Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN TOPIK,TEMA DAN JUDUL

A. Pengertian Topik

Menurut kamus Bahasa Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (2007:1207) arti
kata topik adalah “pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan dan sebagainya. Topik
dapat juga disebut sebagai bahan pembicaraan / hal yang menarik perhatian umum akhir-akhir
ini”. Sumber lain menyatakan The topic is the main idea, or the subject, in a piece of writing
(www.wikianswers.com, 2009). Dengan demikian bila disebut topik penelitian dapat diartikan
bebas sebagai pembicaraan atau ide utama yang menarik perhatian umum akhir-akhir ini dalam
penelitian.
Topik juga dapat didefinisikan sebagai hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis
akan membuat tulisan, atau bisa disebut juga topik adalah tahap awal dalam proses penelitian atau
penyusunan karya ilmiah. Topik yang masih bersifat awal tersebut kemudian difokuskan dengan
cara membuatnya lebih sempit cakupannya atau lebih luas cakupannya. Topik yang masih awal
tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.
Topik berasal dari bahasa Yunani:topoi adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang
hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama
kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya
dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.Terdapat beberapa
kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup
keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis.
Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum
diuraikan secara lebih mendetail.
Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta
perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya
samasama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih
mengandung hal yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam
membahas suatu permasalahan.
1. Topik yang baik
Syarat topik yang baik bisa ditinjau dari 2 segi, yaitu :
1. Bagi penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu sesuai dengan :
- Bidang keahlian.
- Bidang studi yang didalami.
- Pengalaman penulis: pengalaman kerja, praktik dilapangan, penelitian, partisipasi dalam suatu
kegiatan ilmiah.
- Bidang kerja atau profesi.
- Karakter penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
- Temuan yang pernah diteliti.
- Kualifikasi pengalaman: nasional, internasional.
- Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.
- Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan pembacanya.

2. bagi pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut dapat mengembangkan
kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan:
- Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
- Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik dan
profesi.
- Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
- Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya.
- Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
- Upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya.
- Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan sebagainya.
Namun, jika ditinjau secara umum syarat topik yang baik yaitu:
1). Menarik untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan
penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
2). Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data
sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya,
metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.

2. Pembatasan Topik
Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga dan
waktu pengumpulan data. Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak
mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang
ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya,
topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya.
Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas ataupun
dibaca.Maka dari itu, pembahasan topik dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan,
tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat terima oleh pembacanya.

1. fungsi pembatasan topik


a.Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan,
karena topik itu benar-benar diketahuinya.
b.Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian
yang lebih intensif mengenai masalahnya. Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah
memilih hal-hal yang akan dikembangkan.
2. Cara membatasi Topik
a. Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
b. Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat
dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
c. Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
d. Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.[2]

B. Pengertian Tema

Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau
sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis
melalui karangannya. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari
karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun
menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu.
Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan
oleh penulis.
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Di
setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus
memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen, puisi, novel, karya tulis, dan
berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah
rumah, tema adalah atapnya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah
tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut
Tema juga merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh pengarang dalam sesebuah
karya kesusteraan seperti cerpen atau novel.biasanya tema diolah berdasarkan sesuatu motif
tertentu yang terdiri dari pada objek, peristiwa kejadian dan sebagainya.Ada pendapat lain yang
mengatakan bahawa tema sebagai satu gagasan, fikiran atau persoalan utama yang mendasari
sesebuah karya sastera dan terungkap secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implisit).
Tema dalam sesebuah cerita tidak dapat dilihat sepenuhnya sehingga cerita itu selesai dibaca.

1. Syarat Tema yang Baik :


a. Tema menarik perhatian penulis.
Dapat membuat seorang penulis berusaha terus-menerus untuk membuat tulisan atau karangan
yang berkaitan dengan tema tersebut.
b. Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya pengetahuan umum yang berhubungan dengan tema tersebut sudah dimilki oleh
penulis supaya lebih mudah dalam penulisan tulisan/karangan.
c. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau
tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian
mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
d. Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk
menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
2. Tema dapat dikesan melalui:
a. Perwatakan watak-watak dalam sesebuah cerita.
b. Peristiwa,kisah,suasana dan unsur lain seperti nilai-nilai kemanusian dan kemasyarakatan yang
terdapat dalam cerita.
c. Persoalan-persoalan yang disungguhkan dan kemudian mendapatkan pokok persoalannya secara
keseluruhan.
d. Plot cerita.[4]

C. Pengertian Judul
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain;
identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik
perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga
kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut
juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel
diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.
1. Syarat-syarat pembuatan judul :
a. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan
beberapa bagian penting dari tema tersebut.
b. Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan
keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
c. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi
harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.

2. Judul terbagi menjadi dua,yaitu :


a. Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan
b. Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh
isi karangan atau berita.

3. Ciri – ciri Judul


a. Harus berbentuk frasa
b. Tanpa adanya singkatan atau akronim
c. Awalan kata harus huruf kapital, kecuali preposisi dan konjungsi
d. Tanpa tanda baca di akhir judul
e. Menarik perhatian
f. Logis
g. Sesuai dengan isi
h. Judul harus asli, relevan, proaktif, dan singkat.

4. Fungsi Judul
a. Merupakan identitas/cermin dari jiwa seluruh karya tulis
b. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk membacanya atau
untuk mempelajari isinya.
c. Merupakan gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang lingkupnya.
d. Relevan dengan isi seluruh naskah, masalah maksud,dan tujunnya.

Perbedaan Topik dan Judul Dalam Membuat Kerangka Karangan


1. Tema → tithenai (Yunani) : menempatkan/meletakkan, suatu amanat utama yang disampaikan
penulis melalui karangannya
Topik→ topoi (Yunani) : tempat, pokok pembicaraan
2. Topik : Umum, Belum menggambarkan sudut pandang penulis.
Judul: Spesifik dan mengandung permasalahan yang lebih jelas dan terarah. Pembuatan judul
berawal dari topik.
Persamaan Topik dan Judul, Topik dan judul dapat dijadikan judul karangan. Syarat judul
karangan:
· Singkat dan padat

· Menarik perhatian

· Mengambarkan inti pembahas

· Atraktif, bombastis, dan menarik perhatian (berita dan iklan).[5]


Karangan merupakan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan
yang teratur.Kerangka karangan sangat menentukan bagus tidaknya hasil sebuah karangan karena
dengan adanya kerangka karangan, penulis bisa lebih terarah dan fokus dengan pokok pikiran serta
tema yang telah ditentukan karena fungsi dari kerangka karangan adalah sebagai berikut:
ü Memudahkan pengendalian variabel

ü memperlihatkan pokok bahasan, sub-subbahasan karangan, dan memberi kemungkinan perluasan


bahasan tersebut sehingga memungkinkan penulis menciptakan suasana kreatif sesuai dengan
variasi yang diinginkan

ü Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik, judul, masalah,
tujuan, dan kalimat tesis

ü memudahkan penulis menyusun karangan secara menyeluruh

ü Mencegah ketidaklengkapan bahasan

ü Mencegah pengulangan pembahasan ide

ü Memperlihatkan kekurangan atau kelebihan materi pembahasan.

Anda mungkin juga menyukai