Anda di halaman 1dari 3

Nama : Khansa Asikasari

NPM : 1306375241

Sub-Pokok Bahasan : Ruang Lingkup Ajaran Islam

Tiga kerangka dasar ajaran Islam atau yang biasa disebut dengan tiga ruang lingkup
ajaran Islam atau trilogi ajaran Islam terdiri atas: aqidah, syariah, dan akhlaq. Jika dikembalikan
pada konsep dasarnya, tiga kerangka dasar Islam yang telah disebutkan berasal dari tiga konsep
dasar Islam, yaitu iman, islam, dan ihsan. Ketiga konsep dasar Islam ini bersandarkan pada
hadits arba’in nomor 2, yang diriwayatkan oleh Umar ibn Khaththab RA. Hadits ini
menceritakan tentang dialog antara Rasulullah SAW dengan Malaikat Jibril. Jibril bertanya
tentang ketiga konsep dasar tersebut, pertama tentang konsep iman yang dijawab oleh Rasulullah
SAW dengan rukun iman yakni, iman kepada Allah, iman kepada Malaikat Allah, iman kepada
Kitabullah, iman kepada Rasul-rasul Allah, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan
qadar. Selanjutnya Jibril menanyakan tentang konsep iman yang kemudian dijawab oleh
Rasulullah SAW dengan rukun Islam yakni, bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, menjalankan puasa di
Bulan Ramadhan, dan haji ke Baitullah bagi yang mampu. Lalu, Jibril kembali bertanya perihal
konsep ihsan yang kemudian Rasulullah SAW jawab dengan rukun ihsan yaitu, menyembah
(beribadah) kepada Allah seolah-olah melihatnya, dan jika tidak bisa melihatNya, kita harus
meyakini bahwa Dia selalu melihat tindak-tanduk kita.

Hakikatnya aqidah merupakan masalah yang paling pokok dan paling mendasar bagi
setiap mukmin. Dalam Kamus al-Munawir, secara etimologis, aqidah berakar dari kata ‘aqada-
ya’qidu-aqdan-aqidatan. ‘Aqdan berati simpul, ikatan, perjanjian, dan kokoh. Setelah terbentuk
menjadi aqidah berarti keyakinan. Relevansi antara arti aqdan dan aqidah adalah keyakinan itu
tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. (Surya,
2011). Secara terminologis terdapat beberapa definisi aqidah yang dikemukakan oleh para
ulama, antara lain Hasan Al-Banna dalam kitab Majmu’ah Ar-Rasail, “Aqaid (bentuk jamak dari
aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib di yakini kebenaranya oleh hati, mendatangkan
ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikit pun dengan keragu-raguan”.
Untuk mengembangkan konsep kajian ibadah ini, para ulama dengan ijtihadnya
menyusun suatu ilmu yang kemudian disebut ilmu tauhid. Tauhid memiliki arti mengesakan
Allah (Tauhidullah). Ajaran tauhid adalah tema sentral aqidah dan iman, oleh sebab itu aqidah
dan iman sering diidentikan juga dengan istilah tauhid. Di mana di dalamnya juga terdapat, ilmu
Kalam, Usluhuddin, Fiqh Akbar, Teologi Islam, dan ilmu Ma’rifat.

Syari’ah menurut bahasa berasal dari Assyar’u yaitu menempuh jalan yang terang.
Sedangkan menurut istilah memiliki arti, apa yang dianjurkan oleh Allah dalam agama dan yang
diperintahkannya, berdasarkan firman Allah dalam QS. Asy-Syura:13, QS. Al-Maidah:48, dan
QS. Al-Jaatsiyah:18. Syari’ah (berarti jalan besar) dalam makna generik adalah keseluruhan
ajaran Islam itu sendiri. Dalam pengertian teknis-ilmiah syar’iah mencakup aspek hukum dan
ajaran Islam, yang lebih beriorientasi pada aspek lahir (esetoris). Namun, syari’ah Islam tidak
bisa dilepaskan peranannya dari aspek aqidah yang bertindak sebagai fondasi dan akhlaq yang
menjiwai tiap hakikat syari’ah itu sendiri. Syari’ah memberikan kepastian hukum yang penting
bagi pengembangan diri manusia dan pembentukan serta pengembangan masyarakat yang
berperadaban (masyarakat madani). Syari’ah meliputi dua bagian utama yakni, ibadah, yang
membahas hubungan manusia dengan Allah (vertikal), tata cara dan syarat-rukunnya terinci
dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah serta tersusun dalam lima rukun Islam, dan mu’amalah, yang
membahas hubungan antara manusia dan lingkungannya (horizontal), perihal mengatur manusia
dalam berkehidupan dengan manusia lain sebagai makhluk sosial.

Secara terminologi, akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu
keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk
jamak dari kata khuluq, yang berarti perangai, tingkah laku atau tabiat. Akhlak karimah
merupakan suatu pengamalan yang bersifat ibadah di mana seseorang dalam perilakunya dituntut
untuk berbuat baik terhadap Allah swt. dan berbuat baik terhadap manusia, juga terhadap dirinya
sendiri, juga terhadap makhluk Allah yang lainnya (Ana Suryana, 2007:73). Islam menginginkan
suatu masyarakat yang berakhlak mulia. Akhlak mulia ini sangat ditekankan karena di samping
akan membawa kebahagiaan bagi individu, juga sekaligus membawa kebahagiaan bagi
masyarakat pada umumnya. Dengan kata lain bahwa akhlak utama yang ditampilkan seseorang,
tujuannya adalah untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat (Abudin Nata,
2000:169-170).
Aqidah, syari’ah, dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran Islam,
Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan. Aqidah sebagai sistem
kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen dasar sebuah keyakinan, sementara syari’ah
sebagai sistem nilai yang mengatur tiap sendi-sendi kehidupan dan menggambarkan fungsi
agama, serta akhlak sebagai sistematika yang menggambarkan arah dan tujuan yang hendak
dicapai agama Islam.

Sumber :

Marzuki. 2011. Kerangka Dasar Ajaran Islam.


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Marzuki,%20M.Ag./Dr.%20Marzuki,
%20M.Ag_.%20%20Buku%20PAI%20UNY%20-
%20BAB%205.%20Kerangka%20Dasar%20Ajaran%20Islam.pdf. 15 September 2013 (16.02).

Faynan, A.N. 2011. Definisi Aqidah dan Syariah Secara Bahasa dan Istilah.
http://nuruddinabufaynan.blogspot.com/2011/05/definisi-aqidah-syariah-secara-bahasa.html. 15
September 2013 (16.17).

Surya, A.O. 2011. Pengertian Aqidah. http://blog.umy.ac.id/jogjabelitung/2011/12/01/tauhid/ 15


September 2013 (16.15).

Pondok Pesantren Nurul Hasanah. 2011. Fungsi Akhlak bagi Kehidupan Manusia.
http://pondokpesantrennurulhasanah.blogspot.com/2011/04/fungsi-akhlak-bagi-kehidupan-
manusia.html. 15 September 2013 (16.49)

Anda mungkin juga menyukai