BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu faktor yang memengaruhi kinerja organisasi yaitu, Total Quality
Management merupakan sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan (customer satisfication) dengan kegiatan yang diupayakan benar (right
first time), melalui perbaikan yang berkesinambungan (continous improvement)
dan memotivasi karyawan (Kid Sadgrove, 1995). TQM dianggap sebagai
kepercayaan manajemen populer di area bisnis, sebagai alat dan teknik manajemen
kualitas terpadu (TQM) untuk menjamin kelangsungan hidup dan keberhasilan
perusahaan dalam pangsa pasar bisnis nasional maupun internasional, bergerak
menuju peningkatan kualitas yang harus diantisipasi. Selain itu, TQM juga
memudahkan dalam budidaya lingkungan yang kondusif dan mampu untuk
membuat inovasi semakin berkembang. Secara umum, TQM mampu meningkatkan
kinerja organisasi. TQM memiliki seperangkat keyakinan dan alat-alat (seperti
dalam hal, merencanakan strategi, mengembangkan manajemen sumber daya
2
Maka dari itu, perusahaan-perusahaan yang ingin tetap exist harus dapat
menyesuaikan cara kerja dan cara pandang dari berbagai sudut kegiatan. Globalisasi
ekonomi yang akan segera terjadi dan melanda seluruh negara akan merubah
lingkungan bisnis yang pada akhirnya akan merubah prinsip manajemen yang
digunakan selama ini, termasuk cara yang digunakan untuk menilai kinerja
organisasi. Perubahan paradigma tersebut diimplementasikan dalam perubahan
visi, misi, strategi, tujuan serta adaptasi selanjutnya dalam struktur, kultur dan
sistem organisasi dalam akuntansi manajemen. Oleh karena itu visi organisasi untuk
pengukuran kinerja organisasi yang akan bersaing di era globalisasi harus ditinjau
dari berbagai perspektif, baik perspektif keuangan maupun nonkeuangan.
3
Dari uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka penelitian ini
mengambil judul :
Dari pemaparan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelian ini adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber
referensi bagi peneli lain yang akan melakukan penelitian dengan topik
yang sama.
Menjadi salah satu referensi untuk penelitian selanjutnya, mengenai
pengaruh praktik total quality management (TQM) dan organizational
learning terhadap kinerja organisasi di perusahaan manufaktur.
5
BAB II
2. Sistem Organisasional
Beda halnya Total Quality Management menurut Tener dan De Tero (dalam
bukunya hal. 31) yaitu strategi bisnis mendasar, yang menyediakan barang dan
jasa yang memuaskan secara lengkap (completely satisfy) kepada pelanggan
internal dan eksternal dengan memenuhi harapan eksplisit dan implisit mereka.
Lebih lanjut, strategi ini memanfaatkan keahlian karyawan, demi keuntungan
organisasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, dan memberikan
suatu perolehan finansial yang positif kepada pemegang saham.
1. Kepemimpinan
Dalam hal ini menuntut manajemen senior menilai, berkomunikasi dan
menginspirasi karyawan untuk melayani karyawan, meraih tujuan mutu
etis memberikan sumber daya yang memadai, dan sistem pengetahuan.
2. Perencanaan Strategis
Dalam hal ini menuntut organisasi dalam upaya mengembangkan tujuan
strategis dan rencana secara berkala dan dimonitor untuk kemajuan
prestasi.
5. Manajemen Proses
Dalam hal ini menuntut organisasi dalam upaya memeriksa kompetensi
inti mereka dan memiliki komponen kunci dari barang/jasa dan proses
bisnis mereka. Unsur ini ditinjau agar selaras dengan kesesuaian yang
menghasilkan nilai pelanggan, dan proses dinilai untuk kesiapan
darurat.
9
1. Perspektif keuangan
Terwujudnya tanggung jawab ekonomi melalui penerapan
pengetahuan manajemen dalam pengelolaan bisnis dan
peningkatan produktifitas pengetahuan yang dikuasai oleh
personel.
2. Perspektif Customer
Terwujudnya tanggung jawab sosial sehingga perusahaan dikenal
secara luas sebagai perusahaan yang akrab dengan lingkungan.
terhadap karakteristik
organisasi dan kinerja
organisasi. Studi ini
memperluas literatur
organisasi
pembelajaran secara
eksplisit termasuk
beberapa pengaruh
dimensi organisasi
pembelajaran
terhadap kinerja
organisasi.
2 Baraa Tareq The impact of TQM Penelitian ini Fokus pelanggan dan
qasrawi, practices and KM terbatas pada manajemen proses
soud Processes on survei kantor ditemukan memiliki
Mohammad Organizational pusat tiga dampak yang tidak
Almahamid, performance: an telekomunikasi signifikan terhadap
dan Shadi empirical perusahaan di kinerja organisasi,
Tareq investigation Amman City, sementara kerja tim
qasrawi Yordania: A, B, memiliki dampak
(2017) dan C. paling kuat pada
proses KM. Hasilnya
juga mengungkapkan
bahwa hanya proses
knowledge-sharing
dan knowledge-
application yang
memiliki dampak
signifikan terhadap
kinerja organisasi.
Lebih penting lagi,
14
proses KM
sepenuhnya
memediasi dampak
praktik TQM
terhadap kinerja
organisasi, kecuali
kerja sama tim, yang
memiliki efek
mediasi parsial.
3 Kadek Rina Pengaruh Budaya Penelitian pada Hasil penelitian
Pandeni , Organisasi, PDAM menunjukkan bahwa:
Edy Sujana, Akuntabilitas Kabupaten (1) Budaya organisasi
dan Ni Publik, dan Buleleng secara parsial
Kadek Pengendalian Intern berpengaruh positif
Sinarwati terhadap Kinerja dan signifikan
(2017) Organisasi dengan terhadap kinerja
Total Quality organisasi.
Management (2) Akuntabilitas
sebagai Variabel publik secara parsial
Moderating pada berpengaruh positif
PDAM Kabupaten dan signifikan
Buleleng terhadap kinerja
organisasi.
(3) Pengendalian
intern secara parsial
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
organisasi.
(4) Budaya
organisasi,
15
akuntabilitas publik,
dan pengendalian
intern secara simultan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
organisasi.
(5) Total Quality
Management secara
positif dan signifikan
memoderasi
pengaruh budaya
organisasi terhadap
kinerja organisasi.
(6) Total Quality
Management secara
positif dan signifikan
memoderasi
pengaruh
akuntabilitas publik
terhadap kinerja
organisasi. (7) Total
Quality Management
secara positif dan
signifikan
memoderasi
pengaruh
pengendalian intern
terhadap kinerja
organisasi.
16
X1:
Praktik TQM H1
Y:
Kinerja Organisasi
H2
X2:
Organizational
Learning
2.6 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
B. Subjek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau
data yang diperoleh dari objek atau perusahaan yang diteliti. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan angket atau kuesioner tertutup.
A. Populasi
B. Sampel
bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya
sudah direncanakan oleh peneliti.
Metode pengumpulan data secara langsung pada objek penelitian ini melalui
kuisioner yaitu mengumpulkan data melalui penyebaran daftar pertanyaan yang
diajukan sehubungan dengan materi penelitian kepada responden yang telah
dipilih. Pengumpulan data dilakukan dengan menyerahkan kuisioner secara
langsung kepada responden untuk kemudian diisi dan diambil pada waktu yang
telah disepakati responden.
2. Mendorong keterlibatan 2
karyawan dalam
kegiatan berkualitas dan
perbaikan manajemen.
3. Membahas banyak isu 3
terkait kualitas di
manajemen puncak saat
pertemuan/rapat.
Perencanaan 1. Memiliki pernyataan 4
Strategis misi yang telah
dikomunikasikan
kepada seluruh
perusahaan dan
didukung oleh
karyawan.
2. Memiliki proses 5
perencanaan yang
komprehensif dan
terstruktur dalam
menetapkan ulasan
singkat dan tujuan
jangka panjang.
3. Menggabungkan 6
kemampuan pemasok
dan kebutuhan lainnya
termasuk pemangku
kepentingan dan
masyarakat kita
mengembangkan
rencana, kebijakan, dan
tujuan.
21
2. Mendorong karyawan 14
untuk mengembangkan
cara-cara baru dan
inovatif untuk kinerja
yang lebih baik.
3. Memiliki karyawan 15
yang memahami peran
masing-masing.
Pengukuran, 1. Melakukan ulasan 16
Analisis, dan reguler pada kinerja
Pengetahuan kualitas.
Manajemen 2. Memiliki ketersediaan 17
angka kinerja utama
untuk analisis dan
pengmbilan keputusan.
3. Telah melakukan 18
benchmarking kualitas
produk dan prosedur
perusahaan lain.
jaringan formal
atau informal yang
dibuat oleh orang-
orang di luar
organisasi.
3. Ide-ide baru dan 3
pendekatan
terhadap prestasi
kerja yang
berekperimen terus
menerus.
Distribusi 1. Semua anggota 4
Pengetahuan diberitahu tentang
tujuan dari
perusahaan.
2. Pertemuan berkala 5
diadakan untuk
menginformasikan
semua karyawan
tentang inovasi
terbaru dalam
perusahaan.
3. Ada individu 6
dalam organisasi
yang mengambil
bagian dalam
beberapa tim atau
divisi dan
bertindak sebagai
perantara
hubungan.
Pengetahuan 1. Praktik organisasi 7
Interpretasi sekarang
24
mendorong
karyawan untuk
memecahkan
masalah bersama-
sama sebelum
membahasnya
dengan manajer.
2. Mampu
melepaskan diri 8
dari pengetahuan
usang dan mencari
alternatif baru.
3. Menawarkan
kesempatan untuk 9
belajar (kunjungan
ke divisi lain dari
organisasi,
program pelatihan
internal, dll) agar
membuat individu
menyadari orang
lain atau tugas
departemen.
Memori 1. Terdapat akese 10
Organisasi data dasar
organisasi dan
dokumen melalui
beberapa jenis
jaringan (intranet,
dl).
2. Semua karyawan 11
di organisasi
memiliki akses
25
database
organisasi.
3. Pengetahuan 12
kondisi dan sistem
administrasi yang
membuat
pekerjaan
karyawan menjadi
lebih mudah.
jumlah total
produk dan jasa.
3. Kecepatan 6
responden terhadap
permintaan
customer.
Perspektif 1. Kepuasan customer. 7
Proses Bisnis 2. Kenaikan cycle 8
Intern effectiveness.
Perspektif 1. Jumlah personel 9
Pembelajaran yang dididik dan
dan dilatiih.
Pertumbuhan 2. Jumlah aplikasi 10
baru yang dipasang
dan
diimplementasikan.
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pada penelitian
ini peneliti menggunakan cara One Shot untuk mengukur reliabilitas. One shot
adalah metode pengukuran yang dilakukan sekali saja dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan (Gozhali, 2011, 48).Dalam analisis SPSS digunakan uji statistik
Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha
lebih dari 0,70 (Nunnally, 1994). Dari output SPSS, nilai Cronbach Alpha
akan muncul pada kolom REL TBN Reliability Statistics pada kolom
“Cronbachs Alpha Based on Standardize Items”.
1. Statistik Deskriptif
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
KO = α + b1TQM + b2OL + ε
Keterangan:
KO : Kinerja Organisasi
α : nilai konstanta
b1 : koefisien regresi TQM
b2 : koefisien regresi Organizational Learning
TQM : Praktik Total Quality Management
OL : Organizational Learning
ε : error
31
perbedaan:
Jarak antar perusahaan lainnya dekat Jarak antar perusahaan lainnya jauh