Anda di halaman 1dari 2

Mahasiswa

Mahasiswa, apa yang ada didalam benak kalian ketika mendengan kata mahasiswa? mungkin
didalam pandangan kebanyakan orang mahasiswa adalah seseorang yang sudah tamat belajar didalam
dunia sekolah menengah dan sedang melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Mungkin
sebagian besarnya lagi menganggap bahwa gambaran dari mahasiswa adalah orang yang pintar
didalam bidang akademik didalam perguruan tinggi yang selalu mendapat ip tinggi dan lain
sebagainya.
Namun didalam pandanganku adalah berbeda. Mahasiswa yang sebenarnya didalam
pandanganku adalah seseorang yang memang sedang menuntut ilmu disebuah perguruan tinggi baik
itu negeri ataupun swasta dimana seorang mahasiswa itu tidak hanya harus bisa menguasai sesuatu
hal didalam bidang akademik saja, namun seorang mahasiswa juga harus bisa menguasai hal-hal
diluar sesuatu yang berbau akademik, misalnya mahasiswa itu harus bisa berorganisasi karena
mahasiswa yang sebenarnya bukanlah ia yang hanya pintar didalam akademiknya, namun juga harus
pintar didalam dunia sosialnya. Seorang mahasiswa yang sebenarnya adalah ia yang berani
mengemukakan pendapatnya tentang apa yang ada didalam benaknya ketika ia dihadapkan dalam
suatu situasi tertentu, serta harus berani mengambil keputusan dan berani bertanggung jawab atas apa
yang ia lakukan.
Mahasiswa yang sebenarnya tidaklah harus pintar, ip selalu diatas 3,5 ataupun lulus lebih
cepat dari teman-temannya yang lain, akan tetapi seorang mahasiswa yang sebenarnya adalah ia yang
tidak takut melakukan kesalahan dan mau belajar untuk memperbaiki dirinya. Seorang mahasiswa
yang sejati juga tidaklah ia yang hanya berdiam seorang diri diperpustakaan ataupun dirumah untuk
belajar, tetapi seorang mahasiswa adalah ia yang bisa bersosialisasi dan mau belajar dari teman
ataupun lingkungannya sendiri karena hidup tidaklah cukup hanya dipelajari dari tumpukan buku
yang berdebu saja, akan tetapi perlu dipelajari dari sekitarnya.
Mahasiswa yang sebenarnya bukanlah ia yang memprioritaskan wisudanya diatas segalanya
ingin cepat-cepat untuk melakukan prosesi wisudanya, akan tetapi mahasiswa yang sebenarnya
adalah ia yang mau menikmati proses-proses yang ada hingga ia wisuda kelak. Mahasiswa yang
sebenarnya juga adalah ia yang sudah mengetahui ketika ia sudah wisuda nanti, ia mau kemana dan
menjadi apa, atau dalam sederhananya, mahasiswa yang sebenarnya adalah ia yang sudah memiliki
tujuan didalam hidupnya ketika nanti sudah wisuda akan kemana dan menjadi apa, bukan hanya ia
yang hanya mengejar wisuda untuk mendapatkan gelarnya.

Dan yang paling penting, Mahasiswa yang sebenarnya adalah ia yang peka terhadap
lingkungannya, paham akan situasi disekitarnya dan mahasiswa yang sebenarnya adalah ia yang
“Pandai Merasa”, bukan malah “Merasa Pandai”. Mengapa didalam pandanganku mahasiswa yang
sebenarnya bukanlah ia yang harus bisa mengimbangi antara sesuatu yang berbau akademik dan
social? Karena sebenarnya tujuan untuk menjadi seorang mahasiswa itu adalah mengumpulkan teori
akademik yang nantinya bisa dipraktekan dikehidupan sosial ini, karena pada dasarnya kita adalah
mahluk sosial yang bergantung kepada lingkungan sekitar. Dan hidup ini jangan hanya dipenuhi dan
lebih banyak teori, tetapi juga perlu diimbangi dengan praktisi, karena bagi bangsa ini, mahasiswa
adalah ujung tombang dari negeri ini, ia harus bisa beradaptasi didalam keragaman dan ke bhinekaan
negeri ini, karena kelak mereka harus bisa untuk bersatu menjadi satu kesatuan untuk membela dan
mempertahankan tanah air ini. Ketika hidup seorang mahasiswa hanya lebih dan penuh dengan teori,
maka tujuan yang diinginkan itu tidak akan pernah bisa tercapai meski sepintar apapun mahasiswa
itu didalam dunia akademiknya jika nol didalam dunia sosialnya.
Sejatinya, pandangan setiap orang pasti akan berbeda satu dengan yang lainnya, juga
pandangan mereka tentang seorang mahasiswa yang sebenarnya. Akan tetapi, janganlah itu dibuat
untuk bersitegang dan berseteru satu dengan yang lainnya, karena perbedaan pendapat itu wajar dan
pasti ada, apalagi kita, Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi demikrasi dimana setiap
orang bebas untuk menyatakan pendapatnya. Namun jadikanlah ini sebuah pembelajaran untuk
mengevaluasi diri untuk menyatukan segala persepsi yang kita miliki yang nantinya ketika kita bisa
menyatukan persepsi dengan adil, maka akan terwujud sebuah negeri dengan integritas yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai