Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

DIARE

DISUSUN OLEH :

1. A. MUKHLIS KARUNIA R. 5. WIDIA SUKMAWATI


2. YUMNI RUMIWANG 6. HERMAN SUBANDI
3. BQ. DIAN NURMAYA 7. DONI SATRIA WIRAWAN
4. RAMDINA EKA YANTI 8. M. SYAID ZAMZURI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI NERS
MATARAM
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Penyakit Dalam


Topik : Gangguan Sistem Pencernaan
Sub topic : Diare
Sasaran : Bapak/Ibu yang memiliki anak balita
Hari/ tanggal : Kamis, 15 Februari 2018
Jam : 08.00 – 08.20
Waktu : 20 Menit
Tempat : Poli Anak PKM Kr. Taliwang

1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan warga dapat memahami
dan mengerti tentang Diare.
2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga dapat menjelaskan
tentang :
a. Pengertian diare
b. Hal – hal yang bisa menyebabkan diare
c. Akibat dari diare apabila tidak ditangani
d. Cara mencegah diare
e. Pengobatan diare
3. Materi
Terlampir.
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
5. Media
a. Materi SAP
b. Leaflat
6. Susunan Acara
Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien
Pembukaan Salam pembuka Menjawab salam
(3 menit) Memperkenalkan diri Memperhatikan penyaji
Menjelaskan maksud dan
tujuan Menjawab pertanyaan
Menggali pengetahuan penyaji
Penyajian Menyampaikan materi Memperhatikan dan
( 10 menit ) mendengarkan keterangan
Evaluasi penyaji
(5 menit) Meberikan umpan balik Menjawab pertanyaan
pertanyaan
Penutup Melakukan tanya jawab Mendengarkan dan
( 2menit ) Menutup pertemuan bertanya
Mengucapkan salam Menjawab salam

7. Pelaksanaan
Tanggal 15 Februari 2018 Hari Kamis di Ruang Poli Anak PKM Kr. Taliwang
pukul 08.00-08.20 wita.
8. Pengorganisasian
Moderator : A.Mukhlis Karunia
Penyaji : Yumni Rumiwang
Fasilitator : Ramd ina Eka Yanti
Bq. Dian Nurmaya
Observer : Widya Sukmawati
M. Syaid Zamzuri
Herman Subandi
Doni Satria Wirawan
9. Evaluasi
a. Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
b. Jenis pertanyaan : lisan
c. Jumlah soal : 2 soal
10. Lampiran Materi
Diare

a. Identifikasi Masalah
Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan
dunia terutama di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat
dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare. WHO
memperkirakan 4 milyar kasus, terjadi di dunia pada sebagian besar anak-
anak dibawah umur 5 tahun.
Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi
lebih lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian.
Data terakhir dari Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa diare
menjadi penyakit pembunuh kedua bayi di bawah lima tahun (balita) di
Indonesia setelah radang paru atau pneumonia.
Banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya
penyakit diare pada bayi dan balita di Indonesia. Salah satu faktor risiko
yang sering diteliti adalah faktor lingkungan yang meliputi sarana air
bersih (SAB), sanitasi, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL),
kualitas bakterologis air, dankondisi rumah.
Data terakhir menunjukkan bahwa kualitas air minum yang buruk
menyebabkan 300 kasus diare per 1000 penduduk. Sanitasi yang buruk
dituding sebagai penyebab banyaknya kontaminasi bakteri E.coli dalam air
bersih yang dikonsumsi masyarakat. Bakteri E.coli mengindikasikan
adanya pencemaran tinja manusia. Kontaminasi bakteri E.coli terjadi pada
air tanah yang banyak disedot penduduk di perkotaan, dan sungai yang
menjadi sumber air baku di PDAM pun tercemar bakteri ini. Hasil
penelitian Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)
propinsi DKI Jakarta menunjukkan 80 persen sampel air tanah dari 75
kelurahan memiliki kadar E.coli dan fecal coli melebihi ambang batas.
b. Pengertian Diare
1) Diare adalah buang air besar encer atau cair yang lebih dari tiga kali
sehari (WHO, 2002).
2) Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami
rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses
yang masih memiliki kandungan air berlebihan.
3) Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak
dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula
disertai frekuensi BAB yang meningkat.

c. Penyebab Diare
1) Infeksi
a) Infeksi enteral
Adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab diare.
 Infeksi bakteri: vibrio, E. coli, Salmonella, Sigela,
Campylobakteri, Yersenia, Aerromonas.
 Infeksi virus : Entro virus, adenovirus, Rotavirus, Astovirus dll.
 Infeksi parasit : Cacing protozoa dan jamur.
b) Infeksi Parentral
Adalah infeksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media
akut (OMA) tonsillitis/ Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia ,
encepalitis dsb. Keadaan ini terutama tedapat pada anak kurang
dari 2 tahun.
Keterangan :
Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan
makanan di usus halus. Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian
segera masuk ke usus besar. Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap
usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini
proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat
diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada
diare.
2) Faktor Malabsorsi
a) Malabsorbsi karbohidrat
b) Malabsorbsi lemak
c) Malabsorbsi Protein
3) Faktor makanan: Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
4) Psikologis : rasa takut dan cemas

Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:


1) Tidak memadainya penyediaan air bersih
2) Air tercemar oleh tinja
3) Pembuangan tinja yang tidak hygienis
4) Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
5) Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
6) Penghentian ASI yang terlalu dini

d. Klasifikasi Diare
1) Menurut perjalanan penyakit :
a) Akut : jika kurang dari 1 minggu
Penyebab diare akut ( diare mendadak) tersering adalah karena
virus, khas berak-berak air (watery), berbusa, tidak ada darah atau
lendir, dan berbau asam.
b) Berkepanjangan : jika antara 1 minggu sampai 14 hari
c) Kronis : jika > 14 hari dan disebabkan oleh non infeksi
d) Persisten : Jika >14 hari dan disebabkan oleh infeksi
2) Menurut patofisiologi :
a) Gangguan absorbsi
b) Gangguan sekresi
c) Gangguan osmotic
3) Menurut penyebab
a) Infeksi : Virus, bakteri, parasit,jamur
b) Konstitusi
c) Malabsorbsi
4) Klasifikasi berdasasarkan gangguan faal:
a) Dorongan didalam usus normal yang terlalu cepat , yang dapat
disebabkan oleh:
 Rangsangan syaraf yang abnormal terdapat pada : psycogenic
diarrhea atau keracunan mecholyl.
 Pengaruh zat kimia terhadap motilitas yang abnormal, misalnya
pada: sindroma karsinoid, penyakit addison’s, thirotoksikosis.
 Iritasi pada intestine misalnya pada: pemakaian oleum recine,
colitis ulserative, perikolil abses.
 Hilangnya simpanan di kolon misalnya pada: destruksi
sphincter ani, ileostomi dll.
b) Gangguan pencernaan makanan karena :
 Hilangnya fungsi reservoit dari lambung, misalnya pada
postgastrektom timbul sindroma dumping.
 Penyakit pancreas.
 Insufisiensi sepanjang intestine.
 Kemungkinan adanya sekresi abnormal dari HCL, misalnya
pada sindroma zollinger Ellison.
c) Absorbsi abnormal pada pencernaan makanan, misalnya penyakit
hati, penyakit pada intestine, obstruksi mesenteric ( karsinomatosis
atau pada TBC ).

e. Tanda dan Gejala Diare


1) Gejala diare adalah tinja encer
2) Muntah
3) Badan lesu atau lemah
4) Panas
5) Tidak nafsu makan
6) Darah dan lendir dalam kotoran
7) Nyeri pinggang
Sebelum diare terjadi biasanya penderita merasa mulal dan muntah. Rasa
mual dan muntah ini disebabkan oleh infeksi virus. Selain menyebabkan
mual, muntah dan diare, virus unu dapat menyebabkan demam, tinja
berdarah, penurunan nafsu makan sehinnga dapat menyebabkan penderita
lesu.

f. Pencegahan Diare
Diare dapat dicegah dengan cara:
1) Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:
a) Sebelum makan,
b) Setelah buang air besar,
c) Sebelum memegang bayi,
d) Setelah menceboki anak dan
e) Sebelum menyiapkan makanan;
2) Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain
dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses
klorinasi;
3) Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar
serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).
4) Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya
menggunakan jamban dengan tangki septik.

g. Pengobatan Diare
1) Prinsip penatalaksanaan diare
a) Mencegah terjadinya dehidrasi
b) Mengobati dehidrasi
c) Memberi makan
d) Mencegah masalah lain
2) Tips atau cara menanggulangi diare
a) Minum Air Putih yang Banyak
Penderita diare harus minum air putih yang banyak karena
dengan sering buang air besar maka tubuh akan kehilangan banyak
cairan yang harus selalu digantikan dengan cairan yang baru.
Setiap setelah BAB minumlah satu atau dua gelas air putih atau air
mineral yang bersih dan sudah dimasak.
Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk
membantu pembentukan energi dan menahan diare / berak setelah
habis BAB. Hindari minum kopi, teh dan lain sebagainya yang
mampu merangsang asam lambung.
b) Makan Makanan Khusus
Menghindari makan makanan yang berserat seperti agar-
agar, sayur dan buah karena makanan berserat hanya akan
memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya baik untuk
penderita susah buang air besar.
Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah
serat dah halus seperti bubur nasi atau nasi lemes dengan lauk telur
asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk memberikan energi,
sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk
menahan mencret dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari
makan makanan di luar sembarangan serta makanan yang pedas
mengandung cabai dan lada.
c) Istirahat yang Cukup
Seseorang yang mengalami diare akan merasa lemah,
lemas, lesu, kurang bergairah, dan sebagainya. Istirahat sangata
dibutuhkan oleh orang yang menderita diare. Tidur sebanyak-
banyaknya namun tidak melupakan waktu makan makanan dan
obat harus teratur, banyak minum, beribadah dan berdoa dan lain-
lain.
d) Minum Obat Dengan Dosis yang Tepat
Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda dalam
pengobatan diare. Penderita diare harus memeriksakan sakinya ke
pelayanan kesehatan agar mendapat obat yang sesuai. Apabila
sudah mendapatkan obat, maka obat harus diminum sesuai
ketentuan. Biasanya dokter akan memberikan obat mules, obat
diare, vitamin dan antibiotik. Untuk obat mules dan diare
sebaiknya diminum jika perut mulas dan diare saja dan hentikan
jika sudah berhenti mules dan diare. Sedangkan untuk antibiotik
wajib dihabiskan agar kuman dan bibit penyakit lainnya mati total
dan tidak membentuk resistensi. Apabila diare sudah sembuh dan
vitamin masih, maka vitamin boleh diminim ataupun dihentikan.
Vitamin diminum dalam jumlah yang cukup jangan sampai
berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA

Setyohadi, bambang. 2016. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 2013. Diare akut. Jakarta: EGC
http://id.wikipedia.org/wiki/Diare.
http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=11

Anda mungkin juga menyukai