LANDASAN TEORI
A. Beban Kerja
1. Definisi
Beban kerja adalah istilah yang mulai dikenal sejak tahun 1970-an. Banyak
ahli yang telah mengemukakan definisi beban kerja sehingga terdapat beberapa
definisi yang berbeda mengenai beban kerja. Ia merupakan suatu konsep yang
Salah satu tokoh yang mengemukakan definisi beban kerja adalah Gopher &
Doncin (1986). Gopher & Doncin mengartikan beban kerja sebagai suatu konsep
yang timbul akibat adanya keterbatasan kapasitas dalam memroses informasi. Saat
pada suatu tingkat tertentu. Apabila keterbatasan yang dimiliki individu tersebut
berarti telah terjadi kesenjangan antara tingkat kemampuan yang diharapkan dan
pentingnya pemahaman dan pengukuran yang lebih dalam mengenai beban kerja
apa yang dikemukakan oleh Gopher & Doncin. Keduanya mengemukakan bahwa
pekerja dan b) total jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan oleh suatu
departemen atau kelompok pekerja dalam suatu periode waktu tertentu”. Dengan
adanya definisi ini, maka Lysaght, et al. membagi tiga kategori besar dari definisi
beban kerja, yaitu a) banyaknya pekerjaan dan hal yang harus dilakukan, b) waktu
maupun aspek-aspek tertentu dari waktu yang harus diperhatikan oleh pekerja dan
kesimpulan bahwa beban kerja merupakan sejauh mana kapasitas individu pekerja
yang harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun (Peraturan Menteri Dalam
tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi, pengukuran beban kerja juga
O’Donnell & Eggemeier (1986) telah menggolongkan secara garis besar ada tiga
dalam suasana kerja yang telah ditentukan serta dikerjakan dengan suatu tempo
biasanya pada refleks pupil, pergerakan mata, aktivitas otot dan respon-respon
tubuh lainnya.
Adapun metode yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
pengukuran waktu dapat digunakan untuk mendapatkan ukuran tentang beban dan
kinerja yang berlaku dalam suatu sistem kerja. Karena metode yang digunakan
Merupakan waktu penyelesaian satu satuan produk sejak bahan baku mulai
kecepatan tidak wajar oleh operator, maka agar harga rata-rata tersebut menjadi
untuk tiga hal, yaitu untuk kebutuhan pribadi (misalnya makan dan minum),
Total waktu kerja ini dapat dilihat dari jumlah jam kerja pegawai.
pekerjaan ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil ini antara lain untuk
pekerja.
Untuk memperoleh data yang akurat, ada beberapa alat bantu yang
harus ada dalam proses pengamatan. Alat-alat tersebut berupa jam henti,
waktu kerja baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat
yang telah disiapkan di atas. Pada awal pengukuran waktu dilakukan, perlu
data.
Bila semua persyaratan telah dipenuhi dan proses pengambilan data telah
waktu siklus, waktu baku juga melibatkan faktor penyesuaian dan kelonggaran
organisasi. Cain (2007) menjelaskan bahwa alasan yang sangat mendasar dalam
mengukur beban kerja adalah untuk mengkuantifikasi biaya mental (mental cost)
kerja organisasi
- Program mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke unit yang kekurangan
al. (1989) menegaskan hal tersebut dalam suatu kerangka berpikir seperti tampak
pada Gambar 2.1. Dalam gambar tersebut tampak bahwa beban kerja memiliki
kaitan langsung dengan kinerja. Selain itu, dalam kerangka tersebut tampak pula
berikut :
dalam desain sistem dan pembagian ini akhirnya akan menimbulkan tuntutan
situasi pada pekerja. Selama disain sistem dilakukan, tim yang mendisain
memutuskan fungsi mana yang diberikan pada manusia dan mana yang
diberikan pada sistem. Sekali telah dilakukan pembagian, fungsi dan juga
disain dari kendali dan display akan mengarahkan tugas dari pekerja. Tugas
faktor manusia dari analisa tugas (task analysis) berpusat pada pemahaman
bagaimana tugas ini akan mempengaruhi keseluruhan kerja dari pekerja, dan
sejauh mana tugas-tugas tersebut tak dapat dikerjakan pada tingkat yang
diinginkan.
pekerja melalui banyak cara. Misalnya, melalui tindakan apa yang harus
dan tipe dari tugas yang akan ditampilkan, melalui keterbatasan waktu yang
- Konteks lingkungan
yang penting terhadap kinerja dan beban kerja. Beberapa faktor eksternal
kelembaban, suara, penerangan, getaran, dan gaya gravitasi), disain dari unit
b. Pekerja
- Kondisi sementara
sudah terpuaskan hingga saat ini, dan sejauh mana pemenuhan tugas
yang dimiliki oleh individu yang dapat dimanfaatkan oleh proses kognitif.
bawah ini.
Desain Tuntutan
Cara Kerja Situasi
Pekerja
Sifat / Bawaan Kondisi Sementara
Menetap
- Tujuan / Motivasi -Istirahat / Makanan
-Pengetahuan / yang Dikonsumsi
Keterampilan -Pelatihan / Praktik
-Karakteristik -Kelelahan /
Pemrosesan Kognitif Kebosanan
-Kesehatan Jasmani
-Kondisi Afektif
Kinerja pekerja
Kinerja Kelompok
mempengaruhi pula kinerja dari suatu kelompok kerja. Pada akhirnya, kinerja
kelompok kerja tersebut akan mempengaruhi sejauh mana tujuan yang telah
TIME bagi pelanggan segmen retail, enterprise dan wholesale. Definisi ini merujuk
& Solution, yakni direktorat yang memiliki tanggung jawab utama sebagai pengelola
operasional dan pengelola infrastruktur dan layanan di sektor jaringan dan solusi. Divisi
Access sendiri membawahi beberapa Divisi Access Regional, yang tersebar ke seluruh
wilayah kerja di Indonesia, dan terbagi ke dalam tujuh Divisi Access Regional (Divisi
Access Regional I s/d Divisi Access Regional VII). Setiap Divisi Access Regional
terbagi lagi ke dalam beberapa Divisi Access Area, seperti halnya Divisi Access
Regional I terbagi ke dalam dua belas Divisi Access Area, di mana salah satunya adalah
Divisi Access Area Medan Langkat (Divisi Access Area MLK). Divisi Access MLK
Jabatan
posisi yang ada di Divisi Access Area MLK. Jumlah pegawai adalah sebesar 85 orang
dengan banyak jabatan berjumlah 25 jabatan. Jabatan yang memiliki pemangku jabatan
paling banyak adalah jabatan technician (dalam penelitian ini disebut juga dengan
istilah teknisi), yaitu sebanyak 31 orang. Jabatan-jabatan selain jabatan teknisi memiliki
jumlah pemangku bervariasi yaitu antara satu, dua, tiga, empat dan enam belas orang.
Jabatan yang paling tinggi diduduki oleh manager Divisi Access Area MLK.
Manager Divisi Access Area MLK membawahi tujuh posisi yang bertanggung jawab
kepadanya, yaitu Asman Access Maintenance, Asman Access Order, Asman Corporate
Access, Asman Data Management dan Migrasi, Koordinator STO Mandiri, Koordinator
Long Employee dan Supervisor POJ. Asman Access Maintenance membawahi tiga
posisi yang bertanggung jawab kepadanya. Asman Access Order membawahi lima
posisi yang bertanggung jawab kepadanya. Asman Corporate Access membawahi lima
posisi yang bertanggung jawab kepadanya. Asman Data Management dan Migrasi
membawahi dua posisi yang bertanggung jawab kepadanya. Koordinator STO Mandiri
membawahi dua posisi yang bertanggung jawab kepadanya. Adapun Koordinator Long