Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI PRODUK PERTANIAN

MELALUI BANDAR UDARA HALUOLEO KENDARI

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh:

SRI ADYA NINGSIH

NIM. D1A1 14 204

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sayur dan buah merupakan komoditas pertanian yang sangat berpotensi

dalam memajukan dan meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, komoditas

sayur dan buah Indonesia merupakan suatu komoditas yang berpotensi untuk

diekspor dan bersaing di pasar dunia. Seiring dengan perkembangan

pengetahuan yang semakin maju, konsumen menuntut persaingan yang semakin

ketat. Dibidang pertanian terdapat persaingan yang cukup berat baik di pasar

domestik maupun di pasar dunia. Tidak hanya dari segi kuantitas yang menjadi

pertimbangan akan tetapi segi kualitas sangat perlu untuk diperhatikan.

Salah satu aspek penting di bidang ketahanan pangan yang baik adalah

distribusi hasil pertanian yang baik (Prabowo, 2010). Akibat dari distribusi yang

belum tertata rapi adalah penurunan kualitas produk pertanian akibat pengiriman

serta penyimpanan yang terlambat sehingga akan menurunkan nilai jual produk

tersebut (Sutopo, 2008). Kondisi ini sangat merugikan petani yang

menggantungkan kehidupannya pada hasil pertanian karena nilai jual produk

mereka lebih rendah daripada biaya yang dikeluarkan.

Kebutuhan masyarakat Sulawesi Tengggara akan produk sayuran dan

buah cukup tinggi, sehingga dibutuhkan pasokan sayuran dan buah dari propinsi

lain untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan produk tersebut. Produk

sayuran dan buah yang dipasok dari luar daerah antara lain, brokoli, lobak,

paprika, asparagus, buncis, bunga kol, kapri, wortel, sawi, selada, seledri, kubis
tomat, strawberry dan lain-lain. Beberapa jenis sayuran dan buah tersebut belum

mampu diusahakan oleh petan-petani sayuran yang ada di Sulawesi Tenggara

sehingga dibutuhkan pasokan dari luar untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

Jenis sayuran tersebut biasnya dipasok dari Jawa Timur dan Jawa Barat.

Produk pertanian yang masuk ke Sulawesi Tenggara melalui proses

distribusi mulai dari petani, lalu pengumpul, lalu di pengumpul menunggu

pemesanan dari distributor untuk dilalulintaskan ke daerah lain melalui jasa

transportasi udara, yang mana sebelum dilalulintaskan harus melalui beberapa

persyaratan salah satunya adalah persyaratan karantina pertanian. Produk

pertanian tersebut kota terlebih dahulu melalui proses pemeriksaan karantina

untuk memastikan produk tersebut bebas dari Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK).

Anda mungkin juga menyukai