Anda di halaman 1dari 4

PERHITUNGAN EFISIENSI DAN KONVERSI DARI BAHAN BAKAR SOLAR KE GAS

PADA BOILER EBARA HKL 1800 KA


Eflita Yohana*, Askhabulyamin**
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Kampus Undip Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
Phone: +62-24-7460059, FAX: +62-24-7460058, E-mail: umardhani@yahoo.com

Abstrak

Boiler atau ketel uap adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan untuk menghasilkan
steam. Steam diperoleh dengan memanaskan bejana yang berisi air dengan bahan bakar. Umumnya
boiler memakai bahan bakar cair ( residu, solar ), padat ( batu bara ) , atau gas. Sedangkan bahan
bakar pada boiler EBARA HKL 1800 KA di PT. INDOMOBIL SUZUKI INTERNATIONAL Tambun I.
Menggunakan minyak solar ( HSD ).
Operasional boiler membutuhkan bahan bakar yang cukup banyak sehingga biaya yang dikeluarkan untuk
membelinya menjadi tidak sedikit. Apalagi ditambah dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak dunia.
Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan bakar menjadi lebih besar. Sehingga perlu dipikirkan usaha
penghematan biaya operasi. Salah satu alternatif cara penghematan adalah dengan penggantian bahan bakar dari
minyak solar ( HSD ) menjadi natural gas ( LNG ). Dalam paper ini akan dibahas perbandingan perhitungan
biaya yang diperlukan oleh boiler berbahan bakar solar dengan boiler berbahan bakar gas untuk menghasilkan
steam output yang sama.
Dari perhitungan, kebutuhan bahan bakar yang dikeluarkan untuk boiler dan LNG masing–masing adalah
260,79 kg/jam = 0,265 m3/jam dan 21 m3/jam. Sedangkan untuk biaya yang dikeluarkan Rp
1.319.797,00/jam dan Rp 27.300,00/jam. Sehingga akan didapat penghematan sebesar Rp
1.292.497,00/jam untuk pembelian bahan bakar.

Kata kunci: Boiler, efisiensi, solar ( HSD ), natural gas ( LNG ), steam output

1. PENDAHULUAN 2. MAKSUD DAN TUJUAN


Boiler atau ketel uap adalah suatu alat berbentuk Maksud dan tujuan dari kerja praktek ini adalah
bejana tertutup yang digunakan untuk menghasilkan sebagai berikut :
steam. Steam diperoleh dengan memanaskan bejana 1. Menghitung efisiensi dari boiler EBARA HKL
yang berisi air dengan bahan bakar. Umumnya boiler 1800 KA.
memakai bahan bakar cair ( residu, solar ), padat ( batu 2. Menganalisa keuntungan konversi bahan bakar
bara ) , atau gas. Sedangkan bahan bakar pada boiler. boiler dari bahan bakar solar ke bahan bakar gas.
EBARA HKL 1800 KA di PT. INDOMOBIL
SUZUKI INTERNATIONAL Tambun I. Menggunakan 3. PROSEDUR OPERASI
minyak solar ( HSD ). 1. Pemeriksaan Sebelum Start – Up
Operasional boiler membutuhkan bahan bakar Memeriksa keberadaan air pada feedwater tank
yang cukup banyak. Sehingga biaya yang dikeluarkan dan softwater tank
untuk pembelian bahan bakar tersebut menjadi sangat Memastikan katup delivery disebelah feedwater
tinggi. Sehingga usaha – usaha penghematan biaya pump terbuka.
operasional perlu dilakukan untuk meminimalkan Membuka katup masuk dari feedwater pump.
pengeluaran. Membuka katup sumber gas.
Berbagai usaha dilakukan untuk menghemat 2. Start – Up
biaya pembelian bahan bakar, diantaranya dengan Nyalakan sumber tenaga pada control panel
penambahan komponen untuk memperbesar efisiensi sehingga boiler sedang dalam pengisian air.
boiler dan penggantian bahan bakar dari minyak solar Ketika level air mencapai diatas level normal
(HSD ) menjadi natural gas ( LNG ). Dengan anggapan tekan tombol start. Sehingga proses pembakaran
efisiensi yang sama, akan dibahas perbandingan dalam boiler berlangsung.
perhitungan biaya yang diperlukan oleh boiler
Dalam boiler ebara hkl 1800 ka ini, terdapat
berbahan bakar solar dengan boiler berbahan bakar gas check valve yang akan membuka sendiri ketika
untuk menghasilkan steam output yang sama. (1)
tekanan sudah mencapai 7 kgf/cm2. Sehingga
tidak diperlukan membuka dan menutup katup
secara manual.

ROTASI – Volume 11 Nomor 3 Juli 2009 13


3. Pengoperasian Sehari – Hari Setelah Start – Up Metode tak langsung adalah cara yang
Melakukan blow - off dengan membuka katup digunakan untuk menghitung besarnya prosentase
blow - off untuk mengeluarkan sebagian panas yang tidak bermanfaat. Metode ini sangat efektif
sehingga air didalam boiler. Blow - off digunakan dalam usaha untuk menemukan potensi
dilakukan agar impurity air akibat penguapan penghematan energi ketel uap berdasarkan neraca
didalam boiler dapat dibuang. Karena dapat panas. Untuk menghitung efisiensi dengan metode ini,
menimbulkan kerak dan menghambat kita harus menghitung besarnya panas yang masuk dan
perpindahan panas. panas yang keluar pada suatu ketel uap.
4. Stop
Mematikan boiler dengan menekan tombol off Panas Masuk
Mematikan sumber energy Panas hasil pembakaran bahan bakar (Qp)
Menutup katup sumber gas. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar, besarnya
Menutup katup supply uap utama dan katup sesuai dengan nilai kalor bahan bakar
feedwater. Qp = Wf x HHV
Melakukan complete blow – off dengan Panas sensible bahan bakar (Qf)
mambuka katup blow – off untuk mengeluarkan Qf = (1 - W) x Cpf x tf x Wf
air pada tube. (2) Panas sensible air karena kelembaban bahan bakar
(Qw)
Besarnya sangat tergantung dari besarnya
4. PERUMUSAN kandungan air dalam bahan bakar.
Efisiensi Ketel Qw = W x Cpwf x tf x Wf
Efisiensi ketel uap dinyatakan sebagai Panas sensible udara pembakaran (QA1)
perbandingan panas sebenarnya yang digunakan untuk Dihitung menurut panas jenis udara dan suhu udara
memanaskan air dan pembentukan uap terhadap panas masuk.
hasil pembakaran bahan bakar di dalam dapur. QA1 = WA x Cpa x ta
Umumnya disebut efisiensi termis, secara matematis Panas sensible air karena kelembaban udara (Qma)
dapat ditulis: Besarnya sesuai dengan besar kandungan air dalam
Efisiensi ketel ( ). udara kering dan suhu udara masuk
Qma = WA x Cpwa x ta x MA
= x 100% (3) Panas sensible air umpan (Qfw)
Besarnya sangat tergantung dari besar suhu dari air
umpan
Neraca Panas Qfw = Ww x hf1
Untuk mengetahui kinerja sebuah ketel tidak
cukup hanya dengan mengetahui efisiensinya saja. Panas Keluar
Dengan mengetahui efisiensi ketel saja kita hanya Panas yang terbawa oleh hasil uap
dapat menyatakan bahwa ketel yang dievaluasi masih Besarnya panas yang terbawa oleh uap produk
dapat bekerja dengan baik atau tidak, atau dapat juga tergantung pada kondisi akhir uap.
dikatakan jika ketel mengalami penurunan efisiensi,
= Ws x H
masih dalam batas kewajaran atau tidak. Jadi jelas
bahwa efisiensi hanya menunjukkan kemampuan untuk Panas yang terbawa oleh gas asap
menyerap panas dari hasil pembakaran. Q’fg = WFG x Cpa x tFG
Metode yang digunakan dalam perhitungan Panas yang terbawa uap air dalam gas asap karena
efisiensi ketel uap adalah metode langsung (direct kelembaban udara dalam pembakaran
method) dan metode tak langsung (indirect method). Besarnya sangat tergantung dari besar kandungan
Metode langsung adalah cara yang digunakan air dalam udara kering
untuk menghitung efisiensi dengan menghitung Q’ma = WA x MA x H’sup
besarnya superheated steam yang dihasilkan Panas yang terbawa oleh uap air dalam gas asap
dibandingkan dengan panas hasil pembakaran dari karena kelembaban bahan bakar.
bahan bakar. Efisiensi dengan metode ini juga dikenal Besarnya tergantung dari kandungan air dalam
dengan thermal efisiensi ketel uap, dengan rumus : bahan bakar dan suhu gas asap. Uap air dalam gas
asap dianggap sebagai uap lewat jenuh pada, 1,033
Ws H hf1 kg/Cm3 dan suhu tFG
k = 100 0 0 Q’ w = W x Wf x H’sup
Wf HHV
Panas yang terbawa oleh uap air dalam gas asap
karena adanya hidrogen didalam bahan bakar.
Q’ H = 9 H2 x H’sup

ROTASI – Volume 11 Nomor 3 – Juli 2009 14


Panas yang terbawa oleh blow down  Enthalpy produksi uap (H) = 2742 kJ/kg = 655
Q’BD = Wb x hf2 kcal/kg
Panas yang hilang melalui dinding  Enthalphy air ketel uap (hf2) didapat dari “steam
table” pada kondisi tersebut adalah 610.65
kJ/kg = 145,39 kcal/kg
Q’ wall = (Panas masuk–Panas keluar)
Pemakaian Bahan Bakar
Solar (HSD)
 Suhu = 102 oC
 Densitas solar ( solar) = 0,985 kg/liter
 Pemakaian bahan bakar bulan Juli 2009 (Wf) =
Perhitungan Efisiensi Boiler dengan Metode Tidak  HHV = 10173,73 kcal/kg bahan bakar
Langsung  Harga solar = Rp 5.000,00 / liter =
Rp 5.000.000,00 /
k = ( 1 – total kehilangan panas / total panas yang
digunakan ) x 100 % LNG
 Nilai kalor natural gas (HHVNG) = 165716,89
Dimana : kcal/m3
Total kehilangan panas =  Harga natural gas = Rp 1.200,00 /
Q’fg+ Q’MA+ Q’ w + Q’ H + Q’B+ Q’ Wall Gas asap
 Suhu (tfg) = 220oC
total panas yang digunakan =  H’sup = 691,923 kcal/kg
(4)
Udara masuk
 Suhu (ta)= 32oC
Perhitungan Konversi Bahan Bakar Dari Solar Ke  Ratio kelembaban (Ma) pada pembacaan
Gas “psikometri chart” didapat 0,021 kg kandungan
Bahan bakar yang diperlukan dengan natural gas air/kg udara kering
(Wg) untuk output steam (Ws) yang sama  Kebutuhan udara sebenarnya (WA) =
kg
 Berat gas asap hasil pembakaran (WFG) =
4973,36 kg

Perhitungan biaya bahan bakar per jam


Biaya solar = Wf Harga solar 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Biaya natural gas = Wg Harga natural gas Kebutuhan volume gas tiap jamnya lebih besar dari
volume solar. Hal disebabkan massa jenis dari gas
Kebutuhan data untuk perhitungan sangat kecil.
Air Umpan Ketel
 Suhu (t1) = 31oC 25
 Volume spesifik = 780,1925 m3/kg
 Tekanan = 25 kgf/cm2 20
Volume ( m3/jam )

 Jumlah berat pemakaian air umpan


15
( )= = 0,00381 kg/jam

 Enthalpy ( ) pada suhu 31o adalah 131,6 kJ/kg 10


31.43 kcal/kg
5
Blow down
 Banyaknya blow down ( ) = 1,944 kg/jam 0
Produksi uap Solar Gas
 Tekanan operasi = 7 bar Bahan bakar
 Suhu = 145 oC
 Temperatur saturasi = 165 oC Gambar 1. Grafik perbandingan kebutuhan bahan
 Jumlah produksi uap (Ws) = 2479 ton/bulan = bakar solar dengan gas (m3/jam)
= 3385 kg/jam

ROTASI – Volume 11 Nomor 3 – Juli 2009 15


Biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian bahan 2. Untuk menghasilkan steam output yang sama biaya
bakar gas jauh lebih kecil dari solar hal ini karena yang dikeluarkan untuk bahan bakar dari solar dan
harga solar yang murah. LNG masing – masing sejumlah Rp 1.319.797,00 /
jam dan Rp 27.300,00 / jam.
3. Terdapat penghematan yang cukup signifikan untuk
1400000 pembelian bahan bakar jika dikonversi ke LNG
adalah sebesar Rp 1.292.497,00 / jam
1200000

1000000 UCAPAN TERIMA KASIH


Biaya pemakaian (Rp)

PT. INDOMOBIL SUZUKI INTERNASIO-


800000 NAL yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melakukan kerja praktek.
600000

400000 DAFTAR PUSTAKA


1. Anonym “Boiler dan Pemanas Fluida Termis”.
200000 Jakarta : UNEP, 2006
2. Anonym ”EBARA Steam Boilers. Oil-Fired Water
0 Tube Boiler Series HKL (E) and SW (E) Models.”
Solar Gas 3. Departemen Tenaga Kerja.” Bahan Pelatihan
Bahan bakar Operator Ketel Uap”. Jakarta: BINA PRIMA, 2000
4. Karjono SA. Ir. ”Ketel Uap dan Sistem Tenaga
Gambar 2. Grafik perbandingan biaya pemakaian Uap”
bahan bakar solar dengan gas (Rp/jam)

Boiler berbahan bakar minyak solar


NOMENCLATUR
membutuhkan bahan bakar (Wf) sebanyak 260,79
kg/jam= . Biaya yang dikeluarkan tiap jam = k = Efisiensi ketel
Ws = Jumlah steam, kg/jam
Rp 1.319.797,00 / jam. Efisiensi yang didapatkan dari
H = Enthalpy superheated steam, k.cal/kg
perhitungan dengan metode secara langsung dari boiler
hf1 = Enthalpy air umpan ketel, k.cal/kg
dengan bahan bakar solar adalah 79,6 % sedangkan
WF = Jumlah bahan bakar, kg/jam
dengan metode tidak langsung didapat efisiensi sebesar
HHV = Nilai kalori bahan bakar, k.cal/kg
60,2 %. Dengan mengasumsikan efisiensi yang sama
W = kandungan air dalam bahan bakar
jika bahan bakar diganti dengan gas (60,2 %), untuk
= panas jenis bahan bakar (kcal/kg )
menghasilkan steam output yang sama didapat
= suhu bahan bakar saat memasuki dapur (
konsumsi bahan bakar (Wf2) = 21 . Biaya yang = jumlah udara sebenarnya yang digunakan
dikeluarkan tiap jam = Rp 27.300,00 / jam. dalam pembakaran (kg/kg bahan bakar)
= panas jenis rata-rata gas asap kering,
umumnya dianggap sebagai panas jenis
6. KESIMPULAN udara, yakni 0,24 kcal/kg0C
Dari analisis dan pembahasan yang telah dilaku- = suhu udara saat memasuki air heater (
kan dalam dalam paper ini dapat diambil beberapa = berat air di dalam udara / kg udara kering
kesimpulan sebagai berikut: (kg/kg udara kering)
= Jumlah berat pemakaian air umpan (kg/jam)
1. Untuk menghasilkan steam out put yang sama, H = Enthalpy produksi uap
konsumsi bahan bakar untuk solar sebanyak 260,79 H’sup = enthalphy uap air pada suhu (tFG) 2200C
kg/jam = 0,265 m3/jam, dan untuk LNG 21 . = Net Heat Value Natural Gas

ROTASI – Volume 11 Nomor 3 – Juli 2009 16

Anda mungkin juga menyukai