Anda di halaman 1dari 12

Pisang Tongka Langit

December 1, 2016 Helen Cynthia Dewi Tuhumury

Pisang Tongka Langit (Musa troglodytarum) termasuk dalam seksi Australimusa dengan jumlah
kromosom x=10. Asal mula pisang ini sangat kompleks dapat berasal dari 3 jenis pisang M.
lolodensis, M. maclayi dan M. peekelii. Tanaman dalam seksi Australimusa ini bisanya tinggi,
buahnya berbiji. Struktur bijinya sering digunakan sebagai dasar klasifikasi yaitu sedikit bulat
atau kempis, halus, dan sudutnya tidak beraturan. Dinamakan pisang Tongka Langit karena
mempunyai bentuk yang khas dengan tandan buah menuju ke atas, bukan ke bawah seperti
kebanyakan pisang pada umumnya (Ploetz, et al., 2007).

Pisang Tongka langit spesifik pada kepulauan Maluku sampai Polinesia. Secara khusus ada
hubungan dengan suku Marquesa masyarakat pulau Polinesia Perancis. Pisang ini merupakan
makanan pokok serta sering digunakan dalam upacara-upacara adat karena suku inilah yang
pertama mendiami daerah Samoa-Tonga 250 SM dan Tahiti sekitar tahun 700-800 Masehi.
Namun demikian keberadaan tanaman ini makin menurun secara drastis dalam beberapa dekade
belakangan ini. Pisang Tongka Langit selain memiliki karakteristik tandan buah yang menuju ke
atas, juga memiliki getah yang berwarna magenta cerah sampai ungu tua. Pisang ini sangat
bergizi dan enak dikonsumsi dengan cara dibakar atau direbus. Orang yang memakannya akan
mengakibatkan urinenya berwarna kemerahan (Ploetz et al., 2007).

Ada dua jenis pisang yang tergolong dalam Musa fehi yaitu Pisang Tongka Langit Kuning
dengan ukuran buah lebih kecil dan panjang serta kulit buah kuning sampai kuning jeruk; Pisang
Tongka Langit Merah dengan ukuran buah lebih besar dengan kulit buah berwarna merah bata
bila matang (Valmayor et al., 2000; INIBAP, 2002).
Pisang ini sangat unik dari kultivar acuminata/balbisiana. Meskipun secara jelas pisang ini
tergolong dalam seksi Australimusa, tetapi asalnya secara tepat masih kurang dijelas atau
dipahami. Diperkirakan kemungkinan besar induknya berasal dari M. maclayi (berdasarkan
morfologi) dan M. lolodensis ( berdasarkan struktur DNA). Penelitian genetik terakhir
menunjukan bahwa pisang ini secara genetik berkerabat dengan jenis tambahan M. peekelii.
Dengan demikian, pisang Tongka Langit merupakan jenis hibrida interspesifik (Ploetz et al.,
2007)
Tanaman pisang Tongka Langit umumnya tumbuh baik pada tanah dengan tekstur pasir dan liat,
topografinya datar sampai bergelombang dengan ketinggian 0-400 m dpl dan kemiringan 4-15%.
pH tanah 4,5-7,3. Tipe iklim A dan C, sedang bulan basahnya 6-8 bulan. Bulan kering 0-2 bulan.
Suhu 20-32°C (Watkaat dan Latuconsina, 2005).
Umumnya teknis budidaya yang dilakukan oleh petani adalah secara tradisional yaitu dengan
menggunakan anakan. Pisang ini biasanya ditanam di pekarangan maupun sebagai tanaman pada
areal pertanaman cengkih, pala, dan durian (Watkaat dan Latuconsina, 2005).

Pisang Tongka Langit mulai berproduksi pada umur 1–1,5 tahun. Waktu berbunganya sepanjang
musim. Tujuh (7) bulan setelah berbunga sudah bisa panen, jumlah buah 6-13 buah per sisir.
Warna buah masak kadang kuning kecoklatan, ada yang merah sesuai jenis. Panjang buah
mencapai 17 – 23 cm, dengan berat buah ± 250 – 300 g, dan diameter 5 – 6,3 cm (Satuhu dan
Supriyadi, 2005).
Pisang Tongka langit ini sangat banyak mengandung beta-karoten. Pisang Tongka langit yang
diolah dengan cara dimasak memiliki kandungan 4960 µg beta-karoten ekuivalen/100 g. Dengan
demikian hanya dengan mengkonsumsi 250 g Pisang Tongka Langit tiap hari, maka akan
diperoleh 2067 µg RE (retinol ekuivalen) yang sudah memenuhi kebutuhan vitamin A per hari
yang cuma 500 µg per hari (Engelberger, 2003). Di negara negara mikronesia pisang ini
digunakan sebagai makanan bayi yang baru disapih. Pengalaman di tingkat petani di daerah
pedesaan menunjukan bahwa pisang ini juga bermanfaat sebagai obat tradisional untuk
penyembuh sakit ‘kuning’, namun secara medis hal ini perlu diteliti lebih dalam lagi (Watkaat
dan Latuconsina, 2005).

Pentingnya Pengolahan Buah Pisang Tongka Langit

Buah pisang yang dapat dimakan biasanya berasal dari dua spesies Musa yaitu M. acuminata dan
M. balbisiana maupun hibrida antara kedua spesies ini. Sebagai bahan yang dapat dimakan,
pisang banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan
di beberapa daerah pisang merupakan subtitusi makanan pokok dan diolah dalam berbagai jenis
produk olahan pisang seperti keripik, sale, tepung, pure, selai, dan jus.

Pengembangan pengolahan pisang akan dapat memberikan keuntungan antara lain:


meningkatkan nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan dalam bentuk segar; meningkatkan
umur penyimpanan sehingga mengurangi kerusakan dan kerugian; mengubah dalam produk
awet, sehingga memiliki stok yang besar dalam memperkuat posisi tawar menawar;
menyelamatkan dan memanfaatkan hasil panen dalam penganekaragaman pangan; serta
memberikan keuntungan yang lebih tinggi untuk bersaing di pasar.
Salah satu jenis pisang yang unik yaitu pisang “Tongka Langit” jenis speisifik daerah timur
Indonesia, Maluku dan Papua, dapat diolah dalam berbagai jenis olahan (Anonim, 2006). Pisang
ini memiliki banyak keistimewaan oleh sebab itu diperlukan berbagai cara pengolahan yang
dapat meningkatkan nilai tambah dari produk pisang ini agar dapat memberikan peluang pasar
yang baik dalam negeri maupun luar negeri terlebih dengan adanya trend pengembangan pangan
fungsional. Diharapkan konsumsi olahan pisang tongka langit bukan saja dapat memberikan nilai
gizi tapi dapat memberikan keuntungan kesehatan.

References
Anonim. 2006. Pisang Tongka Langit. Dinas Pertanian Provinsi Maluku. Ambon

Englberger, L. 2003. Carotenoid-rich bananas in Micronesia. InfoMusa. 12:2-5


INIBAP. 2002. The Exploration of Musaceae in Irian Jaya (Papua). International Network for
The Improvement of Banana and Plantain- Asia and The Pasific Office, Los Banos, Laguna,
Philipines.

Ploetz, R. C., A. K. Kepler, J. Daniells, and S. C. Nelson. 2007. Banana and Plantain-an
overview with emphasis on Pasific Island Cultivars. Species Profiles for Pasific Island
Agroforestry. 1 : 1-27

Satuhu, S. dan A. Supriyadi. 2005. Pisang- Budidaya, Pengolahan dan Prospek Pasar. Penebar
Swadaya. Jakarta
Watkaat, M. dan M. Latuconsina. 2005. Pengenalan Beberapa Plasma Nutfah Buah-buahan
Maluku. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku. Maluku

Valmayor, R. V., S. H. Jamaluddin, B. Silayoi, S. Kusumo, L. D. Danh, O. C. Pascua, and R. R.


C. Espino. 2000. Banana Cultivar Names and Synonyms in Southeast Asia. International
Network for The Improvement of Banana and Plantain- Asia and The Pasific Office, Los Banos,
Laguna, Philipines.

Articles. permalink.

http://blog.unpatti.ac.id/helenthia/2016/12/01/pisang-tongka-langit/

.quickedit{display:none;}

 Home
 Alam
 Budaya
 Bahari
 Kuliner
 MICE
 Sejarah
 Petualangan
 Jalan-jalan malam
 Oleh-oleh
 Berita wisata
 Cerita Public Figure
Berlangganan Berita/Artikel

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Artikel Pilihan
Artikel cerdas, unik, menarik pilihan
Klik disini

Opini Wisata
Opini pilihan seputar pariwisata
Klik disini

Transportasi Pilihan
Beragam transportasi pilihan
Klik disini

Paket Wisata Pilihan


Bermacam paket wisata pilihan
Klik disini

Akomodasi Pilihan
Bermacam penginapan, hotel, resort, homestay, cottages, bungalow, dan villa pilihan
Klik Disini

Subscribe in a reader
Senin, 30 Januari 2017
Selagi di Ambon, Kalau Loyo Santap Saja Pisang Raksasa 'Tongka Langit'-nya

Kota Ambon tahun ini menjadi pusat perhatian Nasional bahkan dunia. Maklum Ibukota Provinsi
Maluku yang merupakan kota terbesar yang kini menjadi pusat pelabuhan, pariwisata, dan
pendidikan di wilayah Kepulauan Maluku ini terpilih menjadi lokasi penyelenggaraan Hari Pers
Nasional (HPN) 2017.

Sejumlah jurnalis/travel blogger profesional dari dalam dan luar negeri serta beberapa duta besar
negara sahabat, bahkan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal
menghadiri acara puncak HPN 2017 di kota Ambon Manise ini.

Para travelers dari seputar Maluku, nusantara, dan mancanegara diperkirakan akan berbondong-
bondong datang ke Ambon untuk melihat kegiatan tahunan ini. Maklum banyak acara yang digelar mulai
dari hiburan musik, seni-budaya, acara bersifat sosial, pameran wisata, diskusi, dan lainnya.

Selagi Anda di Ambon untuk bertugas ataupun menyaksikan rangkaian acara HPN 2017, sebaiknya selain
berkunjung ke beberapa objek wisatanya seperti Pantai Pintu Kota, Benteng Ferangi, Benteng
Amsterdam, Museum Siwalima, Masjid Wapauwe, Pemandian Air Panas Negeri Tulehu, dan
menyeberang ke Nusa Pombo, jangan lupa membeli dan mencicipi pisang raksasanya yang bernama
Tongka Langit.

Dinamakan begitu karena pisang super asal Maluku yang tumbuh subur di Pulau Ambon, Sapurua,
Haruku, Nusalaut, dan Seram ini memang berukuran istimewa dengan panjang berkisar 17-23 cm, berat
sekitar 250-300 gram, dan diameter 5-6,63 mm.
Pisang primadona Maluku ini pun diklaim satu-satunya di dunia yang berbentuk menjulang/menghadap
ke langit. Berbeda dengan pisang-pisang lain yang umumnya menghadap ke tanah.

Salah satu tempat untuk membeli Tongka Langit di Ambon ada di Pasar Mardika. Harganya berkisar Rp
5.000 per buah tergantung ukurannya, kalau sesisir sekitar Rp 40.000 tergantung jumlah dan besarnya.

Cara menikmatinya, pilih pisang yang sudah matang (empuk dan lembek ketika ditekan) lalu dibakar
selama sekitar 15 menit. Baru disantap, rasanya manis.

Berdasarkan data dari berbagai sumber, Pisang Tongka Langit memiliki banyak manfaat. Kandungan
kaliumnya mampu menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, dan memperlancar
pengiriman oksigen ke otak.

Manfaat lainnya, pisang berkulit tebal ini berkhasiat menurunkan demam serta dapat digunakan sebagai
pencuci perut, menurunkan kadar gula darah, dan bahkan dipercaya dapat dan meningkatkan stamina
kaum pria. (Ini baru kabar gembira buat kaum Adam tentunya).

Selain dibakar, pisang yang termasuk dalam kelompok Musa sp, van balbisiana ini juga biasa dimakan
oleh warga Maluku setelah direbus ataupun digoreng. Kalau tak biasa memakan pisangnya langsung,
Anda bisa membeli aneka kue seperti bolu, dodol, sari buah, dan keripik yang terbuat dari bahan utama
tepung Pisang Tongka Langit.

Sejak beberapa tahun ini warga Maluku memang menjadikan pisang ini sebagai bahan makanan
alternatif pengganti tepung terigu dan beras. Setelah menjadi tepung, biasanya diolah menjadi
bermacam makanan dan kue. Sedangkan kulitnya bisa diolah menjadi kerupuk.

Di Maluku, pohon Pisang Tongka Langit tumbuh baik pada tanah bertekstur pasir dan liat dengan
topografi datar sampai bergelombang dengan ketinggian 0 – 400 Meter di atas permukaan laut. Para
petani di sana masih menanamnya secara tradisional dengan menggunakan anakan. Pisang ini biasanya
ditanam pada areal pertanaman cengkeh, durian, dan pala.
Pohon Pisang Tongka Langit umumnya mulai berproduksi pada umur 1-1,5 tahun dengan waktu
berbunga sepanjang tahun.

Masa panennya mulai umur tujuh bulan setelah berbunga. Jumlah sisir/tandannya tiga hingga enam,
dan setiap sisirnya terdapat enam sampai 13 buah. Jika sudah masak, warna pisang ini menjadi orange
kemerahan.

Sebagai catatan, Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi pernah terkesima melihat ukuran
dan khasiat Pisang Tongka Langit asal Maluku dalam pameran Fruit Indonesia 2016 bertajuk “The
Richness of Nusantara Tropical Fruit from Indonesia to The World” di Parkir Timur Senayan, Jakarta.
Apakah nanti di acara puncak HPN 2017 di Ambon, Presiden Jokowi akan mencicipi pisang spesial
Maluku ini? Entahlah.

Nah, melihat ukurannya yang tidak biasa dan khasiatnya luas biasa, kalau Anda merasa stamina rada
loyo selama HPN 2017 di Ambon, sudah santap saja Pisang Tongka Langit-nya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)

Diposkan oleh adji kembara di 00.24

Label: Kalau Loyo Santap Saja Pisang Raksasa 'Tongka Langit'-nya, Selagi di Ambon
0 komentar:

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Tips Wisata Pilihan


Bermacam tips seputar wisata
Klik disini

Karier Pilihan
Bemacam Karier pilihan
Klik disini

Pisang Tongka Langit, adalah sebutan untuk buah pisang unik ini. Bentuk buahnya agak sedikit lebih
besar dari pisang normal, dengan warna kulitnyua yang kuning keemasan dan ada juga yang kemerahan.
Pisang Tongka Langit ini menjadi buah khas masyarakat Maluku, karena hanya di daerah inilah pisang ini
dapat dijumpai.

Selain ukurannya yang menjadikannya unik, buah pisang ini tumbuh dengan cara yang tak lazim juga.
Kalau biasanya buah pisang tumbuh merunduk, namun buah pisang ini justru menghadap ke atas (ke
langit). Tak keran jika dinamakan tongka langit alias menghadap ke atas. Satu sisir pisang tongka langit
biasanya terdiri dari 7-8 buah pisang saja. Panjangnya bisa mencapai 20cm dengan diameter 6-7cm.
Wow, cukup besar bukan?!

Masyarakat Maluku umumnya, mengkonsumsi buah ini secara langsung, dibakar, digoreng, atau
direbus. Namun buah ini juga bisa dibuat tepung pisang sehingga bisa sebagai bahan utama pembuatan
kue. Buah pisang jenis ini banyak dijumpai di Ambon, Saparua, Haruku, Nusalaut dan Seram. Tanaman
Pisang Tongka Langit umumnya tumbuh baik pada tanah dengan tekstur pasir dan liat.

Pisang tongka langit juga bisa dijadikan tepung pisang, yang digunakan untuk membuat kue atau sebagai
pengganti nasi dan sagu oleh masyarakat Maluku. Untuk bisa mencicipi pisangtongka langit, sayangnya
Anda harus berkunjung ke tanah Maluku karena sampai saat ini pisang tongka langit hanya bisa tumbuh
di daerah tersebut.
http://food.detik.com/read/2011/06/01/152439/1651838/482/tongka-langit-pisang-yang-menatap-
langit

a. Tepung Pisang Pemanfaatan tepung pisang cukup luas dalam industri pangan, sebagai bahan
makanan (bubur) balita juga sebagai bahan baku produk roti (bakery). Sebagai bahan baku
industri, ketersediaan buah pisang dapat dipenuhi karena tanaman pisang mudah dibudidayakan,
dapat tumbuh diberbagai kondisi lahan dan panen sepanjang tahun (tidak tergantung musim).
Buah pisang yang digunakan sebagai bahan baku tepung pisang adalah buah pisang tua tetapi
belum matang. Pada kondisi tersebut kadar pati buah mencapai maksimum sehingga sesuai untuk
pembuatan tepung. Tahap pengolahan tepung pisang adalah pengukusan/ perebusan buah pisang,
pengupasan, pengirisan dan pengeringan. Selanjutnya gaplek pisang dilakukan
penepungan/penggilingan dan pengayakan. Komposisi gizi tepung pisang disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi kimia tepung dan rendemen gaplek pisang. Komponen Tepung Pisang Kadar
air (%) 5,85-11,6 Kadar pati (%) 64,69-67,31 Kadar total gula (%) 18,24-20,04 Kadar serat kasar
(%) 1,96-2,51 Kadar protein 3,36-4,12 Kadar vitamin C 0,0325-0,0326 Kadar total asam 0,36-
0,71 Rendemen gaplek pisang (%) 15,4-18,8 b. Sale Pisang Sale pisang merupakan jenis
makanan yang dibuat dari buah pisang matang yang diawetkan dengan cara pengeringan. Sale ini
mempunyai rasa yang khas dengan daya simpan cukup lama. Mutu sale sangat dipengaruhi oleh
warna, rasa, aroma dan daya simpannya. Mutu sale tergantung jenis pisang, tidak semua jenis
pisang enak diolah menjadi sale. Pembuatan sale pada prinsipnya melalui tahapan pengupasan,
permukaan buah dikerok dan dikeringkan. c. Sari Buah Pisang Varietas pisang yang sesuai untuk
pembuatan sari buah pisang adalah pisang raja. Buah pisang harus matang penuh dapat
menghasilkan warna yang menarik, aromanya kuat dan rasanya enak. Buah yang kurang matang
menghasilkan sari buah yang rasanya sepet (kurang enak). Prinsip pembuatan sari buah pisang
adalah pengukusan selama 7-10 menit, buah dihancurkan (diblender) dengan penambahan air 1 :
3. Kemudian disaring dan ditambah gula sampai 15% (TSS) dan asam sitrat 2,5-3 g/lt sari
buahnya. Sari buah dimasukkan dalam botol dan dipasteurisasi selama 30 menit. d. Keripik
Pisang Buah pisang yang dipergunakan untuk keripik adalah buah masih mentah tetapi tua dan
bisa juga pisang matang namun digoreng dengan penggoreng vakum. Pembuatan keripik adalah
dikupas dan dipotong tipis-tipis. Irisan buah pisang direndam dalam larutan Na metabisulfit
0,05%, asam sitrat 0,1% dan garam 1% selama 30 menit. Pisang ditiriskan kemudian digoreng
dengan minyak. Setelah matang dikemas dalam kaleng atau kantong plastik dan ditutup rapat.
Jenis pisang yang enak diolah keripik adalah pisang kepok, pisang nangka, pisang siem dan
pisang tanduk. e. Selai Pisang Bahan baku selai adalah buah pisang matang dan beraroma kuat
serta tidak busuk. Pisang dikukus selama selama 10 menit, dikupas dan dihancurkan (diblender)
dengan ditambah air seperlima bagian. Gula ditambahkan sebanyak 750 g per kg bahan dan asam
sitrat 3 g per kg bahan. Campuran ini dimasak sampai kental. f. Saos Tomat Saos tomat dapat
diolah dari bubur buah pisang dan ditambah bumbu-bumbu. Untuk bahan saos dapat dipilih buah
pisang yang nilai ekonomi segarnya rendah (murah), namun setelah diolah menjadi saos justru
memiliki nilai ekonomi tinggi. Buah pisangdiperlukan cukup matang. Prinsip pembuatan saos
adalah buah pisang pengupasan, pemotongan, penghancuran, pemasakan bubur buah dan
ditambah gula dan garam. Sementara itu bumbu saos dihancurkan hingga halus dan dibungkus
dengan kain saring, kemudian dimasukkan dalam bubur pisang. Selama pemasakan tambahkan
zat pewarna merah, cuka 25% dan asam sitrat. g. Buah Pisang Dalam Sirup Buah pisang dalam
sirup diolah dari buah pisang yang matang dan tidak busuk. Buah dikupas dan direndam dalam
larutan asam sitrat 0,5% sambil dikerok bagian luarnya. Buah ditiriskan dan dipotong-potong
menurut selera. Kemudian dikukus selama 5 menit dan diatur dalam wadah. Selanjutnya, buah
dituangi sirup 30% dalam keadaan panas. Wadah ditutup dan dipasteurisasi selama 30 menit. h.
Dodol Pisang Dodol pisang dapat diolah dari buah pisang yang kurang baik mutu segarnya,
sehingga nilai tambahnya dapat ditingkatkan setelah diolah menjadi dodol. Buah pisang matang
dikupas (4 kg), diris tipis, direndam dalam larutan Na metabisulfit atau kapur sirih1 g per 1 lt air
selama 5-10 menit. Kemudian ditiriskan, dihancurkan, tambahkan tepung terigu 400 g.
Campuran tersebut masukkan dalam wajan, dimasak sambil diaduk, tambah gula pasir 1 kg,
benzoat 1 sdm. Setelah mencapai kekentalan tertentu masukkan dalam oyang, dikeringkan,
dipotong dan dibungkus plastik. Diposkan oleh end mansiz di 20.36

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap


http://endrah.blogspot.co.id/2010/02/teknologi-pengolahan-pisang.html

Deskripsi

Pisang tongkat langit merupakan pisang yang sangat unik. Tandan buah pisang pada umumnya tumbuh
menjulang menghadap tanah, sementara pisang tongkat langit tandannya menjulang menghadap langit.
Kulit buah juga berbeda dengan kulit buah pisang pada umumnya yang berwarna kuning atau hijau.
Pisang ini memiliki kulit berwarna merah jingga. Daging buah berwarna putih kekuingan seperti pisang
lain.

Pisang tongkat langit merupakan pisang khas provinsi Maluku. Pisang ini tumbuh subur di daerah pulau
Ambon, Sapuruah, Haruku, Nusalaut, dan Seram, Maluku. Ukuran buah ini besar, dengan panjang buah
17-23 cm dengan bobot buah 250-300 gram. Ciri pisang ini sudah enak dikonsumsi yaitu teksturnya
empuk dan lembek ketika ditekan. Pisang ini dibakar terlebih dahulu sebelum dimakan. Rasanya manis
dan enak.

Selain enak, pisang ini juga memiliki banyak khasiat. Pisang ini dapat membantu menurunkan demam.
Kandungan kalium membantu menurunkan tekanan darah, sehingga dapat mencegah kolesterol. Kaum
pria di Maluku bahkan mempercayai bahwa pisang ini dapat meningkatkan stamina mereka.
Kepercayaan pria Maluku ini sudah berlangsung sejak zaman dahulu.

Produk Lainnya

https://agrowing.co.id/AgriBisnis/pisang-tongkat-langit/

PISANG
Pisang adalah buah yang tumbuh berkelompok di daerah tropis. Ada beberapa jenis pisang yang.
warnanya berbeda-beda, tetapi hampir semua yang dijual di pasar atau supermarket berwarna kuning
ketika sudah matang dan berbentuk melengkung. Pisang banyak mengandung kalium.
Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan
energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan. Beragam jenis
makanan ringan dari pisang yang relatif populer antara lain Kripik Pisang asal Lampung, Sale
pisang(Bandung), Pisang Molen (Bogor), dan epe (Makassar).
Pisang diyakini berasal dari daerah Malesia (Asia Tenggara dan Australia tropika) namun dikenal luas
sejak dahulu oleh orang-orang yang tinggal di sekitar Samudra Hindia. Tumbuhan ini menyukai daerah
tropis yang lembab, terutama di dataran rendah. Di daerah dengan hujan merata sepanjang tahun,
produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Indonesia, Kepulauan Pasifik, dan Brasil
terkenal sebagai negara pengekspor pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika Latin
dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya.
Berdasarkan cara konsumsi, pisang dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu banana dan plantain.
Banana adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, contohnya
pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Plantain adalah pisang yang dikonsumsi setelah digoreng,
direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli.

Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi
dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi,
dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai
neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.

EnergiNilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari
karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100
gram) hanya mengandung 54 kalori.
Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup,
tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat
mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.
Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga
bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat
kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam
waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan
dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.
Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih
rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit
lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini
merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.
Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi
otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat.
Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa
sangat terbatas keberadaannya. Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber
karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda,
pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis.
Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3
persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari
apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam
jumlah banyak.
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan
jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat
diserap tubuh.
Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg.
Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.
Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100
gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin,
riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin). Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar
0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme,
vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini
berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini
jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.

http://nunuborneo.blogspot.co.id/2008_06_10_archive.html

Anda mungkin juga menyukai