Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan I

Pada zaman Belanda oleh Dr.K. Loedin dibangun RSJ tahun 1933 dan berubah-ubah
sampai tanggal 25 Juli 2008. Keperawatan Jiwa adalah proses interpersonal yang berusaha untuk
meningkatkan dan mempertahankan perilaku sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai
manusia. Falsafah keperawatan jiwa adalah individu memiliki harkat martabat jadi harus dihargai
,tujuan individu meliputi tubuh, sehat, otonom dan aktualisasi diri, masing-masing individu
berpotensi untuk berubah, manusia adalah makhluk holistic yang berinteraksi dan bereaksi
dengan lingkungan dan lain-lain.

Pertemuan II

Askep jiwa adalah suatu spesialisasi pelayanan keperawatan dengan menggunakan ilmu
tingkah laku manusia sebagai dasar, menggunakan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya
dalam meningkatkan , mempertahankan serta memulihkan kesehatan mental klien dan
masyarakat ditempat klien berada. Tujuh diagnosa keperawatan jiwa: Halusinasi, waham, resiko
bunuh diri , defisit keperawatan diri, perilaku kekerasan , perilaku kekerasan , harga diri rendah
dan isolasisosial.

Pertemuan III

HDR adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan.
Ada 2 macam HDR: HDR Situasional dan HDR kronik. Penatalaksanaan HDR:
psikofarmakologi, psikoterapi dan kejang listrik. Isos adalah penurunan komunikasi atau bahkan
tidak mau berkomunikasi dengan lingkungan luar. Tanda dan gejalanya yaitu pasien
menceritakan kesepian, merasa tidak berguna, merasa ingin mengakhiri hidupnya. Akibat dari
isos ialah dimana orang menarik diri dari lingkungan mereka.DPD adalah suatu kondisi pada
seseorang yang mengalami kelemahan dalam perawatan diri seperti mandi dan toileting .
Penatalaksanaan DPD adalah meningkat kesadaran dan kepercayaaan diri, membimbing dan
menolong klien merawatkan diri, ciptakan lingkungan yang mendukung.

Pertemuan IV

Anxietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi.
Penyebab anxietas adalah khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah
tersinggung, merasa tegang, tidak tenang , gelisah, takut sendirian, takut pada keramaian dan
banyak orang dan lain-lain. Keputusasaan adalah keadaan subjek seseorang individu yang
melihat keterbatasan / tidak ada alternatif / pilihan pribadi yang tersedia dan tidak dapat
memobilisasi energi yang dimilikinya. Tanda dan gejala adalah sering mengeluh dan nampak
murung, nampak kurang bicara, dan lain lain. Penatalaksanaan adalah psikofarmaka, psikoterapi,
terapi psikososial, terapi psikoreligius, rehabilitasi. Ketidakberdayaan adalah persepsi bahwa
tindakan seseorang secara signifikan tidak akan mempengaruhi hasil, persepsi kurang kendali
terhadap situasi saat ini / situasi yang akan terjadi. Tanda dan gejala adalah apatis, pasif, ansietas,
depresi, marah gelisah, cenderung menarik diri, dan lain-lain. Gangguan citra tubuh adalah
perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk struktur,
fungsi keterbatasan, makna dan objek yang sering kontak dengan tubuh. Tanda dan gejala adala
menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah, tidak menerima perubahan tubuh
yang telah / akan terjadi, dan lain-lain. Harga diri rendah adalah keadaan dimana individu yang
sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami persaan negatif mengenai diri dalam
berespon, terhadap suatu kejadian.

Pertemuan V

Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan
persepsi sensori seperti merasa sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan /
penghidupan. Jenis Halusinasi yaitu halusinasi panca indera, halusinasi ikterik, halusinasi
perintah. Waham adalah suatu keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus menerus, tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan. Penatalaksanaan waham adalah psikofarmakologi, pasien
hiperaktif / agatasi anti psikotik low potensial, penarikn diri high potensial, ECT tipe katatonik,
psikoterapi, prilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, terapi supporatif.

Pertemuan VI

Prilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
Rentang respon marah yaitu assertif, frustasi, pasif , agresif, mengamuk. Meknisme koping
prilaku kekerasan adalah sublimasi, proyeksi, respresi, reaksi formasi, displacement. Resiko
bunuh diri adalah resiko untuk mencederai diri sendiri yang dapat mengancam keidupan. Tanda
dan gejala adalah mempunyai ide untuk bunuh diri, mengungkapkan keinginan untuk mati,
mengungkapkan rasa bersalah, keputusasaan dan lain-lain.

Pertemuan VII

Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain.
Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang menarik diri yaitu percobaan untuk
menghindari interaksi dengan orang lain. Sesi TAKS sesi I adalah kemampuan memperkenalkan
diri, II = TAKS kemampuan berkenalan, III = TAKS kemampuan bercakap – cakap, IV = TAKS
kemampuan bercakap – cakap dengan topik tertentu, V = TAKS kemampuan berakap – cakap
masalah pribadi, VI = TAKS kemampuan bekerjasama, VII = TAKS Evaluasi kemampuan
sosialisasi. Terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni dalam mengarahkan suatu ilmu dan seni
dalam mengarahkan partisipasi seseorang untuk melaksanaan suatu tugas tertentu yang telah
ditentukan dengan maksud untuk memperbaiki, memperkuat, meningkatkan kemampuan dalam
tahap penyesuaian diri dengan lingkungan. Tahap terapi okupasi adalah tahap evaluasi, tahap
intervensi, tahap hasi akhir.

Anda mungkin juga menyukai