AKUNTANSI BIAYA
BIAYA PRODUKSI PESANAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. IIN AFRILIA IRENE
2. NELCE HARUN
3. PUTRIYANTI DARISE
4. ELMAYANA
5. NURVITA H.UMAR
6. APRIANTI TIURANG
7. HILDAYANTI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK KAB.BANGGAI
TAHUN AJARAN 2017 / 2018
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan
karunia-Nya kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Biaya Over Head
Pabrik” dalam materi pembahasan mata-kuliah “Akuntansi Biaya”. Tepat sesuai
dengan waktu yang telah disepakati sebelumnya.
Dalam makalah ini, kami menyajikan dengan ringkas materi sistem informasi
manajemen yang berkaitan dengan judul mengelola perusahaan digital. Dengan
penyajian materi yang ringkas, kami harapkan agar para pembaca dapat dimudahkan
dalam memahami isi materi sehingga dapat direalisasikan dalam kehidupan berbisnis
dan juga dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk pembuatan makalah
kedepannya.
Namun demikian penulis sangat menyadari sesempurna apapun seseorang
dalam melakukan sesuatu tidak jarang kekhilafan menjadi pendampingnya. oleh
karena itu, penulis sangat terbuka dalam menerima kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penulis sangat berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat positif
bagi para pembaca.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah …........................................................ 1
1.3.Tujuan Penulisan …...........................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Pengertian BOP …................................................ 2
2.2. Jenis-Jenis BOP …................................................ 2
2.3. Penggolongan BOP …........................................... 3
2.4. Langkah-Langkah Penentuan BOP …................... 5
2.5. Anggaran BOP …................................................... 8
2.6. Prosedur Akuntansi Biaya Standar untuk BOP …...8
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan …....................................................... 14
1.3.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian BOP, jenis-jenis, penggolongan dan penentuan BOP.
2. Mengetahui anggaran dalam BOP dan perhitungan akuntansinya.
3. Sebagai referensi untuk pembuatan makalah kedepannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2) Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang , biaya bahan
habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk
keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen , perumahan , banguna
pabrik dan aktiva tetap lainnya yang digunakan untuk keperluan pabrik.
3) Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang
upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk ata
pesanan tertentu.Terdiri dari upah , tunjangan dan biaya kesejahteraan .
Tenaga kerja tidak langsung terdiri dari 1) karyawan yang bekerja dalam
departemen pembantu ( departemen pembangkit listrik ). 2) Karyawan
tertentu yang bekerja dalam departemen produksi ( Kepala departemen
produksi , mander )
4) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap antara
lain biaya- biaya depresiasi emplasemen pabrik , banguna pabrik, mesin dan
peralatan , dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik
5) Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu. Biaya yang termasuk
dalam kelompok ini antara lain biaya asuransi gedung dan emplasemen,
asuransi mesin dan peralatan , asuransi kecelakaan karyawan.
Selain itu, ada beberapa macam dasar yang dapat dipakai untuk pembebanan BOP
kepada produk yaitu :
a) Satuan Produk.
Metode ini merupakan metode paling sederhana dan langsung membebankan
BOP untuk setiap produk dihitung dengan formula berikut
Tarif BOP Persatuan = X 100%
Metode ini cocok digunakan untuk perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis
produk. Jika perusahaan menhasilkan lebih dari satu macam produk yang serupa
dan berhubungan erat satu sama lain, maka pembebanan dengan dasar tertimbang
atau dasar nilai.
c) Biaya tenaga kerja langsung, jika sebagian besar elemen BOP mempunyai
hubungan yang erat dengan jumlah upah TKL (pajak penghasilan atas upah
karyawan yang ditanggung perusahaan), maka dasar yang dipakai untuk
membebankan adalah biaya TKL. Formulanya :
Tarif BOP satuan = x 100%
d) Jam tenaga kerja langsung, karena ada keterkaitan erat antara TKL dengan
jumlah jam kerja langsung, maka BOP dibebankan atas dasar jam tenaga kerja
langsung. Formulanya :
Tarif BOP satuan = x 100%
e) Jam mesin, apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (bahan
bakar atau listrik untuk menjalankan listrik), maka waktu yang dipakai untuk
membebankannya adalah ja mesin. Formulanya :
Tarif BOP persatuan = x 100%
Dalam praktek yang sesungguhnya, banyak ayat jurnal akan dimasukkan ke jurnal
umum setiap bulannya guna mencatat terjadinya overhead pabrik aktual. Satu ayat
jurnal yang digunakan berikut ini untuk menjelaskan pencatatan overhead pabrik
aktual untuk keseluruhan periode.
Pengendali overhead pabrik 102.253.632
Berbagai kredit 102.253.632
Lazimnya, ayat jurnal untuk mencatat overhead pabrik yang akan dibebankan ke
Barang dalam Proses dimasukkan ke jurnal umum sekurang-kurangnya sekali
setahun.
Barang dalam proses* 94.116.400
Overhead pabrik yang diterapkan 94.116.400
*Rp. 27.696 tarif overhead x 3.400 jam standar yang diizinkan.
Pada akhir periode, ketika overhead pabrik yang diterapkan ditutup, ayat
jurnalnyaakan sebagai berikut:
Overhead pabrik yang diterapkan 94.116.400
Pengendali overhead pabrik 94.116.400
*Rp.11.078,4 tarif overhead pabrik tetap x 600 jam [yaitu selisih diantara kapasitas
normal (4.000 jam) dengan jam standar yang diizinkan (3.400 jam)]
**jumlah yang diperlukan untuk menyeimbangkan ayat jurnal
***jumlah overhead pabrik yang diterapkan terlalu rendah [yaitu selisih diantara
overhead pabrik aktual (Rp. 102.253.632) dengan overhead pabrik yang diterapkan
(Rp. 94.166.400)]
Contoh :
PT. Citarum
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Januari 19XX
Keterangan :
*2.640 x Rp.200 = Rp.528.000
**2.640 x Rp.300 = Rp.792.000
***2.640 x Rp.550 = Rp.1.452.000
****2.640 x Rp.100 = Rp.264.000
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada dasarnya BOP adalah semua biaya produksi yang termasuk kedalam biaya
bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung dan biaya-biaya produksi
lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan atau dibedakan langsung pada
suatu proses produksi.
Anggaran biaya overhead pabrik disediakan untuk berbagai macam tingkat produksi.
Jumlah biayanya dipecah menjadi kompenen-kompenen tetap (dinyatakan tarif dan
didasarkan atas jam kerja langsung). Hubungan yang erat antara biaya standar dan
metode pengendalian anggaran (budgetary control methode) bersifat penting,
khususnya untuk analisis overhead pabrik. Overhead pebrik aktual tidak hanya
dibandingkan terhadap overhead yang diterapkan (applied overhead cost), tetapi
juga terhadap anggaran yang didasarkan pada kegiatan aktual dan standar yang
diizinkan untuk produksi aktual.
DAFTAR PUSTAKA