“KLINIK TUMBANG”
Disusun Oleh :
ELSA OKTAVIAN
NPM.153018148
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hasil interaksi antara
faktor genetik, herediter, konstitusi dengan faktor lingkungan baik lingkungan
prenatal maupun post natal. Faktor lingkungan ini yang akan memberikan
segala macam kebutuhan yang merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan
oleh anak untuk tumbuh dan berkembang (Tanuwijaya, 2002).
Kebutuhan dasar awal untuk tumbuh kembang yaitu asuh, asih dan
asah. Stimulasi merupakan bagian dari kebutuhan dasar anak yaitu asah.
Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan
rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang. Anak yang
memperoleh stimulasi terarah akan lebih cepat berkembang dibanding dengan
anak yang kurang mendapat stimulus. Dengan mengasah kemampuan anak
secara terus menerus, kemampuan anak semakin meningkat. (Nursalam, 2005)
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah
adalah cakupan anak umur 1-6 tahun yang dideteksi kesehatan dan tumbuh
kembangnya sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan
perawat).
Di Provinsi Jawa Barat cakupan DDTK anak balita dan pra sekolah
belum mencapai target yang diharapkan terlihat data pada tahun 2009 cakupan
DDTK anak balita dan pra sekolah sebesar 35,66%. Hasil cakupan di tahun
2010 sebesar 44,76% meningkat bila dibandingkan dengan cakupan tahun
2009. Cakupan tersebut masih jauh dibawah target tahun 2008 sebesar 75%.
(Profil Kesehatan Jawa Barat, 2010).
Di Jakarta, angka cakupan pelayanan kesehatan bayi dan balita
mencapai 48, 53 % (Profil Kesehatan Jawa Barat 2011). Angka tersebut
tertinggal cukup jauh dari kota kota lain yang ada di Jawa Barat.
Pelayanan deteksi dini tumbuh kembang pada anak balita dan anak pra
sekolah sejak dini akan merangsang perkembangan anak dikemudian hari dan
dapat mendeteksi anak jika terdapat penyimpangan. Indikator keberhasilan
tahun 2010 diharapkan 90% dari balita dan anak pra sekolah terjangkau oleh
kegiatan stimulasi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang.
Sehingga diharapkan para ibu memberikan stimulus perkembangan bagi
anaknya dan datang ke tenaga kesehatan yang terdekat untuk mendeteksi dini
tumbuh kembang anaknya (Pusponegoero, 2006)
Berdasarkan penelitian Henny P (2008), rendahnya cakupan DDTK
disebabkan karena belum optimalnya kerjasama lintas program dan masih
rendahnya peran pihak – pihak terkait (kader, orang tua, tokoh masyarakat,
guru TK, dan petugas kesehatan lain) yang seharusnya ikut bertanggung jawab
atas pelaksanaan program DDTK. Pemerintah daerah mengambil kebijakan
dengan melaksanakan pelatihan pemeriksaan DDTK, penyediaan APE ( Alat
Permainan Edukatif ), dan melampirkan KKA ( Kartu Kembang Anak ) di
buku KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ) sebagai upaya meningkatkan
pengetahuan ibu dan keluarga tentang stimulasi dan deteksi dini tumbuh
kembang anak. Keberhasilan pelaksanaan program DDTK harus didukung
oleh beberapa komponen tidak hanya dengan ditetapkannya kebijakan yang
mendukung program baik dari segi strategi pencapaian program dan
pendanaan, harus didukung pula oleh kesadaran semua pihak dan semua
sektor yang terkait sesuai dengan ketentuan pemerintah yang berlaku. Salah
satu faktor yang penting adalah kesadaran, kemauan dan kebutuhan
masyarakat akan upaya peningkatan derajat kesehatan yang dilakukan sedini
mungkin sejak anak masih dalam kandungan.
B. Tujuan
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam deteksi dini tumbuh kembang
anak balita dan anak pra sekolah (peserta)
2. Mengoptimalkan tumbuh kembang anak balita dan anak pra sekolah
(peserta).
C. Visi dan Misi
1. Visi
a. Meningkatkan cakupan deteksi dini tumbuh kembang pada balita dan
anak pra sekolah.
b. Meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang
baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi
majemuk sesuai dengan potensi genetiknya.
2. Misi
a. Memberikan konseling dan penyuluhan yang mendalam tentang
tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah (peserta)
b. Melakukan screening tumbuh kembang pada peserta sesuai umur
c. Memonitor secara berkesinambungan tumbuh kembang peserta
d. Melakukan pengukuran tingkat intelligence quotient (IQ)dan konseling
peningkatan IQ anak
e. Memberikan stimulasi perkembangan anak balita dan prasekolah.
f. Menemukan dan melakukan penanganan serta rujukan segera terhadap
setiap gangguan dan keterlambatan tumbuh kembang peserta.
BAB II
RENCANA PEMASARAN
3. Place (tempat)
Pelayanan Jasa akan dilakasanakan di Jalan Panembahan Senopati No.50,
Jurangombo, Magelang. Pemilihan tempat didasarkan pada pertimbangan :
a. Banyaknya perumahan penduduk menengah ke atas di kawasan tersebut.
b. Belum adanya klinik bidan atau dokter yang memberikan
pelayanantentang Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak.
c. Tersedia Posyandu dan Puskesmas namun belum meberikan pelayanan
tentang perkembangan anak.
d. Masih rendahnya pelayanan kesehatan anak di Kota Magelang yang hanya
mencapai 48, 53 %, yang salah satunya ialah pelayanan untuk pemantauan
perkembangan anak.
4. Promotion (promosi)
Dalam melakukan promosi pelayanan jasa ini dengan menggunakan plang,
leaflet, melalui face to face kepada orang tua yang memiliki anak balita dan
promosi melalui media elektronik seperti radio dan internet.
a. Pengembangan Pelayanan Jasa
Apabila dari pelayanan jasa yang ditawarkan mendapat respon positif dari
masyarakat maka akan diciptakan inovasi-inovasi lain yang akan
memberikan pilihan yang beragam bagi konsumen. Inovasi yang bisa
dikembangkan misalnya bekerja sama dengan dokter spesialis dan
psikolog untuk membuka kelas terapi untuk anak-anak autism 2x/minggu,
sehingga bukan hanya terapi individu tetapi juga ada dengan kelasnya.
Dalam perkembangan kedepan mungkin akan banyak tantangab yang
dihadapi. Seperti akan adanya pihak swasta lain yang juga meniru
membuka jasa Klinik seperti Klinik Power Ranger.
b. Market Inteligent
1) Menggunakan hubungan dengan pelanggan untuk membangun
kepercayaan klien dan meningkatkan keuntungan.
2) Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang
memuaskan konsumen
B. Peralatan Utama
Terlampir
Peralatan Tambahan
1. Leaflet
Leaflet digunakan sebagai media pemasaran pelayanan jasa dalam
kegiatan X yang akan disebarluaskan ke beberapa tempat, yaitu :
a. Sekolah PAUD
b. Posyandu
c. Berberapa desa di sekitar wilayah klinik
2. Buku Perubahan (The Changes Book)
The Changes Book ini adalah buku pemantauan tumbuh kembang anak
yang nantinya bisa didapatkan apabila klien pertama kali melakukan Test
KPSP. Karena Sistem KPSP yang diselenggarakan ialah tiap 3 bulanan,
sehingga hasil dari setiap pemeriksaan yang dilakukan dapat tercatat di
“Buku Perubahan” sekaligus menjadi alat komunikasi antar petugas dalam
memberikan pelayanan KPSP pada klien. Jadi klien harus membawa The
CB tiap kali datang periksa.
Selain itu langkah ini diambil agar klien datang kembali dan terus datang
untuk melakukan pemantauan KPSP yang mana akan mengahasilkan
income bagi Klinik.
3. Biaya
1. Pemasukan
Dana awal menggunakan modal bersama @ Rp 2.500.000,
4 x Rp 2.500.000 = Rp 10.000.000
2. Pengeluaran
No Jenis Pengeluaran Banyaknya Harga satuan Jumlah
1 Meja Regestrasi 1 600.000 600.000
2 Kursi
Kursi tunggu 300.000 300.000
Kursi resepsionis 400.000 400.000
3 Seperangkat mainan :
1. Sepeda 2 300.000 600.000
2. Bola 4 kranjang 25.000 100.000
(@50biji)
3. Bongkar pasang 10 15.000 150.000
hewan dan buah
4. Bak mandi bola 1 150.000 150.000
5. Lego 4 50.000 200.000
6. Seluncuran 1 1.500.000 1.500.000
outdoor
7. Poster hewan dan 4 2.000 8.000
buah
4 Almari dokumen 1 750.000 750.000
5 Keranjang mainan 4 60.000 240.000
6 Alat tulis dan warna 1 set 75.000
7 Meja dan kursi bundar 1 set 150.000 150.000
8 Cat 5 kaleng 125.000 625.000
9 Perlengkapan kamar
mandi :
1. Gayung 2 4.000 8.000
2. Sikat WC 2 5.000 10.000
3. Handwash 2 10.000 20.000
4. Tissu 2 3.000 6.000
5. Pengharum 2 9.000 18.000
rungan
10 Sofa 1 1.500.000 1.500.000
11 Despenser 1 125.000 125.000
12 Meja dan kursi 1 set 1.000.000 1.000.000
konseling
13 Karpet puzzel 2 (@26 120.000 240.000
30x30cm)
14 Wall stiker 4 50.000 200.000
15 Alat pengukur
BB bayi 1 300.000 300.000
BB balita 1 125.000 125.000
TB 1 50.000 50.000
Metlin 1 20.000 20.000
16 Jam dinding 4 30.000 120.000
17 Pemasaran 110.000
18 Listrik dan PDAM 200.000
19 Pengadaan tes IQ dan 100.000
sertifikat
Total 10.000.000
3. Perkiraan Pendapatan
Pemilik jasa melakukan estimasi pendapatan dengan memperkirakan
klien yang datang :
Jumlah
Jenis Banyaknya
Tarif dalam 1
Layanan (orang)/ bulan
bulan
Power Hijau Sen-Jum= 100×35.000 3.500.000
5×20 hari=100
Sab-Min= 80×35.000 2.800.000
10×8 hari=80
Power Biru 1 orang /minggu 4×60.000 240.000
1×4 mg = 4 orang
Power Kuning 1 orang/minggu 4×75.000 300.000
1×4 mg= 4 orang
Power Merah 2 orang/ minggu 8×80.000 640.000
2×4 mg= 8 orang
Jumlah 7.480.000
Gaji
Karyawan Resepsionis 1 600000 600000
Bidan 4 750000 3000000
Psikolog 1 850000 850000
Dokter Spesialis 1 1000000 1000000
Autis
Jumlah 5887000
Perhitungan Bagi Hasil dan Pengembalian Modal
No Bulan Pemasukan Pengeluaran
ke 20% 80%
Cicilan Gaji dan Tabungan SHU
Pengembalian Barang
Modal Habis
1 Bulan 7480000 1496000 5887000 97000 –
ke I
2 Bulan 7480000 1496000 5887000 97000 –
ke II
3 Bulan 7480000 1496000 5887000 97000 –
ke III
4 Bulan 7480000 1496000 5887000 97000 –
ke IV
5 Bulan 7480000 1496000 5887000 97000 –
ke V
6 Bulan 7480000 1496000 5887000 97000 –
ke VI
7 Bulan 7480000 1024000 5887000 97000 472000
Ke VII
8 Bulan 7480000 0 5887000 97000 1496000
ke VIII
Keterangan :
1. Pengembalian modal awal sebesar 10 juta rupiah di cicil selama 7 x dalam 7
bulan, dengan perbulannya Rp 1.496.000
Sedangkan pada bulan ke 7, hanya kurang Rp 1.024.000
2. Pengeluaran untuk Gaji Petugas dan membeli ulang barang yang habis pakai
sebanyak Rp 5.887.000.
3. Tabungan sejak bulan ke I s/d bulan ke VI ialah sebagai simpanan dan
tabungan Klinik yang dapat digunakan sewaktu waktu jika ada kebutuhan
yang mendesak maupun untuk mengembangkan pelayanan klinik itu sendiri.
4. SHU yang di dapatkan pada bulan ke VIII dan selanjutnya, dapat digunakan
untuk meningkatkan tunjangan bagi karyawan sehingga dapat meningkatkan
semangat kinerja karyawan / petugas.
SKETSA RUANG
Keterangan :
Luas Bangunan : 11 x 10 m
Ruang periksa : 7 x 3 m + 4 x 4 m
Ruang konsul : 3 x 3 m
Ruang Bidan : 4 x 3 m
Ruang registrasi : 4 x 4 m
Kamar mandi ( 2 ruangan ) : @ 2 x 1 m
Parkir : 3 x 5,5 m
Taman : 3 x 5,5 m
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya klinik tumbuh kembang anak usia 3- 72 bulan, diharapkan
tingkat pencapaian perkembangan anak akan lebih terpantau dan terfasilitasi
dengan baik. Klinik tumbuh kembang ini diharapkan dapat menjadi
percontohan bagi masyarakat dalam pelayanan pemantauan perkembangan
anak, sehingga dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam
perkembangan anak itu sendiri.
B. Saran
1. Untuk orang tua, agar dapat lebih memperhatikan tahap-tahap
perkembangan anak, khususnya pada umur 3 tahun awal yang menjadi
“The Golden Periode”.
2. Untuk Bidan / dokter, agar lebih mengoptimalkan dan mengaplikasikan
ilmunya terutama pada bidang-bidang yang dapat dijadikan sebagai
wirausaha yang dapat menghasilkan income. Mengingat lapangan kerja
bidan yang sudah mulai menyempit. Misalnya yaitu seperti pada baby spa,
salon ibu hamil, klinik tumbuh kembang, dan lain sebagainya.