Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aulya Ayunda Adin

NIM : 1716000014
Prodi : S1 Ekonomi Syariah

AL-QUR’AN
Al-Qur’an yaitu mukjizat
Yang berarti kitab suci yang berisi kalam/firman-firman.

Sifat-sifat Al-Qur’an :

1. Sirotul mustaqim : jalan yang lurus


(=) yaitu jalan yang diridhai Allah yang mengantarkan manusia senantiasa untuk sealu
membaca dan menyempurnakan Al-Qur’an.
2. Al-Qur’an adalah hablul matin
(=) yaitu ikatan yang kuat, kokoh, teguh. Dimana manusia diperintah untuk
memegang ikatan atau tali Allah (Al-Qur’an)
3. Al-Mizan
(=) yaitu timbangan yang memberikan keadilan kepada manusia. Al-Qur’an tempat
merujuknya hukum manusia.
4. Urwatul Wutsqo
(=) yaitu Al-Qur’an merupakan tali yang kkuat sesuai dengan surah Al-Baqarah ayat
256
5. Nurul Mubin
(=) yaitu cahaya yang nyata, yakni Al-Qur’an merupakan kitab yang diturunkan
sebagai cahaya yang terang menderang.
6. Al-Huda
(=) yaitu petunjuk, didalam surah Al-Isra ayat 9 “ sesungguhnya Al-Qur’an memberi
petunjuk kejalan yang lurus”
7. As-Syifa
(=) yaitu Al-Qur’an sebagai obat sesuai dengan surah yusuf ayat 7
8. Hujah Al-Qur’an
(=) yaitu kebenaran yang nyata, Al-Qur’an juga merupakan wahyu, Al-Qur’an
merupakan dalil yang pasti menjelaskan tentang kebenaran dan dalil itu merupakan
mukjizat Al-Qur’an.

Menurut beberapa ulama :


1. Menjelaskan Al-Qur’an yang diturunkan kepada rasul perayat0perbagian diturunkan
melalui Jibril.
2. Al-Qur’an merupakan dalil yang pasti tentang kebenaran, dan dalil itu berupa mujizat.
Contohnya :
1. Tak ada yang dapat mengubahnya sampai kapanpun.
2. Surah Ar-Rahman “ ada 2 samudera yang dihalangi oleh semenandung tanah”
3. Keodkteran yang membuktikan mukjizat Al-Qur’an, mukjizat akan terlihat ketika
ada tantangan terhadapt sautu hal.
4. Menurut Imam Hanafi hujah Al-Qur’an sependapat dengan para ulama yang
mengatakan bahwa Al-Qur’an merupakan sumber hukum utama. Namun masih
berselisih ayatnya atau tafsirannya.
5. Pandangan imam malik : hijah Al-Qur’an itu lafaz dan maknanya

Dalam surah Al-Imran ayat 7, petunjuk lafaz dalam Al-Qur’am ada 2 yaitu :

1. ayat mahkamat
(=) ayat yang tegas dan terang maksutnya serta dapat dipahami dengan mudah
2. ayat mustasabiyat
(=) ayat yang mengandung beberapa pengertia yang tidak dapat ditentukan artinya
kecuali sudah ditentukan kajiannya.

Ayat mahkamat menurut imam malik ada 2 yaitu :

1. lafaz nash  menunjukan arti yang jelas.


2. Lafaz zahir  menunjukan makna yang jelas tapi kemungkinan masih memiliki makna
yang lain.

Imam Syafi’i :

- Sumber hukum ditetapkan pada Al-Quran


- Menghadap Al-Quran tidak bisa lepas dari sunnah
- Al-Quran satu level dengan As-Sunnah
Imam Hambali  secara garis besar sama dengan imam Syafi’i dan diikuti dengan As-
Sunnah

Para ulama sepakat tentang adanya hukum pendahuluan tetapi mereka tidak sepakat adanya
penerimaan dzanah(kejahatan/sesuatu yang tidak baik)

Di dalam Al-Quran ada 2 jenis ayat, yaitu:

1. Qathi dan Zhanni


Qathi artinya pasti, setiap ayat Al-Quran yang kita baca/ diturunkan kepada rasulullah itu
bersifat pasti benar. Namun hukum-hukum dalam Al-Quran ada yang bersifat Qathi dan
Zhanni.
Zhanni artinya kemungkinan relatif benar/ kemungkinan dapat diketahui.
Lafaz-lafaz dalam Al-Quran bisa ditafsirkan

Dari segi kandungan maknanya bagi ulama tidak ada perbedaan yang mencolok (Qathi
dan Zhanni)
2. Qathi Sab’i (pasti dan tetap, serta mengikat)
Dalam dalil Qathi dapat dipahami dengan mudah dan penolakan terhadapnya berarti
suatu pengukuran/ kafir.

Istilah mustahid

 Orang yang berjihad dalam menentukan status hukum, mustahid berhak memberikan
taksirnya pada ayat Zhanni (misalnya penerapan qishas).
 Zhanni terkait dengan aspek sosial : narkoba, maka penafsirannya jelas
 Qathi (tidak ada keraguan) : shalat, zakat, puasa.
Bagi siapa yang mengikuti perintahnya maka pengufuran
 Contoh Zhanni : Al-Baqarah 228 (wanita yang dicerai tidak boleh menikah sampai 3
periode)
 Contoh Qathi dan Zhanni : berwudhu (basuhlah kepalamu dan usaplah kepala)

Anda mungkin juga menyukai