B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Yang termasuk pekerjaan persiapan adalah sesuai dengan dokumen pelaksanaan
dan minimal terdiri dari:
1.1. Sarana tapak
1.2. Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan sebelum pelaksanaan.
1.3. Pekerjaan pengukuran lokasi bangunan.
1.4. Pekerjaan penentuan peil P + 0.00,
1.5. Pekerjaan pembuatan tugu patok dasar.
1.6. Pekerjaan papan patok ukur (boouwplank).
1.7. Pekerjaan galian tanah
1.8. Pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah
1.9. Pekerjaan pembongkaran dan perbaikan kembali.
1.10. Pekerjaan tanda batas (pagar) area proyek
1.11. Pekerjaan kantor kontraktor dan lLos kerja / gudang.
1.12. Pekerjaan kantor Direksi/Pengawas.
2. URAIAN PEKERJAAN
2.1 Sarana tapak
Yang termasuk pekerjaan ini meliputi penyediaan air dan daya listrik untuk
bekerja, penyediaan alat pemadarn kebakaran dan drainase tapak.
2.2.2. Hasil bongkaran harus dikumpulkan dan menjadi hak rnilik Pernberi Tugas. Serah
terima akan diatur oleh Direksi/Pengawas.
2.3.2. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi/Pengawas untuk dimintai
keputusannya.
2.3.3. Penentuan titik ketinggian dan sudut sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
Waterpass / Theodolite setara T2.
2.3.5. Pengukuran sudut siku siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian bagian kecil yang telah disetujui
oleh Direksi/Pengawas.
2.3.6. Instalasi instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda yang jelas
dan dilindungi dari kerusakan yang mungkin terjadi akibat pekerjaan proyek ini,
untuk itu harus dicantumkan dalam gambar pengukuran seperti disebutkan dalam
Pengukuran Lokasi Pembangunan. Kontraktor bertanggung jawab atas segala
kerusakan akibat pekerjaan yang sudah dilaksanakan.
2.4.1. Papan patok ukur / bouwplank dibuat dari kayu borneo dengan ukuran tebal 3 cm
dan lebar 15 cm, lurus dan diserut rata pada sisi atasnya. Papan patok ukur
dipasang pada patok Kayu Borneo 5/7 yang jarak satu sama lain adalah 1,5 m
tertancap ditanah dengan kuat sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau
dirubah.
2.4.2. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama dengan lainnya dan / atau rata
waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi/Pengawas.
2.4.3. Setelah selesai pemasangan papan patok ukur, Kontraktor harus melaporkan
kepada Direksi/Pengawas untuk mendapat persetujuan.
2.5.1. Letak tugu patok dasar [Bench Mark) ditentukan oleh Direksi/Pengawas.
2.5.2. Tugu patok dasar [Bench Mark) dibuat dari beton bertulang berpenampang 20 20
cm, tertancap kuat ke dalam tanah sedalam 1 meter dengan bagian yang muncul di
atas permukaan tanah secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya.
2.5.3. Tugu patok dasar [Bench Mark) dibuat permanen, tidak dapat diubah, diberi tanda
yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari
Direksi/Pengawas untuk membongkarnya.
2.6.1. Papan patok ukur (Bouwplank) dipasang pada patok kayu yang kuat, tertanam
pada beton cor setempat sehingga tidak dapat digerakkan atau diubah ubah.
2.6.2. Papan Patok Ukur Kayu dibuat dari kayu klas II dengan ukuran tebal 3 cm, lebar
15 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya
2.6.3. Tinggi sisi atas papan bouwplank harus sama antara satu dengan yang lainnya,
kecuali dikehendaki lain oleh Direksi/Pengawas.
2.6.4. Papan patok ukur dipasang sejauh 150 cm dari as dinding terluar, sehingga tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
2.6.5. Setelah selesai pemasangan papan patok ukur, Kontraktor harus melapor kepada
Direksi/Pengawas untuk dimintakan persetujuan, serta harus menjaga dan
memelihara keutuhan serta ketetapan letak papan patok ukur sampai tidak
diperlukan lagi dan dibongkar atas persetujuan Direksi/Pengawas.
2.6.6. Alat alat lain yang harus senantiasa tersedia di Lokasi proyek untuk setiap saat
dapat digunakan oleh Direksi/Pengawas adalah :
2.7.1. Pekerjaan galian terdiri dari : basement, diafragma, pondasi batu Kali & batu bata,
pondasi footplate, poer, sloof, saluran, bak kontrol dan galian lain seperti yang
ditunjukkan oleh Direksi/Pengawas.
2.7.3. Jika pada galian terdapat kotoran dan bagian tanah yang tidak padat atau longgar,
maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya, kemudian lubang yang terjadi harus
ditutup urugan pasir dan dipadatkan.
2.7.5. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar dan harus dibersihkan dari
segala macam kotoran.
2.7.6. Penampang lereng galian kiri dan kanan dimiringkan 100 kearah luar dari as galian.
2.7.7. Kelebihan tanah bekas galian harus dibuang dari Lokasi konstruksi. Area antara
papan patok ukur dengan galian harus bebas dari timbunan tanah.
2.7.8. Disyaratkan bahwa seluruh permukaan galian terutama lantai galian harus kering
untuk pekerjaan pekerjaan selanjutnya, khususnya untuk pekerjaan pondasi,
pengurugan dan pemdatan.
2.8.1. Pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah ini adalah untuk semua lokasi bekas
galian dan area lainnya sampai permukaan yang ditentukan dengan kepadatan
mencapai CBR 4 atau sesuai gambar pelaksanaan.
2.8.2. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area pembangunan harus sudah bersih
dari benda benda organis, sisa bongkaran dan bahan lain yang dapat mengurangi
kualitas pekerjaan.
2.8.3. Urugan harus bebas dari bahan yang dapat membusuk, sisa bongkaran dan / atau
yang dapat mempengaruhi kepadatan urugan.
2.8.4. Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap-tiap
lapisan maximum 30 cm. Setelah tanah urugan dihamparkan harus langsung
dipadatkan sampai mencapai peil yang diinginkan.
2.8.5. Pelaksanaan pemadatan harus dilakukan dalam cuaca yang baik. Apabila turun
hujan, pemadatan harus dihentikan. Selama pelaksanaan pekerjaan ini, kadar air
harus dijaga agar tidak lebih besar dari 2 % kadar air optimum.
2.9.2. Kontraktor diharuskan untuk melindungi sarana existing yang ada di dalam
Tapak yang masih berfungsi.
2.9.3. Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi yang ada / existing di
lapangan yang meliputi dan tidak terbatas pada :
2.9.4. Sistim utilitas yang masih harus berfungsi selama pekerjaan berlangsung, antara
lain : Saluran Drainase, Pipa Air Bersih, Pipa Gas, ataupun instalasi kabel daya
dan kabel data. Keamanan kondisi struktur dan finishing bangunan existing yang
tidak kena bongkar.
2.11.1. Ukuran luas kantor Kontraktor dan los kerja, tempat penyimpanan bahan bakar,
terserah kepada Kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan, kebersihan dan
bahaya kebakaran, serta memperhatikan tempat tersedia sehingga tidak
mengganggu kelancaran.
2.11.3. Khusus untuk menyimpan bahan bahan dasar seperti pasir atau kerikil harus
dibuatkan kotak penyimpanan yang diberi pagar dengan dinding dari papan
sehingga masing masing bahan tidak tercampur dengan yang lainnya.
2.12.1. Luas
Luas Kantor Direksi/Pengawas adalah + 60 m2.
3.1. Bangunan dan benda-benda existing lainnya yang dipertahankan agar tidak rusak
atau cacat.
3.2. Barang atau bahan atau komponen yang dipertahankan, agar tidak rusak atau
cacat.