Account
Representative
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 40-42 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
• Panduan ini hanya bersifat informasi untuk memudahkan
Jakarta Selatan 12190 pemahaman masyarakat atas peraturan terkait. DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Telepon : (021) 5250208, 5251608 ext. 51658, 51601, 51608 • Beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat
Fax : (021) 5736088 mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
email : penyuluhan@pajak.go.id • Tahun pencetakan 2013.
website : www.pajak.go.id • Nomor: PJ.091/KUP/B/002/2013-00
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................ 3
PENGERTIAN-PENGERTIAN.................................................. 4
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP).............................. 10
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) & BATAS PEMBAYARAN
PAJAK.................................................................................... 22
PENETAPAN DAN KETETAPAN PAJAK................................. 35
PENGERTIAN PEMBUKUAN / PENCATATAN....................... 68
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN.. 89
SURAT KETERANGAN FISKAL.............................................. 92
4 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
PENGERTIAN-PENGERTIAN
Pajak
Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pengusaha
Orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam
kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang,
mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha
perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar
daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan
jasa dari luar daerah pabean.
1 Januari
2009 s.d. 31 Mulai 1 Januari
WP Kawin Kode
Desember 2013
2012
0 Tanggungan K/0 17.160.000 26.325.000
1 Tanggungan K/1 18.480.000 28.350.000
2 Tanggungan K/2 19.800.000 30.375.000
3 Tanggungan K/3 21.120.000 32.400.000
1 Januari
WP
2009 s.d. 31 Mulai 1
Kawin+Penghasilan Kode
Desember Januari 2013
Istri Digabung
2012
0 Tanggungan K/I/0 33.000.000 50.625.000
1 Tanggungan K/I/1 34.320.000 52.650.000
2 Tanggungan K/I/2 35.640.000 54.675.000
3 Tanggungan K/I/3 36.960.000 56.700.000
13 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Contoh:
Budi (statusnya sendiri) karyawan di PT A memiliki
penghasilan setiap bulannya Rp 2.000.000 atau setahun Rp
24.000.000.
Apabila Budi baru bekerja pada tahun 2012 dengan
penghasilan sperti tercantum di atas, maka Budi telah wajib
memiliki NPWP. Namun apabila Budi baru mulai bekerja pada
tahun 2013, Budi belum berkewajiban untuk memiliki NPWP
sampai dengan penghasilan yang diterima Budi mencapai
Rp24.300.000 setahun atau Rp2.025.000 setiap bulannya.
1. NPWP pusat,
2. akte pendirian/ surat
penunjukan dari kantor
pusat untuk BUT;
3. KTP (untuk WNI)/paspor
Cabang WP Badan (untuk WNA) sebagai
penanggung jawab
badan; dan
4. NPWP pimpinan/
penanggung jawab
badan;
1. surat penunjukan
Bendahara Pemerintah sebagai bendahara; dan
2. KTP Bendahara;
1. perjanjian kerjasama/
akte pendirian sebagai
JO; dan
Joint Operation (JO)
2. NPWP dan KTP (WNI)/
paspor(WNA) pimpinan/
penanggung jawab JO;
Fungsi SPT
a. Bagi Wajib Pajak pada umumnya
Sebagai sarana Wajib Pajak untuk melaporkan dan
mempertanggung-jawabkan penghitungan jumlah
pajak yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan
tentang :
–– pembayaran atau pelunasan pajak yang telah
dilaksanakan sendiri atau melalui pemotongan atau
pemungutan pihak lain dalam satu Tahun Pajak atau
Bagian Tahun Pajak;
–– penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau
bukan objek pajak;
–– harta dan kewajiban;
–– pemotongan/pemungutan pajak orang atau badan
lain dalam 1 (satu) Masa Pajak.
b. Bagi Pengusaha Kena Pajak
Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung-
jawabkan penghitungan jumlah PPN dan PPnBM yang
sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :
–– pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak
Keluaran;
–– pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak dan/atau melalui pihak
lain dalam satu Masa Pajak, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
24 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Pembetulan SPT
• Wajib Pajak dengan kemauan sendiri dapat membetulkan
Surat Pemberitahuan yang telah disampaikan dengan
menyampaikan pernyataan tertulis, dengan syarat
Direktur Jenderal Pajak belum melakukan tindakan
pemeriksaan, kecuali untuk SPT Rugi atau SPT Lebih
Bayar paling lama 2 tahun sebelum daluwarsa, sepanjang
belum dilakukan pemeriksaan.
Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat
Pemberitahuan Tahunan yang mengakibatkan utang
pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi
administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per
bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung
sejak saat penyampaian Surat Pemberitahuan berakhir
sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari
bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat
Pemberitahuan Masa yang mengakibatkan utang
pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi
administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per
bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung
sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal
pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1
(satu) bulan.
• Walaupun telah dilakukan tindakan pemeriksaan, tetapi
belum dilakukan tindakan penyidikan mengenai adanya
ketidakbenaran yang dilakukan Wajib Pajak, terhadap
ketidakbenaran perbuatan Wajib Pajak tersebut tidak
akan dilakukan penyidikan, apabila Wajib Pajak dengan
kemauan sendiri mengungkapkan ketidakbenaran
perbuatannya tersebut dengan disertai pelunasan
kekurangan pembayaran jumlah pajak yang sebenarnya
terutang beserta sanksi administrasi berupa denda
32 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Catatan
Barang dengan nilai paling banyak Rp20.000.000,00, tidak
harus diumumkan melalui media massa.
Daluwarsa Penagihan
a. Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga,
denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak, daluwarsa
setelah melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung
sejak penerbitan Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan
Kurang Bayar, Surat Ketetapan Kurang Bayar Tambahan,
dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan
Kembali.
Penyelesaian Keberatan
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12
(dua belas) bulan sejak tanggal surat keberatan diterima,
harus memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan.
Apabila dalam jangka waktu 12 (dua belas) telah lewat dan
Direktorat Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan,
maka keberatan yang diajukan tersebut dianggap diterima
dan wajib diterbitkan Surat Keputusan Keberatan sesuai
dengan keberatan Wajib Pajak.
Keputusan keberatan dapat berupa menerima seluruhnya
atau sebagian, menolak atau menambah besarnya jumlah
pajak terhutang.
Jenderal Pajak;
c. Direktur Jenderal Pajak melakukan pemeriksaan untuk
tujuan lain dalam rangka keberatan untuk mendapatkan
data dan/atau informasi yang objektif yang dapat
dijadikan dasar dalam mempertimbangkan keputusan
keberatan.
Imbalan Bunga
Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan
sebagian dan Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan
banding, jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan
dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan harus dilunasi paling lama 1 (satu)
bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan,
dan penagihan dengan Surat Paksa akan dilaksanakan
apabila Wajib Pajak tidak melunasi utang pajak tersebut. Di
samping itu, Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa
64 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Gugatan
Wajib Pajak atau Penanggung Pajak dapat mengajukan
gugatan kepada Peradilan Pajak terhadap :
1. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan, atau Pengumuman Lelang;
2. Keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
3. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam
Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 UU KUP; atau
4. Penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan
Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai
dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Peninjauan Kembali
Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir dan
mempunyai kekuatan hukum tetap. Namun, pihak yang
bersengketa dapat mengajukan Peninjauan Kembali kepada
Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak dan hanya dapat
diajukan satu kali.
Pembukuan
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan
secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi
keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan
dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan
barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan
keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk
periode Tahun Pajak tersebut.
Pencatatan
Pencatatan yaitu pengumpulan data yang dikumpulkan
secara teratur tentang peredaran atau penerimaan bruto
dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung
jumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilan yang
bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat
final.
Pengertian Pemeriksaan
75 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Tujuan Pemeriksaan
1. Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan:
a. Pemeriksaan harus dilakukan terhadap Wajib Pajak
mengajukan permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17B Undang-Undang KUP.
b. Pemeriksaan dapat dilakukan dalam hal:
1. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan
yang menyatakan lebih bayar, termasuk yang
telah diberikan pengembalian pendahuluan
kelebihan pajak;
2. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan
yang menyatakan rugi;
3. Wajib Pajak tidak menyampaikan atau
menyampaikan Surat Pernberitahuan tetapi
melampaui jangka waktu yang telah ditetapkan
dalam Surat Teguran;
4. Wajib Pajak melakukan penggabungan,
peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran,
atau akan meninggalkan Indonesia untuk
selama-lamanya; atau
5. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan
yang memenuhi kriteria seleksi berdasarkan
76 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Pengertian
Penyidikan Tindak Pidana di bidang perpajakan adalah
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik untuk
mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang
terjadi serta menemukan tersangkanya.
Penyidik
Penyidik adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang
khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Wewenang Penyidik
a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti
keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak
pidana di bidang perpajakan agar keterangan atau
laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;
b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan
mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran
perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak
pidana di bidang perpajakan;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi
atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang
perpajakan;
d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan
90 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Penghentian Penyidikan
Penyidikan dihentikan dalam hal:
a. tidak terdapat cukup bukti ;
b. peristiwa yang disidik bukan merupakan tindak pidana di
bidang perpajakan;
c. peristiwanya telah daluwarsa;
d. tersangkanya meninggal dunia;
e. Untuk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan
91 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Pengertian
Surat Keterangan Fiskal adalah surat yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Pajak yang berisi data pemenuhan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak untuk Masa dan Tahun
Pajak tertentu.