Seorang laki – laki umur 79 tahun dibawa ke Puskesmas dengan keluhan selalu buang air kecil
sedikit – sedikit. Namun walaupun buang air kecilnya berlangsung lama, tetapi selesai buang air
kecil ia
merasa tidak puas. Keadaan ini sudah dialaminya sejak 5 hari yang lalu. Selama ini penderita berjalan
tidak stabil, karena keluhan pada lututnya yang sering sakit dan bengkak. Menurut keluarganya,
setahun terakhir ini, pembawaan bapak ini selalu marah dan sering lupa setelah mengerjakan
sesuatu yang baru saja dilakukannya. Sejak 7 tahun terakhir ini penderita mengkonsumsi obat-obat
kencing manis, tekanan darah tinggi, jantung, dan rematik. Tiga tahun yang lalu penderita mendapat
serangan strok .
Perempuan 68 tahun dibawa ke Puskesmas oleh keluarganya. Menurut yang membawanya, ia tiba-
tiba jatuh terpeleset di dekat tempat tidurnya tadi pagi karena menginjak air seninya sendiri .
Beberapa hari ini penderita sebentar – sebentar ke toilet untuk buang air kecil. Sejak seminggu yang
lalu penderita terdengar batuk-batuk dan agak sesak napas, serta nafsu makannya sangat
berkurang, tetapi tidak demam. Penderita selama ini mengidap kencing manis dan tekanan darah
tinggi, untuk penyakitnya itu ia mendapat obat dari dokter. Setahun yang lalu ia mendapat serangan
strok.
KATA/KALIMAT KUNCI
Skenario 1
a. Laki-laki 79 tahun
e. Multidisease/multipathology
f. Riwayat stroke
Skenario 2
a. Perempuan 68 tahun
d. Iatrogenik
e. Riwayat stroke
BEBERAPA PERTANYAAN PRINSIP
Inkontinensia adalah pengeluaran urin (atau feses) tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang
cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan atau sosial
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan
memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap jejas (infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita
Proses berkemih yang normal adalah suatu proses dinamik yang fisiologik berlangsung di bawah
kontrol dan koordinasi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi di daerah sacrum.
Kapasitas kandung kemih bervariasi antara 150-350 ml.Proses berkemih terjadi otot-otot detrusor
kandung kemih berkontraksi diikuti relaksasi dari sfingter dan uretra
a. Melemahnya otot dasar panggul yang menyangga kandung kemih dan pintu (sfingter) saluran
kemih
c. Pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna dan meninggalkan sisa air seni di dalam
kandung kemih yang cukup banyak sehingga pengisian sedikit saja sudah merangsang orang untuk
berkemih
d. Hipertropi prostat yang dapat mengakibatkan banyaknya sisa air seni di kandung kemih akibat
pengosongan yang tidak sempurna.
Terjadi oleh karena adanya faktor-faktor pencetus yang mengiringi perubahan-perubahan pada organ
berkemih akibat proses menua, antara lain: infeksi saluran kemih, obat-obatan (diuretic,
antihipertensi, sedative dll), kesulitan bergerak untuk menuju toilet (kegemukan, reumatik, akibat
patah tulang, dll), kepikunan dan lain-lain
a. Terjadi yang akut: biasanya reversible, terjadi secara mendadak biasanya berkaitan dengan sakit
yang sedang diderita atau obat-obat yang diminum. Dapat memanfaatkan akronim DRIP yaitu D-
delirium, R-retriksi mobilitas. Retensi, I-infeksi, inflamasi, impaksi feses dan P-pharmasi, poliuria
b. Terjadi yang kronik/menetap: tidak berkaitan dengan penyakit-penyakit akut ataupun obat-obatan
dan inkontinensia ini berlangsung lama
a. Tipe stress (tekanan) terjadi saat urin keluar ketika tekanan intra-abdomen meningkat, biasanya
dalam jumlah sedikit-sedikit seperti pada saat batuk, bersin, tertawa, kegemukan atau latihan
olahraga. Hal ini disebabkan melemahnya otot dasar panggul. Sering terjadi pada wanita, dapat
terjadi
pada laki-laki bila telah mengalami operasi lewat uretra, terapi radiasi yang merusak jaringan struktur
jaringan pada sfingter
b. Tipe Urgensi terjadi ketika seseorang tidak mampu untuk menunda berkemih begitu sensasi untuk
berkemih muncul, frekuensi berkemih sangat sering dan jumlah urin biasanya sedikit tapi kadang
pula banyak. Masalah neurologic sering berhubungan dengan tipe ini, seperti stroke, demensia,
penyakit Parkinson, dan lain-lian.
c. Tipe fungsional : keluarnya urin akibat ketidkmampuan pasien mencapai toilet sehingga tidak
dapat berkemih secara normal. Merupkan inkontensia tanpa gangguan pada sistem saluran kemih.
Penyebab yang sering dijumpai adalah demensia berat, gangguan musculoskeletal imobilisasi,
lingkungan yang tidak memungkinkan sehingga sulit untuk mencapai kamar mandi dan depresi.
d. Tipe Overflow (luapan) : tipe ini dikaitkan oleh karena didesakkan mekanik akibat kandung kemih
yang sudah sangat teregang (overdistension) dan biasanya dalam jumlah sedikit-sedikit. Penyebabnya
biasa oleh karena sumbatan anatomis seperti hipertropi prostat, kistokel, neuropati diabetes, obat-
obatan, trauma medulla spinalis dan lain-lain