Bab V Cinta Damai
Bab V Cinta Damai
5.1 Umum
Pada bab ini akan dibahas tentang perhitungan jumlah air buangan, rencana jalur air buangan
,jalur alternatif, perhitungan panjang saluran pembagian blok dan penentuan dimensi pipa.
Sistem Penyaluran Air Buangan Kelurahan Cinta Damai direncanakan dapat digunakan
hingga akhir tahun perencanaan, sehingga penentuan dimensi pipa dilakukan berdasarkan
kebutuhan penyaluran di akhir tahun perencanaan.
0 , 385
0,087 L2
tc
1000 S
Dimana :
tc = waktu konsentrasi (menit)
L = panjang aliran atau saluran (ft)
S = kemiringan rata-rata daerah pengaliran atau saluran
Menentukan tc perlu memperkirakan arah aliran di dalam setiap blok pengaliran dan ruas
saluran drainase. Setiap saluran berhubungan dengan blok pengaliran tertentu. Kemiringan
saluran drainase didapat dari elevasi saluran tertinggi dikurang dengan elevasi saluran
terendah, kemudian dibagi panjang saluran drainase.
Pada pengaliran air buangan, air yang masuk ke dalam jalur perpipaan juga akan bertambah,
yaitu air yang berasal dari infiltrasi tanah, air hujan dan air permukaan. Adapun rumus yang
digunakan yaitu :
Q inf L qinf
Dimana :
Qinf = debit tambahan dari infiltrasi limpasan air hujan (l/ detik)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan drainase (RTL 3228)
Selanjutnya dihitung nilai intensitas hujan dengan menggunakan rumus Talbot sebagai berikut
a
I b
t
Dimana :
I = intensitas curah hujan (mm)
T = durasi hujan atau waktu konsentrasi (jam)
a dan b = konstanta yang tergantung pada lamanya hujan yang terjadi di DAS
Untuk mencari debit puncak limpasan (Qp) pada setiap blok pengaliran diperlukan nilai
koefisien limpasan permukaan (C), intensitas hujan dan luas daerah pengaliran. Penentuan
nilai C harus memperhatikan kemungkinan perubahan penggunaan lahan. Sebagai rujukan
digunakan daftar nilai C dari berbagai literatur. Daftar nilai C dari beberapa literatur dapat
dilihat pada di bawah ini.
No Deskripsi Koefisien C
Bisnis
1 Perkotaan 0,70-0,95
Pinggiran 0,50-0,70
Perumahan
Rumah tunggal 0,30-0,50
Multi unit terpisah, terpisah 0,40-0,60
2
Multi unit, bergabung 0,60-0,75
Perkampungan 0,25-0,40
Apartemen 0,50-0,70
Industri
3 Ringan 0,50-0,95
Berat 0,60-0,90
Perkerasan
4 Aspal dan beton 0,70-0,95
Batu bata, paving 0,50-0,70
5 Atap 0,75-0,95
Halaman tanah berpasir
Datar 2% 0,05-0,10
6
Rata-rata 2-7% 0,10-0,15
Curam 7% 0,15-0,20
Halaman tanah berat
Datar 2% 0,13-0,17
7
Rata-rata 2-7% 0,18-0,22
Curam 7% 0,25-0,35
Metode yang akan digunakan dalam menghitung debit puncak limpasan hujan pada
perencanaan ini adalah metode rasional. Metode ini digunakan karena daerah pengaliran yang
kecil yaitu < 320 ha dan waktu konsentrasi aliran yang pendek. Untuk menghitung debit
limpasan hujan ini menggunakan rumus :
Qp = 0,278 × C × i × A
Dimana :
Qp = debit puncak limpasan hujan (m3/detik)
C = nilai koefisien C untuk sub daerah pengaliran
i = intensitas hujan (mm/jam)
A = luas daerah pengaliran (km2)
Dalam menghitung debit pengaliran air hujan, langkah-langkah perhitungan yang dilakukan
antara lain:
Contoh Perhitungan:
Berikut dijabarkan contoh perhitungan debit pengaliran air hujan pada Blok I. Adapun data-
data yang diperlukan, antara lain:
1. Lamanya curah hujan, tc = 4 jam
2. Curah hujan maksimum dalam satu hari pada periode ulang 10 tahun, R24 = 505,6756
mm/24jam
3. Koefisien runoff pemukiman adalah 0,35 dengan luas pemukiman pada Blok I yaitu 0,4
km2, Koefisien runoff pertokoan 0,83 dengan luas pertokoan pada Blok I yaitu 0,5 km,
dan koefisien runoff lahan kosong adalah 0,54 dengan luas lahan kosong pada Blok I
yaitu 0 km2
4. Luas Blok I = 0,40 km2
Perhitungan debit pengaliran air hujan pada Blok I adalah sebagai berikut:
= 69,61 mm/jam
- Crata-rata =
CiAi
A
0,4 0,35
=
0,40
= 0,35
= 3.025 m3/det
Tabel 5.2 Perhitungan Debit Pengaliran Air Hujan Kelurahan Cinta Damai
Luas Koefisien
Nama Luas Intensitas Qp
Blok Deksripsi Lahan pengaliran
Blok Lahan (mm/jam) (m3/det)
(km2) (C)
Pemukiman 0.16 0.5 3.025
Aspal dan Beton 0.07 0.95 2.515
I 0.40 136.019
Pertokoan 0.12 0.5 2.269
Halaman, Tanah Berpasir 0.05 0.1 189
Total 7.998
Pemukiman 0.2 0.5 3.781
Aspal dan Beton 0.08 0.95 2.875
II 0,48 136.019
Pertokoan 0.15 0.5 2.836
Halaman, Tanah Berpasir 0.05 0.1 189
Total 9.680
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa blok yang memiliki debit pengaliran air hujan terendah
yaitu Blok III dan Blok I, sedangkan Blok II dan Blok IV memiliki debit infiltrasi air hujan
tertinggi. Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa Blok II dian Blok IV menerapkan sistem
terpisah, sedangkan Blok III dan Blok I menerapkan sistem tercampur dalam Penyaluran Air
Buangan dan Drainase.
14.317
= 7.954 Jiwa/km2
1,8
Jumlah penduduk blok III = Jumlah penduduk per km2 x % Pelayanan x Luas blok III
= 7.954 80% 0,42 2.673 Jiwa
Maka dapat dihitung jumlah penduduk pada blok III (onsite komunal) yaitu:
Black Water pada sistem onsite individual ini disalurkan dengan menggunakan tangki septik.
Air buangan yang dihasilkan tidak dialirkan ke BPAB melainkan akan diolah ke Istalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Grey water pada sistem onsite individual ini dari rumah dialirkan ke badan air melalui
drainase yang dibangun pada blok tersebut.
Jumlah penduduk blok I = Jumlah penduduk per km2 x % Pelayanan x Luas blok I
= 7.954 80% 0,40 2.545 Jiwa
Maka dapat dihitung jumlah penduduk pada blok I (onsite komunal) yaitu:
Penduduk onsite Komunal = % pengguna x Jumlah penduduk
= 20% x 2545
= 509
Tangki septik = 5 rumah (25 orang)
Penduduk Onsite Komunal
Jumlah Tangki Septik =
25
509
=
25
= 20
Debit 1 Tangki septik = 25 orang x 20 l/o/h
= 500 l/h
Debit tangki septik = 500 l/h x 25
= 12,5 m3/h
Black Water pada sistem onsite individual ini disalurkan dengan menggunakan tangki septik.
Air buangan yang dihasilkan tidak dialirkan ke BPAB melainkan akan diolah ke Istalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
= 400 l/o/h
5. Debit Total Bidang Resapan = 407 x 400 l/o/h
= 162.800 l/o/h
= 162,8 m3/ hari
Grey water pada sistem onsite individual ini dari rumah dialirkan ke badan air melalui
drainase yang dibangun pada blok tersebut.
14.317
= 7.954 Jiwa/km2
1,8
Jumlah penduduk blok II = Jumlah penduduk per km2 x % Pelayanan x Luas blok II
= 7.954 80% 0,48 3054 Jiwa
Jumlah penduduk blok IV = Jumlah penduduk per km2 x % Pelayanan x Luas blok IV
= 7.954 80% 0,50 3.182 Jiwa
Jumlah penduduk pada masing-masing daerah pelayanan dapat ditentukan dari jumlah
penduduk total Kelurahan Cinta Damai pada tahun 2025 yang terlayani dengan tingkat
pelayanan 80%.
Jumlah penduduk total pada tahun 2025 adalah 1 7 8 9 6 jiwa. Maka total jumlah
penduduk yang dilayani adalah 80% x 17896 jiwa = 14.317 jiwa
Rendhy Prayudhi Utama (140407007)
Inggrid Agustina L (140407036) V- 11
Afifah Mahyuri (140407049)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan drainase (RTL 3228)
d. Jumlah penduduk daerah Blok I yang terlayani = 0.22 x 14.317 jiwa = 3.150 jiwa
e. Jumlah penduduk daerah Blok II yang terlayani = 0.27 x 14.317 jiwa = 3.866 jiwa
f. Jumlah penduduk daerah Blok III yang terlayani = 0.23 x 14.317 = 3.292 jiwa
g. Jumlah penduduk daerah Blok IV yang terlayani = 0.28 x 14.317 = 4009 jiwa
A
EP a
A total
Penduduk
Contoh perhitungan:
- Luas blok I = 40 Ha
- Luas total = 180 Ha
- Penduduk terlayani Blok I = 3.150 jiwa
A
EP a
A total
Penduduk
40
EPa 3.150
180
= 693 jiwa
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.6 dibawah ini:
I 40 180 693
II 48 180 1.044
III 42 180 748
Iv 50 180 1.123
Sumber: Data & Perhitungan, 2016
Contoh perhitungan:
Jumlah pengguna SR I = % sambungan x jumlah penduduk Blok I
= 75 % x 3.150 jiwa
= 2.363 jiwa
= 25 % x 3.150 jiwa
= 787 jiwa
Persebaran fasilitas di Kelurahan Cinta Damai dapat dilihat pada Tabel 5.8
Rumus
Jumlah air buangan fasilitas Debit air buangan fasilitas
EP
Debit air buangan Perumahan
5.6 Penentuan Dimensi Pipa, Cek Penggelontoran, Waktu Tempuh dan Profil Saluran
5.6.1 Dimensi pipa waktu tempu dan profil saluran drainase air hujan
1. Panjang saluran
a. Blok I = 1181 m
2. Debit pengaliran air hujan:
a. Blok I = 7.998 m3/det
3. Kecepatan minimum yang diperbolehkan pada saluran beton, Vmin = 1,50 m/det
4. Koefisien kekasaran Manning (n) pada beton, n = 0,012
Perhitungan dimensi dan waktu tempu saluran air hujan adalah sebagai berikut:
a. Blok I
1. Dimensi saluran (dengan kemiringan (S) = 1:3200)
h
- P = 2h√3 R
2
- A = h2√3
- Q=A×V
2
1
Q= h 1 h 3
2
3 S 2
n 2
2 1
7.998 m3/det = h2 3 1 h 3 1 2
0,012 2 3200
h8/3 = 0.18
h = 0.021 m
- Tinggi Jagaan
W= 0,5 h
= 0,5 0.021
= 0.11 m
- Luas penampang basah
A h2 3
A = 0.0212 (1,73)
A = 0,00076 m2
- Kecepatan Aliran
Q
V
A
7998
V
0.00076
V = 10.523 m/det
2. Waktu tempuh
Panjang Saluran
t
v
1181 m
t
10523 m/det
t = 0,11 det
Untuk lebih jelasnya, profil saluran drainase air hujan dapat dilihat pada Gambar 5.1
5.6.2 Penentuan Dimensi pipa, waktu tempuh, dan profil saluran air buangan
Dalam menentukan dimensi perpipaan air buangan, langkah-langkah yang dilakukan ialah:
Contoh Perhitungan
Untuk lebih jelasnya mengenai perhitungan jalur perpipaan sistem penyaluran air buangan
Kelurahan Cinta Damai, maka berikut ini akan diuraikan contoh perhitungan salah satu bagian
jalur tersebut, yakni pada segmen pipa A-1 pada sistem onsite yang merupakan pipa cabang.
Adapun data-data umum yang diperlukan nantinya, antara lain:
2. Koefisien Manning (n) = 0,013 – 0,015 (yang digunakan dalam tugas besar ini
adalah 0,015);
Perhitungan jalur pipa air buangan pada segmen a-1 (pipa cabang) adalah sebagai berikut:
1. Jalur: a-1
6. Qpeak
= 13,907 l/det
= 1,37 l/det
4 Qf
12. D =
Vf
= 0,21431 m = 130 mm
4 Qf
13. Vf (koreksi) =
D2
= 0,33 m/det
Vf n
14. S = 2
D S
4
= 0,00023 m
15. h =SxL
= 0,00023 x 149
= 0,035 m
18. Vmin/Vf = 0,45 (dari dmin/Dpas, lalu plot ke V/Vf) = 0,35 m/det
19. Dmin < 5 cm …….........(perlu penggelontoran)
20. T = L/ Vmin
= 0,36 jam
280 S
Jarak antar Street inlet (D) =
W
280 0.17
=
5
= 31m
Panjang Jalan
Maka Jumlah Street Inlet =
D
1044
=
31
= 34 m
1. Manhole Tipe A
a. Kedalaman bagian atas diameter terdalam (soffit) dari muka tanah antara 1 m.
b. Dinding berbentuk bulat, terbuat dari beton dengan tebal 15 cm.
c. Diameter berukuran 1,2 m.
d. Tutup berukuran 0,9 x 0,5 m dari beton cetak, tetapi jika manhole dijalan, maka
digunakan tutup yang terbuat dari besi tuang.
Vs = Kl x Pg x pr
Dimana
Kapasitas Lumpur (Kl) = 0,04 m3/orang/tahun (SNI 03 3298 2002)
Periode Pengurasan (pr) = 2 tahun (SNI 03 3298 2002)
Diasumsikan setiap rumah terdapat 5 orang pengguna maka volume lumpur yang
ditampung adalah:
Vs = Kl x Pg x pr
= 0,04 m3/orang/tahun x 2 tahun x 5 orang
= 0,4 m3
Asumsi p : l = 2:1
Maka A = p x l dimana p=2l
A = 2l x l
A = 2l2
A
I =
2
0,271m2
=
2
= 0,368 m
P =2xl
P = 2 x 0,368 m = 0,736 m
Maka
Panjang = 0,736 m
Lebar = 0,368
Tinggi = 1,5 m
Volume Lumpur (m 3 )
ht =
Luas Alas Septic Tank (m 3 )
0,271m3
=
0,736m 0,368m
= 1,00 m