jawab pertanyaanku yang baik ya?” dan “Baik. Cuci tangan dulu terus berdo’a, baru
bapak juga harus tau bagaimana cara makan pelan-pelan, habis itu cuci piring
makan yang baik ya?” dan gelas kotor.”
“Mari bapak sebelum kita bagikan snack / “terserah saja”.
kue mari saya bantu ajarkan cara makan “Ok. Baik”
yang baik” O : Pasien tampak
“sebelum makan kita harus cuci tangan, - Kontak mata(+)
menggunakan sabun ya pak, mari kita - Kooperatif
praktekkan pak!” ya, bagus pak!” setelah itu - Dapat diarahkan
kita duduk dan ambil makanan.sebelum - Mau mencuci tangan
dimakan kita berdo’a dulu, silahkan bapak sebelum dan sesudah
yang pimpin ! “bagus sekali. “ mari kita makan
makan. Saat makan kita harus menyuap - Dapat menyebutkan cara
satu-satu dengan pelan-pelan. Ya, ayok makan yang baik
sayurnya dimakan,setelah makan kita TTV
bereskan piring dan gelas yang kotor. Ya TD : 110/70 mmHg
betul kita akan akhiri dengan cuci tangan!. Nadi : 78 x/m
Ya, bagus itu, paman gian sedang membagi RR : 19 x/m
obat, coba bapak minta sendiri obatnya !” SB : 36,2ᵒC
ini obatnya ya”. A : Masalah Teratasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita P : Lanjutkan SP3P cara eliminasi yang
makan bersama-sama?” apa saja yang baik
harus kita lakukan pada saat makan? “

69 | k e l o m p o k 8
“Nah, coba bapak lakukan yang seperti tadi
setiap makan, mau kita masukkan dalam
jadwal?”
“Besok kita bertemu lagi untuk latihan
BAB/BAK yang Baik, bagaimana kalau jam
8.00 pak?”
“tempatnya dikamar mandi ya pak?” besok
ditemani oleh teman saya paman gian!”
Sabtu , 29 “selamat pagi kakak ?”. “bagaimana S : Pasien mengatakan
Juli 2017 perasaan kakak hari ini ?”. “ pagi juga”. “baik saja”.
“baik”. Apakah sudah dijalankan dengan “sudah”. “oke”.
baik jadwa kegiatan hariannya ?”. “sekarang “berak atau kencing di WC situ”.
08.00 kita akan membicarakan tentang cara berak “cebok sitram air kepantat”.
dan kencing yang baik”.“kira-kira waktunya “oh iyo, ade biar jaga kebersihan toh?”
kurang lebih 20 menit ya kak?”. “oke suster”.
Dimana kita akan berbincang ?” disini saja “perasaan baik saja”.
ya pak ?”(pasien didalam ruangannya yang “kita berak atau kencing diWC, cebok siram
ditutup). pake air dipantat sama kelamin!”
“dimana biasanya kakak berak dan kencing Terus kita siram WCnya biar bersih!”.
?”. benar kakak, kalu berak atau kencing itu “terus cek restleting celana , terus cuci
harus dikamar mandi atau ditempat tertutup tangan pakai sabun toh ?”.
yang ada tempat pembuangannya”. “oh yo”. oke sudah!”
“jadi kita tidak berak attau kkencing O : pasien Tampak
disembarang tempat ya kak!” - Pasien kooperatif
“sekarang coba kakak jelaskan kepada saya - Dapat diarahkan
bagaimana cara kakak cebok!” - Kontak mata dengan perawat ada
“sudah bagus ya kak?”. Yang perlu diingat - Tersenyum saat berbicara
saat kakak cebok adalah kakak - Dapat menerima kehadiran perawat
membersihkan pantat dan kemaluan - Pasien mampu menjelaskan cara
dengan air yang bersih dan pastikan tidak eliminasi yang baik
ada tinja atau air kencing yang masih - Pasien mampu mempraktekan cara
tersisah ditubuh kakak!”. eliminasi yang baik

70 | k e l o m p o k 8
“setelah kakak selesai cebok, jangan lupa TTV
tinja atau air kencing yang ada diWC harus TD : 120/80 mmHg
dibersihkkan ya kak ?”. Nadi : 85 x/m
“caranya siram tinja atau air kencing dengan SB : 36,2ᵒC
air secukupnya sampai tinja atau air kencing RR : 20x/m
itu tidak tersisa diWC”. A : masalah teratasi
“jika kakak membersihkan tinja atau air P : Lanjutkan SP4P
seperti itu , berarti kakak ikut mencegah PK : menganjurkan pasien untuk
menyebarnya kuman yang berbahaya yang melakukan cara berhias yang baik
ada pada kotoran atau air kencing”. PP : membantu pasien mempraktikan cara
“setelah selesai membersihkan tinja atau air berhias yang baik
kencing , kakak perlu merapikan kembali
pakaian sebelum keluar dari WC atau kamar
mandi”.
“pastikan restleting celana sudah tertutup ,
lalu kakak cuci tangan pakai sabun”.
“bagaimana perasaan kakak setelah kita
membicarakan tentang cara BAB dan BAK
dengan baik ?”.
“coba kakak jelaskan ulang tentang cara
BAB dan BAK yang baik !”.
“bagus sekali kak!”. Untuk selanjutnya ,
kakak bisa melakukan cara-cara yang telah
dijelaskan tadi!”.
“nah, besok kita akan ketemu lagi jam 08.00
untuk mempraktekan cara berhias yang baik
ya kak ?” tempatnya disini ya kak!”.
“bapak jangan lupa memasukan kedalam
jadwal kegiatannya ya kak?”.

71 | k e l o m p o k 8
I. JADWAL AKTIVITAS HARIAN PASIEN
Nama : Tn. J
Alamat : Abepura
TANGGAL
No. Waktu Kegiatan 24 25 26 27 28 29

1. 05.00-06.00 Bangun tidur B M M M M M


2. 06.00-07.00 Merapikan tempat tidur M M M M M M
3. 07.00-08.00 Mandi pagi menggunakan sabun , B B B M M M
gosok gigi, keramas dan mengganti
baju yang bersih dan rapi
4. 08.00-09.00 Mencuci tangan, berdoa, makan B B M M B M
dengan baik, cuci tangan , bersihkan
piring yang kotor dan cuci tangan

5. 09.00-10.00 Minum obat M M M M M M


6. 10.00-11.00 Gunting kuku - - - - B B
7. 11.00-12.00 istirahat M M M M M M
8. 12.00-13.00 Mencuci tangan , berdoa , Makan B B M M M M
siang yang baik, cuci tangan,
bersihkan piring yang kotor dan cuci
tangan
9. 13.00-14.00 Tidur Siang M M M M M M
10. 14.00-15.00 Cukur jenggot - - - - B B
11. 15.00-16.00 Mandi sore menggunakan sabun, B B M M M M
gosok gigi, keramas dan mengganti
baju yang bersih dan rapi
12. 16.00-17.00 Istirahat M M M M M M
13. 17.00-18.00 istirahat M M M M M M
14. 18.00-19.00 Makan malam B B M M B M
15. 19.00-20.00 Minum obat M M M M M M
16. 20.00-21.00 Tidur Malam M M M M M M

72 | k e l o m p o k 8

Anda mungkin juga menyukai