Anda di halaman 1dari 75

BAB – XII

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

SPESIFIKASI UMUM

1. STANDAR.

Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan Standar
Normal-isasi Indonesia (SNI)

Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standar Indonesia Indonesia, maka dapat
dipakai Standar lain yang disetujuui oleh Direksi dan sesuai dengan spesifikasi ini.

2. Pembersihan Lapangan

Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, daerah kerja harus dibersihkan dari pepohonan,
semak belukar, sisa-sisa bangunan, sampah akar-akar pohon, dan semua material
tersebut harus dibuang dari areal lokasi pekerjaan sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembersihan ini sepenuhnya menjadi tanggung
ja-wab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead”
pada analisa harga satuan pekerjaan

3. Direksi Keet

Penyedia Jasa menyediakan kantor lapangan untuk para pelaksana lapangan dan gudang
mate-rial tempat menyimpan bahan material serta alat-alat yang akan dan sedang dipakai
selama pelaksanan pekerjaan.

Barak kerja dan gudang material harus dipelihara dan dijaga sehingga bahan material yang
akan dipakai tidak rusak saat akan digunakan.

Semua sarana administrasi pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan seperti gambar-


gambar kerja, buku laporan kemajuan fisik, data cuaca, buku saran direksi, buku tamu,
foto-foto pelaksaan dan lain sebagainya harus selalu ada dan dipelihara serta disimpan
secara baik di kan-tor lapangan.

Semua sarana administrasi pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan, harus diserahkan


kepada Direksi pekerjaan setelah semua pekerjaan selesai seluruhnya.

Bentuk, ukuran, lokasi serta tata ruang barak kerja dan gudang material harus
dipersiapkan oleh Penyedia Jasa dalam bentuk gambar rencana dan dikonsultasikan
kepada Direksi Peker-jaan.

Apabila tidak tersebut dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka semua biaya yang timbul
akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta
sudah ha-rus diperhitungkan termasuk “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 1


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
4. Papan Nama dan Administrasi.

Penyedia Jasa diwajibkan membuat papan nama kegiatan proyek yang dilaksanakan dan
dipasang dilokasi yang bisa dengan mudah terbaca umum, ukuran papan nama 1,20 m x
1,80 m, dengan tulisan sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

Sarana administrasi yang berupa dokumen kontrak termasuk kelengkapannya, dokumen


ad-dendum jika diperlukan, dokumuen amandemen jika diperlukan dan lampiran lainnya,
sejak mulai proses pelelangan pekerjaan sampai selesainya pelaksanaan pekerjaan,
termasuk peng-gandaan dokumen kontrak berserta kelengkapan pendukung lainnya
sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Jasa.

Sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja dari Pengguna Jasa sampai selesainya
pelaksa-naan pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan membuat:
- Laporan harian prestasi pelaksanaan pekerjaan;
- Laporan mingguan prestasi pelaksanaan pekerjaan;
- Laporan bulanan prestasi pelaksanaan pekerjaan;
- Laporan dan perhitungan hasil test laboratorium;

Isi laporan-laporan tersebut meliputi:


- Tenaga kerja yang bekerja
- Peralatan yang dipakai;
- Data cuaca dilokasi proyek;
- Teknis pekerjaan yang dilaksanakan dari waktu ke waktu dan lain-lain.

Semua laporan tersebut harus mendapat pengesahan dari pengawas pekerjaan untuk
laporan harian, serta dari Direksi pekerjaan untuk laporan mingguan, bulanan serta laporan
hasil test dan perhitungan laboratorium.

Guna mengevaluasi kemajuan prestasi pelaksanaan pekerjaan lapangan, pada awal


sebelum dimulainya pekerjaan Penyedia Jasa diwajibkan membuat schedule waktu
pelaksanaan peker-jaan secara detail yang meliputi:
- Waktu kegiatan masing-masing jenis pekerjaan.
- Volume masing-masing jenis pekerjaan.
- Bobot masing-masing jenis pekerjaan.
- Target rencana pelaksanaan tiap minggu (% bobot).
- Target rencana komulatif pelaksanaan tiap minggu (% bobot).
- Kolom prestasi pelaksanaan tiap minggu (% bobot).
- Kolom prestasi komulatif pelaksanaan tiap minggu (% bobot)
- Keterangan lainnya yang diperlukan.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead” pada
analisa harga satuan pekerjaan.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 2


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
5. Gambar-gambar Yang Harus Dipersiapkan Oleh Penyedia Jasa.

5.1. Umum.

Pelaksanaan pengukuran awal oleh Penyedia Jasa yang dilaksanakan sejak diterimanya
Surat Perintah Mulai Kerja dari Pengguna Jasa, dimaksudkan untuk mendapatkan untuk
mendapat-kan gambaran kondisi lapangan sesungguhnya dibandingkan dengan gambar
yang diterima oleh Penyedia Jasa dari Pengguna Jasa.

Data dan hasil pengukuran awal oleh Penyedia Jasa yang telah disyahkan dan disetujui
oleh Direksi pekerjaan tersebut, akan menjadi acuan dan dasar pembuatan gambar-
gambar selama waktu pelaksanaan sampai selesai pekerjaan.

Gambar-gambar hasil pengukuran awal tersebut diatas akan merupakan dasar pokok
kesepa-katan bersama antara Penyedia Jasa.

Semua gambar-gambar yang dipersiakan oleh Penyedia Jasa, harus bias memberikan
secara jelas hal-hal yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan pekerjaan yang meliputi
antara lain :
- Bentuk tiap jenis bangunan yang akan dikerjakan.
- Elevasi muka tanah asli dan masing-masing bangunan.
- Dimensi bangunan lengkap.
- Jenis serta komposisi material yang dipergunakan.
- Rencana garis galian pondasi.
- Hal-hal lain sesuai petunjuk Direksi pekerjaan

Adapun gambar-gambar yang harus dipersiapkan oleh Penyedia Jasa meliputi Antara lain:
- “Construction Drawing” dan “Working Drawing”.
- “Shop Drawing”.
- “As Built Drawing”.

Semua gambar-gambar tersebut diatas, baru bisa dipakai sebagai pedoman pelaksanaan
pekerjaan dan acuan dasaar perhitungan volume pekerjaan sesungguhnya, apabila sudah
mendapat persetujuan dan disyahkan oleh Pengguna Jasa.

5.2. “Construction Drawing” atau “Working Drawing”

“Construction Drawing” atau “Working Drawing” adalah gambar rencana bangun yang telah
di-setujui dan disyahkan oleh Pengguna Jasa.

Semua dimensi bangunan, jenis serta komposisi jenis material dan r encana elevasi posisi
dan kedudukan dari masing masing jenis bangunan yang tergambar pada “Construction
Drawing” atau “Working Drawing” harus mengacu dan didasarkan pada “Design Drawing”
yang diberikan oleh Pengguna Jasa.

Apabila karena kondisi dan situasi lapangan sesungguhnya, sehingga mengakibatkan


perlu adanya penyesuaian dimensi, elevasi posisi dan kedudukan bangunan, maka
Penyedia Jasa ha-rus konsulltasi dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari
Pengguna Jasa.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 3


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Atas dasar persetujuan Pengguna Jasa, jika ada penyesuaian dimensi, elevasi posisi dan
kedudukan bangunan, maka kondisi terakhir rancang bangun yang telah disepakati
bersama, disetujui dan disyahkan Pengguna Jasa adalah yang mengikat pada kondisi awal
pelaksanaan pekerjaan, dan merupakan dasar serta acuan utama bagi Penyedia Jasa
pada pelaksanaan pekerjaan.

“Construction Drawing” atau “Working Drawing” yang disyahkan oleh Pengguna sebanyak
min-imum 4 (empat) copy ukuran A1 dan 1 (satu) copy ukuran A3, dengan distribusi satu
copy untuk Direksi Pekerjaan atau pengawas, satu copy A1 dan satu copy A3 serta gambar
aslinya harus diserahkan kepada Pengguna Jasa.

Untuk kondisi “engineering adjustment”, tidak diperlukan adanya gambar baru yang
disyahkan oleh Pengguna Jasa, namun Penyedia Jasa wajib memberikan laporan tertulis
serta sketsa penyesuaian guna mendapatkan persetujuan dari Direksi pekerjaan dan
tembusan kepada Pengguna Jasa.

Sedangkan pada kondisi perubahan desain atau “revised design”, Pengguna Jasa secara
resmi akan memberikan gambar perubahan desain yang telah disyahkan oleh Pengguna
Jasa kepada Penyedia Jasa secara administratif dalam bentuk “Variation order”.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan “Construction Drawing” atau
“Working Drawing” termasuk penggadaannya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Penye-dia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead” pada
analisa harga satuan pekerjaan.

Penyedia Jasa wajib menyerahkan gambar kerja dan dokumen yang dapat dibaca dengan
jelas kepada Pengguna Jasa untuk diperiksa dan disetujui. Format gambar kerja dan
dokumen ter-sebut harus terlebih dahulu disetujui Pengguna Jasa. Dalam waktu 15 (lima
belas) hari sesudah menerima gambar kerja dan dokumen dari Penyedia jasa, Pengguna
Jasa akan mengirimkan kembali kepada Penyedia Jasa akan mengirimkan kembali kepada
Penyedia Jasa 1 (satu) copy dengan dibubuhi keteranga klasifikasi hasil pemeriksaan:
“setuju” atau “perbaiki”.

Klasifikasi hasil pemeriksaan/persetujuan pada gambar kerja dan dokumen:


(a) “DISETUJUI”
(b) “DISETUJUI DENGAN SYARAT-SYARAT”
(c) “DIKEMBALIKAN UNTUK DIKOREKSI”
(d) “TIDAK DISETUJUI”

Setelah gambar-gambar kerja dan dokume-dokumen yang telah ditandai dengan


klasofokasi (a) atau (b) dierima, Kontraktor akan diberi wewenang untuk memproses
gambar-gambar ker-ja dan dokumen-dokumen lebih lanjut, membuat pembetulan/koreksi
jika terdapat kesalahan yang telah ditunjukkan oleh Pengguna Jasa. Semua rekaman
gambar kerja yang disetujui harus dikelola di kantor lapangan Kontraktor dan dicetak ulang
dengan biaya sendiri seperti yang diminta oleh Pengguna Jasa.

Bila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang dikembalikan dengan diberi tanda
dengan klasifikasi (c) seperti tersebut di atas, Penyedia Jasa harus segera membuat
perbai-kan/koreksi dan/ atau revisi pada gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen
tersebut diterima, Pengguna Jasa akan melakukan/melanjutkan pemeriksaannya atas
gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen dengan cepat dan tepat dan

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 4


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
menyampaikannya lagi gambar dan dokumen yang telah direvisi kepada Pengguna Jasa.
Sesudah revisi gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen tersebut diterima, Pengguna
Jasa akan melakukan/melanjutkan pemerik-saannya atas gambar-gambar kerja dan
dokumen-dokumen dalam lima belas (15) hari kerja; Bergantung dari tingkat kesalahan
dan koreksi/revisi gambar kerja dan dokumen yang diperiksa sebelumnya. Prosedur ini
akan berlanjut hingga gambar-gambar kerja dinyatakan dalam klasifi-kasi (a) atau (b)
seperti tersebut di atas.

Apabila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah dikembalikan dinyatakan


ke dalam klasifikasi (d) seperti tersebut di atas, berarti gambar-gambar kerja dan dokumen-
dokumen tidak disetujui oleh Pengguna Jasa.

Tidak satupun pekerjaan permanen boleh dilaksanakan hingga gambar-gambar kerja dan
dokumen-dokumen yang telah dikembalikan dinyatakan ke dalam klasifikasi (d) seperti
terse-but di atas, berate gambar-gambar kerja dan dokumen –dokumen telah disetujui oleh
Pengguna Jasa.

Tidak satupun pekerjaan permanen boleh dilaksanakan hingga gabar-gambar kerja dan
doku-men-dokumen yang dipakai telah mendapatkan persetujuan oleh Pengguna Jasa.
Sebelum memulai pekerjaan, pemeriksaan bersama akan dilakukan oleh Pengguna Jasa
dan Penyedia Jasa untuk memastikan bahwa gambar-gambar kerja dan dokumen-
dokumen yang disetujui telah sesiao secara penuh. Jika ditemukan beberapa perbedaan
dan ketidak efisienan, Penye-dia Jasa harus membetulkannya dan memperoleh
persetujuan dari Pengguna jasa seperti cara yang telah dijelaskan di atas.

Bila diperlukan revisi atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah
disetujui, Penyedia Jasa harus menyampaikannya kepada Pengguna Jasa untuk
persetujuannya seperti tata cara yang telah dijelaskan di atas.

Pengguna Jasa mempunyai wewenang memerintahkan Penyedia Jasa menambahkan


rincian, perubahan atau modifiikasi pada gambar-gambar kerja dan atau dokumen-
dokumen yang doperlukan agar sesuai dengan ketentuan dan syarat yang ditetapkan
dalam spesifikasi dan Penyedia Jasa harus melaksanakannya tanpa penambahan biaya.

5.3. “Shop Drawing”.

Apabila pada konstruksi bangunan yang akan dikerjakan, ada unit bangunan yang harus
dik-erjakan pembuatannya diluar areal proyek, dank arena sifat kekhususannya harus dan
terpaksa dikerjakan oleh Sub-Penyedia Jasa, maka sebelumnya Sub Penyedia Jasa yang
ber-sangkutan diharuskan membuat dan menyerahkan gambar rencana bentuk unit
bangunan ter-sebut, lengkap dengan perhitungan konstruksinya “Shop Drawing” tersebut,
harus diserahkan kepada pengguna jasa, diperiksa dikoreksi apabila perlu, dan untuk
selanjutnya disyahkan oleh Pemilik Proyek.

Gambar unit bangunan atau “Shop Drawing” tersebut harus secara lengkap memuat :
- Bentuk unit bangunan serta dimensinya
- Material yang akan dipakai serta spesifikasinya
- List komponen unit bangunan yang memuat:
a. Panjang, lebar, tebal komponen unit bangunan.
b. Berat persatuan komponen unit bangunan.
c. Jumlah komponen unit bangunan dan lain-lain.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 5


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Gambar dan list pekerjaan pembuatan dan pemasangan tulangan konstruksi termasuk
dalam katagori “Shop Drawing”.

Penyedia Jasa wajib membuat copy “Shop Drawing” sebanyak minimum 4 (empat) copy
ukuran A1 1 (satu) copy ukuran A3, dengan distribusi satu copy A1 untuk Direksi pekerjaan
atau pengawas, satu copy A1 dan satu copy A3 serta gambar aslinya harus diserahkan
kepada Pengguna Jasa.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan “Shop Drawing” termasuk penggan-
daannya , sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jas, serta sudah
harus di-perhitunhkan termasuk “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.

5.4. “As Built Drawing”.

Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan sesuai gambar pelaksanaan, berikut


pekerjaan tambah atau kurang berdasarkan “Variation Order” yang diberikan oleh
Pengguna Jasa, dan Penyedia Jasa telah melakukan pengukuran ulang akhir pekerjaan,
maka Penyedia Jasa di-wajibkan membuat gambar purna bangunan atau “As Built
Drawing”.

Gambar purna bangun atau “As Built Drawing” tersebut, harus lengkap berisi Antara lain :
- Garis elevasi nuka tanah yang sekarang ada.
- Dimensi dan masing-masing bangunan.
- Elevasi posisi dan kedudukan masing-masing bangunan.
- Jenis material dan komposisi yang telah dipergunakan.

Gambar purna bangun yang telah selesai tersebut harus diserahkan Penyedia Jasa
kepada Direksi pekerjaan untuk diperiksa dan disetujuui, selanjutnya diserahkan kepada
Pengguna Jasa guna mendapatkan pengesahan dari Pengguna Jasa.

Perhitungan volume akhir dari pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Jasa atau
yang “mutual check” volume pekerjaan 100%, semua mengacu dan didasarkan pada
gambar purna bangun yang telah disyahkan oleh Pengguna Jasa, dan merupakan volume
akhir yang akan dibayar oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa.

Penyedia Jasa wajib membuat copy “as Built Drawing” sebanyak 4 (empat) copy, dengan
distri-busi satu copy A1 untuk Direksi pekerjaan atau pengawas, satu copy A1 dipasang di
barak kerja, satu copy A1 untuk arsip penyedia Jasa dan satu copy A1 dan satu copy A3
serta gambar aslinya harus diserahkan kepada Pengguna Jasa, termasuk data dan
perhitungan hasil pengukuran akhir sebagai pendukungnya.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan “As Build Drawing” termasuk
penggan-daannya sebanyak 4 (empat) copy, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead” pada
analisa harga satuan peker-jaan.

6. Rencana Mutu Pekerjaan/Kontrak

Penyedia Jasa harus melaksanakan system pengendalian dan kepastian kualitas yang
menja-min ketentuan-ketentuan dalam kontrak khususnya kualitas pekerjaan

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 6


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
dipenuhi/diikuti dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam Syariat-Syariat Umum
Kontrak (program mutu).

Penyedia Jasa diwajibkan membuat Rencana Mutu Pekerjaan/Kontrak sebanyak 4


(Empat) set dijilid rapid an diserahkan paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah SPMK
diterbitkan, ke Direksi Pekerjaan yang dengan jelas menguraikan organisasi, prosedur
pelaksanaan pekerjaan, prosedur intruksi kerja, sumber daya dan mekanisme yang
direncanakan untuk menjamin kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak
termasuk format kerja dan prosedur pengendalian kualitas dalam pelaksanaan pekerjaan
sehari-hari di lapangan.

Adapun daftar isi Rencana Mutu Pekerjaan/Kontrak seperti tertulis dibawah ini, disusun se-
bagai panduan dalam pembuat rencana mutu pekerjaan konstruksi atau desain. Namun
daftar isi rencana mutu ini masih dapat berubah susunannya maupun judulnya jadi masih
dapat ber-tambah atau berkurang. Oleh karena itu pembuatan rencana mutu ini harus
dapat me-nyesuaikan diri dengan rencana kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakannya.

6.1. Rencana Daftar Isi Rencana Mutu tersebut adalah sebagai berikut :
a. Latar Belakang
b. Informasi kegiatan
c. Sasaran Mutu
d. Persyaratan Teknis dan Administrasi
e. Struktur Organisasi
f. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang.
g. Bagan Alir Kegiatan
h. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
i. Jadwal Peralatan
j. Jadwal Material
k. Jadwal Personil
l. Jadwal Arus Kas.
m. Rencana dan Metode verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian
& Kriteria Penerimaan.
n. Daftar Kriteria Penerimaan.
o. Daftar Induk Dokumen.
p. Daftar Rekaman.
q. Lampiran-lampiran.

6.2. Bahan baku untuk pembuatan atau penyusunan Rencana Mutu Pekerjaan masing-
masing adalah sebagai berikut:
a. Spesifikasi teknik tiap-tiap pekerjaan
b. Gambar Teknik tiap-tiap pekerjaan
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
d. Daftar peralatan yang digunakan dan yang dipasang
e. Standar prosedur, standar produk dan instruksi kerja
f. Organisasi pelaksana pekerjaan
g. Uraian tugas jabatan setiap pejabat pelaksanaan pekerjaan
Semua biaya yang tmbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead” pada
analisa satuan pekerjaan.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 7


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
7. Photo Dokumentasi

Sejak awal akan mulai melaksanakan pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan dan
pada akhir pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan membuat dokumentasi
kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkan dalam bentuk photo dokumentasi.

Foto dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus bisa memberikan gam-
baran secara lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan pelaksanaan pekerjaan sejak
dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga secara kronologis bisa
merupakan satu gambaran tujuan yang akan diacapai oleh kegiatan tersebut.

foto dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dilakukan pada kondisi tahap kegiatan


pelaksanaan pekerjaan :
- Saat awal sebelum mulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan 0%
- Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50%
- Saat selesai pelaksanaan pekerjaan atau prestasi 100%

Foto dokumentasi tersebut, selanjutnya harus dicetak ukuran kartu pos, masing-masing
rangkap 5 (lima), dengan distribusi 1 (satu) copy dipasang dibarak kerja dan 4 (empat)
copy lainnya ditata rapi pada album foto dan diserahkan kepada Pengguna Jasa.

Pada saat pengambilan foto dokumentasi akhir pelaksanaan pekerjaan, disamping cetakan
ukuran kartu pos sebanyak 4 (empat) copy, Penyedia Jasa juga diwajibkan menyerahkan
tam-bahan 3 (tiga) copy ukuran 11 R, diberi bingkai, sedangkan pengambilan foto
dokumentasinya dari 1 (satu) titik lain yang berbeda lokasi, dan akan ditentukan oleh
Direksi pekerjaan.

Disamping foto dokumentasi utama tersebut, atas permintaan Direksi pekerjaan Penyedia
Jasa bisa melaksanakan pengambilan foto dokumentasi yang diserahkan.

Semua biaya yang timbul akibat pembuatan foto dokumentasi tersebut sepenuhnya
menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk “over-head” pada analisa harga satuan pekerjaan.

8. Jalan Kerja.

Untuk menuju ke lokasi pekerjaan, mengangkut bahan material yang akan dipakai, dan
trans-portasi pembuangan bahan material tidak terpakai keluar lokasi pekerjaan, dan
pemeriksaan berkala Direksi pekerjaan atau Pemberi Pekerjaan serta keperluan lainnya,
Penyedia Jasa di-wajibkan menyiapkan atau membuat jalan kerja yang layak guna
kegiatan tersebut diatas un-tuk menunjang dan memperlancar pelaksanaan pekerjaan.

Jalan kerja yang dimaksud bisa mempergunakan jalan kampong atau jalan desa yang
sudah ada kemudian ditingkatkan kapasitas pelayanan tingkat jalannya, atau
mempergunakan lahan penduduk yang disewa selama jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan.

Dari waktu ke waktu selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa berkewajiban


memelihara jalan kerja agar selalu layak dilalui sehingga tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap ling-kungan dan masyarakat disekitarnya maupun masyarakat lain yang
juga memerlukan dan melewati jalan kerja tersebut.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 8


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Kelancaran fungsi drainase lingkungan disepanjang jalan kerja, juga yang secara langsung
ter-pengaruh adanya jalan kerja, juga termasuk menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
dari segi pemeliharaannya.

Pada kondisi sarana jalan kerja yang dibuat oleh Penyedia Jasa, merupakan jalan desa
atau jalan kampong yang sudah ada, atau lahan penduduk yang disewa sementara untuk
di-pergunakan sebagai sarana jalan kerja setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan
Penyedia Jasa berkewajiban mengembalikan kondisi lahan sesuai dan seperti kondisi awal
sebelum di-pergunakan.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan saran jalan kerja ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk
“overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.

9. Keamanan dan Keselamatan Kerja.


9.1. Umum

Semua keamanan dan keselamatan kerja yang perlu selama pelaksanaan pekerjaan,
Anta-ra lain pengaturan kesehatan, pembersihan lapangan, bahan peledak dan
bensin, pemagaran sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran, dibuat
dan dipelihara oleh Penyedia Jasa atas biaya Penyedia Jasa.

9.2. Sistem Pengawasan Keamanan

Penyedia Jasa supaya mengatur system pengawasan keamanan dan organisasinya


dan dis erahkan untuk mendapatkan persetujuan kepada Direksi.

Sistem pengawasan keamanan dengan kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup
untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang
milik yang bersangku tan.

Sistem pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan program yang


disetujui dan berpegangan pada hokum/peraturan yang berlaku di Indonesia.

9.3. Peraturan Kesehatan

Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan
keadaan sehat serta memperlekapi/memelihara kemudahan untuk penggunaan
tenaga yang dik-erjakan pada suatu tempat yang telah disetujui oleh Direksi dan
oleh Pengusaha Setempat.

Penyedia Jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil langkah-


langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja tetap bersih.

9.4. Pencegahan Kebakaran

Penyedia Jasa harus melakukan pencegahan terhadap kebakaran pada atau sekitar
lapan-gan kerja dan harus menyediakan peralatan dan perlengkapan pemadam
kebakaran tersebut da lam keadaan baik dan siap dipakai pada saat dibutuhkan.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 9


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap semua keamanan, keselamatan
kerja dan upaya pencegahan kebakaran. Tidak ada pembayaran tambahan, dan
dalam hal ini semua biaya sudah termasuk dalam harga kontrak serta sudah harus
diperhitungkan da-lam “over head” pada harga satuan pekerjaan.

10. Telepon dan Sistem Radio Komunikasi

Penyedia Jasa harus menyediakan sarana komunikasi dan informasi selama pelaksanaan
di lapangan.

Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap kelancaran komunikasi dan informasi
selama pelaksanaan pekerjaan. Tidak ada pembayaran tambahan, dan dalam hal ini
semua biaya sudah termasuk dalam harga kontrak serta sudah harus diperhitungkan
dalam “overhead” pada ana-lisan harga satuan pekerjaan.

11. Laboratorium, Peralatan Laboratorium dan Pengujian

Penyedia Jasa harus menyediakan sarana uji laboratorium atau menunjuk laboratorium
untuk pemeriksaan kualitas pekerjaan dan harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap kelancaran pengujian kualitas
pekerjaan. Dan bila tidak tercantum dalam harga kontrak serta sudah harus diperhitungkan
dalam “overhead” pada ana-lisa harga satuan pekerjaan.

12. Perubahan Desain dan Gambar

Sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan khususnya pekerjaan galian pondasi


serta hasil pemutakhiran penyelidikan dilapangan, Pengguna Jasa berwenang melakukan
perubahan desain, dimensi, alur saluran dan bangunan apabila hal tersebut perlu
dilakukan.

Penyedia Jasa wajib mempelajari dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan modifi-
kasi/perubahan desain disertai usulan perubahan metode pelaksanaan dan harga satuan
pekerjaan bila diperlukan.

13. Sumber Bahan Untuk Pasangan Batu dan Beton

Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk pengadaan bahan yang diperlukan untuk
konstruksi beton, pasangan batu, rip-rap dan perkerasan jalan baik kuantitas maupun
kualitas. Sebelum bahan bangunan tersebut dipergunakan, Penyedia Jasa wajib
mengusulkan lokasi sumber ba-han bangunan/agregat beton dengan dilampiri hasil uji/tes
laboratorium sesesuai dengan ke-tentuan dalam spesifikasi teknik kepada pengguna

Jasa guna dipelajari dan disetujui bila ternyata hasil uji laboratorium tersebut sesuai
dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.

Pengambilan contoh (sample) agregat beton dan juga contoh beton yang diambil oleh
Penyedia jasa pada saat proses pengecoran beton sedang berlangsung, harus Disaksikan
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 10
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
oleh pengguna jasa. Jenis dan jumlah contoh benda uji harus sesuai dengan Ketentuan
dalam Spesifikasi Teknik dan atau perintah pengguna jasa. Tanggapan Penilaian dan
persetujuan Pengguna Jasa terhadap hasil uji laboratorium untuk beton Dan agregatnya,
tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi penyedia jasa bebas dari Tanggungjawabnya
terhadap kualitas, daya-guna dan hasil kerja pekerjaan beton yang Dilaksanakannya.

Segala biaya yang di keluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk biaya ijin
Penambangan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium dan kegiatan
Untuk menjamin mutu beton agar sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik,
Dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan pasangan / beton yang di
tawarkan dan harus sudah di perhitungkan dalam ‘‘overhead’’ pada analisa harga satuan
pekerjaan.

14. Tanah Bahan Timbunan


Bahan timbunan tanah dapat di ambil dari tanah bekas galian yang memenuhi syarat
Sebagai bahan timbunan atau tanah dari luar (pembelian / mendatangkan tanah dari
Luar sampai lokasi pekerjaan)

Penyedia jasa bertanggungjawab terhadap tanah bahan timbun berikut penyediaan


Borrow-area dari mana tanah tersebut di ambil, baik kuantitas maupun kualitas.

Lokasi borrow-area harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan pengguna jasa


Sebelum di pakai oleh penyedia jasa sebagai sumber tanah bahan timbunan.

Lokasi borrow-area diusulkan oleh penyedia jasa dengan dilampiri hasil uji
Laboratorium kepada pengguna jasa guna memperoleh persetujuan yang akan di
berikan bila soilproperties tanah di borrow-area terbukti sesuai ketentuan dalam
Spesifikasi Teknik.

Pengambilan contoh tanah (sample) baik di borrow-pit maupun pengambilan benda


ujiKepadatan di lokasi pekerjaan penimbunan tanah dilakukan oleh penyedia jasa dan
di
saksikan pengguna jasa. Jumlah dan lokasi pengambilan benda uji harus sesuai
dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan perintah pengguna jasa. Penilaian dan
persetujuan Pengguna jasa terhadap hasil uji laboratorium tidak dapat dipakai
sebagaiAlasan bagi Penyedia jasa bebas dari tanggung jawabnya terhadap kualitas
dan kinerjaPekerjaan timbunan tanah yang dilaksanakannya.

Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunana tanah


termasuk biaya ijin penambangan bahan galian golongan C, fee dan royalti(kalau ada),
uji laboratorium dan kegiatan untuk menjamin mutu kepadatan timbunan tanah agar
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.dan apabila tidak tercantum dalam
daftar kuantitis dan harga dianggap sudah termasuk.
Dalam harga satuan pekerjaan timbunan tanah yang di tawarkan dalam daftar
kuantitas
dan harga dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia jasa.

15. Bahan dan Peralatan

Semua bahan dan peralatan yang akan di pergunakan oleh penyedia jasa untuk
melaksanakan / menyelesaikan pekerjaan, harus dimintakan persetujuan terlebih
dahulu oleh Penyedia jasa kepada pengguna jasa sebelum bahan dan peralatan
tersebut dikirim / Mobilisasi ke lokasi pekerjaan.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 11


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Bila bahan dan atau peralatan tersebut merupakan item/ jenis pekerjaan yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh
penyedia jasa untuk pengadaan, penyimpanan dan penanganan/ perawatannya harus
sudah termasuk dalam harga penawaran untuk jenis/ item pekerjaan Tersebut.

Bila bahan dan/ atau peralatan tersebut tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk pengadaan pengang
kutan, penyimpanan, penanganan dan pemeliharaan harus sudah termasuk/
diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan yang membutuhkan bahan dan
peralatanTersebut.

Bila karena alasan prioritas atau karena sebab lain misalnya bahan atau peralatan
yang memenuhi Spesifikasi Teknik tidak tersedia dipasaran maka pengguna jasa
akanmengeluarkan perintah tertulis tentang perubahan dan penggantian bahan atau
peralatan baik jumlah maupun spesifikasihnya.

Bila perubahan dan penggantian bahan atau peralatan berakibat pada pengurangan
biaya / harga pekerjaan maka perlu ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak termasuk
syarat-
syarat umum kontrak.

Pemasangan dan uji coba semua peralatan mekanikal dan elektrikal untuk pekerjaan
pintu. Saringan sampah, pompa dan peralatan pengendalian harus dilaksanankan
dengan pengawasan spesialis dari pabrikan dengan persetujuan pengguna jasa
terlebihDahulu biaya yang di keluarkan penyedia jasa untuk pemasangan,
pengawasan dan Uji coba tersebut menjadi beban dan tanggungjawab sepenuhnya
penyedia jasa sesuai Dengan ketentuan di atas.

16. Pengujian dan Pemeriksaan

16. 1 . Umum

Pengujian dan pemeriksaan pekerjaan di lakukan Pengguna Jasa pada waktu


pelaksanaan, pabrikasi, pemasangan dan penyelesaiannya di lapangan sesua
idengan ketentuan dalam syrat-syarat dan Spesifikasi Teknik.

penyedia jasa harus memberikan informasi kepada pengguna jasa tentang pengujian
Yang akan dilakukan agar pengujian tersebut dilaksanakan dengan kesaksian
pengguna Jasa. Penyedia jasa harus menyampaikan hasil pengujian, dan sertifikat
yang diperlukan Kepada pengguna jasa dalam formulir yang sudah disepakati.

Persetujuan pengguna jasa, serta hasil pengujian dan pemeriksaan tidak dapat
Menghalangi pengguna jasa untuk menolak material dan peralatan yang akan
dipasang Dilokasi pekerjaan bila ternyata tidak memenuhi Spesifikasi.

16.2. Pengujian dan Pemeriksaan di Lokasi Pekerjaan

Bila tidak ada atau laboratorium dilokasi pekerjaan belum siap dimanfaatkan atau
peralatannya tidak lengkap, maka pengujian harus di lakukan oleh instansi / badan
usaha lain yang memperoleh persetujuan pengguna jasa atas beban biaya
penyediaJasa.

Penyedia Jasa harus memberitahukan secara tertulis kepada Pengguna Jasa paling
lambat 24 jam sebelum pengujian dan pemeriksaan dilokasi pekerjaan dilaksanakan.
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 12
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
penyedia Jasa wajib menyediakan tenaga ahli dan tenaga terampil untuk laboratorium,
material dan peralatan / instrument laboratorium dan bahan-bahan yang di perlukan di
lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa bertanggungjawab atas segala biaya yang
dikeluarkan
untuk pengujian dan pemeriksaan dilokasi pekerjaan.

16.3. Pengujian dan Pemeriksaan di Pabrik

Penyedia Jasa harus menyampaikan secara tertulis dan rinci kepada pengguna Jasa
tentang jadwal pengujian dan pemeriksaan di pabrik yang akan di lakukan Termasuk
pengujian terhadap item tertentu dari peralatan atau barang gunaMemastikan
kualitasnya memenuhi Spesifikasi Teknik. Hasil pengujian dan Pemeriksaan ini harus
dicatat dengan tertib oleh penyedia Jasa dan disampaikanKepada pengguna Jasa.
Penyedia Jasa bertanggungjawab atas segala biaya yangDikeluarkan untuk pengujian
dan pemeriksaan di pabrik.

16.4. Pengujian Pekerjaan Selesai

Paling lambat 1 (satu) bulan sebelum dilakukan pengujian dan verifikasi untuk
pekerjaan selesai, Penyedia Jasa wajib menyerahkan kepada Pengguna Jasa rincian
jadwal dan tata cara pengujian untuk memperoleh persetujuan.

Sesudah dilasanakannya Pengujian Pekerjaan Selesai, Penyedia Jasa


harusMenyiapkan dan menyerahkan kepada Pengguna Jasa kurva verifikasi atau data
verifikasi lainnya dalam format yang telah disepakati untuk peralatan ukur dan fasilatas
lain yang didesain Pengguna Jasa.

16.5. Pemberitahuan untuk Pengoperasian

Pengoperasian seluruh pekerjaan hanya dapat dilakukan dengan ijin penggunaJasa


atau yang mewakilinya. Pemberitahuan secara lengkap dan tertulis kepadaPengguna
Jasa atau wakilnya harus disampaikan dengan tenggang waktu yang cukup sebelum
dilakukan pengoperasian untuk memberikan kesempatan baginya melakukan
pengaturan yang diperlukan.

Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa, kecuali bila sudah disediakan
Secara tersendiri sebagai jenis pekerjaan penujang dalam Daftar Kuantitas dan harga,
dianggap sudah termasuk/ diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan yang
membutuhkan pengujian dan pemeriksaan tersebut.

17. Audit oleh Pengguna Jasa

Sesuai dengan kewenangannya, Pengguna Jasa berhak melakukan audit dalam


Kaitannya dengan:
1. Biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pemutasan kontrak yang telah diaturd alam
Syarat- Syarat Umum Kontrak, tentang Penghentian dan Pemutasan kontrak.

2. Biaya-biaya lainnya yang di klaim Penyedia Jasa dan tidak tercakup dalam
kontrak, Penyedia Jasa wajib menyimpan dan menjaga dokumen akutansi yang
berkaitan dengan 2 (dua) hal di atas.
18. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 13


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Metode dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan Penyedia Jasa dalam
Dokumen penawaran dianggap sebagai satu kesatuan dengan dokumen kontrak dan
disebut sebagai Rencana Pelaksanaan Kontrak.

Paling lambat 14 (empat belas) hari sesudah rapat persiapan pelaksanaan kontrak
yang ditetapkan daalam Syarat-Syarat Umum, Penyedia Jasa harus menyerahkan
Kepada Pengguna Jasa rincian dan perbaikan dari Rencana Pelaksanaan Kontrak
guna mendapat persetujuan yang untuk selanjutnya disebut Rencana Pelaksanaan
Pekerjaan.

Rencana Pelaksanaan Pekerjaan berisi urain/ rincian metode pelaksanaan, jadwal


pelaksanaan, metode kerja dan jadwal kerja setiap jenis pekerjaan, jadwal pengadaan
bahan, mobilisasi personil dan peralatan, sosialisasi dan konsultasi kepada masyrakat
dan pemerintah daerah dan program mutu.

Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang sudah disetujui Pengguna Jasa tidak boleh
Dirubah atau dimodifikasi oleh penyedia jasa tanpa persetujuan Pengguna Jasa,
perbahan dan modifikasi Rencana Pelaksanaan Pekerjaan dapat dipertimbangkan
dengan alasan dan sebab yang dapat dipertanggungjawabkan, antara lain karena
timbulnya perubahan kegiatan pekerjaan sesuai dengan Syarat-Syarat Umum kontrak.

Penyedia Jasa harus menyediakan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang telah


Disepakati dalam computer software dan menyerahkan copinya kepada pengguna
Jasa untuk keperluan monitoring dan evaluasi.

2. Hambatan Pelaksanaan Pekerjaan

Potensi hambatan yang mungkin timbul selama pelaksanaan pekerjaan ini adalah(i)
kegiatan Penyedia Jasa lainnya yang sedang melaksanakan paket pekerjaan yangb
erbeda dan (ii) pemberian dan pembagian air irigasi yang harus tetap berlangsung
selama pelaksanaan pekerjaan.

Sebagai salah satu upaya mengurangi dampak dari potensi hambatan tersebut dan
hambatan lainnya yang mungkin timbul, Penyedia Jasa dalam penawarannya harus
Menyediakan kelonggaran waktu, teknis dan biaya. Koordinasi dalam manajemen
Pelaksanaan pekerjaan antara Penyedia Jasa untuk paket yang berbeda harus
dilaksanakan dengan baik sejak awal bersama Pengguna Jasa pada saat dilakukan
pre-construction meeting.

Sebagai upaya mengurangi potensi hambatan dalam pelaksanaan dan untuk


Menghindari konflik dengan masyrakat khususnya petani setempat, Penyedia Jasa
harus melaksanakan sosialisasi dan konsultasi kepada pemerintah daerah dan
Masyrakat/ petani seperti yang diuraikan dalam Spesifikasi Teknik Umum.

19. Sosialisasi dan Konsultasi

Penyedia Jasa wajib melakukan sosialisasi dan konsultasi dengan pemerintah


daerah, camat, kepala desa / lurah, GHIPPA dan HIPPA / masyrakat setempat
sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan untuk membangun saling pengertian dan
menghindari salah paham/ masalah serta mengajak partisipasi masyrakat setempat
dalam pelaksanaan pekerjaan.

Sosialisasi dan konsultasi ini harus dilaksanakan Penyedia Jasa paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dan terlebih dahulu Penyedia Jasa
harus Menyerahkan jadwal, isi dan materi sosialisasi kepad Pengguna Jasa paling
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 14
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
lambat 14 (empat belas) hari sebelum sosialisasi dan konsultasi dilaksanakan guna
mendapat
Persetujuan.

SPESIFIKASI TEKNIK

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pengukuran di Lapangan untuk Mutual Check (MC)

Penyedia Jasa diwajibkan melakukan pengukuran di lapangan sebelum mulai


pelaksanaan pekerjaan, selama pelaksanaan dan setelah pekerjaan selesai semua
dilaksanakan atau akhir finishing.

Pedoman utama pelaksanaan pekerjaan pengukuran di lapangan, adalah patok beton


yang merupakan titik tetap utama (‘‘Bench Mark‘‘) yang akan ditentukan oleh direksi
pekerjaan.

Penyedia Jasa diwajibkan memasang minimal tambahan 2 (dua) buah patok beton,
yang akan dijadikan sebagai titik bantu utama, diletakkan di ujung awal dan ujung akhir
dari lokasi rencana bangunan, dan tidak boleh terusik atau rusak atau berubah
posisinya secara langsung maupun tidak langsung selam pelaksanaan pekerjaan dan
untuk lahan
Pekerjaan yang cukup panjang perlu di tambah patok beton sebagai titik Bantu utama
dengan jarak ± 500 m atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.

Patok beton yang merupakan titik bantu utama, posisi elevasi dan koordinatnya harus
diikat secara sempurna dengan patok beton titik utama. Patok beton sebagai titik bantu
utama, harus mempunyai ukuran lebar (10×10) cm panjang 100 cm serta harus
tertanam
Sedalam ± 50 cm dengan posisi tegak dan cukup kokokh tidak mudah berubah
bentuk
Dan posisinya.

Semua data, gambar sketsa pengukuran dan perhitungan hasil pengukuran sebelum
dimulainya pelaksanaan pekerjaan, harus disyahkan oleh Direksi pekerjaan, dan
selanjutnya di pakai sebagai pedoman untuk penggambaran rencana gambar
Pelaksanaan ( ‘‘Construction Drawing’’).

Pengukuran lapangan dan pematokan pada saluran, sungai, embung dll. Harus
dilaksanakan dengan jarak/ interval paling jauh setiap 50 m atau sesuai intruksi
pengguna Jasa khususnya pada lokasi tikungan jarak tersebut harus lebih dekat/
Pendek yang dimulai dari titik awal tikungan, tengah-tengah tikungan dan ujung akhir
tikungan.

Selama masa pelaksanaan, semua data dan perhitungan hasil pengukuran harus
disyahkan oleh Direksi pekerjaan, dan dari waktu ke waktu selama masa pelaksanaan
pekerjaan akan dipergunakan sebagai dasar perhitungan prestasi hasil pelaksanaan
pekerjaan.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 15


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan, Penyedia Jasa diwajibkan melakukan
pengukuran akhir dari hasil pelaksanaan pekerjaan. Semua data dan perhitungan hasil
pengukuran harus disyahkan Direksi pekerjaan dan dipergunakan sebagai dasar acuan
guna mempersiapkan gambar purna bangun (As built Drawing) Pada hal-hal khusus
yang ada kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan, Direksi Pekerjaan sewaktu-waktu
berwenang dan berhak memberikan inruksi kepada penyedia Jasa dan Penyedia Jasa
harus bersedia untuk melaksanakan pengukuran tertentu yang Sifatnya sebagai check
berkala atau stick proof, misalnya kedalaman fondasi, batas Pembebasan tanah dan
lain sebagainya.

Pada saat penyerahan gambar purna bangun, Penyedia Jasa harus menyerahkan data
Dan perhitungan hasil pengukuran yang sudah disyahkan oleh Direksi pekerjaan.

Mutual Check (MC-0%)adalah hasil perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihitung oleh
penyedia Jasa berdasarkan gambar kerja dan disetujui Pengguna Jasa. Perhitungan
kuantitas pekerjaan tersebut harus disampaikan oleh Penyedia Jasa paling lambat 15
(lima belas) hari sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan, kepada PPK untuk
mendapatkan persetujuan.

Penyedia Jasa tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan bila Mutual Check (MC-
0%) pekerjaan bersangkutan belum mendapat persetujuan Pengguna Jasa. Kegagalan
penyedia Jasa dalam mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa atas MC-0% yang
ia Sampaikan, tidak dapat dipergunakan sebagai alasan Penyedia Jasa untuk
mengusulkan Perpanjangan waktu pelaksanaan.

Penyedia Jasa wajib menyerahkan hasil seluruh perhitungan kuantitas semua pekerjaan
dalam format MC-100% kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan paling
lambat 7 (tujuh) hari sebelum berakhirnya masa pelaksanaan.

Pekerjaan dimaksud antra lain :


1.1. Pengukuran bendung untuk MC : pekerjaan bangunan bendung dan bangunan
pelengkapnya atau bangunan yang sejenis.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam daftar kuantitas dan harga (bill
of Quantity)

II. PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

1. Lingkup Pekerjaan

a. Dalam daftar kuantitas disediakan biaya tetap untuk mobilisasi dan pembersihan
Lapangan pada akhir pekerjaan.

Biaya ini termasuk :


- Biaya transportasi untuk personil, alat-alat, penyediaan bahan-bahan dll. Yang
bertalian dengan tempat kerja.
- Untuk mendirikan kantor, gudang, instalasi, dan fasilitas lain di tempat
pekerjaan.
- Sewa / beli alat-alat.
b. Semua fasilitas, instalasi, dan alat-alat yang didirikan atau dibawa ke lokasi
proyek, dianggap sebagai penyediaan untuk proyek, kecuali Direksi secara tertulis
menentukan lain untuk hal tersebut diatas.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 16


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Dalam hal ini Penyedia Jasa hanya bertanggung jawab agar penyediaan itu
mencukupi dan efisien, serta dapat melindungi, menjalankan, memperbaiki Dan
mempersiapkan fasilitas instalasi dan alat-alat. Alat-alat tersebut tadi Tidak boleh
dibongkar atau dipindahkan dari lapangan sebelum pekerjaan Selesai tanpa izin
tertulis dari Direksi pekerjaan.

c. Semua fasilitas, instalasi, dan alat-alat dilapangan , juga menjadi wewenang


direksi untuk memiliki dan menggunakannya untuk lingkup pekerjaan di kontrak,
dan Penyedia Jasa membuat tanda pengesahan yang dapat diterima Oleh Direksi
pekerjaan.

2. Pembersihan Akhir

Jika pekerjaan telah selesai seluruhnya, pemborong harus memindahkan semua


fasilitas, instalasi, dan alat-alat dari proyek yang akan menjadi bagian yang
permanen dari bangunan lapangan akan diserahkan hingga memuaskan Direksi
dalam keadaan bersih bebas dari kotoran, material-material yang sudah tak
digunakan dan alat-alat bantu sementara.

3. Pembayaran

a. Pembayarn untuk mobilisasi dan pembersihan lapangan akhir harus dibuat atas
dasar harga lump sum dalam daftar kuantitas pekerjaan.

b. Kemajuan pembayaran harus dibuat sebagai berikut Jika 5 % dari total harga
kontrak sudah diterima pembayarannya dari bagian Bagian lain dari lingkup
pekerjaan, maka 45 % dari jumlah untuk mobilisasi Dan pembersihan lapangan
akhir dapat dibayarkan apabila:
Semua alat-alat kontruksi atau yang disetujui untuk digantitelah dipenuhi 0 %
sampai 50 % seperti tercantum dalam proposal teknik dalam daftar lingkup
pekerjaan dan berada dilapangan, tak ada pembayaran untuk alat-alat yang
didaftar tetapi tidak ada dilapangan.

c. Jika 50 % dari harga borongan telah dibayarkan dari lingkup pekerjaan yang Lain,
maka sampai 45 % dar mobilisasi dan pembersihan lapangan dapat Dibayarkan
kepada Pemborong apabila : semua alat-alat konstruksi atau disetujui untuk
diganti sudah dipenuhi 50 % sampai 100 % seperti tercantum dalam proposal
teknik dan dalam daftar lingkup pekerjaan, berada dilapangan dan dalam keadaan
bekerja.

d. Kemajuan Pembayaran untuk mobilisasi dan demobilisasi serta pembersihan


lapangan akhir akan dikenakan retensi 5 % dan retensi ini tidak akan dibayarkan
apabila kegiatan tersebut belum dilaksanakansesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

III. PEKERJAAN DEWATERING

1. Pembuatan dan pembongkaran kisdam

Penyedi Jasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan pengeringan dilokasi


pekerjaan Guna menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran pelaksanaan
pekerjaan dengan Membuat bangunan sementar yang berupa tanggul, bangunan /
saluran pengelakBangunan pengamanan, penyediaan pompa air, dan lainnya untuk
memindahkan aliran air sehingga menggenangi lokasi pekerjaan dan membongkar /
membersihkannya bila pekerjaan selesai dikerjakan.
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 17
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Pekerjaan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Pembuatan kistdam H> 0,50 m : membuat kistdam pada pekerjaan saluran /
bangunan / pekerjaan sejenis Dengan tinggi
muka air lebih besar 0,50 m

2. Pembongkaran : untuk pembongkaran kistdampada


pekerjaan di
saluran / bangunan / pekerjaan sejenis dengan
tinggi muka air lebih besar 0,50 m termasuk
pembersihannya.

Segala biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan kisdam ini sudah termasuk biaya
Pengurasan / pengeringan, kecuali bila sudah disediakan secara tersendiri dalam
Daftar Kuantitas dan harga, maka harga satuan tersebut dianggap sudah termasuk
Dalam harga satuan dalam ‘‘overhead’’ pada analisa harga satuan pekerjaan.

2. Pengeringan atau ‘‘ Coffering dan Dewatering’’

Pada bagian-bagian tertentu dari jenis pekerjaan yang dilaksanakan, areal


pekerjaan Kadang-kadang suatu saat tidak bisa bebas sama sekali dari adanya air.

Pada keadaan ini, Penyedia Jasa diwajibkan mengeringkan atau membebaskan


areal Pekerjaan yang akan dipakai sebagai kedudukan Konstruksi dari genangan
air atau Pengaruh air, karena bisa menyebabkan turunnya kwalitas pekerjaan akibat
pengaruha ir tersebut.

Sebelum membuat suatu konstruksi penahan rembesan (kist dam) Penyedia Jasa
diwajibkan membuat gambar rencana terlebih dahulu untuk mendapatkan
persetujuan Direksi pekerjaan.

Setelah pekerjaan konstruksi utama selesai dikerjakan, Penyedia Jasa


harusm embongkar dan membersihkan material kist dam sehingga tidak
mengganggu aliran sungai.

Pada prinsipnya, selama masa pelaksanaan pekerjaan, semua lokasi yang akan
dipakai Sebagai kedudukan bangunan harus dijaga agar tetap kering, bebas
dari genangan ataupun rembesan air.

Pekerjaan pengeringan yang dimaksud disini adalah, termasuk sistem drainase


lingkungan pekerjaan, sehingga tidak menimbulkan akibat sampingan negatif
terutama pada masyrakat dan lingkungan setempat.

Pekerjaan tersebut terbagi sebagai berikut :


1. Dewatering :untuk pekerjaan khusus pengeringan
2. Pembuatan coffering dan pengeringan :membuat coffering dengan alat
Berat termasuk pemompaan /
Pengeringannya pada pekerjaan di
Persungaian, dll yang sejenis
3. Pembongkaran coffering :untuk membongkar pekerjaan
tersebut Pada point (2) di atas

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 18


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
termasuk
pembersihannya

Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut


diatas, diperhitungkan dalam satuan (unit) mᵌ, sedangakan harga satuan
pekerjaan yang ditawakan, sudah harus meliputi upah tenaga, bahan material yang
dipakai, peralatan yang dipergunakan.

IV. PEKERJAAN TANAH

1. RUANG LINGKUP

Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyratan, metode kerja


pelaksanaan, pengendalian mutu serta pengukuran dan pembayaran.

Pedoman ini mencakup kegiatan penggalian, penanganan, pembuangan atau


penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari sumber bahan yang diperlukan
untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam kontrak ini untuk pekerjaan galian.

Pedoman inin mencakup kegiatan pengadaan, pengangkutan, penghamparan


dan Pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan
timbunan,untuk penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk
timbunan umum Yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai
dengan garis, Kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyratkan
atau di disetujui untuk Penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini untuk
pekerjaan timbunan.

2. ACUAN NOMATIF

Standar Nasioanal Indonesia(SNI)


- SNI 03-1742-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah.
- SNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat untuk Tanah.
- SNI 03-1966-1989 : Metode Pengujian Batas Plastis.
- SNI 03-1965-1990 : Metode PengujianKadar Air Tanah.
- SNI 03-1967-1990 : Metode PengujianBatas Cair dengan Alat Casaggrande.
- SNI 03-1976-1990 : Metode Koreksi untuk Pengujian Pemadatan Tanah yang
Mengandung Butir Kasar.
- SNI 03-2636-1992 : Tata Cara Perhtungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah
Untuk Bangunan Sederhana.
- SNI 03-2832-1992 : Metode Pengujian untuk Mendapatkan Kepadatan Tanah
Maksimum.
- SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat
Konus Pasir.
- SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Batas Susut Tanah.
- SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah dengan
Alat Hidrometer.
- SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Batas Susut Tanah.
- SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir halus dengan
Cetakan Benda Uji.

3. KETENTUAN, PERSYARATAN DAN PELAKSANAAN

3.1 Galian

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 19


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
(1) Umum
Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian tanah endapan, tanah
biasa dan galian batu termasuk pekerjaan lainnya yang berkaitan misalnya
upaya perlakuannya, jalan akses dan bangunan penunjang (separator,
relokasi, bangunan pengaman dan lain-lain) yang diperlukan serta
pengangkutan material hasil galian kelokasi yang disepakati untuk tempat
pembuangan akhir atau penimbunan sementara (stock piling) sebelum
dimanfaatkan lebih lanjut.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan hasil uji laboratorium tanah yang akan
digali, metoda kerja pekerjaan galian termasuk peralatan yang digunakan,
pengangkutan ke lokasi pembuangan akhir atau penampungan sementara
sebelum pemanfaatan untuk bahan timbun, paling lambat 30 (tiga puluh)
hari sebelum pelaksanaan pekerjaan galian.
Penyedia Jasa wajib melaksanakan pekerjaan pengukuran dan
pematokan bersama Pengguna Jasa sesudah pekerjaan penebasan dan
pembersihan semak belukar selesai dikerjakan atau waktu yang lain
sesuai dengan perintah Pengguna Jasa yang hasilnya berupa gambar
hasil pengukuran yang menunjukkan elevasi muka tanah, tampang
memanjang dan melintang harus diserahkan kepada Pengguna Jasa
untuk mendapatkan persetujuan.
Gambar-gambar hasil pengukuran pra-konstruksi diatas untuk selanjutnya
dipergunakan sebagai acuan dan dasar perhitungan kuantitas pekerjaan
galian.
Penyedia Jasa wajib mencegah dari kerusakan dan melindungi tanah
dibawah elevasi galian pekerjaan permanen: saluran dan bangunan agar
tetap dalam keadaan yang baik, kerusakan tanah pada tanah pondasi
tersebut yang disebabkan oleh kesalahan Penyedia Jasa harus segera
diperbaiki dengan biayanya sendiri.
Dalam hal pekerjaan galian melampaui batas yang ditetapkan dalam
gambar kerja (gambar hasil pengukuran pra-konstruksi) Penyedia Jasa
dengan biayanya sendiri harus menimbun bagian tersebut dengan bahan
timbun yang disetujui Pengguna Jasa .
Penyedia Jasa harus memberitahu Pengguna Jasa bila pekerjaan galian
telah selesai dikerjakan untuk dilakukan pemeriksaan guna persetujuan
sebelum pekerjaan lanjutan/bangunan irigasi atau pengecoran beton
dilaksanakan. Penggunaan stockpiling dan pembuangan tanah hasil
galian harus sesuai dengan spesifikasi teknis ini.

(2) Klasifikasi Galian


Pekerjaan galian diklasifikasikan sebagai pekerjaan galian tanah dan
pekerjaan galian batu sebagai berikut :
(a) Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah yang dimaksud adalah galian tanah,
sedimen/ endapan, pasir, kerikil, kerakal, atau batu yang dapat digali
dengan mudah tanpa menggunakan alat khusus (ripper) atau
peledakan termasuk upaya penanganannya, pembentukan/perapian
lubang galian agar sesuai dengan lokasi, jalur, elevasi, kelandaian
dan dimensi seperti yang telah ditetapkan dalam gambar atau
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 20
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
petunjuk/perintah Pengguna Jasa, serta pengangkutan material hasil
galian ke lokasi pembuangan akhir atau lokasi penampungan
sementara sebelum dipergunakan sebagai tanah bahan timbun.

Galian tanah diklasifikasikan dalam 5 (lima) tipe galian sesuai


dengan kondisi dan lokasi daerah penggalian sebagai berikut :
Tipe-A : galian untuk saluran, sungai, embung, jalan,
drainasi dan galian tanah biasa lainnya yang berada
diatas permukaan air.
Tipe-B : galian tanah endapan / sedimen untuk normalisasi
saluran/sungai/embung.
Tipe-C : galian tanah keras/cadas untuk fondasi bangunan
Air dan bangunan pelengkapnya serta pekerjaan
sejenis.
Tipe-D : galian dibawah permukaan air pada sungai dan
saluran pembuang alam / buatan tanpa upaya
pengeringan / pemompaan.
Tipe-E : galian dasar sungai untuk pembangunan bangunan
Air antara lain : Bendung, Ground Sill, Check Dam,
Konsolidasi Dam, Revetment / Perkuatan tebing
Sungai, tanggul sungai, embung dan fasilitas
lainnya, dimana tanah dilokasi galian mengandung
banyak kerikil, kerakal dan batu.

Semua tipe pekerjaan galian tersebut termasuk penanganannya


dilokasi pembuangan akhir/sementara, penghamparan dan
pemadatan, perapihan dan fasilitas drainasi;

(i) Galian Bangunan: Galian Tipe-C


Dimensi galian untuk bangunan air dan bangunan
pelengkap yang diperhitungkan dalam pembayaran
pekerjaan tersebut dibatasi sesuai dengan ketentuan
dibawah ini, kecuali apabila karena suatu sebab ditentukan
lain oleh Pengguna Jasa

Kemiringan
Bangunan di lokasi tanah atau Kondisi Galian
biasa
Dimensi

- Tebing/talud galian yang 1:1,0 - pasir dan kerikil


terbuka untuk sementara
1:0,5 - bukan pasir & kerikil
- Tebing/talud galian yang 1:1,0 - 1:1,5 - diatas muka air
terbuka secara permanen
1:2,0 - dibawah muka air
- Jarak horizontal batas galian 0,5 m -
dari tepi luar fondasi

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 21


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
bangunan
- Lebar berm pada setiap 3,0
0,5 m -
m kedalaman galian

Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk tidak mendapat


tambahan pembayaran bila galian dilaksanakan melampaui
batas-batas diatas tanpa persetujuan Pengguna Jasa dan
harus menimbun dan memadatkannya dengan bahan timbun
yang disetujui Pengguna Jasa dengan biaya ditanggung
Penyedia Jasa.
Profil galian : dasar dan tebing yang telah selesai digali harus
dirapikan dan dipadatkan dan diperiksa Pengguna Jasa untuk
mendapat persetujuan sebelum bangunan diatasnya,
konstruksi beton atau pasangan batu dilaksanakan, demikian
pula bila sewaktu-waktu tebing galian longsor akibat kegiatan
peralatan berat atau sebab lain karena kelalaian Penyedia
Jasa.
Bila dalam metoda kerja galian diperlukan penimbunan
sementara tanah hasil galian (stock-piling) sebelum tanah
tersebut diangkut kelokasi penimbunan permanen sebagai
tanggul atau bangunan permanen lainnya sehingga berakibat 2
(dua) kali kerja atau double-handling, maka biaya yang
dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk kegiatan tersebut,
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan
galian atau timbunan.

(ii) Galian Borrow Area


Tanah yang baik untuk pekerjaan timbunan Tipe-B dan Tipe-C
harus diambil dari borrow-area yang disetujui Pengguna Jasa,
dan Penyedia Jasa berkewajiban membayar segala
pengeluaran biaya untuk pengadaan tanah bahan timbun
tersebut termasuk biaya pembelian/ganti rugi kepada pemilik
tanah, pajak galian Tipe-C, royalti, perijinan dan pengeluaran
lainnya.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan hasil uji laboratorium untuk
tanah dilokasi borrow-area yang diusulkan kepada Pengguna
Jasa guna mendapatkan persetujuan paling lambat 30 (tiga
puluh) hari sebelum kegiatan galian borrow-area dilaksanakan.
Kegiatan galian borrow-area boleh dilakukan hanya bila telah
mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa dan sesudah
pekerjaan penebasan dan pembersihan semak belukar dan
pekerjaan pengupasan tanah lapis atas, telah selesai
dilaksanakan sehingga dijamin bahwa tanah bahan timbun
benar-benar sudah bersih dan bebas dari bahan organik.
Penyedia Jasa wajib memperhatikan dan menjaga kadar
air/moisture content dari tanah untuk bahan timbunan tersebut
agar memenuhi persyaratan dan tidak melampaui batas-batas
nilai yang telah diidentifikasi dalam uji laboratorium. Penyedia
Jasa sebaiknya melakukan upaya tersebut di lokasi borrow-
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 22
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
area dengan membangun sistem drainasi dan membuat
kemiringan tertentu pada permukaan galian agar tetap kering.

Penyedia Jasa wajib mendapatkan persetujuan dari Pengguna


Jasa berkaitan dengan kedalaman dari galian sebelum
kegiatan pengambilan tanah untuk bahan timbun dilaksanakan.
Kecelakaan yang terjadi di borrow-area dianggap sebagai
kelalaian Penyedia Jasa dalam menjamin keselamatan kerja.
Segala biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa untuk
melaksanakan seluruh kegiatan diatas dalam pengadaan tanah
untuk bahan timbun, dianggap sudah termasuk dalam harga
satuan pekerjaan timbunan tanah dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
Galian tersebut di atas diklasifikasikan sebagai berikut :
(1) Galian Tipe-A :
- Galian Type-A.1 :(tanah biasa) diangkat < 1 m dan
diangkut < 30 m
- Galian Type-A.2 : (tanah biasa) diangkat < 1 m dan
diangkut > 30-50 m
- Galian Type-A.3 : (tanah biasa) diangkat 1- 3 m dan
diangkut < 30 m
- Galian Type-A.4 : (tanah biasa) diangkat 1 -3 m dan
diangkut > 30-50 m
- Galian Type-A.5 : (tanah biasa) dengan alat berat
(2) Galian Tipe-D : (dalam air) dengan alat berat
(3) Galian Tipe-E :
- Galian Type-E.1 : (tanah berbatu) diangkat < 1 m dan
diangkut < 30 m
- Galian Type-E.2 : (tanah berbatu) diangkat < 1 m dan
diangkut > 30-50 m
- Galian Type-E.3 : (tanah berbatu) diangkat 1- 3 m dan
diangkut < 30 m
- Galian Type-E.4 : (tanah berbatu) diangkat 1 -3 m dan
diangkut > 30-50 m
- Galian Type-E.5 : (tanah berbatu) dengan alat berat

(b) Galian Batu


(i) Galian Tipe-F, Galian Batu Lunak
Galian Tipe-F, galian batu lunak adalah galian batu yang dapat
dilaksanakan dengan menggunakan peralatan bantu tertentu
misalnya ripping dozer, pick hammer, giant breaker, excavator
dan bulldozer tanpa menggunakan metoda kerja
peledakan/blasting.
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 23
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Bila Penyedia Jasa menggunakan metoda kerja peledakan
karena untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan, maka
biaya tambahan yang dikeluarkan termasuk keselamatan kerja
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
Pekerjaan galian Tipe-F, sudah termasuk pengangkutan batu
hasil galian ke lokasi pembuangan yang disediakan Penyedia
Jasa dan disetujui Pengguna Jasa.

(ii) Galian Tipe-G, Galian Batu Keras


Galian Tipe-G, galian batu keras adalah galian batu yang
berada dilokasi pekerjaan berupa lapisan batuan masif, padat,
dan kokoh atau berupa batuan lepas dengan volume masing-
masing lebih dari 1,0 meter kubik dengan diameter lebih dari
0,30 m yang tidak dapat dipisahkan tanpa peledakan atau
dengan bulldozer dan peralatan berat lainnya. Batuan seperti
ini dapat disebut juga sebagai ”sound-rock” yang karena keras
dan susunan teksturnya tidak dapat dipecah dengan hand pick-
hammer.
Klasifikasi batu tersebut diatas akan diputuskan oleh Pengguna
Jasa berdasarkan kondisi di lapangan, antara lain bila perlu
dilakukan uji-coba produktivitas peralatan.
Pekerjaan galian batu Tipe-G, dianggap sudah termasuk biaya
untuk pengangkutan batu hasil galian ke lokasi pembuangan
yang disediakan Penyedia Jasa dan disetujui Pengguna Jasa.
Galian tersebut di atas diklasifikasikan sebagai berikut :
- Galian Type G.1 : (batu keras) dengan alat berat
- Galian Type G.2 : (batu keras) dengan peledakan

(3) Pemanfaatan, Penampungan Sementara (Stock piling) dan Pembuangan


Tanah Hasil Galian (Use, Stockpilling and Disposal of Excavated
Materials).
(a) Pemanfaatan dan Pembuangan Tanah Hasil Galian
(i) Bila Pengguna Jasa berpendapat bahwa tanah hasil galian
Tipe-A, Tipe-D dan Tipe-E memenuhi syarat sebagai bahan
timbunan sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini, maka
tanah hasil galian tersebut harus dimanfaatkan untuk bangunan
permanen seperti tanggul, timbunan jalan, saluran dan
bangunan.
Bila berdasarkan hasil uji laboratorium tanah hasil galian terdiri
dari 2 (dua) jenis tanah yang memenuhi dan tidak memenuhi
spesifikasi sebagai tanah bahan timbun, Penyedia Jasa dalam
melaksanakan pekerjaan galian wajib berupaya agar kedua
jenis tanah tersebut tidak bercampur bila tanah yang memenuhi
spesifikasi akan dipergunakan dalam konstruksi sesuai dengan
perintah.
Tanah hasil galian yang memenuhi syarat pada umumnya
sebagai berikut :

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 24


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
• Diameter butiran (partikel) maksimum 100 mm
• Plasticity Index (PI), lebih besar dari 15%.
Tanah hasil galian yang tidak memenuhi syarat untuk bahan
timbun :
• Tanah lapis atas yang mengandung banyak bahan
organik.
• Plasticity Index (PI) kurang dari 15%.
• Liquid Limit (LL) lebih dari 50%
• Diameter butiran lebih dari 100 mm
• Batu lunak dan batu keras.

Persetujuan Pengguna Jasa terhadap pemanfaatan tanah


hasil galian untuk keperluan pekerjaan permanen, tanggul,
urugan kembali dan lainnya akan diberikan berdasarkan hasil
uji laboratorium tanah galian yang dikerjakan dan diserahkan
oleh Penyedia Jasa, tidak hanya persyaratan diatas.
Bila tanah yang sudah disepakati sebagai bahan timbun terlalu
basah dengan kandungan air melampaui kadar air optimum
hasil uji laboratorium (Standard Proctor Test), maka tanah
tersebut harus ditampung untuk sementara waktu dilokasi yang
disediakan Penyedia Jasa dan disetujui Pengguna Jasa yang
dilengkapi dengan fasilitas drainasi, guna mendapat perlakuan
khusus: penghamparan, pengeringan dan lain-lain untuk
menurunkan kadar airnya sampai memenuhi persyaratan
sebagai tanah bahan timbunan.
Kelebihan tanah hasil galian harus dibuang ke lokasi
pembuangan yang disediakan Penyedia Jasa dan telah
disetujui Pengguna Jasa. Penimbunan tanah buangan paling
tinggi 2,0 m dan tidak diperbolehkan mengganggu lingkungan
disekitarnya.
Bila dianggap perlu Penyedia Jasa wajib menutup timbunan
hasil buangan dengan tanah yang baik bila menurut Pengguna
Jasa timbunan hasil galian tersebut berdampak negatif
terhadap lingkungan disekitarnya, biaya yang dikeluarkan untuk
keperluan ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
(ii) Hasil galian tanah endapan Tipe-B dari pekerjaan normalisasi
saluran / sungai harus dibuang di lokasi yang disediakan
Penyedia Jasa diluar daerah kerja sesuai dengan ketentuan
seperti yang diuraikan diatas.

(b) Pembuangan Batu Hasil Galian


Batu lunak hasil galian Tipe-F dan batu keras hasil galian Tipe-G
harus dibuang keluar daerah kerja dilokasi yang disediakan
Penyedia Jasa, kecuali bila ditentukan lain oleh Pengguna Jasa.
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 25
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Penimbunan batu hasil galian tersebut harus dibatasi paling tinggi
2,0 m dan tidak diperbolehkan mengganggu pekerjaan dan tidak
berdampak negatif terhadap lingkungan disekitarnya dengan biaya
menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia Jasa.

(c) Pemilahan dan Pembuangan Tanah Borrow Area


Lokasi borrow area dan pemanfaatan tanahnya sebagai tanah bahan
timbunan harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa sebelum
galian borrow area dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan bila
berdasarkan hasil uji laboratorium tanah borrow area ternyata terdiri
dari tanah yang memenuhi syarat dan tanah yang tidak memenuhi
syarat sebagai bahan untuk timbunan maka Penyedia Jasa wajib
melaksanakan pemilahan pada waktu penggalian tanah borrow area
sehingga tanah yang akan dimanfaatkan untuk timbunan/pekerjaan
permanen tidak terkontaminasi dan membuang tanah yang tidak
memenuhi syarat sebagai bahan timbunan di lokasi yang disediakan
Penyedia Jasa sesuai dengan ketentuan

(4) Pengukuran dan Pembayaran untuk Galian


(a) Galian Tanah
(i) Pekerjaan galian tanah Tipe-A, Tipe-D, dan Tipe-E diukur
dalam satuan meter kubik (m3) galian tanah dan kupasan tanah
lapisan atas, sesuai dengan dimensi dan kemiringan yang
ditunjukkan dalam gambar kerja dan telah diselesaikan dengan
rapi.
Pembayaran untuk pekerjaan galian tanah Tipe-A, Tipe-D dan
Tipe-E dilaksanakan sesuai dengan harga satuan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk biaya untuk pekerja,
peralatan, bahan bangunan dan semua pekerjaan penunjang
dan upaya lain untuk kelancaran pelaksanaan yang diperlukan
untuk pekerjaan galian, pengangkutan hasil galian ke lokasi
pembuangan atau lokasi penampungan sementara (stock-pile),
perapian tebing galian, jalan akses sementara,
pengeringan/pemompaan dan lain-lain.
Yang termasuk dalam pembayaran Galian Tipe-A, Tipe-D dan
Tipe-E adalah sebagai berikut :
(1) Galian Tipe-A :
Galian Type-A.1 terdiri :
- biaya menggali tanah biasa dengan kedalaman
kurang dari 1 m secara manual
- ongkos mengangkut untuk bahan timbunan /
dibuang disekitarnya dengan jarak < 30 m dan
- perapihan.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 26


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Galian Type-A.2 terdiri :
- biaya menggali tanah biasa dengan kedalaman < 1
m secara manual
- ongkos mengangkut untuk bahan timbunan /
dibuang disekitarnya dengan jarak > 30 m – 50 m
dan
- perapihan.

Galian Type-A.3 terdiri :


- biaya menggali tanah biasa dengan kedalaman >1
m–3 m secara manual
- ongkos mengangkut untuk bahan timbunan /
dibuang disekitarnya dengan jarak < 30 m dan
- perapihan.

Galian Type-A.4 terdiri :


- biaya menggali tanah biasa dengan kedalaman >1
m–3 m secara manual
- ongkos mengangkut untuk bahan timbunan /
dibuang disekitarnya dengan jarak > 30 m – 50 m
dan
- perapihan.

Galian Type-A.5 terdiri :


- Biaya menggali tanah biasa dengan alat berat
- Membuang / membawa sebagai bahan timbunan
sesuai yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan
- biaya alat dan penunjangnya antara lain Excavator,
Bulldozer, dll yang sejenis sesuai kebutuhan
dilapangan
- perapihan.

(2) Galian Tipe-D terdiri :


- Biaya menggali tanah/endapan didalam air tanpa
adanya pengeringan dengan alat berat
- Membuang / membawa sebagai bahan timbunan
sesuai yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan
- biaya alat dan penunjangnya antara lain Excavator,
Ponton, Bulldozer, dll yang sejenis sesuai
kebutuhan dilapangan

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 27


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
- perapihan.

(3) Galian Tipe-E :


Galian Type-E.1 terdiri :
- biaya menggali tanah keras / cadas dengan
kedalaman kurang dari 1 m secara manual
- ongkos mengangkut untuk dibuang disekitarnya
dengan jarak < 30 m dan
- perapihan.

Galian Type-E.2 terdiri :


- biaya menggali tanah keras / cadas dengan
kedalaman < 1m secara manual
- ongkos mengangkut untuk dibuang disekitarnya
dengan jarak > 30 m – 50 m dan
- perapihan.

Galian Type-E.3 terdiri :


- biaya menggali tanah keras / cadas dengan
kedalaman > 1m–3m secara manual
- ongkos mengangkut untuk dibuang disekitarnya
dengan jarak < 30 m dan
- Perapihan.

Galian Type-E.4 terdiri :


- biaya menggali tanah keras / cadas dengan
kedalaman > 1m–3m secara manual
- ongkos mengangkut untuk dibuang disekitarnya
dengan jarak > 30 m-50 m dan
- Perapihan.

Galian Type-E.5 terdiri :


- Biaya menggali tanah keras / cadas dengan alat
berat
- Membuang pada lokasi sesuai yang ditentukan
oleh Direksi Pekerjaan
- biaya alat dan penunjangnya antara lain Excavator,
Bulldozer, dll yang sejenis sesuai kebutuhan
dilapangan

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 28


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
- perapihan.

(ii) Pekerjaan galian tanah Tipe-B diukur dalam satuan meter kubik
(m3) galian tanah endapan (sedimen) pekerjaan sungai /
saluran yang diperhitungkan berdasarkan hasil pengukuran
(setting-out survey), gambar kerja dan pekerjaan yang telah
diselesaikan dengan rapi.
Pembayaran pekerjaan galian Tipe-B dilaksanakan
berdasarkan harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
yang sudah termasuk semua biaya untuk pekerja, peralatan,
bahan dan pekerjaan penunjang dan upaya lain yang
diperlukan untuk kelancaran pekerjaan galian, angkutan dan
pembuangan tanah hasil galian termasuk landasan kerja untuk
alat berat di atas tanah lembek, jalan akses sementara,
relokasi saluran/bangunan pengelak, partisi,
pengeringan/pemompaan dan lain-lain.
Yang dimaksud dalam Pembayaran Galian Tipe-B adalah
sebagai berikut :
Galian Type-B.1 terdiri :
- biaya menggali tanah endapan / sedimen dengan
kedalaman kurang dari 1 m secara manual
- ongkos mengangkut untuk membuang disekitarnya
dengan jarak < 30 m dan
- perapihan.

Galian Type-B.2 terdiri :


- biaya menggali tanah endapan / sedimen dengan
kedalaman < 1m secara manual
- ongkos mengangkut untuk dibuang disekitarnya dengan
jarak > 30 m – 50 m dan
- perapihan.

Galian Type-B.3 terdiri :


- biaya menggali tanah endapan / sedimen dengan
kedalaman >1m–3 m secara manual
- ongkos mengangkut untuk dibuang disekitarnya dengan
jarak < 30 m dan
- Perapihan.

Galian Type-B.4 terdiri :


- biaya menggali tanah endapan / sedimen dengan
kedalaman >1m–3 m secara manual

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 29


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
- ongkos mengangkut untuk dibuang disekitarnya dengan
jarak > 30 m-50 m dan
- Perapihan.

Galian Type-B.5 terdiri :


- Biaya menggali tanah endapan / sedimen dengan alat
berat
- Membuang pada lokasi sesuai yang ditentukan oleh
Direksi Pekerjaan
- biaya alat dan penunjangnya antara lain Excavator,
Bulldozer, dll yang sejenis sesuai kebutuhan dilapangan
- perapihan.

(b) Galian Bangunan, Galian Tipe-C


Galian bangunan sebagai salah satu jenis pekerjaan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, diukur dalam satuan meter kubik (m3) yang
diperhitungkan dari permukaan tanah asli atau permukaan tanah
yang telah dikupas lapisan atasnya sampai ke garis dan elevasi
galian yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam spesifikasi ini.
Pembayaran pekerjaan galian bangunan/galian Tipe-C dilaksanakan
berdasarkan harga satuan pekerjaan ini dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, tetapi bila tidak ada jenis pekerjaan galian bangunan/galian
Tipe-C dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka harga untuk
pekerjaan ini dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan tanah dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Harga satuan pekerjaan ini sudah termasuk semua biaya untuk
pekerja, peralatan, bahan, pengukuran, angkutan dan pembuangan,
perapian dan pencegahan dari longsoran tebing, perapian,
penampungan sementara dan pemanfaatannya sebagai bahan untuk
timbunan tanah dan pekerjaan lainnya kecuali bila ditetapkan secara
terpisah dalam Daftar Kuantitas dan Harga ialah jalan akses
sementara, relokasi saluran dan pengamanannya, pengeringan,
pekerjaan partisi dan lain-lain.
Yang dimaksud dalam Pembayaran Galian Tipe-C adalah sebagai
berikut :
Galian Type-C.1 terdiri :
- biaya menggali tanah keras / cadas dengan kedalaman kurang
dari 1m secara manual
- ongkos mengangkut untuk dibuang disekitarnya dengan jarak
< 30 m dan
- perapihan
Galian Type-C.2 terdiri :
- biaya menggali tanah keras / cadas dengan kedalaman < 1 m
secara manual
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 30
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
- ongkos mengangkut untuk dibuang disekitarnya dengan jarak >
30 m – 50 m dan
- perapihan.
Galian Type-C.3 terdiri :
- biaya menggali tanah keras / cadas dengan kedalaman >1 m–3
m secara manual
- ongkos mengangkut untuk dibuang disekitarnya dengan jarak <
30 m dan
- Perapihan.

Galian Type-C.4 terdiri :


- biaya menggali tanah keras / cadas dengan kedalaman >1 m–3
m secara manual
- ongkos mengangkut untuk dibuang disekitarnya dengan jarak >
30 m-50 m dan
- Perapihan.

Galian Type-C.5 terdiri :


- Biaya menggali tanah keras / cadas dengan alat berat
- Membuang pada lokasi sesuai yang ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan
- biaya alat dan penunjangnya antara lain Excavator, Bulldozer,
dll yang sejenis sesuai kebutuhan dilapangan
- perapihan.

(c) Galian Batu


Galian batu lunak dan galian batu keras diukur dalam satuan meter
kubik (m3) yang diperhitungkan mulai dari permukaan batu sampai
ke garis dan elevasi galian yang sudah dirapikan sesuai dengan
gambar kerja. Penetapan tentang jenis galian batu weathered rock
dan galian batu sound rock sesuai ketentuan dalam spesifikasi ini,
garis batas antara kedua jenis galian batu ditetapkan oleh Pengguna
Jasa.
Pembayaran untuk galian batu lunak dan galian batu keras akan
dilakukan sesuai dengan harga satuan jenis pekerjaan tersebut
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Harga tersebut dianggap sudah termasuk semua biaya untuk
pekerja, peralatan, bahan, pengukuran, galian, angkutan dan
pembuangan, perapian dan pencegahan longsoran tebing galian dan
upaya lainnya kecuali bila sudah ditetapkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga misalnya jalan akses sementara, relokasi saluran dan
bangunan pengelak/pengaman, pengeringan/pemompaan, partisi
dan lain-lain.
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 31
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Harga satuan pekerjaan galian batu keras sudah termasuk biaya
untuk peledakan batu dan upaya lainnya yang diperlukan kelancaran
pelaksanaan.
Yang dimaksud dalam Pembayaran Galain Type F dan G adalah
sebagai berikut :

Galian Type-F terdiri :


- Biaya menggali batu lunak dengan alat berat
- Mengangkut / memmbuang pada lokasi sesuai yang
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan
- biaya alat dan penunjangnya antara lain Excavator, wheel
loader, giant breaker dll yang sejenis sesuai kebutuhan
dilapangan
- perapihan.

Galian Type-G.1 terdiri :


- Biaya menggali batu keras dengan alat berat
- Mengangkut / memmbuang pada lokasi sesuai yang
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan
- biaya alat dan penunjangnya antara lain Excavator, Bulldozer,
wheel loader pick hammer, giant breaker dll yang sejenis
sesuai kebutuhan dilapangan
- perapihan.

Galian Type-G.2 terdiri :


- Biaya menggali batu keras dengan peledkan / blasting
- Mengangkut / memmbuang pada lokasi sesuai yang
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan
- biaya alat, bahan dan penunjangnya antara lain Explosive
dinamite, detonator, Excavator, Bulldozer, dump truck, dll yang
sejenis sesuai kebutuhan dilapangan
- perapihan.

(d) Galian Borrow-area


Galian tanah borrow area diukur dalam satuan meter kubik (m 3)
untuk tanah timbunan yang dipadatkan sebagai pekerjaan timbunan
(permanen) Tipe-B dan Tipe-C, sesuai dengan ketentuan dalam
spesifikasi ini.
Pembayaran untuk galian tanah borrow-area sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan timbunan Tipe-B dan Tipe-C.
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 32
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
3.2. Timbunan Tanah

(1) Jenis Timbunan


Pekerjaan timbunan tanah adalah semua jenis pekerjaan timbunan tanah yang
dilaksanakan untuk terwujudnya konstruksi permanen : saluran, jalan inspeksi,
pekerjaan timbunan bagian dari bangunan konstruksi yang tanah nya berasal
dari pekerjaan galian atau borrow-area dan berdasarkan hasil Uji laboratorium
memenuh syarat dan spesifikasi teknik serta sudah mendapat persetujuan
Pengguna Jasa sebelum pekerjaan timbunan dilaksanakan oleh penyedia
Jasa.
Penyedia Jasa wajib menyampaikan metode kerja pekerjaan timbunan kepada
Pengguna Jasa termasuk semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan tersebut untuk mendapatkan persetujuan sebelum
dilaksanakan.
Pekerjaan timbunan harus dilaksanakan sesuai dengan jalur, dimensi, elevasi
dan kemiringan timbunan yang ditetapkan dalam gambar kerja yang telah
disepakati. Kecuali bila ada ketentuan lain, Penyedia Jasa harus menambah
timbunan tambahan (Extra filling), lima persen (5 %).
(a) Pekerjaan Timbunan Pemadatan.

(i) Pemadatan Ringan (Tipe-A)


Pekerjaan timbunan untuk mengganti tanah yang asli, sebagai
Bangunan penyangga beban (counter-weight) dan pekerjaan timbunan
lainnya sesuai dengan perintah Pengguna Jasa.

(b) Fondasi Timbunan

(ii) Tipe-A

Sebelum timbunan tanah dilaksanakan, permukaan tanah fondasinya


harus terlebih dulu di kupas sesuai dengan ketentuan. Spesifikasi
Teknik ini. Selanjutnya permukaan tanah yang telah dibersihkan dari
humus dan bahan organik lainnya, dicangkul/dibajak sedalam tidak
kurang dari 15 cm merata pada seluruh permukaan, sebelum lapis
pertama (1) tanah bahan timbunan di hamparkan.

Biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan diatas


dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan timbunan
yang ditawarkannya dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 33


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
(3) Pengukuran dan Pembayaran

(a) Pengukuran

Pengukuran Untuk pembayaran pekerjaan timbunan Tipe – A1 dilakukan


dalam satuan meter-kubik (mᶟ) timbunan padat yang diukur berdasarkan
tampang memanjang tampang melintang, elevasi, kemiringan, dan jarak
sesuai dengan gambar kerja yang disepakati dan hasil pengukuran prestasi
kerja yang terakhir dengan memperhatikan settlement dan subsidence
tanah fondasi yang masih berlanjut.

(b) Pembanyaran

(i) Tipe-A1
Pembayaran dilakukan berdasarkan haraga satuan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga termasuk biaya untuk upah, bahan, peralatan serta
semua biaya yang di keluarkan Penyedia jasa untuk kelancaran dan
kemudahan dalam pelaksanaan pekerjaan antara lain: penampungan
sementara, platform alat berat diatas tanah lembek, pengendalian kadar
air dan pemadatan, pembentukan dan perapian timbunan dan lain-lain.

Pembayaran tersebut diatas adalh :


- Timbunan tanah Tipe-A. 1 : dari pasir urug (Manual)

PEKERJAAN PASANGAN BATU

1. RUANG LINGKUP

Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode pelaksanaan


pekerjaan, pengendalian mutu serta pengukuran dan pembayaran untuk pekerjaan
pasangan batu dan adukan semen.

Pedoman ini mencakup pekerjaan pasangan batu yang meliputi bronjong,


pasangan batu Kali, pasangan batu kosong, plesteran dan siaran serta pekerjaan
adukan semen. Pedoman ini mencakup pekerjaan penyediaan baik batu yang
diisikan ke dalam bronjong kawat(gabion) maupun pasangan batu kosong pada
landasan yang di setujui sesuai dengan detail yang di tunjukkan dalam pada
Gambar sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 34


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
2. ACUAN NORMATIF

Standar Nasional Indonesia (SNI)

- SNI 15-0302-1989 : Semen Pozolan Kapur


- SNI 15-2049-1994 : Semen Portland
- SNI 15-0129-1994 : Semen Portland Putih
- SNI 15-0302-1999 : Semen Portland Pozolan
- SNI 03-2417-1991 : Metode Pengujian Keausian Agregat Dengan
Mesin Abrasi Los Angeles
- SNI 03-3046-1992 : Kawat Bronjong dan Bronjong Berlapis PVC
(Polivinil Chlorida)
- SNI 15-3758-1995 : Semen Aduk Pasangan
- SNI 03-0090-1999 : Spesifikasi Bronjong Kawat
- SNI 03-6817-2002 : Metode Pengujian Mutu Air untuk di gunakan
dalam Beton
- SNI 03-6882-2002 : Spesifikasi Mortar Untuk Pekerjaan Pasangan

American Standard Test Method

- ASTM C 91 : Masonry Cement


- ASTM C 207 : Hydrated Lime
- ASTM C 270 : Mortar fro Unit Masonry
- ASTM C 91 : Mortar and Grout for Reinforcement of Masonry

3. ISTILAH DAN DEFINISI

Agreat halus : adalah agreat yang mempunyai diameter butir di


atas 0,25 mm sampai 4 mm yang biasa disebut
pasir.

Agreat kasar : adalah agreat yang mempunyai diameter di atas 4


mm sampai 31,5 mm yang biasa disebut kerikil.

Semen Portland : adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan


cara menggiling terak semen portland yang
terutama, terdiri dari Kalsium Silikat Hidrat yang
bersifat hidrolis dan di giling bersama-sama
dengan bahan tambahan satu atau lebih
bentukkristal senyawa Kalsium Sulfat.

Batu alam : adalah suatu gabungan daripada hablur mineral


Yang berstu dan memadat, sehingga memiliki
derajat kekerasn tertentu, yang terbentuk secara
alamiah melalui proses pelelehan, pembekuan,
pengendapan dan perubahan alamiah.
Pasangan batu belah : adalah suatu konstruksi yang disusun dengan ba-
han material yang berupa batu kali, pasir, dan se-
men portland.
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 35
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Plesteran : adalah suatu konstruksi yang berfungsi sebagai Pe-
nutup / pengikat ujung pasangan batu.
Siaran : adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
Menutup/ mengikat/ memperkuat antara batu
muka.

4. PERSYARATAN BAHAN

4.1. Batu
a. Batu harus bersih, keras tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus
dari
Jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk
menghilangkan bagian yang tipis/ lemah.
b. Batu yang digunakan adalah batu belah/ batu bulat, batu kali yang
dipecah salah satu sisinya tidak rapuhy, tidak keropos, tidak berpori.
c. Batu harus rata, lancip/ lonjong bentuknya dan dapat di tempatkan
saling mengunci bila di pasang bersama-sama.
d. Untuk batu dari hasil galian, haris dibersihkan dari lapisan tanah yang
menyelimuti agar permukaan batu bersih.
e. Ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat/ batu kali
hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah/ sesuai
persetujuan Direksi dan digunakan bersama-sama dengan batu belah.
Batu pecah yang mempunyai diameter < 10 cm hanya boleh
dipergunakan sebagai batuan pengisi/ pengunci.

4.2. Pasir
a. Pasir yang dimaksud disini lebih di utamakan pasir alam (pasir pasang)
yang diambil dari sungai/ sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi.
b. Tempat penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik,
sampah kimia, bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan
bahan lainnya, seperti air laut/garam dll yang akan menurunkan mutu
pasangan batu.

4.3. Material Cement


a. Bahan material cement yang di pakai adalah jenis PC yang ada di
pasaran dan harus memenuhi standart.
b. Bahan material cement yang telah mengeras karena pengaruh cuaca,
air / bahan organic lainnya tidak boleh di pakai.
c. Dalam menyimpan material di gudang lapangan, tempat penyimpanan
harus kering dan diberi alas minimum 30 cm diatas permukaan tanah
dan tinggi tumpukan maksimum 3 m.
4.4. Air
Air yang dipergunakan harus bersih tidak mengandung lumpur, minyak
bahan organic/ bahan kimia.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 36


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
5.1. Bongkaran Pasangan Batu Kali / Gunung dan dibersihkan
a. Batu bekas bongkaran harus dibersikan dari spesi, dan bekas spesi dan
batu yang kecil tidak boleh di pakai untuk isian pasangan tapi harus di
buang di luar lokasi pekerjaan.
b. Apabila batu bekas bongkaran yang sudah dibersihkan akan dipakai
kembali untuk isian pasangan batu yang baru maka volume bongkaran
dapat diperhitungkan sebesar 65 % dari volume bongkaran pasangan.
c. Volume pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar
pelaksanaan yang telah disetujui oleh pengguna jasa, dan
diperhitungkan dalam satuan (unit) Mᶟ.
Harga satuan yang di tawarkan oleh penyedia jasa sudah harus meliputi
Upah tenaga, bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan,
Biaya umum dan keuntungan.

5.2. Pasangan Batu Belah 1 PC : 4 PS


a. Spesifikasi teknis untuk pasangan batu belah 1 PC : 4 PS sama dengan
spesifikasi pasangan batu belah 1 PC : 3 PS akan tetapi perbandingan
campuran spesi adalah 1 PC (Portland Cemen) : 4 PS (Pasir) dengan
kebutuhan semen sebesar = 163 kg.
b. Perhitungan dan Pembayaran :
Volume pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar
pelaksanaan yang telah disetujui oleh pengguna Jasa, dan di
perhitungkan dalam satuan (unit) Mᶟ.
Harga satuan yang di tawarkan oleh penyedia jasa sudah harus meliputi
Upah tenaga, bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan,
Biaya umum dan keuntungan
5.3. Siaran 1 PC : 2 PS
a. Sebelum pekerjaan siaran di mulai semua bidang sambungan diantara
batu muka harus di korek sebelum ditutup dengan adukan. Permukaan
harus dibersihkan.
b. Adukan spesi untuk siaran harus memakai adukan 1 PC (Portland
Cement) : 2 PS (Pasir) dengan kebutuhan semen sebesar = 6,35 kg dan
diaduk secara merata dengan air.
c. Pekerjaan Siaran dapat di bagi atas :
i. Siaran Tenggelam (masuk kedalam 1cm)
ii. Siaran rata (rata dengan muka batu dengan tebal 1 cm)
iii. Siaran timbul (timbul dengan tebal 1 cm dari muka batu)
d. Perhitungan dan Pembanyaran:
Volume pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar
pelaksanaan yang telah disetujui oleh pengguna jasa, dan di
perhitungkan dalam satuan (Unit) Mᶟ.
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi
Upah tenaga, bahan material yang di pakai, peralatan yang digunakan,
“Biaya Umum dan Keuntungan.

5.4. Plesteran 1 PC : 3 PS
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 37
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
a. Bila di perintahkan, dinding dan lantai baik lama maupun baru terbuat
dari pasangan bata/batu kali harus di plester dengan adukan 1 PC
(Portland Cement) : 3 PS (Pasir) dengan kebutuhan semen sebesar =
7,75 kg dan diaduk secara merata dengan air, guna mencapai campuran
yang homogen maka diwajibkan untuk memakai mixer/molen.
b. Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm
dan dihaluskan dengan air semen. Apabila tidak diperintahkan lain
pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, bagian tepi
pasangan pada sorongan/ pipa saluran, dan selebar 0,10 m dibawah
tepi atas dinding dan pasangan sorongan/ pipa saluran.
c. Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yang
sudah selesai karena sust pengerasan, maka permukaan plesteran yang
sudah selesai harus dibasahi dengan air selama 7hari berturut-turut.
e. Perhitungan dan Pembanyaran:
Volume pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar
pelaksanaan yang telah disetujui oleh pengguna jasa, dan di
perhitungkan dalam satuan (Unit) Mᶟ.
d. Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi
Upah tenaga, bahan material yang di pakai, peralatan yang digunakan,
“Biaya Umum dan Keuntungan.

5.5. Pasangan Dinding ½ Bata Merah (1 PC : 3 PS)


a. Jenis bahan yang dipakai
- semen yang dipakai semen jenis Portland Cement (PC).
- Batu bata merah yang dipakai adalah jenis batu bata merah
dengan kualitas baik melalui proses pembakaran sempurna dan
keras (bila dicek benturan berbunyi ting dan bila direndam air tidak
hancur/tetap keras).
- Adukan untuk pasangan batu bata adalah 1:3 pada semua
konstruksi batu bata. Adukan yang sudah tumpahke bawah pada
waktu pemasangan bata bekas dan yang sudah ditinggal lebih dari
2 jam tidak boleh dipakai atau dicampur dengan adukan baru.
b. Pemasangan batubata
- Bahan batu bata harus memenuhi syarat-syarat: bermutu, keras,
ukuran sama rata dansaling tegak lurus, tidak retak-retak, tidak
mengandung batu dan tidak berlubang-lubang.
- Setelah permukaan lantai siap, batu bata dipasang dengan adukan
setebal 1.5 cm – 2.5cm.
- Bata tidak boleh dipasang pada waktu hujan besar dan adukan
yang hanyut karena hujanharus segera disingkirkan.
- Tidak diperkenankan berdiri diatas pekerjaan bata sebelum
mengeras.
- Bata harus dipasang baik, rata, horizontal, dikerjakan dengan alat
pengukur datarataupun tegak, sambungan sama rata, sudut
persegi, naad tegak tidak segaris (silang)permukaan baik dan rata,
bergigi (sambungan tidak saling menutup).
- Jika setelah pekerjaan pasangan ternyata ada yang menonjol atau
tidak rata, maka bagianini harus dibongkar dan diperbaiaki kembali
atas biaya penyedia jasa, kecuali jika pengawasmengijinkan
adanya penambalan.
- Semua pemasangan harus terikat kuat dengan kolom, balok, plat
dan bagian strukturlainnya
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 38
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
- Pada bagian luar pasangan yang berhubungan langsung dengan
tanah, setelah pasangansebaiknya langsung diplester dan diaci
dahulu untuk menjaga pasangan batu bata agartidak langsung
terkena air tanah. Sedangkan plesteran dan acian untuk dinding
bagiandalam dapat dilakukan secara overlap atau menjelang
selesainya pasangan.

5.6. Acian
a. Lingkup Pekerjaan Acian
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
- Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh acian untuk dinding batu
bata bagian dalam dan bagian luar bangunan serta seluruh detail
yang ditunjukkan Gambar.
- Kontraktor wajin memeriksa terhadap kemungkinan kesalahan /
ketidakcocokan pada gambar – gambar rencana baik dari besaran
volume, spesifikasi, system pelaksanaan dll yang
dapatmempengaruhi pekerjaantersebut. Diartikan bahwa bila ada
ketidaksesuaian secara teknismaupun fisik maka hal ini
harusdisampaikan secara tertulis atau berupa gamba pada waktu
penjelasantender / aanwijzing, hal tersebut akan dilakukan
dokumen kontrak. Seluruh biaya yang disebabkan perubahan /
perbaikan tersebut harus sudah tercakup pada unit dari item
pekerjaan saat Kontraktor mengajukan penawaran
b. Persyaratan Bahan
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen
Portland yang memenuhi SNI 152049-1994 kecuali jenis IA, IIA,
IIIA dan IV. Apabila menggunakan bahan tambahan yang dapat
menghasilkan gelembung udara, maka gelembung udara yang
dihasilkan tidak bolehlebih dari 5% dan harus mendapatkan
persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Dalam satu campuran, hanya satu merk semen Portland yang
boleh digunakan. Bilamana digunakan lebih dari satu merk semen,
maka harus diajukan kembali rancangan campuran beton sesuai
dengan merk semen yang digunakan. Dan harus mendapat
persetujuan dari direksi pekerjaan
- Air yang memenuhi syarat untuk pencampuran, perawatan atau
pemakaian lainnya harus bersih dan harus memenuhi syarat
sesuai SNI 03-0624-1991. Air yang diketahui dapat diminum dapat
digunakan. Bilamana timbul keragu- raguan atas mutu air yang
diusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan,
maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar
semen dan passir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan
memakai air suling. Air yang diusulkan dapat digunakan bilamana
kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari
minimum 90% dari kuat tekan mortar dengan air suling pada
periode perawatan yang sama.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan acian, permukaan plesteran
harus disiram minimal 12 jam sebelumnya dan pada saat
pekerjaan acian akan dilaksanakan disiram kembali untuk menjaga
kelembaban dari permukaan plesteran.
- Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dikerjakan sesudah
plesteran berumur 8 hari (kering betul). Sehingga siap untuk dicat
atau waterprofing

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 39


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
- Pelaksanaan pekerjaan acian dilakukan setelah pasangan
plesteran berumur minimal 14 hari setelah pekerjaan plesteran
diterima dan disetujui oleh direksi.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah meter persegi (m2).

5.7. Drain Hole pipa PVC diameter 2”


a. Bila di perintahkan Direksi / ditunjuk dalam gambar disain maka
pasangan baru harus dipasang drain hole dengan bahan antara lain pipa
PVC, ijuk kerikil bergradasi baik.
b. PVC diameter 2” harus lebih panjang 20 cm sampai dengan 25 cm dari
pasangan bagian belakang dan di ujungnya harus dibungkus dengan
ijuk setebal 5 cm dan di kelilingi / diselimuti kerikil setebal 15 cm secara
penuh.
c. Cara pemasangan harus selang seling dengan jarak horisontal 2 m dan
vertikal 1 m / ditentukan lain oleh Direksi.

5.8. Paving stone


a. Paving stone dipakai ukuran 10x20x8 cm disyaratakan memenuhi mutu
beton minimal K 300. ukuran tiap unit harus sama, bersudut runcing,
rata, tidak ada cacat/ retak atau mengandung kotoran.
b. Untuk bagian tepi dipasang paving model topi uskup dengan ketentuan
mutu beton sama yaitu K 300.

5.9. Pengadaan dan Pemasangan Handrail Pipa Galvanis


a. Bahan yang digunakan adalah Pipa galvanis diameter 2”, dengan kolom
handrail dari beton bertulang yang sudah ditentukan ukuranya sesuai di
gambar desain.
b. Untuk finishing di cat dengan cat meni besi , cat dasar , dan cat penutup
yang sesuai standar SNI kualitas I dengan metode semprot/kuas pada
permukaan pipa galvanis.

c. Perhitungan dan Pembayaran :


Volume Pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar pelaksanaan yang
telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan diperhitungkan dalam satuan (meter).
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga, bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Biaya Umum dan
keuntungan.

5.10. Pasangan U-Ditch Mutu K-350 Ukuran 40x60x120 cm


a. Ruang lingkup
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 40
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Lingkup Pekerjaan pasangan U - Ditchmutu K-350 ukuran 40x60x120
cm antara lain sebagai berikut :
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan U-Ditch Mutu
K-350 ukuran 40x60x120 cm. Lokasi pemasangan sesuai gambar.
b. Syarat mutu
U-Ditch Mutu K-350 ukuran 40x60x120 cmyang digunakan harus
sesuai standar SNI.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah permeter (m).

10.2. Penutup U-Ditch Mutu K-350 U40


a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan penutup U - Ditch mutu K-350 U40 antara lain
sebagai berikut :
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan U-Ditch Mutu
K-350 U40. Lokasi pemasangan sesuai gambar.
b. Syarat mutu
U-Ditch Mutu K-350 U40 yang digunakan harus sesuai standar SNI.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah permeter (m).

PEKERJAAN BETON
1. RUANG LINGKUP
Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode kerja pelaksanaan,
pengendalian mutu sertta pengukuran dan pembayaran dalam pelaksanaan
pekerjaan beton. Pedoman ini mencangkup kegiatan pelaksanaan seluruh
bangunan beton bertulang, beton tanpa tulangan, beton pra cetak, beton bangunan
baja komposit dan watertstop. Pedoman ini mencakup penyiapan tempat kerja
untuk pengecoran beton, pengadaan penutup beton, lantai kerja dan pemeliharaan

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 41


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
pondasi seperti pemompaan / tindakanlain untuk mempertahankan agar pondasi
tetap kering.

2. ACUAN NORMATIF
Standar Nasional Indonesia (SNI) :
- SNI 03-1968-1990 : Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan
Agregat Halus dan Kasar.
- SNI 03-1969-1990 : Metode Pengujian Berat jenis dan Penyerapan Air
Agregat Kasar.
- SNI 03-1972-1990 : Metode Pengujian Slump Beton
- SNI 03-1973-1990 : Metode Pengujian Berat Isi Beton.
- SNI 03-1974-1990 : Metode Pengujian Kuat Tekan Beton
- SNI 03-2417-1991 : Metode Pengujian Keausan Agregat dengan
Mesin Los Angeles.
- SNI 03-2458-1991 : Metode Pengambilan contoh Untuk Campuran
Beton Segar.
- SNI 03-2460-1991 : Spesifikasi Abu Terbang Sebagai Bahan
Tambahan untuk Campuran Beton.
- SNI 03-2461-1991 : Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Struktur.
- SNI 03-2491-1991 : Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton.
- SNI 03-2492-1991 : Metode Pengambilan dan Pengujian Beton Inti.
- SNI 03-2493-1991 : Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji
Beton di Laboratorium
- SNI 03-2495-1991 : Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Beton.
- SNI 03-2530-1991 : Metode Pengujian Kehalusan Sement Portland.
- SNI 03-2531-1991 : Metode Pengujian Berat Jenis Sement Portland.
- SNI 03-2816-1992 : Metode Pengujian Kotoran Organik Dalam Pasir
untuk Campuran Mortar dan Beton.
- SNI 03-2823-1992 : Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Memakai
Gelagar Sederhana dengan Sistem Beban Titik Di Tengah.
- SNI 03-2834-1992 : Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton
Normal.
- SNI 03-2854-1992 : Spesifikasi Kadar Ion Klorida dalam Beton.
- SNI 03-2914-1992 : Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air.
- SNI 03-2915-1992 : Spesifikasi Beton Tahan Sulfat.
- SNI 03-3402-1994 : Metode Pengujian Berat Isi Beton Ringan
Struktural.
- SNI 03-3407-1994 : Metode Pengujian Sifat Kekekalan Bentuk Agregat
terhadap Natrium Sulfat dan Magnesium Sulfat.
- SNI 03-3418-1994 : Metode Pengujian Kandungan Udara Pada Beton
Segar .
- SNI 03-3419-1994 : Metode Pengujian Abrasi Beton di Laboratorium.
- SNI 03-3421-1994 : Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Isolasi
Ringan di Lapangan.
- SNI 03-3449-1994 : Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton
Ringan dengan Agregat Ringan.
- SNI 03-3976-1995 : Tata Cara Pengadukan Pengecoran Beton.
- SNI 03-4141-1996 : Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan butir-
butir mudah pecah dalam Agregat.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 42


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
- SNI 03-4142-1996 : Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam
Agregat Yang Lolos No. 200 (0,075 mm).
- SNI 03-4154-1996 : Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Dengan
Balok Uji Sederhana Yang dibebani Terpusat Langsung
- SNI 03-4155-1996 : Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan
Benda Uji Patahan Balok Bekas Uji Lentur
- SNI 03-4156-1996 : Metode Pengujian Bliding dari Beton Segar.
- SNI 03-4169-1996 : Metode Pengujian Modulus Elastisitas Statis Dan
Rasio Poison Beton dengan Kompresor Ekstensometer
- SNI 03-4430-1997 : Metode Pengujian Kuat Tekan Elemen Struktur
Beton Dengan Alat Palu Beton Tipe n dan nr
- SNI 03-4431-1997 : Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Normal
dengan Dua Titik Pembebanan
- SNI 03-4433-1997 : Spesifikasi Beton Siap Pakai
- SNI 03-4805-1998 : Metode Pengujian Kadar Sement Portland dalam
Beton Keras yang Memakai Semen Hidrolik
- SNI 03-4806-1998 : Metode Pengujian Kadar Sement Portland dalam
Beton Segar Dengan Titrasi Volumetri
- SNI 03-4807-1998 : Metode Pengujian untuk menentukan suhu Beton
Segar Sement Portland
- SNI 03-4807-1998 : Metode Pengujian Pengujian untuk menentukan
suhu Beton Segar Sement Volumetri
- SNI 03-4809-1998 : Metode Pengujian untuk membandingkan
berbagai Beton Berdasarkan Kuat Lekat Yang Timbul Terhadap tulangan
- SNI 03-48101-1998 : Metode Pembuatan dan Perawatan Benda
UjiBeton di Lapangan
- SNI 03-4811-1998 : Metode Pengujian Rangkak pada Beton Yang
Tertekan
- SNI 03-4812-1998 : Metode Pengujian Kuat Tarik Beton Secara
Langsung
- SNI 03-4817-1998 : Spesifikasi Lembaran Bahan Penutup Untuk
Perawatan Beton.
- SNI 03-4820-1998 : Tata Cara Penggunaan Peralatan Untuk
Penentuan Perubahan Panjang, Pasta, Mortar Dan Beton Sement yang
Sudah Mengeras
- SNI 03-6369-2000 : Tata Cara Pembuatan Kaping untuk Benda Uji
Silinder Beton
- SNI 03-6329-2000 : Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Silinder
Dengan Cetakan silinder di dalam Tempat Cetakan
- SNI 03-6330-2000 : Metode Pengujian Ekspansi dan Bliding
- SNI 03-6330.1-2000 : Metode Pengujian Kuat Tekan Graut Untuk
Beton dengan Agregat Praletak di Laboratorium
- SNI 03-6330.2-2000 : Metode Pengujian Waktu Pengikatan Graut
Untuk Beton dengan Agregat Praletak di Laboratorium
- SNI 03-6451-2000 : Metode Pengujian Kuat Lentur adukan Semen
Hidraulik
- SNI 03-6477-2000 : Metode Penentuan 10% Kehalusan Untuk Agregat

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 43


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
- SNI 03-6805-2002 : Metode Pengujian untuk Mengukur Nilai Kuat
Tekan Beton pada Umur Awal dan Memproyeksikan Kekuatan pada
Umur Berikutnya
- SNI 03-6806-2002 : Tata Cara Perhitungan Beton Tidak Bertulang
Struktural
- SNI 03-6807-2002 : Metode Pengujian Kemampuan Mempertahankan
Air pada Campuran Graut untuk Beton Agregat Praletak di Laboratorium
- SNI 03-6808-2002 : Metode Pengujian Kekentalan Graut untuk Beton
Agregat Praletak(Metode Pengujian Corong Alir)
- SNI 03-6809-2002 : Tata Cara Estimasi Kekuatan Beton dengan Metode
Maturity
- SNI 03-6810-2002 : Metode Pengujian Kadar Bahan Padat Total dan
bahan Anorganik dalam air untuk campuran Beton
- SNI 03-6811-2002 : Spesifikasi Bahan Pencampur untuk Beton Semprot
- SNI 03-6812-2002 : Spesifikasi Anyaman Kawat Baja Polos yang Dilas
untuk Tulangan Beton
- SNI 03-6814-2002 : Tata Cara Pelaksanaan Sambungan Mekanis untuk
Tulangan Beton
- SNI 03-6815-2002 : Tata Cara mengevaluasi Hasil Uji Kekuatan Beton
- SNI 03-6816-2002 : Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton
- SNI 03-6817-2002 : Metode Pengujian Mutu Air untuk digunakan Dalam
Beton
- SNI 03-2461-2002 : Spesifikasi Agregat Ringan untuk Beton Ringan
Struktur
- SNI 03-6817-2002 : Metode Pengujian Mutu Air untuk digunakan Dalam
Beton
- SNI 03-6717-2002 : Tata Cara Penyiapan Benda uji dari contoh Agregat
- SNI 03-6889-2002 : Tata Cara Pengambilan contoh Agregat

3. ISTILAH DAN DEFINISI


3.1. Agregat halus adalah Agregat yang mempunyai diameter butir diatas 0,25
mm sampai 4 mm
3.2. Agregat kasar adalah Agregat yang mempunyai diameter butir diatas 4 mm
sampai 31.5 mm
3.3. Benda uji beton inti adalah benda uji beton berbentuk silinder hasil
pengeboran beton pada bangunan yang sudah dilaksanakan
3.4. Beton adalah Campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang
lain Agregat halus, Agregat kasar dan air, dengan / tanpa bahan campuran
tambahan membentuk masa padat
3.5. Beton ringan adalah beton yang berat izin maksimum 1,9 ton/m3
3.6. Beton Segar adalah campuran beton yang telah selesai di aduk sampai
beberapa saat karateristiknya tidak berubah (masih plastis dan belum
terjadi pengikatan)
3.7. Beton siklop adalah beton yang terdiri dari campuran mutu beton fc’=14,5
Mpa dengan batu-batu pecah ukuran maksimum 25 cm
3.8. Construction joint adalah sambungan konstruksi beton

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 44


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
3.9. Fly as adalah residu halus yang dihasilkan dari sisa proses pembakaran
batu bara
3.10. Form in place merupakan salah satu metode perawatan beton dengan tetap
mempertahankan cetakan sebagai dinding penahan pada tempatnmya
selama waktu yang diperlukan beton dalam masa perawatan.
3.11. Kaping adalah pemberian lapisan perata pada permukaan bidang tekan
benda uji.
3.12. Kuat tekan Beton adlah besarnya beban per satuan luas,yang
menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan
tertentu yang di hasilkan oleh mesin tekan.

3.13. Pozzolan adalah bahan yang mengandung silika atau silika dan alumunium
yang bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada temperatur
biasa membentuk senyawa bersifat cementitious.
3.14. Segregasi adalah terpisahnya antara pasta semen dan agregrat dalam suatu
Adukan.
3.15. Silica fume adalah bahan pozzolanic yang sangat halus yang mengandung
silica amorf yang dihasilkan dari elemen silica atau senyawa ferro silica.
3.16. Slump beton adalah besaran kekentalan (viscosity) / plastisitas dan kohesif
daro Beton segar.
3.17. Superplasticizer adalah bahan tambahan yang mengurangi air dalam
campuran dengan cukup banyak dan sangat berbeda.

4. KETENTUAN DAN PERSYARATAN

Ketentuan dan persyaratan umum yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi.
Teknis pekerjaan beton, bekisting dan waterstop harus memuat :

4.1. Toleransi
1) Bangunan beton
a) Batas penyimpanan pada gambar-gambar plat, balok mendatar dan Pengganti
pagar.
terlihat : 1 cm setiap 3 m
tertimbun : 5 cm setiap 3 m
b) Penyimpangan dalam dimensi potongan melintang dari kolom, pilar lantai, dinding,
balok dan sebagainya.
Minus : 1 cm
Plus : 5 cm
c) Penyimpangan pada plat jembatan
minus : 1 cm
plus : 2 cm

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 45


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
d) Dasar Pondasi Penyimpangan ukuran-ukuran dalm perencanaan
minus : 1 cm
plus : 5 cm

e) Salah penempatan atau penyimpangan 2% dari lebar dasar pondasi terhadap


rencana tidak lebih dari 5 cm.
f) Pengurangan ketebalan :5%
g) Penyimpangan lokasi dan ukuran pada lantai dan dinding yang terbuka :5 cm
h) Penyimpangan dari garis unting pada sisi dinding tembok untuk pintu dan
bangunan-bangunan air yang serupa : 0,1 %
i) Penempatan tulangan baja
penyimpangan untuk beton pelindung : 10 %
penyimpangan dari tempat yang seharusnya : 2 cm
j) Peletakan beton pracetak

Penyimpanan terhadap trase yang seharusnya di bangun 1 % dari panjang beton


pra cetak yang ada, dan tidak lebih dari 5 cm. Penyimpanan terhadap terhadap
elvasi rencana adalah 1% dari panjang beton pra cetak yang ada,dan tidak lebih
dari 5 cm.Penyimpanan garis unting setiap beton pra cetak yang ditempatkan
vertical tidak boleh lebih dari 1 cm seiap 3 m.
2) Pekerjaan Water Stop
Penyimpanan pemasangan as dari water stop untuk kearah kanan dan kiri + 5 mm.

4.2. Persyaratan Bahan

1) Bangunan Beton
a) Semen
(1) Semen yan digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen portland
yang memenuhi SNI 15-2049-1994. Apabila menggunakan bahan
tambahan yang dapat menghasilkan gelembung udara, maka gelembung
yang dihasilkan tidak boleh lebih dari 5%, dan harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pekerjaaan.
(2) Dalam satu campuran hanya satu merk semn portland yang boleh
digunakan kecuali disetujui Direksi Pekerjaan.Jika di dalam suatu proyek
digunakan lebih dari satu merk semen, maka Penyedia Brang Jasa harus
mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merk
semen yng di gunakan.
b) Air
Air yang digunakan untuk campuran ,perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 46


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
minyak,garam,asam,basa,gula atau organis. Air yang diusulkan dapat
digunakan jika kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28
hari memenuhi karasteristik kuat tekan yang di tentukan.
c) Agregat
1) Ketentuan Agradasi Agregat
- Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang
diberikan, tetapi bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi tersebut
harus diuji dan harus memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan.
- Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran agregat
tersebar tidak lebih dari ¾ jarak bersih minimum anatara baja tulangan
atau anatara baja tulangan dengan acuan ,atau celah-celah lainnya
dimana beton harus dicor.
2) Sifat-sifat Agregat
- Gradasi agregat kasar dan halus harus bersih, keras, kuat, yang di
peroleh dari pemecahan batu atau koral, atau dari pengayakan dan
pencucian ( jika perlu ) kerikil dan pasir sungai.
- Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya bila
contoh-contoh diambil dan diuji sesuai dengan prosedur yang
berhubungan.

d) Batu untuk Beton Siklop


Batu untuk beton siklop harus keras, awet, bebas dari retak,rongga dan tidak
rusak oleh pengaruh cuaca. Batu harus bersudut runcing, bebas dari kotoran,
minyak dan bahan bahan lain yang mempengaruhi ikatan dengan beton.Ukuran
batu yang digunakan untuk beton siklop tidak boleh lebih besar dari 25 cm.
e) Bahan Tambah
Bhan tambah yang digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja beton
dapat berupa bahan kimia atau bahan limbah yang berupa serbuk halus
sebagai bahan pengisi pori dalam campuran beton dengan persetujuan Direksi.
f) Bahan Kimia
Bahan tambah yang berupa bahan kimia ditambahkan dalam jumlah tidak lebih
dari 5% berat semen selama proses pengadukan atau selama pelaksaan
pengaduan tambahan dalam pengecoran beton.Bahan tambah yang digunakan
harus sesuai dengan standar spesifikasi yang ditentukan dalam SNI 03-2495-
1991. Bahan tambah dapat diklasifikasikan sesuai dengan pengunaannya
sebagai berikut :
- Tipe A – bahan pengurang kadar air
- Tipe A berfungsi untuk mengurangi air dalam campuran, dan

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 47


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
penggunaannya bertujuan untuk mengurangi water – cement rasio
dalam campuran sesuai dengan workability yang diinginkan, atau untuk
meningkatkan workability ada angka water – cement rasio yang telah
ditetapkan.
- Tipe B bahan untuk memperlambat waktu pengikatan
Tipe B berfungsi untuk memperlambat pengerasan dari beton.
Bahan tambah jenis ini digunakan jika iklim di tempat pengecoran terlalu
panas, dimana waktupengikatan pasta semen dalam keadaan normal
menjadi sangat pendek dikarenakan suhu yang tinggi.
- Tipe C – bahan untuk mempercepat waktu pengikat
Tipe C berfungsi untuk mempercepat waktu pengikatan pasta semen,
yang akan mempercepat pengerasan dari beton, dan dapat digunakan
dalam pabrik pembuatan beton precast ( dimana perlu pelepasan
bekisting secepatnya), atau pekerjaan yang sangat penting.
- Tipe D – campuran bahan pengurang kadar air dan bahan
memperlambat waktu pengikatan.
Bahan tambah ini untuk menambah workalibity, dimana beton
mempunyai kekuatan tinggi dapat dibuat workabel tanpa mengurangi
density, ketahanan dan kekuatannya. Perlambatan waktu pengikatan
sangat berguna untuk waktu pengangkutan adukan beton yang lama ke
tempat pengecoran, pengecoran dalam kondisi yang sangat panas dan
menghindari cold joint.
- Tipe E – campuran bahan pengurang kadar air dan bahan mempercepat
waktu pengikatan.Bahan tambah ini untuk menambah workability dan
memberikan kekuatan awal yang lebih tinggi, atau memberikan
kekuatan awal yang lebih tinggi pada workability yang sama. Bahan
tambah ini digunakan pada precast karena memungkinkan pelepasan
kekuatan awal sangat diperlukan.
- Tipe F – bahan pengurang kadar air dengan tingkat angka tinggi atau
superplasticizer.
Tipe F atau Superplasticier adalah bahan tambah yang mengurangiair
dalam campuran dengan cukup banyak dan sangat berbeda dengan
tipe A, D atau E. Penggunaan bahan ini digunakan membuat beton liar
(flow cocrete) untuk menjangkau tempat yangtak terjangkau oleh
pengetar dan beton pompa (pumping concrete) pda jenis bangunan
yang rumit.
- Tipe G – campuran bahan pengurang kadar air dengan tingkat angka
tinggi atau superplasticizer dan bahan memperlambat waktu pengikatan.
Bhan tambah ini merupakan campuran dari Tipe F dan Tipe B, tetapi

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 48


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
slump loss nya lebih kecil bila dibandingkan dengan beton yang
menggunkan superplasticizer.

2). Mineral
Bahan tambah yang berupa mineral atau bahan limbah seprti Fly Ash, Pozzolan, silica
fume yang ditambahkan kedalam campuran beton. Bahan tambah yang digunakan harus
ssesuai atas persetujuan Direksi.

3). Pekerjaan Waterstop

a) Waterstop yang dipergunakan harus terbuat dari bahan polyvinychlorida dalam bentuk
ukuran tertentu pada lokasi seperti yang diberikan pada gambar atau petunjuk Direksi
Pekerjaan.
b) Waterstop harus diproduksi dengan proses pencampuran dari suatu campuran plastik
elastis dan bahan dasar polyvinycholorida (PVC) 100% didapat, homogen dan tidak
berlubang lubang atau cacat lainnya.

4.3. Persyaratan Kerja

1) Pengajuan Kesiapan Kerja

a) Penyedia jasa harus mengirimkan contoh dari semua bahan yang akan
digunakan dan dlengkapi dengan data pengujian yang memnuhi seluruh sifat
bahan sesuai dengan Pasal ini.
b) Penyedia jasa harus mengirimkan rancangan campuran untuk masing-masing
mutu beton yang akan digunakan, 30 hari sebelum pekerjaan pengecoran
beton dimulai.
c) Penyedia jasa harus menyerahkan secara tertulis seluruh hasil pengujian
pengendalian mutu sesuai dengan ketentuan kepada Direksi Pekerjaan
sehingga data tersebut selalu tersedia apabila diperlukan.
d) Pengujian kuat tekan beton yang harus dilaksanakan pada umur 3 hari, 7 hari,
14 hari, dan 28 hari stelah tanggal pencampuran.
e) Penyedia Jasa harus mengirimkan gambar detail dan perhitungan terinci untuk
seluruh perancah yang akan digunakan, dan harus memperoleh persetujuan
dari Direksi Pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai.
f) Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis mengenai

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 49


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
rencana pelaksanaan pencampuran atau pengecoran setiap jenis beton untuk
mendapatkan persetejuannya paling sedikit 24 jam sebelum pelaksanaan,
seperti yang disyaratkan disertai dengan metode pengecoran, kapasitas
peralatan yang digunakan, tanggung jawab personil dan jadwal
pelaksanaannya.

2) Penyimpanan dan Perlindungan Bahan


a) Untuk menyimpan semen, penyedia Jasa harus menyediakan tempat yang
terlindung dari perubahan cuaca dan diletakkan diatas lantai kayu dengan
ketinggian tidak kurang dari 30 cm dari permukaan tanah serta ditutup dengan
lembaran plastik (polyethylene) selama penympanan dan tidak lebih dari 3
bulan sejak disimpan dalam tempat penyimpanan dilokasi pekerjaan. Semen
tidak boleh ditumpuk melebihi 8 sak ke arah atas.
b) Penyedia jasa harus menjaga kondisi empat kerja terutama tempat
penyimpanan agregat,agar terlindung dan tidak langsung terkena sinar
matahari dan hujan pepanjang watu pengecoran.
c) Penyimpanan agregat harus dilakukan sedemikian rupa sehingga jenis
agregat atau ukuran yang berbeda tidak tercampur.

3) Kondisi Tempat Kerja


Setiap pelaksanaan pengecoran beton harus terlindung darei sinar matahari
secara langsung.

Sebagai tambahan, Penyedia Jasa tidak boleh melakukan pengecoran jika:


- Tingkat penguapan melampaui 1,0 mm/jam
- Selama turun hujan atau bila udara penuh debi atau tercemar

4) Pencampuran dan Penakaran

a) Rancangan campuran
Proposi bahan dan berat penakaran harus berdasarkan hasil tes campuran
b) Campuran percobaan
Penyedia Jasa harus membuat dan menguji campuran percobaan dengan
rancangan campuran serta Bahan yang di usulkan dengan disaksikan oleh
Direksi Pekerjaan, yang menggunakan janis Instalasi dan peralatan
sebagaimana akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

5) Permukaan Tampak

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 50


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
a) Semua permukaan etobn yang telah selesei harus terlihat padat bersih dan
tidak teropos.
b) Semua permukaan tampak harus rata atau bulat.
c) Pekerjaan plesteran pada permukaan beton tidak diijinkan dan setiap beton
yang kelihatan cacat harus dibongkar hingga kedalaman tertentu dan diganti
atau diperbaiki dengan cara seperti yang di inginkan oleh Direksi Pekerjaan
atas biaya Penyedia Jasa.

6) Blockout

a) Blockout harus dibuat jika akan memasang bagian-bagian bengunan dari


pekerjaan besi. Permukaan dimana beton block akan dibuat, dikasarkan,
dibersihkan, dan dijaga agar tetap lembab untuk paling sedukit 4 jam. Sesudah
permukaan demikian disetujui Direksi Pekerjaan,maka pekerjaan logam dan
lainnya seperti tersebut diatas , dapat dilaksanakan. Penyedia Jasa dapat
memasang tulangan (jika diperlukan) dan adukan beton dengan 500 kg semen
atau lebih permeter kubik, atau beton dari tipe yang sama.
b) Pada saat pengisian beton blockout, haruslah dilakukan berhati-hati, harus
bersatu dengan beton lama dan semua pekerjaan besinya.

7) Waterstop

a) Untuk penempatan waterstop tipe split flange yang tepat, sebelum


pengecoran beton berakhir bagian split flange harus disambungkan dengan
cara yang disetujui.
b) Alur waterstop dibuat dengan memotong dan menyambung waterstop kearah
memanjang sesuai dengan kebutuhannya, memanaskan ujung – ujung
sampai meleleh da menyambungkannya sampai membentuk sambungan
yang diinginkan.
c) Pemanasan ujung material dengan menggunakan mesin penyambung yang
disarankan oleh pabrik yang membuat waterstop atau mesin listrik lain yang
disetujui.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknis
pekerjaan beton Begisting dan waterstop harus memuat :
5.1. Pekerjaan Beton
1) Pembetonan

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 51


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
a) Penyiapan tempat kerja

(i) Penyedia Jasa harus membongkar bangunan lama yang akan


diganti dengan beton yang baru. Pembongkaran tersebut harus
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dalam dari spesifikasi ini.

(ii) Penyedia Jasa harus menggali atau menimbun kembali pondasi atau
pekerjaan beton sesuai dengan garis yang ditunjukkan dalam
gambar Kerja atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi ini, dan harus
membersihkan serta menggaru tempat di sekililing pekerjaan beton
yang cukup luas sehingga dapat menjamin dicapainya seluruh sudut
pekerjaan. Jika diperlukan harus disediakan jalan kerja yang stabil
untuk menjamin dapat diperiksanya seluruh sudut pekerjaan dengan
mudah dan aman.

(iii) Seluruh dasar pondasi, pondasi dan galian untuk pekerjaan beton
harus dijaga agar senantiasa kering. Beton tidak boleh di cor di atas
tanah yang berlumpur, bersampah atau di dalam air. Apabila beton
akan di cor di dalamair, maka harus dilakukan dengan cara dan
peralatan khusus untuk menutup kebocoran seperti pada dasar
sumuran atau cofferdam dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.

(iv) Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan tulangan dan


benda lain yang harus berada di dalam beton ( seperti pipa atau
selongsong ) harus sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran.

(v) Bila disyaratkan atau diperlukan oleh Direksi Pekerjaan, maka bahan
lantai kerja untuk pekerjaan beton harus dihampar sesuai dengan
ketentuan dari Spesifikasi.

(vi) Direksi Pekerjaan akan memeriksa seluruh galian yang disiapkan


untuk pondasi sebelum Menyetujui pemasangan acuan, baja
tulangan atau pengecoran beton.

(vii) Jika dijumpai kondisi tanah dasar pondasi yang tidak memenuhi
ketentuan, maka Penyedia Jasa dapat diperintahkan untuk
mengubah dimensi atau kedalaman pondasi dan atau menggali dan

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 52


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
mengganti bahan di tempat yang lunak, memadatkan tanah pondasi
atau melakukan tindakan stabilitasasi lainnya sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

(viii) Penyedia Jasa harus memastikan lokasi pengecoran bebas dari


resiko terkena air hujan dengan memasang tenda seperlunya.
Direksi Pekerjaan berhak menunda pengecoran Sebelum tenda
terpasang dengan benar. Penyedia Jasa juga harus memastikan
lokasi pengecoran bebas dari resiko terkena air pasang atau muka
air tanah dengan penangan seperlunya.

b) Cetakan Beton

(i) Jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka acuan dari tanah harus dibentuk ari
galian dan sisi-sisi samping serta dasranya harus dipangkas secara manual sesuai
dimensi yang diperlukan.Seluruh kotoran tanah yang lepas harus dibuang
sebelumnya pengecoran beton.
(ii) Cetakan harus digunkan, dimana perlu untuk membatasi dan membentuk beton
sesuai Dengan keinginan. Cetakan dapat dibuuat dari kayu,besi atau bahan
lainnya yang cukup Kuat sesuai dengan ukuran-ukuran yang ada di dalam gambar.
(iii) Cetakan harus diperkuat dan dipotong agar mampu menahan berat sendiri adukan
beton, penggetaran beton, beban konstruksi, angin dan tekanan lainnya dengan
tidak berubah bentuk.
(iv) Penyedia Jasa harus menyerahkan satu set yang lengkap, gambar cetakan sesuai
dengan ketentuan diatas, untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan,
sebelum memulai Pekerjaan walaupun demikian penyerahan tersebut kepada
Direksi Pekerjaan untuk disetujui tidak mengurangi tanggung jawab Kontraktor bagi
keberhasilannya.
(v) Permukaan catakan beton yang berhubungan dengan beton harus bebas dari
sampah,paku Alur-alur, belahan, atau cacat-cacat lainnya.Mengisi celah-celah
sambungan cetakan beton Harus berhati-hati dan dilaksanakan sedemikkian rupa
agar sanggup mengembang dibawah pengaruh kelembapan beton tanpa
menimbilkan perubahan bentuk catakan , celah celah harus diisi secukupnya untuk
mencegah hilngkan air semen. Bagaimanapun penggunaan kertas tegas dilarang.

(vi) Pembuatan lubang bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan, pembuangan air
dapat dilakuakan untuk itu cetakan dapat dibuat sedemikian rupa hingga dapat
dengan mudah ditutup sebelum pengecoran dimulai.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 53


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
(vii) Sebelum pengecoran beton semua baut-baut harus dipasang pada posisinya,
semua yang diperlukan dan alat-alat lain untuk menutup lubang harus dipasang
pada cetakan. Tidak diperbolehkan membuat lubang didalam beton tanpa
persetujuan Direksi Pekerjaan.

(viii) Pengguna kawat yang diikat untuk menyangga cetakan tidak diijinkan dilakukan
pada dinding beton yang akan tampak

(ix) Lubang-lubang ikatan kawat harus ditutup dengan beton setelah cetakan
dibongakar.

(x) Jika batangan logam digunkan untuk menyangga cetakan ujungnya tidak boleh
kurang dari 3 cm dari permukaan beton yang terbentuk.Semua permukaan cetakan
yang menempel dengan harus dilumasi dengan oli untuk memastikan bahwa
cetakan dapat dibuka dengan mudah.

(xi) Pelumas harus diterapkan pada cetakan sebelum tulangan dipasang dan harus
berhati hati Mencegah pelumas jangan sampai mengenai besi tulangan. Sebelum
pengecoran dan Pem Besian semua celah-celah cetakan yang tela diisi harus
dibersihkan dan dikeringkan Bila cetakan dibuat dan siap untuk pengecoran maka
harus diperiksa oleh Direksi Pekerjaan. diperkanankan mengecor bila cetakan
belum disetujui Direksi Pekerjaan.

(xii) Penyedia Jasa harus memberitahu kepada Direksi Pekerjaan sekurang kurangnya
24 ( Dua puluh empat ) jam sebelum cetakan siap untuk diperiksa.

c) Pencampuran Beton

(i) Perbandingan Campuran


Beton hrus mengandung semen,Agregat bergradasi baik, air dan bahan additive
bila diperlukan, dicampurkan bersama sama dan digunakan untuk menghasilkan
kekuatan yang diharapkan.

(ii) Beton di klasifikasikan berdasarkan rekanan pada 7 hari dan umur 28 hari dengan
ukuran Maksimum dengan agregat dan di buat mengikuti tabel dibawah ini :

Tabel 1 klasifikasi Beton berdasarkan besarkan tekanan

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 54


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Tipe Campuran Kuat Kuat Ukuran Nilai faktor Perkiraaan
Beton Tekan Tekan Agregat Air semen Kebutuhan
Umur 7 Umur 28 Maksimum Maksimum Semen
Hari Hari (mm) (%) (kg/m3)
(kg/cm2) (kg/cm2)

B fc’ = 14,5 114 175 40 50 310


Mpa (K-175)
Tabel 2 klasifikasi Jenis Beton

Tipe Uraian
AR Beton bertulang untuk melapis permukaan lantai bendung, mercu, tembok
A bendung
B Beton, Pipa beton pra cetak, tiang beton pra cetak dan sebagainya.
C Beton bertulang untuk bangunan lainnya dan linning beton.
D Beton Tumbuk.
Beto Tumbuk untuk lantai kerja dan pengisi.

(iii) Proporsi campuran untuk masing-masing kelas beton diatas akan di berikan oleh
Direksi, Berdasarkan hasil hasil tes percobaan campuran yang
dikerjakan Penyedia Jasa.
(iv) Penyedia Jasa dapat merubah proporsi dari waktu ke waktu untuk mendapatkan
kepadatan mamsimum dari beton, kemudahan pengerjaan, kekentalan dan
kekuatan dengan faktor air semen yang sekecil mungkin
dengan persetujuan Direksi tidak ada tambahan biaya atas
perubahan tersebut.
(v) Kandungan air di dalam beton akan diatur oleh Direksi, dalam batas yang
ditetapkan untuk mendapatkan faktor air semen pada beton
dengan kekentalan yang benar. Tidak diperkannakn
penambahan air untuk mengatasi mengerasnya beton sebelum di tempatkan.
keseragaman kekentalan beton pada setiap adukan adalah perlu.Slump
dariapda adukan beton harus mengikuti tabel di bawah ini,
setelah beton di endapkan.

Tabel 3 Nilai Slump Beton


Tipe Tipe Kontruksi Besaran Nilai Slump
Campuran
AR Mercu lantai dan tembok bendung 7,5 – 2,5

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 55


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
A Unit beton pra cetak 12,5 – 5,0
Plat dan balok jembatan Klas l dan 15,0- 5,0
Klas ll.
B Plat, dinding,balok dari 12,5-5,0
Tembok dan dermaga.
Talud pada transisi. 5,0-2,5
C Konstruksi massal. 7,5-2,5
D Trotoar, gorong-gorong 7,5-5,0
Pondasi. 9,0-2,5

d) Penakaran
(viii) Penyedia Jasa harus menyediakan alat penakar yang di setujui
Direksi pekerjaan dan Memelihara serta mengoperasikan
perlatan seperti yang diperlukan agar secara tepat mengontrol dan
menentukan jumlah dari masing-masing bahan yang di campurkan,
sesai dengan petnjuk Direksi pekerjaan.

(ix) Peralatan harus mampu memproduksi beton sebanyak 1 (satu)


hingga 5 (lima) meter atau lebih perjam secara keseluruhan dengan
mencapurkan agregat, semen bahan additive (bila perlu),dan air
menjadi suatu campuran yang merata tanpa pemisahan-pemisahan.
Juga mampu mengimbangi perubahan- perubahan kadar air dari
agregat,serta merubah berat material-material yang ikut tercakup.

(x) Jumlah masing-masing bahan yang membentuk beton tersebut dapat


di tentukan timbangan kecuali dengan air yang diukur dengan
takaran.Meskipun demikian material beton dapat juga di ukur secara
volume, bilamana disetujuiu oleh Direksi Pekerjaan.

(xi) Penyediaan Jasa juga haruss menyediakan penguji berat yang


standart dan peralatan yang diperiksa untuk mengecek operasi dan
tiap tiap scala pengukuran pengaduk tersebut, serta melakukan
pengujian periodik terhadap perubahan harga pengukuran dalam
pekerjaan-pekerjaan pengadukan.

e) Mesin Pengaduk Beton


(i) Material beton harus dimasukkan dalam pengaduk yang
berpenakar dalam waktu yang tidak lebih dari satu setengah
menit, kecuali sejumlah air yang diperlukan sudah ada dalam
alat pengaduk tersebut.
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 56
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
(ii) Seluruh air pencampur harus diberikan sebelum seperempat
waktu pencampuran terlampau.Waktu pencampuran adukan
yang volumennya lebih besar dari 0,75 m3 meter kubik harus
ditambah seperempat menit pada setiap penambahan 0,5 m3.

(iii) Alat pencampur beton tidak boleh dibebani volume yang


melebihi kapasitas maksimum, atau dioperasikan kecepatan
yang dianjurkan pabrik pembuatannya.Alat tersebut dapat
menghasilkan beton dengan kekentalan dan warna yang merata
secara menerus dan disetuji Direksi Pekerjaan.

(iv) Semua peralatan pecampur harus selalu dibersihkan sebelum


melakukan perkerjaan. Pecampuran pertama setelah
pembersihan,tidak boleh digunakan dalam pekerjaan. Blades
penumbuk yang ada dalam alat pecampur perlu diganti bila telah
aus menjadi 2 cm.

2). Pengecoran
a) Pelaksanaan Pengecoran
i. Penyedia Jasa harus memberitahukan Direksi Pekerjaan secara
tertulis paling sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran
beton,atau meneruskan pengecoran beton jika pengecoran beton
telah di tunda lebih dari 6 jam (final setting).

ii. Pemberitahuan harus meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton


dan tanggal serta waktu pencampuran beton.Direksi Pekerjaan akan
memberi tanda terima atas pemberitahuan tersebut dan akan
memeriksa acuan, tulangan dan mengeluarkan persetujuan tertulis
untuk memulai pelaksanaan pekerjaan seperti yang
direncanakan.Penyedia jasa tidak boleh melaksanakan
pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.

iii. Walapun persetujuan untuk memulai pengecoran sudah di terbitkan,


pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan jika Direksi Pekerjaan
atau wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan operasi pencampuran
dan pengecoran secara keseluruhan.

iv. Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi


dengan air atau diolesi pelumas dalamnya yang tidak meninggalkan
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 57
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
bekas.

v. Pengecoran beton harus dibuat sedemikian rupa hingga


penempatan dan penangannya mudah dilakukan adanya pemisah
butiran.

vi. Adukan beton dicor lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu,
berurutan mulai dari bawah.Agar lapisan yang baru menyatu dengan
lapisan bawahnya, adukan beton digetar dari lapisan bawah dengan
alat penggetar (vibrator).

vii. Jika pengecoran permukaan telah mencapai ketinggian lebih dari


yang ditentukan oleh Direksi,kelebihan ini harus segera dibuang.
Semua pengecoran harus selesei dari waktu 60 menit telah keluar
dari mesin pengaduk, kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi.

viii. Beton jangan di cor didalam atau pada aliran kecuali jika ditentukan
atau disetujui sebelumnya.Air yang mengumpul selama penegcoran
harus segera dibuang.Beton jangan di cor diatas beton lain yang
baru saja di cor selama lebih dari 30 menit.Kecuali jika ada
konstruksi sambungan yang akan ditentukan kemudian.

ix. Jika pelaksanaan pengecoran dihentikan, lokasi sambungan harus di


tepatkan pada posisi yang benar secara vertikal maupun horisontal,
dengan permukaan di buat kasar atau bergerigiuntuk menahan
gesekan dan membentuk ikatan sambungan beton berikutnya,
seperti yang diinginkan oleh Direksi Pekerjaan.

x. Sebelum pengecoran berakhir, permukaan betonharus dibuat kasar


ataupun disambungkan untuk menyingkat agregat. Permukaan harus
tetap lembab dan dilindungi dengan mortel semen ( perbandingan
berat ) 1 : 1 setebal 1 cm.

xi. Beton harus dicor pada posisi dan urutan urutan seperti yang
ditunjukan dalam gambar, atau atas petunjuk direksi pekerjaan.
Beton yang dicor ditempatkan langsung pada cetakannya
sedemikian rupa untuk menghindari pemisahan butiran dan
penggeseran tulangan beton, acuan, atau bagian – bagian yang
tertanam, serta membentuk lapisan – lapisan yang tidak lebih tebal
dari 40 cm padat.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 58


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
xii. Pengecoran harus secara menerus hingga mencapai sambungan
ditentukan pada gambar atau menurut petunjuk Direksi Pekerjaan.
xiii. Beton tidak boeh diangkut dengan peluncur atau dijatuhkan kereta
dorong lebih tinggi dari 1,5 m kecuali jika diijinkan oleh direksi
pekerjaan untuk menjatuhkan ketempat penampunngan
sementaradan kemudian diambil lagi dengan sekop sebelum
dicorkan.

xiv. Pengecoran beton tumbuk / lantai kerja dikerjakan pada urutan


sebelumnya atau mengikuti petunjuk direksi dan harus dikerjakan
secara terus menerus sampai dengan selesai. Bila perlu Penyedia
jasa harus bekerja lembur untuk mencapai target tersebut.

6) Pekerjaan Pondasi Beton


a) Sebelum Menempatkan beton pada pondasi, Penyedia Jasa harus
Membersihkan semua kotoran yang ada termasuk minyak, serpihan tanah,
reruntuhan, Plastik, sisa kertas dan genangan air yang ada sesuai dengan
permintaan direksi perkerjaan.
b) Selama Pengecoran Penyedia Jasa harus menjaga permukaan yang dicor
bersih dari genangan air.
c) Pengecoran beton belum boleh dilaksanakan sebelum direksi pekerjaan
memeriksa dan menyetujui persiapan pekerjaan pondasi tersebut.
d) Lapisan lantai kerja beton dapat dicor setelah pekerjaan persiapannya disetujui
oleh direksi pekerjaan. Ketebalan lapisan lantai kerja beton harus dibuat sesuai
dengan gambar atau atas petunjuk direksi pekerjaan.
e) Jika tidak ditentukan lain oleh direksi pekerjaan, Sebelum melakukan
Pengecoran, Permukaan tanah atau kerikil harus disiram air semen setelah bersih.
f) Jika permukaan tersebut berupa cadas, permukaannya dibersihkan dan dibuat
bergerigi agar terbentuk ikatan yang kuat, baru adukan semen ditempatkan
diatasnya.
g) Adukan semen tersebut harus mempunyai perbandingan semen pasir yang
digunakan untuk beton.
h) Adukan semen tidak diperlukan pada pondasi, jika lantai kerja beton atau
proteksi pondasi dibuat dengan cara lain.
7) Pengerjaan Akhir
a) Pembongkaran Cetakan Akhir
- Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang
tipis dan bangunan yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran
beton tanpa mengabaikan perawatan. Acuan yang ditopang oleh
perancah dibawah pelat, balok, gelegar, atau bangunan busur, tidak
boleh dibongkar hingga pengujian kuat tekan beton menunjukan paling
sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton.
- Untuk memungkinkan pengerjaan akhir, acuan yang digunakan untuk
pekerjaan yang diberi hiasan, tiang sandaran, tembok
pengarah(parapet), dan permukaan vertikal yang terekspos harus
dibongkar dalam waktu paling sedikit 9 jam setelah pengecoran dan tidak
lebih dari 30 jam, tergantung pada keadaan cuaca dan tanpa
mengabaikan perawatan
b) Permukaan(Pengerjaan Akhir Biasa)

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 59


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
- Kecuali diperintahkan lain, permukaan beton harus dikerjakan segera
setelah pembongkaran acuan. Seluruh perangkat kawat atau logam
yang telah digunakan untuk memegang acuan, dan acuan yang melewati
badan beton, harus dibuang atau dipotong kembali paling sedikit 2,5 cm
di bawah permukaan beton. Tonjolan mortar dan ketidakrataan lainnya
yang disebabkan oleh sambungan cetakan harus dibersihkan.
- Direksi Pekeraan harus memeriksa permukaan beton segera setelah
pembongkaran acuan dan dapat memerintahkan penambalan atas
kekurang sempurnaan minor yang tidak akan mempengaruhi bangunan
atau fungsi lain dari pekerjaan beton Penambalan harus meliputi
pengisian lubang-lubang kecil dan lekukan dengan adukan semen.
- Jika Direksi Pekerjaan menyetujui pengisian lubang besar akibat
keropos, pekerjaan harus dipahat sampai ke bagian yang utuh(sound),
membentuk permukaan yang tegak lurus terhadap permukaan
beton.Lubang harus dibasahi dengan air dan adukan pasta(semen dan
air, tanpa pasir) harus dioleskan pada permukaan ubang Selanjutnya
lubang harus diisi dengan adukan yang kental yang terdiri dari satu
bagian semen dan dua bagian pasir dan dipadatkan. Adukan tersebut
harus dibuat dan didiamkan sekira 30 menit sebelum dipakai agar dicapai
penyusutan awal. kecuali digunakan jenis semen tidak susut(non
shrinkage cement)
c) Permukaan(Pekerjaan Akhir Khusus) Permukaan yang terekspos harus
diselesaikan dengan pekerjaan akhir berikut ini atau seperti yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan :
- Bagian atas pelat, kerb, dan permukaan horisontal lainnya
sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekeraan, harus digaru
dengan mistar bersudut untuk memberikan bentuk serta ketinggian yang
diperlukan segera setelah pengecoran beton dan harus diselesaikan
secara manual sampai rata dengan menggerakkan perata kayu secara
memanjang dan melintang, atau dengan cara lain yang sesuai sebelum
beton mulai mengeras.
- Perataan permukaan horisontal tidak boleh menjadi licin, seperti untuk
trotoar, harus sedikit kasar tetapi merata dengan penyapuan atau cara
lain, sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan, sebelum
beton mulai mengeras.
- Permukaan yang tidak horisontal yang telah ditambal atau yang masih
belum rata harus digosok dengan batu gurinda yang agak
kasar(medium), dengan menempatkan sedikit adukan semen pada
permukaannya, Adukan harus terdiri dari semen dan pasir halus yang
dicampur sesuai dengan proporsi yang digunakan untuk pengerjaan
akhir beton, Penggosokan harus dilaksanakan sampai seluruh tanda
bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan hilang dan seluruh rongga terisi,
serta diperoleh permukaan yang rata yang dhasilkan dan penggosokan
ini harus dibiarkan tertinggal di tempat.
d) Perawatan Beton
(1) Perawatan dengan Pembasahan
(i). Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari
pengenngan dini temperatur yang terlalu panas, dan gangguan
mekanis, Beton harus dijaga agar kehilangan kadar air yang terjadi
seminimal mungkin dan diperoleh temperatur yang relatif tetap

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 60


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang
sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.
(ii). Pekerjaan perawatan harus segera dimulai setelah beton mulai
mengeras(sebelum terjadi retak susut basah) dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air Lembaran
bahan penyerap air ini yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling
sedikit 7 hari. Semua bahan perawatan atau lembaran bahan
penyerap air harus menempel pada permukaan yang dirawat.
(iii). Jika acuan kayu tidak dibongkar maka acuan tersebut harus
dipertahankan dalam kondisi basah sampai acuan dibongkar untuk
mencegah terbukanya sambungan sambungan dan pengeringan
beton.
(iv) Permukaan beton yang digunakan langsung sebagai lapis aus
harus dirawat setelah permukaannya mulai mengeras(sebelum
tergadi retak susut basah) dengan ditutupi oleh lapisan pasir
lembab setebal 5 cm paling sedikit selama 21 hari.
(v) Beton semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang tinggi,
harus dibasahi sampai kuat tekannya mencapai 70 dari kekuatan
rancangan beton berumur 28 hari.

6. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknis pekeraan
beton, bekisting harus memuat :
6.1. Penerimaan bahan
Bahan yang diterima(air, semen, agregat dan bahan tambah bila diperlukan) harus
diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan mengeceklmemeriksa bukti
tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-bahan yang telah diterima harus sesuai
dengan ketentuan persyaratan bahan pada Pekeriaan Beton Bekisting.
6.2. Pengawasan
Direksi pekena harus menempatkan seorang personal khusus yang mempunyai
keahlian untuk melakukan pengawasan pekeraan sesuai dengan persyaratan kerja
6.3. Perencanaan Campuran
1) Ketentuan Sifat-sifat Campuran
a) Campuran beton yang tidak memenuhi ketentuan kelecakan(misalnya
dinyatakan dengan nilai'slump seperti yang diusulkan tidak boleh
digunakan pada pekeraan, terkecuali bila Direksi Pekerjaan dalam
beberapa hal menyetujui penggunaannya secara terbatas Kelecakan
workability) dan tekstur campuran harus sedemikian rupa sehingga
beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga, celah,
gelembung udara atau gelembung air, dan sedemikian rupa sehingga
pada saat pembongkaran acuan diperoleh permukaan yang rata, halus
dan padat.
b) Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kuat
tekan yang disyaratkan, atau yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan, bila
pengambilan contoh perawatan dan pengujian sesuai dengan SNI 03-
1974-1990 SNI 03-4810-1998 SNI 03.2493 1991, SNI 03.2458 1991.
c) Jika pengujian beton umur 7 han menghasilkan kuat tekan beton di
bawah kekuatan yang disyaratkan maka Penyedia Jasa tidak
diperkenankan mengecor beton lebih lanjut sampai penyebab dan hasil
yang rendah tersebut diketahui dengan pasti dan diambil tindak tindakan
yang menjamin bahwa produksi beton berikutnya memenuhi ketentuan

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 61


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
yang disyaratkan dalam Spesifikasi. Kuat tekan beton umur 28 hari yang
tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dipandang sebagai
pekeraan yang tidak dapat dtenma dan pekerjaan tersebut harus
diperbaiki sebagaimana disyaratkan di atas Kekuatan beton dianggap
lebih kecil dan yang disyaratkan jka hasil pengujian serangkaian benda
uji da suatu bagian pekerjaan yang dilaksanakan lebih kecil dari kuat
tekan beton karakteristik yang diperoleh dan rumus yang diuraikan.
d) Direksi Pekerjaan dapat pula menghentikan pekeraan dan/atau
memenntahkan Penyedia Jasa untuk mengambil tindakan perbaikan
dalam meningkatkan mutu campuran atas dasar hasil pengujian kuat
tekan beton umur 3 han Dalam keadaan demikian, Penyedia Jasa harus
segera menghentikan pengecoran beton yang diragukan tetapi dapat
memilih menunggu sampai hasil pengujian kuat tekan beton um 7 han
diperoleh, sebelum menerapkan tindakan perbalkan pada waktu tersebut
Direksi Pekenaan akan menelaah kedua hasil pengujian u hari dan 7
han, dan dapat segera memerintahkan tindakan perbaikan yang
dipandang pertu
e) Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat
mencakup pembongkaran dan penggantian seluruh beton Tindakan
tersebut tidak boleh berdasarkan pada hasil pengujian kuat tekan beton
umur 3 hari saja, kecuali bila Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan
sepakat dengan perbaikan tersebut.
2) Penyesuaian Campuran
a) Penyesuaian sifat Mudah Dikerjakan(Kelecakan atau Workability) Jika
sifat kelecakan pada beton dengan proporsi yang semula dirancang it
diperoleh, maka Penyedia Jasa boleh melakukan perubahan rancangan
agregat, dengan syarat dalam hal apapun kadar semen yang semula
dirancang tidak berubah, juga rasio airlsemen yang telah ditentukan
berdasarkan pengujian yang menghasilkan kuat tekan yang memenuhi
tidak dinaikkan Pengadukan kembali beton yang telah dicampur dengan
cara menambah air atau oleh cara lain tidak diijinkan Bahan tambahan
untuk meningkatkan sifat kelecakan hanya dijinkan bila telah disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
b) Penyesuaian Kekuatan beton tidak mencapai kekuatan yang
disyaratkan, maka kadar semen dapat ditingkatkan atau dapat
digunakan bahan tambahan dengan syarat disetujui oleh Direksi
Pekeraan.
c) Penyesuaian Untuk Bahan-bahan Baru Perubahan sumber atau
karakteristik bahan tidak boleh dilakukan tanpa pemberitahuan tertulis
kepada Direksi Pekenaan. Bahan baru tidak boleh digunakan sampai
Direksi Pekerjaan menenma bahan tersebut secara tertulis dan
menetapkan proporsi baru berdasarkan atas hasil pengujian campuran
percobaan baru yang dilakukan oleh Penyedia Jasa.
d) Bahan Tambahan(admoxture) Bila perlu menggunakan bahan
tambahan, maka Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan dan
Direksi Pekerjaan, Jenis dan takaran bahan tambahan yang akan
digunakan untuk tujuan tertentu harus dibuktikan kebenarannya melalui
pengujian campuran di laboratorium. Ketentuan mengenai bahan
tambahan ini harus mengacu pada SNI 03.2495 1991 Bila akan
digunakan bahan tambahan berupa butiran yang sangat halus, sebagian
besar berupa mineral yang bersifat cementious seperti abu terbang(fly

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 62


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
ash), mikrosilka(silicafume), atau abu slag besl(Iron furnace slag), yang
umumnya ditambahkan pada semen sebagai bahan utama beton, maka
penggunaan bahan tersebut harus berdasarkan hasil pengujian
laboratonum yang menyatakan bahwa hasil kuat tekan yang dihasilkan
sesuai dengan persyaratan yang diinginkan pada Gambar Rencana dan
disetujui oleh Direksi Pekeraan.
Dalam hal penggunaan bahan tambahan dalam campuran beton, maka
bahan tersebut ditambahkan pada saat pengadukan beton Bahan
tambahan ini hanya boleh digunakan untuk meningkatkan kinerja beton
segar(fresh concrete).

Penggunaan bahan tambahan ini dilakukan dalam halhal sebagai berikut :


- Meningkatkan kinerja kelecakan adukan beton tanpa menambah air.
- Mengurangi penggunaan air dalam campuran beton tanpa mengurangi
kelecakan.
- Mempercepat pengikatan hidrasi semen atau pengerasan beton.
- Memperlambat pengikatan hidrasi semen atau pengerasan beton.
- Meningkatkan kinera kemudahan pemompaan beton.
- Mengurangi kecepatan tenadinya slump loss;
- Mengurangi susut beton atau membenkan sedikit pengembangan volume
beton(ekspansi).
- Mengurangi terjadinya bleding
- Mengurangi terjadinya segregasi
Untuk tujuan peningkatan kinerja beton sesudah mengeras, bahan campuran
beton bisa digunakan untuk keperuan-keperuan sebagai berikut :
- Meningkatkan kekuatan pada beton muda
- Mengurangi atau memperlambat panas hidrasi pada proses pengerasan beton,
terutama untuk beton dengan kekuatan awal yang tinggi
- Meningkatkan kinerja pengecoran beton di dalam air atau dilaut
- Meningkatkan keawetan jangka panjang beton
- Meningkatkan kekedapan beton(mengurangi permeabilitas beton)
- Mengendalikan ekspansi beton akibat reaksi alkal agregat
- Meningkatkan daya lekat antara beton baru dan beton lama
- Meningkatkan daya lekat antara beton dan baja tulangan
- Meningkatkan ketahanan beton terhadap abrasi dan tumbukan
Walaupun demikian, penggunaan aditif dan admixture perlu dilakukan secara hati-hati dan
dengan takaran yang tepat sesuai manual penggunaannya, serta dengan proses
pengadukan yang baik, agar pengaruh penambahannya pada kinera beton bisa dicapai
secara merata pada semua bagian beton Dalam hal ini perlu dimengerti bahwa dosis yang
berlebih akan dapat mengakibatkan menurunnya kinerja atau dalam hal yang lebih parah,
dapat menimbulkan kerusakan pada beton.
3) Pelaksanaan Pencampuran
a) Penakaran Agregat
(i) Seluruh komponen bahan beton harus ditakar menurut berat, untuk
mutu beton fc 19.3 MPa diijinkan ditakar menurut volume esuai SNI
03-3976-1995. Bila digunakan semen kemasan dalam zak,
kuantitas penakaran harus sedemikian sehingga kuantitas semen
yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau kebulatan
dari jumlah zak semen Agregat harus ditimbang beratnya secara

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 63


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak boleh melebihi kapasitas
alat pencampur.
(ii) Penakaran agregat harus dilakukan dalam kondisi jenuh kering
permukaan (SSD-saturated surface dry) Apabila hal tersebut tidak
dilakukan maka harus dilakukan koreksi penakaran sesuai dengan
kondisi agregat di lapangan. Untuk mendapatkan kondisi agregat
yang jenuh kering permukaan dapat dilakukan dengan cara
menyemprot tumpukan agregat dengan air secara berkala paling
edikit 12 jam sebelum penakaran untuk menjamin kondisi jenuh
kering permukaan
(iii) Penyedia Jasa harus dapat menunjukkan sertifikat kalibrasi yang
masih berlaku untuk seluruh peralatan yang digunakan untuk
keperluan penakaran bahan-bahan beton termasuk saringan
agregat pada perangkat ready mix.
b) Pencampuran
(i) Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui sehingga dapat
menjamin distribusi yang merata dari seluruh bahan.
(ii). Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan
alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah
air yang digunakan dalam setiap penakaran.
(iii) Cara pencampuran bahan beton ddakukan sebagai berikut pertama
masukkan sebagian air, kemudian seluruh agregat sehingga
mencapai kondisi yang cukup basah, dan selanjutnya masukkan
seluruh semen yang sudah ditakar hingga tercampur dengan
agregat secara merata Terakhir masukkan sisa air untuk
menyempurnakan campuran
(iv) waktu pencampuran harus diukur mulai pada saat air dimasukkan
ke dalam campuran bahan kering. Seluruh sisa air yang diperlukan
harus sudah dimasukkan sekira seperempat waktu pencampuran
tercapai Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas m3 atau
kurang harus sekira 1,5 menit untuk mesin yang lebih besar waktu
harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3
(v) Bila tidak mungkin menggunakan mesin pencampur, Direksi
Pekerjaan dapat menyetujui pencampuran beton dengan cara
manual dan harus dilakukan sedekat mungkin dengan tempat
pengecoran Penggunaan pencampuran beton dengan cara manual
harus dibatasi hanya pada beton non-bangunanal
4) Pengujian Campuran
a) Pengujian Untuk Kelecakan(Workability)
Satu pengujian"slump", atau lebih sebagaimana yang dipenntahkan oleh
Direksi Pekerjaan harus dilaksanakan pada setiap pencampuran beton
yang dihasilkan, dan pengujian harus dianggap belum dikerjakan kecuali
disaksikan oleh Direksi Pekerjaan atau wakilnya Nilai slump pada setiap
campuran tidak boleh berada diluar rentang nilai slump(t 2 cm) yang
disyaratkan
b) Pengujian Kuat Tekan
(i) Penyedia Jasa harus membuat sejumlah set benda uji buah benda
uji per set) untuk pengujian kuat tekan berdasarkan jumlah beton
yang dicorkan untuk setiap kuat tekan beton dan untuk setiap jenis
komponen bangunan yang dicor terpisah pada tiap hari pengecoran

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 64


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
(ii). Untuk keperluan pengujian kuat tekan beton, Penyedia Jasa harus
menyediakan benda uji beton berupa silinder dengan diameter 150
mm dan tinggi 300 mm, dan harus dirawat sesuai dengan SNI 03
4810-1998 Benda uji tersebut harus dicetak bersamaan dan diambil
dari contoh yang sama dengan benda uji silinder yang akan dirawat
di laboratorium
(iii) Jumlah set benda uji yang dibuat berdasarkan jumlah kuantitas
pengecoran atau komponen bangunan yang dicor secara terpisah
dan diambil jumlah terbanyak diantara keduanya.
(iv) Pengambilan benda u untuk pengecoran yang didapat dari
pencampuran secara manual, setiap 10 meter kubik beton harus
dibuat 1 set benda uji dan untuk setiap komponen bangunan yang
dicor terpisah minimal diambil 3 set benda uji.
(v) Jumlah benda uji yang harus dibuat untuk pengecoran hasil
produksi ready mix. diambil pada setiap pengiriman setiap (1 set
untuk setiap truk) 1set = 3 buah benda uji
(vi) setiap set pengujian minimum tersebut harus diuji untuk kuat
tekan beton umur 28 hari.
(vii) Apabila dalam pengujian kuat tekan benda uji tersebut terdapat
perbedaan nilai kuat tekan yang 5% antara dua buah benda uji
dalam set tersebut, maka benda uji ketiga dalam set tersebut harus
diuji kuat tekannya Hasil kuat tekan yang digunakan dalam
perhitungan statistik adalah hasil dan 2 buah benda uji yang
berdekatan nilainya
(vii). Kekuatan beton diterima dengan memuaskan bila fc karakteristik
dari benda uji lebih besar atau sama dengan fc rencana fc
karakteristik dihitung dengan rumus sebagai berikut :
fc'= fcm t ± k.S, di mana S menyatakan nilai deviasi standar dan
hasil uji tekan, dan k adalah konstanta yang tergantung pada
jumlah hasil kuat tekan dan benda uji(k= 1,64 untuk jumlah hasil
kuat tekan benda uji lebih besar atau sama dengan dan 30.

dimana,

fe' = Kuat tekan beton karakteristik


fci = kuat tekan beton yang diuji
fcm = Kuat tekan beton rata-rata

(ix) Nilai hasil uji tekan satupun tidak boleh mempunyai nilai di bawah
0,85 fc’
(x) Jika salah satu dan kedua syarat tersebut di atas tidak dipenuhi.
maka harus diambil langkah untuk meningkatkan rata-rata dan hasil
uji kuat tekan berikutnya, dan langkah-langkah lain untuk
memastikan bahwa kapasitas daya dukung dari bangunan tidak
membahayakan
(xi). Jika dan hasil perhitungan dengan kuat tekan menunjukkan bahwa
kapasitas daya dukung bangunan berkurang, maka diperlukan
suatu uji bor (core drilling) pada daerah yang diragukan
berdasarkan aturan pengujian yang bertaku Dalam hal ini harus
diambil paling tidak 3(tiga) buah benda uji bor inti pada daerah
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 65
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
yang tidak membahayakan bangunan untuk setiap hasil uji tekan
yang meragukan atau tenndikasi bermutu rendah seperti disebutkan
di atas.
(xii) Beton di dalam daerah yang drwakili oleh hasil uji bor inti bisa
dianggap secara bangunan antara lain cukup baik bila rata-rata kuat
tekan dan ketiga benda uji bor inti tersebut tidak kurang dari 0,85
fc. dan tidak satupun dan benda uji bor inti yang mempunyai
kekuatan kurang dan 0,75 fc. Dalam hal ini, perbedaan umur beton
saat pengujian kuat tekan benda uji bor inti terhadap umur beton
yang disyaratkan untuk penetapan kuat tekan beton(yaitu 28 hari,
atau lebih bila disyaratkan, perlu diperhitungkan dan dilakukan
koreksi dalam menetapkan kuat tekan beton yang dihasilkan.
c) Pengujian Tambahan
Penyedia Jasa harus melaksanakan pengujian tambahan yang
diperlukan untuk menentukan mutu bahan atau campuran atau pekerjaan
beton akhir, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
tambahan tersebut meliputi :
(i) Pengujian yang tidak merusak menggunakan alat seperti Impact
Echo. Ultrasonic Penetraton Velocity atau perangkat lainnya(hasil
pengujian tidak boleh digunakan sebagai dasar penerimaan)
(ii) Pengujian pembebanan bangunan atau bagian bangunan yang
dipertanyakan
(iii) Pengambilan dan pengujian benda uji inti(core) beton.
(iv) Pengujian lainnya sebagaimana ditentukan oleh Direksi Pekerjaan
5) Perbaikan Atas Beton Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
a) Perbaikan atas pekenaan beton yang tidak memenuhi kritena toleransi
yang disyaratkan atau yang tidak memiliki pemukaan akhir yang
memenuhi ketentuan atau yang tidak memenuhi sifat-sifat campuran
yang disyaratkan, harus mengikuti petunjuk yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan antara lain
b) Perubahan proporsi campuran beton untuk sisa pekeriaan yang
belum
c) Penanganan pada bagian bangunan yang hasil pengujiannya gagal
d) Perkuatan pembongkaran atau penggantian sebagian atau menyeluruh
pada bagian pekenaan yang memerlukan penanganan khusus
e) Jika terjadi perbedaan pendapat dalam hal mutu pekerjaan beton atau
adanya keraguan dari data pengujian yang ada, Direksi Pekerjaan
dapat meminta Penyedia Jasa melakukan pengujian tambahan yang
diperlukan untuk menjamin bahwa mutu pekerjaan yang telah
dilaksanakan dapat dinilai dengan adil dengan meminta pihak ketiga
untuk melaksanakannya
f) Perbaikan atas pekerjaan beton yang retak atau bergeser sesuai
dengan ketentuan dari Spesifikasi ini Penyedia Jasa harus mengajukan
detail rencana perbaikan untuk mendapatkan persetujuan Direksi
Pekerjaan sebelum memulai pekeraan
7. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi
teknis pekerjaan beton harus memuat :
7.1. Pengukuran
1) Pekerjaan Beton
a) Cara Pengukuran
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 66
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
(i) Beton akan diukur dengan jumlah meter kubik pekerjaan
beton yang digunakan dan diterima sesuai dengan dimensi
yang ditunjukkan pada Gambar Kerja atau yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dengan batas toleransi
yang dijinkan dan dibayar ukuran minimal yang masih masuk
dalam toleransi. Tidak ada pengurangan yang akan
dilakukan untuk volume yang ditempati oleh pipa dengan
garis tengah kurang dan 20 cm atau oleh benda lainnya yang
tertanam seperti"water stop baja tulangan, selongsong
pipa(conduit) atau lubang sulingan(weephole)
(ii) Tidak ada pengukuran tambahan atau yang lainnya yang
akan dilakukan untuk acuan, perancah untuk balok dan
lantai pemompaan, penyelesaian akhir permukaan,
penyediaan pipa sulingan, pekerjaan pelengkap lainnya
untuk penyelesaian pekerjaan beton, dan biaya dari
pekenaan tersebut telah dianggap termasuk dalam harga
penawaran untuk Pekerjaan Beton
(iii) Kuantitas bahan untuk lantai kena, bahan drainase porous,
baja tulangan dan mata pembayaran lainnya yang
berhubungan dengan bangunan yang telah selesai dan
diterima akan diukur untuk dibayarkan seperti disyaratkan
pada Bagian lain dalam Spesifikasi ini
(iv) Beton yang telah dicor dan diterima harus diukur dan dibayar
sebagai beton bangunan atau beton tdak bertulang Beton
Bangunan harus beton yang disyaratkan atau disetujui oleh
Direksi Pekerjaan sebagai fc' = 21,7 MPa(K-250) atau lebih
tinggi dan Beton Tak Bertulang harus beton yang disyaratkan
atau disetujui untuk fc' = 14.5 MPa(K-175) atau fc'=9,8
Mpa(K-125).
Jika beton dengan mutu(kekuatan) yang lebih tinggi
diperkenankan untuk digunakan di lokasi untuk
mutu(kekuatan) beton yang lebih rendah, maka volumenya
harus diukur sebagai beton dengan mutu(kekuatan) yang
lebih rendah
b) Pengukuran Untuk Pekerjaan Beton Yang Diperbaiki
(i) Jika pekeraan telah diperbaiki, kuantitas yang akan diukur
untuk pembayaran harus sejumlah yang harus dibayar bila
mana pekenaan semula telah memenuhi ketentuan.
(ii). Tidak ada pembayaran tambahan akan dilakukan untuk tiap
peningkatan kadar semen atau setiap bahan
tambah(admixture), juga tidak untuk tiap pengujian atau
pekeraan tambahan atau bahan pelengkap lainnya yang
diperlukan untuk mencapai mutu yang disyaratkan untuk
pekerjaan beton
7.2. Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditenma dan berbagai mutu beton yang ditentukan sebagaimana
yang disyaratkan di atas, akan dibayar pada Harga Kontrak untuk Mata
Pembayaran dan menggunakan satuan pengukuran yang ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas Harga dan pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk
seluruh penyediaan dan pemasangan seluruh bahan yang tidak dibayar dalam
Mata Pembayaran lain, termasuk water stop", lubang sulingan, acuan, perancah

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 67


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
untuk pencampuran pengecoran, pekeraan akhir dan perawatan beton, dan untuk
semua biaya lainnya yang perlu dan lazim untuk penyelesaian pekenaan yang
sebagaimana mestinya

LAMPIRAN
Tabel A Jumlah pengambilan contoh beton segar
No. Macam Pengujian Volume Contoh
(Liter)
1 Slum 8
2 Berat Jenis 6
3 Kadar Udara 9
4 Uji Kuat Tekan ( 3 contoh ) 28
5 Uji Kuat Lentur ( 3 contoh ) 28
6 Uji Kuat Tarik ( 3 contoh ) 28
7 Uji Modulus Elastis ( 3 contoh ) 28

Tabel B. Ketentuan Agradasi Agregat


Ukuran Ayakan Persen Berat Yang Lolos Untuk Agregat
Inchi Standart Halus Kasar
(m) (cm) # 467 # 56 # 67 #7
2 50,8 - 100 - - -
1½ 38,1 - 95 – 100 100 - -
1 25,4 - - 95 – 100 100 -
¾ 19 - 35 – 70 - 90 – 100 -
½ 12,7 - - 25 – 60 - 100
3/8 9,5 100 10 – 30 - 20 – 55 90 – 100
#4 4,75 95 – 100 0–5 0 – 10 0 – 10 40 – 70
#8 2,36 80 – 100 - 0–5 0–5 0 – 15
#16 1,18 50 – 85 - - - 0–5
#50 0,300 10 – 30 - - - -
#100 0,150 2 – 10 - - - -

Tabel C. Ketentuan sifat campuran


Kuat Tekan Minimum
Mutu Beton Benda Uji Silinder Benda Uji Kubus
(MPa) (Kg/cm2)
F15 – 30 cm 15 x 15 x 15 cm3
fc’ Sbk’ 7 hari 28 hari 7 hari 28 hari
(MPa) (kg/cm2)
31,2 K-350 21,0 29,0 250 350
26,4 K-300 18,0 25,0 215 300
21,7 K-250 15,0 21,0 180 250
14,5 K-175 9,5 14,5 115 175
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 68
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
9,8 K-125 7,0 100 80,0 125

6.2 BESI TULANGAN


1. Umum
Besi tulangan untuk pekerjaan konstruksi beton dapat berupa besi polos dan
besi ulir yang memenuhi ketentuan standar JIS atau ASTM A615, Grade 60
atau SII 0376-84, dengan karakteristik sebagai berikut:

Property Besi Ulir Besi Polos

Tensile strength (kg/mm2) 45-57 45-57


Yield point (kg/mm2) 30 atau lebih 30 atau lebih
Elongation (%) 16 atau lebih 18 atau lebih

Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa untuk pengadaan


besi tulangan yang akan dipergunakan dan menyerahkan sertifikat produksi
pabrik setiap pengirimannya ke lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa dengan biaya
sendiri harus melakukan uji material bila diminta Pengguna Jasa dengan
prosedur baku uji yang disetujui Pengguna Jasa.
Tampang melintang besi tulangan yang dikirim ke lokasi kerja harus sama pada
seluruh panjangnya dengan yang disetujui Pengguna Jasa.
Dua besi tulangan dengan diameter yang sama yang diambil secara random
dari besi tulangan yang dikirim ke lokasi kerja harus tidak boleh berbeda lebih
dari 2% (dua persen) dari diameter yang disyaratkan. Besi tulangan harus
bersih dari karat, oli, kotoran dan tidak cacat.

2 Gambar Pembesian
Penyedia Jasa wajib menyerahkan gambar pembesian berikut dengan daftar
besi dan pembengkokannya kepada Pengguna Jasa untuk mendapat
persetujuan sebelum pemasangannya di lokasi pekerjaan.

3 Pemasangan Besi Tulangan


Besi tulangan harus dipotong, ditekuk dan dibentuk sesuai dengan
ukuran/dimensi yang ditunjukkan pada gambar pembesian yang telah
disepakati. Besi tulangan harus dipasang pada lokasi dan posisi yang tepat
sesuai dengan gambar dan diikat kuat pada cetakan beton.
Besi tulangan harus menyatu dengan kuat antara satu dengan yang lain
sebagai suatu rangkaian/anyaman yang kokoh yang tidak mudah berubah
bentuk dan diikat dengan kuat pada cetakan dengan posisi yang tepat dan tidak
mudah bergeser selama proses penuangan dan pemadatan beton.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 69


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Semua ujung-ujung kawat pengikat harus ditekuk ke arah dalam adukan beton,
tidak diijinkan mencuat keluar permukaan beton.
Batu tahu untuk membentuk selimut beton, dibuat dari beton pra-cetak dengan
kuat desak tidak kurang dari tipe beton yang akan dituang, dengan tebal sesuai
dengan desain tebal selimut beton diikat kuat pada cetakan dengan kawat dan
disiram air sesaat sebelum beton dituang.
Sebelum penuangan beton dilaksanakan, seluruh besi tulangan harus
dibersihkan dari material lepas, debu, lumpur, kerak, oli atau sisa beton hasil
pengecoran sebelumnya yang menempel/mengeras dan bahan lainnya yang
dapat melemahkan ikatan dengan beton.
Penyedia Jasa wajib memberikan waktu tidak kurang dari 24 jam sebelum
pelaksanaan penuangan beton, kepada Pengguna Jasa untuk melakukan
pemeriksaan kesiapan pelaksanaan secara menyeluruh dan memberi
persetujuan bila semuanya sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi.

4. Penyambungan Besi Tulangan


Semua besi tulangan harus dipasang dengan susunan dan panjang seperti
pada gambar kecuali bila ditentukan dan disetujui berbeda oleh Pengguna Jasa
Kecuali yang sudah ditetapkan dalam gambar penyambungan besi tulangan
lainnya tidak diperkenankan tanpa persetujuan Pengguna Jasa Penyambungan
harus dilakukan dengan overlap sepanjang mungkin.
Panjang overlap antara 2 (dua) besi tulangan yang disambung harus sesuai
dengan gambar. Bila tidak ditunjukkan dalam gambar, panjang overlap harus
tidak kurang dari 30 (tiga puluh) diameter besi tulangan. Untuk penyambungan
dengan cara overlap, besi tulangan harus dipasang dan diikat dengan kawat
sedemikian sehingga tebal selimut beton tetap memenuhi ketentuan.

5. Selimut Beton
Semua besi tulangan harus dipasang dengan tebal selimut beton sesuai
dengan ketentuan dalam gambar, atau atas perintah Pengguna Jasa

6. Pengukuran Pembayaran Besi Tulangan


Kecuali untuk beton pracetak, besi tulangan diukur dalam satuan berat ton
untuk setiap jenis/tipe besi tulangan bulat-polos atau bulat-ulir, berdasarkan
berat yang dihitung untuk besi tulangan dengan ukuran diameter dan panjang
yang ditunjukkan dalam daftar dan gambar pembesian/penulangan yang
disetujui Pengguna Jasa.
Untuk menghitung berat besi tulangan setiap tipe besi sebagai dasar
pembayaran, ketentuan berat dalam SNI 07-2052-1990 yang setara dengan
JIS G3112 harus diikuti sbb:

Besi Bulat-Ulir
Diameter (mm) D10 D13 D16 D19 D22 D25 D29 D32
Berat (kg/m) 0,617 1,04 1,58 2,23 2,98 3,85 5,19 6,31

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 70


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Besi Bulat-Polos
Diameter 8 10 12 16 19 22 25 28 32
(mm)
Berat (kg/m) 0,395 0,617 0,888 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83 6,31
Bila diameter besi tulangan dalam gambar tidak ada dalam daftar diatas,
Pengguna Jasa akan menetapkan berat besi tulangan yang dipasang di lokasi
pekerjaan berdasarkan ketentuan dalam standar SNI atau JIS.
Besi tulangan yang diperlukan untuk pemasangan, penyetelan, penjepit,
pengikat dan keperluan lainnya untuk penempatan besi tulangan pada cetakan,
tidak diperhitungkan dalam pembayaran. Besi tulangan untuk overlap
sambungan akan diperhitungkan dalam pembayaran.
Pembayaran untuk pekerjaan besi tulangan dilakukan berdasarkan harga
satuan yang ditawarkan/dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk
masing-masing tipe besi bulat-ulir dan besi bulat-polos. Harga satuan tersebut
sudah termasuk biaya dan ongkos untuk pekerja, peralatan, material, alat
penyediaan, pemasangan dan penyetelan besi tulangan dan semua pekerjaan
pendukung yang disebut dalam Spesifikasi ini.
6.3 Bekisting

a. Bilamana menggunakan acuan / bekisting dari tanah maka harus


dibentuk dari galian, dan sisi – sisi samping serta dasarnya harus
dipangkas secara manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh
kotoran tanah yang terlepas harus dibuang sebelum pengecoran beton
b. Acuan / bekisting dapat dibuat dari kayu atau baja dengan sambungan
yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan
selama pengecoran, pemadatan dan perawatan
c. Untuk permukaan akhir struktur yang tidak terekspos harus digunakan
kayu yang mempunyai permukaan yang rata. Seluruh sudut – sudut
tajam acuan harus ditumpulkan
d. Acuan / bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
dibongkar tanpa merusak permukaan beton dengan memberikan
pelumas (oil form)

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi


tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah meter persegi (m2).

7. PASANGAN KONSTRUKSI BAJA UNTUK JEMBATAN


12.1. Pemasangan Rangka Konstruksi Baja

a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan Pemasangan Kuda – kuda dan Kolom Baja IWF
antara lain sebagi berikut :

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 71


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan baja IWF, beserta bahan – bahan
yang diperlukan untuk menyusun menjadi rangka kuda – kuda dan
kolom, seperti baut, plat penyambung, dll, hingga penyusunan baja
IWF menjadi kuda – kuda.

b. Syarat Mutu
Baja IWF yang digunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi syarat –
syarat mutu sesuai acuan dari SNI-07-0329-2005. Berikut ini syarat –
syarat yang diatur dalam SNI-07-0329-2005.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah kilogram (kg).

12.2. Pemasangan Besi Profil CNP


a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan Pemasangan Besi Profil CNP antara lain sebagi
berikut :
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan besi profil CNP, beserta bahan –
bahan yang diperlukan untuk menyusun menjadi gordeng.
b. Syarat mutu
Syarat mutu yang digunakan untuk menentukan spesifiksai dan kualitas
dari besi kanal C yang digunakan untuk pekerjaan ini menggunakan
acuan dari SNI 07-0138-1987.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi


tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah kilogram (kg).

12.3. Pemasangan Kawat Seling (IWRC)


a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan Pemasangan Kawat Seling IWRC pada jembatan
antara lain sebagai berikut :
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan kawat loket dan rangka baja L /
siku beserta pemasangannya ke kuda – kuda baja IWF dimana di
dalamnya terdapat penyusunan dan juga pengelasan profil.

b. Syarat mutu
Syarat mutu yang digunakan untuk menentukan spesifikasi dan kualitas
dari bahan baja full Improved Plow Steel (IPS) -180 kg/ mm persegi
dengan jenis Independent Wire Rope Core (IWRC) dan berat jenis
kawat baja tersebut 180 – 250 kg/m. Kawat Seling yang digunakan
adalah Kawat seling (IWRC) diameter 26 mm dan 16 mm.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 72


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah meter persegi (m1).

12.4. Pemasangan Plat Plendes (Flange Plate)


a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan Pemasangan Plat Plendes (Flange Plate) antara lain
sebagai berikut :
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan Plat Baja beserta
pemasangannya ke pondasi.
b. Syarat mutu
Syarat mutu yang digunakan untuk menentukan spesifikasi dan kualitas
dari Plat Plendes ini adalah Plat baja yang sesuai dengan SNI. Berat
jenis baja yang digunakan 7850 Kg/m3, dengan tebal plat 8 mm dan
dimensi luasan 300 x 300 mm.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi


tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah kilogram (kg).

12.5. Pengerjaan Perakitan Konstruksi Baja IWF


a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan Perakitan Kuda – kuda dan Kolom Baja IWF antara
lain sebagai berikut :
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi pemasangan baja IWF dan disusun menjadi
kolom – kolom tegak sesuai dengan pondasi – pondasi telapak
yang sudah ada terlebih dahulu. Perakitan baja IWF ini
menggunakan Alat Berat berupa Crane untuk mengangkat Baja
IWF. Selain menyusun Kolom Baja IWF pekerjaan ini juga meliputi
penyusunan baja IWF menjadi Kuda – kuda. Pekerjaan ini meliputi
pengelasan untuk menyambungantar Baja IWF.
b. Syarat mutu
Baja IWF yang digunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi syarat –
syarat mutu sesuai acuan dari SNI-07-0329-2005. Berikut ini syarat –
syarat yang diatur dalam SNI-07-0329-2005.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi


tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah kilogram (kg).
12.6. Baut angkur Ø 19 mm x 500 mm
a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan baut angkur Ø 19 mm x 500 mm antara lain sebagai
berikut :
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan pendukung pekerjaan.
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan baut angkur Ø 19 mm x 500 mm
yang digunakan sebagai pengikat dan penopang struktur kolom
baja IWF pada pondasi.
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 73
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
b. Syarat mutu
Syarat mutu yang digunakan untuk menentukan spesifikasi dan kualitas
dari baut angkur Ø 19 mm x 500 mm adalah baja yang sesuai dengan
SNI.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi


tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah kilogram (kg).

12.7. Baut mur Ø 16 mm HTB A325


a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan baut mur Ø 16 mm HTB A325 antara lain sebagai
berikut :
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan pendukung pekerjaan.
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan baut mur Ø 16 mm HTB A325
yang digunakan sebagai pengikat dan penyambung antar baja IWF
pada pondasi.
b. Syarat mutu
Syarat mutu yang digunakan untuk menentukan spesifikasi dan kualitas
dari baut mur Ø 16 mm HTB A325 adalah baja yang sesuai dengan
SNI.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi


tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah per buah.

12.8. Pengecatan Permukaan Baja Dengan Meni


a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan Pengecatan Permukaan Baja antara lain sebagai
berikut :
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi pengecatan pada semua permukaan baja
antara lain baja IWF yang terpasang, Canal CNP yang terpasang,
besi siku L yang terpasang, trekstang, plat plendes, dll. Semua
permukaan baja harus terlapisi oleh cat
b. Syarat mutu
Pelaksanaan pengecatan permukaan baja harus didahului cat dasar
besi terlebih dahulu kemudian dilapisi cat luar.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah meter persegi (m2).

9. PEKERJAAN LISTRIK
9.1. Instalasi Penerangan NYY 4x2,5 mm2 + PVC Hl 20 mm
a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan Instalasi Penerangan NYY 4x2,5 mm2 + PVC Hl 20
mm antara lain sebagai berikut :
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 74
PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018
- Pekerjaan ini meliputi pemasangan instalasi kabelbesrta pipa
pelindung kabelnya.
b. Syarat mutu
Kabel dan pipa pelindung yang yang digunakan harus sesuai standar
SNI.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah pertitik.

9.2. Saklar Tunggal 6/10 A


a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan Saklar Tunggal 6/10 Aantara lain sebagai berikut :
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi pemasangan saklar tunggal 6/10A.
b. Syarat mutu
Saklar tunggal yang digunakan harus sesuai standar SNI.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah perbuah.

9.3. Lampu PL 18 watt lengkap dengan Fittings dan Support


a. Ruang lingkup
Lingkup Pekerjaan Lampu PL 18 watt lengkap dengan fitting dan
supportantara lain sebagai berikut :
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi pemasangan Lampu PL hemat energy tipe
Essential 18 watt lengkap dengan fitting dan support.
Menggunakan Produk setara PHILLIPS, OSRAM untuk armateur
digunakan produksi SAKA/ ARTOLITE Lokasi pemasangan sesuai
gambar.
b. Syarat mutu
Lampu PL yang digunakan harus sesuai standar SNI.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam
daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity). Satuan pembayaran untuk
pekerjaan ini adalah perset.

DOKUMEN PENGADAAN (SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR) XII - 75


PEMELIHARAAN BERKALA BENDUNG BLOBO KAB. MALANG
TAHUN ANGGARAN 2018

Anda mungkin juga menyukai