Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
2
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
2. Metodologi
a. Mengikuti dan mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan di
Puskesmas Tanggulangin.
b. Mencatat data – data yang diperlukan secara langsung mengenai
kegiatan-kegiatan di Puskesmas Tanggulangin.
c. Mengikuti kegiatan lapangan.
B. MISI
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah :
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya
b. Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan diwilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek
kesehatan,yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku
masyarakat
c. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
diwilayah kerjanya
d. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal diwilayah kerjanya makin berdaya dibidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian
untuk hidup sehat
e. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
f. Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan standard memuaskan masyarakat, mengupayakan
3
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
4
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
5
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
6
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
c. Kusta
d. TB Paru
e. Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
f. Demam Berdarah dengue / DBD
g. Imunisasi
h. Malaria
i. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies
j. Pengamatan Penyakit (Surveilence Epidemiologi)
6. Program Pengobatan
a. Pengobatan (Yandas Yankes)
b. Pemeriksaan Laboratorium (Yansus Yankes)
7
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
BAB II
8
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
17. Ketegan
18. Ganggang Panjang
19. Randegan
I. Data Wilayah
1. Luas Wilayah : 32,22 km2
a. Wilayah dataran rendah : 100 %
b. Wilayah dataran tinggi :0 %
2. Jumlah desa/kelurahan : 19 desa/kel
a. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 18 desa/kel
b. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2: 18 desa/kel
c. Yang tidak dapat dijangkau oleh roda 4 & 2 : 1 desa/kel
F
II. Data Kependudukan
1. Jumlah penduduk Riel seluruhnya : 102.331 orang
a. Laki-laki : 51.629 orang
b. Perempuan : 50.702 orang
Jumlah penduduk supas seluruhnya : 89.776 orang
a. Laki-laki : 45.017 orang
b. Perempuan : 44.756 orang
2. Piramida Penduduk
9
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
III. Pendidikan
1. Jumlah sekolah : 65 buah
a. Taman Kanak-kanak yang ada : 49 buah
b. SD/MI yang ada : 28/14 buah
c. SLTP/MT yang ada : 8/7 buah
10
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
B. Data Khusus
I. Derajat Kesehatan
1. Jumlah kematian ibu nifas :2 orang
2. Jumlah kematian perinatal :0 orang
3. Jumlah kematian neonatal :0 orang
4. Jumlah lahir mati : 10 orang
5. Jumlah lahir hidup : 1094 orang
6. Jumlah kematian bayi : 24 orang
7. Jumlah kematian balita :- orang
8. Jumlah kematian semua umur : 276 orang
II. Ketenagaan
1. Kepala puskesmas :1 orang
2. Kepala sub bagian tata usaha :1 orang
3. Dokter :2 orang
4. Dokter Gigi :- orang
5. Dokter gigi PTT :1 orang
6. Jumlah dokter mahir jiwa :0 orang
7. Sarjana Kesehatan Masyarakat :0 orang
8. Bidan
a. Bidan PNS : 19 orang
b. Bidan desa PTT :2 orang
9. Perawat kesehatan :0 orang
11
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
a. SPK :0 orang
b. D3 Keperawatan :7 orang
c. S1 Keperawatan :0 orang
d. Perawat gigi :1 orang
e. Perawat mahir jiwa :0 orang
10. Sanitarian/D3 Kesling :0 orang
11. Petugas gizi/D3 Gizi :1 orang
12. Asisten Apoteker :1 orang
13. Analis Laboratorium/D3 Laboratorium :1 orang
14. Juru imunisasi/juru malaria :1 orang
15. Tenaga administrasi :7 orang
16. Supir, penjaga, kebersihan :6 orang
17. Lain-lain (perawat ponkesdes) :8 orang
12
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
V. Program Kesehatan
1. Perbaikan Gizi
a. Jumlah balita yang ada (S) : 6.091 anak
b. Jumlah balita yang punya KMS (K) : 6.091 anak
c. Jumlah balita yang ditimbang (D) : 4.423 anak
d. Jumlah balita yang naik BB (N) : 2.033 anak
e. Jumlah balita yang turun/tetap BB nya (T) : 2.390 anak
2. Penyehatan Lingkungan
a. Jumlah TPA yang ada/terdaftar : 32.575 buah
b. Jumlah TPA yang memenuhi syarat : 23.074 buah
c. Jumlah TPS yang ada/terdaftar : 0 buah
d. Jumlah TPS yang memenuhi syarat : 0 buah
e. Jumlah TTU yang ada/terdaftar : 55 buah
f. Jumlah TTU yang memenuhi syarat : 37 buah
g. Jumlah SAB : 32.575 buah
h. Jumlah SAB yang memenuhi syarat : 17.577 buah
i. Jumlah TPM yang ada/terdaftar : 55 buah
j. Jumlah TPM yang laik sehat : 37 buah
k. Jumlah penjamah makanan yang ada :0 buah
l. Jumlah JAGA yang ada/berfungsi : 23.074 buah
13
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
14
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
15
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
6. Kesehatan Olahraga
a. Jumlah pelatihan kes.olahraga yang pernah : 29 buah
dilakukan di masyarakat (kader, posyandu,
PKK,dll)
b. Jumlah kelompok olahraga (klub kebugaran, : 29 buah
fitness center, usila, ibu hamil, penyakit tidak
menular, jemaah haji, dll)
c. Jumlah kelompok olahraga yang dibina : 29 buah
(klub kebugaran, fitness center, usila,
ibu hamil, penyakit tidak menular,
jemaah haji, dll)
d. Pembinaan kelompok olahraga berdasarkan :1 buah
khusus (ibu hamil, lansia, penyakit tidak
16
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
17
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
18
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
BAB III
PROGRAM PUSKESMAS TANGGULANGIN
19
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
1 tahun N %
1. pengkajian perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga
A Rumah tangga KK 20% x 32.576 = 7.313 7.313/6.515 x 100% = Tercapai
dikaji 32.576 6.515 100%
1 tahun N %
1 Jumlah posyandu : 79 Posyandu - - - -
20
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
D. PenyuluhanNAPZA
No Jenis kegiatan Sasaran Target sasaran Pencapaian Keterangan
1 tahun N %
1 Penyuluhan NAPZA 168 20% x 168 = 33,6 162 162/33.6 x 100% Tercapai
= 100%
Evaluasi:
1. Masalah:
- Institusi TTU
- Institusi tempat kerja
2. Penyebab masalah:
Belum semua tempat – tempat umum mendapatkan penyuluhan karena
a. Perlu adanya koordinasi lintas sector dan lintas program
b. Terbatasnya waktu dan tenaga
Masih banyak masyarakat di tempat kerja yang kurang memahami
tentang PHBS di institusi tempat kerja karena
a. Tidak semua tempat kerja mau mengadakan penyuluhan.
3. Solusi masalah:
Meningkatkan koordinasi antara lintas sector dengan lintas program
untuk menyusun waktu mengadakan penyuluhan.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ber-PHBS
Memberikan pengertian kepada tempat kerja mengenai pentingnya
penyuluhan PHBS tempat kerja dan bersedia memberikan waktu untuk
para pekerja mendengarkan penyuluhan dari Tim
III.1.2 Program Kesehatan Lingkungan
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan yang dilakukan di Indonesia pada
hakekatnya adalah menyelenggararkan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia agar mempunyai kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
21
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
a. PENYEHATAN AIR
22
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
makanan ( TPM)
49 tercapai
1. Pembinaan sanitasi perumahan 32575 32575 x 87% = 28341 23074 x 100% 81 % Belum
dan sanitasi dasar 28340 tercapai
2. Jumlah rumah yang memenuhi 32575 32575 x 80% = 26060 18348 x 100% 70 % Belum
syarat kesehatan 26060 tercapai
E KLINIK SANITASI
876
2. Jumlah klien yang sudah 516 516x 100% = 516 516 x 100% 100 % Tercapai
516
mendapat intrrvensi/tindak
lanjut yang diperlukan
1.Jumlah kepala keluarga (KK) 32757 32575 x 90% = 23074 x 100% 79 % Belum tercapai
yang memiliki akses terhadap 29318
29318
jamban
23
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
3.Jumlah jamban sehat 18348 18348 x 76% = 23074 x 100% 100 % Tercapai
13940
13940
Evaluasi:
Masalah:
Program yang telah dikerjakan selama 1 tahun yang belum tercapai:
Pengawasan sarana air bersih( SAB)
Sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
Jumlah kepala keluarga(KK) yang memiliki akses terhadap SAB
Pembinaan tempat pengolahan makanan( TPM)
Tempat pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat
kesehatan
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar
Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Pembinaan sarana tempat umum
Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
Klinik sanitasi
Jumlah kepala keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap jamban
Jumlah desa/kelurahan yang sudah ODF (Open defecation free)
Pelaksanaan kegiatan STBM di puskesmas
Penyebab Masalah
Tidak adanya tenaga ahli di bidang sanitasi di puskesmas
Solusi Masalah
Menambahkan tenaga ahli di bidang sanitasi dan memberikan pelatihan
kepada tenaga ahli.
24
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
25
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
26
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
D. Hasil Pencapaian
= 97,16%
Bumil KEK Ibu hamil < 20% 8 < 20% Tercapai
1614
b. PENANGANAN GANGGUAN GIZI
100%
Balita naik berat badannya Anak: 68% x 4423 = 3008 67,5% Belum
4423
(n/d) tercapai
Persentase balita yang Anak: 77% x 7533 = 5800 76,25% Belum
7533
ditimbang berat badan tercapai
Persentase bayi dengan ASI Bayi: 72% x 334 = 240 32,08% Belum
eksklusif 334 tercapai
d. KUNJUNGAN POJOK GIZI
27
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Evaluasi:
1. Masalah:
Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 2x pertahun
Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil
Cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
Desa bebas rawan gizi
Balita naik berat badannya
Persentase balita yang ditimbang berat badannya
ASI eksklusif
Kunjungan pojok gizi
Remaja putri/catin dapat Fe
2. Penyebab masalah:
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya gizi seimbang
dalam masa pertumbuhan anak
Kurangnya kesadaran ibu membawa anaknya ke puskesmas atau
posyandu untuk mengetahui perkembangan berat badan anaknya
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif dan
pemberian ASI eksklusif belum menjadi kebiasaan
Kesadaran masyarakat untuk kunjungan rutin ke pojok gizi masih
kurang, kurangnya tenaga ahli gizi.
3. Solusi masalah:
Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya gizi seimbang
bagi anak melalui penyuluhan ataupun brosur dan famplet
Sosialisasi kepada ibu agar rutin membawa anaknya ke
posyandu/puskesmas untuk mengetahui perkembangan berat badan
anaknya
Sosialisasi, penyuluhan, ataupun pemberian famplet tentang ASI
eksklusif sehingga menumbuhkan kesadaran ibu untuk
memberikan ASI ekslusif menjadi suatu kebiasan.
Sosialisasi tentang pentingnya control rutin gizi di pojok gizi lebih
ditingkatkan
28
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Kesehatan Ibu dan Anak adalah suatu upaya dalam memberikan pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu baik pada saat hamil, bersalin dan menyusui serta
anak dari lahir sampai masa prasekolah.
B. Tujuan
Tujuan Umum :
a. Bagi Ibu
Pencapaian kemampuan hidup sehat lewat peningkatan derajat kesehatan
yang optimal bagi ibu dan keluarga menuju keluarga berkualitas
b. Bagi Anak
mencapai proses tumbuh kembang yang optimal sebagai landasan
peningkatan kualitas sumber daya manusia
Tujuan Khusus :
a. mempercepat turunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi, anak
balita dan ibu bersalin
b. meningkatkan mutu pelayanan kepada bayi, anak balita dan anka
prasekolah serta ibu hamil dan menyusui
c. berusaha mewujudkan tercapainya norma keluarga kecil bahagia sejahtera
C. Target dan Pencapaian
1. Target
a. bayi (0-1 tahun)
b. balita (1-4 tahun)
c. anak prasekolah (5-6 tahun)
d. ibu hamil, menyusui dan kala nifas
e. pasangan usia subur dan calon ibu
2. Pencapaian
a. pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil, menyusui, bayi,
balita dan anak prasekolah
b. pertolongan persalinan
c. imunisasi ibu dan dasar anak
d. pengobatan sederhana
e. manajemen terpadu balita sakit
f. penyuluhan gizi
g. pendidikan kesehatan terhadap masyarakat
3. Hasil Pencapaian
Tabel 4. Hasil Pencapaian Program KIA Puskesmas Tanggulangin Bulan
Januari-Desember 2013
29
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
A. Kesehatan Ibu
5%/K1-K4 x 100% =
0,87
Pelayanan persalinan oleh Ibu Bersalin 94 % x 1541 = 1068 1068/1449 x 100% = Belum tercapai
3 tenaga kesehatan yang = 1541 1449 74%
(ada desa yang
berkompeten tenggelam)
Pelayanan Nifas Lengkap Ibu Nifas = 95 % x 1541 = 1080 1080/1464 x 100% = Belum tercapai
4 sesuai standar 1541 1464 74%
(ada desa yang
tenggelam)
Pelayanan Maternal 20% dari Ibu 80 % x 323 = 258 193 193/258 x 100% = Belum tercapai
5 Risti/komplikasi yang Hamil = 323 75%
(ada desa yang
ditangani tenggelam)
b. Kesehatan Bayi
Pelayanan Neonatal 15% dari 77 % x 216 = 166 50 50/166 x 100% = 30% Belum tercapai
1 Risti/Komplikasi yang Bayi = 216 (ada desa yang
ditangani tenggelam)
Pelayanan Neonatal sesuai Bayi = 1442 95 % x 1442 = 1370
1091 1091/1370 x 100% = Belum tercapai
2 standar (KN lengkap) 80% (ada desa yang
tenggelam)
Pelayanan Bayi Paripurna Bayi = 1442 97 % x 1442 = 1399
1314
1314/1339 x Belum tercapai
3 100% = 94 (ada desa yang
% tenggelam)
30
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
a.Murid SD/MI Murid = 8276 10% x 8276 680 680/827,6 x Belum tercapai
= 827,6 100% = 82,1%
b.Murid SMP/MTs Murid = 4753 10% x4753 383 383/475.3 x Belum tercapai
= 475,3 100% = 80,5%
c.Murid SMA/MA Murid = 1259 10% x 1259 68 68/125,9 x Belum tercapai
= 125,9 100% = 51,65
4. Cakupan pelayanan kesehatan Remaja 7352 50% x 7352 2615 2615/3676 x Belum tercapai
remaja = 3676 100% = 71,13%
31
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
h. Persalinan nakes (PN) : persalinan ibu yang ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Penyebab masalah
1. Budaya dimasyarakat (khususnya penduduk pendatang) pada saat hamil
tua dan melahirkan kembali ke desa asal.
2. Ada 2 desa yang tengelam seluruhnya, dan 2 desa tenggelam sebagian,
tetapi jumlah penduduk masih dimasukkan ke sasaran, padahal penduduk
sudah pindah ke tempat lain.
3. Belum semua sekolah memprioritaskan program UKS
c. Pemecahan Masalah
1. Memberikan sosialisasi kepada ibu hamil agar tetap melakukan
kunjungan K4 sebelum kembali ke desa asal.
2. Mengusulkan agar 2 desa yang tenggelam tidak dimasukkan kedalam
sasaran.
3. Mengoptimalkan peran lintas sector dan lintas program dalam pembinaan
dan pembentukan kader UKS
32
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
2. Hasil Pencapaian
Tabel 5. Hasil Pencapaian Program Keluarga Berencana Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari-desember 2013
No Jenis Kegiatan Sasaran Target Pencapaian Presentase Keterangan
Cakupan KB aktif 15262 PUS 70% 14428 14428 x 100% = 94%
Tercapai
Cakupan peserta KB baru 1978 orang 100% 1718 1718 x 100% = 87%
Belum
2
1978 tercapai
Cakupan KB Drop Out 12695 1165 1165 x 100% = 9%
Belum
3
(toleransi < 0,19 % CU ) peserta 1269 tercapai
Cakupan peserta KB 12695 0 0 x 100% = 0
Tercapai
4 mengalami komplikasi peserta 12695
(toleransi < 3,5 % CU )
Cakupan peserta KB yang 12695 1 1 x 100% = 0,007%
Tercapai
mengalami kegagalan peserta 12695
5 kontrasepsi (toleransi <
0,19 % CU )
33
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
D. Target Diare
1) Tidak ada target khusus di puskesmas, hanya mengacu pada target nasional.
2) Perkiraan angka = angka insiden x jumlah penduduk
3) Nasional target = 10% x perkiraan
Perkiraan = 214/1000 x jumlah penduduk
34
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Target
No Jenis Kegiatan Sasaran Pencapaian Presentase Keterangan
Sasaran
Dari data yang didapatkan, program pemberantasan penyakit diare telah berjalan
sesuai target. Diharapkan masyarakat untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan
kesehatan diri dan lingkungan.
C. Hasil Kegiatan
Tabel 7. Hasil Pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Pneumonia
Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
35
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Target
No Jenis Kegiatan Sasaran Pencapaian Presentase Keterangan
Sasaran
Cakupan penemuan 6091 100% 121 121/6091 Belum
1 penderita Pnemonia kasus x6091= x100% = tercapai
balita 6091 1,98%
Evaluasi
1. Masalah:
a. Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
2. Penyebab masalah:
a. Jumlah kunjungan berkurang
b. Penduduk banyak berobat ke bidan dan dokter swasta
3. Pemecahan masalah:
a. Melakukan penyuluhan ke desa
b. Melakukan jaringan lagi
A. Tujuan
a. Jangka panjang : Menghapus Kusta dari Indonesia
b. Jangka menengah : Menemukan angka kesakitan kusta menjadi 1/10000
penduduk
c. Jangka Pendek :
1. Pembinaan pengobatan (case holding) pada semua penderita kusta.
2. Penemuan penderita (case finding) sedini mungkin sehingga proporsi
tingkat kecamatan dapat ditekan serendah mungkin
3. Dengan meningkatkan pengobatan MDT sebagai obat standar didaerah
pengembangan sehingga mencakup 80% penderita terdaftar, 100% bagi
penderita baru
4. Penyuluhan kesehatan di bidang kusta agar masyarakat memahami kusta
yang sebenarnya.
36
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Evaluasi
37
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
1. Masalah:
a. Proporsi kasus kusta TK II
2. Penyebab masalah:
a. Penduduk kurang memahami apa penyakit kusta
b. Keterlambatan dalam berobat
3. Pemecahan masalah:
a. Melakukan penyuluhan ke desa tentang penyakit kusta.
38
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
=673 orang
= 22,95 Mninggal 1
Gagal 1
Angka kesalahan - - - - PS, tidak ada
4 Laboratorium (untuk bacaan
PPM & PRM)
Evaluasi:
a. Masalah:
Penemuan suspek penderita TB
Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif
Angka kesalahan laboratorium
b. Penyebab masalah:
a. Stigma masyarakat malu jika penyakitnya diketahui sehingga tidak
mau berobat.
b. Karena puskesmas saat ini merupakan puskesmas satelit, dibutuhkan
waktu agak lama untuk mendapatkan hasil pemeriksaan sehingga
banyak pasien lebih memilih berobat ke Rumah Sakit.
c. Tidak adanya bacaan untuk hasil lab
c. Pemecahan masalah:
a. Melakukan penyuluhan tentang penyakit TB
b. Melakukan pendataan ulang guna menjaring penduduk dengan
tersangka TB
c. Melakukan pelatihan tenaga kesehatan pengadaan alat & kesehatan
39
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Evaluasi:
d. Masalah:
40
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
e. Penyebab masalah:
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan
f. Pemecahan masalah:
Menggalakkan sosialisasi kebersihan lingkungan, khususnya dalam
pemberantasan jentik nyamuk.
41
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
1 Imunisasi HB 0-7 1302 Bayi 95% x 1302 = 947 947 / 1237 x 100 %
Belum tercapai (ada
hari pada bayi desa yang tenggelam)
1237 = 76,5%
2 Imunisasi BCG 1302 Bayi 95% x 1302 = 1141 1141 / 1237 x 100 %
Belum tercapai (ada
pada bayi desa yang tenggelam)
1237 = 92 %
5 Imunisasi campak 1302 Bayi 90% x 1302 = 1144 1144 / 1172 x 100%
Belum tercapai
pada bayi
1172 = 98 %
42
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Evaluasi:
1. Masalah:
a. Imunisasi HB 0-7 hari pada bayi
b. Imunisasi BCG pada bayi
c. Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi
d. Imunisasi campak pada bayi
e. Imunisasi DT pada anak kls 1 SD
f. Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD
g. Imunisasi TT pada anak kelas 2 dan 3 SD
h. Imunisasi TT 5 pada WUS
i. UCI desa
j. Pemantauan KIPI
2. Penyebab masalah:
a. Ada desa yang tenggelam
b. Ada program yang masih berjalan
c. Kurangnya laporan dari orang tua mengenai KIPI
3. Pemecahan masalah:
a. Melakukan pendataan ulang
b. Menilai program setelah 1 tahun
c. Mensosialisasikan kepada orang tua mengenai pelaporan KIPI
III.1.6.7 Pengamatan Penyakit (Surveilance Epidemiologi)
43
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
III.1.6.8 Pengobatan
Tabel 13. Hasil pencapaian Program Pengobatan Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
Target sasaran
No Jenis kegiatan Sasaran Pencapaian Prosentase Keterangan
1 tahun
VI. PENGOBATAN
A. Pengobatan (Yandas Yankes)
11076 +
1. Visite Rate 20% 19311/89776 x Tercapai
100% = 33,8%
- Jumlah kunjungan 89776 20% x 89776 = 11076 11076/17955 x Tercapai
baru 17955 100% = 61,6%
44
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
- Total 49516
45
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
hamil
2. Pemeriksaan darah 5 100% - -
trombosit tersangka Spesimen
DBD
3. Pemeriksaan test 1614 85% x 1614 = 1372 1298 x 100% = 94,61% Belum
4. Pemeriksaan sputum 292 70% x 292 = 204 291 x 100% = 100 % Tercapai
penderita tersangka Spesimen
204
TB
5. Pemeriksaan protein 1614 70% x 1614 = 1130 1298 x 100% = 100% Tercapai
urine pada ibu hamil Spesimen
1130
Evaluasi:
1. Masalah:
a. Pemeriksaan Hb pada ibu hamil
b. Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD
c. Pemeriksaan test kehamilan
2. Penyebab masalah:
a. Program masih berjalan
b. Tidak adanya fasilitas pemeriksaan trombosit
c. Tidak semua masyarakat mempergunakan fasilitas puskesmas untuk
test pemeriksaan kehamilan, banyak yang lebih memilih
memeriksakan ke dokter praktek, dokter spesialis dan bidan praktek.
3. Pemecahan masalah:
a. Melakukan pendataan ulang setelah 1 tahun
b. Melakukan pengadaan fasilitas untuk pemeriksaan trombosit
46
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Tujuan khusus
a. Kelompok usia lanjut
Deteksi dini penurunan kesehatan, serta teratur dan
berkesinambungan memeriksakan kesehatannya atau institusi
pelayanan kesehatan lainnya.
Latihan fisik dan mental secara teratur
Diet seimbang
Kebersihan perorangan
Kelompok untuk bersosialisasi
Hidup sehat dengan menghindari kebiasaan yang tidak baik seperti
merokok, alkohol, kopi, kelelahan fisik dan mental.
Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara teratur.
b. Kelompok keluarga yang memiliki usia lanjut
Pemeliharaan usia lanjut dan keterlibatan usia lanjut di dalam
maupun di luar keluarga.
Bantuan dalam mengatasi masalah kesehatan secara tepat dan benar.
Dukungan, bantuan dan dorongan untuk menyalurkan dan
mengembangkan minat dan hobi.
Pemeliharaan fisik, mental dan spiritual yang teratur dan
berkesinambungan di tengah keluarga yang penuh kasih sayang dan
tanggung jawab.
c. Kelompok masyarakat usia lanjut
Program kesehatan usia lanjut
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan
masyarakat yang berlintas dengan pemeliharaan kesehatan usia
lanjut.
d. Penyelenggara kesehatan
Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan serta
kemandirian usia lanjut.
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan yang
berkaitan dengan usia lanjut.
e. Lintas sektor
Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan serta
kemandirian usia lanjut.
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan yang
berkaitan dengan usia lanjut.
47
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
1. Sasaran
Usia lanjut menurut UU No.4 adalah sama atau lebih dari 55 tahun menurut
departemen kesehatan:
a. Sasaran langsung
Kelompok pertengahan umur: 45 – 54 tahun
Kelompok usia lanjut dini: 55 – 64 tahun
Kelompok usia lanjut: > 64 tahun
Kelompok usia lanjut dengan risiko tinggi: > 70 tahun, hidup
sendiri, terpencil, hidup dalam panti, penderita penyakit berat,
cacat, dan lain-lain.
b. Sasaran tidak langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada.
Organisasi sosial yang bergerak di dalam pembinaan kesehatanusia
lanjut.
Masyarakat lain.
288 Kali
Evaluasi:
1. Masalah:
a. Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya
sesuai standart
b. Pembinaan petugas kesehatan pada kelompok
48
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
2. Penyebab masalah:
a. Tidak semua lansia mau datang ke puskesmas untuk berobat.
b. Ada petugas yang tidak buka pelayanan karena libur 1 bulan
karena hari raya dan puasa
3. Pemecahan masalah:
a. Mensosialisasikan kepada masyarakat pralansia dan lansia
untuk memeriksakan diri ke puskesmas atau posyandu lansia
2. Hasil Pencapaian
Tabel 16. Hasil Pencapaian Program Kesehatan Mata di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari – Desember 2013
Target
No Jenis Kegiatan Sasaran Pencapaian Presentase Keterangan
Sasaran
49
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Target
No Jenis Kegiatan Sasaran Pencapaian Presentase Keterangan
Sasaran
50
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
2. Penemuan dan penanganan Kasus 20% x 1242 223 223/248 x Belum tercapai
1242
kasus gangguan perilaku, = 248 100% =
masalah NAPZA, dll dari 89,9%
rujukan kader dan
masyarakat
3. Penanganan kasus 1242 25% x 1242 158 158/310 x Belum tercapai
kesehatan jiwa, melalui = 310 100% =
51
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Evaluasi:
a. Masalah:
Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, masalah NAPZA,
dll dari rujukan kader dan masyarakat
Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS/spesialis
Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan
jiwa, gangguan psikosomatik, maslah NAPZA, dll) yang datang berobat
ke puskesmas
b. Penyebab masalah:
Stigma masyarakat yang malu jika ada keluarganya yang menderita
gangguan perilaku atau terkena masalah NAPZA, sehingga lebih memilih
untuk menyembunyikan anggota keluarga tersebut.
c. Pemecahan masalah:
Melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat
khususnya kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan
gangguan perilaku.
Memberi penyuluhan kepada masyarakat bahwa penderita dan
keluarganya tidak perlu diasingkan, dikucilkan dan dijauhi.
52
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
a. Masalah:
Pemeriksaan kesegaran jasmani pada anak sekolah
b. Penyebab masalah:
Belum semua sekolah dilakukan pemeriksaan kesegaran jasmani oleh
puskemas.
c. Pemecahan masalah:
Menggalakkan kerjasama lintas sector dan lintas program.
III.2.5 Program Kesehatan Gigi
A. Pendahuluan
Upaya kesehatan Gigi dan Muiut pada anak sekolah, pada pelita IV baru
mencapai anak tingkat pendidikan dasar (STPD), selanjutnya program ini akan
dikembangkan ke tingkat SLTP, SLTA, dan SLB. Ditingkat STPD upaya
kesehatan gigi merupakan suatu paket pelayanan asuhan sistematik dengan
kegiatan yang bertahap disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang
ada, sebagai berikut:
1. Tahap I (paket minimal)
Upaya kesehatan gigi di SD yang belum terjangkau oleh tenaga kesehatan
gigi, kegiatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan lain dan guru ORKES
(olah raga dan kesehatan), berupa:
o Upaya peningkatan oleh guru dengan materi sesuai kurikulum
ORKES
o Upaya pencegahan berupa kegiatan bimbingan, pembinaan
pemeliharaan diri(paket sikat gigi bersama)
o Rujukan bagi yang perlu pengobatan
53
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Pencapaian
No Jenis Kegiatan Sasaran Target Sasaran Presentase Keterangan
1 tahun
Murid SD/MI mendapat 4324 orang 4324 x 50% = 1953 1953 x 100% = 90% Belum tercapai
2162
5 perawatan kesehatan gigi 2162
paripurna
Bumil yg mendapat 1472 bumil 30% x 1472 = 442 442 x 100% = 100% Tercapai
7 442
perawatn kesehatan gigi 442
54
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Evaluasi:
g. Masalah:
Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi paripurna
h. Penyebab masalah:
Banyak murid-murid SD yang masih takut berkunjung ke
pelayanan kesehatan gigi.
i. Pemecahan masalah:
Mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan meningkatkan
kerjasama lintas program dan lintas sector.
Sasaran Kelompok :
a. Kelompok masyarakat yang tidak terkait dalam suatu institusi:
1) Posyandu balita dan lansia
2) Kelompok Balita
3) Kelompok Ibu Hamil
4) Kelompok Usia Lanjut
5) Kelompok Penderita Penyakit tertentu:
a) Diabetes Melitus
b) Kanker
c) Hipertensi
d) Jiwa
b. Kelompok masyarakat yang tidak terkait dalam suatu institusi
1) Sekolah
2) Pesantren
55
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
3) Panti asuhan
4) Panti usia lanjut
5) Rumah Tahanan ( Rutan)
6) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
7) Kelompok Pekerja.
c. Sasaran Masyarakat yaitu
Masyarakat di suatu wilayah (RT,RW,Kelurahan/Desa) yang
mempunyai :
1. Jumlah bayi meninggal lebih tinggi dibandingkan daerah lain
2. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi
3. Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
i. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular
(malaria,diare, demam berdarah dll)
ii. Masyarakat di lokasi barak pengungsian .
iii. Masyarakat di daerah terpencil/perbatasan..
iv. Pemukiman baru dengan transportasi sulit
3. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada keluarga rawan adalah
jumlah keluarga (KK) rawan yang dibina dan mendapat asuhan keperawatan
telah mandiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya di wilayah kerjanya
periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya .
Kemandirian Keluarga berorientasi pada lima fungsi keluarga dalam
mengatasi masalahkesehatannya,yaitu:
1. Mampu mengenal masalah kesehatannya
2. Mampu mengambil keputusan tepat untuk mengatasi kesehatannya.
3. Mampu melakukan tindakan keperawatan untuk anggota keluarga yang
memerlukan bantuan keperawatan.
4. Mampumemodifikasi lingkungan sehingga menunjang upaya
peningkatan kesehatan.
5. Mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
4. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok rawan adalah
jumlah kelompok rawan yang dibina telah mandiri dalam memenuhi
56
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Target
No Jenis Kegiatan Satuan Pencapaian Presentase Keterangan
Sasaran
57
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
1 tahun N %
A Pembinaan pengobatan Orang 50% x 50 = 25 0 0 Belum ada izin
50
tradisional ramuan
B Pembinaan pengobatan Orang 50% x 128 = 64 0 0 Belum tercapai
128
tradisional keterampilan
C Pembinaan fasilitas Fasilitas 40% x 178 = 71,2 0 0 Belum tercapai
178
pelayanan kesehatan
tradisional
D Frekuensi pembinaan penyuluhan 3x 2x 2/3 x 100% = Belum Tercapai
pengobatan tradisional 66,6%
Evaluasi :
1. Masalah:
a. Pembinaan pengobatan tradisional ramuan
b. Pembinaan pengobatan tradisional keterampilan
c. Pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tradisional
d. Frekuensi pembinaan pengobatan tradisional
2. Penyebab masalah:
a. Kurangnya kerjasama dari pelaku pengobatan tradisional,
sehingga program pembinaan tidak dapat dilakukan secara
maksimal
3. Pemecahan masalah:
a. Lebih meningkatkan kerjasama dan berusaha mengajak secara
aktif peran serta dari pelaku pengobatan tradisional agar
pembinaan dapat berjalan dengan baik.
58
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Target
No Jenis Kegiatan Satuan Pencapaian Presentase Keterangan
Sasaran
Jumlah pekerja formal yang 993 70% x 993 = 547 547/695 x Belum tercapai
mendapat pelayanan 695 100% = 50%
1
kesehatan
Evaluasi :
1. Masalah:
a. Jumlah pekerja formal yang mendapat pelayanan kesehatan
b. Jumlah klinik perusahaan yg dibina
2. Penyebab masalah:
a. Tidak semua perusahaan tempat pekerja bekerja memiliki
sarana pelayanan kesehatan
3. Pemecahan masalah:
a. Menghimbau kepada perusahaan agar di setiap perusahaan
memiliki tempat pelayanan kesehatan
A. Definisi
Program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
59
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
B. Tujuan
Program ini juga dapat membawa manfaat bagi masyarakat :
Masyarakat mampu mengupayakan peningkatan kesehatan lingkungan
secara mandiri .
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah – masalah
kesehatan.
Masyarakat mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia
secara optimal dengan berpedoman pada paradigma sehat.
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) seperti : posyandu, dana sehat, pondok bersalin desa
(polindes), arisan jamban, kelompok pemakai air, dll.
C. Pencapaian
60
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Evaluasi:
1. Masalah :
a. Institusi pendidikan yang dikaji (institusi pendidikan klasifikasi IV)
b. Program tatanan tempat-tempat umum / TTU yang dikaji (TTU
klasifikasi IV) belum mencapai target.
c. Program tatanan tempat – tempat kerja yang dikaji (tempat kerja
klasifikasi IV) belum mencapai target.
2. Penyebab masalah :
a. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku bersih
hidup sehat.
b. Masih kurangnya kerja sama lintas program.
3. Pemecahan masalah :
a. Pengadaan alat peraga
b. Menambah jumlah tenaga kesehatan
c. Meningkatkan kerja sama lintas program.
2. Hasil Pencapaian
61
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Evaluasi:
1. Masalah:
a. Polindes purnama mandiri tidak mencapai target
b. Pos UKK purnama mandiri tidak mencapai target
c. Poskestren madya purnama mandiri
62
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
2. Penyebab masalah:
a. Belum ada fasiltas (alat dan ruangan) dan tenaga di setiap polindes
dan pos UKK yang ada di kecamatan Tanggulangin.
3. Pemecahan masalah:
a. Koordinasi dengan lintas sektor
b. Koordinasi lintas program
63
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
BAB IV
RUMUSAN MASALAH
64
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
BAB V
PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah yang telah kami temukan, maka kami
rumuskan prioritas masalah di Puskesmas Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo
dengan menggunakan metode MCUA sebagai berikut :
65
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Intervensi dan
BxS
penyuluhan PHBS
90 50 40 30 20
institusi TTU (50%)
Intervensi dan
S 3 2 2 2 2
penyuluhan PHBS
2 institusi Tempat BxS 230
Kerja (50%) 90 50 40 30 20
Jumlah
S
desa/kelurahan yang 4 2 3 2 3
sudah ODF (Open BxS
3 290 (III)
Defecation Free)
(0%) 120 50 60 30 30
S
Pelaksanaan kegiatan 3 3 2 2 2
STBM di Puskesmas
4 BxS 255
(50%)
90 75 40 30 20
S
4 3 3 3 3
ASI eksklusif BxS
5 330 (I)
(32,08%)
120 75 60 45 30
S
BxS 3 3 2 2 3
Kunjngan pojok gizi
6 265
(28,59%)
90 75 40 30 30
S
3 2 2 2 2
Pelayanan Neonatal BxS
7 220
Risti/Komplikasi
90 50 40 30 20
yang ditangani (30%)
Program cakupan KB S 2 2 2 2 1
8 190
Drop Out (9%)
BxS 60 50 40 30 10
Program penemuan
S 4 3 3 3 2
9 suspect penderita TB 320(II)
BxS
(43,4%) 120 75 60 45 20
S
2 2 2 2 2
Proporsi kasus kusta BxS
10 TK II (25%) 200
60 50 40 30 20
Program cakupan
S
penemuan penderita 3 3 2 2 1
11 pneumonia balita BxS 245
(16,06%) 90 75 40 30 10
Imunisasi TT 5 pada
S 3 2 2 2 1
12 WUS (15-45 th) 220
BxS
(12,4%) 90 50 40 30 10
66
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Program penemuan
S 3 3 2 2 2
kasus buta katarak
13 255
pada usia > 45 tahun BxS
90 75 40 30 20
(6,21%)
Pembinaan
S 2 2 2 2 1
pengobatan
14 BxS 190
tradisional ramuan
60 50 40 30 10
(0%)
Pembinaan
S
pengobatan 2 2 2 2 1
tradisional dengan BxS
15 190
ketrampilan yang
dibina (0%) 60 50 40 30 10
Pembinaan fasilitas S
2 2 2 2 2
pelayanan kesehatan
16 BxS 200
tradisional (0%) 60 50 40 30 20
S
17
Tempat kerja yang
BxS 2 1 1 1 1
dikaji (klasif. IV)
130
(16%)
60 25 20 15 10
Jumlah pekerja
S 2 2 2 2 2
formal yang
20 mendapat pelayanan BxS 200
60 50 40 30 20
kesehatan (50%)
67
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
68
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Diagram Fish Bone Rendahnya Tingkat Pencapaian BAYI DENGAN ASI EKSKLUSIF
di Wilayah Kerja Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari – Desember Tahun 2013
Kemauan/kesadaran
ibu dalam Jumlah tenaga
memberikan ASI kurang
rendah
Kurangnya Penyuluhan dan
pengetahuan Stigma masyarakat jika konseling kurang Kurang optimalnya
ibu koordinasi lintas sektoral
Rendahnya menyusui akan
pendidikan ibu membuat bentuk
payudara tidk bagus Materi penyuluhan Pencapaian BAYI DENGAN
kurang menarik ASI EKSKLUSIF 32,08%
(target penapaian 72% ) Bulan
Januari-Desember Tahun 2013 di
Kurangnya dukunangan Tidak tersedianya
Puskesmas Tanggulangin
keluarga untuk Ibu pojok laktasi di tempat
memberikan ASI Eksklusif kerja ibu.
BAB VI
PENYEBAB MASALAH
BAB VII
PEMECAHAN MASALAH
75
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
76
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
BAB VII
VII.1 KESIMPULAN
Dari keseluruhan kegiatan pengumpulan data-data hasil kinerja Puskesmas
Tanggulangin selama bulan Januari-Desember 2013 dapat disimpulkan bahwa :
Sistem manajemen di Puskesmas Tanggulangin sudah berjalan cukup
baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa program yang sudah terealisasi
dan mencapai target.
Sarana, prasarana dan kuantitas SDM yang ada di Puskesmas
Tanggulangin sudah cukup baik untuk mendukung keberhasilan program-
program.
VII.2 SARAN
Meningkatkan frekuensi penyuluhan serta metode penyajian penyuluhan
agar lebih menarik bagi masyarakat di wilayah kerjanya sehingga
masyarakat lebih memahami penyakit yang sering di derita oleh
masyarakat setempat serta dampak dan penanganannya.
Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral sehingga
target setiap program Puskesmas Tanggulangin dapat tercapai.
Lebih melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan kader-kader yang ada
dalam menyukseskan program-program Puskesmas Tanggulangin.
Meningkatkan kemampuan dari setiap pemegang program dengan
mengikutkan pemegang program dalam setiap pelatihan-pelatihan.
Mengusulkan untuk penambahan tenaga kerja sehingga tidak ada petugas
yang memiliki tugas rangkap, dengan ini diharapkan kinerja dari setiap
petugas kesehatan menjadi lebih maksimal.
77
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Kedokteran UWKS
Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
78