TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori
1. Sindroma Pramenstruasi
pada wanita muda dan pertengahan, ditandai dengan gejala fisik dan emosional
yang konsisten, terjadi selama fase luteal pada siklus menstruasi (Saryono, 2009).
(Dita, 2010).
lain mengatakan bahwa jumlah hormon estrogen juga bisa menimbulkan sindroma
mudah terjadi pada wanita yang peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus
2009) :
1) Faktor Hormonal
Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita usia subur dan lebih
sering ditemukan pada wanita berusia 20-40 tahun. Peran hormon ovarium tidak
begitu jelas, tetapi gejala sindroma pramenstruasi sering berkembang ketika
hormon estrogen sangat berlebih dan melampaui batas normal sedangkan kadar
2) Faktor Kimiawi
bahan kimia tertentu di dalam otak seperti serotonin, berubah-ubah selama siklus
3) Faktor Genetik
Faktor genetik juga memainkan suatu peran yang sangat penting, yaitu insidensi
sindroma pramenstruasi dua kali lebih tinggi pada kembar satu telur (monozigot )
4) Faktor Psikologis
Faktor psikis, yaitu stres sangat besar pengaruhnya terhadap kejadian sindroma
Faktor gaya hidup dalam diri wanita terhadap pengaturan pola makan juga
memegang peran yang tidak kalah penting. Makan terlalu banyak atau terlalu
kandungan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS, Dr. Guy E. Abraham, membagi
mengalami kombinasi gejala misalnya tipe A dan D secara bersamaan, dan setiap
tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum menstruasi. Gejala tipe ini
dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe sindroma pramenstruasi lain.
Pembengkakkan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel
(ekstra sel), karena tingginya asupan garam atau gula diet penderita.
natrium pada tubuh hanya mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah
terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula
kepala yang terkadang sampai pingsan. Rasa ingin menyantap makanan manis
dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak
depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam
ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Sindroma pramenstruasi tipe D
beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan
2) Riwayat keluarga (riwayat keluarga selama hamil atau waktu lain sebelumnya
6) Diet (faktor kebiasaan makan, seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat,
sindroma pramenstruasi).
sindroma pramenstruasi.
8) Kegiatan fisik (kurang berolah raga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin
(Saryono, 2009) :
1) Obat – obatan
diuretika untuk mengatasi retensi cairan atau edema (pembengkakan) pada kaki
dan tangan. Pemberian hormon progesteron dosis kecil dapat dilakukan selama
2) Perawatan
Kesembuhan dari sindroma pramenstruasi (PMS) saat ini belum ada, tetapi
dilakukan dengan mengubah diet dan gaya hidup sebelum memutuskan kepada
perawatan medis.
3) Latihan Aerobik
Pada sebagian besar wanita, latihan aerobik mampu mengurangi gejala -gejala
sindroma pramenstruasi yaitu mengurangi kelelahan dan stres. Latihan ini bisa
berupa jalan sehat, bersepeda atau berenang. Latihan aerobik yang teratur
adalah suatu hal yang bermanfaat dan dapat mengurangi gejala sindroma
rasa sakit alami tubuh), dimana hal ini dapat meningkatkan kadar serotonim.
4) Relaksasi
Teknik relaksasi dapat mengurangi tekanan dan gejala-gejala pada wanita yang
Meyakinkan seorang wanita bahwa wanita lainnya pun ada yang memiliki
keluhan yang sama ketika menstruasi adalah penting. Pencatatan secara teratur
Penanganan yang dilakukan tergantung dari gejala yang timbul antara lain
yaitu :
mengandung drospirenon.
3) Progesteron sinetik dalam dosis kecil dapat diberikan selama 8 sampai 10 hari
(Sarwono, 2008).
g. Upaya Preventif
Gaya hidup sehari-hari perlu diatur untuk meminimalkan gejala yang timbul
2) Pola Diet
bervariasi pada setiap wanita. Penurunan asupan gula, garam dan karbohidrat
dapat mencegah edema, penurunan konsumsi kafein, teh, alkohol, dan soda
3) Olahraga
berenang dan berjalan kaki. Tarik nafas dalam dan releksasi juga meringankan
2. Remaja
Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tidak lebih jika dikatakan masa depan
bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini.
a. Pengertian Remaja
bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh atau tumbuh untuk mencapai
kematangan (Ali, 2009). Remaja adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan
usia antara masa kanak-kanak dan masa dewasa dan sebagai titik awal proses
remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi
dan psikis. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun.
b. Karakteristik Remaja
karena masa remaja merupakan peralihan antara kehidupan anak-anak dan masa
kehidupan orang dewasa. Oleh karena itu, sikap yang sering ditunjukkan oleh
a) Kegelisahan
b) Pertentangan
Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada situasi
psikologis antara ingin melepaskan diri dari orang tua dan perasaan masih
c) Mengkhayal
d) Aktivitas berkelompok
Pada remaja umumnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiosity).
Karena didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi, remaja cenderung ingin
bertualang, menjelajah segala sesuatu, dan mencoba segala sesuatu yang belum
pernah dialaminya.
menjadi panjang). Pinggul menjadi berkembang, membesar dan membulat. Hal ini
kulit.
dan puting susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula dengan
3) Tumbuh bulu yang halus dan lurus berwarna gelap di kemaluan. Rambut
kemaluan yang tumbuh ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai
berkembang.
6) Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklis dari uterus, disertai pelepasan
Tertarik pada lawan jenis, cemas, mudah sedih, lebih perasa, menarik diri,
pemalu dan pemarah. Sensitif atau peka misalnya mudah menangis, cemas,
frustasi dan sebaliknya bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Utamanya sering
a. Pengertian Perilaku
Perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktifitas dari manusia itu
sendiri baik dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Menurut
Robert Kwick, perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang
b. Perilaku Kesehatan
atau menjaga kesehatan agar tidak sakit atau usaha untuk penyembuhan bila
c) Perilaku gizi.
2) Perilaku pencarian dan penanganan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan atau
baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, sehingga lingkungan tersebut tidak
mempengaruhi kesehatan.
yaitu:
Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan
pemudah.
3) Faktor pendorong (rainforcing factor)
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas
d. Domain Perilaku
Perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus rangsangan dari
karakteristik atau faktor–faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor yang
membedakan respon dangan stimulus yang berbeda dapat dibedakan menjadi dua
Yakni, karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan,
Yakni, lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan
sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang
a) Pengetahuan
pengenalan kembali akan hal yang sudah diketahui dalam ide abadi.
berarti untuk pada pengetahuan sejati, kita hanya mengandalkan akan budi.
Sedangkan menurut Locke dalam Keraf & Dua, 2001 semua konsep atau ide
manusia. Konsep atau ide-ide ini diperoleh dari panca indra atau dari refleksi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
baru kata lainnya adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
Faktor Internal
(a) Pendidikan
(b) Pekerjaan
(c) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
Faktor Eksternal
atau kelompok.
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari
(b) Autoritas
kita tidak dapat secara otomatis menjadi seorang ahli dalam mengatasi
ilmiah, akan tetapi alasan yang rasional sangat terbatas karena validitas
1) Definisi Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
Sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu perasaan mendukung atau
Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-
adanya respon.
kesan yang kuat. Sikap mudah terbentuk jika melibatkan faktor emosional.
(b) Kebudayaan
dibesarkan. Contoh pada sikap orang kota dan orang desa terhadap kebebasan
dalam pergaulan.
tingkah laku dan opini kita, orang yang tidak ingin dikecewakan, dan yang
berarti khusus. Misalnya: orang tua, pacar, suami/istri, teman dekat, guru,
maupun pemimpin.
Media massa berupa media cetak dan elektronik. Dalam penyampaian pesan,
kita. Jika pesan sugestif yang disampaikan cukup kuat, maka akan memberi
dasar afektif dalam menilai sesuatu hal hingga membentuk sikap tertentu.
Institusi yang berfungsi meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam
diri individu. Pemahaman baik dan buruk, salah atau benar, yang menentukan
seseorang.
(f) Faktor Emosional
Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya sebagai semacam
4) Tingkatan Sikap
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
c) Tindakan
Suatu sikap yang terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk
atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas (Notoatmodjo,
2007).
Tindakan mempunyai beberapa tingkatan (Notoatmodjo, 2007) :
1) Persepsi (perception)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan
3) Mekanisme (mecanisme)
otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan suatu kebiasaan, maka ia sudah
4) Adopsi (adoption)
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan
atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung,
2007)
B. Kerangka Teori
Predisposing factors :
1. Sikap
2. Praktik
3. Pengetahuan
4. Kepercayaan
5. Keyakinan
6. Nilai-nilai
Enabling factors :
1. Lingkungan fisik Perilaku
2. Fasilitas kesehatan kesehatan
Reinforcing factors:
1. Petugas
kesehatan
2. Tokoh
masyarakat
3. Tokoh agama
Pengetahuan
remaja putri
Tindakan Sindroma
Pramenstruasi
Sikap
Remaja Putri
D. Hipotesis
2. Ada hubungan sikap dengan tindakan remaja putri tentang sindroma pramenstruasi di
SMA N 09 Semarang.