Anda di halaman 1dari 4
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Yang terhormat, 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi 2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 3. Direktur Rumah Sakit di seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR HK.02.01/MENKES/37/2017 TENTANG PELAKSANAAN ELIMINASI PENULARAN HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B DARI IBU KE ANAK DI INDONESIA Berdasarkan hasil pemodelan dan proyeksi di Indonesia tahun 2012 dapat diketahui prevalensi HIV sebesar 0,39% dan HIV pada Ibu hamil sebesar 0,3-0,8%, untuk penyakit Sifilis secara umum sebesar 2,3 %, pada populasi berisike tinggi IMS sebesar 1,7%. Sesuai ‘hasil uji implementasi pada 4 kota di Indonesia tahun 2014, positivity rate Sifilis pada ibu hamil sebesar 0,07-2,01%, dan untuk penyakit Hepatitis B sesuai Riskesdas 2013 sebesar 7,1%, pada ibu hamil sebesar 1,3-8,0%, Infeksi HIV, Sifilis dan Hepatitis B pada bayi lebih dari 90% ditularkan dari ibunya, maka diperhukan eliminasi peniilaran dati ibu ke anak di Indonesia. Eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dapat dicapai bila kejadian infeksi kongenital HIV, Sifilis dan Hepatitis B masing- masing kurang’dari atau sama.dengan < 50/100.000 (lima puluh per seratus ribu) kelahiran hidup, yang ditetapkan secara mandiri dari jenjang pemerintahan daerah kabupaten/kota, pemerintahan daerah provinsi dan nasional, Surat edaran ini dimaksudkan untuk mempercepat climinasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak, Mengingat ketentuan: 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Jt H.R, Rasuna Said Blok XS, Kav. 4-9 Jakarta 12950 Telepon/Faxsimile (021) 5201591 5. 2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 654); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2013 tentang Pedoman Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (Berita ‘Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 978 }; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak (Berita Negara Republik Indonésia Tahun 2014 Nomor 825); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1735); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Scbelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 135); Peraturan. Menteri Keschatan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Hepatitis Virus (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1126 ); Schubungan dengan hal tersebut; bersama ini disampaikan agar Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit di seluruh Indonesia melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. ‘Dinas Kesehatan Provinsi a. Melakukan identifikasi, perencanaan dan pemenuhan kebutuhan eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak pada tingkat kabupaten/kota. b, Melalukan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak pada tingkat kabupaten/kota. ¢.Melakukan evaluasi penetapan status triple eliminasi yang diusulkan oleh kabupaten/kota. d. Melaporkan hasil pelakeanaan kegiatan triple eliminasi penularan HI, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak tingkat provinsi “kepada Menteri Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pencegahan 2 dan, Pengendalian Penyakit, dengan tembusan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota a. Melakukan identifikasi kebutuhan pelayanan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak (triple eliminasi) pada tingkat puskesmas atau kecamatan, b, Melakukan koordinasi pembinaan dan pengawasan pelaksanaan eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak pada tingkat puskesmas atau kecamatan. c. Memastikan setiap ibu hamil wajib mendapatkan ante natal care (ANC) pelayanan selama kehamilan sejak trimester pertama/K1, persalinan dan nifas bayi baru lahir dan balita secara inklusif dan mendapatkan penanganan dini_-- yang —-komprehensif berkesinambungan di puskesmas dan jaringannya serta jejaringnya. d. Melékukan penetapan status eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak di kabupaten/kota. €.Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan triple _climinasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak tingkat kabupaten/kota kepada kepala dinas kesehatan provinsi. Rumah Sakit 4, Melakukan identifikasi kebutuhan pada pelayanan keschatan ibu dan anak terkait eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak. b. Melakukan koordinasi dan konsolidasi persiapan, pelaksanaan triple eliminasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota dan provirisi ¢. Melakuken pelayanan kesehatan ibu dan anak terkait eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B sejak ante natal care (ANC) pelayanan selama kehamilan sejak trimester pertama/K1, persalinan dan nifas bayi baru lahir secara inklusif dan mendapatkan penanganan dini_ «yang ~—_—-komprehensif berkesinambungan. d. Melaporkan hasil pelayanan kesehatan ibu dan anak terkait terkait infcksi HIV, Sifilis dan Hepatitis B kepada kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi secara berjenjang Ae Demikian surat edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 15 Januari 2017 ~'MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NILA FARID MOELOEK Tembusan: 1. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, 2, Menteri Dalam Negeri 3. Gubernur di seluruh Indonesia 4. Bupati/Walikota di selurub- Indonesia

Anda mungkin juga menyukai