Anda di halaman 1dari 11

1.

pengertian
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan
ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif,
pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.
Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan
kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil.
Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan
pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB,
termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
2. Tujuan pemberian obat secara intramuscular
Tujuan pemberian obat secara intramuskular yaitu agar obat
diabsrorbsi tubuh dengan cepat.
3. JENIS KB SUNTIK
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
a. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
b. Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston.
4. MENFAAT KERJA SUNTIK
a. Menghalangi ovulasi (masa subur)
b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
c. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
INDIKASI
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki
pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak
sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien
yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat
melakukan sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan
klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang
menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.

KONTRAINDIKASI
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi
pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika
ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises
(urat kaki keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ
reproduksi, atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok
berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari
vagina, sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi
pantangan penggunaan KB suntik ini.

EFEK SAMPING
Menjadi kacaunya pola pendarahan, terutama pada bulan-bulan pertama dan
sudah 3-12 bulan umumnya berhenti dengan tuntas. Seringkali berat badan
bertambah sampai 2-4 kg dalam waktu 2 bulan karena pengaruh hormonal, yaitu
progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk
mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima
sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan
karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah
penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya
gairah seksual.

Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga
organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai
kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai
akibat sampingan dari hormon progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga
merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual, dan jika kondisi ini
berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi seksual pada
wanita.

KEUNTUNGAN
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan
angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak
mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB
mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan
terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh
pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian
awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan.
Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara
serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan
dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat
suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan
suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya
saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan
berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua
di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.

KERUGIAN
a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang
banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan
jerawat.

JENIS DAN DEFINISI KB SUNTIK


1. Suntikan Kombinasi (Suntik 1 bulan)
Suntikan kombinasi mengandung hormon esterogen dan progesteron, yang
diberikan satu bulan sekali.
1.1.Cara kerja
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks
sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga
mencegah pematangan dan pelepasan sel telur. Endometrium menjadi tipis
dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Selain itu akan
merangsang timbulnya haid setiap bulan.
1.2.Efektifitas
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara, macam-macam suntikan
tersebut telah dibuktikan sangat baik, dengan angka kegagalan kurang dari
0,1 % per 100 wanita selama tahun pertama penggunaan.
1.3.Keuntungan
•Sangat efektif (99,6%)
•Risiko kesehatan kecil
•Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami isteri
•Periksa dalam tidak dibutuhkan pada saat pemeriksaan awal
•Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
•Tidak mempengaruhi pemberian ASI, kecuali suntikan Cyclofem
•Reaksi suntik sangat cepat (<24 jam)
•Dapat digunakan oleh wanita tua (>35 tahun), kecuali Cyclofem
•Mencegah kehamilan ektopik
•Jangka panjang
•Sangat efektif walaupun klien terlambat suntik 1 minggu dari jadwal yang telah
ditentukan
•Sangat berguna untuk klien yang tidak ingin hamil lagi, tetapi belum bersedia
untuk mengikuti sterilisasi (tubektomi).
1.4.Kerugian
•Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
•Harus kembali ke sarana pelayanan.
•Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
•Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
•Dapat menyebabkan ketidakteraturan masalah haid
•Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual,
hepatitis B, atau infeksi HIV.
•Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang
setelah suntikan kedua atau ketiga.
•Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaaan dengan obat-obat epilepsi dan
obat tuberklosis.
•Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan
darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati.
•Kemungkinan terlambat pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
1.5.Manfaat Kesehatan
•Menurunnya jumlah darah haid setiap bulan, menurunkan nyeri perut.
•Mengurangi kemungkinan penyakit kurang darah akibat kekurangan zat besi.
•Mengurangi tanda atau gejala sindroma haid
•Dapat melindungi kemungkinan penyakit radang panggul dan kanker indung telur
karena progestin menyebabkan mukus serviks menebal, sehingga memepersulit
penularan infeksi dari liang senggama atau serviks untuk mencapai saluran telur
(penekanan ovulasi akan menyebabkan berkurangnya stimulasi dari sel epitel
ovarium).
•Mencegah terjadinya kanker endomertrium
•Dapat digunakan pada wanita yang mempunyai penyakit darah sickle cell anemia
•Dapat meningkatkan jumlah ASI pada ibu yang menyusui.
1.6. Indikasi Kontrasepsi Suntik
1. Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang atau telah
mempunyai cukup anak sesuai keinginan tetapi belum ingin, belum siap atau
belum bisa ikut tubektomi saat ini. Rasional : Suntikan KB adalah metoda
kontrasepsi jangka panjang, efektif, dapat digunakan untuk jangka panjang (tak
terbatas), pada pemakaian tidak menyebabkan permasalahan medis yang serius.
2. Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi yang tidak perlu dipakai setiap hari
atau setiap bersenggama. Rasional : Suntikan Kb tidak perlu diberikan setiap hari
atau ketika akan bersenggama. Para wanita yang menghadapi permasalahan
dengan pemakaian cara-cara sederhana atau pelupa dalam minum pil setiap hari
dapat dianjurkan untuk memakai kontrasepsi suntik. Setelah mendapatkan
suntikan, maka yang dibutuhkan peserta suntik adalah mengingat waktu suntik
ulang apakah 1, 2, atau 3 bulan tergantung pada jenis kontrasepsi uang dipakai.
3. Klien tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung esterogen, atau kalau
meminumnya maka akan timbul gejala-gejala komplikasi pemakaian esterogen.
Rasionalnya : Biasanya komplikasi atau efek samping disebabkan oleh komponen
esterogen yang ada. Untuk itu, dapat dipakai suntikan KB yang hanya mengandung
hormon progestin, sehingga cara ini dapat dipakai sebagai alternatif pilihan bagi
peserta yang tidak tahan hormon esterogen.
4. Klien sedang menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai. Rasionalnya
: Menyusui tidak akan terpengaruh dengan pemakaian kontrasepsi suntik progestin,
bahkan pada beberapa penelitian didapatkan bahwa pemakaian kontrasepsi suntik
akan meningkatkan kuantitas ASI walaupun pemakaian kontrasepsi hormonal
bukanlah pilihan utama bagi ibu yang menyusui, pemakaiannya tidak akan
menyebabkan perubahan secara klinik baik pada perumbuhan dan perkembangan
BBL maupun pemakaian setelah 6 minggu persalinan.
1.7.Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
•Usia reproduksi
•Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
•Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi
•Menyusui ASI pascapersalinan lebih dari 6 bulan
•Pascapersalinan dan tidak menyusui
•Anemia
•Nyeri haid hebat
•Haid teratur
•Riwayat kehamilan ektopik
•Sering menggunakan pil kontrasepsi
1.8.Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kontrasepsi
•Hamil atau diduga hamil
•Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan
•Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
•Penyakit hati akut
•Usia lebih dari 35 tahun yang merokok
•Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (lebih dari
180/110 mmHg)
•Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain
•Keganasan payudara
1.9.Waktu Mulai menggunakan Suntikan Kombinasi
•Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak
diperlukan kontrasepsi tambahan
•Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak boleh
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain
untuk 7 hari.
•Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat
dipastikan ibu tersebut tidak hamil.
•Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama
dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil
•Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid,
maka suntikan pertama diberikan, asal saja dipastikan tidak hamil.
•Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan beri suntikan
kombinasi.
•Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat
diberi.
•Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin
menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Selama ibu tersebut
menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan kombinasi dapat
diberikan tanpa perlu menunggu haid
•Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin
menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat
diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya

2. SUNTIKAN PROGESTIN (Suntik 3 bulan)


2.1.Cara Kerja
•Mencegah ovulasi
•Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
•Menjadikan selaput lendir rahim tipis
•Menghambat pengangkutan gamet oleh tuba
2.2.Efektivitas
Kontrasepsi suntik progestin memiliki efektivitas yang sangat tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikan dilakukan sesuai jadwal
dan secara teratur.
2.3.Keuntungan
•Sangat efektif
•Pencegahan kehamilan jangka panjang
•Tidak berpengaruh terhadap hubungan seksual
•Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung, dan gangguan pembekuan darah
•Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
•Sedikit efek samping
•Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
•Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopause
•Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
•Menurunkan kajadian penyakit jinak payudara
•Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
•Menurunkan krisis anemia bulan sabit
2.4.Kekurangan
•Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
-Siklus haid yang memendek atau memanjang
-Perdarahan yang banayk atau sedikit
-Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
-Tidak haid sama sekali
•Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
•Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
•Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
•Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B, atau infeksi virus HIV
•Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
•Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan atau
kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat
suntikan dari deponya.
2.5.Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin
•Usia reproduksi
•Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektivitas tinggi

Anda mungkin juga menyukai