Sample Spektek
Sample Spektek
SPESIFIKASI UMUM
1. STANDAR.
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan Standar
Normal-isasi Indonesia (SNI)
Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standar Indonesia Indonesia, maka dapat
dipakai Standar lain yang disetujuui oleh Direksi dan sesuai dengan spesifikasi ini.
2. Pembersihan Lapangan
Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, daerah kerja harus dibersihkan dari pepohonan,
semak belukar, sisa-sisa bangunan, sampah akar-akar pohon, dan semua material
tersebut harus dibuang dari areal lokasi pekerjaan sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembersihan ini sepenuhnya menjadi tanggung
ja-wab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead”
pada analisa harga satuan pekerjaan
3. Direksi Keet
Penyedia Jasa menyediakan kantor lapangan untuk para pelaksana lapangan dan gudang
mate-rial tempat menyimpan bahan material serta alat-alat yang akan dan sedang dipakai
selama pelaksanan pekerjaan.
Barak kerja dan gudang material harus dipelihara dan dijaga sehingga bahan material yang
akan dipakai tidak rusak saat akan digunakan.
Bentuk, ukuran, lokasi serta tata ruang barak kerja dan gudang material harus
dipersiapkan oleh Penyedia Jasa dalam bentuk gambar rencana dan dikonsultasikan
kepada Direksi Peker-jaan.
Apabila tidak tersebut dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka semua biaya yang timbul
akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta
sudah ha-rus diperhitungkan termasuk “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
Penyedia Jasa diwajibkan membuat papan nama kegiatan proyek yang dilaksanakan dan
dipasang dilokasi yang bisa dengan mudah terbaca umum, ukuran papan nama 1,20 m x
1,80 m, dengan tulisan sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja dari Pengguna Jasa sampai selesainya
pelaksa-naan pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan membuat:
- Laporan harian prestasi pelaksanaan pekerjaan;
- Laporan mingguan prestasi pelaksanaan pekerjaan;
- Laporan bulanan prestasi pelaksanaan pekerjaan;
- Laporan dan perhitungan hasil test laboratorium;
Semua laporan tersebut harus mendapat pengesahan dari pengawas pekerjaan untuk
laporan harian, serta dari Direksi pekerjaan untuk laporan mingguan, bulanan serta laporan
hasil test dan perhitungan laboratorium.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead” pada
analisa harga satuan pekerjaan.
5.1. Umum.
Pelaksanaan pengukuran awal oleh Penyedia Jasa yang dilaksanakan sejak diterimanya
Surat Perintah Mulai Kerja dari Pengguna Jasa, dimaksudkan untuk mendapatkan untuk
mendapat-kan gambaran kondisi lapangan sesungguhnya dibandingkan dengan gambar
yang diterima oleh Penyedia Jasa dari Pengguna Jasa.
Data dan hasil pengukuran awal oleh Penyedia Jasa yang telah disyahkan dan disetujui
oleh Direksi pekerjaan tersebut, akan menjadi acuan dan dasar pembuatan gambar-
gambar selama waktu pelaksanaan sampai selesai pekerjaan.
Gambar-gambar hasil pengukuran awal tersebut diatas akan merupakan dasar pokok
kesepa-katan bersama antara Penyedia Jasa.
Semua gambar-gambar yang dipersiakan oleh Penyedia Jasa, harus bias memberikan
secara jelas hal-hal yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan pekerjaan yang meliputi
antara lain :
- Bentuk tiap jenis bangunan yang akan dikerjakan.
- Elevasi muka tanah asli dan masing-masing bangunan.
- Dimensi bangunan lengkap.
- Jenis serta komposisi material yang dipergunakan.
- Rencana garis galian pondasi.
- Hal-hal lain sesuai petunjuk Direksi pekerjaan
Adapun gambar-gambar yang harus dipersiapkan oleh Penyedia Jasa meliputi Antara lain:
- “Construction Drawing” dan “Working Drawing”.
- “Shop Drawing”.
- “As Built Drawing”.
Semua gambar-gambar tersebut diatas, baru bisa dipakai sebagai pedoman pelaksanaan
pekerjaan dan acuan dasaar perhitungan volume pekerjaan sesungguhnya, apabila sudah
mendapat persetujuan dan disyahkan oleh Pengguna Jasa.
“Construction Drawing” atau “Working Drawing” adalah gambar rencana bangun yang telah
di-setujui dan disyahkan oleh Pengguna Jasa.
Semua dimensi bangunan, jenis serta komposisi jenis material dan r encana elevasi posisi
dan kedudukan dari masing masing jenis bangunan yang tergambar pada “Construction
Drawing” atau “Working Drawing” harus mengacu dan didasarkan pada “Design Drawing”
yang diberikan oleh Pengguna Jasa.
“Construction Drawing” atau “Working Drawing” yang disyahkan oleh Pengguna sebanyak
min-imum 4 (empat) copy ukuran A1 dan 1 (satu) copy ukuran A3, dengan distribusi satu
copy untuk Direksi Pekerjaan atau pengawas, satu copy A1 dan satu copy A3 serta gambar
aslinya harus diserahkan kepada Pengguna Jasa.
Untuk kondisi “engineering adjustment”, tidak diperlukan adanya gambar baru yang
disyahkan oleh Pengguna Jasa, namun Penyedia Jasa wajib memberikan laporan tertulis
serta sketsa penyesuaian guna mendapatkan persetujuan dari Direksi pekerjaan dan
tembusan kepada Pengguna Jasa.
Sedangkan pada kondisi perubahan desain atau “revised design”, Pengguna Jasa secara
resmi akan memberikan gambar perubahan desain yang telah disyahkan oleh Pengguna
Jasa kepada Penyedia Jasa secara administratif dalam bentuk “Variation order”.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan “Construction Drawing” atau
“Working Drawing” termasuk penggadaannya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Penye-dia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead” pada
analisa harga satuan pekerjaan.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan gambar kerja dan dokumen yang dapat dibaca dengan
jelas kepada Pengguna Jasa untuk diperiksa dan disetujui. Format gambar kerja dan
dokumen ter-sebut harus terlebih dahulu disetujui Pengguna Jasa. Dalam waktu 15 (lima
belas) hari sesudah menerima gambar kerja dan dokumen dari Penyedia jasa, Pengguna
Jasa akan mengirimkan kembali kepada Penyedia Jasa akan mengirimkan kembali kepada
Penyedia Jasa 1 (satu) copy dengan dibubuhi keteranga klasifikasi hasil pemeriksaan:
“setuju” atau “perbaiki”.
Bila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang dikembalikan dengan diberi tanda
dengan klasifikasi (c) seperti tersebut di atas, Penyedia Jasa harus segera membuat
perbai-kan/koreksi dan/ atau revisi pada gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen
tersebut diterima, Pengguna Jasa akan melakukan/melanjutkan pemeriksaannya atas
gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen dengan cepat dan tepat dan
Tidak satupun pekerjaan permanen boleh dilaksanakan hingga gambar-gambar kerja dan
dokumen-dokumen yang telah dikembalikan dinyatakan ke dalam klasifikasi (d) seperti
terse-but di atas, berate gambar-gambar kerja dan dokumen –dokumen telah disetujui oleh
Pengguna Jasa.
Tidak satupun pekerjaan permanen boleh dilaksanakan hingga gabar-gambar kerja dan
doku-men-dokumen yang dipakai telah mendapatkan persetujuan oleh Pengguna Jasa.
Sebelum memulai pekerjaan, pemeriksaan bersama akan dilakukan oleh Pengguna Jasa
dan Penyedia Jasa untuk memastikan bahwa gambar-gambar kerja dan dokumen-
dokumen yang disetujui telah sesiao secara penuh. Jika ditemukan beberapa perbedaan
dan ketidak efisienan, Penye-dia Jasa harus membetulkannya dan memperoleh
persetujuan dari Pengguna jasa seperti cara yang telah dijelaskan di atas.
Bila diperlukan revisi atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah
disetujui, Penyedia Jasa harus menyampaikannya kepada Pengguna Jasa untuk
persetujuannya seperti tata cara yang telah dijelaskan di atas.
Apabila pada konstruksi bangunan yang akan dikerjakan, ada unit bangunan yang harus
dik-erjakan pembuatannya diluar areal proyek, dank arena sifat kekhususannya harus dan
terpaksa dikerjakan oleh Sub-Penyedia Jasa, maka sebelumnya Sub Penyedia Jasa yang
ber-sangkutan diharuskan membuat dan menyerahkan gambar rencana bentuk unit
bangunan ter-sebut, lengkap dengan perhitungan konstruksinya “Shop Drawing” tersebut,
harus diserahkan kepada pengguna jasa, diperiksa dikoreksi apabila perlu, dan untuk
selanjutnya disyahkan oleh Pemilik Proyek.
Gambar unit bangunan atau “Shop Drawing” tersebut harus secara lengkap memuat :
- Bentuk unit bangunan serta dimensinya
- Material yang akan dipakai serta spesifikasinya
- List komponen unit bangunan yang memuat:
a. Panjang, lebar, tebal komponen unit bangunan.
b. Berat persatuan komponen unit bangunan.
c. Jumlah komponen unit bangunan dan lain-lain.
Penyedia Jasa wajib membuat copy “Shop Drawing” sebanyak minimum 4 (empat) copy
ukuran A1 1 (satu) copy ukuran A3, dengan distribusi satu copy A1 untuk Direksi pekerjaan
atau pengawas, satu copy A1 dan satu copy A3 serta gambar aslinya harus diserahkan
kepada Pengguna Jasa.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan “Shop Drawing” termasuk penggan-
daannya , sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jas, serta sudah
harus di-perhitunhkan termasuk “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
Gambar purna bangun atau “As Built Drawing” tersebut, harus lengkap berisi Antara lain :
- Garis elevasi nuka tanah yang sekarang ada.
- Dimensi dan masing-masing bangunan.
- Elevasi posisi dan kedudukan masing-masing bangunan.
- Jenis material dan komposisi yang telah dipergunakan.
Gambar purna bangun yang telah selesai tersebut harus diserahkan Penyedia Jasa
kepada Direksi pekerjaan untuk diperiksa dan disetujuui, selanjutnya diserahkan kepada
Pengguna Jasa guna mendapatkan pengesahan dari Pengguna Jasa.
Perhitungan volume akhir dari pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Jasa atau
yang “mutual check” volume pekerjaan 100%, semua mengacu dan didasarkan pada
gambar purna bangun yang telah disyahkan oleh Pengguna Jasa, dan merupakan volume
akhir yang akan dibayar oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa wajib membuat copy “as Built Drawing” sebanyak 4 (empat) copy, dengan
distri-busi satu copy A1 untuk Direksi pekerjaan atau pengawas, satu copy A1 dipasang di
barak kerja, satu copy A1 untuk arsip penyedia Jasa dan satu copy A1 dan satu copy A3
serta gambar aslinya harus diserahkan kepada Pengguna Jasa, termasuk data dan
perhitungan hasil pengukuran akhir sebagai pendukungnya.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan “As Build Drawing” termasuk
penggan-daannya sebanyak 4 (empat) copy, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead” pada
analisa harga satuan peker-jaan.
Penyedia Jasa harus melaksanakan system pengendalian dan kepastian kualitas yang
menja-min ketentuan-ketentuan dalam kontrak khususnya kualitas pekerjaan
Adapun daftar isi Rencana Mutu Pekerjaan/Kontrak seperti tertulis dibawah ini, disusun se-
bagai panduan dalam pembuat rencana mutu pekerjaan konstruksi atau desain. Namun
daftar isi rencana mutu ini masih dapat berubah susunannya maupun judulnya jadi masih
dapat ber-tambah atau berkurang. Oleh karena itu pembuatan rencana mutu ini harus
dapat me-nyesuaikan diri dengan rencana kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakannya.
6.1. Rencana Daftar Isi Rencana Mutu tersebut adalah sebagai berikut :
a. Latar Belakang
b. Informasi kegiatan
c. Sasaran Mutu
d. Persyaratan Teknis dan Administrasi
e. Struktur Organisasi
f. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang.
g. Bagan Alir Kegiatan
h. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
i. Jadwal Peralatan
j. Jadwal Material
k. Jadwal Personil
l. Jadwal Arus Kas.
m. Rencana dan Metode verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian
& Kriteria Penerimaan.
n. Daftar Kriteria Penerimaan.
o. Daftar Induk Dokumen.
p. Daftar Rekaman.
q. Lampiran-lampiran.
6.2. Bahan baku untuk pembuatan atau penyusunan Rencana Mutu Pekerjaan masing-
masing adalah sebagai berikut:
a. Spesifikasi teknik tiap-tiap pekerjaan
b. Gambar Teknik tiap-tiap pekerjaan
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
d. Daftar peralatan yang digunakan dan yang dipasang
e. Standar prosedur, standar produk dan instruksi kerja
f. Organisasi pelaksana pekerjaan
g. Uraian tugas jabatan setiap pejabat pelaksanaan pekerjaan
Semua biaya yang tmbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead” pada
analisa satuan pekerjaan.
Sejak awal akan mulai melaksanakan pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan dan
pada akhir pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan membuat dokumentasi
kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkan dalam bentuk photo dokumentasi.
Foto dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus bisa memberikan gam-
baran secara lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan pelaksanaan pekerjaan sejak
dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga secara kronologis bisa
merupakan satu gambaran tujuan yang akan diacapai oleh kegiatan tersebut.
Foto dokumentasi tersebut, selanjutnya harus dicetak ukuran kartu pos, masing-masing
rangkap 5 (lima), dengan distribusi 1 (satu) copy dipasang dibarak kerja dan 4 (empat)
copy lainnya ditata rapi pada album foto dan diserahkan kepada Pengguna Jasa.
Pada saat pengambilan foto dokumentasi akhir pelaksanaan pekerjaan, disamping cetakan
ukuran kartu pos sebanyak 4 (empat) copy, Penyedia Jasa juga diwajibkan menyerahkan
tam-bahan 3 (tiga) copy ukuran 11 R, diberi bingkai, sedangkan pengambilan foto
dokumentasinya dari 1 (satu) titik lain yang berbeda lokasi, dan akan ditentukan oleh
Direksi pekerjaan.
Disamping foto dokumentasi utama tersebut, atas permintaan Direksi pekerjaan Penyedia
Jasa bisa melaksanakan pengambilan foto dokumentasi yang diserahkan.
Semua biaya yang timbul akibat pembuatan foto dokumentasi tersebut sepenuhnya
menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk “over-head” pada analisa harga satuan pekerjaan.
8. Jalan Kerja.
Untuk menuju ke lokasi pekerjaan, mengangkut bahan material yang akan dipakai, dan
trans-portasi pembuangan bahan material tidak terpakai keluar lokasi pekerjaan, dan
pemeriksaan berkala Direksi pekerjaan atau Pemberi Pekerjaan serta keperluan lainnya,
Penyedia Jasa di-wajibkan menyiapkan atau membuat jalan kerja yang layak guna
kegiatan tersebut diatas un-tuk menunjang dan memperlancar pelaksanaan pekerjaan.
Jalan kerja yang dimaksud bisa mempergunakan jalan kampong atau jalan desa yang
sudah ada kemudian ditingkatkan kapasitas pelayanan tingkat jalannya, atau
mempergunakan lahan penduduk yang disewa selama jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan.
Pada kondisi sarana jalan kerja yang dibuat oleh Penyedia Jasa, merupakan jalan desa
atau jalan kampong yang sudah ada, atau lahan penduduk yang disewa sementara untuk
di-pergunakan sebagai sarana jalan kerja setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan
Penyedia Jasa berkewajiban mengembalikan kondisi lahan sesuai dan seperti kondisi awal
sebelum di-pergunakan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan saran jalan kerja ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk
“overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
Semua keamanan dan keselamatan kerja yang perlu selama pelaksanaan pekerjaan,
Anta-ra lain pengaturan kesehatan, pembersihan lapangan, bahan peledak dan
bensin, pemagaran sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran, dibuat
dan dipelihara oleh Penyedia Jasa atas biaya Penyedia Jasa.
Sistem pengawasan keamanan dengan kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup
untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang
milik yang bersangku tan.
Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan
keadaan sehat serta memperlekapi/memelihara kemudahan untuk penggunaan
tenaga yang dik-erjakan pada suatu tempat yang telah disetujui oleh Direksi dan
oleh Pengusaha Setempat.
Penyedia Jasa harus melakukan pencegahan terhadap kebakaran pada atau sekitar
lapan-gan kerja dan harus menyediakan peralatan dan perlengkapan pemadam
kebakaran tersebut da lam keadaan baik dan siap dipakai pada saat dibutuhkan.
Penyedia Jasa harus menyediakan sarana komunikasi dan informasi selama pelaksanaan
di lapangan.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap kelancaran komunikasi dan informasi
selama pelaksanaan pekerjaan. Tidak ada pembayaran tambahan, dan dalam hal ini
semua biaya sudah termasuk dalam harga kontrak serta sudah harus diperhitungkan
dalam “overhead” pada ana-lisan harga satuan pekerjaan.
Penyedia Jasa harus menyediakan sarana uji laboratorium atau menunjuk laboratorium
untuk pemeriksaan kualitas pekerjaan dan harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap kelancaran pengujian kualitas
pekerjaan. Dan bila tidak tercantum dalam harga kontrak serta sudah harus diperhitungkan
dalam “overhead” pada ana-lisa harga satuan pekerjaan.
Penyedia Jasa wajib mempelajari dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan modifi-
kasi/perubahan desain disertai usulan perubahan metode pelaksanaan dan harga satuan
pekerjaan bila diperlukan.
Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk pengadaan bahan yang diperlukan untuk
konstruksi beton, pasangan batu, rip-rap dan perkerasan jalan baik kuantitas maupun
kualitas. Sebelum bahan bangunan tersebut dipergunakan, Penyedia Jasa wajib
mengusulkan lokasi sumber ba-han bangunan/agregat beton dengan dilampiri hasil uji/tes
laboratorium sesesuai dengan ke-tentuan dalam spesifikasi teknik kepada pengguna
Jasa guna dipelajari dan disetujui bila ternyata hasil uji laboratorium tersebut sesuai
dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.
Pengambilan contoh (sample) agregat beton dan juga contoh beton yang diambil oleh
Penyedia jasa pada saat proses pengecoran beton sedang berlangsung, harus Disaksikan
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 10
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
oleh pengguna jasa. Jenis dan jumlah contoh benda uji harus sesuai dengan Ketentuan
dalam Spesifikasi Teknik dan atau perintah pengguna jasa. Tanggapan Penilaian dan
persetujuan Pengguna Jasa terhadap hasil uji laboratorium untuk beton Dan agregatnya,
tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi penyedia jasa bebas dari Tanggungjawabnya
terhadap kualitas, daya-guna dan hasil kerja pekerjaan beton yang Dilaksanakannya.
Segala biaya yang di keluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk biaya ijin
Penambangan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium dan kegiatan
Untuk menjamin mutu beton agar sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik,
Dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan pasangan / beton yang di
tawarkan dan harus sudah di perhitungkan dalam ‘‘overhead’’ pada analisa harga satuan
pekerjaan.
Lokasi borrow-area diusulkan oleh penyedia jasa dengan dilampiri hasil uji
Laboratorium kepada pengguna jasa guna memperoleh persetujuan yang akan di
berikan bila soilproperties tanah di borrow-area terbukti sesuai ketentuan dalam
Spesifikasi Teknik.
Semua bahan dan peralatan yang akan di pergunakan oleh penyedia jasa untuk
melaksanakan / menyelesaikan pekerjaan, harus dimintakan persetujuan terlebih
dahulu oleh Penyedia jasa kepada pengguna jasa sebelum bahan dan peralatan
tersebut dikirim / Mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
Bila bahan dan/ atau peralatan tersebut tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk pengadaan pengang
kutan, penyimpanan, penanganan dan pemeliharaan harus sudah termasuk/
diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan yang membutuhkan bahan dan
peralatanTersebut.
Bila karena alasan prioritas atau karena sebab lain misalnya bahan atau peralatan
yang memenuhi Spesifikasi Teknik tidak tersedia dipasaran maka pengguna jasa
akanmengeluarkan perintah tertulis tentang perubahan dan penggantian bahan atau
peralatan baik jumlah maupun spesifikasihnya.
Bila perubahan dan penggantian bahan atau peralatan berakibat pada pengurangan
biaya / harga pekerjaan maka perlu ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak termasuk
syarat-
syarat umum kontrak.
Pemasangan dan uji coba semua peralatan mekanikal dan elektrikal untuk pekerjaan
pintu. Saringan sampah, pompa dan peralatan pengendalian harus dilaksanankan
dengan pengawasan spesialis dari pabrikan dengan persetujuan pengguna jasa
terlebihDahulu biaya yang di keluarkan penyedia jasa untuk pemasangan,
pengawasan dan Uji coba tersebut menjadi beban dan tanggungjawab sepenuhnya
penyedia jasa sesuai Dengan ketentuan di atas.
16. 1 . Umum
penyedia jasa harus memberikan informasi kepada pengguna jasa tentang pengujian
Yang akan dilakukan agar pengujian tersebut dilaksanakan dengan kesaksian
pengguna Jasa. Penyedia jasa harus menyampaikan hasil pengujian, dan sertifikat
yang diperlukan Kepada pengguna jasa dalam formulir yang sudah disepakati.
Persetujuan pengguna jasa, serta hasil pengujian dan pemeriksaan tidak dapat
Menghalangi pengguna jasa untuk menolak material dan peralatan yang akan
dipasang Dilokasi pekerjaan bila ternyata tidak memenuhi Spesifikasi.
Bila tidak ada atau laboratorium dilokasi pekerjaan belum siap dimanfaatkan atau
peralatannya tidak lengkap, maka pengujian harus di lakukan oleh instansi / badan
usaha lain yang memperoleh persetujuan pengguna jasa atas beban biaya
penyediaJasa.
Penyedia Jasa harus memberitahukan secara tertulis kepada Pengguna Jasa paling
lambat 24 jam sebelum pengujian dan pemeriksaan dilokasi pekerjaan dilaksanakan.
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 12
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
penyedia Jasa wajib menyediakan tenaga ahli dan tenaga terampil untuk laboratorium,
material dan peralatan / instrument laboratorium dan bahan-bahan yang di perlukan di
lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa bertanggungjawab atas segala biaya yang
dikeluarkan
untuk pengujian dan pemeriksaan dilokasi pekerjaan.
Penyedia Jasa harus menyampaikan secara tertulis dan rinci kepada pengguna Jasa
tentang jadwal pengujian dan pemeriksaan di pabrik yang akan di lakukan Termasuk
pengujian terhadap item tertentu dari peralatan atau barang gunaMemastikan
kualitasnya memenuhi Spesifikasi Teknik. Hasil pengujian dan Pemeriksaan ini harus
dicatat dengan tertib oleh penyedia Jasa dan disampaikanKepada pengguna Jasa.
Penyedia Jasa bertanggungjawab atas segala biaya yangDikeluarkan untuk pengujian
dan pemeriksaan di pabrik.
Paling lambat 1 (satu) bulan sebelum dilakukan pengujian dan verifikasi untuk
pekerjaan selesai, Penyedia Jasa wajib menyerahkan kepada Pengguna Jasa rincian
jadwal dan tata cara pengujian untuk memperoleh persetujuan.
Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa, kecuali bila sudah disediakan
Secara tersendiri sebagai jenis pekerjaan penujang dalam Daftar Kuantitas dan harga,
dianggap sudah termasuk/ diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan yang
membutuhkan pengujian dan pemeriksaan tersebut.
2. Biaya-biaya lainnya yang di klaim Penyedia Jasa dan tidak tercakup dalam
kontrak, Penyedia Jasa wajib menyimpan dan menjaga dokumen akutansi yang
berkaitan dengan 2 (dua) hal di atas.
18. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan
Paling lambat 14 (empat belas) hari sesudah rapat persiapan pelaksanaan kontrak
yang ditetapkan daalam Syarat-Syarat Umum, Penyedia Jasa harus menyerahkan
Kepada Pengguna Jasa rincian dan perbaikan dari Rencana Pelaksanaan Kontrak
guna mendapat persetujuan yang untuk selanjutnya disebut Rencana Pelaksanaan
Pekerjaan.
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang sudah disetujui Pengguna Jasa tidak boleh
Dirubah atau dimodifikasi oleh penyedia jasa tanpa persetujuan Pengguna Jasa,
perbahan dan modifikasi Rencana Pelaksanaan Pekerjaan dapat dipertimbangkan
dengan alasan dan sebab yang dapat dipertanggungjawabkan, antara lain karena
timbulnya perubahan kegiatan pekerjaan sesuai dengan Syarat-Syarat Umum kontrak.
Potensi hambatan yang mungkin timbul selama pelaksanaan pekerjaan ini adalah(i)
kegiatan Penyedia Jasa lainnya yang sedang melaksanakan paket pekerjaan yangb
erbeda dan (ii) pemberian dan pembagian air irigasi yang harus tetap berlangsung
selama pelaksanaan pekerjaan.
Sebagai salah satu upaya mengurangi dampak dari potensi hambatan tersebut dan
hambatan lainnya yang mungkin timbul, Penyedia Jasa dalam penawarannya harus
Menyediakan kelonggaran waktu, teknis dan biaya. Koordinasi dalam manajemen
Pelaksanaan pekerjaan antara Penyedia Jasa untuk paket yang berbeda harus
dilaksanakan dengan baik sejak awal bersama Pengguna Jasa pada saat dilakukan
pre-construction meeting.
Sosialisasi dan konsultasi ini harus dilaksanakan Penyedia Jasa paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dan terlebih dahulu Penyedia Jasa
harus Menyerahkan jadwal, isi dan materi sosialisasi kepad Pengguna Jasa paling
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 14
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
lambat 14 (empat belas) hari sebelum sosialisasi dan konsultasi dilaksanakan guna
mendapat
Persetujuan.
SPESIFIKASI TEKNIK
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Penyedia Jasa diwajibkan memasang minimal tambahan 2 (dua) buah patok beton,
yang akan dijadikan sebagai titik bantu utama, diletakkan di ujung awal dan ujung akhir
dari lokasi rencana bangunan, dan tidak boleh terusik atau rusak atau berubah
posisinya secara langsung maupun tidak langsung selam pelaksanaan pekerjaan dan
untuk lahan
Pekerjaan yang cukup panjang perlu di tambah patok beton sebagai titik Bantu utama
dengan jarak ± 500 m atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
Patok beton yang merupakan titik bantu utama, posisi elevasi dan koordinatnya harus
diikat secara sempurna dengan patok beton titik utama. Patok beton sebagai titik bantu
utama, harus mempunyai ukuran lebar (10×10) cm panjang 100 cm serta harus
tertanam
Sedalam ± 50 cm dengan posisi tegak dan cukup kokokh tidak mudah berubah
bentuk
Dan posisinya.
Semua data, gambar sketsa pengukuran dan perhitungan hasil pengukuran sebelum
dimulainya pelaksanaan pekerjaan, harus disyahkan oleh Direksi pekerjaan, dan
selanjutnya di pakai sebagai pedoman untuk penggambaran rencana gambar
Pelaksanaan ( ‘‘Construction Drawing’’).
Pengukuran lapangan dan pematokan pada saluran, sungai, embung dll. Harus
dilaksanakan dengan jarak/ interval paling jauh setiap 50 m atau sesuai intruksi
pengguna Jasa khususnya pada lokasi tikungan jarak tersebut harus lebih dekat/
Pendek yang dimulai dari titik awal tikungan, tengah-tengah tikungan dan ujung akhir
tikungan.
Selama masa pelaksanaan, semua data dan perhitungan hasil pengukuran harus
disyahkan oleh Direksi pekerjaan, dan dari waktu ke waktu selama masa pelaksanaan
pekerjaan akan dipergunakan sebagai dasar perhitungan prestasi hasil pelaksanaan
pekerjaan.
Pada saat penyerahan gambar purna bangun, Penyedia Jasa harus menyerahkan data
Dan perhitungan hasil pengukuran yang sudah disyahkan oleh Direksi pekerjaan.
Mutual Check (MC-0%)adalah hasil perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihitung oleh
penyedia Jasa berdasarkan gambar kerja dan disetujui Pengguna Jasa. Perhitungan
kuantitas pekerjaan tersebut harus disampaikan oleh Penyedia Jasa paling lambat 15
(lima belas) hari sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan, kepada PPK untuk
mendapatkan persetujuan.
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan bila Mutual Check (MC-
0%) pekerjaan bersangkutan belum mendapat persetujuan Pengguna Jasa. Kegagalan
penyedia Jasa dalam mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa atas MC-0% yang
ia Sampaikan, tidak dapat dipergunakan sebagai alasan Penyedia Jasa untuk
mengusulkan Perpanjangan waktu pelaksanaan.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan hasil seluruh perhitungan kuantitas semua pekerjaan
dalam format MC-100% kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan paling
lambat 7 (tujuh) hari sebelum berakhirnya masa pelaksanaan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam daftar kuantitas dan harga (bill
of Quantity)
1. Lingkup Pekerjaan
a. Dalam daftar kuantitas disediakan biaya tetap untuk mobilisasi dan pembersihan
Lapangan pada akhir pekerjaan.
2. Pembersihan Akhir
3. Pembayaran
a. Pembayarn untuk mobilisasi dan pembersihan lapangan akhir harus dibuat atas
dasar harga lump sum dalam daftar kuantitas pekerjaan.
b. Kemajuan pembayaran harus dibuat sebagai berikut Jika 5 % dari total harga
kontrak sudah diterima pembayarannya dari bagian Bagian lain dari lingkup
pekerjaan, maka 45 % dari jumlah untuk mobilisasi Dan pembersihan lapangan
akhir dapat dibayarkan apabila:
Semua alat-alat kontruksi atau yang disetujui untuk digantitelah dipenuhi 0 %
sampai 50 % seperti tercantum dalam proposal teknik dalam daftar lingkup
pekerjaan dan berada dilapangan, tak ada pembayaran untuk alat-alat yang
didaftar tetapi tidak ada dilapangan.
c. Jika 50 % dari harga borongan telah dibayarkan dari lingkup pekerjaan yang Lain,
maka sampai 45 % dar mobilisasi dan pembersihan lapangan dapat Dibayarkan
kepada Pemborong apabila : semua alat-alat konstruksi atau disetujui untuk
diganti sudah dipenuhi 50 % sampai 100 % seperti tercantum dalam proposal
teknik dan dalam daftar lingkup pekerjaan, berada dilapangan dan dalam keadaan
bekerja.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan kisdam ini sudah termasuk biaya
Pengurasan / pengeringan, kecuali bila sudah disediakan secara tersendiri dalam
Daftar Kuantitas dan harga, maka harga satuan tersebut dianggap sudah termasuk
Dalam harga satuan dalam ‘‘overhead’’ pada analisa harga satuan pekerjaan.
Sebelum membuat suatu konstruksi penahan rembesan (kist dam) Penyedia Jasa
diwajibkan membuat gambar rencana terlebih dahulu untuk mendapatkan
persetujuan Direksi pekerjaan.
Pada prinsipnya, selama masa pelaksanaan pekerjaan, semua lokasi yang akan
dipakai Sebagai kedudukan bangunan harus dijaga agar tetap kering, bebas
dari genangan ataupun rembesan air.
1. RUANG LINGKUP
2. ACUAN NOMATIF
3.1 Galian
Kemiringan
Bangunan di lokasi tanah atau Kondisi Galian
biasa
Dimensi
(ii) Pekerjaan galian tanah Tipe-B diukur dalam satuan meter kubik
(m3) galian tanah endapan (sedimen) pekerjaan sungai /
saluran yang diperhitungkan berdasarkan hasil pengukuran
(setting-out survey), gambar kerja dan pekerjaan yang telah
diselesaikan dengan rapi.
Pembayaran pekerjaan galian Tipe-B dilaksanakan
berdasarkan harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
yang sudah termasuk semua biaya untuk pekerja, peralatan,
bahan dan pekerjaan penunjang dan upaya lain yang
diperlukan untuk kelancaran pekerjaan galian, angkutan dan
pembuangan tanah hasil galian termasuk landasan kerja untuk
alat berat di atas tanah lembek, jalan akses sementara,
relokasi saluran/bangunan pengelak, partisi,
pengeringan/pemompaan dan lain-lain.
Yang dimaksud dalam Pembayaran Galian Tipe-B adalah
sebagai berikut :
Galian Type-B.1 terdiri :
- biaya menggali tanah endapan / sedimen dengan
kedalaman kurang dari 1 m secara manual
- ongkos mengangkut untuk membuang disekitarnya
dengan jarak < 30 m dan
- perapihan.
(ii) Tipe-A
(a) Pengukuran
(b) Pembanyaran
(i) Tipe-A1
Pembayaran dilakukan berdasarkan haraga satuan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga termasuk biaya untuk upah, bahan, peralatan serta
semua biaya yang di keluarkan Penyedia jasa untuk kelancaran dan
kemudahan dalam pelaksanaan pekerjaan antara lain: penampungan
sementara, platform alat berat diatas tanah lembek, pengendalian kadar
air dan pemadatan, pembentukan dan perapian timbunan dan lain-lain.
1. RUANG LINGKUP
4. PERSYARATAN BAHAN
4.1. Batu
a. Batu harus bersih, keras tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus
dari
Jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk
menghilangkan bagian yang tipis/ lemah.
b. Batu yang digunakan adalah batu belah/ batu bulat, batu kali yang
dipecah salah satu sisinya tidak rapuhy, tidak keropos, tidak berpori.
c. Batu harus rata, lancip/ lonjong bentuknya dan dapat di tempatkan
saling mengunci bila di pasang bersama-sama.
d. Untuk batu dari hasil galian, haris dibersihkan dari lapisan tanah yang
menyelimuti agar permukaan batu bersih.
e. Ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat/ batu kali
hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah/ sesuai
persetujuan Direksi dan digunakan bersama-sama dengan batu belah.
Batu pecah yang mempunyai diameter < 10 cm hanya boleh
dipergunakan sebagai batuan pengisi/ pengunci.
4.2. Pasir
a. Pasir yang dimaksud disini lebih di utamakan pasir alam (pasir pasang)
yang diambil dari sungai/ sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi.
b. Tempat penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik,
sampah kimia, bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan
bahan lainnya, seperti air laut/garam dll yang akan menurunkan mutu
pasangan batu.
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.4. Plesteran 1 PC : 3 PS
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 37
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
a. Bila di perintahkan, dinding dan lantai baik lama maupun baru terbuat
dari pasangan bata/batu kali harus di plester dengan adukan 1 PC
(Portland Cement) : 3 PS (Pasir) dengan kebutuhan semen sebesar =
7,75 kg dan diaduk secara merata dengan air, guna mencapai campuran
yang homogen maka diwajibkan untuk memakai mixer/molen.
b. Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm
dan dihaluskan dengan air semen. Apabila tidak diperintahkan lain
pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, bagian tepi
pasangan pada sorongan/ pipa saluran, dan selebar 0,10 m dibawah
tepi atas dinding dan pasangan sorongan/ pipa saluran.
c. Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yang
sudah selesai karena sust pengerasan, maka permukaan plesteran yang
sudah selesai harus dibasahi dengan air selama 7hari berturut-turut.
e. Perhitungan dan Pembanyaran:
Volume pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar
pelaksanaan yang telah disetujui oleh pengguna jasa, dan di
perhitungkan dalam satuan (Unit) Mᶟ.
d. Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi
Upah tenaga, bahan material yang di pakai, peralatan yang digunakan,
“Biaya Umum dan Keuntungan.
5.6. Acian
a. Lingkup Pekerjaan Acian
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
- Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh acian untuk dinding batu
bata bagian dalam dan bagian luar bangunan serta seluruh detail
yang ditunjukkan Gambar.
- Kontraktor wajin memeriksa terhadap kemungkinan kesalahan /
ketidakcocokan pada gambar – gambar rencana baik dari besaran
volume, spesifikasi, system pelaksanaan dll yang
dapatmempengaruhi pekerjaantersebut. Diartikan bahwa bila ada
ketidaksesuaian secara teknismaupun fisik maka hal ini
harusdisampaikan secara tertulis atau berupa gamba pada waktu
penjelasantender / aanwijzing, hal tersebut akan dilakukan
dokumen kontrak. Seluruh biaya yang disebabkan perubahan /
perbaikan tersebut harus sudah tercakup pada unit dari item
pekerjaan saat Kontraktor mengajukan penawaran
b. Persyaratan Bahan
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen
Portland yang memenuhi SNI 152049-1994 kecuali jenis IA, IIA,
IIIA dan IV. Apabila menggunakan bahan tambahan yang dapat
menghasilkan gelembung udara, maka gelembung udara yang
dihasilkan tidak bolehlebih dari 5% dan harus mendapatkan
persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Dalam satu campuran, hanya satu merk semen Portland yang
boleh digunakan. Bilamana digunakan lebih dari satu merk semen,
maka harus diajukan kembali rancangan campuran beton sesuai
dengan merk semen yang digunakan. Dan harus mendapat
persetujuan dari direksi pekerjaan
- Air yang memenuhi syarat untuk pencampuran, perawatan atau
pemakaian lainnya harus bersih dan harus memenuhi syarat
sesuai SNI 03-0624-1991. Air yang diketahui dapat diminum dapat
digunakan. Bilamana timbul keragu- raguan atas mutu air yang
diusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan,
maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar
semen dan passir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan
memakai air suling. Air yang diusulkan dapat digunakan bilamana
kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari
minimum 90% dari kuat tekan mortar dengan air suling pada
periode perawatan yang sama.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan acian, permukaan plesteran
harus disiram minimal 12 jam sebelumnya dan pada saat
pekerjaan acian akan dilaksanakan disiram kembali untuk menjaga
kelembaban dari permukaan plesteran.
- Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dikerjakan sesudah
plesteran berumur 8 hari (kering betul). Sehingga siap untuk dicat
atau waterprofing
PEKERJAAN BETON
1. RUANG LINGKUP
Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode kerja pelaksanaan,
pengendalian mutu sertta pengukuran dan pembayaran dalam pelaksanaan
pekerjaan beton. Pedoman ini mencangkup kegiatan pelaksanaan seluruh
bangunan beton bertulang, beton tanpa tulangan, beton pra cetak, beton bangunan
baja komposit dan watertstop. Pedoman ini mencakup penyiapan tempat kerja
untuk pengecoran beton, pengadaan penutup beton, lantai kerja dan pemeliharaan
2. ACUAN NORMATIF
Standar Nasional Indonesia (SNI) :
- SNI 03-1968-1990 : Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan
Agregat Halus dan Kasar.
- SNI 03-1969-1990 : Metode Pengujian Berat jenis dan Penyerapan Air
Agregat Kasar.
- SNI 03-1972-1990 : Metode Pengujian Slump Beton
- SNI 03-1973-1990 : Metode Pengujian Berat Isi Beton.
- SNI 03-1974-1990 : Metode Pengujian Kuat Tekan Beton
- SNI 03-2417-1991 : Metode Pengujian Keausan Agregat dengan
Mesin Los Angeles.
- SNI 03-2458-1991 : Metode Pengambilan contoh Untuk Campuran
Beton Segar.
- SNI 03-2460-1991 : Spesifikasi Abu Terbang Sebagai Bahan
Tambahan untuk Campuran Beton.
- SNI 03-2461-1991 : Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Struktur.
- SNI 03-2491-1991 : Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton.
- SNI 03-2492-1991 : Metode Pengambilan dan Pengujian Beton Inti.
- SNI 03-2493-1991 : Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji
Beton di Laboratorium
- SNI 03-2495-1991 : Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Beton.
- SNI 03-2530-1991 : Metode Pengujian Kehalusan Sement Portland.
- SNI 03-2531-1991 : Metode Pengujian Berat Jenis Sement Portland.
- SNI 03-2816-1992 : Metode Pengujian Kotoran Organik Dalam Pasir
untuk Campuran Mortar dan Beton.
- SNI 03-2823-1992 : Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Memakai
Gelagar Sederhana dengan Sistem Beban Titik Di Tengah.
- SNI 03-2834-1992 : Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton
Normal.
- SNI 03-2854-1992 : Spesifikasi Kadar Ion Klorida dalam Beton.
- SNI 03-2914-1992 : Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air.
- SNI 03-2915-1992 : Spesifikasi Beton Tahan Sulfat.
- SNI 03-3402-1994 : Metode Pengujian Berat Isi Beton Ringan
Struktural.
- SNI 03-3407-1994 : Metode Pengujian Sifat Kekekalan Bentuk Agregat
terhadap Natrium Sulfat dan Magnesium Sulfat.
- SNI 03-3418-1994 : Metode Pengujian Kandungan Udara Pada Beton
Segar .
- SNI 03-3419-1994 : Metode Pengujian Abrasi Beton di Laboratorium.
- SNI 03-3421-1994 : Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Isolasi
Ringan di Lapangan.
- SNI 03-3449-1994 : Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton
Ringan dengan Agregat Ringan.
- SNI 03-3976-1995 : Tata Cara Pengadukan Pengecoran Beton.
- SNI 03-4141-1996 : Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan butir-
butir mudah pecah dalam Agregat.
3.13. Pozzolan adalah bahan yang mengandung silika atau silika dan alumunium
yang bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada temperatur
biasa membentuk senyawa bersifat cementitious.
3.14. Segregasi adalah terpisahnya antara pasta semen dan agregrat dalam suatu
Adukan.
3.15. Silica fume adalah bahan pozzolanic yang sangat halus yang mengandung
silica amorf yang dihasilkan dari elemen silica atau senyawa ferro silica.
3.16. Slump beton adalah besaran kekentalan (viscosity) / plastisitas dan kohesif
daro Beton segar.
3.17. Superplasticizer adalah bahan tambahan yang mengurangi air dalam
campuran dengan cukup banyak dan sangat berbeda.
Ketentuan dan persyaratan umum yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi.
Teknis pekerjaan beton, bekisting dan waterstop harus memuat :
4.1. Toleransi
1) Bangunan beton
a) Batas penyimpanan pada gambar-gambar plat, balok mendatar dan Pengganti
pagar.
terlihat : 1 cm setiap 3 m
tertimbun : 5 cm setiap 3 m
b) Penyimpangan dalam dimensi potongan melintang dari kolom, pilar lantai, dinding,
balok dan sebagainya.
Minus : 1 cm
Plus : 5 cm
c) Penyimpangan pada plat jembatan
minus : 1 cm
plus : 2 cm
1) Bangunan Beton
a) Semen
(1) Semen yan digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen portland
yang memenuhi SNI 15-2049-1994. Apabila menggunakan bahan
tambahan yang dapat menghasilkan gelembung udara, maka gelembung
yang dihasilkan tidak boleh lebih dari 5%, dan harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pekerjaaan.
(2) Dalam satu campuran hanya satu merk semn portland yang boleh
digunakan kecuali disetujui Direksi Pekerjaan.Jika di dalam suatu proyek
digunakan lebih dari satu merk semen, maka Penyedia Brang Jasa harus
mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merk
semen yng di gunakan.
b) Air
Air yang digunakan untuk campuran ,perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti
2). Mineral
Bahan tambah yang berupa mineral atau bahan limbah seprti Fly Ash, Pozzolan, silica
fume yang ditambahkan kedalam campuran beton. Bahan tambah yang digunakan harus
ssesuai atas persetujuan Direksi.
a) Waterstop yang dipergunakan harus terbuat dari bahan polyvinychlorida dalam bentuk
ukuran tertentu pada lokasi seperti yang diberikan pada gambar atau petunjuk Direksi
Pekerjaan.
b) Waterstop harus diproduksi dengan proses pencampuran dari suatu campuran plastik
elastis dan bahan dasar polyvinycholorida (PVC) 100% didapat, homogen dan tidak
berlubang lubang atau cacat lainnya.
a) Penyedia jasa harus mengirimkan contoh dari semua bahan yang akan
digunakan dan dlengkapi dengan data pengujian yang memnuhi seluruh sifat
bahan sesuai dengan Pasal ini.
b) Penyedia jasa harus mengirimkan rancangan campuran untuk masing-masing
mutu beton yang akan digunakan, 30 hari sebelum pekerjaan pengecoran
beton dimulai.
c) Penyedia jasa harus menyerahkan secara tertulis seluruh hasil pengujian
pengendalian mutu sesuai dengan ketentuan kepada Direksi Pekerjaan
sehingga data tersebut selalu tersedia apabila diperlukan.
d) Pengujian kuat tekan beton yang harus dilaksanakan pada umur 3 hari, 7 hari,
14 hari, dan 28 hari stelah tanggal pencampuran.
e) Penyedia Jasa harus mengirimkan gambar detail dan perhitungan terinci untuk
seluruh perancah yang akan digunakan, dan harus memperoleh persetujuan
dari Direksi Pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai.
f) Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis mengenai
a) Rancangan campuran
Proposi bahan dan berat penakaran harus berdasarkan hasil tes campuran
b) Campuran percobaan
Penyedia Jasa harus membuat dan menguji campuran percobaan dengan
rancangan campuran serta Bahan yang di usulkan dengan disaksikan oleh
Direksi Pekerjaan, yang menggunakan janis Instalasi dan peralatan
sebagaimana akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
5) Permukaan Tampak
6) Blockout
7) Waterstop
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknis
pekerjaan beton Begisting dan waterstop harus memuat :
5.1. Pekerjaan Beton
1) Pembetonan
(ii) Penyedia Jasa harus menggali atau menimbun kembali pondasi atau
pekerjaan beton sesuai dengan garis yang ditunjukkan dalam
gambar Kerja atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi ini, dan harus
membersihkan serta menggaru tempat di sekililing pekerjaan beton
yang cukup luas sehingga dapat menjamin dicapainya seluruh sudut
pekerjaan. Jika diperlukan harus disediakan jalan kerja yang stabil
untuk menjamin dapat diperiksanya seluruh sudut pekerjaan dengan
mudah dan aman.
(iii) Seluruh dasar pondasi, pondasi dan galian untuk pekerjaan beton
harus dijaga agar senantiasa kering. Beton tidak boleh di cor di atas
tanah yang berlumpur, bersampah atau di dalam air. Apabila beton
akan di cor di dalamair, maka harus dilakukan dengan cara dan
peralatan khusus untuk menutup kebocoran seperti pada dasar
sumuran atau cofferdam dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
(v) Bila disyaratkan atau diperlukan oleh Direksi Pekerjaan, maka bahan
lantai kerja untuk pekerjaan beton harus dihampar sesuai dengan
ketentuan dari Spesifikasi.
(vii) Jika dijumpai kondisi tanah dasar pondasi yang tidak memenuhi
ketentuan, maka Penyedia Jasa dapat diperintahkan untuk
mengubah dimensi atau kedalaman pondasi dan atau menggali dan
b) Cetakan Beton
(i) Jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka acuan dari tanah harus dibentuk ari
galian dan sisi-sisi samping serta dasranya harus dipangkas secara manual sesuai
dimensi yang diperlukan.Seluruh kotoran tanah yang lepas harus dibuang
sebelumnya pengecoran beton.
(ii) Cetakan harus digunkan, dimana perlu untuk membatasi dan membentuk beton
sesuai Dengan keinginan. Cetakan dapat dibuuat dari kayu,besi atau bahan
lainnya yang cukup Kuat sesuai dengan ukuran-ukuran yang ada di dalam gambar.
(iii) Cetakan harus diperkuat dan dipotong agar mampu menahan berat sendiri adukan
beton, penggetaran beton, beban konstruksi, angin dan tekanan lainnya dengan
tidak berubah bentuk.
(iv) Penyedia Jasa harus menyerahkan satu set yang lengkap, gambar cetakan sesuai
dengan ketentuan diatas, untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan,
sebelum memulai Pekerjaan walaupun demikian penyerahan tersebut kepada
Direksi Pekerjaan untuk disetujui tidak mengurangi tanggung jawab Kontraktor bagi
keberhasilannya.
(v) Permukaan catakan beton yang berhubungan dengan beton harus bebas dari
sampah,paku Alur-alur, belahan, atau cacat-cacat lainnya.Mengisi celah-celah
sambungan cetakan beton Harus berhati-hati dan dilaksanakan sedemikkian rupa
agar sanggup mengembang dibawah pengaruh kelembapan beton tanpa
menimbilkan perubahan bentuk catakan , celah celah harus diisi secukupnya untuk
mencegah hilngkan air semen. Bagaimanapun penggunaan kertas tegas dilarang.
(vi) Pembuatan lubang bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan, pembuangan air
dapat dilakuakan untuk itu cetakan dapat dibuat sedemikian rupa hingga dapat
dengan mudah ditutup sebelum pengecoran dimulai.
(viii) Pengguna kawat yang diikat untuk menyangga cetakan tidak diijinkan dilakukan
pada dinding beton yang akan tampak
(ix) Lubang-lubang ikatan kawat harus ditutup dengan beton setelah cetakan
dibongakar.
(x) Jika batangan logam digunkan untuk menyangga cetakan ujungnya tidak boleh
kurang dari 3 cm dari permukaan beton yang terbentuk.Semua permukaan cetakan
yang menempel dengan harus dilumasi dengan oli untuk memastikan bahwa
cetakan dapat dibuka dengan mudah.
(xi) Pelumas harus diterapkan pada cetakan sebelum tulangan dipasang dan harus
berhati hati Mencegah pelumas jangan sampai mengenai besi tulangan. Sebelum
pengecoran dan Pem Besian semua celah-celah cetakan yang tela diisi harus
dibersihkan dan dikeringkan Bila cetakan dibuat dan siap untuk pengecoran maka
harus diperiksa oleh Direksi Pekerjaan. diperkanankan mengecor bila cetakan
belum disetujui Direksi Pekerjaan.
(xii) Penyedia Jasa harus memberitahu kepada Direksi Pekerjaan sekurang kurangnya
24 ( Dua puluh empat ) jam sebelum cetakan siap untuk diperiksa.
c) Pencampuran Beton
(ii) Beton di klasifikasikan berdasarkan rekanan pada 7 hari dan umur 28 hari dengan
ukuran Maksimum dengan agregat dan di buat mengikuti tabel dibawah ini :
Tipe Uraian
AR Beton bertulang untuk melapis permukaan lantai bendung, mercu, tembok
A bendung
B Beton, Pipa beton pra cetak, tiang beton pra cetak dan sebagainya.
C Beton bertulang untuk bangunan lainnya dan linning beton.
D Beton Tumbuk.
Beto Tumbuk untuk lantai kerja dan pengisi.
(iii) Proporsi campuran untuk masing-masing kelas beton diatas akan di berikan oleh
Direksi, Berdasarkan hasil hasil tes percobaan campuran yang
dikerjakan Penyedia Jasa.
(iv) Penyedia Jasa dapat merubah proporsi dari waktu ke waktu untuk mendapatkan
kepadatan mamsimum dari beton, kemudahan pengerjaan, kekentalan dan
kekuatan dengan faktor air semen yang sekecil mungkin
dengan persetujuan Direksi tidak ada tambahan biaya atas
perubahan tersebut.
(v) Kandungan air di dalam beton akan diatur oleh Direksi, dalam batas yang
ditetapkan untuk mendapatkan faktor air semen pada beton
dengan kekentalan yang benar. Tidak diperkannakn
penambahan air untuk mengatasi mengerasnya beton sebelum di tempatkan.
keseragaman kekentalan beton pada setiap adukan adalah perlu.Slump
dariapda adukan beton harus mengikuti tabel di bawah ini,
setelah beton di endapkan.
d) Penakaran
(viii) Penyedia Jasa harus menyediakan alat penakar yang di setujui
Direksi pekerjaan dan Memelihara serta mengoperasikan
perlatan seperti yang diperlukan agar secara tepat mengontrol dan
menentukan jumlah dari masing-masing bahan yang di campurkan,
sesai dengan petnjuk Direksi pekerjaan.
2). Pengecoran
a) Pelaksanaan Pengecoran
i. Penyedia Jasa harus memberitahukan Direksi Pekerjaan secara
tertulis paling sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran
beton,atau meneruskan pengecoran beton jika pengecoran beton
telah di tunda lebih dari 6 jam (final setting).
vi. Adukan beton dicor lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu,
berurutan mulai dari bawah.Agar lapisan yang baru menyatu dengan
lapisan bawahnya, adukan beton digetar dari lapisan bawah dengan
alat penggetar (vibrator).
viii. Beton jangan di cor didalam atau pada aliran kecuali jika ditentukan
atau disetujui sebelumnya.Air yang mengumpul selama penegcoran
harus segera dibuang.Beton jangan di cor diatas beton lain yang
baru saja di cor selama lebih dari 30 menit.Kecuali jika ada
konstruksi sambungan yang akan ditentukan kemudian.
xi. Beton harus dicor pada posisi dan urutan urutan seperti yang
ditunjukan dalam gambar, atau atas petunjuk direksi pekerjaan.
Beton yang dicor ditempatkan langsung pada cetakannya
sedemikian rupa untuk menghindari pemisahan butiran dan
penggeseran tulangan beton, acuan, atau bagian – bagian yang
tertanam, serta membentuk lapisan – lapisan yang tidak lebih tebal
dari 40 cm padat.
6. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknis pekeraan
beton, bekisting harus memuat :
6.1. Penerimaan bahan
Bahan yang diterima(air, semen, agregat dan bahan tambah bila diperlukan) harus
diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan mengeceklmemeriksa bukti
tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-bahan yang telah diterima harus sesuai
dengan ketentuan persyaratan bahan pada Pekeriaan Beton Bekisting.
6.2. Pengawasan
Direksi pekena harus menempatkan seorang personal khusus yang mempunyai
keahlian untuk melakukan pengawasan pekeraan sesuai dengan persyaratan kerja
6.3. Perencanaan Campuran
1) Ketentuan Sifat-sifat Campuran
a) Campuran beton yang tidak memenuhi ketentuan kelecakan(misalnya
dinyatakan dengan nilai'slump seperti yang diusulkan tidak boleh
digunakan pada pekeraan, terkecuali bila Direksi Pekerjaan dalam
beberapa hal menyetujui penggunaannya secara terbatas Kelecakan
workability) dan tekstur campuran harus sedemikian rupa sehingga
beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga, celah,
gelembung udara atau gelembung air, dan sedemikian rupa sehingga
pada saat pembongkaran acuan diperoleh permukaan yang rata, halus
dan padat.
b) Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kuat
tekan yang disyaratkan, atau yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan, bila
pengambilan contoh perawatan dan pengujian sesuai dengan SNI 03-
1974-1990 SNI 03-4810-1998 SNI 03.2493 1991, SNI 03.2458 1991.
c) Jika pengujian beton umur 7 han menghasilkan kuat tekan beton di
bawah kekuatan yang disyaratkan maka Penyedia Jasa tidak
diperkenankan mengecor beton lebih lanjut sampai penyebab dan hasil
yang rendah tersebut diketahui dengan pasti dan diambil tindak tindakan
yang menjamin bahwa produksi beton berikutnya memenuhi ketentuan
dimana,
(ix) Nilai hasil uji tekan satupun tidak boleh mempunyai nilai di bawah
0,85 fc’
(x) Jika salah satu dan kedua syarat tersebut di atas tidak dipenuhi.
maka harus diambil langkah untuk meningkatkan rata-rata dan hasil
uji kuat tekan berikutnya, dan langkah-langkah lain untuk
memastikan bahwa kapasitas daya dukung dari bangunan tidak
membahayakan
(xi). Jika dan hasil perhitungan dengan kuat tekan menunjukkan bahwa
kapasitas daya dukung bangunan berkurang, maka diperlukan
suatu uji bor (core drilling) pada daerah yang diragukan
berdasarkan aturan pengujian yang bertaku Dalam hal ini harus
diambil paling tidak 3(tiga) buah benda uji bor inti pada daerah
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 65
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
yang tidak membahayakan bangunan untuk setiap hasil uji tekan
yang meragukan atau tenndikasi bermutu rendah seperti disebutkan
di atas.
(xii) Beton di dalam daerah yang drwakili oleh hasil uji bor inti bisa
dianggap secara bangunan antara lain cukup baik bila rata-rata kuat
tekan dan ketiga benda uji bor inti tersebut tidak kurang dari 0,85
fc. dan tidak satupun dan benda uji bor inti yang mempunyai
kekuatan kurang dan 0,75 fc. Dalam hal ini, perbedaan umur beton
saat pengujian kuat tekan benda uji bor inti terhadap umur beton
yang disyaratkan untuk penetapan kuat tekan beton(yaitu 28 hari,
atau lebih bila disyaratkan, perlu diperhitungkan dan dilakukan
koreksi dalam menetapkan kuat tekan beton yang dihasilkan.
c) Pengujian Tambahan
Penyedia Jasa harus melaksanakan pengujian tambahan yang
diperlukan untuk menentukan mutu bahan atau campuran atau pekerjaan
beton akhir, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
tambahan tersebut meliputi :
(i) Pengujian yang tidak merusak menggunakan alat seperti Impact
Echo. Ultrasonic Penetraton Velocity atau perangkat lainnya(hasil
pengujian tidak boleh digunakan sebagai dasar penerimaan)
(ii) Pengujian pembebanan bangunan atau bagian bangunan yang
dipertanyakan
(iii) Pengambilan dan pengujian benda uji inti(core) beton.
(iv) Pengujian lainnya sebagaimana ditentukan oleh Direksi Pekerjaan
5) Perbaikan Atas Beton Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
a) Perbaikan atas pekenaan beton yang tidak memenuhi kritena toleransi
yang disyaratkan atau yang tidak memiliki pemukaan akhir yang
memenuhi ketentuan atau yang tidak memenuhi sifat-sifat campuran
yang disyaratkan, harus mengikuti petunjuk yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan antara lain
b) Perubahan proporsi campuran beton untuk sisa pekeriaan yang
belum
c) Penanganan pada bagian bangunan yang hasil pengujiannya gagal
d) Perkuatan pembongkaran atau penggantian sebagian atau menyeluruh
pada bagian pekenaan yang memerlukan penanganan khusus
e) Jika terjadi perbedaan pendapat dalam hal mutu pekerjaan beton atau
adanya keraguan dari data pengujian yang ada, Direksi Pekerjaan
dapat meminta Penyedia Jasa melakukan pengujian tambahan yang
diperlukan untuk menjamin bahwa mutu pekerjaan yang telah
dilaksanakan dapat dinilai dengan adil dengan meminta pihak ketiga
untuk melaksanakannya
f) Perbaikan atas pekerjaan beton yang retak atau bergeser sesuai
dengan ketentuan dari Spesifikasi ini Penyedia Jasa harus mengajukan
detail rencana perbaikan untuk mendapatkan persetujuan Direksi
Pekerjaan sebelum memulai pekeraan
7. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi
teknis pekerjaan beton harus memuat :
7.1. Pengukuran
1) Pekerjaan Beton
a) Cara Pengukuran
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 66
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
(i) Beton akan diukur dengan jumlah meter kubik pekerjaan
beton yang digunakan dan diterima sesuai dengan dimensi
yang ditunjukkan pada Gambar Kerja atau yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dengan batas toleransi
yang dijinkan dan dibayar ukuran minimal yang masih masuk
dalam toleransi. Tidak ada pengurangan yang akan
dilakukan untuk volume yang ditempati oleh pipa dengan
garis tengah kurang dan 20 cm atau oleh benda lainnya yang
tertanam seperti"water stop baja tulangan, selongsong
pipa(conduit) atau lubang sulingan(weephole)
(ii) Tidak ada pengukuran tambahan atau yang lainnya yang
akan dilakukan untuk acuan, perancah untuk balok dan
lantai pemompaan, penyelesaian akhir permukaan,
penyediaan pipa sulingan, pekerjaan pelengkap lainnya
untuk penyelesaian pekerjaan beton, dan biaya dari
pekenaan tersebut telah dianggap termasuk dalam harga
penawaran untuk Pekerjaan Beton
(iii) Kuantitas bahan untuk lantai kena, bahan drainase porous,
baja tulangan dan mata pembayaran lainnya yang
berhubungan dengan bangunan yang telah selesai dan
diterima akan diukur untuk dibayarkan seperti disyaratkan
pada Bagian lain dalam Spesifikasi ini
(iv) Beton yang telah dicor dan diterima harus diukur dan dibayar
sebagai beton bangunan atau beton tdak bertulang Beton
Bangunan harus beton yang disyaratkan atau disetujui oleh
Direksi Pekerjaan sebagai fc' = 21,7 MPa(K-250) atau lebih
tinggi dan Beton Tak Bertulang harus beton yang disyaratkan
atau disetujui untuk fc' = 14.5 MPa(K-175) atau fc'=9,8
Mpa(K-125).
Jika beton dengan mutu(kekuatan) yang lebih tinggi
diperkenankan untuk digunakan di lokasi untuk
mutu(kekuatan) beton yang lebih rendah, maka volumenya
harus diukur sebagai beton dengan mutu(kekuatan) yang
lebih rendah
b) Pengukuran Untuk Pekerjaan Beton Yang Diperbaiki
(i) Jika pekeraan telah diperbaiki, kuantitas yang akan diukur
untuk pembayaran harus sejumlah yang harus dibayar bila
mana pekenaan semula telah memenuhi ketentuan.
(ii). Tidak ada pembayaran tambahan akan dilakukan untuk tiap
peningkatan kadar semen atau setiap bahan
tambah(admixture), juga tidak untuk tiap pengujian atau
pekeraan tambahan atau bahan pelengkap lainnya yang
diperlukan untuk mencapai mutu yang disyaratkan untuk
pekerjaan beton
7.2. Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditenma dan berbagai mutu beton yang ditentukan sebagaimana
yang disyaratkan di atas, akan dibayar pada Harga Kontrak untuk Mata
Pembayaran dan menggunakan satuan pengukuran yang ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas Harga dan pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk
seluruh penyediaan dan pemasangan seluruh bahan yang tidak dibayar dalam
Mata Pembayaran lain, termasuk water stop", lubang sulingan, acuan, perancah
LAMPIRAN
Tabel A Jumlah pengambilan contoh beton segar
No. Macam Pengujian Volume Contoh
(Liter)
1 Slum 8
2 Berat Jenis 6
3 Kadar Udara 9
4 Uji Kuat Tekan ( 3 contoh ) 28
5 Uji Kuat Lentur ( 3 contoh ) 28
6 Uji Kuat Tarik ( 3 contoh ) 28
7 Uji Modulus Elastis ( 3 contoh ) 28
2 Gambar Pembesian
Penyedia Jasa wajib menyerahkan gambar pembesian berikut dengan daftar
besi dan pembengkokannya kepada Pengguna Jasa untuk mendapat
persetujuan sebelum pemasangannya di lokasi pekerjaan.
5. Selimut Beton
Semua besi tulangan harus dipasang dengan tebal selimut beton sesuai
dengan ketentuan dalam gambar, atau atas perintah Pengguna Jasa
Besi Bulat-Ulir
Diameter (mm) D10 D13 D16 D19 D22 D25 D29 D32
Berat (kg/m) 0,617 1,04 1,58 2,23 2,98 3,85 5,19 6,31
a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan Pemasangan Kuda – kuda dan Kolom Baja IWF
antara lain sebagi berikut :
b. Syarat Mutu
Baja IWF yang digunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi syarat –
syarat mutu sesuai acuan dari SNI-07-0329-2005. Berikut ini syarat –
syarat yang diatur dalam SNI-07-0329-2005.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah kilogram (kg).
b. Syarat mutu
Syarat mutu yang digunakan untuk menentukan spesifikasi dan kualitas
dari bahan baja full Improved Plow Steel (IPS) -180 kg/ mm persegi
dengan jenis Independent Wire Rope Core (IWRC) dan berat jenis
kawat baja tersebut 180 – 250 kg/m. Kawat Seling yang digunakan
adalah Kawat seling (IWRC) diameter 26 mm dan 16 mm.
9. PEKERJAAN LISTRIK
9.1. Instalasi Penerangan NYY 4x2,5 mm2 + PVC Hl 20 mm
a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan Instalasi Penerangan NYY 4x2,5 mm2 + PVC Hl 20
mm antara lain sebagai berikut :
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 74
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
- Pekerjaan ini meliputi pemasangan instalasi kabelbesrta pipa
pelindung kabelnya.
b. Syarat mutu
Kabel dan pipa pelindung yang yang digunakan harus sesuai standar
SNI.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah pertitik.