DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH:
PUJI SURANIANTI
D1A015014
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Ekosistem kolam ditandai oleh adanya bagian perairan yang tidak dalam
sehingga (kedalamannya tidak lebih dari 4-5 meter) yang memungkinkan tumbuh-
tumbuhan berakar dapat tumbuh di semua bagian perairan. Tidak ada batasan
tegas yang dapat dibuat antara danau dan kolam. Ada perbedaan kepentingan
secara ekologis, selain dari ukuran secara keseluruhan. Dalam danau zona limneti
dan profundal relatif besar ukurannya dibandingkan dengan zona litoral. Bila
sifat-sifatnya kebalikannya biasanya disebut kolam. Jadi zona limnetik adalah
daerah produsen utama untuk danau secara keseluruhan.
Kolam adalah daerah perairan kecil dimana zona litoralnya relatif besar dan
daerah limnetik secara profundal kecil atau tidak ada. Stratifikasi tidak terlalu
penting. Kolam dapat dijumpai dikebanyakan daerah dengan curah hujan yang
cukup. Kolam alami jumlahnya banyak terdapat di daerah kapur bila terjadi
depresi atau “penurunan” karena dari cairan di bawahnya.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Produsen
2. Konsumen
1. Pengurai (dekomposer)
Kelompok ini berperan penting dalam proses ekosistem. Jika kelompok ini
tidak ada, kita akan melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang
mati tetap utuh selamanya. Decomposer berperan sebagai pengurai, yang
menguraikan zat-zat organik (dari bangkai) menjadi zat-zat organic penyusunnya.
(Kimball, 1994)
1. Tanah
2. Air
3. Udara
Beberapa gas seperti oksigen, karbin dioksida, dan nitrogen yang penting bagi
kehidupan makhluk hidup.
4. Suhu
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme
dan perkembangbiakannya.
5. Cahaya matahari
Budaya adalah hasil dari cipta rasa dan karsa manusia yang dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar baik yang telah lampau maupun saat ini. Lingkungan abiotik,
budaya dan biotic merupakan 3 komponen penyusun lingkungan tempat tinggal
yang tentu saja yang mempengaruhinya juga. (Raver dan Johnson: 1996) .
Perpaduan antara komponen abiotik, biotik dan budaya dapat kita lihat pada
sistem penataan lingkungan perumahan. Sistem penataan pekarangan rumah
menunjukkan fase perkembangan kesadaran berfikir suatu masyarakat. Bagi
masyarakat yang sudah menyadari pentingnya pekarangan, mereka akan
memanfaatkan dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman dan hewan untuk
kepentingan hidup sehari-hari.
Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya,
yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU RI No. 41 Tahun 1999).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
a. Ekosistem Kolam
Komponen
Komponen biotik
abiotik
Tumbuhan Hewan Dekomposer
(Produsen) (Konsumen) (Pengurai)
Senduduk Ikan gabus Cacing Air
Ilalang Katak Jamur Udara
Tumbuhan paku Lintah Lumut Cahaya matahari
Pohon kelapa Kupu-kupu Tanah
Pohon pulai Kumbang Suhu
Pinang Capung Batu
Pohon cokelat Nyamuk
Rerumputan Belalang
Putri malu Orong- orong
Jambu biji Ulat
Lumut Kadal
Daun balsem Bunglon
Rumput gajah Laba-laba
Pohon mangga Kecebong
Akasia Ular
Jelatang Tupai
Bunga tembaga Lalat
Bunga pukul 8 Jangkrik
Benalu Rayap
Pisang Laba-
Sawit
Bambu
b. Ekosistem hutan
No Tumbuhan Jumlah
1 Pohon jengkol 2
2 Pohon rambe 2
3 Pohon medang 1
4 Pohon kandis 1
7 Pohon pelangas 1
Pohon tembesuh
8 1
angin
9 Pohon X 8 1
10 Pohon X 11 2
1 Senduduk 5
2 pakis haji 15
3 paku-pakuan 3
1 Pakis-pakisan 9
1 Rumput gajah 3
2 Rumput teki 9
3 Rumput berjalar 6
4 Rumput panjang 11
berbulu
Lumut dan Zooplankton, sebagai salah satu komponen biotik yang dapat
menghasilkan makanan atau nutrisi untuk makhluk hidup lain. Sehingga tergolong
sebagai Produsen.
Komponen ini meliputi semua janis mahkuk hidup, seperti manusia, hewan,
tumbuhan dan mikroorganisme. Berdasarkan peranannya dapat dibedakan
menjadi 3 golongan sebagai berikut :
Produsen
Produsen juga dikenal sebagai organisme autotrof, yaitu organisme yang mampu
membuat makanan sendiri dengan mensintesis bahan anorganik maupun bahan
organik sederhana dengan bantuan eneri matahari melalui proses fotosintesis.
Contohnya : Tumbuhan hijau.
Konsumen
juga dikenal sebagai organisme heterotof, yaitu organisme yang tidak dapat
mensintesis makanannya sendiri. sebagai makanannya dan bahan makanan
tersebut disediakan oleh organisme lain.
organik sebagai makanannya dan bahan makanan tersebut disediakan oleh
organisme lain. Berdasarkan makanannya konsumen dibedakan seperti berikut.
a. Hebivora ( pemakan tumbuhan ); misalnya kambing, sapi dan kerbau
b. Karnivora ( pemakan daging ); misalnya srigala, harimau dan singa
c. Omnivora ( pemakan tumbuhan dan daging );misalnya ayam, tikus, kera, dan
manusia.
Pengurai (dekomposer)
Organisme ini merombak dan menguraikan bahan organik dari organisme mati
(bahan organik kompleks). Kemudian organisme ini menyerap sebagian hasil
penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan sederhana yang dapat
digunakan kembali oleh produsen. Contoh organisme yang termasuk pengurai
adalah jamur dan bakteri.
Komponen Abiotik Hutan
Komponen abiotik meliputi komponen tidak hidup sebagai berikut
1.Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme.
2.Air sangat berperan penting dan berpengaruh terhadap ekositem.
3. Suhu, berpengaruh terhadap ekosistem.
4. Kelembapan, berpengaruh terhadap kecepatan penguapan air dari pemukaan
tubuh organisme
5.Angin berperan dalam penyebarab biji dan spora serta berpengaruh terhadap
kelembapan
6.Ph ( derajat keasaman tanah atau air ), berpengaruh terhadap distribusi
tumbuhan dalam tanah dan dalam air tawar.
BAB V
KESIMPULAN
Ekosistem Kolam buatan, hutan, dan pekarangan rumah memiliki
kekhasan tersendiri, sebab unit biosistem yang ada didalamnya berbeda dengan
yang ada di ekosistem lainnya. Secara umum komponen ekosistem tersusun atas
komponen Abiotik dan Biotik.
Komponen Biotik dari dalam kolam :
1. Produsen
Dalam ekosistem kolam yang kita amati, terdapat beberapa Produsen untuk
membuat nutrisi makanan. Misalnya saja : Lumut dan Zooplankto
2. Konsumen
Dalam ekosistem kolam yang kita amati, terdapat bermacam-macam konsumen
dari tingkat I, II, III hingga konsumen tingkat IV ( hingga manusia).
Komponen Abiotik yang terdapat dalam kolam, diantaranya terdapat cahaya
matahari, udara, air, dan tanah.
Dari praktikum yang telah dilakukan baik pada percobaan ekosistem
hutan, kolam buatan, maupun pekarangan rumah yang membedakan paling utama
adalah komponen penyusun biotic itu sendiri, seperti produsen dan konsumen
pada kolam pasti berbeda dengan produsen dan konsumen pada ekosistem
hutan.Selain itu kita juga dapat mengambil kesimpulan bahwa komponen-
komponen tersebut saling berpengaruh.
DAFTAR PUSTAKA
Hamdani. 2007. Bagan Rantai Makanan dalam Ekosistem Hutan Hujan. Avaiable
at : http://en.forkus.com/l/contoh-bagan-rantai-makanan-dalam-ekosistem-hutan-
hujan.htm. Accesed march 2010.
Sartifa Ulfa. 2009. Lingkungan : Ekosistem. Aviable at : http://hend
learning.blogspot.com/2009/05/ekosistem.html. Accesed march 2010