Anda di halaman 1dari 11

id.wikipedia.

org

Menara Kembar Petronas - Wikipedia


bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Menara Kembar Petronas

Rekor tinggi
Tertinggi di dunia dari 1998 sampai 2004[I]
Didahului Willis Tower
Digantikan Taipei 101
Informasi umum
Jenis Perkantoran dan tempat wisata
Lokasi Kuala Lumpur, Malaysia
3°09′28″LU 101°42′42″BT / 3,15785°LU 101,71165°BT / 3.15785;
Koordinat
101.71165
Peletakan batu 1 Januari 1992
Mulai dibangun 1 Maret 1993
Selesai 1 April 1994
Diresmikan 1 Agustus 1999
Direnovasi 1 Januari 1997
Biaya US$1.6 miliar [1]
Pemilik KLCC Holdings Sdn Bhd
Tinggi
[2]
Arsitektural 4,519 m (14,826 ft)
Atap 3,786 m (12,421 ft)
Lantai teratas 375 m (1,230 ft)
Informasi teknis
Jumlah lantai 88 (+5 bawah tanah)
Luas lantai 395,000 m2 (4,252,000 sq ft)
Lift 78
Desain dan konstruksi
Arsitek César Pelli
Pengembang KLCC Holdings Sdn Bhd
Teknisi struktur Thornton Tomasetti
Menara 1: Hazama Corporation
Kontraktor Menara 2: Samsung Engineering & Construction dan Kukdong
utama Engineering & Construction
City Center: B.L. Harbert International

Menara Petronas atau Menara Kembar Petronas (bahasa Melayu: 'Menara Berkembar
Petronas') di Kuala Lumpur, Malaysia adalah sepasang menara kembar yang pernah menjadi
bangunan tertinggi di dunia pada tahun 1998—2004, sebelum dilampaui oleh Burj Khalifa
dan Taipei 101. Namun, kedua menara ini masih merupakan pencakar langit kembar tertinggi
di dunia pada abad ke-20. Menara Kembar Petronas memegang gelar sebagai bangunan
tertinggi dari tahun 1998 hingga 2004 berdasarkan pengukuran dari lantai pintu masuk utama
sampai struktur atas, menurut referensi ketinggian asli bangunan yang digunakan oleh
organisasi internasional Dewan Bangunan Tinggi dan Habitat Urban sejak tahun 1969 (tiga
kategori ketinggian tambahan diperkenalkan ketika menara ini hampir diselesaikan pada
tahun 1996).[3]

Perbandingan dengan menara lain[sunting | sunting


sumber]
Perbandingan bangunan tertinggi dunia menurut ketinggian antena bangunan.

Menurut CTBUH, puncaknya berpengaruh pada ukuran tinggi menara ini, sehingga dapat
melampaui tinggi

Menara Willis

Denah lantai pembangunan Menara 1 pada lantai 43 diadaptasi dari simbol geometri dasar
Islam yaitu

Rub al-hizb
.
[4]

Menara Kembar Petronas menjadi bangunan tertinggi di dunia—sebelum selesai


dibangunnya Taipei 101 pada tahun 2004—yang diukur hingga ke atas komponen
strukturnya (puncak, bukan antena).[5] Puncak (spire) dianggap sebagai bagian penting dalam
arsitektur bangunan tersebut, dan jika diubah akan banyak mengubah bentuk dan arsitektur
bangunan, sedangkan antena bisa dipasang atau dicabut tanpa mempengaruhi bentuk
bangunan. Menara Kembar Petronas masih merupakan bangunan kembar tertinggi di dunia.[6]

Menara Willis (dahulunya Spears) dan World Trade Center terdiri dari 110 lantai yang bisa
ditempati, sehingga lebih banyak 22 lantai dibandingkan Menara Kembar Petronas yang
berjumlah 88 lantai. Atap dan lantai tertinggi Menara Willis dan World Trade Center agak
melebihi ketinggian atap dan lantai tertinggi Menara Kembar Petronas. Antena tertinggi di
Menara Willis adalah 75 meter (246 ft) lebih tinggi dibandingkan puncak-puncak Menara
Kembar Petronas. Walaupun demikian, menurut peraturan dan pedoman CTBUH,[3] antena-
antena Menara Willis tidak diperhitungkan sebagai bagian dari fitur arsitekturnya.[7]
Sebaliknya, puncak-puncak pada Menara Petronas dimasukkan dalam pengukuran ketinggian
karena bukan merupakan tiang antena. Oleh karena itu, Menara Kembar Petronas melampaui
ketinggian resmi Menara Willis dengan perbedaan 10 meter (33 ft), padahal Menara Willis
memiliki jumlah lantai lebih banyak.

Pembangunan[sunting | sunting sumber]


Menara Petronas yang dirancang oleh arsitek César Pelli dari Argentina selesai dibangun
pada tahun 1998. Setelah menghabiskan waktu tujuh tahun, menara ini menjadi bangunan
tertinggi di dunia sewaktu diresmikan.[8] Menara ini dibangun di atas fondasi pacuan kuda
Kuala Lumpur.[9] Kedalaman batuan dasar menjadikan bangunan ini dibangun dengan
fondasi paling dalam di dunia.[10] Fondasi sedalam 120 meter itu memerlukan sejumlah beton
yang tidak sedikit untuk dibangun dalam waktu 12 bulan (1 tahun) oleh Bachy Soletanche.[11]

Menara setinggi 88 lantai ini sebagian besar dibangun dari beton bertulang dengan eksterior
bangunan dari baja dan kaca yang dirancang menyerupai motif kesenian Islam yang
mencerminkan agama Islam di Malaysia.[12] Pengaruh seni Islam lainnya dalam bangunan ini
adalah penampang lintang kedua menara yang berbentuk Rub al-hizb, ditambah dengan
bagian bundar untuk memenuhi keperluan ruang kantor.[13] Menara 1 dibangun oleh
konsorsium Jepang yang dipimpin oleh Hazama Corporation sementara Menara 2 dibangun
oleh dua kontraktor Korea Selatan, yaitu Samsung C&T dan Kukdong Engineering &
Construction. Jembatannya pun dikerjakan oleh Kukdong.

Dikarenakan kekurangan baja serta biaya pengimporan baja yang mahal, menara kembar ini
dibangun dengan beton bertulang yang sangat kukuh berdesain radikal yang lebih murah.[14]
Beton yang sangat kukuh dikenal oleh banyak kontraktor Asia dan dua kali lebih efektif
mengurangi guncangan dibandingkan baja, namun bangunan ini menjadi dua kali beratnya
pada fondasi dibandingkan bangunan baja sejenisnya. Didukung oleh inti beton 23 X 23
meter[15] dan lingkaran luar dengan tiang penopang super berjarak lebar, menara-menara ini
menggunakan sistem struktur canggih yang sesuai dengan profil bangunannya yang ramping
serta menyediakan ruang kantor tanpa tiang seluas 560,000 square meter (669,754 sq yd).[16]
Di bawah menara kembar ini terdapat pusat perbelanjaan Suria KLCC dan Dewan
Filharmonik Petronas.

Penyewa[sunting | sunting sumber]


Menara Satu ditempati seluruhnya oleh Petronas dan sejumlah anak perusahaan dan
perusahaan asosiasi, sedangkan kantor di Menara Dua juga disewakan ke perusahaan-
perusahaan lainnya.[17] Perusahaan-perusahaan yang berkantor dalam Menara Dua di
antaranya : Al Jazeera[18], Hess Corporation[19], Bloomberg[20], GE[21], IBM, Khazanah
Nasional[22], McKinsey & Company[23], Microsoft[24], Reuters[25], Shell[26].

Taman KLCC[sunting | sunting sumber]

Di bawah bangunan ini, terdapat sebuah Taman KLCC seluas 17 acre (69,000 m2) yang
menyediakan jalur untuk berjoging dan berekreasi, kolam air mancur yang dihiasi
pertunjukan cahaya, kolam rendam, dan arena bermain anak-anak. Suria KLCC adalah salah
satu pusat perbelanjaan terbesar di Malaysia.[27]

Jembatan[sunting | sunting sumber]

Sebuah jembatan menghubungkan kedua menara.

Pemandangan dalam jembatan.

Terdapat sebuah jembatan udara yang menhubungkan kedua menara di lantai 41 dan 42, yang
menjadikannya jembatan dua lantai tertinggi di dunia.[28] Jembatan ini tidak dipasang
langsung pada struktur utama, sebaliknya dirancang untuk bergeser ke dalam dan ke luar
menara agar tidak patah akibat angin kencang atau penggerakan lempeng seismik. Hal ini
juga untuk mengendalikan akumulasi tekanan berlebihan yang terjadi di bagian tengah
jembatan, karena jika jembatan dibangun begitu dekat dan terlalu menekan ke struktur
menara, perpindahan tekanan menyebar di sekitar jembatan yang akhirnya menciptakan
fenomena "jembatan tertekan", yang dapat menyebabkan jembatan runtuh dengan mudah.[29]
Jembatan ini terletak 170 meter (558 ft) dari permukaan jalan dan panjangnya 58.4 meter
(192 ft), sedangkan beratnya 750 tonne (750,000 kg).[30]

Jembatan udara Petronas juga diperkuat lagi dengan 2 kaki "busur tergantung" yang tiap
sisinya berpasangan; panjang setiap satu kaki yaitu 51 meter yang terkunci ke lantai 29 pada
masing-masing menara..

Kunjungan jembatan[sunting | sunting sumber]

Lantai 41 dan 42 juga dikenal sebagai podium, karena para pengunjung yang ingin ke lantai
lebih tinggi harus berganti lift di sini. Jembatan ini terbuka untuk semua pengunjung, para
pengunjung yang ingin mengunjungi jembatan untuk tujuan rekreasi harus memperoleh tiket
dan pas kunjungan. Awalnya tiket yang dikeluarkan adalah gratis, namun untuk menjaga
kualitas dan standar sistem pemeliharaan jembatan dan anjungan pemandangan yang
nampaknya membutuhkan biaya yang semakin tinggi, manajemen Jembatan Menara Kembar
Petronas telah memutuskan untuk mengenakan biaya kunjungan dengan harga yang wajar.

Semua tiket yang dijual, rata-rata menerapkan metode penjualan tiket berkonsep 'siapa
datang pertama, dia akan dapat (first come first serve)'. Pada bulan Ramadan, penerbitan
tiket hanya dialokasikan terbatas sekitar 600 lembar. Sedangkan untuk bulan-bulan lain,
penerbitan tiket dialokasikan sekitar 1500 hingga 1700 orang sehari. Namun begitu, para
pengunjung dianjurkan untuk berada di garis antrean (queue-point) lebih awal yakni pada
pukul 06.00. Ini karena loket tiket hanya mulai beroperasi pada pukul 08.30 setiap hari,
kecuali hari Senin (ditutup untuk tujuan pemeliharaan).[31] Waktu keberangkatan pertama itu
akan dimulai pada pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 19.00. Pengunjung bebas memilih
waktu kunjungan pada hari tersebut tergantung ketersediaan tempat. Biasanya, tiket yang
diberikan akan habis dijual oleh pihak manajemen Jembatan Petronas pada pukul 09.30 pagi,
hanya tiket yang dikembalikan atau tiket penjualan langsung untuk perjalanan hari ketiga dari
hari ketika beroperasi akan terus dijual sampai loket ditutup pada pukul 17.00.

Para pengunjung hanya diperbolehkan berada di lantai 41 karena lantai 42 hanya dibuka
kepada staf penghuni bangunan. Atas dasar kemampuan jangkauan muatan, lift hanya bisa
membawa 20 orang pengunjung dalam satu waktu ke jembatan. Lift ini adalah lift
berkecepatan tinggi yang bergerak hanya 41 detik ke podium jembatan. Maka pengunjung
perlu menunggu di ruang tunggu yang disediakan oleh manajemen. Ruang tunggu
menyediakan fasilitas teater, video DVD pembangunan menara, panel informasi, pusat
penyortiran barang, loker penyimpanan barang dan beberapa fitur lain. Pengunjung akan
dibawa mengunjungi jembatan selama 15-20 menit dengan ciri tag warna tertentu.[32][33]

Harga tiket penjualan adalah sebagai berikut:

1. Paket 1 (Jembatan udara saja) — RM 3 (dewasa dan anak-anak), RM 10 (bukan


warga negara dewasa).
2. Paket 2 (Jembatan udara dan anjungan pemandangan) — RM 20 (dewasa dan
anak-anak), RM 40 (bukan warga negara dewasa).

Anjungan pemandangan terletak di lantai 86, Menara 2 Petronas. Perjalanan ke sana


memerlukan waktu 86 detik dari ruang keberangkatan. Pengunjung yang memilih paket 2
sering diberi peluang hingga 45 menit untuk menyelesaikan kunjungan untuk jembatan udara
dan anjungan pemandangan.

Fungsi keamanan jembatan[sunting | sunting sumber]

Jembatan ini juga berperan sebagai peranti keamanan; jika terjadi kebakaran atau keadaan
gawat darurat semacamnya di salah satu menara, maka para penghuni bisa mengosongkannya
dengan menaiki jembatan ke menara yang satu lagi.[34] Evaluasi pengosongan dipicu oleh
ancaman bom palsu pada 12 September 2001[35] (sehari setelah tragedi kehancuran menara
kembar World Trade Center di New York) menunjukkan bahwa jembatan tersebut tidak
berguna selama kedua bangunan perlu dikosongkan serentak, karena muatan tangga darurat
tidak cukup untuk menghadapi kejadian seperti ini. Oleh karena itu, lift dirancang agar dapat
digunakan jikalau kedua menara perlu dikosongkan, lantas berhasil karena latihan darurat
menurut rancangan itu dalam tahun 2005.

Jembatan udara Menara Kembar Petronas ini juga selalu dilengkapi alat pemadam api
mutakhir, terdapat juga sistem pendeteksi panas, asap dan suhu, dengan alarm keamanan dan
alat penyemprot air. Terdapat juga panel penyedot asap di sisi jembatan untuk menyedot asap
kebakaran jika kebakaran terjadi di dalam kompleks jembatan.

Sistem lift[sunting | sunting sumber]

Poros utama lift buatan Otis terletak di pusat setiap menara. Semua lift utama merupakan lift
dua tingkat yang terdiri dari dek bawah yang mengangkut penumpang ke lantai bernomor
ganjil dan dek atas untuk ke lantai bernomor genap. Untuk mencapai lantai bernomor genap
dari tingkat bawah, penumpang harus menaiki eskalator ke dek atas lift.[36]

Dari lantai bawah, terdapat tiga kelompok lift. Kelompok enam lift "jarak pendek"
mengangkut penumpang ke antara lantai 2/3 dan lantai 16/17. Kelompok enam lift "jarak
sederhana" pula mengangkut penumpang ke antara lantai 18/19 dan lantai 37/38. Terdapat
juga lima lift segera yang membawa penumpang terus ke lantai 41/42. Untuk ke lantai-lantai
melebihi 41/42, penumpang perlu menaiki lift segera, kemudian menukar lift ke lantai-lantai
tinggi itu. Lift-lift penyambung ini melebihi paras tertinggi lift-lift yang mencapai lantai 2
hingga 38. Corak pelayanan lift berulang dengan lantai-lantai atas, yaitu satu set ke lantai
antara 43/44 dan 57/58 dan satu set lagi ke lantai antara 59/60 dan 73/74.[36]

Selain lift-lift utama ini, terdapat juga sejumlah lift "penyambung" yang mengangkut
penumpang di antara kelompok tingkat lift utama. Berbeda dengan lift utama tersebut, lift
tambahan ini bukan berjenis dua tingkat. Dua buah lift disediakan untuk mengangkut
penumpang dari lantai 37/38 ke lantai 41/42 (lantai 39 dan 40 tidak bisa dimasuki). Oleh
karena itu, tidak perlu seseorang di paruh bawah bangunan untuk turun ke tingkat bawah
untuk sampai ke paruh atas bangunan.

Lift-lift ini dilengkapi beberapa fitur keamanan, seperti kemampuan mengeluarkan orang dari
lift yang macet di antara lantai dengan membimbing salah satu lift yang bersebelahan secara
manual ke sisinya, kemudian membuka panel pada dinding untuk membuka rute kepada
penumpang dalam lift yang macet agar melintas ke gerbong lift yang lain.[37] Ketika
mengosongkan bangunan, hanya lift darurat yang bisa digunakan, karena hanya dilengkapi
pintu keluar di lantai G/1 dan lantai 41/42; oleh karena itu jika terjadi kebakaran di paruh
bawah bangunan, poros yang terlindung ini tidak akan terpengaruh. Lift pemadam kebakaran
turut disediakan untuk tujuan darurat.[37]

Fungsi pendingin udara terpusat[sunting | sunting sumber]

Di kawasan timur lapangan Menara Kembar Petronas, di sebelah utara Masjid Asy-
Syakirin[38], terdapat sarana utilitas KLCC District Cooling yang bertujuan menyediakan air
dingin kepada semua bangunan di lapangan KLCC. Unit air dingin yang dihasilkan turbin gas
ini mampu menyediakan udara yang nyaman sebanyak 42.000 RT[38], tidak hanya pada
Menara Kembar Petronas dan Suria KLCC, bahkan juga Menara Maxis, Menara Exxon
Mobil, Pusat Konvensi Kuala Lumpur, Mandarin Oriental Kuala Lumpur dan Masjid As
Syakirin.

Peristiwa terpenting[sunting | sunting sumber]


Ribuan orang berhamburan keluar dari gedung setelah menerima telepon ancaman bom pada
tanggal 12 September 2001, sehari setelah serangan 11 September menghancurkan menara
kembar World Trade Center di New York. Regu penjinak bom dikerahkan tetapi tidak
menemukan bom di kedua menara Petronas setelah mengevakuasi semua orang. Para pembeli
dan pengunjung diizinkan masuk kembali tiga jam kemudian pada tengah hari. Tidak ada
seorang pun yang terluka dalam langkah evakuasi tersebut.[39]

Pada tanggal 4 November 2005 tengah malam, terjadi kebakaran di kompleks bioskop di
pusat perbelanjaan Suria KLCC di bawah Menara Kembar Petronas. Tidak dilaporkan adanya
korban. Ketika itu, kedua menara hampir kosong (kecuali Suria KLCC yang diisi pengunjung
bioskop dan pelanggan restoran).[40]

Pada tanggal 1 September 2009 pagi, ahli pemanjat bangunan dari Perancis, Alain
"Spiderman" Robert, berhasil memanjat sampai ke puncak Menara Dua dengan hanya
mengandalkan tangan dan kaki tanpa kelengkapan keamanan dalam waktu tidak lebih dari
dua jam, setelah dua percobaan sebelumnya terhalang oleh polisi di tengah-tengah menara.[41]
Pada 20 Maret 1997, pihak polisi menangkap dia di lantai 60; 28 lantai lagi sampai ke
puncak. Percobaan keduanya pada 20 Maret 2007—genap 10 tahun kemudian—sekali lagi
terhalang di lantai yang sama (tetapi di menara yang satu lagi).[42]

Kutipan[sunting | sunting sumber]

Kutipan terkenal dari arsitek Menara Kembar Petronas:

"Menurut Laozi, realitas benda be-ruang adalah ruang kosongnya dan bukan pada dinding
yang membatasinya. Tentunya dia berbicara mengenai realitas spiritual. Ini juga merupakan
realitas bagi Menara Petronas. Tenaga kekosongan ditingkatkan dan dibuat lebih jelas dengan
adanya jembatan pejalan kaki yang ... dengan struktur pendukung yang dibangun sebagai
gerbang ke angkasa ... sebagai pintu ke alam maya."

—César Pelli, arsitek (1995)

Galeri[sunting | sunting sumber]


 Bagian depan pintu masuk.



 Menara dari taman air mancur simfoni di Taman KLCC.
 Pemandangan Menara Kembar Petronas pada malam hari.
 Pemandangan Menara Kembar Petronas di siang hari.
 Melihat ke atas dari aras dataran di ruang atrium Suria KLCC.

 Tingkat 41 jembatan udara.

 Pandangan dekat jembatan udara.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]


 Pencakar langit
 Struktur tertinggi dunia

Referensi[sunting | sunting sumber]


1. ^ "Petronas Twin Towers". Encyclopedia of Things. Glasssteelandstone. 13 January
2010. Diakses tanggal 13 January 2010.
2. ^ Petronas Twin Towers Official Website - General Statistics
3. ^ a b Council on Tall Buildings and Urban Habitat preamble to High Rise Database:
other measurements of height"
4. ^ Galal Abada, "2004 On Site Review Report: Petronas Office Towers, Kuala
Lumpur, Malaysia"
5. ^ Lee, C. Y.; Binder, Georges (2008). Taipei 101. Images Publishing. m/s. 7.
6. ^ Palmer, Alison Lee (2008). Historical Dictionary of Architecture. Scarecrow Press.
m/s. 209.
7. ^ The Willis Tower. thesearstower.com.
8. ^ Sebestyén, Gyula (1998). Construction: craft to industry. Taylor & Francis. m/s.
205.
9. ^ Žaknić, Ivan; Smith, Matthew; Rice, Doleres B. (1998). 100 of the world's tallest
buildings. Images Publishing. m/s. 208.
10. ^ Baker Jr, Clyde N.; Drumwright, Elliott; Joseph, Leonard; Azam, Tarique
(November 1996). "The Taller the Deeper." Civil Engineering–ASCE. 66 (11): 3A-
6A.
11. ^ Petronas Towers Base. thepetronastowers.com.
12. ^ Wee, C. J. Wan-Ling (2002). Local cultures and the "new Asia": the state, culture,
and capitalism in Southeast Asia. Institute of Southeast Asian Studies. m/s. 193.
13. ^ Moskal, Greg (2004). Modern Buildings: Identifying Bilateral and Rotational
Symmetry. Rosen Classroom. m/s. 28.
14. ^ Wells, Matthew (2005). Skyscrapers: structure and design. Laurence King
Publishing. m/s. 170.
15. ^ "Information Malaysia." (2005). Berita Publ. Sdn. Bhd.
16. ^ Taranath, Bungale S. (2004). Wind and earthquake resistant buildings: structural
analysis and design. CRC Press. m/s. 748.
17. ^ Chandran, Sheela (25 Ogos 2005). "Documentary on the Petronas Twin Towers".
The Star.
18. ^ Aljazeera.net/Al Jazeera International (Malaysia Office), JobStreet.com. Diakses
pada 14 November 2010
19. ^ Global Offices - KUALA LUMPUR, MALAYSIA (CTOC OFFICE), Hess.
Diakses pada 16 November 2010.
20. ^ Bloomberg (Malaysia) Sdn Bhd, 88db.com. Diakses pada 14 November 2010.
21. ^ Contact Us - Energy, GE Malaysia. Diakses pada 16 November 2010.
22. ^ Hubungi Kami, Khazanah Nasional. Diakses pada 16 November 2010.
23. ^ Locations - McKinsey Worldwide
24. ^ Microsoft Malaysia - Contact, Microsoft. Diakses pada 15 November 2010.
25. ^ Home > NEWS SERVICE > Reuters (Malaysia) Sdn Bhd, eguide (Malaysia).
Diakses pada 15 November 2010.
26. ^ Offices and Installations, Shell Malaysia. Diakses pada 15 November 2010.
27. ^ de Ledesma, Charles; Lewis, Mark; Savage, Pauline (2003). Rough guide to
Malaysia, Singapore & Brunei. Rough Guides. m/s. 132.
28. ^ Frankham, Steve (2008). Malaysia and Singapore. Footprint Travel Guides. m/s.
68.
29. ^ Moskal, Greg (2004). Modern Buildings: Identifying Bilateral and Rotational
Symmetry. Rosen Classroom. m/s. 26.
30. ^ Chang, Fu-Kuo (2005). Structural health monitoring, 2005: advancements and
challenges for implementation. DEStech Publications, Inc. m/s. 270.
31. ^ The Petronas Towers Skybridge. thepetronastowers.com.
32. ^ Rowthorn, Chris; Cohen, Muhammad; Williams, China (2008). Lonely Planet
Borneo. Lonely Planet. m/s. 71.
33. ^ How to Visit the Petronas Twin Towers
34. ^ Wood, A.; Chow, W. K.; McGrail D. (2005). "The Skybridge as an Evacuation
Option for Tall Buildings for Highrise Cities in the Far East." Journal of Applied Fire
Science. 13 (2): 113–124.
35. ^ "World's Tallest Towers in Malaysia Evacuated After Threats". People's Daily. 12
September 2001.
36. ^ a b Petronas Towers Lift System. petronastowers.com.
37. ^ a b Wong, Ronald. Using Lift as an Alternative Means of Egress for Evacuation. The
Institution of Fire Engineers (Hong Kong Branch).
38. ^ a b KLCC District Cooling Plant (Kuala Lumpur), Wikimapia. Diakses pada 16
November 2010.
39. ^ Yoong, Sean (12 September 2001). "World's tallest towers, IBM building in
Malaysia evacuated after threats". Associated Press.
40. ^ "Fire Forces Evacuation at Malaysia Towers". CBS News. 4 November 2005.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 October 2007.
41. ^ "'Spiderman' scales Malaysia tower". BBC News Online. 1 September 2009.
42. ^ "'Spiderman’ has another go at Twin Towers]". The Star. 21 Mac 2007.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]


 Situs web resmi Menara Kembar Petronas
 Structurae: Petronas Towers
 panoramas.dk 360-Pamorama Petronas Tower
 Drawings, photos and videos of the Petronas Towers
 Alain Robert (The Human Spider) climbing Petronas Towers - Malaysia (video)

Anda mungkin juga menyukai