Anda di halaman 1dari 5

ILMU FALAK

Hukum Tata Negara (Siyasah)


Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Malang
2017

PENENTUAN ARAH KIBLAT MUSHOLA AT-TAUBAH


JL. JOYOSUKO, LOWOKWARU, KOTA MALANG

Dosen pengampu : Ahmad Wahidi, M.HI


Oleh : Dimas Bima Setiyawan 15230035
Abdul Aziz Mashuri 15230015
Angga Deka Saputra 15230025
Moh. Ainul Yaqin 15230043
Moh. Saiful Muhtar 15230033

A. Definisi dan Letak Geografis Mushola At-Taubah


Arah kiblat secara terminologis adalah adalah suatu arah yang wajib dituju ketika
melakukan shalat atau ibadah-ibadah lain yang terkait dengan arah yang dimaksud. Arah
kiblat yang dimaksud adalah arah terdekat dari wujud ka’bah. Kiblat adalah pemersatu umat
diberbagai belahan dunia. Semua mempunyai kiblat satu, yakni ka’bah. Oleh karena itu
menghitung arah kiblat sangat perlu adanya untuk dilakukan, terlebih dengan dibantu dengan
peralatan yang semakin modern membuat penentuan arah kiblat menjadi mudah.
Mushola At-Taubah merupakan mushola wakaf yang diberikan olek Suyito untuk
mendirikan bangunan ibadah, sehingga dengan proses pembangunan yang sukum lama
akhirnya Mushola At-Taubah dapat berdiri dan digunakan sebagaimana mestinya. Selain
untuk ibadah, Mushola At-Taubah digunakan untuk belajar dan mengajar (TPQ) di daerah
sekitar Mushola. Ditambah dengan letak mushola yang dekat dengan pondok pesantren
tahfidz yang senantiasa membantu proses belajar mengajar di Mushola At-Taubah.
Gambar luar mushola Gamabar dalam mushola

Mushola At-Taubah terletak pada 7°56`54``S 112°36`091E 824 m.1 Dari sinilah awal
mula penghitungan arah kiblat dimulai. Dari hitungan itu akan dapat di ketahui arah kiblat
dari Mushola At-Taubah yang dihitung dengan google earth. Meskipun dalam penghitungan
menggunakan otomatis, yakni berbasis media online dan menggunakan aplikasi sangat
mudah untuk dilakukan, namun dalam penghitungan arah kiblat ini akan dilaksanakan secara
otomat. Semua itu bertujuan agar pengkajian tentang penentuan arah kiblat Mushola At-
Taubah dapat relevan.

Gambar letak Mushola At-Taubah dengan google earth

B. Metode Penghitungan
Dalam menentukan arah kiblat Mushola At-Taubah menggunakan metode atau teri
yang dikemukaan oleh Teori Imam Nawawi al-Bantani. Menurutnya dalam menghitung arah
kiblat, hal pertama yang diperlukan adalah:
1. Mencari lintang dan bujur tempat kota yang dimaksud.

1
Google Earth
2. Mencari lintang dan bujur tempat ka’bah
3. Mencari selisih bujur tempat ka’bah dengan kota yang dimaksud.
4. Mencari arah timur dan barat (arah mata angin)
5. Menentukan arah kiblat kota tertentu berdasarkan data-data tersebut di atas

Lalu dilanjutkan untuk menyesuaikan dengan data yang diperoleh dengan


memajukkannya dalam rumus. Rumus Cosinus Sinus Arah / Azimut Kiblat yang isinya
adalah:

Cotan B = cotan b. Sin a - cos a . cotan c


Sin c
Keterangan :

B atau Q = Arah kiblat suatu tempat

a = 90o – Lintang tempat

b = 90o – Lintang makkah

c = Jarak Bujur, yakni jarak antara bujur tempat dengan bujur ka’bah

Lintang Mekah (φ) = 21o 25’ LU

Bujur Mekah (λ) = 39o 50 BT

 Jika λ tm = 0o 0’ s/d 39o 50’ BT maka c = 39o 50’- λ

 Jika λtm= 39o 50’ s/d 180o 0’ BT maka c = λ – 39o 50’

 Jika λtm= 0o 0’ s/d 140o 10’ BB maka c = λ + 39o 50’

 Jika λtm=140o 10’ s/d 180o 0’ BB maka c=320o 10’ - λ


C. Pembahasan

Rumus Cosinus Sinus atau Azimut Kiblat


 Lintang Mushola (φ) : -7°56` LS
 Bujur Mushola (λ) :112°36` LBT
 Lintang Mekkah : 21°75` LU
 Bujur Mekkah : 39°56` BT

a) = 90° Lintang Mushola = 90°- (-7°56` LS) = 97°56`


b) = 90° Lintang Mekkah = 90°- 21°75` LU = 68°35`
c) = Bujur Mushola- Bujur Mekkah = 112°36` LBT - 39°56` BT

Aplikasi Rumus :
Cotan B = Shift tan ( 1 / tan 68o 35’ x sin 97o 57’ / sin 72o 46’ – cos 97o 56’ x 1 / tan 72o
46’) exe Shift o ` `` = 24o 12’ 22.68” (B-U)

= 90o – 24o 12’ 22.68” = 65o 47’ 37” (U-B)

= 360 - 65o 47’ 37” = 294o 12’ 23” (U-T-S-B)

D. Kesimpulan
Dari proses penghitungan yang dilakukan dan juga memperhatikan kondisi geografis
Mushola At-Taubah, maka arah kiblat yang dari Mushola At-Taubah tidak sesuai dengan
penghitungan yang dilakukan, hal ini dimungkinkan dengan kondisi atau pembangunan
Mushola yang masih manual dan tidak menggunakan peralatan moderen se[erti sekarang ini.

E. Dokumentasi

Tahap 1 Tahap 1
Tahap 3 Tahap 4

Tahap 5

Anda mungkin juga menyukai