Anda di halaman 1dari 3

AKUNTANSI KEPRILAKUAN

SAP 4

ASPEK KEPERILAKUAN PADA AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

Dosen Pengampu: Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, S.E., M.Si., Ak. CA.

KELOMPOK 2

Anggota Kelompok:

Ni Wayan Desi Putri Utari (1506305066 / Absen 15)


Made Linda Lestari (1506305078 / Absen 16)
Made Irna Wikanadi (1506305094 / Absen 17)
Jacqueline Immanuele Firstiany (1506305113 / Absen 21)

PROGRAM REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
ASPEK KEPERILAKUAN PADA AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

4.1 Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggungjawaban menjelaskan akuntansi perencanaan serta pengukuran


dan evaluasi kinerja organisasi sepanjang garis pertanggungjawaban yang meliputi pendapatan
serta biaya-biaya yang diakumulasikan dan dilaporkan oleh pusat pertanggungjawaban. Pusat
pertanggungjawaban merupakan bagian dalam organisasi yang mempunyai pengendalian
terhadap seluruh kepentingan pencatatan dan hanya bertanggungjawab atas pengendalian
terhadap pendapatan dan biayanya sendiri.

Dalam pertanggungjawaban, masalah-masalah bisnis dapat dikendalikan seefektif


mungkin dengan mengendalikan orang-orang yang bertanggungjawab menjalankan operasi
tersebut. Tujuan akuntansi pertanggungjawaban salah satunya untuk memastikan bahwa individu
pada seluruh tingkatan di perusahaaan telah memberikan kontribusi yang memuaskan terhadap
pencapaian tujuan perusahaan secara menyeluruh. Akuntansi pertanggungjawaban memberikan
suatu kerangka kerja yang berarti dalam kinerja operasi karena dapat memberikan umpan balik
secara periodik kepada para manajer segemen mengenai keberhasilan mereka dalam mencapai
tujuan tertentu.

4.2 Akuntansi Pertanggungjawaban Versus Akuntansi Konvensional

Dalam akuntansi konvensional, data diklasifikasikan berdasarkan hakikat atau fingsinya


dan tidak digambarkan sebagai individu-individu yang bertanggungjawab atas terjadinya dan
pengendalian terhadap data tersebut sehingga memiliki nilai yang terbatas bagi manajer dalam
memantau efisiensi dari aktivitas harian mereka. Akuntansi pertanggungjawaban meningkatkan
relevansi dari informasi akuntansi dengan menetapkan suatu kerangka kerja untuk perencanaan,
akumulasi data, dan pelaporan dan menambahkan dimensi manusia di dalamnya. Akuntansi
pertanggungjawaban mengarahkan mereka kepada factor-faktor yang memerlukan perhatian
khusus dan bahwa mereka memiliki kekuasaan untuk melakukan perubahan.
4.3 Jaringan Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seluruh biaya dapat


dikendalikan dan masalahnya hanya terletak pada titik pengendaliannya. Dalam setiap unit dari
jaringan organisasional atau secara lebih spesifik, individu yang bertanggungjawab untuk unit
tertentu, bertanggungjawab untuk melaksanakan suatu fungsi dan untuk menggunakan sumber
daya (input) seefisien mungkin dalam melakukan fungsi ini. Untuk itu, struktur organisasional
suatu perusahaan harus dianalisis, harus didefinisikan secara logis dan jelas serta tidak boleh ada
tanggung jawab yang tumpang tindih. Selain itu, biaya dan laba dari tanggung jawab tersebut
harus ditentukan secara hati-hati. Jaringan pertanggungjawaban yang berfungsi dengan baik
harus mengandung kesesuaian yang sempurna antara tanggungjawab dan wewenang di semua
tingkatan.

DAFTAR RUJUKAN

Lubis, Arfan Ikhsan. 2011. Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai