PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara
lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan konseling asuhan kebidanan yang
mencakup pemeriksaan berkesinambungan diantaranya asuhan kebidanan kehamilan,
persalinan, bayi baru lahir, dan masa nifas. (Varney, 2006).
Proses persalinan merupakan suatu peristiwa yang penting yang membutuhkan
perhatian khusus baik terhadap kesehatan fisik maupun kesehatan psikis ibu. Secara
fisiologis, ibu menjelang persalinan harus berada dalam keadaan cukup gizi dan bebas
dari penyakit infeksi dan penyakit - penyakit lain yang mempengaruhi proses persalinan.
Sedangkan secara psikologis diharapkan ibu menjelang persalinan menunjukkan suasana
hati yang tenang, damai, dan memiliki sikap / persepsi yang positip dalam menghadapi
persalinan, sehingga hal tersebut dapat mengurangi ketegangan emosi dan dapat
menurunkan / meminimalkan rasa cemas yang sering dirasakan ibu-ibu menjelang
persalinan. (Sulami, 2012). Terdapat lima kebutuhan dasar bagi wanita yang sedang
mengalami proses persalinan. Lima kebutuhan dasar tersebut adalah: Asuhan fisik dan
psikologis, Kehadiran seorang pendamping secara terus menerus, Pengurangan rasa sakit,
Penerimaan atas sikap dan perilakunya, Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan
yang aman. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah mengikutsertakan suami
dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
Masa nifas merupakan masa setelah ibu melahirkan bayi yang digunakan untuk
memulihkan kesehatannya berarti memulihkan organ yang mengalami perubahan pada
waktu hamil maupun bersalin. Untuk itu ibu dianjurkan melakukan mobilisasi dini.
Mobilisasi adalah kemampuan untuk bergerak bebas dalam lingkungan. Mobilisasi ini
melibatkan antara lain sistem integumen dan sistem neuromuskuler. Tujuan dari
mobilisasi adalah sebagai ekspresi emosi dalam bentuk non verbal, pertahanan diri,
pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas sehari-hari dan aktivitas rekreasi. Mobilisasi dini
ini berhubungan dengan pengeluaran lochea karena aktifitas fisik akan mempengaruhi
kebutuhan otot terhadap oksigen, yang kebutuhannya akan meningkat berarti memerlukan
aliran darah yang kuat, seperti halnya otot rahim, lalu dirangsang kontraksinya dengan
aktivitas fisik maka aliran darah akan meningkat dan lancar, kontraksi uterus semakin
baik pengeluaran lochea menjadi lancar sehingga mempengaruhi proses pengecilan rahim.
Pengeluaran lochea salah satunya dipengaruhi oleh kesediaan ibu untuk menyusui. Isapan
anak akan merangsang otot polos payudara untuk berkontraksi yang kemudian
merangsang susunan saraf di sekitarnya dan meneruskan rangsangan ini ke otot. Otot
akan memerintahkan kelenjar hipofisis posterior untuk mengeluarkan hormon pituitarin
lebih banyak, sehingga kadar hormon estrogen dan progesteron yang masih ada menjadi
lebih rendah. Pengeluaran hormon pituitarin yang lebih banyak akan mempengaruhi
kuatnya kontraksi otot-otot polos payudara dan uterus. Kontraksi otot-otot polos payudara
berguna untuk mempercepat involus . (Dwi Purwanti dan Riska Dwi Kristanti, 2011).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram (Kristiyanasari, 2009).
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami
trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Dewi, 2011). Berat badan bayi lahir normal harus
mencapai minimal 2.500 gram. Bayi dengan berat lahir < 2500 gram tergolong bayi
dengan resiko tinggi karena angka kesakitan dan kematiannya tinggi, oleh karena itu
pencegahan kelainan BB bayi lahir sangat penting, yaitu dengan pemeriksaan prenatal
yang baik dan memperhatikan gizi ibu. Pada keadaan bayi lahir dengan berat lahir dan
usia gestasi yang normal maka pertumbuhan organ internal termasuk otak telah mencapai
tahap kematangan sehingga kemampuan intelektual bayi dengan berat normal cenderung
menunjukkan lebih baik daripada bayi dengan berat lahir kurang. (Kusrini Katharina dan
Ika Oktaviani, 2011).
Berdasarkan uraian diatas kelompok tertarik mengambil judul “Asuhan kebidanan
komprehensif pada, persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. D umur 38 tahun
G8P7A1 hamil 39 minggu di UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya Depok, Jawa Barat”.
Penulis berharap dengan penyusunan karya tulis ilmiah ini mampu memberikan asuhan
komprehensif mulai dari persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
1.2 Tujuan
Mampu memberikan Asuhan Pelayanan Kebidanan secara komperehensif sesuai
standar pelayanan kebidanan pada ibu bersalin, nifas, dan bayi baru lahir kepada Ny. D
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney dan di dokumentasikan
dalam bentuk SOAP.
1.3 Ruang Lingkup
1. Tempat
Pengambilan kasus kelompok dilaksanakan di UPT Puskesmas Kecamatan
Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
2. Waktu
Penyusunan laporan kasus kelompok tanggal 10 Desember 2017 sampai tanggal 14
Desember 2017.
Pengambilan kasus tanggal 9 Desember 2017.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Amenorhoe
2. Nausea dan emesis
3. Mengidam
4. Tidak tahan bau-bauan
5. Pingsan atau sinkope
6. Tidak ada selera makan
7. Lelah
8. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
9. Sering miksi
10. Konstipasi
11. Pigmentasi kulit yaitu chloasma gravidarus sekitar dinding perut dan payudara
1. Perut membesar
2. Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim
3. Tanda hegar (Hipertrofi ishmus mengakibatkan menjadi panjang dan lunak)
4. Tanda Chadwick (Vagina dan vulva merah agak merah agak kebiruan (livide))
5. Tanda Piscaseck (Uterus membesar kesalah satu jurusan)
6. Kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Braxton Hicks)
7. Teraba Ballotement
8. Reaksi kehamilan positif
Tanda pasti hamil :
1. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin
2. Denyut jantung janin
3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
b. Kulit
Selain striae gravidarum pada kulit terdapat pula hiperpigmentasi antara lain pada
areola Mammae, papilla mammae dan linea alba. Linea alba yang tampak hitam
disebut linea nigra.
Hiperpigmentasi yang terdapat pada kulit muka disebut Chloasma gravidarum (FK
Unpad, 1984:146).
c. Dinding perut
Pada primigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong perut yang
disebut striae gravidarum tetapi kadang pula terdapat pada payudara dan paha, pada
primigravida warnanya membiru disebut striae livide sedangkan pada multigravida
selain biru juga terdapat warna garis putih agak mengkilat seperti jaringan perut yang
disebut linea albican (FK Unpad, 1983 : 143-144).
d. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus luteum gravidatatis, tapi setelah
bulan IV Corpus Luteum menyusut (FK Unpad, 1984 : 143).
e. Payudara
Selama kehamilan payudara membesar disebabkan hypertrofi dari alveoli yang
menyebabkan hypersensitifitas pada mammae, hyperpigmentasi areola mammae,
grandula montgomery makin tampak, puting susu semakin menonjol dan pengeluaran
ASI belum berlangsung karena prolaktin berfungsi ditambah oleh PIH tidak ada
(Bobak dkk, 2004:III)
2.1.3.2 Uterus
Untuk mengakomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar disebabkan oleh otot
polos rahim hipertrofik dan hiperplasia. Serabut-serabut kolagennya menjadi
higroskopik. Endometrium menjadi desidua. Ukuran uterus pada kehamilan cukup
bulan 30 x 25 x 25 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc dengan berat naik dari 30
gr menjadi 1000 gram
2.1.3.6 Metabolisme
Terjadinya peningkatan BMR antara 15-20% mempengaruhi system endokrim yaitu
somatromamotitoprin, peningkatan plasma insulin dan hormon-hormon adrenal
akibatnya terjadi peningkatan kebutuhan kalori dan sebagai manifestasinya menjadi
lapar, sering haus, sering kencing seperti glukosuria. Keseimbangan asam basa
berkisar 155 mEg/liter, peningkatan kebutuhan protein antara ½ gr/kg BB sehingga
terjadi peningkatan BB 6,5 – 16,5 kg, rata-rata 12,5 kg (Hanifa Winkjosastro, 2002 :
99)
2.1.3.7 Sistem Respirasi
Kebutuhan O2 meningkat selama kehamilan antara 20-25% disebabkan oleh
pembesaran uterus sehingga diafragma menjadi kurang leluasa bergerak
(Winkjosastro, H : 2002).
Pemeriksaan Fisik
2. Palpasi
a) Pemeriksaan raba untuk menentukan umur kehamilan dengan mengukur
besarnya rahim, menentukan berat janin dan lain-lain.
b) Ibu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih
tinggi dengan memakai bantal. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu
hamil. Lakukanlah palpasi bimanual terutama pada pemeriksaan payudara
c) Palpasi perut untuk menentukan :
- Besar dan konsistensi rahim
- Bagian-bagian janin, letak persentasi
Manuver palpasi menurut leopold :
Leopold I
Keterangan :
N= 13 bila kepala belum melewati pintu atas panggul
N= 12 bila masih berada diatas spina isciadica
N= 11bila sudah berada dibawah spina isciadica
(Tim dokter FK UI, 2001)
Leopold II
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan presentasi belakang kepala
tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi,
dan pada umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Prawirohardjo,
1997). Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Saifuddin, 2006).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan
di mulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks
(membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu
belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks (JNPKKR,
2007).
Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus
yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan
kelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah. (Rohani, 2011).
Membedakan primigradi dan multigravida penting karena terdapat perbedaan yang cukup
khas antar keduanya dan menjadi penentu sikap dalam pengambilan keputusan terakhir. Yang
dimaksud dengan perbedaan primigravida dan multigravida adalah yang mempunyai risiko
rendah yang dapat di jabarkan sebagai berikut.
Untuk membedakan apakah multigravida murni dengan risiko rendah atau dengan resiko
tinggi dapat dilakukan anamnesis yang cermat di antaranya :
PENGEMBANGAN KASUS
(DOKUMENTASI SOAP)
1. DOKUMENTASI SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
A. DATA SUBJEKTIF
I. BIODATA
KLIEN SUAMI
II. ANAMNESA
Pada Tanggal : 09 Desember 20187 Pukul : 13.30 WIB
Keluhan utama : waktu datang pada pukul 13.30 WIB bahwa ibu sudah merasakan
mules sering dan keluar lendir darah tetapi belum keluar air- air
5. Abortus
8. Hamil
ini
4. Riwayat Psikososial
Emosi : baik
Jumlah perkawinan :1
Status pernikahan : kawin
Usia saat menikah : 20 thn
B. DATA OBJEKTIF
I. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran Umum : compos mentis
2. Keadaan Umum : baik
3. Tanda-tanda vital : TD 100 / 80 mmhg, Nadi 85 x/mnt
Suhu 36,4 ◦C, Pernafasan 24 x/mnt
4. BB : 53 kg, TB : 158 cm , LILA : 25 cm
5. Muka : Pucat : tidak Oedema : Tidak
6. Mata : Conjungtiva : pucat Sklera : Tidak ikterik
7. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
TFU (Mc.Donald): 29 Cm
Leopold I : TFU 29 cm
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat , keras dan melenting
Leopold IV : divergen 2/5
Auskultasi
Pembukaan : lengkap
Ketuban : utuh
C. DIAGNOSA
1. Diagnosa ibu : Ny. D 34 th G8P6A1 hamil 41 mgg PK I Aktif
D. PERENCANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2. Mengobservasi keadaan umum, tanda- tanda vital, his, djj, dan kemajuan persalinan
3. Melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium
KALA II
A. DATA SUBJEKTIF
Tanggal :09 desember 2017 . Pukul : 20.00 WIB
Palpasi
Leopold IV
Auskultasi
9. Anogenital
Vulva / vagina : tidak ada kelainan
Pembukaan : 4 cm
Ketuban : utuh
Penurunan : Hodge I
C. DIAGNOSA
Ibu : G8P6A1 hamil 39 mgg dengan PK III
KALA III
A. DATA SUBJEKTIF
Tanggal : 09 desember 2017 Pukul : 20. 15 WIB
Keluhan : mulas
B. DATA OBJEKTIF
6. Kesadaran Umum : compos mentis
7. Keadaan Umum : baik
8. Abdomen
Palpasi : TFU : 1 jari bawah pusat
9. Data Bayi
Lahir Pukul : 20.10 WIB
C. DIAGNOSA
Ibu : Ny. D 34 th P7A1 PK IV
D. PERENCANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2. Menyuntikan syntosinon di paha kanan secara IM
3. Melakukan pengosongan kandung kemih urine ± 20 cc
4. Melakukan peregangan tali pusat = plasenta lahir spontan lengkap berat ± 500 gr
5. Melakukan pengecekan jalan lahir : perineum utuh, lecet
KALA IV
A. DATA SUBJEKTIF
Tanggal : 09 desember 2017 Pukul : 20. 30 WIB
B. DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran Umum : compos mentis
2. Keadaan Umum : baik
3. Tanda- tanda vital
TD : 110/70 mmHg suhu : 36,4 ˚c
N : 80 x/ menit Rr : 20 x/ menit
4. Abdomen
Palpasi : TFU : i jari bawah pusat
5. Anogenital
6. Pengeluaran Pervaginam : lochea rubra
Perineum : tidak robek, utuh
Kandung kemih : kosong
Perdarahan : ± 50 cc
7. ASI :+
C. DIAGNOSA
Ibu : Ny. D 34 th P7A1 PK IV
D. PERENCANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2. Observasi Keadaan umum, tanda- tanda vital, perdarahan
3. Memberikan obat amox dan asam mefanat. Sf, vit A, vit C
2. DOKUMENTASI SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
A. DATA SUBYEKTIF
I. BIODATA
KLIEN SUAMI
Kunjungan : Awal
1. G : 8 P:6 A:1
2. Usia Kehamilan : 39 minggu
Proses persalinan
b. Kala I : 7 Jam
c. Kala II : 10 Menit
4. Rawat gabung : Ya
A. Data Nutrisi
Nasi
Lauk
Sayur
Buah
Susu
B. Data Eliminasi
BAK : Sudah
BAB : Sudah
C. Data Aktivitas
1. Tidur dalam sehari
Siang : ½ jam malam : 7 jam
2. Personal Hygieni
Ganti Pembalut : 3 x/hari
D. Data Psikososial
F. Riwayat Kesehatan
Jantung
Tekanan darah tinggi
Hepar
Penyakit hubungan seksual
Campak / Rubella
Malaria
TBC
Gangguan Mental
Operasi, SC
Lain –
lain.....................................................................................................
...........
Jantung
Tekanan darah tinggi
Hepar
Penyakit hubungan seksual
Campak / Rubella
Malaria
TBC
Gangguan Mental
Operasi, SC
Lain –
lain.....................................................................................................
...........
3. Penyakit keturunan
Jantung
Tekanan darah tinggi
Diabetes melitus
Lain –
lain.....................................................................................................
............
DATA OBYEKTIF
B. Keadaan Payudara
1. Bentuk : Simetris
C. Abdomen
-
E. Pengeluaran
Jumlah perdarahan : 50 cc
G. Obat – obat yang didapat : amoxcilin, asam mefanamat, sf, vitamin A, vitamin C
H. ANALISA / DIAGNOSA
Ny. D 34 th P7A1 PK IV
I. PLANNING
3. DOKUMENTASI SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Telp : 081584330231
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
e) Komplikasi persalinan :
Ibu ; tidak ada
Bayi : tidak ada
f) Keadaan bayi baru lahir:
Nilai Apgar : Menit I: Menit ke 5:
Tanda 0 1 2 Jml/
nilai
Menit Frek. jatung ( ) tidak ada ( ) < 100X/M ( ) > 100X/m 9/10
1
Usaha nafas ( ) tidak ada ( ) lambat/tak beratur ( ) menangis kuat
Menit Frek. jatung ( ) tidak ada ( ) < 100X/M ( ) > 100X/m 9/10
ke 5
Usaha nafas ( ) tidak ada ( ) lambat/tak beratur ( ) menangis kuat
Sidik telapak kaki kiri bayi Sidik telapak kaki kanan bayi
Sidik jempol tangan kiri ibu Sidik jempol tangan kanan ibu
Resusitasi
Therapi :
Keterangan :
Kepala : normal
Ubun-ubun : normal
Muka :normal
Mata :normal
Telinga :normal
Mulut :normal
Hidung :normal
Leher :normal
Dada :normal
Tali Pusat :normal
Punggung :normal
Ekstrimitas :normal
Atas : aktif
Bawah :aktif
Genetalia :normal
Anus :normal
Kulit :normal
Refleks
Antropometri
o Lingkar kepala : 30 cm
o Lingkar dada :30 cm
o Lingkar lengan atas :10 cm
Eliminasi
IMD
Phytomenadion
III. PELAKSANAAN
Memandikan bayi
Imunisasi HB-0
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
IV.1 PERSALINAN
Pada anamnesa yang dilakukan Ny.D pada tanggal 09 Desember 2017 didapatkan
keluhan yaitu mules-mules sejak pukul 08.00 WIB sudah keluar lendir campur darah
dan belum keluar air-air. mules-mules yang semakin sering dan kuat pada pukul 15.00
WIB Ibu mengatakan pergerakan janinnya aktif. Dilakukan pemeriksaan umum dan
fisik dalam batas normal, pemeriksaan dalam hasilnya vulva vagina tidak ada kelainan,
portio tipis dan lunak, pembukaan 5 cm, selaput ketuban utuh, presentasi kepala,
penurunan Hodge III, posisi UUK kiri, dan moulase tidak ada.
Berdasarkan hasil anamnesa Ny.D sudah ada tanda-tanda inpartu yaitu keluar
adanya rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur. Keluar
lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada
Kala I persalinan pada Ny.D berlangsung 10 jam lebih 30 menit, dihitung dari ibu
merasakan mules sampai pembukaan lengkap. Menurut teori yang ada, fase laten
berlangsung hampir 8 jam dan fase aktif berlangsung selama 7 jam. Dalam hal ini
tidak terjadi kesenjangan antara teori dan prektek, hal ini normal karena dipantau
melalui partograf dan tidak melewati garis waspada. ( Saifuddin, 2006 ). Faktor
pendukung dalam proses persalinan yaitu dengan adanya power, pasenger, dan passege
WIB dan bayi lahir spontan pukul 20.10 WIB. menurut teori yang ada, Kala II
berlangsung selama 1jam pada primi dan ½ jam pada multi. Dalam hal ini tidak terjadi
kesenjangan antara teori dan praktek hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor
seperti paritas (multipara), his yang adekuat, faktor janin dan faktor jalan lahir s
ehingga terjadi proses pengeluaran janin yang lebih cepat, ( Saifuddin, 2006 ).
Setelah dilakukan pemotongan tali pusat bayi diletakkan di dada ibu dengan posisi
tengkurap untuk IMD. Pada bayi Ny.D yang hanya di lakukan IMD selama 30 menit.
Terjadi kesenjangan teori dengan praktek yang seharusnya IMD dilakukan selama
Penatalaksanaan kala III yang dilakukan yaitu melakukan manajemen aktif yaitu
pemberian oksitosin 10 IU secara IM, melakukan peregangan tali pusat terkendali dan
massase fundus uteri. Pada Ny.D plasenta lahir Pukul 20.15 WIB menit berlangsung 5
menit setelah bayi lahir. Hal ini normal terjadi karena plasenta lahir 5 – 30 menit
setelah bayi lahir dengan demikian selama kala III tidak ada penyulit dan tidak ada
Kala IV pada Ny. D tidak terdapat robekan dijalan lahir. Tinggi fundus uteri 1 jari
dibawah pusat, pengeluaran lochea rubra, kandung kemih kosong. Pengawasan post
partum dilakukan selama 2 jam post partum yaitu untuk memantau perdarahan, TTV,
kontraksi, TFU, dan kandung kemih, pada 1 jam pertama pemantauan dilakukan setiap
15 menit sekali, pada 1 jam berikutnya dilakukan setiap 30 menit sekali. Dari hasil
observasi kala IV tidak terdapat komplikasi dan tidak ada kesenjangan teori dengan
36,5ºC, Tinggi fundus uteri setelah plasenta lahir 1 jari dibawah pusat, kontraksi baik,
konsistensi keras, kandung kemih kosong, lochea rubra, pengeluaran darah selama
proses persalinan yaitu pada kala IV ± 150 cc. Pukul 20.30 terdapat darah mengalir
sehingga dilakukan eksplorasi jalan lahir, terdapat selaput dan kotiledon. Setelah
dilakukan eksplorasi jalan lahir Darah berhenti mengalir. Teori mengatakan perkiraan
pengeluaran darah normal ± 500 cc bila pengeluaran darah ≥ 500 cc yaitu pengeluaran
IV.2 NIFAS
Berdasarkan anamnesa didapatkan hasil bahwa ibu masih merasakan mules. Hal ini
bersifat fisiologis karena pada saat ini uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil
Ny. D diberikan vitamin A yang diminum segera setelah melahirkan dan diberikan
Amoxcillin 3x1, Asam mefenamat 3x1, Sulfas Ferosus 1x1 dan vitamin C 2x1. Tablet
zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
bersalin dan pemberian ASI karena mengandung semua bahan yang diperlukan oleh
bayi, mudah dicerna, memberikan perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih
kesenjangan dengan teori. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca bersalin dan pemberian ASI karena mengandung
semua bahan yang diperlukan oleh bayi, mudah dicerna, memberikan perlindungan
terhadap infeksi, selalu segar, bersih dan siap untuk diminum (Prawirohardjo, 2006).
Kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan
untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi pada 6-8
Bayi Ny. D lahir cukup bulan masa gestasi 39 minggu, lahir spontan pukul 20.10
WIB tidak ditemukan adanya masalah, menangis spontan,kuat, tonus otot positif (+)
warna kulit kemerahan jenis kelamin perempuan, anus (+) dan tidak ada cacat
bawaan. pada bayi baru lahir yaitu jaga kehangatan, bersihkan jalan nafas, keringkan
dan tetap jaga kehangatan, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, lakukan
Inisiasi Menyusu Dini dengan cara kontak kulit bayi dengan ibu, beri salep mata
eritromisin 0,5% pada kedua mata, suntikan vitamin Neo K 1Mg/0,5 cc intramuscular
di 1/3 paha bagian luar sebelah kiri anterolateral setelah inisiasi menyusui dini, (Asuhan
nafas, mengeringkan dengan tetap menjaga kehangatan, menjepit dan memotong tali
pusat, memberikan salep mata, menyuntikkan Vit Neo K 1Mg/0,5cc serta melakukan
IMD selama 30 menit. Saat neonatus 6 Jam tetap menjaga kehangatan dan bayi belum
dimandikan.
Kunjungan II, 6 jam hasil pemantauan keadaan bayi dalam batas normal tidak
ditemukan masalah atau komplikasi keadaan bayi baik, mengingatkan ibu untuk tetap
memberikan ASI ekslusif pada bayinya, memberikan imunisasi HB0 0,5 cc, Imunisasi
Terjadi kesenjangan dengan teori yang seharusnya bayi di imunisasi HB0 Segera 1jam
Kunjungan III, hasil pemantauan keadaan bayi dalam keadaan normal, tidak ada
terjadi ikterus, bayi menyusu ASI sesuai dengan kebutuhan, tidak terjadi kesenjangan
dengan teori.
BAB V
V.1 KESIMPULAN
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari
ovulasi pelepasan ovum. Fertilisasi yaitu pertemuan antara ovum dengan spermatozoa.
Konsepsi sampai terjadi kehamilan disertai banyak perubahan. Perubahan tersebut
diantaranya perubahan fisik, uterus, system sirkulasi darah, system pencernaan, sistem
urinalis, metabolisme, respirasi, dan psikososial.
Antara primigravida dan multi gravida terdapat beberapa perbedaan, antara lain : pada
primigravida di dapati :
Perut tegang
Pusat menonjol
Rahim tegang
Labia mayora tampak bersatu
Himen koyak pada beberapa tempat
Payudara tegang
Vagina sempit dengan rugae utuh
Serviks licin, bulat dan tidak dapat dilalui oleh satu ujung jari
Sedangkan pada multigravida tampak :
1. Morgan, Gery & Carole, H. 2009. Obstetri dan Ginekologi Panduan Praktik Volume 2.
EGC. Jakarta
2. Mansjoer, arif, dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran Volume 1. Media Aesculapius.
Jakarta.
4. Kurniawati, Desi & Hanifah Mirzanie. 2009. Obgynacea. Tosca enterprise. Yogyakarta
5. Manuaba, I. A. Chandranita, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB
Untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. EGC. Jakarta
6. Morgan, Gery & Carole, H. 2009. Obstetri dan Ginekologi Panduan Praktik Volume 2.
EGC. Jakarta
7. Mansjoer, arif, dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran Volume 1. Media Aesculapius.
Jakarta. Hal 259 – 260.
8. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Jakarta
9. Yulianingtiyas Dewi.UMP.2014.Asuhan Kebidanan Komprehensif.diakses pada 13
Desember 2017 dari http://repository.ump.ac.id/912/2/Dewi%20Yulianingtiyas%-
20BAB%20I.pdf
10. Unimus.Asuhan Kebidanan.diakses pada 13 Desember 2017 dari
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-karinaindr-7493-2-13.bab-i.pdf