PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum
- Mahasiswa memahami prinsip pengujian sifat mekanis kemasan fleksibel,
yaitu daya regang atau daya rentang.
Tujuan Instruksonal Khusus
- Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip pengujian daya regang/daya
rentang kemasan fleksibel.
- Mahasiswa dapat melakukan pengujian daya regang kemasan fleksibel.
- Mahasiswa dapat menjelaskan tipe kemasan berdasarkan daya regangnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.2 Polipropilen
3.1.2 Bahan
Stress Strain
Kemasan Tensile Strength*)
(N/ m2)
Plastik PP 852,17 0,52 1638,79
Plastik PE 1283,33 0,8 1604,16
Plastik HDPE 3996,45 0,35 11418,43
Kemasan
4971,01 0,64 7767,20
laminasi
*) Contoh Perhitungan :
𝑆𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠 852,17
Tensile Strength = = = 1638,79
𝑆𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛 0,52
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Stress
Stress adalah salah satu sifat rheologi yang menunjukkan intensitas
gaya (force) yang bekerja pada suatu tempat dari sebuah benda. Stress
dinyatakan dengan satuan gaya per satuan luas (N/m2). Pada data stress
pada tabel 4.1 didapatkan bahwa stress PP < PE < HDPE < kemasan
laminasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar nilai stress,
berarti bahan tersebut memiliki daya tahan yang semakin baik terhadap
tekanan yang diberikan (Suyitno, 1988). Kemasan laminasi memiliki nilai
stress paling tinggi karena memiliki tebal kemasan paling tebal dan karena
semakin tebal polimer menyebabkan gaya yang diterima setiap partikel
lebih sedikit (gaya terdispersi atau terbagi kepada jumlah partikel yang
lebih besar)
5.2 Strain
Strain merupakan perubahan fraksional panjang bahan kemasan
atau fraksi perubahan panjang suatu material (Δl) akibat beban terhadap
panjang awal (lo). Pada data strain pada tabel 4.2 didapatkan bahwa strain
HDPE < PP < kemasan laminasi < PE. Hal tersebut menunjukkan semakin
tinggi nilai strain maka semakin tinggi elastis bahan sehingga mudah
ditarik lebih mulur (Sari dan Satoto, 2010). Perbedaan nilai strain karena
perbedaan susunan polimer pada tiap kemasan. Ikatan antar polimer yang
kurang kuat menyebabkan kemasan lebih mudah putus. PE memiliki nilai
strain lebih tinggi dibanding PP karena PE memiliki struktur yang
mengarah ke amorf karena rantai polimernya bercabang , sehingga
memberikan daya regang lebih tinggi daripada PP yang memiliki struktur
kristalin karena susunan polimernya linier.
5.3 Tensile Strength
Tensile strength (daya regang putus) adalah beban maksimum yang
dapat ditahan suatu material. Pada data tensile strength pada tabel 4.3
didapatkan bahwa tensile strength PE < PP < kemasan laminasi < HDPE.
Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai tensile strength
maka kemasan akan memiliki kekuatan yang semakin besar.
BAB VI
KESIMPULAN