Anda di halaman 1dari 11

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
JL. URIP SUMOHARJO KM. 5 MAKASSAR

LEMBAR ASISTENSI
NAMA : ARISTO AMIR
STAMBUK : 031 2014 0214
MATA KULIAH : METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

HARI/
CATATAN PARAF
NO TANGGAL
Diagram Alir Pengujian Material Timbunan Pilihan

Mulai

Penyiapan
Peralatan

Alat Bahan

Tidak
Cek

Ya
Pengujian

CBR Test Kepadatan

Tidak
Hasil Data

Ya

Selesai
Prosedur Pekerjaan Timbunan Pilihan

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

Excavator memuat materal timbunan


pilihan kedalam Dump Truck kemudian Lapis penopang (capping layer) untuk
Material Timbunan Pilihan diangkut kelokasi pekerjaan meningkatkan daya dukung tanah dasar Waktu Pekerjaan Lama

Penumpukan Material pada lokasi


Pekerjaan kemudian dilakukan
penghamparan Daerah saluran air dan lokasi dimana
bahan yang plastis sulit dipadatkan
dengan baik

Penghamparan Timbunan pilihan


Operator Pemakai Alat Tenaga Besar
menggunkan motor Grader

Stabilisasi lereng atau pekerjaan


pelebaran timbunan jika diperlukan
lereng yang lebih curam
Hamparan Timbunan Pilihan disiram air
sebelum dipadatkan

Alat Berat (Dump Truck, Bulldozer,


Motor Grader, Virator Roller dan Kekuatan timbunan adalah faktor yang Mutu Hasil lebih baik
Pemadatan meterial dilakukan dengan
Truk Tangki Air kritis
menggunakan Alat Virator Roller
TIMBUNAN TANAH PILIHAN

1. Pengertian Timbunan Pilihan

Timbunan pilihan adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk

pencapaian elevasi akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan

dengan maksud khusus lainnya, misalnya untuk mengurangi tebal lapisan pondasi

bawah, untuk memperkecil gaya lateral tekanan tanah dibelakang dinding penahan

tanah talud jalan.

Gambar 1.1 Pekerjaan Timbunan

2. Kegunaan Timbunan Pilihan

Timbunan pilihan digunakan :

2.1 Sebagai lapis penopang (capping layer) untuk meningkatkan daya dukung

tanah dasar, juga digunakan di daerah saluran air dan lokasi serupa dimana

bahan yang plastis sulit dipadatkan dengan baik.

2.2 Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk stabilisasi lereng atau pekerjaan

pelebaran timbunan jika diperlukan lereng yang lebih curam karena

keterbatasan ruangan, dan


2.3 untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah faktor

yang kritis.

3. Bahan untuk timbunan pilihan

Adapun Bahan untuk timbunan pilihan adalah :

3.1 Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai “Timbunan Pilihan” bila

digunakan pada lokasi dan untuk maksud dimana timbunan pilihan telah

ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan. Seluruh

timbunan lain yang digunakan harus dipandang sebagai timbunan biasa

3.2 Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari

bahan tanah, tanah berbatu atau batu berpasir yang memenuhi semua

ketentuan untuk timbunan biasa dan sebagai tambahan harus memiliki sifat-

sifat tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti

diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Dalam segala hal, seluruh

timbunan pilihan harus, bila diuji sesuai dengan SNI 03-1744-1989, memiliki

CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai

100% kepadatan kering maksimum sesuai dengan SNI 03-1742-1989, atau

95% kepadatan kering maksimum sesuai SNI 03-1743-1989. Timbunan

pilihan untuk lapis 20 cm di bawah dasar perkerasan (subgrade) ukuran butir

maksimum tidak boleh lebih dari 7,5 cm

3.3 Bahan timbunan pilihan yang akan digunakan bilamana pemadatan dalam

keadaan jenuh atau banjir yang tidak dapat dihindari, haruslah pasir atau

kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya dengan Indeks Plastisitas

maksimum 6%.

3.4 Bahan timbunan pilihan yang akan digunakan pada timbunan lereng atau

pekerjaan stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan


kuat geser yang cukup, bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering

normal, maka timbunan pilihan dapat berupa timbunan batu atau kerikil

lempungan bergradasi baik atau lempung pasiran atau lempung berplastisitas

rendah. Jenis bahan yang dipilih, dan disetujui oleh Direksi Teknik akan

tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan dibangun atau ditimbun,

atau pada tekanan yang akan dipikul.

4. Timbunan Pilihan di atas Tanah Rawa Biasa

4.1 Yang dimaksud dengan Tanah Rawa biasa adalah tanah rawa yang bukan

tanah gambut atau tanah yang mengandung kadar organik sangat tinggi (≥ 75

%).

4.2 Untuk penimbunan tanah rawa biasa harus menggunakan material timbunan

pilihan, baik secara langsung ataupun dengan menggunakan separator

5. Timbunan Pilihan diatas Tanah Rawa Gambut

5.1 Pada kasus gambut dangkal (ketebalan ≤ 2 m )

Bahan timbunan pilihan dan timbunan batu diperlakukan sama dengan

ketentuan Timbunan pilihan diatas Rawa Biasa

5.2 Konstruksi timbunan pada kasus rawa gambut kedalaman > 2 m, ditangani

dengan perencanaan dan spesifikasi khusus.

6. Ketentuan Kepadatan Untuk Timbunan Tanah

6.1 Lapisan tanah yang lebih dalam dari 20 cm di bawah elevasi dasar perkerasan

dan tanah dasar timbunan harus dipadatkan dalam lapisan-lapisan timbunan

dengan ketebalan maksimum 20 cm dan tidak boleh kurang dari 10 cm,


sampai 95% dari kepadatan kering maksimum sebagai ditentukan dalam SNI

03-1742-1989. Untuk tanah yang mengandung lebih dari 5% bahan yang

tertahan pada ayakan ¾ inci , kepadatan kering maksimum yang diperoleh

harus dikoreksi terhadap bahan yang berukuran lebih (oversize) sesuai SNI

03-1976-1990. Untuk ganular material harus dipadatkan sampai 93% dari

kepadatan kering maksimum sebagai ditentukan dalam SNI 03-1743-1989.

6.2 Lapisan tanah pada kedalaman 20 cm dari elevasi tanah dasar harus

dipadatkan sampai dengan 100% dari kepadatan kering maksimum yang

ditentukan sesuai dengan SNI 03- 1742-1989. Untuk granular material

kepadatan lapisan harus minimum mencapai 95% kepadatan kering

maksimum sesuai SNI 03-1743-1989

6.3 Pengujian kepadatan harus dilakukan pada setiap lapis timbunan yang

dipadatkan sesuai dengan SNI 03-2828-1992 dan bila hasil setiap pengujian

menunjukkan kepadatan kurang dari yang disyaratkan maka Penyedia Jasa

harus memperbaiki pekerjaan sesuai dengan Butir 3.2.2.5) dari Seksi ini.

Pengujian harus dilakukan sampai kedalaman penuh pada lokasi yang

diperintahkan oleh Direksi Teknis, tetapi tidak boleh berselang lebih dari 50

m untuk setiap lebar hamparan. Untuk penimbunan kembali di sekitar

struktur atau pada galian parit untuk gorong-gorong, paling sedikit harus

dilaksanakan satu pengujian untuk satu lapis penimbunan kembali yang telah

selesai dikerjakan.

6.4 Untuk setiap sumber bahan timbunan, satu rangkaian pengujian yang lengkap

harus dilakukan.
7. Uraian Pekerjaan Timbunan Pilihan

Adapun susunan pelasanakaan pekerjaan timbunan pilihan adalah sebagai

berikut :

7.1 Persiapan
Siapkan peralatan berat (Excavator, Bulldozer, Compactor, Dump Truck)
yang cukup, dan dalam kondisi baik.
a. Siapkan peralatan pembantu (Linggis, Cangkul, dll) yang cukup
b. Siapkan lokasi pekerjaan yang akan ditimbun dengan urutan sebagai
berikut:
- Kupas/stripping permukaan tanah yang akan ditimbun dengan ketebalan
sesuai spesifikasi (± 20 cm)
- Padatkan tanah sesudah dikupas/stripping sehingga diperoleh
permukaan dengan kepadatan sesuai spesifikasi.

Gambar 7.1 Persiapan peralatan

7.2 Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan dump

truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader.

Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat

penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan

kekurangan material ditempat lain. Excavator memuat material timbunan

pilihan kedalam dump truck di borrow Area ke mudian diangkut kelokasi

pekerjaan
Gambar 7.2 Pengangkutan Material

7.3 Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader dalam

tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut :

a. Kondisi cuaca yang memungkinkan

b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan

kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi

lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi, semua tahapan

pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan petunjuk dan

persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang

ditetapkan.

Tiba dilokasi pekerjaan material didumping dari dump truck kemudian

dilakukan penghamparan.

Gambar 7.3 Penghamparan material


7.4 Proses Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dimulai dari

bagian tepi ke bagian tengah.Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan

untuk mendapat hasil yang maksimal dengan dibantu alat water tank untuk

membasahi material timbunan pilihan dan diselingi dengan pemadatan dengan

menggunakan Vibro Roller.imbunan pilihan dipadatkan mulai dari tepi luar

dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa yang sama.

Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi harus terus menerus

divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas

tersebut.

Gambar 7.4 Proses pemadatan

7.5 Hamparan timbunan pilihan disiram air Sebelum di padatkan, Pemadatan

material dilakukan dengan menggunakan alat vibrator roller

Adapun Urutan Kerja/Metode kerja :

1. Material urungan biasanya dimuat ke Dump Truck dengan menggunakan

whell Loader

2. Pengankutan material urungan biasanya dilakukan dengan Dump Truck

dari quarry /borrow pit dengan jarak quarry kelapangan pekerjaan 6 km

3. Material urungan biasa dihampar dengan menggunakan Motor Grader


4. Hamparan material disisram air dengan Water Tank truck (sebelum

pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Vibro

Roller.

5. Selama pemadatan sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan

dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

Gambar 7.5 Hamparan timbunan pilihan disiram air

7.6 Pekerjaan Akhir

1. Parkir semua alat berat di tempat yang datar dan aman.

2. Semua komponen alat berat dalam posisi aman dan terkunci.

3. Parkir dump truck di tempat yang telah ditentukan dan pasanglah

pengganjal roda terutama bila diparkir di tempat miring.

4. Tidak meninggalkan kunci didalam kendaraan/alat berat.

5. Menaruh kembali peralatan pembantu ditempat yang aman yang telah

ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai