Anda di halaman 1dari 2

PENYAKIT AKIBAT KERJA

Seberapa sering kita mendiagnosa suatu penyakit akibat kerja? Atau mungkin pernahkah kita
mendiagnosa penyakit akibat kerja? Seringkah menanyakan riwayat pekerjaan pasien?

Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang mempunyai penyebab spesifik atau asosiasi kuat
dengan pekerjaan yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui. Memang
bukan hal yang mudah bagi dokter untuk mendiagnosa penyakit akibat kerja, kerena tidak hanya
memerlukan suatu pendekatan klinis (individu) saja tetapi juga memerlukan pendekatan epidemiologis
(Komunitas) untuk identifikasi hubungan kausal antara pajanan dan penyakit. Keberhasilan identifikasi
PAK dibebagai kelompok pekerjaan tergantung dari riwayat pasien secara keseluruhan yang dipertegas
dengan pemeriksaan laboratorium (Biomonitoring dan tes klinik), penilaian pajanan lingkungan secara
tepat dengan memperhatikan legalitas, etika dan faktor sosioekonomi.Berikut ini 7 langkah dalam
diagnosis PAK :

1.Menentukan diagnosis klinis

Untuk menyatakan bahwa suatu penyakit adalah akibat hubungan pekerjaan harus dibuat diagnosis
klinis dahulu

2.Menentukan pajanan yang dialami individu tersebut dalam pekerjaan

Identifikasi semua pajanan yang dialami oleh pekerja tersebut.Untuk itu perlu dilakukan anamnesis
pekerjaan yang lengkap dan kalau perlu dilakukan pengamatan ditempat kerja dan mengkaji data
sekunder yang ada

3.Menentukan apakah ada hubungan antara pajanan dengan penyakit

Untuk menentukan adakah hubungan antara pajanan dan penyakit harus berdasarkan evidence yang ada
dan dapat dilihat dari bukti yang ada

4.Menentukan apakah pajanan yang dialami cukup besar

Penentuan besarnya pajanan dapat dilakukan secara kuantitatif dengan melihat data pengukuran
lingkungan dan masa kerja atau secara kualitatif dengan mengamati cara kerja pekerja

5.Menentukan apakah ada peranan faktor-faktor individu itu sendiri

Hal-hal yang dapat mempercepat terjadinya penyakit akibat kerja atau sebaliknya menurunkan
kemungkinan penyakit akibat hubungan kerja seperti faktor genetik atau kebiasaan memakai alat
pelindung yang baik

6.Menentukan apakah ada faktor lain diluar pekerjaan

Misalnya Kanker paru dapat disebabkan oleh asbes dan bisa juga disebabkan oleh kebiasaan merokok
7.Menentukan diagnosis Penyakit Akibat Kerja

Apabila dapat dibuktikan bahwa paling sedikit ada satu faktor pekerjaan yang berperan sebagai
penyebab penyakit dapat dikategorikan penyakit akibat kerja.

Sehingga sangat penting bagi dokter untuk menanyakan pekerjaan pasien saat membuat suatu diagnosis
klinis dan mengkaji apakah penyakit yang terjadi akibat pajanan dari lingkungan kerja dan kemudian
mampu untuk menentukan diagnosis penyakit akibat kerja.

Referensi

1.Barry S. Levy, David H. Wegman. Occupational Health : Recognizing and Preventing Work Related
Disease. Edisi ke-3,2006

2.De Vuyst P, Gevenois PA : Occupational Disesase.Eds WB Saunders, London,2002

3.Direktorat Bina Kesehatan Kerja. Pedoman Tata Laksana Penyakit Akibat Kerja bagi Petugas Kesehatan,
Departemen Kesehatan,2008

4.Week,Jl. Gregory R. Wagner, Kathleen M. Rest, Barry S. Levy. A public Health Approach to Preventing
Occupational Disesase and Injuries in Preventing Occupational Disease and Injuries. Edisi ke-2, APHA,
Washington,2005

Anda mungkin juga menyukai