Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOKIMIA

HIDROLISIS PATI
KELOMPOK 12

DISUSUN OLEH :
Data Pengamatan
Kelompok y = ax + b Konsentrasi pati

(y=absorbsi larutan (0,9 x konstentrasi glukosa)


sampel, x= konsentrasi
glukosa)

1 0,151 = 0,0422x + 0,057 = 0.9 x 2,2275

0,094 = 0,0422x = 2,00475

x = 2,2275

2 0,126 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 1,643

0,069 = 0,042x = 1,48

x = 1,643

3 0.329 = 0.042 x + 0.057 = 0.9 x 6.445


0.042 x = 0.271
= 5.8
x = 6.44

4 0,126 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 1,643

0,069 = 0,042x = 1,48

x = 1,643

5 0,215=0,0422x+0.=,057 =0,9
0,158=0,0422x x3,7
x=3,74 4
=
3,37
6 0,190= 0,042x + 0,057 = 0,9 x 3,167

0,133= 0,042x = 2,850

x = 3,167

7 0,15 = 0,0422x + 0,057 = 0,9 x 22,03

0, 93 = 0,0422x = 19,827

x = 22,03

8 0,118 = 0,042x+0,057 = 0,9 x 1,452

0,061 = 0,042x = 1,3068

x = 1,452

9 0,145 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 2,085

0,0422x = 0,088 = 1,877

x = 2,085

10 0,153 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 2,274

0,0422x = 0,096 = 2,0466

x = 2,274

11 0,135 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 1,848

0,0422x = 0,078 = 1,6632

x = 1,848

12 0,143 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 2,0476

0,086 = 0,042x = 18,4284

x = 2,0476
Karbohidrat terdapat dalam semua tumbuhan dan hewan dan penting bagi
kehidupan. Melalui fotosintesis, tumbuhan mengonversi karbondioksida atmosfer
menjadi karbohidrat, terutama selulosa, pati dan gula. Selulosa ialah blok
pembangun pada dinding sel yang kaku dan jaringan kayu dalam tumbuhan,
sedangkan pati ialah bentuk cadangan utama dari karbohidrat untuk nantinya
digunakan sebagai makanan atau sumber energi. Tumbuhan yang menghasilkan
sukrosa, yaitu gula pasir. Kata karbohidrat timbul karena rumus molekul senyawa
ini dapat dinyatakan sebagai hidrat dari karbon. Contohnya glukosa memiliki
rumus molekul C6H12O6 yang dapat ditulis sebagai C6(H2O)6. Meskipun jenis
rumus ini tidak berguna dalam mempelajari kimia karbohidrat, nama kuno ini
tetap dipertahankan (Hart, dkk, 2003).
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia, hampir 80%
dari yang didapat oleh tubuh manusia terutama bangsa-bangsa yang ada di Asia
Tenggara berasal dari karbohidrat. Walaupun jumlah kalori yang dihasilkan oleh 1
gram karbohidrat hanya 4 kalori, namun bila dibandingkan dengan protein dan
lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Selain itu ada beberapa
golongan karbohidrat yang menghasilkan serat-serat yang berguna bagi
pencernaan. Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menetukan
karakteristik bahan makanan, misalnya dalam hal rasa, warna tekstur dan lain-lain
(Sultanry dan Kaseger, 1985).
Karbohidrat merupakan salah satu golongan utama bahan organik yang
terdapat di alam. karbohidrat terdapat disemua bagian bahan sel baik sebagai
komponen struktur maupun sebagai komponen berfungsi. Bobot kering tumbuh-
tumbuhan secara khas terdiri atas 50 – 80% karbohidrat polimer selulosa bersama
dengan bahan struktur sejenis. Karbohidrat adalah tulang punggung struktur asam
nukleat, RNA dan DNA merupakan gula yang memberikan cadangan energi yang
diperoleh dari matahari untuk fotosintesis. Isolasi, pemurnian dan pengubahan
karbohidrat merupakan dasar banyak industri penting, kayu adalah bahan
bangunan utama hampir di seluruh bagian dunia. Kayu jika diubah secara kimia
melalui proses pembuatan pulp, menjadi sumber kertas. Gula dan produk pati
yang didapat dari bahan tumbuh-tumbuhan berperan utama dalam nutrisi dan
industri bahan makanan sejenis (Pine, dkk., 1988).
Karbohidrat merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen, dan
oksigen yang terbentuk di alam dengan rumus umum Cn(H 2O)n. Melihat rumus
empiris tersebut, maka senyawa ini dapat diduga sebagai hidrat dari karbon,
sehingga disebut karbohidrat. Rumus empiris seperti itu tidak hanya dimiliki oleh
karbohidrat melainkan juga oleh hidrokarbon seperti asam asetat. Oleh karena itu,
suatu senyawa termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya
saja, tetapi yang paling penting ialah rumus strukturnya. Dari rumus struktur akan
terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat
yaitu gugus fungsi karbonil (aldehid dan keton). Gugus-gugus fungsi itulah yang
menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus yang ada pada molekul
karbohidrat, maka senyawa tersebut didefinisikan sebagai polihidroksialdehida
dan polihidroksiketon (Patong, 2011).
Karbohidrat sederhana dapat dipandang sebagai polihidroksi aldehid dan
keton. Karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida. Bila suatu gula
mempunyai gugus aldehid, gula tersebut merupakan suatu aldosa. Namun, bila
gula tersebut mempunyai gugus keton, gula tersebut merupakan suatu ketosa.
Suatu monosakarida dikenali dari jumlah atom karbon yang dikandungnya.
Monosakarida yang paling banyak dijumpai dalam makanan kita adalah heksosa
yaitu glukosa dan fruktosa (Bresnick, 1994).
Berdasarkan jumlah monomer pembentuk suatu karbohidrat maka dapat
dibagi atas tiga golongan besar, yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida.
Istilah sakarida berasal dari bahasa latin dan mengacu pada rasa manis senyawa
karbohidrat sederhana. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana (Patong, 2011).
Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit polisakarida
aldehida atau keton. Oligosakarida (bahasa Yunani oligos, sedikit) terdiri dari
rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan
kovalen. Diantaranya disakarida, yang mempunyai dua unit monosakarida.
Kebanyakan oligosakarida yang mempunyai tiga atau lebih unit monosakarida
tidak terdapat secara bebas, tetapi digabungkan digabungkan sebagai rantai
samping polipeptida pada glikoprotein dan proteoglikan (Lehninger, 1997).
Selain glukosa, fruktosa dan galaktosa juga jenis monosakarida. fruktosa
adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke
kiri karenanya disebut juga dengan levulosa. Fruktosa mempunyai rasa yang lebih
manis daripada glukosa, juga lebih manis daripada gula tebu atau sukrosa. Pada
umumnya monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis. Fruktosa dapat
dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff dalam asam HCl. Galaktosa
jarang terdapat bebas di alam dan biasanya terdapat dalam bentuk laktosa.
Rasanya kurang manis dan kurang larut dalam air. Galaktosa mempunyai sifat
memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan (Poedjiadi, 1994).
Senyawa yang termasuk disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.
Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun
dari bit. Sukrosa juga terdapat pada tumbuhan lain, misalnya buah nanas dan
dalam wortel. Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa
dan fruktosa. Molekul sukrosa tidak mempunyai gugus aldehida atau keton bebas,
atau tidak mempunyai gugus –OH glikosidik. Sukrosa mempunyai sifat memutar
cahaya terpolarisasi ke kanan. Laktosa merupakan gabungan dari galaktosa dan
glukosa. Dalam susu terdapat laktosa yang sering disebut gula susu. Dibandingkan
terhadap glukosa, laktosa mempunyai rasa yang kurang manis. Maltosa juga
merupakan disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Maltosa larut
dalam air dan mempunyai rasa yang lebih manis daripada laktosa, tetapi tetap
kurang manis daripada sukrosa. Maltosa merupakan hasil antara dalam proses
hidrolisis amilum dengan asam maupun dengan enzim (Poedjiadi, 1994).
Amilum merupakan salah satu jenis polisakarida yang terdapat banyak di
alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari-hari
sering disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Umbi yang
terdapat pada ubi jalar atau akar pada ketela pohon atau singkong mengandung
pati yang cukup banyak, sebab ketela pohon tersebut selain dapat digunakan
sebagai makanan sumber karbohidrat, juga digunakan sebagai bahan baku dalam
pabrik tapioka. Butir-butir pati apabila diamati dengan menggunakan mikroskop,
ternyata berbeda-beda bentuknya, tergantung dari tumbuhan apa pati tersebut
diperoleh. Bentuk butir pati pada kentang berbeda dengan yang berasal dari terigu
atau beras (Poedjiadi, 1994).
Amilum terdiri atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah
polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20-28%) dan sisanya amilopektin.
Amilosa terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang terikat dengan ikatan a 1,4-
glikosidik, jadi molekulnya merupakan rantai terbuka. Amilopektin juga terdiri
atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4-glikosidik dan
sebagian lagi ikatan 1,6-glikosidik. Adanya ikatan 1,6-glikosidik ini menyebabkan
terjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan
bercabang. Molekul amilopektin lebih besar daripada molekul amilosa karena
terdiri atas lebih dari 1000 unit glukosa. Amilum dapat dihidrolisis sempurna
dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa (Poedjiadi, 1994).
Amilosa merupakan komponen pati yang mempunyai rantai lurus dan larut
dalam air. Umumnya amilosa menyusun pati 17-21 %, terdiri dari satuan glukosa
yang bergabung melalui ikatan α-(1,4) D-glukosa. Amilosa juga mempunyai sifat
alir dan daya kompresibilitas yang baik, sehingga dalam formulasi tablet cetak
langsung dapat digunakan sebagai bahan pengisi, lubrikan dan akan memberikan
waktu hancur yang lebih efektif. Sementara amilopektin merupakan komponen
pati yang mempunyai rantai cabang, terdiri dari satuan glukosa yang bergabung
melalui ikatan α-(1,4) D-glukosa dan α-(1,6) D-glukosa. Amilopektin tidak larut
dalam air tetapi larut dalam butanol dan bersifat kohesi sehingga sifat alir dan
daya kompresibilitas kurang baik (Ben, dkk, 2007).
Amylum solani ( pati kentang) adalah pati yang diperoleh dari umbi
solanum tuberosum (familia Solanaceae). Yang berupa serbuk sangat halus dan
putih. Secara mikroskopik yaitu berupa butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat
telur ukuran 30 µm sampai 100 µm, atau membulat ukuran 10 µm sampai 35 µm,
butir majemuk jarang, terdiri dari 2 sampai 4, hilus berupa titik pada ujung yang
sempit dengan lamella konsentris jelas terlihat, jika diamati dibawah cahaya
terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam memotong pada hilus.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar amilim atau pati pada
sampel umbi kentang. Prinsip kerja pada praktikum adalah dengan menimbang
kentang sebanyak 2 gram. Kentang kemudian ditumbuk dengan aquades hingga
halus. Larutan kentang distirer agar tercampur rata dengan aquades sebanyak 5ml.
Larutan kemudian disaring dengan aquades hingga volume 25 ml. Kemudian hasil
saringan dibuang. Sisa filtrat larutan yang ada pada kertas saring kemudian
dibersihkan dengan aquades 20 ml. Setelah itu, larutan yang telah disaring dalam
tabung erlenmeyer ditambah 3 ml HCl. Kemudian erlenmeyer ditutup dengan
kapas dan alumunium foil. Tabung di panaskan hingga mendidih selama 20 menit.
Tabung didinginkan, setelah dingin dinetralkan dengan 3 ml NaOh 45%. Larutan
diencerkan dengan aquades 50ml. Larutan disaring lagi hingga memperoleh filtrat.
Sebanyak 1ml filtrat dituang ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambah 1 ml
reagen nelson. Tabung kemudian ditera dengan panjang gelombang 540nm.
Mencatat nilai absorbansi dan menghitung kadar pati.
TABEL HASIL ABSORBANSI LARUTAN STANDAR GLUKOSA
NO KONSENTRASI GLUKOSA ABSORBANSI (Å)
(mg/100 ml)
1 0 0,079
2 2 0,121
3 4 0,195
4 6 0,346
5 8 0,387
6 10 0,480

Dari hasil analisis persamaan Regresi linear didapatkan :


a = 0,0422
b = 0,057
sehingga didapatkan persamaan :
y = ax + b
y = 0,042x + 0,057
dimana: Y = absorbansi larutan sampel
X = konsentrasi glukosa
Konsentasi pati = 0,9 x konsentrasi glukosa
Dari percobaan, didapatkan hasil sebagai berikut:
Kelompok y = ax + b Konsentrasi pati

1 0,151 = 0,0422x + 0,057 = 0.9 x 2,2275

0,094 = 0,0422x = 2,00475

x = 2,2275

2 0,126 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 1,643

0,069 = 0,042x = 1,48

x = 1,643

3 0,329 = 0,042 x + 0.057 = 0,9 x 6,445


0,042 x = 0.271
= 5,8
x = 6,44

4 0,126 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 1,643

0,069 = 0,042x = 1,48

x = 1,643

5 0,215=0,0422x+0.=,057 =0,9x3,74
0,158=0,0422x = 3,37
x=3,74

6 0,190= 0,042x + 0,057 = 0,9 x 3,167

0,133= 0,042x = 2,850

x = 3,167

7 0,15 = 0,0422x + 0,057 = 0,9 x 22,03

0, 93 = 0,0422x = 19,827

x = 22,03

8 0,118 = 0,042x+0,057 = 0,9 x 1,452


0,061 = 0,042x = 1,3068

x = 1,452

9 0,145 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 2,085

0,0422x = 0,088 = 1,877

x = 2,085

10 0,153 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 2,274

0,0422x = 0,096 = 2,0466

x = 2,274

11 0,135 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 1,848

0,0422x = 0,078 = 1,6632

x = 1,848

12 0,143 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 2,0476

0,086 = 0,042x = 18,4284

x = 2,0476

Peringkat konsentrasi pati dari yang terbesar dan terkecil adalah sebagai berikut:
1. Kelompok 7 : 19,827
2. Kelompok 12 : 18,4284
3. Kelompok 3 : 5,8
4. Kelompok 5 : 3,37
5. Kelompok 6 : 2,850
6. Kelompok 10 : 2,0466
7. Kelompok 1 : 2,00475
8. Kelompok 9 : 1,877
9. Kelompok 11 : 1,6632
10. Kelompok 2 : 1,48
11. Kelompok 4 : 1,48
12. Kelompok 8 : 1,3068
Dari ke 12 kelompok, kelompok 7 dan 12 yang hasilnya sesuai dengan teori,
karena pati pada kentang tergolong pati resisten maka kandungan pati lebih dari
15,00. Pada kelompok 7 kandungannya sebesar 19,827 dan kelompok 12 sebesar
18,4284. Kelompok yang lain menunjukkan data yang tidak sesuai dengan teori.
Kandungan konsentrasi pati paling besar dapat dilihat pada kelompok 7
sebanyak 19,827, dan kandungan konsentrasi pati paling rendah diperoleh
kelompok 8 sebanya 1,3068. Hal ini menunjukkan hasil konsentrasi pati
dipengaruhi oleh proses penyaringan filtrat, pemanasan larutan yang tidak sesuai
teori , serta ketelitian dalam mengukur volume larutan saat disaring maupun saat
ditambah dengan reagen-reagen seperti HCl, nelson.

KESIMPULAN

Amilum merupakan salah satu jenis polisakarida yang terdapat banyak di alam,
yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari-hari sering
disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Butir-butir pati
apabila diamati dengan menggunakan mikroskop, ternyata berbeda-beda
bentuknya, tergantung dari tumbuhan apa pati tersebut diperoleh. Bentuk butir
pati pada kentang berbeda dengan yang berasal dari terigu atau beras
Starch (pati) atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, serbuk putih, tidak berasa dan tidak berbau. Pati merupakan bahan
utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa
(sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Pati pada kentang tergolong
pati resisten yang tidak dapat dicerna dan diserap dalam usus halus individu yang
sehat, dan bersifat resisten terhadap hidrolisis enzim amilase.

Hasil Percobaan
Kelompok y = ax + b Konsentrasi Kesesuaian
pati teori

1 0,151 = 0,0422x + 0,057 = 0.9 x 2,2275 Tidak sesuai

0,094 = 0,0422x = 2,00475

x = 2,2275

2 0,126 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 1,643 Tidak sesuai

0,069 = 0,042x = 1,48

x = 1,643

3 0,329 = 0,042 x + 0.057 = 0,9 x 6,445 Tidak sesuai


0,042 x = 0.271
= 5,8
x = 6,44

4 0,126 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 1,643 Tidak sesuai

0,069 = 0,042x = 1,48

x = 1,643

5 0,215=0,0422x+0.=,057 =0,9x3,74 Tidak sesuai


0,158=0,0422x = 3,37
x=3,74

6 0,190= 0,042x + 0,057 = 0,9 x 3,167 Tidak sesuai

0,133= 0,042x = 2,850

x = 3,167

7 0,15 = 0,0422x + 0,057 = 0,9 x 22,03 Sesuai


0, 93 = 0,0422x = 19,827

x = 22,03

8 0,118 = 0,042x+0,057 = 0,9 x 1,452 Tidak sesuai

0,061 = 0,042x = 1,3068

x = 1,452

9 0,145 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 2,085 Tidak sesuai

0,0422x = 0,088 = 1,877

x = 2,085

10 0,153 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 2,274 Tidak sesuai

0,0422x = 0,096 = 2,0466

x = 2,274

11 0,135 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 1,848 Tidak sesuai

0,0422x = 0,078 = 1,6632

x = 1,848

12 0,143 = 0,042x + 0,057 = 0,9 x 2,0476 Sesuai

0,086 = 0,042x = 18,4284

x = 2,0476

Urutan konsentrasi pati dari yang terbesar dan terkecil adalah sebagai berikut:
1. Kelompok 7 : 19,827
2. Kelompok 12 : 18,4284
3. Kelompok 3 : 5,8
4. Kelompok 5 : 3,37
5. Kelompok 6 : 2,850
6. Kelompok 10 : 2,0466
7. Kelompok 1 : 2,00475
8. Kelompok 9 : 1,877
9. Kelompok 11 : 1,6632
10. Kelompok 2 : 1,48
11. Kelompok 4 : 1,48
12. Kelompok 8 : 1,3068

Faktor yang mempengaruhi konsentrasi pati adalah:


- Perbedaan varietas kentang
- Iklim pertumbuhan kentang yang digunakan praktikum
- karakteristik kultivar kentang
- proses penyaringan filtrat yang menyebabkan masih ada beberapa substrat
tidak terlarut dengan baik
- waktu pemanasan larutan tidak semua larutan mendidih secara sempurna
- ketelitian dalam mengukur volume larutan saat disaring maupun saat
ditambah dengan reagen-reagen seperti HCl, nelson.

DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Mirna Rahmah.2012.Hidrolisis Pati Sukun Dengan Katalisator H2SO4
untuk Pembuatan Perekat.Jurnal Rekayasa Kimia dan Ligkungan,9 (2), 62-
67.
Bresnick, S. D., 1994, Intisari Kimia Organik, Lippincott Williams dan Wilkins
Inc. USA, New York.
Hart, H., Craine, L. E., dan Hart, D. J., 2003, Kimia Organik edisi sebelas,
diterjemahkan oleh Suminar Setiati Achmadi, Erlangga, Jakarta.

Lehninger, A. L., 1997, Dasar-dasar Biokimia Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Patong, A. R., 2011, Penuntun dan Laporan Praktikum Biokimia, Laboratorium


Biokimia FMIPA Universitas Hasanuddin, Makassar.

Pine, S. H., J. B. Hendrickson, D. J. Cram, dan G. S. Hammond, 1988, Kimia


Organik 2 edisi keempat, ITB, Bandung.
Poedjiadi, A., 1994, Dasar-Dasar Biokimia, UI-Press, Jakarta.
Situmorang, Manihar, Esra Putri S, dan Dewi Silaen.2010. Pengembangan Metode
Analisis Spektrofotometry Melalui Reaksi Enzimasi untuk Penentuan
Glukosa di Dalam Buah-Buahan.Jurnal Sains Indonesia, 34 (2) : 49-54.
Sultanry dan Kaseger, 1985, Kimia Pangan, Badan Kerjasama Perguruan Tinggi
Negeri Bagian Timur, Makassar.

Anda mungkin juga menyukai