PENDAHULUAN
Kalor adalah suatu energi yang mudah diterima dan mudah sekali
dilepaskan sehingga dapat mengubah temperatur zat tersebut menjadi naik
atau turun. Kalor adalah energi yang dapat diteruskan oleh satu benda ke
benda lain secara konduksi, perolakan dan penyinaran. (kamus kimia ; 2002).
Sampai pada pertengahan abad 18, orang masih menyamakan pengertian suhu
dan kalor. Baru pada tahun 1760, joseph black membedakan kedua pengertian
ini. Suhu adalah sesuatu yang diukur pada termometer, dan kalor adalah
sesuatu yang mengalir dari benda yang panas ke benda yang dingin untuk
mencapai keadaan termal. Pada tahun 1798, seorang ilmuwan amerika,
benjamin thompson menyasingkan definisi kalor sebagai fluida kalorik. Ia
yang merupakan seorang anggota militer mengamati bahwa ketika meriam
menembakkan peluru, ada kalor yang dihasilkan pada meriam. Berdasarkan
pengamatannya, thompson menyimpulkan bahwa kalor bukanlah fluida, tetapi
kalor dihasilkan oleh usaha yang dilakukan oleh kerja mekanis misalkan
gesekan. Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu air sebesar 1 C.
Kalor dapat kita rasakan dalam kehidupan kita sehari – hari contohnya
memegang leher kita dan merasakan panas. Hal ini menunjukkan ada kalor
yang mengalir ke tangan kita. Pada waktu memasak air kalor berpindah dari
api ke panci lalu pindah ke air. Contoh lainnya yaitu pada waktu menyetrika
kalor berpindah dari setrika ke pakaian. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kalor dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari – hari. Berdasarkan hal ini
penting untuk kita mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai konsep
kalor dan perpindahan, agar permasalahan dalam aktivitas manusia dapat
dipahami secara logis. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas mengenai
konsep kalor dan perpindahannya.
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagi Penulis
Penulisan makalah ini, dapat dimanfaatkan oleh penulis sebagai proses
pembelajaran dalam karya ilmian dan proses pendalaman materi mengenai
konsep kalor dan perpindahannya. Serta dapat dijadikan sebagai referensi
sumber belajar.
b. Bagi Pembaca
Adanya penulisan makalah ini, dapat dimanfaatkan oleh pembaca yaitu
khususnya siswa/mahasiswa sebagai sumbangan tambahan mengenai
kajian materi kalor dan perpindahannya.
c. Bagi Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan khususnya Universitas Pendidikan Ganesha dapat
memanfaatkan penulisan makalah ini sebagai objek penilaian proses
pembelajaran, serta sumbangan ide mengenai konsep kalor dan
perpindahannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Kalor dalam SI mempunyai satuan
joule (J). Satuan kalor yang popular (sering digunakan pada bidang gizi)
adalah kalori dan kilokalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar 1 OC. Satu
kalori sama dengan 4,2 J.
Energi panas yang disediakan oleh makanan diukur dalam kilokalori,
sering disingkat kkal atau Kal (dengan K huruf kapital). Satu Kal makanan
sama dengan 1.000 kalori. Kita menggunakan kilokalori untuk makanan,
karena kalori terlalu kecil untuk dipakai mengukur energi pada makanan yang
dimakan (agar bilangan yang dikomunikasikan tidak terlalu besar).
Zat gizi makanan mengandung energi kimia yang dapat diubah menjadi energi
panas atau energi bentuk lain. Sebagian energi ini digunakan untuk
mempertahankan suhu tubuh. Saat kamu sedang kedinginan, kamu akan
menggigil untuk mempercepat metabolisme tubuh sehingga suhu tubuh tetap
terjaga. Setiap makanan kemasan harus tercantum kandungan energinya.
4
2.2 Kalor Dan Perubahan Suhu Benda
Jika kamu mengamati air jika diberi panas dari pembakar spiritus yang
menyala, ternyata suhunya naik. Secara umum, suhu benda akan naik jika
benda itu mendapatkan kalor. Sebaliknya, suhu benda akan turun jika kalor
dilepaskan dari benda itu. Air panas jika dibiarkan lama kelamaan akan
mendingin mendekati suhu ruang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian kalor
dilepaskan benda tersebut ke lingkungan. kenaikan suhu oleh kalor
dipengaruhi massa benda, kalor jenis dan kenaikan suhu. Kalor jenis adalah
banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikan suhu sebesar 1
o
C.
Tabel kalor jenis
Q = m.c.Δt
5
Contoh soal :
Tentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 500gram es
yang bersuhu - 12⁰C menjadi - 2⁰C. Nyatakan dalam satuan joule jika
diketahui kalor jenis es 0.5 kalori/gr⁰C !
Diketahui :
m = 500 gram
c = 0.5 kal/gr⁰C
ΔT = -2 ⁰C – (-12⁰C) = 10⁰C
Ditanya :
Q...?
Jawab :
Q = m.c.ΔT
Q = (500).(0.5).(10)
Q = 2500 kalori
a. Kalor jenis
Kalor jenis dapat didefinisikan sebagai kalor yabg diperlukan
untuk menaikkan suhi 1 kg suatu zat sebesar 1 K atau 1oC. Kalor jenis
adalah sifat khas suatu zat yang menunjukkan kemampuan untuk
menyerap kalor. Zat yang kalor jenisnya tinggi mampu menyerap lebih
banyak kalor untuk kenaikan suhu yang rendah. Secara matematis dapat
dituliskan
Keterangan:
c :kalor jenis
6
Q :kalor
m :massa
ΔT :perubahan suhu
Contoh soal :
Zat cair yang massanya 10 kg dipanaskan dari suhu 25 0C menjadi 75 0C
memerlukan panas sebesar 4 . 105 Joule. Kalor jenis zat cair tersebut
adalah...
Pembahasan:
Diketahui: m = 10 kg
Q = 4 . 105J
T1 = 25 0C
T2 = 75 0C
Ditanya: c = ...
Jawab:
Q = m . c . ΔT
b. Kapasitas kalor
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yabg diperlukan untuk
menaikkan suhu suatu benda sebesar 1 oC. Secara matematis dapat
dituliskan :
Keterangan:
C :kapasitas kalor
Q :kalor
m :massa
c :kalor jenis
7
Contoh soal :
Untuk menaikkan suhu suatu benda dari 10 oC hingga 30 oC diperlukan
kalor 60.000 J. hitung besar kapasitas kalor benda tersebut!
Pembahasan
Duketahui = Q : 60.000 J
T1 : 10 oC
T2 : 30 oC
Ditanya = C ……?
Jawab =
C = Q /ΔT
= 60.000 J /(30-10)
C = 3000 J oC-1
c. Asas black
Contoh soal:
Sebuah gelas berisi air dingin dengan massa 200 gram pada suhu 20
derajat celcius dicampurkan dengan air panas bermassa 100 gram pada 80
derajat celcius. Jika gelas dianggap tidak menerima kalor berapakah suhu
campuran dari air panas dan air dingin tersebut?
Notes: perlu diperhatikan bahwa yang melepaskan kalor adalah zat dengan
suhu lebih tinggi dalam hal ini air panas, dan yang menerima kalor adalah
zat dengan suhu lebih rendah yaitu air dingin.
8
Dik:
m air dingin = 200 gram
T air dingin = 20 oC
m air panas = 100 gram
T air panas = 80 oC
Dit:
Jawab:
9
Perubahan wujud zat sring kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya pada air mendidih kelihatan gelembunggelembung uap air yang
menunjukkan adanya perubahan wujud dari air menjadi uap. Untuk
mendidihkan air, diperlukan kalor. Jadi, untuk mengubah wujud zat cair
menjadi gas diperlukan kalor. Kalor untuk mengubah wujud zat disebut kalor
laten.
Keterangan
Q = kalor yang dibutuhkan/dilepas untuk berubah wujud (J)
m = massa zat yang berubah wujud (kg)
L = kalor lebur atau kalor beku (J/kg)
U = kalor penguapan atau kalor pengembunan (J/kg)
10
Contoh :
Berapakah kalor yang diperlukan untuk melebur 5 kg aluminium jika kalor
lebur aluminium 403.000 J kg-1?
Jawab:
massa aluminium (m) = 5 kg
kalor lebur aluminium (L) = 403.000 J kg-1
Q=m·L
= (5 kg) × (403.000 J kg-1)
= 2.015.000 J
Jadi, banyaknya kalor yang diperlukan adalah sebesar 2.015.000 J.
Contoh soal :
Uap air dengan massa m kg diembunkan hingga menjadi air. Bila dalam
peristiwa itu kalor yang dilepaskan oleh uap air sebesar 9,0 × 106 J dan kalor
uap air 2,25 × 106 J/kg, hitunglah massa uap air!
Penyelesaian:
Diketahui:
Q = 9,0 × 106 J
Uair = 2,25 × 106 J/kg
11
Ditanyakan: massa uap air (m)
Jawab:
kalor embun = kalor uap
Q=mU
9,0 × 106 J = m (2,25 × 106 J/kg)
m = (9,0 x 106)/(2,25 x 106 J/kg)
= 4 kg
Jadi, massa uap air sebesar 4 kg.
Adalah perubahan zat cair menjadi zat padat, karena adanya proses
pendinginan dan pelepasan panas. Contohnya yaitu lilin cair yang
didinginkan akan membeku, air yang dimasukkan dalam lemari pendingin
akan menjadi es batu,
b. Mengembun
12
Adalah perubahan benda gas menjadi zat cair karena pelepasan kalor
(panas). Contoh peristiwa mengembun adalah dapat dilihat rumput di
lapangan pada pagi hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan, atau
ketika kita mengamati es batu dalam sebuah gelas maka bagian luar gelas akan
tampak basah.
c. Mengkristal
Adalah adalah peristiwa perubahan wujud dari zat gas menjadi zat padat,
hampir mirip dengan membeku karena terjadi peristiwa pelepasan panas.
Contohnyal adalah minyak wangi (parfume) yang disemprotkan ke tubuh kita
akan terlihat seperti butiran-butiran halus dan pada peristiwa berubahnya uap
air menjadi butiran salju, proses pembuatan es kering (gas CO2).
d. Mencair
Adalah perubahan zat padat menjadi zat cair, hal ini karena adanya terjadi
penyerapan panas (kalor) saat dipanasi. Contohnya yakni lilin yang
dinyalakan lama-lama meleleh, es batu yang didiamkan digelas akan berubah
menjadi air biasa.
13
e. Menguap
Adalah perubahan zat cair menjadi zat gas karena menyerap panas (kalor).
Contohnya yakni bensin yang berada pada tempat terbuka lama-lama akan
habis berubah menjadi gas karena menguap, saat merebus air di panci jika
dibiarkan cukup lama akan mendidih dan lama-kelamaan akan habis menjadi
uap air.
f. Menyublim
Adalah peristiwa perubahan zat padat menjadi zat gas tanpa melalui fase
menjadi zat cair. Contoh menyublim yakni kamper (kapur barus) yang
digunakan pada lemari pakaian lama-lama akan habis karena menyublim
14
2.5 Perpindahan Kalor
a) Konduksi
15
dipanaskan ke ujung paku yang dipegang. Prinsip ini biasanya digunakan
pada setrika dan solder.
Sedangkan, isolator merupakan zat yang dapat meredam atau
penyekat kalor. Kebanyaan isolator berupa benda non logam. Contohnya :
plastik, karet, kayu, gabus, air dan udara. Pada sebuah solder yang panas
terdapat pegangan yang terbuat dari bahan sejenis plastik sehingga tangan
kita tidak terkena perpindahan panas solder. Hal ini menujukkan bahwa
kalor yang terdapat pada ujung solder tidak berpindah ke pegangan solder.
Karena pegangan solder merupakan isolator.
Semi-konduktor, adalah zat yang bersifat setengah konduktor dan
setengah isolator, contohnya adalah gelas dan ebonit. Benda yang bersifat
semi-konduktor biasanya digunakan untuk menyeka antara sumber panas
(kalor) dengan isolatornya. Contohnya : kaca, gelas, dll.
16
Keterangan :
H = laju aliran kalor (J/s atau watt)
Q = kalor yang dipindahkan (joule)
t = waktu (s)
k = konduktivitas termal zat (W/mK)
A = luas penampang melintang (m2)
∆t = perubahan suhu (C atau K)
l = tebal penghantar (m)
contoh soal :
Batang besi homogen salah satu ujungnya dipanasi. Besi itu memiliki luas
penampang 17 cm2 dan konduktivitas termal 4 . 105 J/s.m.0C. panjang
batang 1 m dan perbedaan suhu kedua ujung 30 0C. Kalor yang merambat
dalam batang besi selama 2 detik adalah...
Pembahasan:
Diketahui:
A = 17 cm2 = 17 . 10-4 m2
k = 4 . 105 J/m.s.0C
L=1m
T = 30 0C
t=2s
Ditanya: Q (t = 2 s) = ...
17
(W/mK)
b) Konveksi
Arus konveksi dapat kita temui di pantai, berupa angin laut dan angin
darat
1. Siang Hari
Daratan lebih cepat panas daripada lautan (kalor jenisnya kecil), udara
di atas daratan ikut panas dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari
lautan. Dengan demikian, terjadilah angin laut.
18
2. Malam Hari
Daratan lebih cepat mendingin daripada lautan, udara di atas lautan
lebih hangat dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari daratan.
Dengan demikian, terjadilah angin darat.
Konveksi dimanfaatkan pada berbagai peralatan. Contohnya adalah sebagai
berikut.
Elemen pemanas oven, pemanggang roti, magic jar, dan lain-lain biasanya
terletak di bagian bawah. Saat difungsikan, udara bagian bawah akan
menjadi lebih panas dan bergerak naik, sedangkan udara bagian atas yang
lebih dingin akan bergerak turun. Pada peralatan tertentu seperti pengering
rambut (hair dryer), aliran konveksi dibantu (atau dipaksa) dengan
menggunakan kipas.
Jenis-Jenis Konveksi
a. Konveksi Alami.
Yaitu proses Perpindahan kalor melalui zat yang disertai dengan
perpindahan partikel – partikel zat tersebut akibat perbedaan massa jenis.
konveksi alamiah konveksi alamiah misalnya terjadi pada ventilasi
rumah, terjadinya angin darat dan angin laut, serta aliran asap di pabrik-
pabrik yang menggunakan cerobong asap. Gas hasil pembakaran akan
mengalir ke atas. Tempat yang ditingggalkan oleh gas hasil pembakaran
akan diisi oleh udara sekitar yang memiliki massa jenis lebih besar
daripada massa jenis gas hasil pembakaran.
Contoh : Pemanasan Air
Bila air dipanaskan atau diberika kalor maka volumenya akan memuai.
Massa zat cair tetap sedangkan volumenya bertambah akibatnya massa
jenisnya akan mengecil. Karena massa jenisnya berkurang maka air ini
19
menjadi lebih ringan dan naik ke atas. Tempatnya kemudian digantikan
oleh air yang lebih dingin dari atas, yang turun karena massa jenisnya
lebih besar.
b. Konveksi Paksa.
Keterangan
H= h A (Tw-T )
T : Perpindahan suhu
20
Contoh Soal :
Suhu udara dalam sebuah ruangan sebesar 20°C, sedangkan suhu permukaan
jendela padaruangan tersebut 30°C. Berapa laju kalor yang diterima oleh
jendelakaca seluas 1,5 m2, jika koefisien konveksi udara saat itu 7,5 X
10J1 kal/s m2 °C?
jawab
H =h.A.ΔT
(7,5 x 10 - 1 kal/sm 2 °C) (1,5m 2 ) (10°C) = 11,25kal
Jadi, laju kalor yang diterima oleh jendela kaca 11,25 kal
c) Radiasi
21
Berikut hal yang perlu diketahui terkait beberapa cara benda menghasilkan
kalor melalui radiasi, yaitu :
2. Makin rendah suhu benda, makin besar pula kalor yang diterima dari
lingkungannya. Makin luas permukaan benda dingin, makin besar pula
kalor yang diterima dari lingkungannya.
3. Makin gelap benda yang terasa panas, makin besar pula kalor yang
diradiasikan ke lingkungannya. Makin gelap benda yang terasa dingin,
makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
22
Laju penyerapan kalor yang dipancarkan secara radiasi dirumuskan
dengan :
Contoh soal :
Benda hitam sempurna luas permukaannya 1 m2 dan suhunya 27 ºC.
Jika suhu sekelilingnya 77 ºC, hitunglah:
a. kalor yang diserap persatuan waktu persatuan luas
b. energi total yang dipancarkan selama 1 jam.
Jawab:
Benda hitam, maka e = 1
T1 = 300 K
T2 = 350 K
σ = 5,67.10-8 watt m-2K-4
a. Kalor yang diserap per satuan waktu = e σ ( T24 – T14) = 1. 5,67.10-8
(3504 – 3004) = 391,72 watt/m2
b. R = Q/A.t = 391,72. 1. 3600 = 1.410.120 Joule =
23
Contoh pemanfaatan radiasi :
1. Untuk menghangatkan tubuhnya, hewan berdarah dingin seperti
buaya ini memanfaatkan radiasi panas matahari. Kalor dari
matahari diserap oleh buaya (dengan cara membuka mulutnya),
sehingga suhu tubuhnya naik dan buaya dapat beraktivitas dengan
mudah.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan penulisan makalah tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
yaitu sebagai berikut :
b. Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu
lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Kalor dalam SI
mempunyai satuan joule (J). Satuan kalor yang popular (sering
digunakan pada bidang gizi) adalah kalori dan kilokalori. Satu kalori
adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1
gram air hingga naik sebesar 1OC. Satu kalori sama dengan 4,2 J.
c. Kalor dan perpindahannya mengandung bahwa kalor untuk menaikkan
suhu benda bergantung pada jenis benda itu, makin besar kenaikan
suhu benda, kalor yang diperlukan makin besar pula, makin besar
massa benda, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu makin
besar pula.
d. Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu rendah. Kalor berpindah melalui tiga cara, yaitu konduksi,
konveksi, dan radiasi.
3.2 Saran
Berdasarkan penulisan makalah ini, maka saran yang dapat
diajukan penulis yaitu bahwa dalam aktivitas sehari – hari dari manusia
penting untuk memahami penerapan konsep kalor dan perpindahannya.
Karena banyak peristiwa kalor dan perpindahanya yang terjadi di sekitar
kita berdasarkan penjelasan pada makalah ini. Oleh karena itu, dengan
memahami konsep kalor dan perpindahannya akan memudahkan manusia
untuk menjelaskan peristiwa atau fenomena yang terjadi disekitarnya dan
membantu dalam memecahkan permasalahan yang terjadi berkaitan
dengan kalor.
25
26