Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PRE-EKLAMSIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Keperawatan Maternitas
Dosen Pengajar Ibu Ns. Aida Kusnaningsih., S.Kep., M.Kep, Sp., Kep. Mat

Disusun Oleh :

BERTHA SILVIA JULNISA


(NIM: PO.62.20.1.16.124)

FARIHATUN NISA
(NIM: PO.62.20.1.16.140)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA


DIV KEPERAWATAN REGULER III
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Hari / Tanggal : Minggu, 28 Januari 2018


Jam/ Waktu : 08.00 – Selesai WIB / ± 45 Menit
Pokok Bahasan : Pre-Eklamsia
Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan mengenai Pre-Eklamsia
Sasaran : Ibu Hamil di Desa A, RT : 01, RW : 02, Kec. A, Kel, A,
Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah
Penyuluhan : Cerah / Diskusi Tanya Jawab
Tempat : Balai Desa A, RT : 01, RW : 02, Kec. A, Kel, A,
Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah

A. Latar Belakang
Preeklampsia merupakan kelainan yang ditemukan pada waktu kehamilan yang
ditandai dengan berbagai gejala klinis seperti hipertensi, proteinuria, dan edema yang
biasanya terjadi setelah umur kehamilan 20 minggu sampai 48 jam setelah persalinan.
Sedangkan eklampsia adalah kelanjutan dari preeklampsia berat dengan tambahan gejala
kejang-kejang atau koma. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang dapat
menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit dan meninggal, sebelum persalinan
berlangsung. Banyak faktor resiko ibu hamil dan faktor yang memengaruhi
diantaranya adalah usia dan paritas ibu. Ibu hamil pada usia lebih dari 35 tahun lebih
beresiko tinggi untuk hamil dibandingkan bila hamil pada usia normal, yang biasanya terjadi
sekitar 21-30 tahun.
Umur seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak terlalu
tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk
melahirkan. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi, psikologi,
sosial dan ekonomi

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah diadakan penyuluhan diharapkan ibu hamil mampu memahami dan mencegah
terjadinya gangguan kehamilan terutama pre eklampsia dan eklampsia.
C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat :
1. Ibu hamil mengerti tentang Definisi pre-eklampsi
2. Ibu hamil mengetahui klasifikasi pre-eklampsi
3. Ibu hamil mengetahui faktor resiko dari pre-eklampsi
4. Ibu hamil mengetahui tanda dan gejala pre-eklampsi
5. Ibu hamil mengetahui dampak dari pre-eklampsi
6. Ibu hamil mengetahui pencegahan pre-eklampsia

D. Garis-garis Besar Materi


1. Definisi Pre-eklampsi
2. Klasifikasi Pre-eklampsi
3. Faktor Resiko Pre-eklampsi
4. Tanda dan Gejala Pre-eklampsi
5. Dampak dari Pre-eklampsia
6. Pencegahan Pre-eklampsia

E. Sasaran
Ibu Hamil di Desa A, RT : 01, RW : 02, Kec. A, Kel, A, Kota Palangka Raya,
Provinsi Kalimantan Tengah

F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

G. Media dan Alat Peraga


1. LCD
2. Leaflet
3. Power Point
4. Infokus
5. Poster
H. Setting Tempat

I. Proses Kegiatan Penyuluhan

Tahap
No Penyuluh Peserta Metode Media
Kegiatan

1 Pembukaan 1. Membuka pertemuan Ceramah Power


(5 menit) a. Memberi salam Menjawab salam point
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan dan
memperhatikan
2. Menyampaikan judul Mendengarkan dan
materi memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
Penyuluhan
4. Melakukan kontrak waktu Menyetujui kontrak
waktu yang telah
ditentukan
2 Penyajian 1. Menggali pengetahuan ibu Audiens Ceramah Power
(30 menit) tentang pre-eklampsia dan menyampaikan yang dan point
eklampsia diketahuinya Tanya dan
2. Memberikan reinforcement jawab leaflet
3. Penyampaian Materi :
a. Menggali pengetahuan Audiens
audiens tentang mengutarakan
pengertian pendapat
preeklampsia
b. Memberikan
reinforcement
c. Menyampaikan materi Memperhatikan dan
penyuluhan tentang memahami yang
pengertian disampaikan
preeklampsia penyuluh
d. Menggali pengetahuan Audiens
audiens tentang mengutarakan
klasifikasi pendapat
preeklampsia
e. Memberikan
reinforcement
f. Menyampaikan materi Memperhatikan dan
penyuluhan tentang memahami yang
klasifikasi disampaikan
preeklampsia penyuluh
g. Menggali pengetahuan Audiens
audiens tentang faktor mengutarakan
resiko preeklampsia pendapat
h. Memberikan
reinforcement
i. Menyampaikan materi Memperhatikan dan
penyuluhan tentang memahami yang
faktor resiko disampaikan
preeklampsia penyuluh
j. Menggali pengetahuan Audiens
audiens tentang tanda mengutarakan
dan gejala pendapat
preeklampsia
k. Memberikan
reinforcement
l. Menyampaikan materi Memperhatikan dan
penyuluhan tentang memahami yang
tanda dan gejala disampaikan
preeklampsia penyuluh
m. Menggali pengetahuan Audiens
audiens tentang mengutarakan
dampak preeklampsia pendapat
n. Memberikan
reinforcement
o. Menyampaikan materi Memperhatikan dan
penyuluhan tentang memahami yang
dampak preeclampsia disampaikan
penyuluh
p. Menggali pengetahuan Audiens
audiens tentang mengutarakan
pencegahan pendapat
preeklampsia
q. Memberikan
reinforcement
r. Menyampaikan materi Memperhatikan dan
penyuluhan tentang memahami yang
pencegahan disampaikan
preeklampsia penyuluh
4. Memberikan kesempatan Audiens Bertanya
audiens untuk bertanya
5. Menjawab pertanyaan yang Audiens
diajukan audiens Memperhatikan
6. Memberikan reinforcement Audiens
Memperhatikan
7. Memberikan umpan balik Audiens
Memperhatikan
8. Membagikan leaflet Menerima leaflet
3 Penutup 1. Memberikan kesempatan Audiens bertanya Tanya Leaflet
(10 enit) pada audiens untuk jawab,
bertanya tentang materi ceramah
penyuluhan
2. Menanyakan kembali Audiens menjawab
materi yang telah dijelaskan
3. Menyimpulkan hasil Audiens
penyuluhan bersama peserta mendengarkan
4. Mengucapkan terimakasih Audiens
atas peran serta audiens mendengarkan
yang hadir dalam
penyuluhan
5. Memberikan salam penutup Menjawab salam

J. Pengorganisasian
1. Moderator :-
2. Penyaji :-
3. Observer :-
4. Fasilitator :-

K. Evaluasi
1. Evaluasi stuktur
Alat – alat penyuluhan berupa LCD, laptop, pengeras suara, leaflet tentang
Pencegahan Penyakit pada Komplikasi Kehamilan Preeklamsia dan Eklamsia tersedia
sebelum dilakukan penyuluhan dan peserta hadir mengikuti penyuluhan
2. Evaluasi proses
Waktu penyuluhan dimulai pukul 10.00 - 16.40 WIB, klien mendengarkan dan
menyampaikan pertanyaan tentang Preeklamsia dan Eklamsia.
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan, peserta dapat mencapai kriteria
tujuan khusus dari penyuluhan ini.

1) Warga Ibu Hamil bisa menyebutkan pengertian dan klasifikasi Preeklamsia dan
Eklamsia.
2) Warga Ibu Hamil bisa menyebutkan penyebab terjadinya Preeklamsia dan
Eklamsia.
3) Warga Ibu Hamil bisa menyebutkan tanda dan gejala Preeklamsia dan Eklamsia.
4) Warga Ibu Hamil bisa menyebutkan akibat lanjut / komplikasi yang terjadi bila
tidak ditangani.
5) Warga Ibu Hamil bisa menyebutkan upaya pencegahan dan penanggulangan
terhadap Preeklamsia dan Eklamsia.

L. Materi (Lampiran)
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
PRE-EKLAMSIA

A. Pengertian Pre-eklampsia dan Eklampsia


Pre-eklamsi atau keracunan kehamilan sering juga disebut toksemia adalah penyakit
dengan tanda-tanda hipertensi, edema, proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit
ini umumnya terjadi pada triwulan ke-3 kehamilan, tetapi terjadi sebelumnya.
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, kondisi lanjutan dari Pre
Eklampsia yang tidak teratasi dengan baik, dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan
timbulnya kejang atau koma yang timbul bukan akibat kelainan neurologi. Sebelumnya
wanita tadi menunjukkan gejala-gejala Preeklampsia.

B. Klasifikasi Preeklampsia
Preeklampsia dibagi menjadi dua jenis sesuai dengan berat dan ringannya penyakit
yang diderita.
1. Preeklampsia ringan
Ketika tekanan darah tetap di bawah 160 sistolik (angka yang lebih besar),
atau 110 diastolik (angka yang lebih kecil), dan tidak ada gejala penyakit yang parah.
2. Preeklampsia berat
a. Ketika tekanan darah sistolik melebihi 160 atau 110 diastolik, dan atau disertai
dengan gejala adanya penyakit tertentu seperti dibawah ini:
b. Perubahan visual dan gangguan penglihatan, penglihatan kabur.
c. Sakit kepala yang terus menerus
d. Kesulitan bernapas akibat kelebihan cairan di paru-paru
e. Sakit perut parah bagian atas
f. Penurunan output urin, lebih dari 5000 miligram protein dalam sampel 24 jam,
g. Trombosit rendah secara signifikan (bagian dari darah yang membantu gumpalan
darah)
h. Disfungsi hati atau janin yang sangat kecil atau terlalu sedikit cairan ketuban di
sekitarnya.

C. Faktor Resiko
1. Kehamilan pertama
2. Jika ibu hamil lebih muda dari 18 tahun atau lebih tua dari 40 tahun.
3. berhubungan dengan jarak antara dua kehamilan.
4. Status sosial ekonomi rendah.
5. Beberapa kehamilan seperti kembar atau kembar tiga.
6. Kehamilan mola, kondisi abnormal yang meniru kehamilan normal tetapi sebenarnya
tumor.
7. Riwayat tekanan darah tinggi kronis, diabetes, gangguan ginjal, migrain, rheumatoid
arthritis
8. Riwayat keluarga pra-eklampsia (yaitu, ibu, adik, nenek atau bibi yang memiliki
gangguan tersebut).
9. Wanita dengan lemak tubuh lebih tinggi dari rata-rata.

D. Tanda dan Gejala Pre-eklampsia dan Eklampsia


Adanya Pre Eklampsia bisa diketahui dengan pasti, setelah pada
pemeriksaan didapatkan :
1. Hipertensi :
Temuan tekanan darah yang tinggi atau peningkatan tekanan darah dari
biasanya. Sebagai patokan digunakan batasan tekanan darah lebih dari 130/90
mmHg.
2. Bengkak :
Bengkak dapat mudah dikenal di daerah kaki dan tungkai. Pada kondisi yang
lebih berat didapatkan bengkak di seluruh tubuh. Pembengkakan ini terjadi
akibat pembuluh kapiler bocor, sehingga air yang merupakan bagian dari sel
merembes keluar dan masuk ke dalam jaringan tubuh dan tertimbun di bagian
tersebut.
3. Protein dalam urin :
Ada kadar protein tinggi dalam urin karena gangguan pada ginjal. Gejala Pre
Eklampsia ringan menunjukkan angka kadar protein urin lebih tinggi dari 500 mg
per 24 jam. Yang parah dapat mencapai angka 5 gram dalam 24 jam. Produksi urin
pun kurang dari 400 ml per 24 jam.
4. Kenaikan berat badan :
Kenaikan berat badan lebih dari 1,36 kg setiap minggu selama trimester
kedua, dan lebih dari 0,45 setiap minggu pada trimester ketiga. Berat badan
yang meningkat secara drastis akibat dari penimbunan cairan dalam tubuh
5. Nyeri perut.
6. Sakit kepala yang berat beserta mual munta
7. Perubahan pada refleks.
8. Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama sekali.
9. Ada darah di air kencing.
Terjadinya Eklampsia pada umumnya kejang yang didahului oleh semakin
memburuknya Pre Eklampsia dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala dibagian
frontal, gangguan penglihatan, mual, nyeri epigastrium dan hiperrefleksia

E. Dampak yang terjadi bila Pre Eklampsia tidak segera ditangani


1. Berkurangnya aliran darah menuju plasenta.
Preeklampsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah
menuju plasenta. Jika plasenta tidak mendapat cukup darah, maka janin akan
mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga pertumbuhan janin melambat
atau lahir dengan berat kurang. Preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya
kelahiran prematur dan komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur yaitu
keterlambatan belajar, epilepsi, sereberal palsy, dan masalah pada pendengaran dan
penglihatan.
2. Lepasnya plasenta.
Preeklampsia meningkatkan risiko lepasnya plasenta dari dinding rahim
sebelum lahir, sehingga terjadi pendarahan dan dapat mengancam bayi maupun
ibunya.
3. Sindrom HELLP
HELLP adalah singkatan dari Hemolysis (perusakan sel darah merah),
Elevated liver enzym dan low platelet count (meningkatnya kadar enzim dalam hati
dan rendahnya jumlah sel darah dalam keseluruhan darah). Gejalanya, pening dan
muntah, sakit kepala serta nyeri perut atas.
4. Eklampsia
Jika preklampsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklampsia. Eklampsia
dapat mengakibatkan kerusakan permanen organ tubuh ibu, seperti otak, hati atau
ginjal. Eklampsia berat menyebabkan ibu mengalami koma, kerusakan otak bahkan
berujung pada kematian janin maupun ibunya.
F. Pencegahan
1. Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang
baik adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski dianggap
tidak efektif menurunkan risiko preeklampsia. Diet yang dianjurkan cukup protein,
rendah karbohidraat, lemak dan garam.
2. Periksalah kehamilan secara teratur
Untuk mengetahui kondisi ibu dan janin. Preklampsia yang terdiagnosa lebih
awal, akan memudahkan dokter menyarankan terapi yang tepat untuk ibu dan
janinnya.
Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang mengkonsumsi
multivitamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil terbukti risiko terkena
preeklampsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi ditengarai mampu menurunkan risiko
terkena preeklampsia, tapi Anda harus sangat selektif. Konsultasikan pada dokter,
sebelum mengkonsumsi suplemen di saat hamil.
3. Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap
hari. Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong garam ke luar
tubuh. Dengan banyak minum akan membuat lebih sering ke toilet sehingga dapat
membawa kelebihan garam bias terbawa keluar, selain itu juga mengurangi aktivitas.
Minimal minum 2 liter per hari.
4. Olahraga
Berolahraga selama 20-30 menit sehari, 3-5 hari seminggu sudah cukup untuk
mencegah pre-eklampsia. Olahraga yang disarankan tentunya adalah olahraga yang
tidak terlalu berat dan aman dijalankan oleh ibu hamil, seperti, jalan cepat, yoga atau
senam khusus ibu hamil dan renang. Ketika berolahraga, pemanasan tidak boleh
ditinggalkan, lakukanlah selama 5-10 menit untuk mempersiapkan tubuh berolahraga.
Jika jalan kaki menjadi pilihan, berjalanlah perlahan sebagai pemanasan. Setelah itu,
naikkan intensitasnya, Anda bisa berjalan lebih cepat. Namun, tidak boleh sampai
kelelahan. Saat selesai latihan, jangan mendadak berhenti. Akhiri dengan
pendinginan, secara bertahap kurangi kecepatan berjalan hingga akhirnya berhenti.
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009, Keperawatan Kesehatan Komunitas. Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC. Jakarta

Prawirohardjo S, Pre-eklampsia dan Eklampsia, dalam Ilmu Kebidanan, edisi ke-3,


Wiknjosastro H, Saifuddin A, Rachimhadhi T, penyunting, Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2005: 281-301

Saifudin, Abdul Bari dkk 2002 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Winkjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai