Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara
lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan konseling asuhan kebidanan yang
mencakup pemeriksaan berkesinambungan diantaranya asuhan kebidanan kehamilan,
persalinan, bayi baru lahir, dan masa nifas. (Varney, 2006).
Proses persalinan merupakan suatu peristiwa yang penting yang membutuhkan
perhatian khusus baik terhadap kesehatan fisik maupun kesehatan psikis ibu. Secara
fisiologis, ibu menjelang persalinan harus berada dalam keadaan cukup gizi dan bebas
dari penyakit infeksi dan penyakit - penyakit lain yang mempengaruhi proses persalinan.
Sedangkan secara psikologis diharapkan ibu menjelang persalinan menunjukkan suasana
hati yang tenang, damai, dan memiliki sikap / persepsi yang positip dalam menghadapi
persalinan, sehingga hal tersebut dapat mengurangi ketegangan emosi dan dapat
menurunkan / meminimalkan rasa cemas yang sering dirasakan ibu-ibu menjelang
persalinan. (Sulami, 2012). Terdapat lima kebutuhan dasar bagi wanita yang sedang
mengalami proses persalinan. Lima kebutuhan dasar tersebut adalah: Asuhan fisik dan
psikologis, Kehadiran seorang pendamping secara terus menerus, Pengurangan rasa sakit,
Penerimaan atas sikap dan perilakunya, Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan
yang aman. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah mengikutsertakan suami
dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
Masa nifas merupakan masa setelah ibu melahirkan bayi yang digunakan untuk
memulihkan kesehatannya berarti memulihkan organ yang mengalami perubahan pada
waktu hamil maupun bersalin. Untuk itu ibu dianjurkan melakukan mobilisasi dini.
Mobilisasi adalah kemampuan untuk bergerak bebas dalam lingkungan. Mobilisasi ini
melibatkan antara lain sistem integumen dan sistem neuromuskuler. Tujuan dari
mobilisasi adalah sebagai ekspresi emosi dalam bentuk non verbal, pertahanan diri,
pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas sehari-hari dan aktivitas rekreasi. Mobilisasi dini
ini berhubungan dengan pengeluaran lochea karena aktifitas fisik akan mempengaruhi
kebutuhan otot terhadap oksigen, yang kebutuhannya akan meningkat berarti memerlukan
aliran darah yang kuat, seperti halnya otot rahim, lalu dirangsang kontraksinya dengan
aktivitas fisik maka aliran darah akan meningkat dan lancar, kontraksi uterus semakin
baik pengeluaran lochea menjadi lancar sehingga mempengaruhi proses pengecilan rahim.
Pengeluaran lochea salah satunya dipengaruhi oleh kesediaan ibu untuk menyusui. Isapan
anak akan merangsang otot polos payudara untuk berkontraksi yang kemudian
merangsang susunan saraf di sekitarnya dan meneruskan rangsangan ini ke otot. Otot
akan memerintahkan kelenjar hipofisis posterior untuk mengeluarkan hormon pituitarin
lebih banyak, sehingga kadar hormon estrogen dan progesteron yang masih ada menjadi
lebih rendah. Pengeluaran hormon pituitarin yang lebih banyak akan mempengaruhi
kuatnya kontraksi otot-otot polos payudara dan uterus. Kontraksi otot-otot polos payudara
berguna untuk mempercepat involus . (Dwi Purwanti dan Riska Dwi Kristanti, 2011).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram (Kristiyanasari, 2009).
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami
trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Dewi, 2011). Berat badan bayi lahir normal harus
mencapai minimal 2.500 gram. Bayi dengan berat lahir < 2500 gram tergolong bayi
dengan resiko tinggi karena angka kesakitan dan kematiannya tinggi, oleh karena itu
pencegahan kelainan BB bayi lahir sangat penting, yaitu dengan pemeriksaan prenatal
yang baik dan memperhatikan gizi ibu. Pada keadaan bayi lahir dengan berat lahir dan
usia gestasi yang normal maka pertumbuhan organ internal termasuk otak telah mencapai
tahap kematangan sehingga kemampuan intelektual bayi dengan berat normal cenderung
menunjukkan lebih baik daripada bayi dengan berat lahir kurang. (Kusrini Katharina dan
Ika Oktaviani, 2011).
Berdasarkan uraian diatas kelompok tertarik mengambil judul “Asuhan kebidanan
komprehensif pada, persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. D umur 38 tahun
G8P7A1 hamil 39 minggu di UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya Depok, Jawa Barat”.
Penulis berharap dengan penyusunan karya tulis ilmiah ini mampu memberikan asuhan
komprehensif mulai dari persalinan, nifas dan bayi baru lahir.

1.2 Tujuan
Mampu memberikan Asuhan Pelayanan Kebidanan secara komperehensif sesuai
standar pelayanan kebidanan pada ibu bersalin, nifas, dan bayi baru lahir kepada Ny. D
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney dan di dokumentasikan
dalam bentuk SOAP.
1.3 Ruang Lingkup
1. Tempat
 Pengambilan kasus kelompok dilaksanakan di UPT Puskesmas Kecamatan
Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
2. Waktu
 Penyusunan laporan kasus kelompok tanggal 10 Desember 2017 sampai tanggal 14
Desember 2017.
 Pengambilan kasus tanggal 9 Desember 2017.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Kehamilan


2.1.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah proses pertambahan janin dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) (Syaifuddin A,
2002:89).
Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu trimester I ( 0-12 minggu), trimester II (12-28
minggu), dan trimester III (28-40 minggu). Selama kehamilan terdapat berbagai perubahan
fisiologi antara lain perubahan fisik, perubahan sistem pencernaan, respirasi, sirkulasi, darah,
metabolisme, taktus urinarus serta perubahan psikologis.

2.1.2 Tanda Kehamilan


Tanda-tanda kehamilan :

1. Amenorhoe
2. Nausea dan emesis
3. Mengidam
4. Tidak tahan bau-bauan
5. Pingsan atau sinkope
6. Tidak ada selera makan
7. Lelah
8. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
9. Sering miksi
10. Konstipasi
11. Pigmentasi kulit yaitu chloasma gravidarus sekitar dinding perut dan payudara

Tanda-tanda kemungkinan hamil :

1. Perut membesar
2. Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim
3. Tanda hegar (Hipertrofi ishmus mengakibatkan menjadi panjang dan lunak)
4. Tanda Chadwick (Vagina dan vulva merah agak merah agak kebiruan (livide))
5. Tanda Piscaseck (Uterus membesar kesalah satu jurusan)
6. Kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Braxton Hicks)
7. Teraba Ballotement
8. Reaksi kehamilan positif
Tanda pasti hamil :

1. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin
2. Denyut jantung janin
3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen

2.1.3 Fisiologi Kehamilan


Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi
pelepasan ovum. Fertilisasi yaitu pertemuan antara ovum dengan spermatozoa. Konsepsi
sampai terjadi kehamilan disertai banyak perubahan. Perubahan tersebut diantaranya
perubahan fisik, uterus, system sirkulasi darah, system pencernaan, sistem urinalis,
metabolisme, respirasi, dan psikososial.

2.1.3.1 Perubahan Fisik


a. Vagina
Selama proses kehamilan, peningkatan valkularisasi dan hyperemia timbul di kulit
dan otot-otot perineum serta vulva dan terdapat pelunakan jaringan ikat yang
normalnya banyak terdapat pada struktur – struktur ini, sekret yang banyak sekali dan
warna ungu vagina (F. Gary Luningham, 2005:186).
Sekret dalam vagina bertambah pada kehamilan. Sekret tersebut memiliki pH 3,5-6,0
yang disebabkan oleh terbentuknya audum lakhtum sebagai hasil penghancuran
glikogen yang berada dalam sel-sel epitel vagina oleh bacil-bacil doderlien. Sifat
asam ini mempunyai sifat bakterisida (FK Unpad, 1983:143).

b. Kulit
Selain striae gravidarum pada kulit terdapat pula hiperpigmentasi antara lain pada
areola Mammae, papilla mammae dan linea alba. Linea alba yang tampak hitam
disebut linea nigra.
Hiperpigmentasi yang terdapat pada kulit muka disebut Chloasma gravidarum (FK
Unpad, 1984:146).
c. Dinding perut
Pada primigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong perut yang
disebut striae gravidarum tetapi kadang pula terdapat pada payudara dan paha, pada
primigravida warnanya membiru disebut striae livide sedangkan pada multigravida
selain biru juga terdapat warna garis putih agak mengkilat seperti jaringan perut yang
disebut linea albican (FK Unpad, 1983 : 143-144).
d. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus luteum gravidatatis, tapi setelah
bulan IV Corpus Luteum menyusut (FK Unpad, 1984 : 143).
e. Payudara
Selama kehamilan payudara membesar disebabkan hypertrofi dari alveoli yang
menyebabkan hypersensitifitas pada mammae, hyperpigmentasi areola mammae,
grandula montgomery makin tampak, puting susu semakin menonjol dan pengeluaran
ASI belum berlangsung karena prolaktin berfungsi ditambah oleh PIH tidak ada
(Bobak dkk, 2004:III)
2.1.3.2 Uterus
Untuk mengakomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar disebabkan oleh otot
polos rahim hipertrofik dan hiperplasia. Serabut-serabut kolagennya menjadi
higroskopik. Endometrium menjadi desidua. Ukuran uterus pada kehamilan cukup
bulan 30 x 25 x 25 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc dengan berat naik dari 30
gr menjadi 1000 gram

2.1.3.3 Sistem Sirkulasi Darah


Dalam kehamilan volume darah ibu bertambah secara fisiologi karena adanya
pencairan darah yang disebut hidraemia. Volume darah akan bertambah banyak kira-
kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu diikuti dengan cardiac output
yang meninggi sebanyak 30%.
Volume eritrosit yang mengalami peningkatan secara keseluruhan tetapi penambahan
volume plasma juga jauh lebih besar hingga konsentrasi Hb dalam darah menjadi
lebih rendah (Winkjosastro H, 1999).

2.1.3.4 Sistem Pencernaan


Dengan pengaruh dari hormon estrogen asam lambung meningkat yang menyebabkan
hipersaliva, darah lambung terasa panas, morning sickness dan terjadi emesis
gravidarum. Sedangkan pengaruh hormon progesteron menyebabkan gerakan usus
menurun dan terjadi obstipasi.

2.1.3.5 Sistem Urinarius


Pada trimester pertama kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar
sehingga sering timbul kencing. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya usia
kehamilan, bila kepala janin mulai turut PAP, kadang kemih tertekan kembali dan
keluhan sering kencing juga timbul. Ada gangguan progesteron menyebabkan
pembesaran uterus kanan dan kiri akan tetapi uterus kanan lebih besar karena
kurangnya tekanan dibandingkan dengan uterus kiri dan uterus lebih sering memutar
ke arah kanan. Disamping itu polluria disebabkan oleh peningkatan sirkulasi darah di
ginjal sehingga filtrasi glomerosus juga meningkat sampai 69% tetapi reabsorbsi di
tubuh tidak berubah (Hanifa Winkjosastro 2002:97).

2.1.3.6 Metabolisme
Terjadinya peningkatan BMR antara 15-20% mempengaruhi system endokrim yaitu
somatromamotitoprin, peningkatan plasma insulin dan hormon-hormon adrenal
akibatnya terjadi peningkatan kebutuhan kalori dan sebagai manifestasinya menjadi
lapar, sering haus, sering kencing seperti glukosuria. Keseimbangan asam basa
berkisar 155 mEg/liter, peningkatan kebutuhan protein antara ½ gr/kg BB sehingga
terjadi peningkatan BB 6,5 – 16,5 kg, rata-rata 12,5 kg (Hanifa Winkjosastro, 2002 :
99)
2.1.3.7 Sistem Respirasi
Kebutuhan O2 meningkat selama kehamilan antara 20-25% disebabkan oleh
pembesaran uterus sehingga diafragma menjadi kurang leluasa bergerak
(Winkjosastro, H : 2002).

2.1.3.8 Perubahan Psikologis


a. Pada trimester 1, yaitu :
1. Penerimaan keluarga khususnya pasutri terhadap kehamilannya
2. Perubahan sehari-hari
3. Mencari tanda kehamilan
4. Merasa tidak sehat dan membenci kehamilannya
5. Merasakan kekecewaan, kecemasan dan kesedihan
6. Hasrat hubungan seks berbeda
7. Khawatir kehilangan bentuk tubuh
8. Ketidakstabilan mirip sindrom pra-haid : mudah marah, ayunan suasana hati,
irasionalitas, cengeng.
9. Perasaan was-was, takut, gembira
b. Pada trimester 2, yaitu :
1. Ibu merasa sehat
2. Perut belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban
3. Sudah menerma kehamilannya
4. Mulai merasa gerak bayi
5. Merasaka kehadiran bayi sebagai seorang di luar dirinya
6. Merasa terlepas dari masa cemas dan tidak nyaman
7. Libido meningkat.
c. Pada trimester 3, yaitu :
1. Disebut periode menunggu dan waspada sebab merasa tidak sabar menunggu
kelahiran
2. Gerakan bayi dan membesarnya perut
3. Kadang merasa bayinya lahir sewaktu-waktu
4. meningkatnya kewaspadaan timbulnya tanda dan gejala persalinan
5. Rasa tidak nyaman
6. Kehilangan perhatian yang didapatkan selama hamil
7. Semakin ingin menyudahi masa kehamilan
8. Tidak sabaran dan resah
9. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya

2.2 Pemeriksaan Obstetri


2.2.1 Definisi Obstetri
Obstetri merupakan cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal
yang mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya (Oxford English Dictionary, 1933).Obstetri
terutama membahas tentang fenomena dan penatalaksanaan kehamilan, persalinan
puerperium baik pada keadaan normal maupun abnormal. Nama lain obstetri adalah mid
wifery.
Tujuan obstetri yaitu agar supaya setiap kehamilan yang diharapkan dan berpuncak pada ibu
dan bayi yang sehat. Juga berusaha keras mengecilkan jumlah kematian wanita dan bayi
sebagai akibat proses reproduksi atau jumlah kecacatan fisik, intelektual dan emosional yang
diakibatkannya.

2.2.2 Pemeriksaan Fisik pada Kehamilan


Menurut Sarwono (2002), kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologi antara lain
perubahan fisik, perubahan sistem pencernaan, respirasi, sirkulasi, darah, metabolisme,
traktus urinarius serta perubahan psikologis. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan
normal, namun kadang tidak sesuai yang diharapkan. Sulit diprediksi apakah ibu hamil akan
bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, antenatal care merupakan cara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal.
Antenatal care adalah kegiatan pengamatan dan pengawasan secara seksama sebelum
persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dan rahim, yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (Mochtar, 2006)
Jadwal pemeriksaan Antenatal :
a. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat
satu bulan
b. Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan
c. Periksa ulang 2x sebulan sampai kehamilan 9 bulan
d. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan
e. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan (Saifuddin, 2002)

Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan umum meliputi:


1. Keadaan umum
2. Keadaan status gizi
3. Keadaan jantung dan paru-paru
4. Adanya oedema
5. Reflek
6. Berat badan
7. Tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu badan, dan respirasi)
b. Pemeriksaan status obstetrikus
1. Inspeksi
Pemeriksaan pandang seluruh tubuh meliputi muka, leher, dada, perut, vulva,
ekstremitas atas dan bawah dan sebagainya.

2. Palpasi
a) Pemeriksaan raba untuk menentukan umur kehamilan dengan mengukur
besarnya rahim, menentukan berat janin dan lain-lain.
b) Ibu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih
tinggi dengan memakai bantal. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu
hamil. Lakukanlah palpasi bimanual terutama pada pemeriksaan payudara
c) Palpasi perut untuk menentukan :
- Besar dan konsistensi rahim
- Bagian-bagian janin, letak persentasi
Manuver palpasi menurut leopold :
Leopold I

 Pemeriksaan menghadap ke arah muka ibu hamil


 Menentukan TFU bagian janin dalam fundus
 Konsistensi uterus
Tabel 2 Ukuran Tinggi Fundus Uteri menurut Spiegelberg
Umur kehamilan dalam minggu Tinggi Fundus Uteri dalam cm
22-28 minggu 24-25 cm diatas sympisis
28 minggu 26,7 cm diatas sympisis
30 minggu 29,5-30 cm diatas sympisis
32 minggu 29,5-30 cm diatas sympisis
34 minggu 31 cm diatas sympisis
36 minggu 32 cm diatas sympisis
38 minggu 33 cm diatas sympisis
40 minggu 37,7 cm diatas sympisis

Memantau Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ)


Taksiran berat badan janin ditentukan berdasarkan rumus Johnson-
Tausak. perhitungan ini penting sebagai dasar pertimbangan memutuskan rencana
persalinan pervaginam secara spontan. Rumus tersebut :

(TBBJ)= [TFU (cm) - N] x 155

Keterangan :
N= 13 bila kepala belum melewati pintu atas panggul
N= 12 bila masih berada diatas spina isciadica
N= 11bila sudah berada dibawah spina isciadica
(Tim dokter FK UI, 2001)
Leopold II

 Menentukan batas samping rahim kanan kiri


 Menentukan letak punggung janin
 Pada letak lintang tentukan dimana kepala janin
Leopold III

 Menentukan bagian terbawah janin


 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau masih bisa
digoyang
Leopold IV

 Pemeriksa menghadap ke arah ibu hamil


 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan seberapa jauh
sudah masuk pintu atas panggul
- Gerakan janin
- Kontraksi rahim Braxton-Hicks dan his
3. Auskultasi
Jantung janin merupakan observasi esensial tentang kesejahteraan janin dan harus
diauskultasi pada setiap pemeriksaan abdomen dan setelah pemeriksaan apapun.
Mengetahui presentasi dan posisi janin berarti mengetahui di bagian mana alat
tersebut diletakkan di abdomen ibu agar dapat mendengar bunyi jantung janin.
Jantung janin dikaji : keberadaannya, frekuensinya normalnya 120/160 x/menit,
keteraturannya, dan variabilitasnya (Johnson, 2004).

2.3 Pengertian persalinan

Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada


kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu
maupun janin (sarwono, 2002).

Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan presentasi belakang kepala
tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi,
dan pada umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Prawirohardjo,
1997). Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Saifuddin, 2006).

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan
di mulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks
(membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu
belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks (JNPKKR,
2007).

Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus
yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan
kelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah. (Rohani, 2011).

Bentuk persalinan berdasarkan teknik :

1. Persalinan spontan, yaitu persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri


dan melalui jalan lahir.
2. Persalinan buatan, yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan ekstraksi
forceps, ekstraksi vakum dan sectio sesaria.
3. Persalinan anjuran yaitu bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan dari luar dengan jalan pemberian rangsang. (Rukiyah; Ai yeyeh;
dkk, 2009)
Persalinan berdasarkan umur kehamilan :

1. Abortus adalah terhentinya proses kehamilan sebelum janin dapat hidup


(viable), berat janin di bawah 1.000 gram atau usia kehamilan di bawah 28
minggu.
2. Partus prematurus adalah persalinan dari hasil konsepsi pada umur kehamilan
28- 36 minggu. Janin dapat hidup, tetapi prematur; berat janin antara 1.000-
2.500 gram.
3. Partus matures/aterm (cukup bulan) adalah partus pada umur kehamilan 37-40
minggu, janin matur, berat badan di atas 2.500 gram.
4. Partus postmaturus (serotinus) adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau
lebih dari waktu partus yang ditaksir, janin disebut postmatur.
5. Partus presipitatus adalah partus yang berlangsung cepat, mungkin di kamar
mandi, di atas kenderaan, dan sebagainya.
6. Partus percobaan adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk
memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya Cephalo pelvic Disproportion
(CPD). (Rohani; dkk, 2011)

2.3 Perbedaan Primigravida dan Multigravida berdasarkan Pemeriksaan Fisik Obstetri


2.3.1 Definisi Primigravida dan Multigravida
Istilah gravida digunakan untuk menyebut seorang ibu yang sedang hamil. Dibagi menjadi 2
macam berdasarkan riwayat kehamilannya, yaitu primigravida dan multigravida.
Primigravida adalah seorang ibu yang sedang hamil untuk pertama kali. Sedangkan
multigravida adalah seorang ibu yang hamil lebih dari 1 sampai 5 kali. Adapun menurut
Manuaba (1998:158), multigravida adalah wanita yang pernah hamil dan melahirkan bayi
genap bulan.

2.3.2 Perbedaan antara Primigravida dan Multigravida


Perbedaan antara Primigravida dan Multigravida
No. Primigravida Multigravida

1 Payudara tegang, pembuluh Payudara kurang tegang,


darah terlihat, hiperpigmentasi menggantung, ada striae, puting
jelas, sensitif dan terasa nyeri, susu mendatar
puting susu runcing
2 Perut tegang, menonjol kedepan, Perut longgar, menggantung
striae lividae, pusar menonjol kedepan, banyak striae lividae
dan albikan, pusar tidak begitu
menonjol
3 Labia mayora tampak bersatu Labia mayora terbuka
Vulva tertutup Vulva menganga
Perineum tidak ada bekas luka Perineum bekas luka
4 Vagina sempit dengan rugae Vagina lebih lebar, rugae kurang
utuh menonjol
5 Himen koyak (perforate) pada Himen mitformis, kurunkula
beberapa tempat himenalis
6 Portio runcing dan tertutup Portio tumpul, terbagi bibir
Serviks licin, bulat dan tidak depan/ belakang
dapat dilalui oleh satu ujung jari Serviks bisa terbuka satu jari,
kadang kala ada bekas robekan
persalinan yang lalu
7 Rahim tegang Rahim agak lunak

Membedakan primigradi dan multigravida penting karena terdapat perbedaan yang cukup
khas antar keduanya dan menjadi penentu sikap dalam pengambilan keputusan terakhir. Yang
dimaksud dengan perbedaan primigravida dan multigravida adalah yang mempunyai risiko
rendah yang dapat di jabarkan sebagai berikut.
Untuk membedakan apakah multigravida murni dengan risiko rendah atau dengan resiko
tinggi dapat dilakukan anamnesis yang cermat di antaranya :

- Riwayat persalinannya yang terdahulu, apakah spontan, hidup, aterm – jawaban


demikian merupakan riwayat kehamilan dan persalinan dengan risiko rendah. Riwayat
kehamilan dan persalinan dengan risiko tinggi : Pernah abortus, prematuritas atau
lahir mati. Persalinan dengan tindakan atau persalinan disertai kelainan
- Jumlah anak : Lebih dari 5 orang termasuk grandemultipara. Umur anak terkecil di
atas 5 tahun tergolong sekunder primigravida
- Umur ibu saat ini : di atas 35 tahun termasuk primitua
BAB III

PENGEMBANGAN KASUS

(DOKUMENTASI SOAP)

1. DOKUMENTASI SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

A. DATA SUBJEKTIF
I. BIODATA
KLIEN SUAMI

Nama : Ny. Dhita Mardiana Nama :Tn. Hendi Firmansyah

Umur : 34 tahun Umur : 38 tahun

Suku : Jawa Suku : Jawa

Agama :Islam Agama: islam

Pendidikan :SMP Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : wiraswasta

Alamat : Kp. Bojong rt/rw 2/20 Bakti Jaya

Nomor Tlp : 081584330231

II. ANAMNESA
Pada Tanggal : 09 Desember 20187 Pukul : 13.30 WIB

Keluhan utama : waktu datang pada pukul 13.30 WIB bahwa ibu sudah merasakan
mules sering dan keluar lendir darah tetapi belum keluar air- air

1. Riwayat Kehamilan ini


 HPHT :
 Haid sebelumnya : Teratur
 Lamanya : 7 hari
 Siklus : 28 hari
 Tafsiran Persalinan : 12 desember 2017
 ANC di : BPM Oleh : Bidan
 Frekuensi ANC : 4 Kali, Teratur
2. Riwayat Kehamilan dan persalinan yang lalu
N Tahun Jenis L/P Penolong Tempat H/M BB/PB Komplika
o Lahir si
Persalinan

1. 1999 Normal P Bidan BPM H 2400 gr

2. 2001 Normal L Bidan BPM H 3800 gr

3. 2008 Normal L Bidan BPM H 3400 gr

4. 2010 Normal P Bidan BPM H 3000 gr

5. Abortus

6. 2014 Normal L Bidan BPM H 3200 gr

7. 2016 Normal P Bidan BPM H 3400 gr

8. Hamil
ini

3. Riwayat Penyakit yang pernah diderita :


 Penyakit Asma/TBC : Tidak
 Hipertensi : Tidak
 Diabetes Melitus : Tidak
 Anemia Berat : Tidak
 Gangguan Jantung : Tidak
 Gangguan Ginjal : Tidak
 DLL : Tidak

4. Riwayat Psikososial
 Emosi : baik
 Jumlah perkawinan :1
 Status pernikahan : kawin
 Usia saat menikah : 20 thn

B. DATA OBJEKTIF
I. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran Umum : compos mentis
2. Keadaan Umum : baik
3. Tanda-tanda vital : TD 100 / 80 mmhg, Nadi 85 x/mnt
Suhu 36,4 ◦C, Pernafasan 24 x/mnt
4. BB : 53 kg, TB : 158 cm , LILA : 25 cm
5. Muka : Pucat : tidak Oedema : Tidak
6. Mata : Conjungtiva : pucat Sklera : Tidak ikterik
7. Abdomen
Inspeksi

Luka Bekas Operasi : tidak ada

Palpasi

TFU (Mc.Donald): 29 Cm

Leopold I : TFU 29 cm

Pada fundus uteri teraba bulat, tidak melenting

Leopold II : Sebelah Kanan teraba bagian keras, memanjang seperti papan

Sebelah Kiri teraba bagian terkecil janin

Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat , keras dan melenting
Leopold IV : divergen 2/5

Auskultasi

DJJ : Frekuensi : 148 x/menit, Intonasi : teratur

Kontraksi Uterus : His 4 x 10’ 45

Reflek patella : Kanan : + Kiri : +


8. Anogenital
Vulva / vagina : tidak ada kelainan

Portio : tidak teraba

Pembukaan : lengkap

Ketuban : utuh

Bagian Terendah janin: kepala

C. DIAGNOSA
1. Diagnosa ibu : Ny. D 34 th G8P6A1 hamil 41 mgg PK I Aktif
D. PERENCANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2. Mengobservasi keadaan umum, tanda- tanda vital, his, djj, dan kemajuan persalinan
3. Melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium

KALA II

A. DATA SUBJEKTIF
Tanggal :09 desember 2017 . Pukul : 20.00 WIB

Keluhan : ibu ingin mengejan


B. DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran Umum : compos mentis
2. Keadaan Umum : baik
3. Abdomen
Inspeksi

Gerakan Janin : aktif

Palpasi

Leopold IV

Bagian terendah janin sudah masuk : PAP

Auskultasi

DJJ : Frekuensi : 140 x/menit,

Punctum Maksimum : puka

9. Anogenital
Vulva / vagina : tidak ada kelainan

Portio : Konsistensi : tebal lunak

Pembukaan : 4 cm

Ketuban : utuh

Bagian Terendah janin: kepala

Penurunan : Hodge I

C. DIAGNOSA
Ibu : G8P6A1 hamil 39 mgg dengan PK III

Janin : janin tunggal hidup intra uteri presentasi kepala


D. PERENCANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2. Mengobservasi keadaan umum, tanda- tanda vital, hiss, dan djj
3. Mengajarkan teknik relaksasi dan cara mengejan yang benar
4. Menolong persalinan bayi lahir spontan, menangis kuat , warna kulit kemerahan, jenis
kelamin perempuan, BB : 3400 gr, PB : 47 cm, LK: 30 cm, LILA : 10 cm, anus +,cacat

5. Memfasilitasi IMD

KALA III

A. DATA SUBJEKTIF
Tanggal : 09 desember 2017 Pukul : 20. 15 WIB

Keluhan : mulas

B. DATA OBJEKTIF
6. Kesadaran Umum : compos mentis
7. Keadaan Umum : baik
8. Abdomen
Palpasi : TFU : 1 jari bawah pusat

Kontraksi Uterus : baik

Kandung Kemih : penuh

9. Data Bayi
Lahir Pukul : 20.10 WIB

C. DIAGNOSA
Ibu : Ny. D 34 th P7A1 PK IV
D. PERENCANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2. Menyuntikan syntosinon di paha kanan secara IM
3. Melakukan pengosongan kandung kemih urine ± 20 cc
4. Melakukan peregangan tali pusat = plasenta lahir spontan lengkap berat ± 500 gr
5. Melakukan pengecekan jalan lahir : perineum utuh, lecet

KALA IV

A. DATA SUBJEKTIF
Tanggal : 09 desember 2017 Pukul : 20. 30 WIB

Keluhan : ibu merasa mulas

B. DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran Umum : compos mentis
2. Keadaan Umum : baik
3. Tanda- tanda vital
TD : 110/70 mmHg suhu : 36,4 ˚c
N : 80 x/ menit Rr : 20 x/ menit
4. Abdomen
Palpasi : TFU : i jari bawah pusat

Kontraksi Uterus : baik

Kandung Kemih : kosong

5. Anogenital
6. Pengeluaran Pervaginam : lochea rubra
Perineum : tidak robek, utuh
Kandung kemih : kosong
Perdarahan : ± 50 cc
7. ASI :+

C. DIAGNOSA
Ibu : Ny. D 34 th P7A1 PK IV

D. PERENCANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2. Observasi Keadaan umum, tanda- tanda vital, perdarahan
3. Memberikan obat amox dan asam mefanat. Sf, vit A, vit C

2. DOKUMENTASI SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

Tanggal : 09 Desember 2017

A. DATA SUBYEKTIF

I. BIODATA

KLIEN SUAMI

Nama : Ny. Dhita Mardiana Nama : Tn. Hendi


Firmansyah
Umur :34 tahun Umur : 38 tahun
Agama : islam Agama : islam
Suku/Bangsa : jawa Suku/Bangsa : jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat/ Tlp : Kp. Bojong rt/rw 2/20 Bakti Jaya / 081584330231

Kunjungan : Awal

Keluhan utama :ibu merasa mulas

Riwayat Kehamilan dan Persalinan

1. G : 8 P:6 A:1
2. Usia Kehamilan : 39 minggu

Kelainan selama hamil : tidak ada

3. Tanggal persalinan : 09 desember 2017 jam : 20.10 wib

Proses persalinan

a. Ketuban pecah sampai bayi lahir : 10 menit (spontan)

b. Kala I : 7 Jam

c. Kala II : 10 Menit

d. Kala III : 10 Menit

e. Kala IV Keadaan perineum : lecet Jahitan :tidak ada robekan

Jenis Persalinan : Spontan

Perdarahan : ±100cc Penyulit dalam persalinan :


Tidak

Anak : Hidup, BB : 3400 gram PB : 47 cm

Apgar Score : 9/10 , Kelainan Bawaan : Tidak

4. Rawat gabung : Ya

A. Data Nutrisi

1. Makan dalam sehari : 2 kali

2. Porsi sekali makan : 1 porsi

3. Jenis makanan dalam satu hari

 Nasi
 Lauk
 Sayur
 Buah
 Susu

B. Data Eliminasi

BAK : Sudah
BAB : Sudah

C. Data Aktivitas
1. Tidur dalam sehari
Siang : ½ jam malam : 7 jam

2. Personal Hygieni
Ganti Pembalut : 3 x/hari

Ganti celana dalam : 3x/hari

D. Data Psikososial

1. Tanggapan ibu atas kelahiran bayinya :bahagia, lega, senang


2. Ibu menyusui bayinya : Ya ASI Eksklusif : Ya
Jenis makanan atau minuman tambahan : tidak ada
Keluhan dalam menyusui : tidak ada
3. Dukungan keluarga / suami terhadap pemberian ASI : Ada
4. Pengetahuan ibu tentang menyusui / makanan bayi
- Manfaat ASI : Ya
- Perawatan payudara : Ya
5. Pengetahuan ibu tentang perawatan bayi : ibu tidak bisa
memandikan bayi
6. Pengetahuan ibu tentang nifas : baik
7. Mengasuh dan merawat bayi dilakukan oleh : ibu
8. Rencana ibu menggunakan KB : ya
Kapan : baru rencana Alat :implan
9. Tanggapan keluarga atas kelahiran bayi : senang, dan sangt
menyambut kelahiran bayi
10. Kebiasaan / adat yang berkaita ddengan masa nifas dan bayi : tidak ada

E. Status Perkawinan : kawin

Usia kawin pertama : 20 tahun


Perkawinan ke :2

F. Riwayat Kesehatan

1. Penyakit yang pernah di derita :

 Jantung
 Tekanan darah tinggi
 Hepar
 Penyakit hubungan seksual
 Campak / Rubella
 Malaria
 TBC
 Gangguan Mental
 Operasi, SC
 Lain –
lain.....................................................................................................
...........

2. Penyakit yang sedang di derita :

 Jantung
 Tekanan darah tinggi
 Hepar
 Penyakit hubungan seksual
 Campak / Rubella
 Malaria
 TBC
 Gangguan Mental
 Operasi, SC
 Lain –
lain.....................................................................................................
...........

3. Penyakit keturunan

 Jantung
 Tekanan darah tinggi
 Diabetes melitus
 Lain –
lain.....................................................................................................
............

DATA OBYEKTIF

A. Keadaan Umum : baik

1. Kesadaran : compos mentis

2. TD : 110 / 70 mmHg N:78 x/ mnt S: 36,7 OC


RR: 20x/mnt

3. Konjuntiva :tidak anemis Sklera : tidak ikterik

B. Keadaan Payudara

1. Bentuk : Simetris

2. Puting : Menonjol Lecet : Tidak lecet

3. Pengeluaran : Ada jenis : ASI


4. Pembengkakan : tidak

C. Abdomen

- TFU : 1 jari dibawah pusat

- Kontraksi uterus :baik

- Kandung kemih :kosong

- Bekas luka operasi : tidak ada

D. Kondisi luka : Bersih dan Kering

-
E. Pengeluaran

Lochea : warna : merah jenis : rubra

Jumlah perdarahan : 50 cc

F. Perineum dan anus

- Luka episiotomi/jahitan : tidak ada

- Keadaan Luka : tidak ada robekan, hanya lecet

- Keadaan vulva : Bersih

G. Obat – obat yang didapat : amoxcilin, asam mefanamat, sf, vitamin A, vitamin C

H. ANALISA / DIAGNOSA

Ny. D 34 th P7A1 PK IV
I. PLANNING

 Menjelaskan hasil pemeriksaan

 Mengobservasi keadaan umum, tanda-0 tanda vital, kontraksi baik,


perdarahan

 Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya

3. DOKUMENTASI SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

I. PENGKAJIAN / PENGUMPULAN DATA


A. IDENTITAS
Nama Bayi :By. Ny. Dhita M / Tn. Hendi F

Tgl/ jam lahir Bayi : 09 desember 2017 / 20.10 WIB

Jenis kelamin : perempuan

No Status Reg. : SJ. 71596

BB/PB waktu lahir : 3400 gr / 47 cm

Nama Ibu : Ny. Dhita Mardiana

Umur : 34 tahun

Suku Bangsa : Jawa Tengah, Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Rumah : Kp. Bojong rt/rw 002/026, Bakti Jaya

Telp : 081584330231

Nama Ayah : Tn. Hendi Firmansyah


Umur : 38 tahun

Suku Bangsa : Jawa Tengah, Indonesia

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam

Alamat rumah : Kp. Bojong rt/rw 002/026, Bakti Jaya

B. ANAMNESE (DATA SUBYEKTIF)


Pada tanggal : 09 desember 2017 pukul : 20.10 WIB

1. Riwayat Penyakit Kehamilan ibu :


a) Perdarahan :-
b) Pre eklamsia :-
c) Eklamsia :-
d) Penyakit kelamin :-
e) Lain – lain : Maag
2. Kebiasaan waktu hamil ibu
a) Makanan : Sayur, lauk- pauk
b) Obat-obatan/jamu : vitamin dari bidan
c) Merokok : tidak ada
d) Lain-lain : tidak ada
3. Riwayat persalinan sekarang
a) Jenis persalinan : normal
b) Ditolong oleh : bidan
c) Lama persaliann :
 Kala I : 6 jam: 30 menit
 Kala II : jam: 10 menit
d) Ketuban pecah : spontan
lamanya : 10 warnanya

e) Komplikasi persalinan :
 Ibu ; tidak ada
 Bayi : tidak ada
f) Keadaan bayi baru lahir:
 Nilai Apgar : Menit I: Menit ke 5:

Tanda 0 1 2 Jml/

nilai

Menit Frek. jatung ( ) tidak ada ( ) < 100X/M ( ) > 100X/m 9/10
1
Usaha nafas ( ) tidak ada ( ) lambat/tak beratur ( ) menangis kuat

Tonus otot ( ) Lumpuh ( ) Ext.fleksi sedikit ( ) geraka aktif

Reflek ( ) tak bereaksi ( ) gerakan Sedikit ( ) menangis

warna ( ) Biru / pucat ( ) tubuh kemerahan, ( ) kemerahan

tangan kaki biru

Menit Frek. jatung ( ) tidak ada ( ) < 100X/M ( ) > 100X/m 9/10
ke 5
Usaha nafas ( ) tidak ada ( ) lambat/tak beratur ( ) menangis kuat

Tonus otot ( ) Lumpuh ( ) Ext.fleksi sedikit ( ) geraka aktif

Reflek ( ) tak bereaksi ( ) gerakan Sedikit ( ) menangis

warna ( ) Biru / pucat ( ) tubuh kemerahan, ( ) kemerahan

tangan kaki biru

Sidik telapak kaki kiri bayi Sidik telapak kaki kanan bayi
Sidik jempol tangan kiri ibu Sidik jempol tangan kanan ibu
Resusitasi

Pengisaan lendir : Ya rangsangan : tidak / ya

Ambu : tidak / ya lamanya : .................menit

Message jantung: tidak / ya lamanya : .................menit

Intubasi endotrakheal: tidak / ya lamanya : .................menit

Oksigen : tidak / ya lamanya : ................lt/menit

Therapi :

Keterangan :

C. PEMERIKSAAN FISIK (data Objektif)


 Keadaan umum : baik
 Suhu : 36˚c axila/rectal, pukul
 Pernafasan : 46 x/menit, teratur/tidak,
 Heart rate : 135 x/menit, teratur
 Berat badan sekarang : 3400 gr

Pemeriksaan fisik secara sistematis :

 Kepala : normal
 Ubun-ubun : normal
 Muka :normal
 Mata :normal
 Telinga :normal
 Mulut :normal
 Hidung :normal
 Leher :normal
 Dada :normal
 Tali Pusat :normal
 Punggung :normal
 Ekstrimitas :normal
 Atas : aktif
 Bawah :aktif
 Genetalia :normal
 Anus :normal
 Kulit :normal
Refleks

 Refleks moro : positif


 Reflek rooting :positif
 Reflek walking :positif
 Graps / plantar :positif
 Refleks sucking :positif
 Refleks tonick Neck :positif

Antropometri

o Lingkar kepala : 30 cm
o Lingkar dada :30 cm
o Lingkar lengan atas :10 cm

Eliminasi

 Miksi : belum warna : tgl : pkl;


 Mekoneum : sudah warna : hitam tgl : 10 /12/17pkl: 06.00
II. INTERPRETASI DATA

DIAGNOSA MASALAH KEBUTUHAN

IMD

NCB - SMK Salep Mata

Phytomenadion

III. PELAKSANAAN
 Memandikan bayi
 Imunisasi HB-0
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

IV.1 PERSALINAN

Pada anamnesa yang dilakukan Ny.D pada tanggal 09 Desember 2017 didapatkan

keluhan yaitu mules-mules sejak pukul 08.00 WIB sudah keluar lendir campur darah

dan belum keluar air-air. mules-mules yang semakin sering dan kuat pada pukul 15.00

WIB Ibu mengatakan pergerakan janinnya aktif. Dilakukan pemeriksaan umum dan

fisik dalam batas normal, pemeriksaan dalam hasilnya vulva vagina tidak ada kelainan,

portio tipis dan lunak, pembukaan 5 cm, selaput ketuban utuh, presentasi kepala,

penurunan Hodge III, posisi UUK kiri, dan moulase tidak ada.

Berdasarkan hasil anamnesa Ny.D sudah ada tanda-tanda inpartu yaitu keluar

lendir bercampur darah dan mules-mules. Tanda-tanda inpartu diantaranya adalah

adanya rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur. Keluar

lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada

serviks, kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya, pada pemeriksaan dalam

serviks mendatar dan pembukaan telah ada. ( Manuaba, 2005 ).

Kala I persalinan pada Ny.D berlangsung 10 jam lebih 30 menit, dihitung dari ibu

merasakan mules sampai pembukaan lengkap. Menurut teori yang ada, fase laten

berlangsung hampir 8 jam dan fase aktif berlangsung selama 7 jam. Dalam hal ini

tidak terjadi kesenjangan antara teori dan prektek, hal ini normal karena dipantau

melalui partograf dan tidak melewati garis waspada. ( Saifuddin, 2006 ). Faktor

pendukung dalam proses persalinan yaitu dengan adanya power, pasenger, dan passege

ketiga faktor utama ini sangat mendukung jalannya persalinan ( Manuaba,2005).


Kala II pada Ny.D pukul 18.00 dilakukan pemasangan infus Ringer Laktat dengan

tambahan 2 Ampul Oxytosin sebanyak 6 Tetes/menit. Pembukaan lengkap pukul 20.00

WIB dan bayi lahir spontan pukul 20.10 WIB. menurut teori yang ada, Kala II

berlangsung selama 1jam pada primi dan ½ jam pada multi. Dalam hal ini tidak terjadi

kesenjangan antara teori dan praktek hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor

seperti paritas (multipara), his yang adekuat, faktor janin dan faktor jalan lahir s

ehingga terjadi proses pengeluaran janin yang lebih cepat, ( Saifuddin, 2006 ).

Setelah dilakukan pemotongan tali pusat bayi diletakkan di dada ibu dengan posisi

tengkurap untuk IMD. Pada bayi Ny.D yang hanya di lakukan IMD selama 30 menit.

Terjadi kesenjangan teori dengan praktek yang seharusnya IMD dilakukan selama

1Jam setelah bayi lahir. (Asuhan Persalinan Normal,2008)

Penatalaksanaan kala III yang dilakukan yaitu melakukan manajemen aktif yaitu

pemberian oksitosin 10 IU secara IM, melakukan peregangan tali pusat terkendali dan

massase fundus uteri. Pada Ny.D plasenta lahir Pukul 20.15 WIB menit berlangsung 5

menit setelah bayi lahir. Hal ini normal terjadi karena plasenta lahir 5 – 30 menit

setelah bayi lahir dengan demikian selama kala III tidak ada penyulit dan tidak ada

kesenjangan antara teori dengan praktek (Asuhan Persalinan Normal,2008)

Kala IV pada Ny. D tidak terdapat robekan dijalan lahir. Tinggi fundus uteri 1 jari

dibawah pusat, pengeluaran lochea rubra, kandung kemih kosong. Pengawasan post

partum dilakukan selama 2 jam post partum yaitu untuk memantau perdarahan, TTV,

kontraksi, TFU, dan kandung kemih, pada 1 jam pertama pemantauan dilakukan setiap

15 menit sekali, pada 1 jam berikutnya dilakukan setiap 30 menit sekali. Dari hasil

observasi kala IV tidak terdapat komplikasi dan tidak ada kesenjangan teori dengan

praktek.( Asuhan Persalinan Normal,2008)


Observasi Kala IV pada Ny.D yaitu TTV batas normal 110/70 mmHg, suhu

36,5ºC, Tinggi fundus uteri setelah plasenta lahir 1 jari dibawah pusat, kontraksi baik,

konsistensi keras, kandung kemih kosong, lochea rubra, pengeluaran darah selama

proses persalinan yaitu pada kala IV ± 150 cc. Pukul 20.30 terdapat darah mengalir

sehingga dilakukan eksplorasi jalan lahir, terdapat selaput dan kotiledon. Setelah

dilakukan eksplorasi jalan lahir Darah berhenti mengalir. Teori mengatakan perkiraan

pengeluaran darah normal ± 500 cc bila pengeluaran darah ≥ 500 cc yaitu pengeluaran

darah abnormal.(Prawirohardjo, 2009). Pengeluaran darah pada kasus Ny. D masih

dalam batas normal dan tidak ada kesenjangan dengan teori.

IV.2 NIFAS

Berdasarkan anamnesa didapatkan hasil bahwa ibu masih merasakan mules. Hal ini

bersifat fisiologis karena pada saat ini uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil

(involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil ( Varney, 2008)

Ny. D diberikan vitamin A yang diminum segera setelah melahirkan dan diberikan

Amoxcillin 3x1, Asam mefenamat 3x1, Sulfas Ferosus 1x1 dan vitamin C 2x1. Tablet

zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca

bersalin dan pemberian ASI karena mengandung semua bahan yang diperlukan oleh

bayi, mudah dicerna, memberikan perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih

dan siap untuk diminum (Prawirohardjo, 2006).

Memberikan Ny. D dianjurkan untuk menyusui ASI Eksklusif, tidak ada

kesenjangan dengan teori. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi

setidaknya selama 40 hari pasca bersalin dan pemberian ASI karena mengandung

semua bahan yang diperlukan oleh bayi, mudah dicerna, memberikan perlindungan

terhadap infeksi, selalu segar, bersih dan siap untuk diminum (Prawirohardjo, 2006).
Kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan

untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi pada 6-8

jam postpartum, 6 hari postpartum, 2 minggu postpartum dan 6 minggu

postpartum. (Sitti Saleha,2010)

IV.3 BAYI BARU LAHIR

Bayi Ny. D lahir cukup bulan masa gestasi 39 minggu, lahir spontan pukul 20.10

WIB tidak ditemukan adanya masalah, menangis spontan,kuat, tonus otot positif (+)

warna kulit kemerahan jenis kelamin perempuan, anus (+) dan tidak ada cacat

bawaan. pada bayi baru lahir yaitu jaga kehangatan, bersihkan jalan nafas, keringkan

dan tetap jaga kehangatan, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, lakukan

Inisiasi Menyusu Dini dengan cara kontak kulit bayi dengan ibu, beri salep mata

eritromisin 0,5% pada kedua mata, suntikan vitamin Neo K 1Mg/0,5 cc intramuscular

di 1/3 paha bagian luar sebelah kiri anterolateral setelah inisiasi menyusui dini, (Asuhan

Persalinan Normal, 2008).

Kunjungan I, 1 jam neonatus adalah Menjaga kehangatan, membersihkan jalan

nafas, mengeringkan dengan tetap menjaga kehangatan, menjepit dan memotong tali

pusat, memberikan salep mata, menyuntikkan Vit Neo K 1Mg/0,5cc serta melakukan

IMD selama 30 menit. Saat neonatus 6 Jam tetap menjaga kehangatan dan bayi belum

dimandikan.

Kunjungan II, 6 jam hasil pemantauan keadaan bayi dalam batas normal tidak
ditemukan masalah atau komplikasi keadaan bayi baik, mengingatkan ibu untuk tetap

memberikan ASI ekslusif pada bayinya, memberikan imunisasi HB0 0,5 cc, Imunisasi

sudah diberikan. Tidak ditemukan tanda-tanda bahaya pada bayinya.

Terjadi kesenjangan dengan teori yang seharusnya bayi di imunisasi HB0 Segera 1jam

setelah pemberian Imunisasi Vit K. ( Asuhan Persalinan Normal,2008).

Kunjungan III, hasil pemantauan keadaan bayi dalam keadaan normal, tidak ada
terjadi ikterus, bayi menyusu ASI sesuai dengan kebutuhan, tidak terjadi kesenjangan
dengan teori.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 KESIMPULAN

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari
ovulasi pelepasan ovum. Fertilisasi yaitu pertemuan antara ovum dengan spermatozoa.
Konsepsi sampai terjadi kehamilan disertai banyak perubahan. Perubahan tersebut
diantaranya perubahan fisik, uterus, system sirkulasi darah, system pencernaan, sistem
urinalis, metabolisme, respirasi, dan psikososial.

Antara primigravida dan multi gravida terdapat beberapa perbedaan, antara lain : pada
primigravida di dapati :

 Perut tegang
 Pusat menonjol
 Rahim tegang
 Labia mayora tampak bersatu
 Himen koyak pada beberapa tempat
 Payudara tegang
 Vagina sempit dengan rugae utuh
 Serviks licin, bulat dan tidak dapat dilalui oleh satu ujung jari
Sedangkan pada multigravida tampak :

 Perut longgar, perut gantung banyak striae


 Pusat tidak begitu menonjol
 Rahim agak lunak
 Labia mayora terbuka
 Kurunkula himenalis
 Kurang tegang dan tergantung, ada striae
 Lebih lebar, rugae kurang menonjol
 Bisa terbuka satu jari, kadang kala ada bekas robekan persalinan yang lalu.
Selain yang di sebutkan di atas masih banyak lagi perbedaan – perbedaan pada
primigravida dan multigravida. Membedakan primigravida dan multigravida cukup
penting da nada banyak manfaatnya, sehingga tenaga medis dapat memberikan
penanganan yang tepat dan dapat mengurangi komplikasi kehamilan yang mungkin
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Morgan, Gery & Carole, H. 2009. Obstetri dan Ginekologi Panduan Praktik Volume 2.

EGC. Jakarta

2. Mansjoer, arif, dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran Volume 1. Media Aesculapius.

Jakarta.

3. Prawirohardjo, sarwono. 2007. Ilmu Kandungan.Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. Jakarta. Hal 246 – 250.

4. Kurniawati, Desi & Hanifah Mirzanie. 2009. Obgynacea. Tosca enterprise. Yogyakarta
5. Manuaba, I. A. Chandranita, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB
Untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. EGC. Jakarta
6. Morgan, Gery & Carole, H. 2009. Obstetri dan Ginekologi Panduan Praktik Volume 2.
EGC. Jakarta
7. Mansjoer, arif, dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran Volume 1. Media Aesculapius.
Jakarta. Hal 259 – 260.
8. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Jakarta
9. Yulianingtiyas Dewi.UMP.2014.Asuhan Kebidanan Komprehensif.diakses pada 13
Desember 2017 dari http://repository.ump.ac.id/912/2/Dewi%20Yulianingtiyas%-
20BAB%20I.pdf
10. Unimus.Asuhan Kebidanan.diakses pada 13 Desember 2017 dari
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-karinaindr-7493-2-13.bab-i.pdf

Anda mungkin juga menyukai