Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kalor adalah suatu energi yang mudah diterima dan mudah sekali
dilepaskan sehingga dapat mengubah temperatur zat tersebut menjadi naik
atau turun. Kalor adalah energi yang dapat diteruskan oleh satu benda ke
benda lain secara konduksi, perolakan dan penyinaran. (kamus kimia ; 2002).
Sampai pada pertengahan abad 18, orang masih menyamakan pengertian suhu
dan kalor. Baru pada tahun 1760, joseph black membedakan kedua pengertian
ini. Suhu adalah sesuatu yang diukur pada termometer, dan kalor adalah
sesuatu yang mengalir dari benda yang panas ke benda yang dingin untuk
mencapai keadaan termal. Pada tahun 1798, seorang ilmuwan amerika,
benjamin thompson menyasingkan definisi kalor sebagai fluida kalorik. Ia
yang merupakan seorang anggota militer mengamati bahwa ketika meriam
menembakkan peluru, ada kalor yang dihasilkan pada meriam. Berdasarkan
pengamatannya, thompson menyimpulkan bahwa kalor bukanlah fluida, tetapi
kalor dihasilkan oleh usaha yang dilakukan oleh kerja mekanis misalkan
gesekan. Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu air sebesar 1 C.

Kalor dapat kita rasakan dalam kehidupan kita sehari – hari contohnya
memegang leher kita dan merasakan panas. Hal ini menunjukkan ada kalor
yang mengalir ke tangan kita. Pada waktu memasak air kalor berpindah dari
api ke panci lalu pindah ke air. Contoh lainnya yaitu pada waktu menyetrika
kalor berpindah dari setrika ke pakaian. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kalor dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari – hari. Berdasarkan hal ini
penting untuk kita mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai konsep
kalor dan perpindahan, agar permasalahan dalam aktivitas manusia dapat
dipahami secara logis. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas mengenai
konsep kalor dan perpindahannya.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan pada penulisan


makalah ini yaitu sebagai berikut :
a. Apakah yang dimaksud dengan kalor?
b. Apakah pengertian kalor dan perubahan suhu zat?
c. Apasajakah macam-macam persamaan kalor?
d. Apasajakah perubahan kalor berdasarkan wujud zatnya?
e. Apasajakah jenis-jenis perpindahan kalor?
f. Bagaimanakanh contoh pengaplikasian materi kalor dan perpindahannya
melalui lembar kerja siswa?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan


makalah ini yaitu sebagai berikut :
a. Menjelaskan pengertian kalor
b. Menjelaskan pengertian kalor dan perubahan suhu
c. Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam persamaan kalor
d. Menjelaskan perubahan kalor berdasarkan wujud zatnya
e. Menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis perpindahan kalor
g. Mengaplikasian materi kalor dan perpindahannya melalui lembar kerja
siswa?

1.4 Manfaat Penulisan

a. Bagi Penulis
Penulisan makalah ini, dapat dimanfaatkan oleh penulis sebagai proses
pembelajaran dalam karya ilmian dan proses pendalaman materi mengenai
konsep kalor dan perpindahannya. Serta dapat dijadikan sebagai referensi
sumber belajar.
b. Bagi Pembaca
Adanya penulisan makalah ini, dapat dimanfaatkan oleh pembaca yaitu
khususnya siswa/mahasiswa sebagai sumbangan tambahan mengenai
kajian materi kalor dan perpindahannya.
c. Bagi Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan khususnya Universitas Pendidikan Ganesha dapat
memanfaatkan penulisan makalah ini sebagai objek penilaian proses
pembelajaran, serta sumbangan ide mengenai konsep kalor dan
perpindahannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kalor

3
Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Kalor dalam SI mempunyai satuan
joule (J). Satuan kalor yang popular (sering digunakan pada bidang gizi)
adalah kalori dan kilokalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar 1 OC. Satu
kalori sama dengan 4,2 J.
Energi panas yang disediakan oleh makanan diukur dalam kilokalori,
sering disingkat kkal atau Kal (dengan K huruf kapital). Satu Kal makanan
sama dengan 1.000 kalori. Kita menggunakan kilokalori untuk makanan,
karena kalori terlalu kecil untuk dipakai mengukur energi pada makanan yang
dimakan (agar bilangan yang dikomunikasikan tidak terlalu besar).

Zat gizi makanan mengandung energi kimia yang dapat diubah menjadi energi
panas atau energi bentuk lain. Sebagian energi ini digunakan untuk
mempertahankan suhu tubuh. Saat kamu sedang kedinginan, kamu akan
menggigil untuk mempercepat metabolisme tubuh sehingga suhu tubuh tetap
terjaga. Setiap makanan kemasan harus tercantum kandungan energinya.

4
2.2 Kalor Dan Perubahan Suhu Benda

Jika kamu mengamati air jika diberi panas dari pembakar spiritus yang
menyala, ternyata suhunya naik. Secara umum, suhu benda akan naik jika
benda itu mendapatkan kalor. Sebaliknya, suhu benda akan turun jika kalor
dilepaskan dari benda itu. Air panas jika dibiarkan lama kelamaan akan
mendingin mendekati suhu ruang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian kalor
dilepaskan benda tersebut ke lingkungan. kenaikan suhu oleh kalor
dipengaruhi massa benda, kalor jenis dan kenaikan suhu. Kalor jenis adalah
banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikan suhu sebesar 1
o
C.
Tabel kalor jenis

Jadi dapat disimpulkan bahwa:


a) Kalor untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis benda itu.
b) Makin besar kenaikan suhu benda, kalor yang diperlukan makin besar
pula.
c) Makin besar massa benda, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
makin besar pula.

Rumus kalor secara umum dapat dituiskan dengan :

Q = m.c.Δt

Ket: Q = kalor (joule)


m = massa (kg)
Δt = perubahan suhu (K) atau (oC)

5
Contoh soal :
Tentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 500gram es
yang bersuhu - 12⁰C menjadi - 2⁰C. Nyatakan dalam satuan joule jika
diketahui kalor jenis es 0.5 kalori/gr⁰C !
Diketahui :
m = 500 gram
c = 0.5 kal/gr⁰C
ΔT = -2 ⁰C – (-12⁰C) = 10⁰C
Ditanya :
Q...?
Jawab :
Q = m.c.ΔT
Q = (500).(0.5).(10)
Q = 2500 kalori

Ingat1 kalori = 4.2 joule maka,


2500 (4.2) = 10.500 Joule
Jadi kalor yang diperlukan utuk memanaskan es tersebut sebesar 10.500Joule.

2.3 Persamaan Kalor

a. Kalor jenis
Kalor jenis dapat didefinisikan sebagai kalor yabg diperlukan
untuk menaikkan suhi 1 kg suatu zat sebesar 1 K atau 1oC. Kalor jenis
adalah sifat khas suatu zat yang menunjukkan kemampuan untuk
menyerap kalor. Zat yang kalor jenisnya tinggi mampu menyerap lebih
banyak kalor untuk kenaikan suhu yang rendah. Secara matematis dapat
dituliskan

Keterangan:
c :kalor jenis

6
Q :kalor
m :massa
ΔT :perubahan suhu
Contoh soal :
Zat cair yang massanya 10 kg dipanaskan dari suhu 25 0C menjadi 75 0C
memerlukan panas sebesar 4 . 105 Joule. Kalor jenis zat cair tersebut
adalah...
Pembahasan:
Diketahui: m = 10 kg

Q = 4 . 105J
T1 = 25 0C
T2 = 75 0C

Ditanya: c = ...
Jawab:
Q = m . c . ΔT

b. Kapasitas kalor
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yabg diperlukan untuk
menaikkan suhu suatu benda sebesar 1 oC. Secara matematis dapat
dituliskan :

Keterangan:
C :kapasitas kalor
Q :kalor
m :massa
c :kalor jenis

7
Contoh soal :
Untuk menaikkan suhu suatu benda dari 10 oC hingga 30 oC diperlukan
kalor 60.000 J. hitung besar kapasitas kalor benda tersebut!
Pembahasan
Duketahui = Q : 60.000 J
T1 : 10 oC
T2 : 30 oC
Ditanya = C ……?
Jawab =
C = Q /ΔT
= 60.000 J /(30-10)
C = 3000 J oC-1

c. Asas black

Peristiwa menuangkan air dingin ke dalam air panas seperti pada


gambar di atas sesusai prinsip kekekalan energi, yaitu kalor yang
dilepaskan oleh air panas (Qlepas) sama dengan kalor yang diterima air
dingin (Qterima).

Contoh soal:
Sebuah gelas berisi air dingin dengan massa 200 gram pada suhu 20
derajat celcius dicampurkan dengan air panas bermassa 100 gram pada 80
derajat celcius. Jika gelas dianggap tidak menerima kalor berapakah suhu
campuran dari air panas dan air dingin tersebut?
Notes: perlu diperhatikan bahwa yang melepaskan kalor adalah zat dengan
suhu lebih tinggi dalam hal ini air panas, dan yang menerima kalor adalah
zat dengan suhu lebih rendah yaitu air dingin.

8
Dik:
m air dingin = 200 gram
T air dingin = 20 oC
m air panas = 100 gram
T air panas = 80 oC

c air panas = c air dingin = 1 kal/gr c

Dit:

Suhu Campuran (Tc) = … ?

Jawab:

2.4 Kalor Dan Perubahan Wujud Zat

9
Perubahan wujud zat sring kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya pada air mendidih kelihatan gelembunggelembung uap air yang
menunjukkan adanya perubahan wujud dari air menjadi uap. Untuk
mendidihkan air, diperlukan kalor. Jadi, untuk mengubah wujud zat cair
menjadi gas diperlukan kalor. Kalor untuk mengubah wujud zat disebut kalor
laten.

Keterangan
Q = kalor yang dibutuhkan/dilepas untuk berubah wujud (J)
m = massa zat yang berubah wujud (kg)
L = kalor lebur atau kalor beku (J/kg)
U = kalor penguapan atau kalor pengembunan (J/kg)

contoh tabel beberapa benda yang dilihat dari kalor lebur

10
Contoh :
Berapakah kalor yang diperlukan untuk melebur 5 kg aluminium jika kalor
lebur aluminium 403.000 J kg-1?
Jawab:
massa aluminium (m) = 5 kg
kalor lebur aluminium (L) = 403.000 J kg-1
Q=m·L
= (5 kg) × (403.000 J kg-1)
= 2.015.000 J
Jadi, banyaknya kalor yang diperlukan adalah sebesar 2.015.000 J.

Contoh tabel beberapa benda yang dilihat dari kalor uap

Contoh soal :
Uap air dengan massa m kg diembunkan hingga menjadi air. Bila dalam
peristiwa itu kalor yang dilepaskan oleh uap air sebesar 9,0 × 106 J dan kalor
uap air 2,25 × 106 J/kg, hitunglah massa uap air!
Penyelesaian:
Diketahui:
Q = 9,0 × 106 J
Uair = 2,25 × 106 J/kg

11
Ditanyakan: massa uap air (m)
Jawab:
kalor embun = kalor uap
Q=mU
9,0 × 106 J = m (2,25 × 106 J/kg)
m = (9,0 x 106)/(2,25 x 106 J/kg)
= 4 kg
Jadi, massa uap air sebesar 4 kg.

jenis-jenis perubahan bentuk zat yang disebabkan oleh kalor, diantaranya :


a. Membeku

Adalah perubahan zat cair menjadi zat padat, karena adanya proses
pendinginan dan pelepasan panas. Contohnya yaitu lilin cair yang
didinginkan akan membeku, air yang dimasukkan dalam lemari pendingin
akan menjadi es batu,

b. Mengembun

12
Adalah perubahan benda gas menjadi zat cair karena pelepasan kalor
(panas). Contoh peristiwa mengembun adalah dapat dilihat rumput di
lapangan pada pagi hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan, atau
ketika kita mengamati es batu dalam sebuah gelas maka bagian luar gelas akan
tampak basah.

c. Mengkristal

Adalah adalah peristiwa perubahan wujud dari zat gas menjadi zat padat,
hampir mirip dengan membeku karena terjadi peristiwa pelepasan panas.
Contohnyal adalah minyak wangi (parfume) yang disemprotkan ke tubuh kita
akan terlihat seperti butiran-butiran halus dan pada peristiwa berubahnya uap
air menjadi butiran salju, proses pembuatan es kering (gas CO2).

d. Mencair

Adalah perubahan zat padat menjadi zat cair, hal ini karena adanya terjadi
penyerapan panas (kalor) saat dipanasi. Contohnya yakni lilin yang
dinyalakan lama-lama meleleh, es batu yang didiamkan digelas akan berubah
menjadi air biasa.

13
e. Menguap

Adalah perubahan zat cair menjadi zat gas karena menyerap panas (kalor).
Contohnya yakni bensin yang berada pada tempat terbuka lama-lama akan
habis berubah menjadi gas karena menguap, saat merebus air di panci jika
dibiarkan cukup lama akan mendidih dan lama-kelamaan akan habis menjadi
uap air.

f. Menyublim

Adalah peristiwa perubahan zat padat menjadi zat gas tanpa melalui fase
menjadi zat cair. Contoh menyublim yakni kamper (kapur barus) yang
digunakan pada lemari pakaian lama-lama akan habis karena menyublim

14
2.5 Perpindahan Kalor

Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang


bersuhu rendah. Kalor berpindah melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi,
dan radiasi. Berikut akan diuraikan ketiga cara perpindahan kalor tersebut.

a) Konduksi

Konduksi merupakan perpindahan kalor suatu zat melaui media


penghantar tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat tersebut. Pada
umumnya perpindahan kalor dengan cara konduksi terjadi pada zat padat.
Konduksi pada logam akan terjadi perpindahan kalor dari bagian yang
bertemperatur lebih panas ke bagian yang bertemperatur lebih dingin.
Akan tetapi partikel-partikel dari logam tersebut tidak ikut berpindah
karena sifat dari molekul zat padat yang tidak bisa berpindah-pindah.
Perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-
partikel zat tersebut adalah pengertian konduksi. Jadi, dalam konduksi
kalor hanya merambat saja, sedangkan zat padat sebagai penghantarnya.
Dalam perpindahan tersebut terdapat media penghantar atau dapat disebut
sebagai konduktor.
Konduktor ialah suatu benda yang dapat menghatarkan kalor atau
panas dari satu sisi ke sisi yang lain. Konduktor yang paling baik untuk
mengatarkan kalor ialah konduktor yang terbuat dari jenis logam. Hampir
semua jenis logam adalah konduktor. Contohnya : tembaga, alumunium,
besi, baja, timah, dll. Misalnya, ketika kita memanaskan ujung paku maka
ujung lain yang tidak kita pegang juga akan terasa panas. Hal ini
menunjukkan bahwa kalor atau panas berpindah dari ujung paku yang

15
dipanaskan ke ujung paku yang dipegang. Prinsip ini biasanya digunakan
pada setrika dan solder.
Sedangkan, isolator merupakan zat yang dapat meredam atau
penyekat kalor. Kebanyaan isolator berupa benda non logam. Contohnya :
plastik, karet, kayu, gabus, air dan udara. Pada sebuah solder yang panas
terdapat pegangan yang terbuat dari bahan sejenis plastik sehingga tangan
kita tidak terkena perpindahan panas solder. Hal ini menujukkan bahwa
kalor yang terdapat pada ujung solder tidak berpindah ke pegangan solder.
Karena pegangan solder merupakan isolator.
Semi-konduktor, adalah zat yang bersifat setengah konduktor dan
setengah isolator, contohnya adalah gelas dan ebonit. Benda yang bersifat
semi-konduktor biasanya digunakan untuk menyeka antara sumber panas
(kalor) dengan isolatornya. Contohnya : kaca, gelas, dll.

Contoh Perpindahan Panas secara Konduksi :


Ujung logam akan terasa panas jika ujung yang lain dipanaskan, misalnya
saat kita mengaduk adonan gula, air panas, dan kopi dengan menggunakan
sendok logam. Maka, panas pada ujung sendok logam yang digunakan
untuk mengaduk adonan tadi akan merambat pada ujung sendok logam
yang kita pegang.
Contoh lainnya :
1. Saat kita memegang kawat logam kembang api yang sedang
menyala.
2. Mentega akan meleleh ketika diletakkan di wajan yang sedang
dipanaskan.
3. Tutup panci terasa panas saat panci digunakan untuk memasak.
4. Air akan mendidih ketika dipanaskan menggunakan panci logam
dan-sejenisnya.
Energi kalor yang dipindahkan secara konduksi sebesar,

Sedang besar laju aliran kalor dengan konduksi dirumuskan,

16
Keterangan :
H = laju aliran kalor (J/s atau watt)
Q = kalor yang dipindahkan (joule)
t = waktu (s)
k = konduktivitas termal zat (W/mK)
A = luas penampang melintang (m2)
∆t = perubahan suhu (C atau K)
l = tebal penghantar (m)

contoh soal :
Batang besi homogen salah satu ujungnya dipanasi. Besi itu memiliki luas
penampang 17 cm2 dan konduktivitas termal 4 . 105 J/s.m.0C. panjang
batang 1 m dan perbedaan suhu kedua ujung 30 0C. Kalor yang merambat
dalam batang besi selama 2 detik adalah...

Pembahasan:
Diketahui:
A = 17 cm2 = 17 . 10-4 m2
k = 4 . 105 J/m.s.0C
L=1m
T = 30 0C
t=2s
Ditanya: Q (t = 2 s) = ...

Tabel konduktivitas termal zat

17
(W/mK)

b) Konveksi

Konveksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain


bersama dengan gerak partikel-partikel bendanya. Air merupakan
konduktor yang buruk. Namun, ketika air bagian bawah dipanaskan
ternyata air bagian atas juga ikut panas. Berarti, ada cara perpindahan
panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi. Saat air bagian bawah
mendapatkan kalor dari pemanas, partikel air memuai sehingga menjadi
lebih ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan partikel air dingin
dari bagian atas. Dengan cara ini, panas dari air bagian bawah berpindah
bersama aliran air menuju bagian atas. Proses ini disebut konveksi. Pola
aliran air membentuk arus konveksi.

Arus konveksi dapat kita temui di pantai, berupa angin laut dan angin
darat

1. Siang Hari
Daratan lebih cepat panas daripada lautan (kalor jenisnya kecil), udara
di atas daratan ikut panas dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari
lautan. Dengan demikian, terjadilah angin laut.

18
2. Malam Hari
Daratan lebih cepat mendingin daripada lautan, udara di atas lautan
lebih hangat dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari daratan.
Dengan demikian, terjadilah angin darat.
Konveksi dimanfaatkan pada berbagai peralatan. Contohnya adalah sebagai
berikut.

Elemen pemanas oven, pemanggang roti, magic jar, dan lain-lain biasanya
terletak di bagian bawah. Saat difungsikan, udara bagian bawah akan
menjadi lebih panas dan bergerak naik, sedangkan udara bagian atas yang
lebih dingin akan bergerak turun. Pada peralatan tertentu seperti pengering
rambut (hair dryer), aliran konveksi dibantu (atau dipaksa) dengan
menggunakan kipas.

Jenis-Jenis Konveksi
a. Konveksi Alami.
Yaitu proses Perpindahan kalor melalui zat yang disertai dengan
perpindahan partikel – partikel zat tersebut akibat perbedaan massa jenis.
konveksi alamiah konveksi alamiah misalnya terjadi pada ventilasi
rumah, terjadinya angin darat dan angin laut, serta aliran asap di pabrik-
pabrik yang menggunakan cerobong asap. Gas hasil pembakaran akan
mengalir ke atas. Tempat yang ditingggalkan oleh gas hasil pembakaran
akan diisi oleh udara sekitar yang memiliki massa jenis lebih besar
daripada massa jenis gas hasil pembakaran.
Contoh : Pemanasan Air
Bila air dipanaskan atau diberika kalor maka volumenya akan memuai.
Massa zat cair tetap sedangkan volumenya bertambah akibatnya massa
jenisnya akan mengecil. Karena massa jenisnya berkurang maka air ini

19
menjadi lebih ringan dan naik ke atas. Tempatnya kemudian digantikan
oleh air yang lebih dingin dari atas, yang turun karena massa jenisnya
lebih besar.
b. Konveksi Paksa.

Yaitu proses Perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai


dengan perpindahan partikel – partikel zat tersebut akibat suatu paksaan
terhadap partikel bersuhu tinggi tersebut. Pada konveksi paksa, aliran
panas dipaksa dialirkan ke tempat yang dituju dengan bantuan alat
tertentu.
Contoh : Pendinginan Mesin Mobil,
Konveksi paksa banyak digunakan pada sistem pendingin mesin
misalnya pada mesin mobil, Prinsip kerja pada sistem pendingin mesin
mobil adalah air mengalir di sekitar ruang mesin melalui pipa-pipa
dibantu oleh sebuah pompa air (water pump). Panas pada mesin mobil
berpindah oleh sirkulasi air menuju ke radiator. Udara dingin dari luar
mesin ditarik oleh sebuah kipas untuk mendinginkan air pada radiator,
sehingga air yang dingin ini kembali mengalir dan bersentuhan dengan
blok-blok mesin untuk mengulang sirkulasi berikutnya. Jadi, fungsi
radiator adalah menjaga agar temperatur mesin tidak melampaui batas
panas yang diijinkan.
Faktor yang mempengaruhi besarnya konveksi :
Besarnya konveksi tergantung pada :
a. Luas permukaan benda yang bersinggungan dengan fluida (A).
b. Perbedaan suhu antara permukaan benda dengan fluida
c. Koefisien konveksi (h),

Keterangan
H= h A (Tw-T )

=hA T H : Perpindahan panas


h : Koefisien konveksi
A : Luas permukaan

T : Perpindahan suhu

20
Contoh Soal :

Suhu udara dalam sebuah ruangan sebesar 20°C, sedangkan suhu permukaan
jendela padaruangan tersebut 30°C. Berapa laju kalor yang diterima oleh
jendelakaca seluas 1,5 m2, jika koefisien konveksi udara saat itu 7,5 X
10J1 kal/s m2 °C?

jawab

AT = t2— t1 =30°C-20°C= 10°C


A =1,5m2
h =7,5x10-1kal/sm2°C

H =h.A.ΔT
(7,5 x 10 - 1 kal/sm 2 °C) (1,5m 2 ) (10°C) = 11,25kal

Jadi, laju kalor yang diterima oleh jendela kaca 11,25 kal

c) Radiasi

Perpindahan kalor secara Radiasi adalah proses perpindahan kalor


yang tidak menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi
berbeda dengan konduksi dan konveksi. Pada Radiasi, agar terjadinya
perpindahan kalor, kedua benda tidak harus bersentuhan karena kalor
dapat berpindah tanpa zat perantara. Artinya kalor tersebut akan di
pancarkan ke segala arah oleh sumber panas, dan akan mengalir ke segala
arah. Contohnya adalah saat kita dekat dengan api unggun dari sudut
manapun, maka kita tetap akan merasakan kehangatan dari sumber api,
contoh lainnya adalah panas matahari yang sampai ke bumi dan planet –
planet lain.

21
Berikut hal yang perlu diketahui terkait beberapa cara benda menghasilkan
kalor melalui radiasi, yaitu :

1. Makin panas benda dibandingkan dengan panas lingkungan sekitar,


makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya. Makin luas
permukaan benda panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke
lingkungannya.

2. Makin rendah suhu benda, makin besar pula kalor yang diterima dari
lingkungannya. Makin luas permukaan benda dingin, makin besar pula
kalor yang diterima dari lingkungannya.

3. Makin gelap benda yang terasa panas, makin besar pula kalor yang
diradiasikan ke lingkungannya. Makin gelap benda yang terasa dingin,
makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.

22
Laju penyerapan kalor yang dipancarkan secara radiasi dirumuskan
dengan :

Dengan e adala emisivitas benda, dimana jika benda hitam mempunyai


nilai e = 1 jka benda berwarna hitam dan e bernilai 0 (nol) jika benda
berwarna putih. σ adalah konstanta Setfan-Boltzman σ = 5,67 x10 -8C.
A adalah luas permukaan benda dan T adalah suhu dalam kelvin.

Contoh soal :
Benda hitam sempurna luas permukaannya 1 m2 dan suhunya 27 ºC.
Jika suhu sekelilingnya 77 ºC, hitunglah:
a. kalor yang diserap persatuan waktu persatuan luas
b. energi total yang dipancarkan selama 1 jam.
Jawab:
Benda hitam, maka e = 1
T1 = 300 K
T2 = 350 K
σ = 5,67.10-8 watt m-2K-4
a. Kalor yang diserap per satuan waktu = e σ ( T24 – T14) = 1. 5,67.10-8
(3504 – 3004) = 391,72 watt/m2
b. R = Q/A.t = 391,72. 1. 3600 = 1.410.120 Joule =

23
Contoh pemanfaatan radiasi :
1. Untuk menghangatkan tubuhnya, hewan berdarah dingin seperti
buaya ini memanfaatkan radiasi panas matahari. Kalor dari
matahari diserap oleh buaya (dengan cara membuka mulutnya),
sehingga suhu tubuhnya naik dan buaya dapat beraktivitas dengan
mudah.

2. Dalam kehidupan manusia dalam hal memasak memudahkan


masakan menjadi cepat masak jika menggunakan bahan yang
bersifat penghantar panas

24
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan penulisan makalah tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
yaitu sebagai berikut :
b. Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu
lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Kalor dalam SI
mempunyai satuan joule (J). Satuan kalor yang popular (sering
digunakan pada bidang gizi) adalah kalori dan kilokalori. Satu kalori
adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1
gram air hingga naik sebesar 1OC. Satu kalori sama dengan 4,2 J.
c. Kalor dan perpindahannya mengandung bahwa kalor untuk menaikkan
suhu benda bergantung pada jenis benda itu, makin besar kenaikan
suhu benda, kalor yang diperlukan makin besar pula, makin besar
massa benda, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu makin
besar pula.
d. Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu rendah. Kalor berpindah melalui tiga cara, yaitu konduksi,
konveksi, dan radiasi.
3.2 Saran
Berdasarkan penulisan makalah ini, maka saran yang dapat
diajukan penulis yaitu bahwa dalam aktivitas sehari – hari dari manusia
penting untuk memahami penerapan konsep kalor dan perpindahannya.
Karena banyak peristiwa kalor dan perpindahanya yang terjadi di sekitar
kita berdasarkan penjelasan pada makalah ini. Oleh karena itu, dengan
memahami konsep kalor dan perpindahannya akan memudahkan manusia
untuk menjelaskan peristiwa atau fenomena yang terjadi disekitarnya dan
membantu dalam memecahkan permasalahan yang terjadi berkaitan
dengan kalor.

25
26

Anda mungkin juga menyukai