Anda di halaman 1dari 39

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 02)
Sataun Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VIII/1
Materi : Sifat Bahan dan Kesehatan
Sub Materi : Bahan Kayu dan Bahan Karet
Alokasi Waktu : 3 JP ( 3 x 40 menit )

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Mengagumi keteraturan dan 1.1.1. Menunjukkan kekaguman akan
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang kebesaran Tuhan terhadap segala
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan aspek fisik, kimiawi, maupun
dalam ekosistem, dan peranan manusia biologis yang begitu teratur
dalam lingkungan serta khususnya dalam sistem gerak
mewujudkannya dalam pengamalan pada manusia
ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki 2.1.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; rasa ingin tahu dalam proses
Kompetensi Dasar Indikator
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung diskusi
jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif 2.1.2 Menunjukkan perilaku jujur, teliti
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas dan cermat dalam melaksanakan
sehari-hari sebagai wujud implementasi pengamatan dan melaporkan
sikap dalam melakukan pengamatan, hasil pengamatan
percobaan, dan berdiskusi 2.1.3 Menunjukkan perilaku
bertanggung jawab dalam
melaporkan hasil pengamatan
dan diskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan 2.2.1 Menunjukkan sikap menghargai
kelompok dalam aktivitas sehari-hari kerja individu ataupun kelompok
sebagai wujud implementasi dalam pelaksanaan pengamatan
melaksanakan percobaan dan atau presentasi hasil pengamatan
melaporkan hasil percobaan.
3.3 Mendeskripsikan keterkaitan sifat 3.3.1 Menjelaskan sifat bahan karet
bahan dan pemanfaatannya dalam 3.3.2 Menjelaskan kegunaan bahan
kehidupan sehari-hari, serta pengaruh karet dalam kehidupan sehari-hari
pemanfaatan bahan tertentu terhadap 3.3.3 Menjelaskan sifat bahan kayu
kesehatan manusia 3.3.4 Menjelaskan kegunaan bahan
kayu dalam kehidupan sehari-hari
4.3 Melakukan penyelidikan tentang sifat- 4.3.1 Mengidentifikasi bahan karet
sifat bahan dan mengusulkan ide-ide alami dan buatan
pemanfaatan bahan berdasarkan 4.3.2 Mengidentifikasi kekerasan kayu
sifatnya dalam kehidupan sehari-hari. 4.3.3 Mengusulakan ide inovatif
pemanfaatan bahan dalam
kehidupan sehari-hari
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Spiritual
1.1.2.1 Melalui kegiatan pembelajaran dan pengamatan siswa dapat menunjukkan
kekaguman akan kebesaran Tuhan akan segala aspek fisik, kimiawi, maupun
biologis yang begitu teratur khususnya dalam klasifikasi mahluk hidup
Aspek Afektif
2.1.1.1 Melalui kegiatan diskusi siswa mampu untuk menunjukkan sikap ilmiah rasa
ingin tahu.
2.1.2.1 Melalui kegiatan pengamatan dan pelaporan hasil pengamatan siswa mampu
menunjukkan sikap ilmiah jujur, teliti dan cermat.
2.1.3.1 Melalui kegiatan presentasi hasil pengamatan, siswa mampu menunjukkan
sikap ilmiah bertanggung jawab.
2.2.2.1 Melalui kegiatan diskusi dan pelaporan hasil pengamatan, siswa mampu
menunjukkan sikap ilmiah saling menghargai kerja individu maupun
kelompok.
Aspek Kognitif
3.3.1.1 Melalui kegiatan pengamatan, presentasi, pelaporan dan tanya jawab siswa
mampu untuk mendeskripsikan sifat bahan karet
3.3.2.1 Melalui kegiatan pengamatan, presentasi, pelaporan dan tanya jawab siswa
mampu untuk mendeskripsikan kegunaan bahan karet dalam kehidupan sehari-
hari
3.3.3.1 Melalui kegiatan pengamatan, presentasi, pelaporan dan tanya jawab siswa
mampu untuk mendeskripsikan sifat bahan kayu
3.3.4.1 Melalui kegiatan pengamatan, presentasi, pelaporan dan tanya jawab siswa
mampu untuk mendeskripsikan kegunaan bahan kayu dalam kehidupan sehari-
hari
Aspek Psikomotor
4.3.1.1 Melalui kegiatan pembelajaran di kelas siswa mampu untuk melaksanakaan
pengamatan, menyajikan, dan mengidentifikasi bahan karet alami dan buatan
4.3.2.1 Melalui kegiatan pembelajaran di kelas siswa mampu untuk melaksanakaan
pengamatan, menyajikan, dan mengidentifikasi kekerasan kayu
4.3.3.1 Melalui kegiatan pembelajaran di kelas siswa mampu mengusulakan ide
inovatif pemanfaatan bahan dalam kehidupan sehari-hari
D. URAIAN MATERI
Peralatan yang digunakan dalam bermain kasti adalah bola kasti dan pemukul.
Bahan dasar pembuatannya, yaitu dari karet untuk membuat bolanya dan kayu yang
digunakan sebagai baha dasar untuk membuat pemukul bolanya. Berikut ini pemaparan
mengenai bahan yang digunakan dalam membuat peralatan bermain kasti.
1. Bahan Karet
Karet biasanya dihasilkan dari pohon karet. Menurut sejarahnya pohon karet
berasal dari lembah Amazon Brasilia dengan nama ilmiah Hevea brasiliensis.
Pohon karet baru masuk ke Asia pada tahun 1876 M, setelah Inggris
menyelundupkan biji karet dari Brazilia untuk dikembangkan di Taman Botani
Inggris dan negaranegara jajahannya termasuk Malaysia.
Karet dihasilkan oleh pohon karet berupa getah seperti susu yang disebut
lateks. Lateks diperoleh dengan cara menyadap, yaitu dengan menyayat kulit pohon
atau pada bagian kortek tumbuhan. Secara kimiawi karet alam adalah senyawa
hidrokarbon yang merupakan polimer alam hasil penggumpalan lateks alam dan
merupakan makromolekul poliisoprena (C5H8)n.
Karet ada dua jenis yaitu karet alam dan karet sintesis. Karet alam memiliki
banyak sifat unggul. Karet alam memiliki daya elastis atau daya lenting yang baik,
plastisitas yang baik, mudah pengolahannya, tidak mudah aus (tidak mudah habis
karena gesekan), dan tidak mudah panas. Sifat unggul lain dari karet alami adalah
memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tahan hentakan yang berulang-
ulang, serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan. Dalam bidang
industri, karet alam memiliki peran yang sangat besar. Contohnya adalah ban
pesawat terbang dan ban mobil balap dibuat dari bahan baku utama karet alam
murni.
Karet sintetis terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak bumi, batu
bara, minyak, gas alam, dan acetylene. Banyak dari karet sintetis adalah kopolimer,
yaitu polimer yang terdiri dari lebih dari satu jenis monomer. Karet sintetis dapat
diubah susunannya sehingga diperoleh sifat yang sesuai dengan kegunaannya. Karet
sintetik dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.
Gambar 2. Karet sintetik
Karet sintetis dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bahkan dapat
menggantikan fungsi karet alam. Karet sintetis mempunyai beberapa keunggulan
dibanding karet alam yaitu tahan terhadap suhu tinggi/panas, minyak, pengaruh
udara, dan kedap gas. Karet sintetis memiliki banyak jenis. Berikut beberapa jenis
karet sintetis dengan sifat dan kegunaannya antara lain:
a. NBR (Nytrile Butadiene Rubber)
NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam
pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot, serta
peralatan lain yang banyak dipakai dalam kendaraan bermotor.
b. CR (Chloroprene Rubber)
CR dengan ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa
karet, pembungkus kabel, seal, gaskot dan sabuk pengangkut.
c. IIR (Isobutene Isoprene Rubber)
IRR mempunyai sifat kedap air, digunakan untuk bahan ban bermotor,
pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, tempat penyimpan lemak
dan minyak.
2. Bahan Kayu
Tumbuhan dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu: tumbuhan batang
basah (herbaceous) dan tumbuhan batang berkayu (lignosus). Kelompok tumbuhan
batang berkayu dibedakan antara perdu dan pohon. Pada umumnya kayu yang
digunakan sebagai bahan untuk berbagai keperluan diperoleh dari kelompok
tumbuhan berkayu berupa pohon. Kayu digunakan untuk berbagai keperluan salah
satunya yaitu menjadi bahan utama dalam pembuatan tongkat kasti karena
mengandung komponen penting yaitu selulosa, lignin, dan senyawa ekstraktif
(senyawa tertentu yang dapat diambil dari kayu). Selulosa merupakan senyawa
polimer turunan dari glukosa, dapat mencapai 70% dari berat kayu. Selulosa
merupakan bahan utama pembuatan kertas dan tekstil. Lignin merupakan komponen
pembentuk kayu, meliputi 18-28% berat kayu. Secara kimiawi, kayu keras dan kayu
lunak dibedakan pad jumlah dan jenis lignin yang terkandung didalamnya. Senyawa
ekstraktif pada berupa zat warna, getah, resin, lilin, dan lainnya, yang jumlah dan
jenisnya tergantung spesies pohonnya. Senyawa ekstraktif ini memiliki manfaat
seperti melindungi kayu dari hama. Senyawa ekstraktif ini memiliki manfaat seperti
melindungi kayu dari hama. Senyawa ekstraktif merupakan salah satu dari hasil
hutan nonkayu.
Pemanfaatan kayu disesuaikan dengan sifat-sifatnya. Kayu dari jenis pohon
yang berbeda mempunyai sifat yang berbeda. Berikut adalah beberapa sifat kayu,
yaitu:
1. Bobot dan Berat Jenis
Bobot suatu jenis kayu bergantung pada kandungan zat kayu, jumlah
poripori, zat ekstraktif, dan kadar air. Bobot kayu ditunjukkan dengan berat jenis
(BJ) kayu, dan dipakai sebagai patokan kualitas kayu. Berdasarkan berat
jenisnya, kayu digolongkan menjadi empat, yaitu: sangat berat dengan BJ > 90;
berat dengan BJ 0,75-0,90; sedang dengan BJ 0,60-0,75; dan ringan dengan BJ
<60. Berat jenis berhubungan dengan kekuatan kayu. Pada umumnya makin
tinggi BJ kayu, kayu tersebut semakin kuat pula.
2. Keawetan
Keawetan adalah daya tahan kayu terhadap serangan hama dan penyakit
perusak kayu, misalnya serangga dan jamur. Keawetan kayu disebabkan
kandungan senyawa ekstraktif di dalam kayu. Kayu jati memiliki senyawa
ekstraktif tectoquinon, kayu ulin mengandung silika. Kedua jenis kayu tersebut
memiliki tingkat keawetan yang tinggi.
3. Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi
warna dalam kayu yang berbeda-beda. Warna kayu juga dipengaruhi oleh
posisiny dalam batang, umur pohon dan lingkungan. Kayu dari pohon yang tua
warnanya lebih gelap dari kayu yang masih muda meskipun jenisnya sama.
Kayu kering warnanya berbeda dengan kayu basah.
4. Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif serat kayu, yang teksturnya kasar, sedang,
dan halus. Arah serat adalah alur-alur yang terdapat pada permukaan kayu
terhadap sumbu batang. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat
berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).
5. Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan
kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak, dan lainnya). Kesan raba tiap jenis
kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, dan kadar zat
ekstraktif dalam kayu
6. Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara
terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang. Untuk
menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum
dikenal misalnya bau bawang (kayu kulim) dan bau zat penyamak (kayu jati).
7. Nilai Dekoratif
Nilai dekoratif berhubungan dengan keindahan. Nilai dekoratif kayu
tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan
pola-pola tertentu
8. Kekerasan atau Densitas
Kekerasan kayu berhubungan langsung dengan bobot kayu. Kayu-kayu
yang keras juga termasuk kayu yang berat. Kayu-kayu yang ringan termasuk
kayu yang lunak. Berdasarkan kekerasannya kayu digolongkan menjadi dua,
yaitu kayu lunak (soft wood) dan kayu keras (hard wood). Kayu lunak yaitu
kayu yang yang berasal dari tumbuhan yang berdaun seperti jarum misalnya
pinus. Ciri fisik kayu lunak memiliki lubang pori-pori besar. Kayu keras berasal
dari tumbuhan yang daunnya lebar misalnya jati dan mahoni. Ciri fisik kayu
keras adalah serat kayunya berbentuk bulat telur atau spiral, dan ikatan
antarpori-porinya lebih kuat

E. PENDEKATAN/MODEL/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi dan Eksperimen
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : LKS-, Powerpoint, dan papan
2. Alat dan Bahan : Buku ajar, papan, proyektor, dan spidol
3. Sumber Belajar :
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru: Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas VIII. Milik Negara Tidak Diperdagangkan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs
Kelas VIII Semester 1. Milik Negara Tidak Diperdagangkan.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 2 : 3 JP ( 3 x 40 menit )
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Materi : Sifat Bahan dan Kesehatan
Sub Materi : Bahan Kayu dan Bahan Karet
Kegiatan Langkah- Deskripsi Kegiatan Alokasi
langkah Model Waktu
Discovery
Pendahuluan Stimulation • Guru dan siswa menyampaikan 5 menit
salam
• Guru dan siswa berdoa bersama
dengan dipimpin oleh ketua kelas
• Guru melakukan presensi
• Guru menyampaikan kompetensi
dasar, indikator pembelajaran dan
batasan materi yang akan
didiskusikan
Problem • Guru melakukan apersepsi dan 10 menit
Statement motivasi dengan menunjukkan
fenomena atau mengajukan
pertanyaan mengenai bahan apa
saja yang menyusun benda-benda
yang ada di dalam kelas, seperti
pigura foto, meja, kursi, serta
Kegiatan Langkah- Deskripsi Kegiatan Alokasi
langkah Model Waktu
Discovery
buku yang mereka pakai?
• Guru menyampaikan kepada
peserta didik tujuan pembelajaran
yang tertera pada kegiatan ‘Ayo
Kita Pelajari?’ yang berbunyi,
sifat bahan dan penggunaannya
dalam kehidupan sehari-hari.
• Guru menyampaikan kepada
peserta didik nilai-nilai yang akan
diperoleh setelah mempelajari
Bab IV ini yang tertera pada
bagian ‘Mengapa Penting?’ yaitu
mengetahui peran karet untuk
membuat bahan yang kita
inginkan.
• Guru menginformasikan pada
peserta didik bahwa ada tiga
kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik pada pertemuan hari
ini yaitu, “Mempelajaribahan
karet dan pemanfaatannya” pada
bagian ‘Ayo Kita Pelajari’,
“Mengidentifikasi bahan karet
alami dan buatan” pada LKS 3
dan “Mengidentifikasi kekerasan
kayu” pada bagian ‘Ayo Kita
Coba’.
Kegiatan Inti Data Collection • Guru membagi peserta didik 60 menit
menjadi 10 kelompok
Kegiatan Langkah- Deskripsi Kegiatan Alokasi
langkah Model Waktu
Discovery
• Guru membimbing peserta didik
untuk melakukan kegiatan
Mengidentifikasi Bahan Karet
Alami dan Buatan pada bagian
‘Ayo Kita Coba’ sesuai LKS 3
• Secara berkelompok peserta didik
melakukan kegiatan
Mengidentifikasi Kekerasan Kayu
pada bagian ‘Ayo Kita Coba’
• Peserta didik mencatat hasil
pengamatan
Data Processing • Peserta didik berdiskusi secara 15 menit
berkelompok menjawab
pertanyaan.
Verification • Peserta didik melakukan 10 menit
presentasi dan diskusi tentang
hasil pengamatan.
Penutup Generalization • Guru dan siswa mengevaluasi 20 menit
kegiatan pembelajaran
• Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan
materi yang belum dipahami
(menanya)
• Siswa menyimpulkan hasil diskusi
yang telah dilakukan
(mengkomunikasikan)
• Guru memberikan kuis
• Guru memberikan pekerjaan
rumah kepada siswa untuk
dikerjakan di rumah
Kegiatan Langkah- Deskripsi Kegiatan Alokasi
langkah Model Waktu
Discovery
• Guru mengarahkan siswa berdoa
dan menyampaikan salam penutup
sebagai akhir dari pembelajaran

H. PENILAIAN
No Aspek Jenis/ Bentuk Keterangan
Penilaian Teknik Instrumen
1 Spiritual Observasi Lembar Instrumen Rubrik dan
Observasi Pedoman Penskoran
(Lampiran 2.1)
2 Afektif/Sikap Observasi Lembar Instrumen
Observasi Pengamatan/Penilaian,
Rubrik dan Pedoman
Penskoran (Lampiran
2.2)
3 Kognitif/ Penugasan LKS, Kuis, dan Instrumen Penilaian
Pengetahuan PR Penugasan, Kunci
Jawaban, Rubrik dan
Pedoman Penskoran
(Lampiran 2.3)
4 Psikomotor Penilaian Lembar Instrumen Penilaian,
Kinerja Penilaian Kerja Rubrik dan Pedoman
Penskoran (Lampiran
2.4)
Lampiran
RPP PERTEMUAN 2
Lampiran 2.1. Instrumen Penilaian Sikap Spiritual

LEMBAR PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

Mata Pelajaran : IPA Terpadu


Kelas/Semester : VIII/1
Pengamatan : Pertemuan 2
Indikator Sikap Spiritual :
1.1.1 Menunjukkan kekaguman akan kebesaran Tuhan terhadap segala aspek fisik, kimiawi,
maupun biologis yang begitu teratur khususnya dalam sistem gerak pada manusia.
Sikap yang dinilai
1. Mengucapkan salam sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan pembelajaran.
2. Melaksanakan doa bersama sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
3. Saling menghargai dan menghormati sesama dan umat lain ketika melaksanakan doa
bersama.
Sikap yang Dinilai Jumlah
No Nama Siswa Nilai Predikat
1 2 3 Skor
1
2
3
4
5
….
n
Rubrik penilaian sikap spiritual mengucapkan salam meliputi:
Predikat Skor Kriteria
Sangat Baik (SB) 4 Selalu mengucapkan salam sebelum dan sesudah
kegiatan pembelajaran
Baik (B) 3 Sering mengucapkan salam sebelum dan sesudah
kegiatan pembelajaran
Cukup (C) 2 Kadang-kadang mengucapkan salam sebelum dan
sesudah kegiatan pembelajaran
Kurang (K) 1 Tidak pernah mengucapkan salam sebelum dan
sesudah kegiatan pembelajaran

Rubrik penilaian sikap spiritual berdoa meliputi:


Predikat Skor Kriteria
Sangat Baik (SB) 4 Selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
Baik (B) 3 Sering berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
Cukup (C) 2 Kadang-kadang berdoa sebelum dan sesudah
melakukan sesuatu
Kurang (K) 1 Tidak pernah berdoa sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu

sikap spiritual saling menghargai dan menghormati sesama dan umat lain meliputi:
Predikat Skor Kriteria
Sangat Baik (SB) 4 Selalu menghargai dan menghormati sesama dan teman
yang berlainan agama
Baik (B) 3 Sering menghargai dan menghormati sesama dan
teman yang berlainan agama
Cukup (C) 2 Kadang-kadang menghargai dan menghormati sesama
dan teman yang berlainan agama
Kurang (K) 1 Tidak pernah menghargai dan menghormati sesama
dan teman yang berlainan agama
Keterangan:
1. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai × skor terbaik
2. Nilai sikap = (jumlah skor perolehan : skor maksimal) × 4
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat Baik = 4
B = Baik =3
C = Cukup =2
K = Kurang =1
Lampiran 2.2 Instrumen Penilaian Sikap Sosial

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP SOSIAL

Mata Pelajaran : IPA Terpadu


Kelas/Semester : VIII/1
Pengamatan : Pertemuan 2
Indikator Sikap Sosial :
2.1.1 Menunjukkan perilaku ilmiah rasa ingin tahu dan kritis dalam proses diskusi.
2.1.2 Menunjukkan perilaku jujur, teliti dan cermat dalam melaksanakan pengamatan dan
melaporkan hasil pengamatan.
2.1.3 Menunjukkan perilaku bertanggung jawab dalam melaporkan hasil pengamatan dan
diskusi.
2.2.1. Menunjukkan sikap menghargai kerja individu ataupun kelompok dalam pelaksanaan
pengamatan atau presentasi hasil pengamatan
Sikap yang Dinilai:
1. Rasa ingin tahu
2. Kritis
3. Jujur
4. Teliti
5. Cermat
6. Bertanggung Jawab
7. Menghargai kerja individu atau kelompok
Nama Sikap yang Dinilai Jumlah
No Nilai Predikat
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 Skor
1
2
3
4
5
….
n
Rubrik Penilaian Sikap Ingin Tahu meliputi:
Predikat Skor Kriteria
Sangat Baik (SB) 4 Selalu penasaran dan mencoba mencari tahu dengan
aktif bertanya
Baik (B) 3 Sering penasaran dan mencoba mencari tahu dengan
aktif bertanya
Cukup (C) 2 Kadang-kadang penasaran dan ingin mencari tahu
dengan aktif bertanya
Kurang (K) 1 Tidak pernah ingin mencari tahu

Rubrik Penilaian Sikap Kritis meliputi:


Predikat Skor Kriteria
Sangat Baik (SB) 4 Selalu berpikir kritis untuk setiap materi pembelajaran
Baik (B) 3 Sering berpikir kritis untuk setiap materi pembelajaran
Cukup (C) 2 Kadang-kadang berpikir kritis untuk setiap materi
pembelajaran
Kurang (K) 1 Tidak pernah ingin berpikir kritis untuk setiap materi
pembelajaran

Rubrik Penilaian Sikap Jujur meliputi:


Predikat Skor Kriteria
Sangat Baik (SB) 4 Selalu bersikap jujur dalam melakukan kegiatan
pembelajaran
Baik (B) 3 Sering bersikap jujur dalam melakukan kegiatan
pembelajaran
Cukup (C) 2 Kadang-kadang bersikap jujur dalam melakukan
kegiatan pembelajaran
Kurang (K) 1 Tidak pernah bersikap jujur dalam melakukan kegiatan
pembelajaran
Rubrik Penilaian Sikap Teliti meliputi:
Predikat Skor Kriteria
Sangat Baik (SB) 4 Selalu bersikap teliti dalam melaksanakan pengamatan
Baik (B) 3 Sering bersikap teliti dalam melaksanakan pengamatan
Cukup (C) 2 Kadang-kadang bersikap teliti dalam melaksanakan
pengamatan
Kurang (K) 1 Tidak pernah bersikap teliti dalam melaksanakan
pengamatan

Rubrik Penilaian Sikap Cermat meliputi:


Predikat Skor Kriteria
Sangat Baik (SB) 4 Selalu bersikap cermat dalam melaksanakan
pengamatan
Baik (B) 3 Sering bersikap cermat dalam melaksanakan
pengamatan
Cukup (C) 2 Kadang-kadang bersikap cermat dalam melaksanakan
pengamatan
Kurang (K) 1 Tidak pernah bersikap cermat dalam melaksanakan
pengamatan

Rubrik Penilaian Sikap Bertanggung Jawab meliputi:


Predikat Skor Kriteria
Sangat Baik (SB) 4 Selalu menyelesaikan masalah tepat pada waktunya
dan berani menanggung resiko
Baik (B) 3 Sering menyelesaikan masalah tepat pada waktunya
dan berani menanggung resiko
Cukup (C) 2 Kadang-kadang menyelesaikan masalah tepat pada
waktunya dan berani menanggung resiko
Kurang (K) 1 Tidak pernah menyelesaikan masalah tepat pada
waktunya dan berani menanggung resiko
Rubrik Penilaian Sikap Menghargai kerja individu atau kelompok meliputi:
Predikat Skor Kriteria
Sangat Baik (SB) 4 Selalu menghargai kerja individu atau kelompok dalam
melaksanakan pengamatan
Baik (B) 3 Sering menghargai kerja individu atau kelompok dalam
melaksanakan pengamatan
Cukup (C) 2 Kadang-kadang menghargai kerja individu atau
kelompok dalam melaksanakan pengamatan
Kurang (K) 1 Tidak pernah menghargai kerja individu atau kelompok
dalam melaksanakan pengamatan

Keterangan:
1. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai × skor terbaik
2. Nilai sikap = (jumlah skor perolehan / skor maksimal) × 4
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat Baik = 4
B = Baik =3
C = Cukup =2
K = Kurang =1
Lampiran 2.3 Instrumen Penilaian Kognitif

Lembar Kerja Siswa


(LKS 03)

Mata Pelajaran : IPA Terpadu


Kelas/Semester : VIII/1
Materi : Sifat Bahan dan Kesehatan
Sub Materi : Bahan Karet dan Bahan Kayu
Alokasi Waktu : 1 x 30 menit
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
A. Indikator
1. Mengidentifikasi bahan karet alami dan sintetis
B. Tujuan
1. Melalui kegiatan pengamatan, presentasi, pelaporan dan tanya jawab siswa
mampu untuk mendeskripsikan sifat bahan karet
C. Alan dan Bahan
1. Balon karet
2. Gelang karet
3. Bola bekel
4. Dot bayi
5. Karet penghapus
D. Permasalahan
Apakah yang terjadi pada masing-masing bend ajika diberikan gaya?
E. Langkah Kerja
1. Catatlah keadaan masing-masing bahan kedalam tiga kelompok keadaan yaitu:
utuh, merenggang, dan rusak. Catat masing-masing bahan pada Tabel 2.1
2. Berusahalah untuk mengubah bentuk bahan-bahan tersebut dengan cara
merenggangkan, menarik, atau segala cara yang mungkin digunakan tanpa
menggunakan alat-alat yang tajam. Catatlah keadaan akhir masing-masing
bahan kedalam tabel 2.1
F. Data Hasil Pengamatan
Tabel 2.1. Data Hasil Pengamatan
No Nama Bahan Keadaan sebelum Keadaan setelah
diberi gaya diberi gaya
1
2
3
4
5

G. Pertanyaan Diskusi
1. Setelah bahan-bahan tersebut diberi gaya, apakah kondisi bahan-bahan
tersebut berubah?
2. Bahan-bahan apa sajakah yang kondisi berubah? Mengapa demikian?
3. Bahan-bahan apa sajakah yang kondisinya tidak berubah? Mengapa demikian?
4. Berdasarkan data tersebut, apa saja yang termasuk bahan karet alami? Dan
bahan apa saja yang tergolong karet sintetis?
Kunci Jawaban

Tabel 2.1. Data Hasil Pengamatan


No Nama Bahan Keadaan sebelum Keadaan setelah
diberi gaya diberi gaya
1 Balon karet Utuh Merenggang
2 Gelang karet Utuh Merenggang
3 Bola bekel Utuh Utuh
4 Dot bayi Utuh Utuh
5 Karet penghapus Utuh Rusak
1. Setelah bahan-bahan tersebut diberi gaya, apakah kondisi bahan-bahan
tersebut berubah?
Ada beberapa bahan yang mengalami perubahan keadaan, ada juga yang tidak
mengalami perubahan
2. Bahan-bahan apa sajakah yang kondisi berubah? Mengapa demikian?
Bahan-bahan yang kondisinya berubah setelah diberikan gaya adalah balon
karet, gelang karet, dan karet penghapus. Hal ini terjadi kare bahan penyusun
dari bahan-bahan tersebut tudak memiliki kualitas yang baik seperti bahan
karet alami ayng memiliki daya elastis yang baik sehingga mudah untuk
mengalami perubahan bentuk.
3. Bahan-bahan apa sajakah yang kondisinya tidak berubah? Mengapa demikian?
Bahan-bahan yang kondisinya tidak berubah adalah bola bekel dan dot bayi.
Hal ini dikarenakan bahan penyusun dari bola bekel dan dot bayi memiliki
kualitas yang baik seperti karet alami yang didapatkan dari alam yang
memiliki daya elastis yang sangat baik. Terutama pada dot bayi yang sangat
dihindarkan pembuatannya menggunakan bahan-bahan kimia sintetis karena
factor kesehatan sehingga digunakan bahan dari karet alami.
4. Berdasarkan data tersebut, apa saja yang termasuk bahan karet alami? Dan
bahan apa saja yang tergolong karet sintetis?
Berdasarkan data yang didapatkan, yang termasuk bahan karet alami adalah
dot bayi dan bola bekel. Dan yang tergolong sebagai karet sintetis adalah
balon karet, gelang karet, dan karet penghapus
Simpulan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa karet dengan
bahan alami memiliki daya elastis yang lebih baik dan daya tahan yang lebih baik
bila dibandingkan dengan bahan karet sintetis
Rubrik Penilaian LKS 03

No Indikator Nilai
Menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap 4
Menjawab semua pertanyaan dengan benar namun tidak 3
lengkap
1
Menjawab, tidak semua terjawab 2
Menjawab, salah 1
Tidak menjawab sama sekali 0
Menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap 4
Menjawab semua pertanyaan dengan benar namun tidak 3
lengkap
2
Menjawab, tidak semua terjawab 2
Menjawab, salah 1
Tidak menjawab sama sekali 0
Menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap 4
Menjawab semua pertanyaan dengan benar namun tidak 3
lengkap
3
Menjawab, tidak semua terjawab 2
Menjawab, salah 1
Tidak menjawab sama sekali 0
Menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap 4
Menjawab semua pertanyaan dengan benar namun tidak 3
lengkap
4
Menjawab, tidak semua terjawab 2
Menjawab, salah 1
Tidak menjawab sama sekali 0

Skor yang Diperoleh


Skor  4
Skor Maksimum LKS
PREDIKAT
Total Skor Predikat
> 3.66 A
3.33 – 3.66 A-
3.00 – 3.33 B+
2.66 – 3.00 B
2.33 – 2.66 B-
2.00 – 2.33 C+
1.66 – 2.00 C
1.33 – 1.66 C-
1.00 – 1.33 D+
< 1.00 D
Lembar Kerja Siswa
(LKS 04)

Mata Pelajaran : IPA Terpadu


Kelas/Semester : VIII/1
Materi : Sifat Bahan dan Kesehatan
Sub Materi : Bahan Karet dan Bahan Kayu
Alokasi Waktu : 1 x 30 menit
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
A. Indikator
2. Mengidentifikasi kekerasan kayu
B. Tujuan
2. Melalui kegiatan pengamatan, presentasi, pelaporan dan tanya jawab siswa
mampu untuk mendeskripsikan sifat bahan kayu
C. Alan dan Bahan
1. 5 macam potongan kayu
2. Timbangan
3. Penggaris
D. Permasalahan
Berapakah densitas masing-masing potongan kayu
E. Langkah Kerja
1. Ukurlah dengan penggaris (panjang, lebar, dan tinggi) masing-masing
potongankayu dengan teliti.
2. Hitunglah volume masing-masing potongan kayu.
3. Timbanglah dengan teliti massa masing-masing potongan kayu.
4. Catatlah data pada tabel yang disediakan.
5. Hitunglah densitas masing-masing potongan kayu menggunakan rumuspada
kolom “Ayo Kita Pahami”.
F. Data Hasil Pengamatan
Tabel 2.2. Data Hasil Pengamatan
Panjang Volume Massa Desnitas
Sampel Lebar (cm) Tinggi (cm)
(cm) (cm3) (g) (g/cm)
1
2
3
4
5

G. Pertanyaan Diskusi
1. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling tinggi? Apa
artinya?
2. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling rendah? Apa
artinya?
3. Bila ada potongan kayu yang densitasnya sama, apa artinya?
Kunci Jawaban

Tabel 2.2. Data Hasil Pengamatan


Panjang Volume Massa Desnitas
Sampel Lebar (cm) Tinggi (cm)
(cm) (cm3) (g) (g/cm3)
A 4 8 1 32 200 6.25
B 5 6 4 120 700 5.83
C 7 2 2 28 340 12.14
D 3 4 3 36 260 7.22
E 4 6 6 144 900 6.25

1. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling tinggi? Apa


artinya?
Potongan kayu yang memiliki densitas paling tinggi adalah sampel kayu C. hal
ini berarti bahwa sampel kayu C memiliki tingkat kekerasan kayu yang paling
tinggi dibandingkan dengan sampel yang lainnya
2. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling rendah? Apa
artinya?
Potongan kayu yang memiliki densitas paling rendah adalah sampel kayu B.
hal ini berarti bahwa sampel kayu B memiliki tingkat kekerasan kayu yang
paling rendah dari pada sampel-sampel yang lainnya
3. Bila ada potongan kayu yang densitasnya sama, apa artinya?
Bila ada potongan kayu yang memiliki densitas yang sama, hal ini berarti
kedua sampel-sampel tersebut memiliki tingkat kekerasan kayu yang sama dan
bersasal dari jenis kayu yang sama.

Simpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa densitas
kayu berbanding lurus dengan tingkat kekerasan kayu. Semakin tinggi densitas
kayu, semakin tinggi pula tingkat kekerasan kayu tersebut, begitu pula sebaliknya,
semakin kecil densitas kayu, semakin kecil pula tingkat kekerasan kayu
Rubrik Penilaian LKS 04

No Indikator Nilai
Menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap 4
Menjawab semua pertanyaan dengan benar namun tidak 3
lengkap
1
Menjawab, tidak semua terjawab 2
Menjawab, salah 1
Tidak menjawab sama sekali 0
Menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap 4
Menjawab semua pertanyaan dengan benar namun tidak 3
lengkap
2
Menjawab, tidak semua terjawab 2
Menjawab, salah 1
Tidak menjawab sama sekali 0
Menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap 4
Menjawab semua pertanyaan dengan benar namun tidak 3
lengkap
3
Menjawab, tidak semua terjawab 2
Menjawab, salah 1
Tidak menjawab sama sekali 0

Skor yang Diperoleh


Skor  4
Skor Maksimum LKS

PREDIKAT
Total Skor Predikat
> 3.66 A
3.33 – 3.66 A-
3.00 – 3.33 B+
2.66 – 3.00 B
2.33 – 2.66 B-
2.00 – 2.33 C+
Total Skor Predikat
1.66 – 2.00 C
1.33 – 1.66 C-
1.00 – 1.33 D+
< 1.00 D
Kuis
(Kuis 02)

Nama :
Absen :
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VIII/1
Materi : Sifat Bahan dan Kesehatan
Sub Materi : Bahan Kayu dan Bahan Karet

PETUNJUK UMUM
❖ Kuis ini memuat 1 soal essay.
❖ Tuliskan jawabanmu pada satu lembar kertas dengan mencantumkan identitas diri berupa
nama, dan nomor absen pada kolom identitas
❖ Jawablah dengan jelas dan tepat.

Kerjakanlah soal-soal berikut dengan jelas dan tepat!

1. Jelaskan perbedaan antara karet alami dengan karet sintetis!


Kunci Jawaban
1. Perbedaan antara karet alami dengan karet sintetis
a. Karet alami memiliki daya elastis yang lebih baik jika dibandingkan dengan
karet sintetis.
b. Karet sintetis memiliki daya pastisitas yang rendah sehingga lebih sulit dalam
proses pengolahannya jika dibandingkan dengan karet alami.
c. Karet sintetis memiliki daya aus yang lebih tinggi dibandingkan karet alami,
sehingga lebih karet sintetis memiliki daya tahan yang lebih tinggi terhadap
gesekan dan tidak mudah habis.
d. Karet alami memiliki daya tahan terhadapa panas yang lebih tinggi
dibandingkan dengn karet sintetis, sehingga pengolahannya memerlukan
waktu yang lebih lama.
Rubrik Penilaian Kuis 02

No Indikator Nilai
Menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap 4
Menjawab semua pertanyaan dengan benar namun tidak 3
lengkap
1
Menjawab, tidak semua terjawab 2
Menjawab, salah 1
Tidak menjawab sama sekali 0

Skor yang Diperoleh


Skor  4
Skor Maksimum LKS

PREDIKAT
Total Skor Predikat
> 3.66 A
3.33 – 3.66 A-
3.00 – 3.33 B+
2.66 – 3.00 B
2.33 – 2.66 B-
2.00 – 2.33 C+
1.66 – 2.00 C
1.33 – 1.66 C-
1.00 – 1.33 D+
< 1.00 D
Pekerjaan Rumah
(PR 02)

Nama :
Absen :
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VIII/1
Materi : Sifat Bahan dan Kesehatan
Sub Materi : Bahan Kayu dan Bahan Karet

PETUNJUK UMUM
❖ Pekerjaan rumah ini memuat 1 soal essay.
❖ Tuliskan jawabanmu pada satu lembar kertas dengan mencantumkan identitas diri berupa
nama, kelas, dan nomor absen di pojok kiri atas kertas double folio tersebut.
❖ Jawablah dengan jelas dan tepat.

Kerjakanlah soal-soal berikut dalam lembaran kertas dikumpul pada pertemuan


selanjutnya!

2. Berikan kelebihan dan kekurangan masing-masing bahan! Tampilkan jawaban anda


dalam bentuk tabel.
No Bahan Kelebihan Kekurangan

1 Karet Alami

2 Karet Sintetis
Kunci Jawaban
2. Tabel kelebihan dan kekurangan bahan karet alami dan sintetis
No Bahan Kelebihan Kekurangan
Memiliki daya aus yang Bahan sulit didapatkan
sangat rendah
Daya elastis yang tinggi Proses pengolahannya
yang relative lama
1 Karet Alami Memiliki daya lengket
yang tinggi
Memiliki daya tahan yang
tinggi terhadap keretakan
Tidak mudah panas
Mudah didapatkan karena Memiliki daya elastis
berasal dari campuran yang rendah
berbagai zat kimia
2 Karet Sintetis Mudah dalam proses Memiliki daya aus yang
pengolahannya tinggi
Tahan terhadatp minyak
Kedap terhadap air
Rubrik Penilaian Pekerjaan Rumah 02

No Indikator Nilai
Menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap 4
Menjawab semua pertanyaan dengan benar namun tidak 3
lengkap
1
Menjawab, tidak semua terjawab 2
Menjawab, salah 1
Tidak menjawab sama sekali 0

Skor yang Diperoleh


Skor  4
Skor Maksimum LKS

PREDIKAT
Total Skor Predikat
> 3.66 A
3.33 – 3.66 A-
3.00 – 3.33 B+
2.66 – 3.00 B
2.33 – 2.66 B-
2.00 – 2.33 C+
1.66 – 2.00 C
1.33 – 1.66 C-
1.00 – 1.33 D+
< 1.00 D
Lampiran 2.4 Instrumen Penilaian Keterampilan

LEMBAR PENILAIAN KINERJA DISKUSI

Mata Pelajaran : IPA Terpadu


Kelas/Semester : VIII/1
Pengamatan : Pertemuan 2
Indikator Kompetensi Psikomotor :
4.3.1.1 Melalui kegiatan pembelajaran di kelas siswa mampu untuk melaksanakaan
pengamatan, menyajikan, dan mengidentifikasi bahan karet alami dan buatan
4.3.2.1 Melalui kegiatan pembelajaran di kelas siswa mampu untuk melaksanakaan
pengamatan, menyajikan, dan mengidentifikasi kekerasan kayu
4.3.3.1 Melalui kegiatan pembelajaran di kelas siswa mampu mengusulakan ide inovatif
pemanfaatan bahan dalam kehidupan sehari-hari
Indikator yang Dinilai:
1. Presentasi
2. Bertanya
3. Berargumen
Indikator yang Dinilai
No.
Nama Siswa Presentasi Bertanya Beragumen Skor Nilai
Absen
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

dst
Rubrik Penilaian Indikator Mengkomunikasikan hasil diskusi / presentasi meliputi:
Skor Kriteria
Jika siswa dapat mengomunikasikan materi secara sistematis, jelas, dan
4
komunikatif.
Jika siswa dapat mengomunikasikan materi secara sistematis, jelas, namun
3
kurang komunikatif
Jika siswa dapat mengomunikasikan materi secara sistematis, namun
2
kurang jelas dan komunikatif.
Jika siswa tidak dapat mengomunikasikan materi secara sistematis, jelas,
1
dan komunikatif

Rubrik Penilaian Indikator Antusias siswa dalam bertanya meliputi:


Skor Kriteria
Dapat mengajukan pertanyaan secara jelas, lengkap, dan menarik
4
untuk dipecahkan
Dapat mengajukan pertanyaan secara jelas dan lengkap, tetapi kurang
3
menarik untuk dipecahkan
Dapat mengajukan pertanyaan secara jelas, tetapi tidak lengkap dan
2
tidak menarik untuk dipecahkan
1 Tidak mampu mengajukan pertanyaan dengan jelas

Rubrik Penilaian Indikator Antusias siswa dalam menjawab pertanyaan/berargumen


meliputi:
Skor Kriteria
Siswa menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh siswa lain/guru
4
dengan baik, benar, dan bahasanya lugas
Siswa berusaha menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh siswa
3
lain/guru dengan baik dan benar, tetapi bahasanya tidak lugas
Siswa berusaha menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh siswa
2 lain/guru dengan baik dan bahasanya lugas, tetapi salah atau
miskonsepsi
Siswa tidak menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh siswa
1
lain/guru
Skor yang diperoleh
Nilai  100
Skor maksimal

PREDIKAT
Total Skor Predikat
> 3.66 A
3.33 – 3.66 A-
3.00 – 3.33 B+
2.66 – 3.00 B
2.33 – 2.66 B-
2.00 – 2.33 C+
1.66 – 2.00 C
1.33 – 1.66 C-
1.00 – 1.33 D+
< 1.00 D

Anda mungkin juga menyukai