PENDAHULUAN
merasa tegang dan tertekan yang jika tidak direspon secara proporsional bisa
dalam bentuk karya ilmiah atau skripsi. Kesulitan yang sering dihadapi adalah
dengan standar tata tulis ilmiah, takut menemui dosen pembimbing, dana dan
Stress adalah batas usaha penyesuaian diri yang terakhir bila kita tidak
bisa mengatasi masalah dengan baik maka akan muncul seperti gangguan
tubuh, perilaku tidak sehat atau gangguan jiwa (Marranis, 2004). Sumber
stress psikologis antara lain tekanan, konflik, krisis dan frustasi. Tingkat
stress yang berbeda-beda pada setiap orang tergantung pada keadaan yang
terjadi. Cara menghadapi stress yaitu kita harus menyadari apa yang sedang
muncul dalam diri masing-masing. Ada dua tipe stress yaitu distress atau
1
2
stress yang merusak dan eustress yaitu stress yang melindungi kesehatan
(Potter, 2010).
masyarakat yang akan meningkat pada tahun 2020. Pada tahun 2010 penderita
non psikotis seperti stres dan kecemasan meningkat kurang lebih 80 dari 100
orang, dan didapatkan bahwa 10 (40%) mahasiswa ini merasa takut saat akan
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Sujono (2014) dalam judul
“Hubungan antara efikasi diri (self efficacy) dengan problem focused coping
menyebutkan bahwa ada hubungan positif antara efikasi diri (self efficacy) dan
semakin tinggi efikasi diri (self efficacy) semakin tinngi pula problem focused
problem focused coping lebih efektif digunakan oleh mahasiswa yang merasa
yakin bahwa dirinya dapat mengontrol situasi dalam menghadapi stress dalam
3
proses penyusunan skripsi dan mampu mengambil tindakan yang tepat untuk
Hasil penelitian Sheu, Lin & Hwang 2001 dalam Aisyah 2014 tingkat
psikologis yang negatif terjadi seperti putus asa, tertekan, gugup, marah, tidak
senang, kehilangan rasa percaya diri, tidak ceria. Sedangkan pada respon fisik
yang negatif akan terjadi seperti lemah, diare atau gangguan pencernaan,
efficacy atau efikasi diri. Self-efficacy atau efikasi diri dinyatakan sebagai
tertentu, adalah salah satu dari faktor yang mempengaruhi aktifitas pribadi
Efikasi diri merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat stress yang
dialami seorang, individu dengan efikasi diri yang rendah akan rentan dalam
Sedangkan individu dengan efikasi diri yang tinggi akan bangkit dan bertahan
tekanan dengan percaya diri sehingga dapat menahan reaksi stress. (Sujono
2014).
Individu dengan efikasi diri yang tinggi akan menganggap masalah
ataupun tugas yang diberikan sebagai suatu tantangan bukan sebagai beban
(Fika, 2015). Namun pada kenyataan yang ada dilapangan mahasiswa yang
memiliki efikasi diri yang tinggi belum tentu mampu mengatasi atau bahkan
terhindar dari stress karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi salah
satunya yaitu perbedaan rasa percaya diri yang berbeda dari setiap mahasiswa
dalam menjalankan perannya untuk mencapai apa yang diinginkannya , hal ini
efikasi diri yaitu sifat tugas yang dihadapi, semakin berat tugas yang
dibebankan maka akan menimbulkan stressor yang besar pula, demikian juga
mengenahi tugas skripsi atau tugas akhir yang dibebankan pada mahasiswa
tingkat akhir.
Salah satu cara untuk mengetahui fungsi dari efikasi diri (self efficacy)
yaitu dengan cara melihat managemen stress dan mekanisme coping dari
efficacy scale yang di publikasikan oleh Albert Bandura, hal ini dilakukan
skripsi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang “Hubungan Efikasi
Stikes Kepanjen?
1.3 Tujuan
Stikes Kepanjen.
Kepanjen
6
1.4 Manfaat
sehari-hari