Anda di halaman 1dari 11

LITERATURE REVIEW

EFEKTIVITAS TERAPI REMINISCENCE TERHADAP TINGKAT


DEPRESI PADA LANSIA

OLEH:

ABDUL FAUZI
NIM. 131714153008

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTASKEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa:

Kami mempunyai kopi dari TUGAS ini yang bisa kami reproduksi jika TUGAS
yang dikumpulkan hilang atau rusak

TUGAS ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang
lain kecuali yang telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang
membuatkan TUGAS ini untuk kami.

Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia


mendapatkan sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Surabaya, 29Oktober 2017

Penyusun
1. Tentukan topik penelitian yang sesuai dengan tesis anda?
Topik penelitian: terapi reminiscence terhadap depresi
2. Tentukan 5 literatur yang sesuai dengan topik yang terbaik menurut anda.
Literatur dalam bentuk jurnal penelitian yang terindeks scopus diantaranya:
a) The effectiveness of modified instrumental reminiscence intervention on
psychological well-being aming community-dwelling chinese older adults
b) The effect of reminiscence therapy on cognitif, depression and activities
of daily living for patients with alzheimer disease
c) Effectiveness of group reminiscence therapy for depressive symptoms in
male veterans: 6-month follow-up
d) Group discussion with structured reminiscence and a problem based
method as an intervention to prevent depressive symptoms in older
people
e) Life-review therapy with computer supplements for depression in the
elderly: A randomized controlled trial
3. Buat telaah critical literatur review sesuai 7 tahapan literautur review
a. Identify your question
Bagaimana pengaruh reminiscence terhadap tingkat depresi pada lansia
b. Review discipline style
Key word yang bisa digunakan pada pertanyaan diatas adalah
reminiscence therapy, depressive, elderly
c. Search the literature
Pencarian literatur melalui jurnal scopus dengan memasukkan key word
di atas

As, D. (2016). The Effect of Reminiscence Therapy on Cognition , Depression ,


and Activities of Daily Living for Patients With Alzheimer Disease, 29(1),
31–37. https://doi.org/10.1177/0891988715598233
Azizah, L. (2011). No Title. Graha Ilmu (1st ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Choy, C. P., & Lou, W. Q. (2015). The effectiveness of modified Instrumental
Reminiscence Intervention on psychological well-being among community-
dwelling Chinese older adults: a randomized controlled trial. The American
Journal of Geriatric Psychiatry. https://doi.org/10.1016/j.jagp.2015.05.008
Chueh, K., & Chang, T. (2014). Effectiveness of group reminiscence therapy for
depressive symptoms in male veterans : 6-month follow-up, 377–383.
https://doi.org/10.1002/gps.4013
Peterson, U. (2016). Group discussions with structured reminiscence and a
problem-based method as an intervention to prevent depressive symptoms in
older people, 46(0), 992–1000. https://doi.org/10.1111/jocn.13110
Preschl, B., Maercker, A., Wagner, B., Forstmeier, S., & Rosa, M. (2012). Aging
& Mental Health Life-review therapy with computer supplements for
depression in the elderly : A randomized controlled trial, (October 2014), 37–
41. https://doi.org/10.1080/13607863.2012.702726

Seluruh literatur dimasukkan dalam mendeley untuk mempermudah pada


saat penulisan sitasi
d. Critical analiyse and evaluate
1) Jurnal pertama oleh Choy and Lou pada tahun 2015 bertujuan untuk
mengetahui efektifitas terapi reminiscence terhadap penurunan depresi
dan kualitas hidup pada lansia. Jumlah sampel pada penelitian ini
sebanyak 114 yang telah memenuhi kriteria inklusi dimana 46
responden sebagai kelompok intervensi dan 68 responden sebagai
kelompok kontrol. Penentuan kelompok dilakukan secara acak
kelompok intervensi mendapatkan terapi reminiscence selama 12
minggu. Penilaian dilaksanakan pada kedua kelompok baik pre dan
post intervensi dengan menggunakan kuisioner GDS untuk menilai
tingkat depresi dan LSS-C untuk menilai kualitas hidup. Hasil
penelitian menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok
setelah intervensi F=35,62, p<0.001 kualitas hidup pada kelompok
intervensi setelah intervensi didapatkan perbedaan yang signifikan
yang lebih besar dibandingkan kelompok kontrol yaitu F=5.67,
p<0.5. Terapi reminiscence efektif untuk mengurangi tanda-tanda
depresi pada lansia. Terapi reminiscence direkomendasikan untuk
digunakan sebagai pelayanan kesehatan dalam meingkatkan kesehatan
lansia kususnya lansia yang mengalami depresi (Choy & Lou, 2015) .
2) Jurnal kedua oleh Asired GD pada tahun 2016. Tujuan pada penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh reminiscence terhdap cognitif,
depresi dan aktivitas sehari-hari pasien alzheimer. Jumlah sampel
pada penelitian ini adalah 62 responden yang sebelumnya telah
memenuhi kriteria inklusi, yaitu pasien alzeimer. Pada penelitian ini
terdapat 2 kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol
masing-masing berjumlah 31 responden. Kelompok intervensi dibagi
menjadi beberapa kelompok dimana setiap kelompok beranggota 4-5
responden dan mendapatkan terapi reminiscence selama 12 minggu
dimana setiap sesi berdurasi 30-35 menit. Penilaian dilaksanakan pre
dan post pada semua kelompok intervensi dan kontrol dengan
menggunakan kuisioner MMSE dan GDS serta lembar observasi daily
living Activities. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pada
hasil SMMT dan penuruan pada nilai GDS pada kelompok intervensi
yang dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah intervensi terapi
reminiscence secara signifikan (P<0,05). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara pre dan post
intervensi pada hasil kognitif, tingkat depresi dan aktivitas sehari-hari
pada kelompok intervensi (As, 2016).
3) Jurnal ketiga oleh Chueh pada tahun 2014 yang bertujuan untuk
membuktikan efektifitas terapi reminiscence pada laki-laki veteran.
Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 21 lansia laki-laki
yang telah memenuhi kriteria inklusi, responden dibagi menjadi 2
kelompok dengan 11 responden menjadi kelompok intervensi dan 10
responden menjadi kelompok kontrol. Intervensi diberikan sebanyak 8
sesi, setiap sesi berdurasi 60 menit dan diberikan selama 4 minggu.
Tingkat depresi diukur menggunakan GDS sebelum dan sesudah
intervensi dan dievaluasi kembali selama 3 bulan dan 6 bulan
kemudian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tingkat depresi
menurun setelah intervensi dilakukan yaitu 17,18 poin sebelum
intervensi menjadi 10,09, 11,91 dan 13,18 poin setelah intervensi, 3
bulan evaluasi dan 6 bulan evaluasi. Adapun nilai baik pre-test yaitu
p value<0.001, 3 bulan evaluasi 0,015 dan 6 bulan evaluasi 0,022.
Hasil penelitian ini menunjukkan Terapi reminiscence secara
signifikan menurunkan tingkat depresi pada lansia laki-laki (Chueh &
Chang, 2014).
4) Jurnal ketiga oleh Pterson pada tahun 2016, penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi pengaruh grup diskusi dengan reminiscence dan
metode berdasarkan masalah yang digunakan pada lansia dengan
memiliki tanda-tanda depresi,kualitas hidup dan penilaian diri dengan
desain penelitian quasy experimental dengan satu kelompok pre-post
test dan dievaluasi kembali 1 tahun kemudian. Intervensi berupa terapi
reminiscence yang diberikan kepada 18 reponden lansia dengan usia
55-80 tahun dan memiliki masalah kesehatan jiwa dengan nilai tingkat
depresi yang diukur dengan Hospital Anxiety and Depression Scale
Depression (HDAD-D) 7-10. Terapi diberikan sebanyak 10 sesi
selama 12 bulan dan dievaluasi setelah intervensi dan 1 tahun
kemudian. Pada kelompok intervensi menunjukkan hasil tinggkat
depresi yang dinilai menggunakan HDAD-D T0(M=8,32 SD-1.4 dan
T1 (M=7,29 SD=2,2), t(15)=2,32 p=0,035. Rata-rata penutunan
didalam HAD yaitu 1,03. Hasil T2 HDAD-D lebih rendah yaitu
M=7,55, dan SD 3,3 dari T0 (Peterson, 2016).
5) Jurnal kelima oleh Preschl dkk pada tahun 2012 dengan tujuan
penelitian menguji hasil intervensi terapi reminiscence pada 36
responden lansia yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
intervensi dan kelompok kontrol dan dibagi secara acak. Terapi
diberikan sebanyak 6 sesi dan tiap sesi berdurasi 60-90 menit.
Tingkat depresi diukur menggunakan Beck Depression Inventory
(BDI-II) sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kelompok intervensi mengalami penurunan
gejala depresi yang signifikan dibandingkan kelompok kontrol.
responden yang menerima intervensi penelaahan mengalami
penurunan gejala depresi dari 19,0 menjadi 10,0 yang diukur dengan
menggunakan BDI-II, perbedaan yang signifikan secara statistik bila
dibandingkan dengan pre-test kelompok kontrol. 16,5 dan pasca tes
15,1 (p <0,05). responden diberi kuesioner pada follow up 3 bulan.
Hasil kuesioner ini menunjukkan ukuran efek yang besar (d ¼1.27)
dari pra-intervensi sampai follow up (p <0,01), menunjukkan bahwa
efek intervensi dipertahankan (Preschl, Maercker, Wagner,
Forstmeier, & Rosa, 2012).
e. Sintesis
Depresi merupakan masalah yang sering dialami oleh lansia akibat
perubahan-perubahan yang dialami. Banyak penelitian-penelitian yang
telah dilakukan untuk mengatasi depresi pada lansia. Salah satu penelitian
yang sering dilakukan adalah terapi reminiscence. Sebagian besar
penelitian menunjukkan bahwa pengaruh secara signifikan reminiscence
berpengaruh menurunkan tingkat depresi pada lansia. Namun ada hasil
penelitian yang menunjukkan perubahan yang tidak signifikan saat
evaluasi 3 bulan setelah intervensi. Maka perlu upaya melaksanakan
terapi reminiscence secara terus menerus.
f. Write the review

Efektifitas Terapi Reminiscence Terhadap Tingkat Depresi pada Lansia

Latar Belakang

Lansia merupakan suatu proses alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang
Maha Esa, semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua
merupakan masa hidup. Dimasa ini seseorang mengalami kemunduran fisik,
mental dan sosial secara bertahap (Azizah, 2011). Perubahan-perubahan pada
proses perkembangan menuju tahap lansia dapat menjadikan sumber masalah dan
keputusasaan ketika seorang lansia tidak memiliki kesiapan dalam menghadapi
perubahan-perubahan tersebut. Pada lansia cenderung berpotensi menimbulkan
masalah kesehatan seperti penyakit atau kelemahan fisik kronik yang muncul
sebagai akibat dari perubahan proses menua maupun masalah kesehatan jiwa
secara khusus seperti demensia dan depresi.
Depresi adalah salah satu masalah kesehatan jiwa yang sering ditemukan
pada lansia. Menurut WHO (2008) di Eropa, sekitar 12-15% lansia berusia 65
tahun atau yang lebih mengalami depresi dan lansia berusia lebih dari 50 tahun,
prevalensinya bervariasi dari 18-37%. Pada awal 2020-an, depresi pada lansia
akan menjadi penyebab kecacatan kedua paling sering, setelah penyakit
kardiovaskular. Akibatnya, depresi menjadi masalah yang terus muncul dan
menjadi masalah kesehatan masyarakat yang dapat menurunkan kualitas hidup
dan kemandirian pada lansia. Bahkan tanpa diagnosis klinis depresi berat,
individu yang memiliki gejala depresi sering mengalami penurunan signifikan
dalam kemandirian, kinerja fungsional aktivitas kehidupan sehari-hari, dan
kesehatan secara keseluruhan. Dengan demikian, perlu upaya untuk menemukan
strategi yang tepat untuk mencegah depresi dan meningkatkan kualitas hidup pada
lansia.
Salah satu upaya untuk menurunkan depresi pada lansia dengan
menggunakan terapi reminiscence. Terapi reminiscence merupakan terapi yang
mengingat kenangan masa lampau yang dimiliki oleh lansia. Terapi ini berfokus
pada kenangan-kenangan yang menyenangkan atau hal-hal yang positif. Menurut
Erikson (1963) proses menua melibatkan ingatan dan konsolidasi untuk mencapai
integritas pada lansia. Hal penting dalam integritas ego adalah penerimaan makna
dan tujuan hidup yang dijalani. Selain itu, untuk mencapai tujuan hidup adalah
mengintegrasikan pengalaman masa lalu dan masa saat ini. Kenangan yang
menyenangkan dapat mengurangi gejala depresi, meningkatkan harga diri, dan
menurunkan kesepian. Dengan demikian terapi reminiscence dapat menurunkan
depresi pada lansia.
Rumusan Masalah
Bagaimana evidence based(telaah fakta) dalam bentuk literatur review tentang
efektifitas terapi reminiscence terhadap tingkat depresi pada lansia?
Tujuan
Mampu memahami evidence based (telaah fakta) dalam bentuk literatur review
tentang pengaruh efektifitas terapi reminiscence terhadap tingkat depresi pada
lansia.
Manfaat
Mengetahui evidence based (telaah fakta) dalam bentuk literatur review tentang
pengaruh efektifitas terapi reminiscence terhadap tingkat depresi pada lansia.
Metode
Metode yang digunakan dalam literatur review ini diawali dengan pemilihan
topik, kemudian ditentukan keyword untuk mencari jurnal menggunakan bahasa
inggris melalui database Scopus. Pencarian ini dibatasi untuk jurnal mulai tahun
2013 sampai tahun 2017. Keyword bahasa Inggris yang digunakan adalah
reminiscence therapy, Depressive and elderly. Dari seluruh jurnal dipilih 5 jurnal
yang sesuai dengan topik. Lima jurnal itu kemudian dicermati dan dilakukan
critical appraisal. Kemudian dilakukan literatur review sesuai dengan hasil
critical apraisal yang telah dilakukan.
Hasil Review
Terapi reminiscence merupakan terapi mengingat kenangan masa lalu yang
menyenangkan atau positif yang dimilik lansia. Dari ke 5 jurnal yang telah
ditelaah didapatkan terapi reminiscence dapat menurunkan tingkat depresi,
meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan motivasi diri. Terapi reminiscence
membantu lansia beradaptasi terhadap perubahan-perubahan penyebab depresi
yang secara berangsur-angsur mengurangi gejala depresi. Namun terdapat satu
jurnal menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan tiga bulan pasca terapi
reminiscence, hal ini dikarenakan lansia tidak melakukan kembali terapi yang
telah diajarkan dan adanya faktor lingkungan yang tidak mendukung. Untuk itu
perlu upaya menjalani terapi reminiscence secara terus menerus dan berkelanjutan
untuk menurunkan gejala depresi pada lansia.
DAFTAR PUSTAKA

As, D. (2016). The Effect of Reminiscence Therapy on Cognition , Depression ,


and Activities of Daily Living for Patients With Alzheimer Disease, 29(1),
31–37. https://doi.org/10.1177/0891988715598233

Azizah, L. (2011). Keperawatan Lanjut usia(1st ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Choy, C. P., & Lou, W. Q. (2015). The effectiveness of modified Instrumental


Reminiscence Intervention on psychological well-being among community-
dwelling Chinese older adults: a randomized controlled trial. The American
Journal of Geriatric Psychiatry. https://doi.org/10.1016/j.jagp.2015.05.008

Chueh, K., & Chang, T. (2014). Effectiveness of group reminiscence therapy for
depressive symptoms in male veterans : 6-month follow-up, 377–383.
https://doi.org/10.1002/gps.4013

Peterson, U. (2016). Group discussions with structured reminiscence and a


problem-based method as an intervention to prevent depressive symptoms in
older people, 46(0), 992–1000. https://doi.org/10.1111/jocn.13110

Preschl, B., Maercker, A., Wagner, B., Forstmeier, S., & Rosa, M. (2012). Aging
& Mental Health Life-review therapy with computer supplements for
depression in the elderly : A randomized controlled trial, (October 2014), 37–
41. https://doi.org/10.1080/13607863.2012.702726

Anda mungkin juga menyukai